1 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LOKASI DESA KKN KABUPATEN GIANYAR
OLEH MAHASISWA KKN UNIVERSITAS UDAYANA
KONTRIBUTOR: drh. Anak Agung Gede Oka Dharmayudha, MP
Dr. Drh. Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi. Ngurah Indra Pradhana, S.S, M. Hum
Dewa Ayu Swastini., S.Farm., M.Farm., Apt drh. Putu Ayu Sisyawati Putriningsih, S.KH., M.Sc Drh. Ida Bagus Windia Adnyana, Ph.D
Ni Kadek Warditiani.S.Farm.M.Sc,Apt Dr. A.A. Gde Agung Yana, ST, MT drh. Tjokorda Sari Nindhia, S.KH, M.P Putu Oka Samirana, S.Farm, M.Sc, Apt
Prof. Dr. Drh. Tjok Gde Oka Pemayun, M. S Ir. A. A Ayu Sri Trisnadewi, M.P
Ni Putu Luhur Wedayanti, S.S,. M.Hum Ir. Anak Agung Gede Djaja Bharuna S. M.T Agus Muliantara S.Kom, M.Kom
Ir. Cokorde Gede Indra P., M.Eng., MT drh. I Made Kardena, S.KH, MVS Dr. I Made Udiana, S.H, M.H
Drh. Anak Agung Gede Arjana., M.Kes Made Dwi Budiana Penindra, M.MT
EDITOR: I Nyoman Suarsana I Gede Rai Maya Temaja
LAY OUT ISI: Chonti DESAIN SAMPUL: Gde Ngurah Aryawan
PENERBIT: Swasta Nulus
Jl. Dewi Supraba 17 Denpasar swastanulus@yahoo.com
CETAKAN:
Pertama: 2018. 263 hlm, 21x29 cm Font: Times New Roman 11
ISBN: 978-602-5742-51-4
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widi Wasa, atas limpahan rahmatnya sehingga pelaksanaan KKN PPM Periode
XVIL
Tahun 2018 dapat dilaksanakan dengan lancar, amano sukses dan tepatwaktu.
KKN
PPMXVII th
2018, mengambil tema: Pemberdayaan potensi masyarakat desa dalam pengelolaaan sumberdaya alam. Sedangkan MOTTO KKN PPM XVII adalah Sewaka Guna Pariposana (Mengabdikan Ilmu Memberi Solusi), yang secara arfiah bennakna KKN menyatu di dalam hati dan pikiran masyarakat untuk mengabdikan ilmu guna memberi dan mencari solusi penyelesaian masalah yang terbaik.Universitas Udayana pada tahun 2018 melaksanakan KKN PPM di 170 desa lokasi dan tersebar di 8 kabupaten di Provinsi Bali dengan jumlah mahasiswa 3424 oratg mahasiswa. Kabupaten Badung ada 20 desa
KKN
RM,di
Kabupaten Gianyar ada 20 desa,di
Kabupaten Bangli ada 30 desa, di Kabupaten Tabanan ada20 desa, di Kabupaten Klungkung ada20 desa, di Kabupaten Jembrana ada20 desa, di Kabupaten Karangasem ada 20 desa, dan di Kabupaten Buleleng ada20 desa. Pelaksanaan KKN PPM berlangsung selamaI
bulan dan I minggu (mulai2l
Jruli-Z7 Agustus 2018).Selama
KKN
mahasiswa mendapat kesempatan yang lebih luas untuk belajar menerapkan IPTEKS yang diporoleh di kampus, dan belajar lebih luas tentang masyarakat, belajar bermasyarakat dan belajar membagun desa. Mahasiswa juga telah melaksanakan dan membantu masyarakat melalui KK dampingan bagi masayarakat yarg tergolong warga prasejahteta dan memecahkan masalah-masaiah keluarga, memberi informasi, dan memberi motivasi. Hal yang juga penting adalah mahasiswa dapat belajar meningkatkan soft skill.Secara umum pelaksanaan KKN PPM XIV Th. 2018, berjalan dengan baik hal ini karena telah dipersiapkan dengan perencanaan yang lama. Namun demikian masih terdapat beberapa hambatanyang diluar kemampuan panitia untuk memprediksinya. Kekurangan-kekurangan
ini
akan menjadi bahan intropeksi bagi pantia KKN sehingga pelaksanaan KKN dimasa mendatang menjadi lebih baik.Pada kesempatan yang bait ini, kami ingin menyampaikan terimakasih banyak kepada Bapak Rektor dan Ketua LPPM Unud yang telah memfasilitasi kegiatan KKN PPM periode XVII, Dekan di lingkungan Unud, panitia pelaksana KKN PPM peride XVII, Koordinator kabupaten (Korkab), Dosen pembimbing lapangat (DPL), Seluruh perbekel dan desa yang menjadi lokasi KKN PPM periode
X\TI,
yang telah berkerja keras, menerima dan membimbing mahasiswa sehingga pelaksanaat' XXNppU
periode XVtr berjalan dengan baik. Kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf apabila selama penyelenggaraan KKN ada hal-hal yang kurang berkenaan.Sekian dan terimakasih
, Desember 2018
PM Unud Periode
XVII
PRAKATA
Dalarn rangka pelaksanaan Tri Dhanna Perguruan Tinggi, terutama bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, kegiatan KKN di Unud adalah salah satu prograrn wajib dalam setiap tahun akademik bagi para mahasiswa dan merupakan kegiatan intrakulikuler u,ajib yang memadukan pelaksanaan TRI
DHARMA Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian serta wajib diikuti oleh
seluruh Mahasiswa Unud, sebagai suatu syarat kelulusan mahasiswa sebelurn mengakhiri studinya di
Unud.
Kegiatan KKN PPM di Universitas Udayana dilaksanakan di desa selama 1 bulan dan
I
rningguatau dengan bobot 3 satuan kredit semester (SKS). Selama proses pelaksanakan KKN PPM, mahasiswa
dalam satu kelompok desa KKN dibirnbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). DPL bertugas
untuk memberi bimbingan rnulai
dari
orientasi dan observasike
lokasi lapangan. membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan masyarakat. Berfungsi mernberi bimbingan selamadi
lapangan, tnenumbuhkan disipilin dan rnotivasi, serta mendampingi mahasiswa dalam tnelaksanakan program kerjaKKN RM
dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi agarprogram-program KKN terlaksana dengan baik.
Berkaitan dengan
KKN
PPM, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Universitas Udayana akan terus berkontribusi dalam memberi pendampingan dan pemberdayaan kepaclamasyarakat di lokasi KKN unfuk dapat meningkatkan daya dan potensi rnasyarakat perdesaan sehingga mampu mernanthatkan sumber daya alam untuk kesejahterailr.
Kami rnenyambut dengan baik dan senang hati atas telah terbitnya buku ini dan ini menunjukkan
Lembaga Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat telah ikut berperan aktif di dalam membangun masyarakat dari pinggiran, metnberdayakan masyarakat sehingga apayarrgtelah dilakukan Universitas Udayana dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Semoga buku tentang pembedayaan dan pendarnpingan masyarakat oleh mahasiswa KKN Univeristas Udayana ini dapat dirnanfaatkan sebesar-besar dan seluas-seluasnya untuk kepentingan desa,
institusi dan pemerintah daerah maupun pusat.
4 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……… PRAKATA ……….. DAFTAR ISI ……….. BAGIAN 1. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DESA
MELINGGIH MENJADI DESA POSITIF (BERPOTENSI, BERSIH, SEHAT, MANDIRI DAN KREATIF) ………... Anak Agung Gede Oka Dharmayudha, Dkk
BAGIAN 2. GENERASI MUDA BATUAN BISA (BERKARYA,
INOVATIF, SEHAT AND AKTIF)……… Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi, Dkk
BAGIAN 3. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BERBASIS ELINK (EKONOMI, LINGKUNGAN DAN KESEHATAN) DESA BONA, KABUPATEN GIANYAR ……… Ngurah Indra Pradhana, Dkk
BAGIAN 4. “PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN WAWASAN MASYARAKAT DALAM BIDANG KESEHATAN, SOSIAL BUDAYA, PENINGKATAN PRODUKSI, DAN
PRASARANA FISIK UNTUK MENCIPTAKAN DESA BUAHAN YANG MAMPU MENGGALI DAN
MENGELOLA POTENSI DESA.”... Dewa Ayu Swastini, Dkk
BAGIAN 5. MENGIMPLEMENTASIKAN TRI HITA KARANA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BURUAN , KABUPATEN GIANYAR ……… Putu Ayu Sisyawati Putriningsih, Dkk
BAGIAN 6. GERAKAN INDONESIA MELAYANI UNTUK MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YANG BAIK DAN BERKELANJUTAN DI DESA KEMENUH, GIANYAR Ida Bagus Windia Adnyana, Dkk
BAGIAN 7. “MEWUJUDKAN GENERASI DESA KERAMAS YANG MANDIRI, KREATIF, BERBUDAYA DAN SEHAT MELALUI PENGEMBANGAN POTENSI DESA DAN AKTIVITAS SEKOLAH MENGGUNAKAN INTERAKSI BERBASIS KECERIAAN” ……… Ni Kadek Warditiani, Dkk
BAGIAN 8. PENGEMBANGAN DESA KERTA DENGAN 4P1K (PERTANIAN, PETERNAKAN, PARIWISATA, PELATIHAN BAHASA, DAN KESEHATAN
MASYARAKAT) ………. Gde Agung Yana, Dkk
Halaman 2 3 4 7 - 17 18 - 33 34 - 47 48 - 59 60 - 72 73 - 85 86 - 97 98 - 109
5 BAGIAN 9. MENGIMPLEMENTASIKAN NAWA CITA MELALUI
PELAKSANAAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI DI DESA LODTUNDUH, KECAMATAN UBUD,
KABUPATEN GIANYAR, PROVINSI BALI ……….. Tjokorda Sari Nindhia, Dkk
BAGIAN 10. KOLABORASI GERAKAN INDONESIA MELAYANI UNTUK MEWUJUDKAN DESA MAS BERSIH, TERTIB, MANDIRI DAN BERSATU………... Putu Oka Samirana, Dkk
BAGIAN 11. MEWUJUDKAN MASYARAT DESA PEJENG KAJA YANG MANTAP (MANDIRI, TERAMPIL, AKTIF, DAN PRODUKTIF) ... Tjok Gde Oka Pemayun, Dkk
BAGIAN 12. “MENGEMBANGKAN DESA PEJENG KELOD YANG SEHAT, BERSIH DAN SADAR WISATA” ………. A. A Ayu Sri Trisnadewi, Dkk
BAGIAN 13. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN POTENSI DESA PEJENG BERBASIS REVOLUSI MENTAL UNTUK MENUJU DESA PEJENG YANG METAKSU (MELAYANI, TERTIB, MANDIRI, KEBERSIHAN, BERSATU) ... Ni Putu Luhur Wedayanti, Dkk
BAGIAN 14. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PETAK KAJA KABUPATEN GIANYAR ……… Anak Agung Gede Djaja Bharuna S, Dkk
BAGIAN 15. GERAKAN INDONESIA MELAYANI, INDONESIA BERSIH, INDOENSIA TERTIB, INDONESIA MANDIRI, INDONESIA BERSATU ……….. Agus Muliantara, Dkk
BAGIAN 16. DESA PETULU, GIANYAR BERSIH, SEJAHTERA, MANDIRI (BERSERI) ………. Cokorde Gede Indra P., Dkk
BAGIAN 17. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SABA KECAMATAN BLAHBATUH KABUPATEN GIANYAR ... I Made Kardena, Dkk
BAGIAN 18. “KKN PPM UDAYANA KE-XVII SEBAGAI BENTUK PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DESA SIDAN TERHADAP KESEHATAN DAN LINGKUNGAN” I Made Udiana, Dkk
BAGIAN 19. MEMBERDAYAKAN DESA SUKAWATI MELALUI PEMBERDAYAAN POTENSI DALAM UPAYA
MEWUJUDKAN DESA YANG MAJU BERSIH DAN BERBUDAYA ……… Anak Agung Gede Arjana, Dkk
110 - 122 123 - 131 132 - 145 146 - 156 157 - 165 166 - 176 177 - 193 194 - 207 208 - 220 222 - 233 234 - 247
6 BAGIAN 20. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT
MELALUI PENGELOLAAN SUMBER DAYA DESA TARO, TEGALLALALANG, GIANYAR ………..
Made Dwi Budiana Penindra, Dkk 248 - 263
194
BAGIAN
16
DESA PETULU, GIANYAR BERSIH, SEJAHTERA,
MANDIRI (BERSERI)
195 DESA PETULU, GIANYAR BERSIH, SEJAHTERA, MANDIRI (BERSERI)
Oleh :
Ir. Cokorde Gede Indra P., M.Eng., MT A A Sg Ratu Putri S
Anugrah Fitria Husain Devi Latifah Puji Lestari
Nur Hafsia
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
2018
Jedi Maikel Tabuni Christina Immee Wijanarko
Stephanie Felitania Lestari Luh Ade Tirta Wahyuning Josephine Melrose Rarome I Gst Agung Ayu Patrecia Marthavira
Deviera Dika Putri H Ayu Agung Mas Permatasari Chindy Wulandari T R Sijabat
Ni Luh Putu Purnama Dewi Luh Putu Gita Santhi
Ervina Wilyanita I Kadek Rian Mahendra
196 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi
Desa Petulu adalah salah satu desa yang berlokasi di Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. Jaraknya sekitar 5 km dari sebelah utara Ubud dan memerlukan 10 menit perjalanan dari pusat kota Ubud. Keunikan desa ini adalah adanya burung kokokan dengan jumlah besar yang bersarang di sepanjang jalan desa. Sarang burung tersebut berpusat di di Banjar Petulu Gunung. Desa Petulu memiliki 6 banjar dinas dan 4 desa adat dengan batas- batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Desa Tegalalang b. Sebelah Timur : Desa Tampaksiring c. Sebelah Selatan : Desa Peliatan
d. Sebelah Barat : Desa Ubud
Gambar 1. Lokasi Desa Petulu
Ditinjau dari struktur perekonomian desa ini masih bercorak agraris walaupun ditengah pembangunan pariwisata yang pesat, ini terlihat dari luasnya areal pertanian dibandingkan dengan luas lahan lain yang dimiliki. Profesi petani bukan profesi utama di Desa Petulu. Terkenal akan kerajinan dan pusat seni menjadikan Desa Petulu sebagai desa wisata berbasis budaya. Ini bisa dilihat dari menjamurnya hotel, villa, artshop dan
197 restoran di kawasan Desa Petulu. Peningkatan aktivitas perekonomian di Desa Petulu membuat kesehjateraan masyarakat semakin meningkat. Sayangnya, perekonomian masyarakat Desa Petulu yang membaik tidak diiringi dengan sikap peduli lingkungan seperti halnya membuang sampah pada tempatnya. Hal ini membuat beberapa titik di Desa Petulu terlihat kumuh dan kotor, selain itu penumpukan serbuk kayu sisa hasil pengrajin yang tidak dipergunakan menambah nilai minus pemandangan Desa Petulu yang dikenal sebagai desa wisata. Dampak negatif dari pariwisata selain dari masalah sampah, juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakatnya yang semakin bersikap individu. Sikap ini timbul disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yakni penggunaan media sosial yang berlebihan. Penggunaan yang berlebihan akan berujung pada penggunaan media sosial ke arah negatif. Ini tentu membahayakan khususnya bagi generasi muda Desa Petulu.
Jika ditinjau dari keadaan sosial, Desa Petulu memiliki organisasi kemasyarakatan yang secara umum bisa dikatakan baik. Arti kata baik dalam hal ini ialah bisa menggiring masyarakatnya ke arah yang lebih baik di segala aspek kehidupan. Salah satu organisasi/ institusi yang terdapat di Desa Petulu dan bisa dikatakan organisasi vital khususnya bagi peningkatan kesehjateraan kaum wanita ialah koperasi wanita (Kopwan). Keadaan Koperasi Wanita yang terdapat di Desa Petulu bisa dikatakan belum berjalan secara efektif. Artinya belum terdapat kantor formal dalam menjalankan koperasi wanita ini (pasif). Ini terjadi dikarenakan belum sadarnya masyarakat khususnya anggota koperasi wanita di Desa Petulu tentang pentingnya koperasi bagi kemajuan ekonomi desa. Pasifnya koperasi wanita di Desa Petulu selama 10 tahun disebabkan karena tidak adanya pembinaan secara intensif dan kurangnya rasa kebersamaan dalam menjalankan koperasi wanita.
Dilihat dari keadaan lembaga pendidikan di Desa Petulu terdapat empat sekolah dasar yang terdiri dari tiga sekolah negeri dan satu sekolah swasta. Secara umum keadaan ketiga sekolah negeri bisa dikatakan cukup baik, akan tetapi perlu adanya lembaga- lembaga non-formal dalam bidang pendidikan seperti tempat bimbingan belajar. Ini diperlukan karena pada era pendidikan sekarang pelajaran yang didapat di sekolah tidak cukup, maka perlu ditunjang dari tempat bimbingan belajar.
Ditinjau dari segi lingkungan, khususnya di wilayah Petulu Gunung terdapat sarang burung kokokan yang sudah ada puluhan tahun. Jika pada musim bertelur maka burung kokokan akan bersarang di pohon tinggi dekat lingkungan rumah warga. Bau kotoran serta bulu- bulu yang terlepas dari burung kokokan pun menjadi hal biasa bagi
198 masyarakat Desa Petulu. Secara jangka panjang hal ini sangat membahayakan kesehatan masyarakat yang tinggal di dekat sarang burung kokokan.
Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas maka terdapat beberapa program pokok yang ditawarkan yaitu pembinaan koperasi wanita melalui ibu- ibu PKK yang terdapat di desa Petulu, pengisian input data online, pengadaan tempat sampah dan program bank sampah, dimana hal ini sangat efektif dalam menanggulangi permasalahan sampah di desa Petulu. Pada program bank sampah ini masyarakat akan turut serta berpastisipasi di dalamnya sehingga program ini dapat berjalan secara berkesinambungan. Terdapat juga program untuk mengatasi pengaruh negatif dari media sosial melalui penyuluhan penggunaan media sosial secara tepat dan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Mengatasi limbah serbuk kayu maka terdapat program pembuatan boneka horta yang bernilai ekonomis tinggi, serta penyuluhan mengenai penyakit menular yang diakibatkan oleh unggas. Program- program yang telah dipaparkan di atas merupakan program dalam bentuk pengabdian masyarakat yang sesuai Tri Darma Perguruan Tinggi. Sejatinya, KKN PPM merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik – teoritik dan dunia empirik-praktis.
Dengan demikian akan terjadilah interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) yang dilaksanakan oleh Universitas Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang dapat membantu memberikan solusi bagi masyarakat desa sasaran dalam menyelesaikan permasalahan desanya. KKN ini merupakan bentuk kegiatan dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari penelitian, pendidikan, dan pengabdian pada masyarakat. Maka dari itu adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu serta memberdayakan masyarakat di desa khususnya di desa Petulu, Ubud sehingga dapat menjadikan desa Petulu yang BERSERI (Bersih, Sejahtera, dan Mandiri).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan keadaan Desa Petulu yang telah diamati secara langsung terdapat beberapa permasalahan utama yang menjadi prioritas dalam KKN PPM Udayana periode XVII tahun 2018 yang akan ditindaklanjuti agar mendapatkan jalan keluar ataupun inovasi untuk permasalahan tersebut.
199 Permasalahan utama adalah masalah sampah yang ada di Desa Petulu. Desa Petulu memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, akan tetapi belum adanya sistem dan sarana pembuangan sampah yang memadai. Selama ini sampah hanya dibuang secara sembarangan khususnya pada limbah serbuk dan truk pengangkut sampah yang kurang memadai membuat sampah menjadi terbengkalai. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Maraknya kasus penyalahgunaan media sosial dikalangan anak- anak remaja perlu dilakukan antisipasi agar tidak semakin parah. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi seperti kondisi psikologis yang labil, ingin mengekspresikan diri, dan pengaruh negatif dari budaya asing. Tidak hanya pada anak- anak remaja akan tetapi anak- anak SD sudah banyak yang membawa gadget. Hal ini sangat mengkhawatirkan maka dari itu perlu adanya pengawasan dari keluarga dan sekolah. Di seputaran lingkungan sekolah dan lingkungan Desa Petulu belum terlihat adanya tempat bimbingan belajar. Padahal pada era sekarang penting tempat bimbingan belajar untuk menambah wawasan selain dari sekolah. Permasalahan kedua adalah tidak efektifnya koperasi wanita yang terdapat di Desa Petulu. Dari hasil wawancara salah satu pengurus sudah 10 tahun koperasi wanita di Desa Petulu tidak beroperasi, padahal koperasi merupakan sokoguru perekonomian Indonesia. Bukan hanya meningkatkan kesehjateraan tapi juga membentuk karakter wanita yang mandiri.
Permasalahan selanjutnya dilihat dari potensi Desa Petulu sendiri yaitu wisata desa kokokan. Burung kokokan adalah ciri khas dari Desa Petulu. Jumlah burung kokokan yang tidak terkontrol membuat lingkungan Desa Petulu kotor dan kumuh. Bukan hanya masalah kebersihan lingkungan akan tetapi juga masalah kebersihan gigi dan mulut di lingkungan anak SD. Penting bagi anak SD untuk mengetahui tentang bagaimana cara menjaga kebersihan gigi dan mulut, karena seperti yang diketahui mulut merupakan bagian tubuh pertama sebagai tempat mengolah makanan.
Desa Petulu juga merupakan desa kerajinan yang menggunakan kayu sebagai bahan dasar dalam pembuatan kerajinannya. Kegiatan tersebut tentu menghasilkan limbah yang sejauh ini tidak pernah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Hal ini tentu memberi peluang bagi masyarakat sekitar untuk memanfaatkan limbah dari kerajinan kayu yang dihasilkan oleh para pengrajin kayu untuk memulai suatu usaha yaitu berupa boneka horta yang bisa digunakan sebagai souvenir. Boneka horta ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan tentunya memberikan dua dampak positif yakni, peningkatan pendapatan bagi masyarakat Desa Petulu dan menjadikan lingkungan Desa Petulu lebih bersih.
200 Adapun tujuan dari diadakannya KKN PPM periode XVII Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Petulu adalah untuk memberdayakan masyarakat desa dalam mengelola potensi daerahnya, sekaligus dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pmeiharaan lingkungan desa, pengembangan potensi desa, dan pemberdayaan generasi muda. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Mengamalkan salah satu ajaran Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
2. Menerapkan IPTEK secara team work dan interdisipliner dalam mengembangkan dan memberdayakan masyarakat desa.
3. Menumbuhkembangkan sikap empati dan kepedulian mahasiswa dalam menilik permasalahan yang ada di desa.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menumbuhkembangkan nilai kepribadian, nasionalisme, jiwa Pancasila, keuletan, etos kerja, dan tanggung jawab, kemandirian serta kewirausahaan.
5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan jiwa peneliti yang eksploratif dan analisis dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat desa.
6. Memberdayakan masyarakat dan potensi Desa Petulu secara optimal melalui program- program kegiatan KKN PPM yang bersifat membangun.
7. Sumber daya manusia di Desa Petulu dapat diberdayakan lebih optimal untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
BAB II
REALISASI PENYELESAIN MASALAH
2.1 Tema
Pemberdayaan Potensi Desa Menuju Petulu yang Berseri (Bersih, Sejahtera, dan Mandiri).
2.2 Program
2.2.1 Program Pokok KKN PPM di Desa Petulu
201 2. Penyuluhan dan konsultasi tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar. (Bidang
Kesehatan Masyarakat).
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Program Pokok
3.1.1 Pengadaan Tempat Sampah di Desa Petulu (Bidang Prasarana Fisik) A. Latar Belakang
Sampah adalah sesuatu yang tidak dipergunakan lagi, yang tidak dapat dipakai lagi, yang tidak disenangi dan harus dibuang, maka sampah tentu saja harus dikelola dengan sebaik-baiknya, sedemikian rupa, sehingga hal-hal yang negatif bagi kehidupan tidak sampai terjadi (Azwar, 1990:53). Pola pikir masyarakat desa tentang menjaga kebersihan lingkungan, seperti halnya membuang sampah pada tempatnya belum terpatri dalam pikiran masyarakat desa khsusnya di Desa Petulu, Ubud. Minimnya tempat pembuangan sampah merupakan salah satu faktor penyebab kurang disiplinnya masyarakat desa dalam membuang sampah. Jelas ini menyebabkan lingkungan Desa Petulu menjadi kotor dan dapat merusak citra desa sebagai desa wisata. Pengadaan tempat sampah di lingkungan Desa Petulu guna meningkatkan kebersihan lingkungan desa merupakan salah satu program yang dapat ditawarkan. Tempat sampah tersebut diberikan kepada kepala desa pada saat acara gotong royong yang diselenggarakan desa. Selain dapat meningkatkan kebersihan lingkungan desa, pengadaan tempat sampah juga dapat meningkatkan rasa kepedulian masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Pengadaan tempat sampah ini diharapkan masyarakat akan membuang sampah pada tempat sampah dengan membedakan jenis sampahnya. Membuang sampah pada tempatnya selain dapat meningkatkan kebersihan desa, juga dapat meminimalisir penyakit yang disebabkan oleh tumpukan sampah, sehingga tingkat kesehatan masyarakat Desa Petulu akan meningkat.
B. Tujuan
Tujuan dari pengadaan tempat sampah di Desa Petulu:
202
2.
Meminimalisir timbulnya bibit penyakit yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak bersih.C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Waktu Pelaksanaan: 1. Senin, 23 Juli 2018 2. Selasa, 24 Juli 2018 3. Minggu, 29 Juli 2018 4. Minggu, 5 Agustus 2018 5. Kamis, 9 Agustus 2018 6. Minggu, 12 Agustus 2018 7. Senin, 20 Agustus 2018 8. Sabtu, 25 Agustus 2018 Lokasi Pelaksanaan:
Lokasi pelaksaan kegiatan pengadaan tempat sampah dilakukan di enam banjar yaitu, Banjar Petulu Desa, Banjar Petulu Gunung, Banjar Nagi, Banjar Laplapan, Banjar Kutuh Kaja, dan Banjar Kutuh Kelod.
Tanggal Waktu Kegiatan Peserta Durasi
23/07/2018 13.00- 19.00
Mencari bahan bekas untuk pembuatan tempat sampah
8 orang 6 jam
24/07/2018 19.00- 21.00
Membuat tempat sampah dari bahan bekas
6 orang 4 jam
29/07/2018 19.00- 21.00
Melanjutkan pembuatan tempat sampah dari bahan bekas
6 orang 4 jam
05/08/2018 17.00- 21.00
Melanjutkan pembuatan tempat sampah dari bahan bekas
6 orang 4 jam
09/08/2018 18.00- 22.00
Mencari kayu untuk pembuatan tempat sampah
4 orang 4 jam
12/08/2018 17.00- 21.00
Melanjutkan pembuatan tempat sampah dari bahan bekas
4 orang 4 jam
203 20/08/2018 18.00- 22.00
Melanjutkan pembuatan tempat sampah dari bahan bekas
4 orang 4 jam
25/08/2018 18.00- 22.00
Melakukan finishing tempat sampah
4 orang 4 jam
27/08/2018 18.00 -23.00
Penyerahan Tempat Sampah Kepada Kepala Desa Petulu
18 orang 4 jam
Total 38 jam
D. Pihak yang Terlibat, dan Sasaran, 1. Pihak yang Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program Pengadaan Tempat Sampah adalah mahasiswa KKN PPM UNUD periode XVII desa Petulu, pembicara, kepala desa serta staffnya, kelian banjar nagi, kelian banjar laplapan, kelian bajar petulu desa, kelian banjar petulu gunung, kelian banjar kutuh kaja, kelian banjar kutuh kelod, pemdamping desa, PKK dan STT di masing-masing serta masyarakat setempat.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan pengadaan tempat sampah ini adalah masyarakat desa Petulu yang bersih dan sadar akan bahaya penyakit yang ditimbulkan akibat lingkungan yang kurang bersih serta menunjang pariwisata di desa Petulu dengan memberikan satu tempat sampah kepada masing masing banjar.
E. Hasil Pelaksanaan
Hasil Pelaksanaan dari Pengadaan Tempat Sampah adalah masyarakat Desa Petulu bisa menjaga dan lebih sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan desa dengan membuang sampah pada tempatnya.
F. Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan tempat sampah ini adalah sulitnya mencari kayu yang baik dalam pembuatan tempat sampah, ada beberapa peserta dan undangan yang datang terlambat yang datang saat acara gotong royong tengah berlangsung serta antusias warga kurang baik.
G. Solusi dan Saran
Solusi untuk program ini adalah program yang telah di jalankan sebelumnya dapat tetap berjalan dengan memperbarui atau menambah jenis tempat sampah serta pemilahan sampah yg lebih konkrit.
204 Saran untuk program ini ialah dibutuhkannya koordinasi yang berkesinambungan antara mahasiswa dan masing-masing kelian banjar terkait agar program bisa berjalan lancar tanpa ada perubahaan jadwal yang sewaktu-waktu dapat berubah serta warga sekitar Petulu yang nanti nya akan mengimplementasikan apa yang telah dijelaskan dalam penyuluhan rumah kompos.
3.1.2 Penyuluhan dan Konsultasi Mengenai Cara Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut yang Baik dan Benar (Bidang Kesehatan Masyarakat)
A. Latar Belakang
Kebersihan gigi dan mulut sangat penting dan berpengaruh bagi kesehatan tubuh. Apabila memiliki kondisi gigi dan mulut yang sehat dan bersih, maka akan efektif untuk mencegah bakteri berkembang dan merusak sistem pertahanan tubuh. Sebaliknya, kondisi gigi dan mulut yang tidak sehat dan terawat dapat memungkinkan terjadinya kerusakan pada daerah sekitar gigi dan mulut dan jika dibiarkan akan berkembang kearah yang lebih parah. Maka dari itu sangat penting untuk menjaga kebesihan gigi dan mulut terutama dikalangan anak-anak yang masih kurang pemahamannya, sehingga sangat baik untuk dilaksanakan penyuluhan kepada siswa-siswi SD di Desa Petulu mengenai cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang benar.
B. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan penyuluhan mengenai cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar adalah menciptakan kesadaran siswa-siswi SD mengenai cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar.
C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan: Sabtu, 28 Juli 2018 dan Minggu, 29 Juli 2018. Lokasi pelaksanaan: SDN 1 Petulu dan SDN 3 Petulu.
Tanggal Waktu Kegiatan Peserta Durasi
27/07/2018 20.00 -23.00 Latihan lagu untuk penyuluhan cara
menjaga kebersihan gigi dan mulut. 18 3 jam
28/07/2018 07.00-10.00 Persiapan penyuluhan cara menjaga
kebersihan gigi dan mulut. 16 3 jam
28/07/2018 10.00-13.00 Penyuluhan cara menjaga kebersihan gigi
205 29/07/2018 09.00-11.00 Persiapan penyuluhan cara menjaga
kebersihan gigi dan mulut. 16 3 jam
29/07/2018 11.00-13.00 Penyuluhan cara menjaga kebersihan gigi
dan mulut 16 3 jam
TOTAL 15 jam
D. Pihak yang Terlibat, dan Sasaran 1. Pihak yang Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program penyuluhan mengenai cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar adalah mahasiswa KKN PPM UNUD periode XVII Desa Petulu, dan siswa-siswi SDN 1 Petulu dan SDN 3 Petulu.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan mengenai cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar ini adalah siswa-siswi SDN Petulu agar sadar akan pentingnya kebersihan gigi dan mulut serta untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi SDN Petulu mengenai bagaimana cara menjaga kebersihan gigi dan mulut mereka dengan mengajarkan cara menyikat gigi yang benar sehingga lebih mudah tercapainya perilaku hidup sehat.
E. Hasil Pelaksanaan
Hasil Pelaksanaan dari penyuluhan mengenai cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar adalah meningkatnya kesadaran dan pemahaman siswa-siswi SDN Petulu mengenai bagaimana cara menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga lebih mudah tercapainya perilaku hidup sehat.
F. Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penyuluhan mengenai cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar ini adalah sedikitnya jumlah siswa-siswi di SDN Petulu, terutama di SDN 3 Petulu.
G. Solusi dan Saran
Solusi untuk program ini adalah dengan menambahkan kuis, menyanyi dan menari bersama agar tetap menambah semangat dan meningkatkan daya tarik siswa-siswi SDN Petulu untuk mendengarkan penyuluhan walaupun jumlah peserta yang tidak terlalu banyak.
206 Saran untuk program ini adalah agar tetap dijalankan di program KKN selanjutnya sehingga siswa-siswi SDN Petulu tetap mengingat bagaimana cara menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik dan benar.
BAB IV KESIMPULAN
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Periode XVII Tahun 2018 yang dilaksanakan dari tanggal 21 Juli – 27 Agustus 2018 di Desa Petulu dapat disimpulkan bahwa dengan dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan program kerja mahasiswa dapat memberi dampak positif bagi masyarakat Desa Petulu. Adapun program pokok yang dilaksanakan ada empat bidang yaitu bidang prasarana fisik, peningkatan produksi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat dan progam bantu. Program pokok yang telah dilaksanakan di berbagai bidang telah berjalan dengan baik, lancar, dan memberikan hasil yang positif.
Pemberdayaan barang bekas yang dimanfaatkan untuk pembuatan tempat sampah, beserta sosialisasi cara pemilahan sampah yang telah dilaksanakan berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif kepada warga Desa Petulu. Dari yang dahulunya warga kurang memperhatikan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, dengan adanya program bank sampah dan pengadaan tempat sampah masyarakat lebih sadar untuk menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai dengan jenisnya.
Sosialisasi kesehatan masyarakat yang bertemakan “Kebersihan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit yang dapat Ditularkan dari Ungggas” telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan respon masayarkat pun sangat baik. Dengan ini masyarakat dapat lebih menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan menerapkan pengetahuan yang dapat setelah sosialisasi, sehingga mampu meningkatkan kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat di Desa Petulu. Selain menjaga kebersihan lingkungan, program menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan sasaran anak SD sudah terlaksana dengan baik. Anak- anak SD yang ada di lingkungna Desa Petulu bersemangat dalam mengikuti program kegiatan ini, hingga anak- anak SD menari bersama dengan gerakan menyikat gigi.
207 Rekomendasi
Adapun beberapa rekomendasi yang dapat diberikan mengenai Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Periode XVII Tahun 2018 yang dilaksanakan dari tanggal 21 Juli - 27 Agustus 2018 yaitu:
1. Saran untuk program bank sampah ialah harus ada penerus atau bagian khusus yang menangani bank sampah dari perangkat desa, sehingga program ini dapat berjalan secara berkesinambungan. Dilihat dari semangat masyarakat Desa Petulu saat datang ke banjar setiap minggu sore untuk menabung sampah, besar harapan kami program ini bisa dilanjutkan.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 1990. Pengantar Ilmu Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya Budaarsa Komang, dkk. 2018. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat, Swasta Nulus: Denpasar
Dermansyah I. 2008. Pedoman Penanggulangan Flu Burung: Pedoman Surveilans
Epidemilogi Avian Influenza Integrasi di Indonesia. Edisi ke- 2. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Departemen Pertanian dan WHO
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pedoman Kebijakan dan Pengendalian
Flu Burung. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
Forum Pertemuan 3R Asia Pasifik. Bahas Pemecahan Sampah. Available online at:
http://www.menlh.go.id/forum-pertemuan-3r-asia-pasifik-di-buka-bahas-pemecahan-sampah/. (Diakses tanggal 25 Agustus 2018)
Pudjiatmoko. 2004. Penanganan Flu Burung. Infovet. Jakarta: Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI)
Tuti Budi Rahayu. 2013. Kebijakan Pengembangan Kopwan (Koperasi Wanita) dan
Pemberdayaan Perempuan di Provinsi Jawa Timur. Fisip Unair, Surabaya. (Diakese
tanggal 25 Agustus 2018)
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Diakese tanggal 25 Agustus 2018)