BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1. Pengertian Sistem
Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri. Komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.
Berikut ini beberapa definisi Sistem yang dikemukakan oleh para ahli:
• Menurut Hanif Al Fatta (2007:3) “Sistem adalah sekumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.
• Menurut Dr. Azhar Susanto (2007:18) mendefinisikan sistem adalah kumpulan/grup dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
• Menurut Tata Sutabri (2012:7) menyatakan bahwa sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.
Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisir, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
Gambar 2. 1 Model Sistem
2.1.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan, dan sasaran atau tujuan (Tata Sutabri, 2012:13).
a. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu system yang lebih besar yang disebut supra sistem.
b. Batas Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Linkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.
g. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. h. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.1.3. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. (Edhy Sutanta, 2011:13)
Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai berdasarkan sifatnya. Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah:
1. Kemudahan dalam memperolehnya 2. Sifat luas dan kelengkapannya 3. Ketelitian (akurasi)
4. Kecocokan dengan pengguna (relevan) 5. Ketepatan waktu
6. Kejelasan (Clarity)
7. Fleksibilitas / Keluwesannya 8. Dapat dibuktikan
9. Tidak ada prasangka 10. Dapat diukur
Informasi diperlukan oleh para pemakai (manajemen) pada seluruh level manajemen dalam seluruh fungsi organisatoris.
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi
Seperti telah kita ketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi.
Dalam arti yang luas sistem informasi dapat dipahami sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan stategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan. (Edhy Sutanta, 2011:16)
Menurut Dr. Azhar Susanto (2007:55) mendefinisikan “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub sistem apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna”.
Menurut Tata Sutabri (2012:38), Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan.
2.2.
Metode Waterfall
Model air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linear
(sequential linear). Sekuensial Linear mengusulkan sebuah pendekatan kepada
perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada
tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan
pemeliharaan. Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model
sekuensial linear melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut: (Sommerville,
2013:66)
Gambar 2. 2 Ilustrasi Metode Waterfall
Sumber : Sommerville, Ian. 2007. Software Engineering, 8th
• Requirements analysis and definition
ed, hal. 66
Sistem pelayanan, kendala dan tujuan dikonsultasikan dengan pengguna
sistem dan kemudian didefinisikan secara rinci fungsi dari sistem.
• System and software design
Proses desain sistem perangkat lunak adalah proses multi langkah yang
focus pada desain pembuatan program perangkat lunak dengan menetapkan
arsitektur sistem secara keseluruhan, mengidentifikasi dan menggambarkan
abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan relasinya.
• Implementation and unit testing
Selama tahap ini , desain perangkat lunak direalisasikan ke dalam program
perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai
dengan desain yang telah dibuat pada tahap ini. Unit pengujian melibatkan
verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
• Integration and system testing
Pengujian focus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
Pada tahap ini merupakan fase siklus hidup yang terpanjang. Tidak menutup
kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah
dikirimkan ke pengguna. Pemeliharaan melibatkan mengoreksi kesalahan
yang tidak ditemukan pada tahap-tahap awal dari siklus hidup,
meningkatkan implementasi unit sistem dan meningkatkan layanan sistem.
2.3.
Pemodelan Sistem
2.3.1. Pengertian Unified Modelling Language (UML)
Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan sistem yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorietasi objek, yaitu Unified Modelling Language (UML).
Definisi UML menurut Verdi Yasin (2012:194) “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.”
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.
Definisi UML menurut Rosa, Salahuddin (2011:118) “UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.”
Adapun kategori UML adalah:
1. Structure Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
2. Behavioral Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
3. Interaction Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
Berikut ini beberapa metode yang digunakan dalam rancangan UML (Unified Modelling Language)
2.3.2. Use Case Diagram
Sebuah use case diagram menggambarkan secara sederhana fungsi-fungsi utama dari sistem dan berbagai user yang akan berinteraksi dengan sistem tersebut. Alan Dennis (2009:173).
Tabel 2. 1Simbol Use case diagram
Nama Elemen Fungsi Notasi
Actor Menggambarkan tokoh atau sistem yang memperoleh keuntungan dan berada di luar dari sistem. Actor dapat berasosiasi dengan actor lainnya dengan menggunakan specialization/superclass association. Actor ditempatkan di luar subject boundary.
Use Case Mewakili sebuah bagian dari fungsionalitas sistem dan ditempatkan dalam system boundary.
Subject Boundary
Menyatakan lingkup dari subjek
Assosiation Relationship
Menghubungkan actor untuk berinteraksi dengan use case
Include Relationship
Menunjukkan inclusion fungsionalitas dari sebuah use case dengan use case lainnya. Arah panah dari base use case ke included use case
Extend Relationship
Menunjukkan extension dari sebuah use case untuk menambahkan optional behavior. Arah panah dari extension use case ke base use case
Relationship khusus ke yang lebih umum
Sumber : Dennis, Alan. Wixom, Tegarden. 2009. System Analysis and Design with UML 2.0 An Object-Oriented Approach, 3rd ed, hal. 174
Gambar 2. 3 Use Case Model
Sumber : Dennis, Alan. Wixom, Tegarden. 2009. System Analysis and Design with UML 2.0 An Object-Oriented Approach, 3rd
2.3.3. Class Diagram
ed, hal. 177
Sebuah diagram kelas adalah model statis yang menunjukkan kelas dan hubungan antar kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Diagram kelas menggambarkan
• Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Alan Dennis (2009:240)
Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metoda atau operasi.
• Metoda atau Operasi adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut: (Verdi Yasin, 2012:198)
• Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
• Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.
• Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
Tabel 2. 2 Simbol Class Diagram
Nama Elemen Fungsi Notasi
Association/ asosiasi
Asosiasi yang menghubungkan class dengan class multiplycity.
Agregation /agregasi
Menggambarkan suatu class terdiri dari class lain atau suatu class adalah bagian dari class lain.
Class/ kelas
Menggambarkan sesuatu yang mengkapsulkan informasi di class, menampung nama class, atribut dan method.
Class1
Interface/ antarmuka
Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek
Generalisasi
Relasi antara kelas yang lebih umum dengan kelas yang lebih khusus (generalisasi-spesialisasi)
Dependency/ Ketergantungan
Relasi antara kelas dengan makna kebergantungan anatara kelas.
Sumber : Dennis, Alan. Wixom, Tegarden. 2009. System Analysis and Design with UML 2.0 An Object-Oriented Approach, 3rd ed, hal. 215
Gambar 2. 4 Contoh Class Diagram
Sumber : Dennis, Alan. Wixom, Tegarden. 2009. System Analysis and Design with UML 2.0 An Object-Oriented Approach, 3rd
2.3.4. Activity Diagram
ed, hal. 214
Activity diagram digunakan untuk memodelkan perilaku di dalam suatu bisnis. Activity diagram dapat dilihat sebagai sebuah sophisticated data flow diagram (DFD) yang digunakan pada analisis structural. Akan tetapi, berbeda dengan DFD, activity diagram mempunyai notasi untuk memodelkan aktivitas yang berlangsung secara paralel, bersamaan, dan juga proses pengambilan keputusan yang kompleks. Alan Dennis (2009:159)
Tabel 2. 3 Simbol Activity Diagram
Nama Elemen Fungsi Notasi
Action Untuk menggambarkan perilaku yang sederhana dan bersifat non-decomposable
Action
Activity Untuk mewakili kumpulan aksi (action)
Activity
Object Node Untuk mewakili objek yang terhubung dengan kumpulan object flow
Class Name
Control Flow Menunjukkan rangkaian pelaksanaan
Object Flow Menunjukan aliran sebuah objek dari sebuah aktivitas atau aksi ke aktivitas atau aksi lainnya
Initial Node Menandakan awal dari kumpulan aksi atau aktivitas
Final-Activity Node
Untuk menghentikan seluruh control flows atau object flows pada sebuah aktivitas (atau aksi)
Final-Flow Node
Untuk menghentikan control flow atau object flow tertentu
Decision Node Untuk mewakili suatu kondisi pengujian yang bertujuan untuk memastikan bahwa control flow atau object flow hanya menuju ke suatu arah
Merge Node Untuk menyatukan kembali decision path yang di buat dengan menggunakan decision node.
Fork Node Untuk memisahkan perilaku menjadi kumpulan aktivitas yang berjalan secara parallel
Join Node Untuk menyatukan kembali kumpulan aktivitas yang berjalan secara parallel atau bersamaan
Swimlane gi sebuah activity diagram kolom guna ktivitas atau aksi tertentu pada individu g bertanggung jawab untuk melaksanakan
si tersebut.
Sumber : Dennis, Alan. Wixom, Tegarden. 2009. System Analysis and Design with UML 2.0 An Object-Oriented Approach, 3rd ed, hal. 160
Sumber : Dennis, Alan. Wixom, Tegarden. 2009. System Analysis and Design with UML 2.0 An Object-Oriented Approach, 3rd
2.3.5. Sequence Diagram
ed, hal. 163
Sequence diagram adalah salah satu dari dua jenis diagram interaksi. Sequence Diagram menggambarkan interaksi dinamis antara objek dalam sebuah use case dan mendeskripsikan pesan yang dikirimkan. Sequence diagram menekankan waktu pemesanan kegiatan yang berlangsung dalam satu set objek yang berkolaborasi. Alan Dennis (2009:240)
Oleh karena itu untuk menggambar Sequence diagram maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
Tabel 2. 5 Simbol Sequence Diagram
Nama Elemen Fungsi Notasi
Actor
An Object Menyatakan objek berinteraksi pesan
Lifeline Partisipan Form
Activation Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan (mengirim/ menerima pesan)
Message Menyampaikan informasi dari satu objek ke objek lain.
Pesan tipe send dinyatakan dengan arah panah mengarah pada objek yang dikirim. Sedangkan Pesan tipe Return arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian
Guard Condition
Merupakan tes yang harus dipenuhi untuk pesan yang akan dikirim.
Object Destruction
X ditempatkan pada akhir obyek untuk menunjukkan bahwa akan keluar eksistensi
X
.
Frame Menunjukkan konteks diagram urutan.
Sumber : Dennis, Alan. Wixom, Tegarden. 2009. System Analysis and Design with UML 2.0 An Object-Oriented Approach, 3rd ed, hal. 242
Gambar 2. 5 Contoh Sequence Diagram Model
Sumber : Dennis, Alan. Wixom, Tegarden. 2009. System Analysis and Design with UML 2.0 An Object-Oriented Approach, 3rd ed, hal. 241
2.4. Basis Data (Database)
Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. (Rosa, Shalahuddin, 2013:43)
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data apapun betuknya, entah berupa file teks ataupun Database Management System (DBMS)
Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi: • Memasukkan, menyimpan dan mengambil data.
• Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.
Tujuan dari dibuatnya table-tabel disini adalah untuk menyimpan data ke dalam table-tabel agar mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabel-tabel yang akan dibuat maka dibutuhkan pola pikir penyimpanan data nantinya jika dalam bentuk baris-baris data (record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa kolom.
Aktivitas perancangan basis data akan mentransformasi spesifikasi kebutuhan untuk tempat penyimpanan data yang akan dikembangkan selama analisis basis data kedalam spesifikasi terstruktur untuk memandu implementasi langsung basis data. Ada 2 bentuk spesifikasi, yaitu :
a. Perancangan Basis Data Secara logika
Sasaran perancangan basis data secara logika adalah untuk menterjemahkan perancangan konseptual (yang mencerminkan kebutuhan data pada organisasi yang kita analisis di tahap – tahap sebelumnya) ke perancangan basis data logika yang dapat langsung di implementasikan pada sistem basis data yang dipilih.
b. Perancangan Basis Data Secara Fisik
Merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal. Sasaran utama perancangan basis data secara fisik adalah meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan data. Perancangan basis data secara fisik membutuhkan beberapa pilihan kritis yang akan berimbas
pada integritas dan kinerja dari aplikasi. Kunci – kunci untuk melakukan pilihan – pilihan mencakup :
• Pemilihan format penyimpanan (dinamakan tipe data) untuk tiap atribut dari model data logika. Format dipilh untuk meminimalisasi dan mengoptimalkan penggunaan ruang fisik dan untuk memaksimalkan integritas data.
• Pengelompokan atribut – atribut dari model data logika ke rekaman fisik. • Perancangan rekaman – rekaman pada memori sekunder (terutama
hardisk) sehingga rekaman – rekaman secara individual maupun
• kelompok rekaman dapat di simpan, di panggil kembali, serta di perbaharui dengan cepat.
• Memilih struktur (dinamakan indeks dan arsitektur basis data) untuk menyimpan dan menghubungkan berkas- berkas (file) sehingga pemanggilan data berlangsung dengan cara yang efisien.
• Menyiapkan strategi – strategi untuk menangani query pada basis data dengan tujuan mengoptimalisasikan kinerja basis data dalam menangani query.
2.4.1. Database Management System (DBMS)
DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Sistem Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. (Rosa, Shalahuddin, 2013:44)
Karena pentingnya data bagi suatu organisasi / perusahaan, maka hamper sebagian besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka miliki. Pengelolaan DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis menangani DBMS yang disebut sebagai DBA (Database Administrator).
Keunggulan DBMS antara lain sebagai berikut:
• Meningkatkan prosentase kesiapan data (data availability) artinya tersedia sewaktu dibutuhkan.
• Mempercepat penyimpanan dan pengambilan data karena data disimpan dengan lebih teratur.
• Mempercepat dan mempermudah pemrosesan data karena yang diproses adalah data yang perlu saja.
• Data dapat dipakai banyak orang (sharability), baik digunakan sekarang maupun digunakan dimasa mendatang (evolvability).
• Mengatur itegrasi sehingga data dapat diambil dengan benar.
• Mempermudah pemrograman karena DBMS menjadi lebih fleksibel. Di sini perubahan program tidak memerlukan perubahan struktur data atau sebaliknya perubahan struktur tidak memerlukan perubahan pemrograman.
• Keteraturan data membuat bank data lebih aman.
2.4.2. PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP (Hypertext Preprocessor) adalah salah satu bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web server dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server. (Madcoms, 2012:206)
PHP termasuk bahasa program yang hanya bisa berjalan disisi server, atau sering disebut side server language. Jadi program yang dibuat dengan kode PHP tidak bisa berjalan kecuali dijalankan pada web server.
Untuk membuat website yang dinamis dan mudah untuk diupdate setiap saat dari browser, dibutuhkan sebuah program yang mampu mengolah data dari komputer client atau dari komputer server itu sendiri sehingga mudah dan nyaman untuk disajikan di browser. Salah satu program yang dapat dijalankan di server dan cukup handal adalah PHP. Dengan menggunakan program PHP, sebuah website akan lebih interaktif dan dinamis.
2.4.3. Web Server
Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.
2.4.4. XAMPP
XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat dipakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL, paket ini dapat didownload secara gratis dan legal. (Bunafit Nugroho, 2013:1)
Fungsi folder-folder utama XAMPP antara lain: • Apache, folder utama dari apache web server.
• Htdocs, folder utama untuk menyimpan data-data latihan web, baik PHP atau HTML biasa. Pada folder ini, Anda dapat membuat subfolder sediri untuk mengelompokkan file latihannya. Semua folder dan file program di htdocs bisa diakses dengan mengetikkan alamat http://localhost/ di browser.
• Manual, berisi subfolder yang didalamnya terdapat manual program dan database, termasuk manual PHP dan MySQL.
• MySQL, folder utama untuk database MySQL Server. Di dalamnya terdapat subfolder data (lengkapnya; C:\xampp\MySQL\data )untuk merekam semua nama database, serta subfolder bin yang berisi tools client dan server MySQL.
• PHP, folder utama untuk program PHP.
Gambar 2. 6 Halaman Localhost yang dimiliki oleh XAMPP 1.8.2
2.4.5. MySQL
Database MySQL adalah program berbasis DOS, perintah dasarnya SQL (Stuctured Query Lauange), mengaksesnya dari jendela DOS prompt atau Command Prompt (Bunafit Nugroho, 2013:26).
Menurut Kustiyahningsih (2011:145), “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah table. Table terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris menggandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Sedangkan RDMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris dan kolom digunakan dalam perintah-perintah di MySQL.
2.3.1. Tipe Data MySQL
Menurut Kustiyahningsih (2011:147), “Tipe data MySQL adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-fild yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri”.
MySQL mengenal beberapa tipe data field yaitu: a. Tipe data numerik
Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.
Tabel 2. 6 Tipe data numerik
Tipe Data Kisaran Nilai
TINYINT (-128)-127 atau (0-255)
SMALLINT (-32768)-32767 atau (0-65535)
MEDUIMINT (-3888608)-8388607 atau 0-16777215
INT, INTEGER (-2147683648)-(21447683647) atau 0-4294967295 FLOAT (-2147683648)-(21447683647) atau 0-4294967295
DOUBLE (-1.79E+308)-(-2.225E-308), 0 dan 2.225E-308-1.79E+308
Sumber : Kustiyahningsih, Yeni dan Devie Rosa Anamisa. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MYSQL, hal. 147
b. Tipe data string
String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data string dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 7 Tipe data string
CHAR 1-255 karakter VARCHAR 1-255 karakter TINYTEXT 1-255 karakter TEXT 1-65535 karakter MEDIUMTEXT 1-16777215 karakter LONGTEXT 1- 424967295 karakter
Sumber : Kustiyahningsih, Yeni dan Devie Rosa Anamisa. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MYSQL, hal. 148
c. Tipe data char() dan varchar()
Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char() bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar() besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte.
Tabel 2. 8 Letak perbedaan jumlah memori
Nilai Char(4) Memori
Penyimpanan
Varchar(4) Memori Penyimpanan
“ “ 4 bytes “ 1 bytes
‘ab’ ‘ab’ 4 bytes ‘ab’ 3 bytes
‘abcd’ ‘abcd’ 4 bytes ‘abcd’ 5 bytes
‘abcdefgh’ ‘abcd’ 4 bytes ‘abcd’ 5 bytes
Sumber : Kustiyahningsih, Yeni dan Devie Rosa Anamisa. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MYSQL, hal. 148
d. Tipe data tunggal
Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MYSQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tipe Data Kisaran Nilai Memori Penyimpanan DATETIME 1000-01-01 00:00 sampai
9999-12-31 23:59:59
3 byte
DATE 1000-01-01 sampai 9999-12-31 8 byte
TIMESTAMP 1970-01-01 00:00:00 sampai 2037 4 byte TIME -839:59:59 sampai 838:59:59 3 byte
YEAR 1901 sampai 2155 1 byte
Sumber : Kustiyahningsih, Yeni dan Devie Rosa Anamisa. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MYSQL, hal. 149
2.5.
Adobe Dreamweaver CS6
Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu situs web. Versi terbaru dari adobe dreamweaver saat ini adalah adobe dreamweaver CS6. Pada dreamweaver CS6, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain: HTML, ColdFusion, PHP, CSS, Java Script, XML. (Madcoms, 2012:2)
Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web desainer maupun web programmer dalam mengembangkan dalam suatu situs web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun suatu situs web.
Salah satu perubahan terbesar dreamweaver CS6 adalah pengenalan alat-alat untuk membangun dan mengelola jaringan layout fluid. Grid fluid merupakan kombinasi penting dari CSS 3 fitur yang memungkinkan untuk menggunakan query media untuk memberikan layout yang fleksibel yang secara otomatis dapat menyesuaikan untuk memberikan konten yang sesuai, untuk kelas yang berbeda.
Gambar 2. 7 Tampilan halaman Welcome Screen dari Dreamweaver CS6
2.6.
Ekspor
Ekspor merupakan salah satu jenis kegiatan perdagangan, yaitu kegiatan usaha jual beli barang / jasa yang dilaksanakan secara terus menerus dengan memperoleh keuntungan dengan melintasi daerah pabean berdasarkan ketentuan yang berlaku (Ratni Heliati:2013,7). Kegiatan ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari suatu daerah pabean ke daerah pabean negara lain. Pelaku ekspor disebut eksportir. Kegiatan ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan atau perorangan yang telah memiliki persyaratan berikut :
• Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan atau surat izin usaha dari departemen teknis / lembaga pemerintah non departemen berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku
• Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sebagai pelaksanaan undang – undang tentang wajib daftar perusahaan
Ekspor juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain atau ke luar negeri. Berikut adalah beberapa pengertian tentang ekspor yaitu :
• Barang ekspor adalah barang yang dikeluarkan dari daerah pabean.
• Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas – batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Mengingat betapa pentingnya dokumen ekspor sebagai syarat utama untuk mengeluarkan barang dari gudang (kawasan pabean) maka dibutuhkan dokumen
pelengkap. Berikut adalah dokumen pelengkap ekspor yang bisa diterbitkan secara internal oleh PT. Wirakarya Kharisma Nusantara adalah :
a. Commercial Invoice adalah dokumen atau surat yang didalamnya memuat tentang informasi seperti eksportir (shipper), importir (consignee), nama barang (description of goods), jenis pembayaran (payment of term), nomor invoice, harga per unit (unit price), total barang ( total quantity ), term price ( using FOB ), total harga ( amount ) dan tanggal jatoh tempo pembayaran (due date). Fungsi dari invoice ini adalah sebagai tagihan kepada pembeli ( buyer ) atas barang yang sudah dikirim. Dan biasanya dilampirkan dokumen lain seperti Packing List dan Bill of Lading yang diterbitkan oleh pihak Forwarder atau Pelayaran ketika kapal sudah on board (diberangkatkan dari terminal cargo pelabuhan.
b. Packing List adalah dokumen atau kemasan yang menunjukkan jumlah, jenis serta berat ( measurement ) dari barang yang di ekspor. Packing List juga merupakan uraian dari barang yang disebut dalam commercial invoice. Di dalam commercial invoice ini memuat informasi tentang nomer dan tanggal dokumen packing list, nama pembeli ( consignee ), nama barang ( description of goods ), jumlah dan jenis kemasan, berat bersih dan berat kotor masing – masing tercantum secara rinci.
c. PO (Purchase Order) adalah dokumen atau surat pemberitahuan resmi yang di terbitkan oleh bagian ekspor dan ditujukan pada bagian produksi untuk selanjutnya dilakukan proses produksi atas order dari buyer. PO (Purchase Order) ini memuat informasi tentang detail order sesuai dengan permintaan buyer seperti yang sudah disepakati pada proforma invoice approved by buyer. Dan term of production atau waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi. Biasanya dibutuhkan waktu antara 2-3 bulan setelah down payment dari buyer.