• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

LOGO

INTERNETWORKING

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM

PURWOKERTO

Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,.

Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT.

(2)

Topik Pembahasan

Click the words to explore

Press <-- to go back

Press Esc to stop

Chapter 2

Protokol

Distance Vektor

Chapter 1

Pendahuluan

Dinamic Routing

Pertemuan Ke -8

Distance Vektor

Chapter 3

Algoritma

Routing DVP

(3)

LOGO

1. Definisi Dinamic Routing

2. AS ( Autonomous System)

3. Jenis - jenis Dinamic Routing

Pendahuluan

Dinamic Routing

(4)

Routing

Aku tahu informasi tentang network A, B, dan C, kamu bisa

mencapai network2 tersebut lewat aku

Aku tahu informasi tentang network D,E, dan F, kamu bisa

mencapai network2 tersebut lewat aku Network A Network B Network C Network D Network E Network F

• Protokol routing

, bahasa yang digunakan oleh router untuk saling bertukar

informasi network (routes) dengan router lain.

(5)

Protokol Routing (2)

• Pada saat semua router dalam jaringan dan pengetahuannya sudah sama

semua berarti dapat dikatakan internetworking dalam keadaan konvergen

(converged).

• Keadaan konvergen yang cepat sangat diharapkan karena dapat menekan

waktu pada saat router meneruskan untuk mengambil keputusan routing

yang tidak benar

.

(6)

Protokol Routing (3)

ERP IRP

 Interior Routing Protocol

 Digunakan untuk routing antar router dalam satu AS

 Contoh : RIP, OSPF, EIGRP

 Exterior Routing Protocol

 Digunakan untuk routing oleh router antar AS

 Contoh : BGP

(7)

Distance Vector

Link State

Hybrid Routing

1. Menentukan arah (vector) dan jarak (distance/hops) untuk mencapai sebuah network.

2. Misal : RIP v1 dan v2, IGRP

1. Membuat sebuah gambaran (peta/map) tentang keseluruhan topologi network dimana router berada. 2. Misal : OSPF dan ISIS

1. Kombinasi antara DVP dan Link State protokol 2. Misal : EIGRP

Class Routing Protocol

• Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam.

• Interior routing protocol digunakan dalam sebuah network yang dinamakan

autonomus systems (AS)

• Terdapat tiga class dinamic routing protocol :

Interior Routing Protocol

• Protocol routing yang digunakan untuk interior routing adalah static routing

dan dinamic routing

(8)

Protokol Routing (1)

Definisi Dinamic Routing

• Routing protokol memiliki fungsi untuk mempelajari semua router yang

ada, menempatkan rute yang terbaik, dan juga menghapus rute ketika

rute tersebut sudah tidak valid lagi.

• Router menggunakan informasi dalam table routing untuk melewatkan

paket-paket routed prokol.

• Algoritma routing adalah dasar dari routing dinamis.

• Kapanpun topologi jaringan berubah karena perkembangan jaringan,

konfigurasi ulang atau terdapat masalah di jaringan, maka router akan

mengetahui perubahan tersebut

(9)
(10)

LOGO

1. Konsep Algoritma Distance Vector

2. Distance Vector Routing Loop

3. Distance Vector Maximum Count

4. Eliminasi Distance Vector Routing Loop

Protokol

Distance Vektor

(11)

Dinamic Routing Protocol

Distance Vector

• Bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain

dalam suatu internetwork.

• Router mendapatkan informasi dari router yang berhubungan dgn router

tetangganya secara langsung tentang keadaan jaringan router

tersebut.Perubahan tabel routing ini di-update antar router yang saling

berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.

• Informasi yang dihasilkan adalah jumlah jarak/hop yang dipakai untuk

mencapai suatu jaringan.

(12)

Distance Vector (1)

Konsep Distance Vector

Router B menerima informasi dari Router A. Router B menambahkan nomor distance vector, seperti jumlah hop. Jumlah ini menambahkan distance vector. Router B melewatkan table routing baru ini ke router-router tetangganya yang lain, yaitu Router C. Proses ini akan terus berlangsung untuk semua router

(13)

Distance Vector (2)

Perubahan topologi distance vector

Update tabel routing terjadi ketika terjadi perubahan toplogi jaringan.

Proses update perubahan topologi terjadi secara step-by-step dari router ke router tetangganya. Gambar diatas menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke semua router untuk mengirim ke isi tabel routingnya

(14)

Distance Vector (3)

Komponen-komponen routing metric

Table routing berisi informasi tentang total path cost yang ditentukan oleh metric dan alamat logic dari setiap router dalam jaringan yang ada di isi table routing, seperti ditunjukkan pada gambar diatas.

(15)

Distance Vector (1)

Routing Loop

Distance vector routing loop

(16)

• Sebelum jaringan 1 putus, semua router memiliki table routing yang benar.

Dalam hal ini jaringan dikatakan konvergen. Untuk router C, menuju ke

jaringan 1 melalui router B dan jarak dari router C ke jaringan 1 adalah 3.

Penjelasan Gambar Pada Slide Sebelumnya :

• Ketika jaringan 1 putus, router E mengirimkan update ke router A. router A

menghentikan routing paket ke jaringan 1, tapi router B, C dan D tetap

meneruskan routing karena mereka tidak diberi informasi bahwa jaringan 1

putus. Ketika router A mengirimkan update, router B dan D menghentikan

routing ke jaringan 1. Router C masih belum menerima update. Untuk router

C, jaringan 1 masih dapat dicapai melalui router B

• Sekarang router C mengirimkan update secara periodic ke router D, yang

menunjukkan jalur ke jaringan 1 lewat router B. Router D mengubah isi table

routingnya dan mengirimkan informasi ke router A. Router A mengirimkan

informasi ke router B dan E dan proses berlangsung terus. Paket-paket yang

ditujukan ke jaringan 1 sekarang akan mengalami loop dari router C ke B ke A

ke D dan kembali lagi ke C

Distance Vector (2)

Routing Loop

(17)

Distance Vector (1)

Maximum Count

Maximum count

Algoritma distance vector memiliki kemampuan untuk selt-correcting, tapi masalah routing loop dapat menyebabkan count to infinity. Untuk mencegah masalah ini, protokol distance vector mendefinisikan infinity ini sebagai

maximum number. Nomor ini menunjukkan metric, dimana batas hop count maksimumnya

(18)

Maximum count

Solusi: mendefinisikan nilai maksimum

Dengan metode seperti ini, routing protokol mengijinkan routing loop terus sampai metric mencapai batas maksimum. Nilai maksimum batas hop count pada distance vector defaultnya adalah 15 sehingga paket akan dibuang kalau hop count lebih dari 15 dan dianggap jaringan unreachable

Distance Vector (2)

Maximum Count

(19)

Eliminasi routing loop

Salah satu cara untuk mencegah update yang tidak konsisten adalah route poisoning. Pada gambar di atas, pada saat jaringan 10.4.0.0 putus, router C akan men-set distance infinity ke tabel routing. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan unreachable.

Metode Route Poisoning 1a)

Distance Vector (1a)

Eliminasi Routing Loop

(20)

Poison Reserve 1b)

Setelah router B menerima route poison dari router C, ia mengirimkan update yang disebut dengan poison reverse, kembali ke router C. Hal ini akan menyebabkan semua router dalam segmen menerima informasi route poison.

Distance Vector (1b)

Eliminasi Routing Loop

(21)

2. Metode Holdwn Timer

Eliminasi routing loop

• Sebelum holddown timer habis waktunya, jika update diterima dari tetangga yang sama, hal ini menyatakan bahwa jaringan dapat diakses, router memberi tanda bahwa jaringan dapat diakses dan menghapus holddown timer.

• Pada saat update berasal dari tetangga yang lain dengan metric ke jaringan lebih baik, maka router menandai ke jaringan itu sebagai tanda dapat diakses dan menghapus holddown timer

• Jika update berasal dari router yang berbeda dengan metric yang lebih besar sebelum holddown timer habis waktunya, update tidak dihiraukan.

Distance Vector (2)

(22)

Eliminasi routing loop

3. Metode Trigerred Update

Triggered update dikirim secara langsung atas respon terjadinya perubahan table routing. Pada saat terjadi jalur putus, update secara langsung dikirim. Triggered update digunakan sebagai hubungan dengan route poisoning untuk meyakinkan bahwa semua router tahu tentang router-router yang putus sebelum holddown timer habis waktunya

Distance Vector (3)

(23)

Operasi Distance Vector

Tahap 1 :

Router B mengirimkan route poison yang memberitahukan bahwa jaringan

10.4.0.0 unreachable

(24)

Operasi Distance Vector

Tahap 2 :

Router D dan A akan mengaktifkan Holddown timer dan mengirimkan

trigerred updates yang memberitahukan bahwa jaringan 10.4.0.0 down.

Kemudian router E juga mengaktifkan Holddown timer.

(25)

Operasi Distance Vector

Tahap 3 :

Router D dan A mengirimkan poison reverse ke router B. Begitu pula router

E juga mengirimkan poison reverse ke router B.

(26)

Operasi Distance Vector

Tahap 4 :

Ketika masih dalam posisi holddown, router A, D, dan E akan tetap

berusaha untuk meneruskan paket ke jaringan 10.4.0.0.

(27)

Operasi Distance Vector

Tahap 5 :

Saat jaringan 10.4.0.0 kembali

up,

router B akan mengirimkan trigerred

update ke router A dan D, memberitahukan bahwa link jaringan 10.4.0.0

telah aktif.

(28)

Operasi Distance Vector

Tahap 6 :

Kemudian tahap akhirnya router A dan D memberikan update kepada router

E bahwa jaringan 10.4.0.0 sekarang telah aktif kembali

(29)

LOGO

1. RIPv1 dan RIPv2

2. IGRP

Algoritma Routing

DVP

Chapter 3

(30)

RIP

protokol routing

distance-vector

Update periodik

setiap 30 detik

Metrik berupa

hop count

Max Hop Counts =

15

Administrative Distance =

120

.

Algoritma

Bellman-ford

Cocok untuk network

berskala kecil

.

RIP

v1

merupakan

classful

routing.

RIP

v2

merupakan

classless

routing.

(31)

RIP (Routing Information Protocol)

RIPv1 RIPv2

Distance Vector Distance Vector Max Hop Counts = 15 Max Hop Counts = 15

Classful Classless Tidak support VLSM Support VLSM

Update broadcast Update multicast

Tidak ada otentikasi Support otentikasi

Perbandingan Antara RIPv1 dengan RIPv2

(32)

IGRP (Interior Gateway Routing

Protocol)

IGRP

protokol routing

distance-vector

Update periodik

setiap 90 detik

Dikembangkan Oleh

Cisco

Max Hop Counts =

100

Administrative Distance =

100

.

Kofigurasi menggunakan composite metric :

• Bandwidth

• Delay

• Load

(33)

Verifikasi di R1 (2) – cont’d

Definisi Administrative Distance Dan Metric

Administrative Distance (AD) :

Menyatakan tingkat prioritas routing protocol ketika router menjalankan lebih dari satu routing protocol secara bersamaan. AD dengan nilai terkecil yang akan di pilih oleh router. Misalkan kita mengaktifkan protocol routing dynamic OSPF dan RIP, maka yang akan dipilih oleh router yaitu OSPF karena memiliki nilai AD lebih kecil (110), sedangkan RIP memiliki nilai AD lebih besar (120)

Metric :

Menyatakan nilai dari hasil perhitungan routing protocol. Untuk RIP, metric terbaik dinilai dari hop terkecil, sehingga path (jalur) terbaik menurut RIP yaitu route dengan jumlah hop terkecil

AD untuk membandingkan prioritas routing protocol yang satu dengan yang lainnya, sedangkan Metric untuk membandingkan value (nilai perhitungan) di dalam routing protocol tertentu

(34)
(35)

LOGO

Thank You

Dadiek Pranindito

dadiek@st3telkom.ac.id

dadiekpranindito@gmail.com

Gambar

Table routing berisi informasi tentang total path cost yang ditentukan oleh  metric dan alamat logic dari setiap router dalam jaringan yang ada di isi  table routing, seperti ditunjukkan pada gambar diatas

Referensi

Dokumen terkait