• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan

PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) adalah perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan niaga dengan alamat di Jl. Raya Bekasi KM 21-22, Pulo Gadung, Jakarta Timur. PT Krama Yudha Ratu Motor didirikan pada tanggal 1 Juni 1973 dengan luas tanah sebesar 143.035 m², luas bangunan pabrik sebesar 20.360 m² dan luas bangunan pendukung (gudang, kantin/locker, masjid) sebesar 6.600 m². PT. Krama Yudha Ratu Motor merupakan perusahaan suasta dengan 100% modalnya berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Produksi komersial PT. Krama Yudha Ratu Motor mulai tahun 1975 dengan produk yaitu kendaraan niaga CJM, L300, ZC, TD/FM (Fuso), TD S/W (cold diesel / canter).

PT. Krama Yudha Ratu Motor mengacu pada ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004 dengan subject utama perakitan / assembling kendaraan bermotor roda 4 dan atau lebih melakukan pengendalian sistem manajemen mutu seperti penerimaan barang, penyimpanan, distribusi ke line produksi untuk selanjutnya melakukan perakitan pengelasan di bagian welding, pengecatan di bagian painting dan perakitan / pemasangan parts di bagian trimming. Seluruh proses produksi di kendalikan dengan inspeksi ketat, baik dari seluruh pelaku proses produksi maupun dari baigan inspector, dengan pedoman bahwa proses berikut adalah pelanggan sehingga ruang lingkup penerapan adalah dari penerimaan part proses berpakitan sampai dengan delivery ke pelanggan dan di terapkan di seluruh Departemen, dan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan adalah seluruh area perusahaan.

PT. KRM merupakan assembler / perakitan kendaraan bermotor merk Mitsubishi sehingga tidak memiliki desain dan pengembangan karena seluruh desain dan pengembangan merupakan hak agen tunggal pemegang merk (ATPM).

2.1.1. Sejarah

Pendirian PT. Krama Yudha Ratu Motor berdasarkan Akte Notaris Abdul Latief No. 16 tanggal 1 Juni tahun 1973. Diperkuat lagi dengan:

(2)

a. Perizinan dari BKPM dalam bidang usaha No. 92/A/BKPM/73/PMDN tanggal 4 Juli 1973.

b. Perizinan dari Departemen Perindustrian dalam bidang teknis No. 27/IIA/D/IV/74 tanggal 21 Maret 1974, pada saat itu perusahaan ini masuk dalam kelompok Assembling, mesin dan perbengkelan yang kini menjadi kelompok otomotif (beroda 4 atau lebih).

c. Perizinan dari Departemen Kehakiman dalam bidang hukum No. 16.A.S.105/18/74 tanggal 15 April 1974.

d. Perizinan dari Pengadilan Negeri Jakarta dalam bidang hukum kewilayahan No. 1374 tanggal 18 April 1974.

PT. KRM merupakan sebuah perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan bermotor jenis niaga. PT. KRM ini merupakan bagian dari Krama Yudha Mitsubishi Group (KYMG). Awal berdirinya KYMG adalah akibat banyaknya kendaraan bermotor dari eropa yang diimport ke Indonesia. Guna mengurangi pengimporan kendaraan tersebut maka para pengusaha melakukan pertemuan dan bersepakat untuk mendirikan suatu perusahaan perakitan kendaraan bermotor di Indonesia dengan menggunakan lisensi dari Mitsubishi Motor Corporation Jepang.

KYMG terbagi atas PT. Krama Yudha Holding yang berdiri pada tahun 1969 di Jakarta, yang kemudian menjadi induk dari beberapa perusahaan dibidang produksi kendaraan bermotor merk Mitsubishi. PT. Krama Yudha ini juga memiliki anak perusahaan di beberapa tempat yaitu:

a. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) yang merupakan pabrik perakitan kendaraan bermotor jenis niaga yang berdiri pada tanggal 1 Juni 1973. b. PT. Mitsubishi Krama Yudha Motor dan Manufacturing (MKM) I dan II

didirikan pada tahun 1975 dan 1981. PT. MKM ini merupakan pabrik pembuatan komponen dan suku cadang kendaraan bermotor merk Mitsubishi yang dirakit didalam negeri.

(3)

c. PT. Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) berdiri pada tahun 1972 dan bertindak sebagai importir serta distributor tunggal kendaraan merk Mitsubishi.

d. PT. Krama Yudha Mojopahit Motor (KSMM) didirikan pada tahun 1975 dan ditutup pada tahun 1986. PT. KSMM ini merakit kendaraan bermotor merk Mitsubishi jenis colt diesel FE.101 dan colt diesel FE.114.

e. PT. Krama Yudha Kesuma Motor (KKM) didirikan pada tahun 1981 yang bergerak dibidang perakitan kendaraan bermotor jenis sedan dan penumpang serta sedan Galant II type 1400 salon F 1400 Hatch Back.

2.1.2. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan

Menjadikan perusahaan perakitan terunggul dan sanggup bersaing di tingkat regional maupun global.

b. Misi Perusahaan

i. Menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan bagi Shareholders dan kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan.

ii. Membuat sumber daya manusia yang handal dan sanggup

mengantisipasi perkembangan regional maupun global. iii. Komit akan industri yang ramah lingkungan.

c. Kebijakan PT. Krama Yudha Ratu Motor

PT. Krama Yudha Ratu Motor bertekad untuk menjadi perakit kendaraan niaga Mitsubishi yang terpercaya di luar Jepang dengan kebijakan sebagai berikut.

i. Pengembangan sumber daya manusia. ii. Peningkatan kepuasan pelanggan.

iii. Kualitas produk yang prima dan penyerahan tepat waktu.

iv. Melakukan perbaikan – perbaikan dalam proses produksi sehingga dapat mengurangi biaya kerja dengan hasil yang maksimal.

v. Memberikan informasi data yang akurat, cepat dan tepat untuk mendapatkan keputusan yang paling terbaik di seluruh proses produksi.

(4)

2.2 Managemen Perusahaan

Managemen Perusahaan merupakan suatu proses merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin dan mengawasi usaha dari anggota organisasi / perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

2.3 Struktur Organisasi

Memiliki tugas dan wewenang mengawasi dan mengontrol jalannya operasional perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati sehingga tidak terjadi penyimpangan, bermuara dari:

Direktur Utama membawahi:

a. Direktur Keuangan, memegang tanggung jawab mengenai masalah / hal-hal mengenai keuangan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:

- Departemen kuangan

- Bagian Keuangan / Bagian Akuntansi / Anggaran I dan Bagian Anggaran II b. Direktur Operasi, memiliki tugas dan tanggung jawab:

- Mengkoordinir kelancaran jalannya proses produksi

- Mengesahkan rencana kerja masing-masing kepala bagian dibawahnya. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:

i. Departemen Teknik

- Bagian Teknik Produksi - Bagian Maintenance - Bagian Part Control - Bagian Quality Inspection - Bagian Quality Assurance ii. Departemen Produksi

- Bagian PPC

- Bagian Trimming Final I, II dan Final II - Bagian Painting

- Bagian Welding

c. Direktur Umum dan PSDM, Direktur Umum bertanggung jawab di bagian umum perusahaan. Sedangkan PSDM bertanggung jawab mengenai peningkatan

(5)

kemampuan dari para operator/karyawan yang berada di tiap-tiap bagian. Dalam melaksanakan tugasnya mereka dibantu oleh seorang General Manager dengan membawahi:

i. Departemen PSDM membawahi: - Bagian Legal dan K3

- Bagian Payroll dan Kesejahteraan - Bagian Seleksi dan Evaluasi

- Bagian Pendidikan dan Pengembangan ii. Departemen Umum:

- Bagian limbah dan Building Maintenance

- Keamanan, Perlengkapan Izin, Administrasi Kantin, Tamu dan Sekretaris

(6)

2.3.1 Ketenagakerjaan

Untuk melancarkan kegiatan produksi, maka diperlukan tenaga kerja yang memadai dan peraturan – peraturan yang berlaku di perusahaan. Tenaga kerja atau pekerja adalah orang yang bekerja pada suatu perusahaan yang mengikuti peraturan di perusahaan yang bersangkutan, sebagai balas jasanya atas pekerjaan dari orang tersebut maka perusahaan yang bersangkutan memberikan upah yang layak. Selain mendapatkan upah dari pekerjaan yang dilakukan, pekerja yang bersangkutan juga berhak untuk mendapatkan tunjangan maupun fasilitas yang memadai dari perusahaan.

1. Penggolongan Waktu Kerja di PT Krama Yudha Ratu Motor

PT. Krama Yudha Ratu Motor memiliki beberapa shift kerja bagi semua karyawan:

a. Karyawan shift adalah karyawan yang waktu kerjanya terbagi ke dalam dua waktu kerja, yaitu shift siang dan shift malam.

b. Karyawan non-shift adalah karyawan yang waktu kerjanya pada siang hari.

2. Waktu Kerja

Waktu kerja di PT. KRM menggunakan sistem kerja 1 shift dengan hitungan jam kerja 8 jam / hari atau 173 jam / bulan. Untuk menjaga keefektifan kerja dari para pekerjanya, PT. KRM telah menetapkan atau menentukan jadwal kerja yang berlaku di perusahaan tersebut:

a. Pelaksanaan Kerja:

i. Senin s/d Kamis : Jam 07.10 s/d 16.20 WIB

ii. Jum’at : Jam 07.10 s/d 16.40 WIB

iii. Sabtu : Untuk Sabtu dihitung sebagai Lembur Wajib

Masuk kerja Jam 07.10 waktu pulangnya lebih cepat. b. Waktu Istirahat:

i. Senin s/d Kamis : Jam 11.35 s/d 12.25 WIB

ii. Jum’at : Jam 11.35 s/d 13.00 WIB

(7)

Karyawan dibebaskan dari kewajiban untuk masuk kerja pada hari sabtu dan minggu. Selain libur mingguan, karyawan juga dibebaskan dari kewajiban untuk masuk kerja pada hari libur resmi yang diumumkan pemerintah.

3. Cuti Kerja

Cuti kerja yaitu hak yang diberikan dari perusahaan kepada seluruh karyawan sesuai dengan PP 21 tahun 1954 tenggal 9 maret 1954 / peraturan yang menggantikannya. Apabila karyawan mengambil cuti, maka dibebaskan dari kewajiban untuk masuk kerja akan tetapi tetap mendapatkan haknya. Seorang karyawan berhak atas cuti tahunan 12 hari kerja setelah mencapai masa kerja 12 bulan berturut – turut. Hak cuti akan gugur apabila setelah jangka enam bulan belum dipergunakan kecuali dikarenakan alasan penundaan oleh pengusaha. Untuk kepentingan perusahaan, cuti diatur sebagai berikut:

Dilaksanakan bersama pada sebelum dan sesudah Idul Fitri dan menjelang tahun baru serta memperhatikan SKB menteri tentang cuti bersama.

i. Bagi yang belum dapat cuti bersama, penggunaan haknya diatur oleh pengusaha untuk tidak mengganggu jalannya produksi.

ii. Apabila sudah mencapai masa kerja 6 tahun berturut, seorang karyawan mempunyai hak cuti khusus selama 24 hari di luar hak cuti tahunan diambil 4 hari dalam jangka waktu 1 tahun dan diberikan uang kompensasi.

4. Kerja Lembur

Kerja lembur adalah waktu kerja yang dilakukan di luar jam kerja yang telah ditentukan oleh pengusaha. Kerja lembur di PT. Krama Yudha Ratu Motor terbagi menjadi berbagai jenis:

i. Lembur massal (lembur terjadwal), yaitu lembur yang dibuat oleh departemen PPIC (PPC) yang dimusyawarahkan / diinformasikan oleh serikat pekerja.

ii. Lembur partial, yaitu lembur yang tidak diharuskan perintah kerja, pekerja bisa mengambil lembur maupun tidak.

iii. Lembur Insidental, yaitu lembur yang dilakukan karena terjadi kerusakan masin sehingga butuh perbaikan.

(8)

Apabila pada saat kegiatan lembur perusahaan membatalkan lembur yang sedang berjalan, perusahaan wajib membayar upah yang telah disepakati. Perhitungan upah lembur pada hari biasa yaitu untuk jam pertama dan selebihnya 2 kali upah 1 jam, sedangkan pada hari libur untuk setiap jam sampai tujuh jam pertama yaitu 2 kali upah sejam dan seterusnya sebesar 4 kali upah 1 jam. Upah lembur dihitung 1/173 x upah satu bulan.

5. Jumlah Karyawan

PT. Krama Yudha Ratu Motor memiliki karyawan sebanyak 2052 orang.

Departemen Jumah

Director, Advisor & Commisioner 17

Production 1295 Technical 93 Quality Control 127 PPIC 264 Human Resources 22 General Affair 207 Finance 24 Inactive 3 New Employees 0 Jumlah 2052

Tabel 1. Tabel Karyawan di PT. Krama Yudha Ratu Motor 6. Disiplin Kerja

(9)

Untuk tercipta dan terpeliharanya disiplin kerja, makan Pengusaha dan Serikat Pekerja bersepakat mengusahakan dipenuhi dan ditaatinya tata tertib dan kewajiban – kewajiban karyawan.

a. Baik pengusaha maupun serikat pekerja berikhtiar sepenuhnya untuk mengusahakan ditegakkannya disiplin kerja.

b. Bila karyawan melanggar kesepakatan kerja bersama ini atau bertindak bertentangan dengan kebiasaan umum, maka pengusaha dapat mengenakan tindakan disiplin kepada yang bersangkutan dengan memberikan tindakan kepada serikat pekerja.

c. Tindakan disiplin dapat dikeluarkan dengan ringan / beratnya pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan.

d. Macam dari tindakan disiplin dapat berupa: i. Teguran.

ii. Mengeluarkan surat peringatan. iii. Melakukan penindakan.

iv. Pemberhentian sementara (Scorsing). v. Pemutusan hubungan kerja (PHK).

7. Masa berlakunya surat peringatan ataupun surat teguran adalah:

i. Surat teguran : 6 bulan

ii. Surat peringatan I : 6 bulan

iii. Surat peringatan II : 6 bulan

iv. Surat peringatan III (terakhir) : 6 bulan, berlaku UU RI No. 13 tahun 2003, Pasal 161, Ayat 1 & 2.

Dalam hal surat peringatan diberikan tidak secara berurutan serta mencakup peringatan terakhir, maka pemberitahuan kepada serikat pekerja adalah perlu, untuk menilai tingkat kesalahan yang bersangkutan.

8. Kewajiban Dasar Karyawan

a. Semua karyawan wajib mentaati / mematuhi tata tertib kerja, ketertiban lingkungan, perintah – perintah, instruksi dan petunjuk yang dikeluarkan oleh Pengusaha, Undang – Undang atau Peraturan Pemerintah yang berlaku.

(10)

b. Atasan setiap saat wajib mengadakan pengawasan atau dijalankannya / ditaatinya peraturan, memberitahukan hak / kewajiban bawahannya serta membimbing dan memberi petunjuk guna terlaksananya perjanjian kerja bersama ini.

c. Karyawan yang berhalangan masuk bekerja oleh sebab apapun wajib memberitahukan kepada pengusaha atau atasan langsungnya selekas mungkin. Pemberitahuan tidak hadir dilakukan pada hari itu juga, atau dalam hal tidak mengijinkan, pemberitahuan dilakukan pada kesempatan pertama yang ada dengan disertai keterangan tentang ketidak hadirnya guna penentuan status ketidak hadirannya.

d. Karyawan yang karena alasan – alasan tertentu perlu meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya berakhir, atau cepat pulang wajib meminta ijin terlebih dahulu kepada atasannya.

e. Karyawan yang hadir bekerja wajib menggesek kartu absensi, begitu pula pada saat pulang kerja di tempat yang telah ditetapkan oleh pengusaha. f. Karyawan wajib melaporkan kepada departemen PSDM mengenai perubahan

nama tempat tinggal, status perkawinan, susunan keluarga selambat- lambatnya 2 (dua) minggu setelah terjadi perubahan yang dimaksud.

9. Larangan

Semua karyawan tidak dibenarkan melakukan hal seperti tersebut dibawah ini: a. Waktu jam kerja meninggalkan tempat kerja tanpa ijin dari atasan

langsungnya.

b. Melanggar kebiasaan – kebiasaan, baik yang tertulis maupun tidak atau melakukan pelanggaran lain yang dapat mengakibatkan timbulnya kerugian bagi orang lain.

c. Membocorkan rahasia perusahaan atau jabatan.

d. Memberikan keterangan – keterangan yang tidak benar atau yang akan membawa akibat bagi perusahaan atau perorangan.

e. Berbuat atau berbicara diluar norma – norma pergaulan dan bertindak yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan maupun perorangan.

(11)

f. Melakukan pekerjaan lain dengna mendapat upah dengan tanpa ijin dari pengusaha.

g. Membuang kotoran, puntung rokok, meludah disembarang tempat, mengotori kamar, dinding dan lain sebagainya.

h. Merokok di dalam lingkungan pabrik, kecuali ditempat yang telah ditentukan perusahaan.

i. Berada di tempat lain di luar tugasnya, kecuali jika diperintah oleh atasannya.

j. Makan dan mengganti pakaian di luar ruangan yang telah disediakan. k. Melanggar isi perjanjian kerjasama kerja bersama yang sedang

berlangsung.

l. Melakukan pencurian, penggelapan dan penganiayaan.

m. Memikat dan membujuk siapapun yang bertentangan dengan undang – undang ketertiban umum dan kesusilaan.

n. Dengan sengaja atau sembrono merusak kekayaan milik perusahaan atau membiarkannya terhadap bahaya yang lebih parah.

o. Karyawan tidak dibenarkan mengemudikan kendaraan produksi atau forklift, kecuali bagi yang diberikan ijin mengemudi (sim) khusus yang dikeluarkan oleh pengusaha.

p. Karyawan tidak di perkenankan berambut panjang dan tidak melebihi 2 (dua) cm dari telinga bagian atas atau tengkuk.

q. Memasuki / menuju dan meninggalkan area tempat kerja tidak diperkenankan memakai sandal.

r. Membawa, minuman keras / minuman yang memabukkan.

s. Melakukan pekerjaan lain yang tidak terkait dengan pekerjaannya tanpa seijin atasan.

10. Pelanggaran

a. Karyawan yang tidak masuk bekerja tanpa pemberitahuan apapun atau dengan alasan yang tidak jelas, sehingga tidak dapat diterima oleh pengusaha, dapat mengakibatkan masa tidak masuk dinyatakan sebagai mangkir.

(12)

b. Karyawan yang datang terlambat ditempat kerja tanpa alasan yang dapat diterima oleh pengusaha, dapat mengakibatkan yang bersangkutan dikenakan tindakan disiplin.

c. Karyawan yang tidak hadir karena sakit tanpa menunjukkan keterangan dokter perusahaan . dokter umum rumah sakit kerjasama atau dokter lain yang disahkan oleh dokter perusahaan, dianggap sebagai mangkir.

d. Dalam menyelesaikan seteiap pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi pemutusan hubungan kerja (PHK), pengusaha dapat mengambil tindakan pemberhentian sementara kepada karyawan bersangkutan serta menempuh prosedur sesuai dengan undang – undang tentang pemutusan kerja.

11. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja, pengusaha menyediakan alat pelindung diri (APD) pada waktu kerja. Seteiap karyawan diberikan perlengkapan kerja secara cuma – cuma setahun sekali.

a. Pakaian kerja

i. Seluruh karyawan diberikan 3 stel pakaian kerja ii. Khusus bagian welding diberikan baju lengan panjang.

iii. Untuk karyawan bagian painting secara terus menerus diberikan kaos 3 buah.

b. Sepatu kerja

i. Untuk karyawan pabrik diberikan masing – masing satu pasang sepatu pengaman.

ii. Dibagian painting diberikan empat pasang sepatu karet tinggi.

iii. Untuk bagian pre-treatment under seal, sealing sanding dan pengolahan limbah pabrik masing – masing mendapat tambahan 1 pasang sepatu karet tinggi.

iv. Kebersihan mendapatkan dua pasang sepatu karet tinggi. v. Keamanan mendapatkan satu pasang sepatu ABRI vi. Kantor mendapatkan sepasang sepatu biasa. vii. Trimming mendapatkan satu pasang sepatu kets. c. Pelindung kepala / topi kerja

(13)

Setiap karyawan diberikan topi kerja sebanyak satu buah setahun sekali. 12. Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungan kerja di PT. Krama Yudha Ratu Motor terbagi menjadi beberapa bagian seperti di bawah ini:

a. PHK dalam masa percobaan

Selama masa percobaan, baik pengusaha maupun karyawan yang bersangkutan sewaktu – waktu dapat memutuskan hubungan kerja tanpa kewajiban untuk memberitahukan alasan – alasannya.

b. PHK atas kehendak sendiri

Karyawan bisa memutus hubungan kerja atas kehendak sendiri. Karyawan yang akan mengeundurkan diri harus mengajukan permohonan undur diri 1 bulan sebelumnya.

c. PHK karena indisipliner

Pemutusan hubungan kerja merupakan tindak lanjut dari tindakan disiplin, bila seseorang telah memperoleh peringatan terakhir masih melakukan pelanggaran atau kesalahan lagi, maka dikenakan pemutusan hubungan kerja.

d. PHK otomatis

- Karyawan telah meninggal dunia.

- Telah mencapai batas usia pensiun, karyawan berumur 55 tahun.

- Kesehatan jasmani dan rohani tidak memungkinkan untuk

melaksanakan tugasnya yang dinyatakan oleh dokter.

2.4 Pengupahan

Karyawan mempunyau upah pokok menurut jenjang / kesepakatan. Jenjang / pangkat serta jabatan ditentukan oleh perusahaan. Disamping upah, pengusahan juga memberikan nilai catu dan perangsang produksi.

Upah pokok disesuaikan dengan inflasi yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Kenaikan upah pokok diatur secara berkala setahun sekali yang besarnya ditentukan sesuai hasil musyawarah antara pengusaha dan serikat pekerja.

(14)

Tunjangan hari raya keagamaan diberikan sebelum hari raya idul fitri, besarnya tunjangan yaitu 1,5 kali (Upah pokok + (Tj. Jabatan + Tj. Pangkat) bagi yang menerima + Tj transport sesuai SK direksi). Tungjangan diberikan pada minggu pertama pada bulan puasa.

Tunjangan akhir tahun diberikan pada akhir tahun yang besarnya atas dasar musyawarah antara pengusaha dan serikat pekerja. Tunjangan akhir tahun diberikan berupa uang yang besarnya dikali (Upah pokok + (Tj. Jabatan + Tj. Pangkat) bagi yang menerima + Tj transport sesuai SK direksi) untuk setiap golongan kompetensi (IP) masing – masing.

2.5 Kesejahteraan Karyawan

Setiap hari kerja, pengusaha menyediakan makan satu kali di kantin untuk setiap karyawan yang hadir dengan memperhatikan nilai gizi. Selain makan utama, pengusaha juga menyediakan makanan dan minuman tambahan (M2T) setiap hari kerja. Makanan dan minuman tambahan untuk shift I yaitu berupa susu dan satu potong roti atau dengan makanan lainnya yang setara. Untuk shift II mendapatkan berupa roti. Apabila dalam satu minggu terdapat tiga kali lembur masal terusan maka karyawan akan mendapatkan minuman suplemen pada hari ke tiga, sedangkan apabila lima hari kerja berturut terdapat lembur masal maka mendapat minuman tambahan pada hari ketiga dan kelima.

Pengusaha dan serikat pekerja menyadari bahwa perlu diberikan perhatian yang layak dan wajar terhadap kondisi kesehatan para karyawan. Untuk maksud tersebut maka perusahaan menyediakan poliklinik, dokter perusahaan untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan kerja.

2.6 Kegiatan Perusahaan

Secara umum kegiatan yang dilakukan di PT. KRM merupakan proses perakitan kendaraan niaga seperti truk dan minibus. Kegiatan ini diawali dengan Perencanaan Bisnis, Proses Bisnis Utama dan Proses Bisnis Pendukung.

a. Proses Perencanaan Bisnis. b. Proses Bisnis Utama.

(15)

ii. Bagian Teknik Produksi iii. Bagian Quality Control iv. Bagian Part Control v. Bagian PPC

vi. Bagian Produksi - Proses Welding - Proses Painting - Proses Trimming

- Inspeksi dan Pengendalian Ketidaksesuaian - Proses Pre-Delivery

vii. Proses Delivery viii. Bagian Pembelian

ix. Bagian Delivery c. Proses Bisnis Pendukung

Proses produksi di PT. Krama Yudha Ratu Motor terbagi ke dalam 3 bagian yaitu welding, painting, Trimming. Proses welding yaitu proses penggabungan dari potongan – potongan plat tercetak menjadi kabin kendaraan. Setelah menjadi kabin kemudian memasuki proses painting, yaitu proses pengecatan kabin. Proses selanjutnya yaitu trimming, pada line ini merupakan proses dimana perakitan kendaraan mulai dari chasis kendaraan sampai menjadi kendaraan utuh.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Krama Yudha Ratu Motor.
Tabel 1. Tabel Karyawan di PT. Krama Yudha Ratu Motor  6.  Disiplin Kerja

Referensi

Dokumen terkait