29
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah penelitian dengan cara eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental Research) merupakan penelitian yang dilakukan untuk memprediksi suatu fenomena (Siregar, 2013,11), sehingga penulis dapat melakukan eksperimen pembuatan kue talam ubi jalar dengan subsitusi menggunakan kentang.
Eksperimen yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mencari tahu hasil jadi kue talam ubi jalar yang disubsitusikan menggunakan kentang dan mencari tahu perbandingan tingkat kesukaan hasil jadi eksperimen kue talam ubi jalar yang disubsitusikan menggunakan kentang dengan kue talam yang menggunakan ubi jalar.
Penelitian eksperimen yang akan dilakukan adalah one-shot case study. Menurut Sugiyono (2013, 107) One-shot case study adalah penelitian dimana terdapat suatu kelompok yang diberikan suatu perlakuan dan selanjutnya dilakukan observasi untuk mendapatkan suatu hasil.
Metode pengumpulan data yang digunakan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer pada penelitian ini akan diperoleh dari kuesioner yang dibagikan secara acak kepada mahasiswa/i Binus University. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. (Sugiyono, 2013, 199). Sedangkan data sekunder akan diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini.
No Desain Penelitian Metode yang digunakan 1 Jenis Penelitian Eksperimental
2 Bentuk Eksperimen One Shot Case Study 3 Lingkungan Penelitian Eksperimen laboratorium
(Laboratory Experiment)
4 Unit analisis Individual
Tabel 3.1 Desain Penelitian
3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2013, 58)
Pada penelitian ini penulis akan menggunakan dua variabel, yaitu operasionalisasi variabel ubi jalar dan operasionalisasi kentang.
3.2.1 Definisi Operasional Variabel Ubi Jalar
Ubi jalar (Ipomoea batatas) atau ketela rambat atau disebut juga sweet potato diduga berasal dari benua Amerika.Di Indonesia ubi jalar telah dijadikan bahan makanan pokok dibeberapa daerah seperti Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Murdijati Gardjito, 2013, 184)
3.2.2 Definisi operasional Variabel Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaeae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan yang kemudian disebut dengan kentang.Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya kentang didatangkan dari Amerika Selatan. Pada tahun 1794 tanaman kentang ditemukan telah ditanam di sekitar Cisarua (Kabupaten Bandung) dan pada tahun 1811 tanaman kentang tersebar luar di Indonesia. (J. Harta Sudarma, 2013, 26)
Kentang merupakan tanaman semusim berbentuk perdu.Pada umumnya, perbanyakan tanaman ini secara vegetative menggunakan umbi. Dewasa ini telah
dikembangkan perbanyakan kentang melalui kultur jaringan, yaitu dengan pembentukan umbi mikro secara in vitro, untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan perbanyakan di lapangan. Perbanyakan secara generatif, menggunakan biji dilakukan hanya untuk keperluan permuliaan tanaman karena tingginya keragaman genetic pada populasi tanaman anak. (Zulkarnain, 2013, 7)
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
3.3.1 Waktu Penelitian
Jadwal penelitian tugas akhir akan dilakukan dari tanggal 21 Februari 2014 sampai dengan tanggal 16 Juni 2014.
Tabel 3.2. Jadwal penelitian tugas akhir
3.3.2 Tempat Penelitian
Penelitian tugas akhir ini dilakukan di rumah penulis yaitu: Perumahan sunter bisma 14, blok C5 no. 30
Jakarta Utara, Indonesia
Februari Maret April Mei Juni
Tahap 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan Analisa Data Eksperimen Data Penyusunan Tugas Akhir Percetakan
3.4 Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. (Sugiyono, 2013, 93)
Menurut Sugiyono (2013, 103), karakteristik hipotesis yang baik adalah: a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variable mandiri, perbandingan keadaan
variable pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau lebih. Pada umumnya hipotesis diskriptif tidak dirumuskan.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah. Menurut Ir. Syofian Siregar, M.M. jenis hipotesis dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif, yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variable lain atau hipotesis yang dirumuskan untuk menggambarkan suatu fenomena, atau hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan taksiran.
Contoh:
a. Displin kerja pegawai negeri sangat tinggi
b. Motivasi kerja karyawan pabrik mobil mencapai 90% dari criteria rata-rata nilai ideal
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan atau membandingkan antara satu dengan data lainnya.
Contoh:
a. Adanya perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan SMA Swasta dengan lulusan SMA Negeri.
b. Adanya perbedaan gairah kerja antara pegawai kontrak dengan pegawai tetap.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan/pengaruh. Sedangkan menurut sifat hubungannya hipotesis ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: a. Hipotesis hubungan simetris
Adalah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat kebersamaan antara dua variable atau lebih, tetapi tidak menunjukan hubungan sebab akibat. Contoh:
1. Adanya hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan
2. Terdapat hubungan yang positif antara banyak penonton sepak bola dengan tingkat kerusuhan
b. Hipotesis hubungan sebab akibat (Kausal)
Adalah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat hubungan sebab akibat antara dua variable atau lebih.
Contoh:
2. Pengalaman training dan tingkat pendidikan secara bersama-sama berhubungan dengan kemampuan kerja.
c. Hipotesis hubungan interaktif
Adalah hipotesis hubungan antara dua variable atau lebih bersifat saling memengaruhi.
Contoh:
1. Terdapat hubungan yang saling memengaruhi antara status social ekonomi dengan terpenuhi gizi keluarga.
2. Terdapat pengaruhi timbale balik antara kreativitas mahasiswa dengan hasil belajar.
Pada penelitian ini, jenis hipotesis yang digunakan adalah hipotesis komparatif dimana peneliti akan merumuskan hipotesis untuk mengetahui apakah ada kesukaan pada kue talam yang menggunakan kentang atau tidak terdapat kesukaan pada kue talam yang menggunakan kentang dari segi warna, rasa, aroma dan tekstur.
Hipotesis 1
H0: Tidak terdapat kesukaan panelis terhadap rasa pada kue talam yang menggunakan kentang.
H1: Ada kesukaan panelis terhadap rasa pada kue talam yang menggunakan kentang.
Hipotesis 2
H0: Tidak terdapat kesukaan panelis terhadap aroma pada kue talam yang menggunakan kentang.
H1: Ada kesukaan panelis terhadap aroma pada kue talam yang menggunakan kentang.
Hipotesis 3
H0: Tidak terdapat kesukaan terhadap warna pada kue talam yang menggunakan kentang.
H1: Ada kesukaan panelis terhadap warna pada kue talam yang menggunakan kentang.
Hipotesis 4
H0: Tidak terdapat kesukaan panelis terhadap tekstur pada kue talam yang menggunakan kentang.
H1: Ada kesukaan panelis terhadap tekstur pada kue talam yang menggunakan kentang.
Hipotesis 5
H0 : Tidak terdapat daya terima panelis terhadap kue talam yang menggunakan kentang.
H1 : Ada daya terima panelis terhadap kue talam yang menggunakan kentang.
Untuk mengetahui signifikasi bandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut:
a. Jika nilai sig > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak b. Jika nilai sig < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2013, 115)
Sehingga populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/I aktif Binus University angkatan 2013-2014 dengan jumlah mahasiswa 21.500 orang kecuali jurusan hotel manajemen.
3.5.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). (Sugiyono, 2013, 116)
Berdasarkan tingkat sensitivitas dan tujuan dari setiap pengujian, dikenal beberapa macam panel sebagai berikut:
1. Panel ahli (Highly trained experts) 2. Panel terlatih (Trained panel)
3. Panel tidak terlatih (Untrained panel) (Betty & Tjutju, 2008, 69)
Pada penelitian ini penulis akan menggunakan panel tidak terlatih sebagai panelis untuk menguji tingkat kesukaan terhadap kue talam ubi jalar yang disubsitusikan dengan kentang.
Panel tidak terlatih (Untrained panel) dipakai untuk menguji tingkat kesenangan pada suatu produk ataupun menguji tingkat kemauan untuk mempergunakan suatu produk. (Betty & Tjutju, 2008, 69)
Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan 80 orang panelis tidak ahli, dan akan mengambil sampel dari mahasiswa/i aktif Binus University.
3.6 Alat Ukur Penelitian dan Pengukuran
Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel data pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.Metode ini sebagai metode ilmiah/scientifik karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.(Sugiyono, 2013, 13).Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrument penelitian yaitu kuesioner.
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrument yaitu
kuesioner untuk mengumpulkan data, instrument penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Karena instrument penelitian
akandigunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka diperlukan suatu skala pengukuran. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. (Sugiyono, 2013, 131)
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan skala hendonik. Skala hendonik adalah skala yang di uji dari tingkat kesukaan panelis dimana panelis diminta tanggapan pribadinya pada suatu tingkat kesukaan.Skala numerik penilaian bernilai 1-6. (Betty, Tjutju, 115)
Skala Hedonik Skala Numerik
Amat Sangat Suka 6
Sangat Suka 5
Suka 4
Agak Suka 3
Netral 2
Tidak Suka 1
Tabel 3.3 Skala Hedonik Dengan Skala Numerik
3.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.7.1 Uji Validitas
Dalam suatu penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliable, dan obyektif.Validitas merupakan derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Apabila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid. (Sugiyono, 2013, 455)
Menurut Syofian Siregar, suatu laporan penelitian dikatakan valid apabila: rhitung> rtabel
dimana rhitung didapat melalui perhitungan dengan SPSS (Statistical Product and Service Solution) secara komputerisasi sedangkan r tabel didapat dari rumus korelasi product moment Sugiyono. Berikut adalah rumus untuk mencari rtabel:
rtabel = n (∑XY) – (∑X)(∑Y)
√n (∑X2
)-(∑X)2 . n (∑Y2)-(∑Y)2 Keterangan :
n= Jumlah koresponden
x = Skor variabel (jawaban responden) y = Skor total variabel untuk responden n
3.7.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.
Pada penelitian ini penulis akan menggunakan uji reliabilitas dalam bentuk Alpha Cronbach dengan menggunakan aplikasi komputerisasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) dengan ketentuan bahwa suatu instrument dikatakan reliabel apabila nilai koefisien reliabilitas (r11) > 0.6. (Siregar, 2010, 173, 175)
r11=
[
] [1-
∑
dimana:
n = jumlah sampel
X = nilai skor yang dipilih k = jumlah butir pertanyaan
r11= koefisien reliabilitas instrument
∑ = jumlah varians butir
= varians total 3.8 Contoh Kuesioner Nama : Jenis Kelamin : Kue Talam A Kategori Amat Sangat Suka Sangat Suka Suka Agak Suka Netral Tidak Suka Cita Rasa 6 5 4 3 2 1 Aroma 6 5 4 3 2 1 Warna 6 5 4 3 2 1 Tekstur 6 5 4 3 2 1 Kue Talam B Kategori Amat Sangat Suka Sangat Suka Suka Agak Suka Netral Tidak Suka Cita Rasa 6 5 4 3 2 1 Aroma 6 5 4 3 2 1
Warna 6 5 4 3 2 1
Tekstur 6 5 4 3 2 1
Komentar :
Terimakasih ☺
3.9 Teknik Analisa
3.9.1 Analisis Deskriptif Data
Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik analisis data statistic deskriptif. Statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dengan menggunakan teknik analisis data statistic deskriptif ini penyajian data dapat ditampilkan melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. (Sugiyono, 2013, 207)
3.10 Paired Sample T-Test
Uji paired T-test merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai rata-rata antara dua kelompok data yang berpasangan. (Siregar, 2013, 248) Dalam penelitian ini penulis membandingkan hasil jadi kue talam dengan ubi jalar dan hasil jadi kue talam dengan menggunakan kentang. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan suatu aplikasi yang biasanya digunakan untuk menghitung paired sample t-test adalah SPSS (Statistical
SPSS merupakan paket program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik terutama analisis statistik untuk ilmu-ilmu sosial ataupun penelitian. Dengan adanya SPSS ini, uji paired sample t-test akan dihasilkan nilai rata-rata (mean) dan Sig.2-tailed untuk mengetahui signifikan produk yang diuji (Duwi Priyatno, 2013:9).
3.11 Jenis Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, ditempat perbelanjaan, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangakn sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Sugiyono, 2013, 401)
Variabel Penelitian Sumber Data
Cara pembuatan kue talam
Data Sekunder : Koleksi Resep Jajanan Pasar
Aroma dari kue talam Data Primer : penyebaran kuisioner Tekstur dari kue talam Data Primer : penyebaran kuisioner Warna dari kue talam Data Primer : penyebaran kuisioner
Tabel 3.4 Jenis Sumber Data
3.12 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
a. Penelitian Kepustakaan
Dilakukan untuk mendapatkan data-data sekunder atau bahan yang mendukung penelitian ini yang bersifat teoritis dan relevan melalui buku, majalah, internet, jurnal dan lain-lain.
b. Penelitian Lapangan
Dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari responden yang menjadi objek penelitian.Dengan cara membagian kuesioner.
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2013, 199)
3.13 Uji Organoleptik
Uji organoleptik juga mempunyai istilah ilmiah lain dari penilaian mutu sensorik dimana mekanisme sensor yang digunakan adalah syaraf sensorik.Penilaian mutu ini selalu menggunakan alat organ perasa dan pencitarasa sebagai sensor untuk
merasakan parameter-parameter mutu yang dinilai.Dimana penilaiannya melibatkan ungkapan-ungkapan rasa (sense) dan perasaan (feeling) manusia yang menjadi alat pengujiannya.(Betty & Tjutju, 2008, 9)
Berikut adalah mutu sensorik yang diuji berdasarkan pengindraan manusia: a.Penglihatan (warna dan penampakan)
b.Bau (Aroma)
c.Rasa (Flavor = kombinasi rasa dan bau)
d. Sentuhan (rasa di mulut) dan kesensitifan syaraf (tekstur) e.Pendengaran (suara)
(Betty & Tjutju, 2008, 12)
3.13.1 Uji Kesukaan
Uji kesukaan juga disebut uji hedonik.Dalam pengujian ini panelis diminta tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau ketidaksukaan berserta tingkatannya. Tingkatan-tingkatan dalam uji kesukaan ini meliputi amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, kurang suka, tidak suka, amat sangat tidak suka. Tetapi diantara agak suka dan kurang suka terkadang terdapat tanggapan yang disebut dengan netral. (Betty & Tjutju, 2008, 115)Dalam penelitian ini penulis melakukan uji kesukaan hasil jadi kue talam dengan menggunakan ubi dan kue talam dengan menggunakan kentang. Dengan tujuan akhir dari uji kesukaan ini adalaah untuk menjaga ketahanan pangan dengan cara mensubsitusikan bahan utama pada suatu produk makanan.
3.14 Analisa Harga
BahanDasar Berat HargaBahanDasar JumlahBahanDasar yang Diperlukan HargaMenurutJumlah yang Diperlukan Tepungberas 500 gr Rp. 6.700 40 gr Rp. 536 Tepung Kanji 500 gr Rp. 5.300 95 gr Rp. 1.007 Gula 1 kg Rp. 12.600 100 gr Rp. 1.260 Vanillibubuk 50 gr Rp. 8.700 5 gr Rp. 870 Pewarnamakanan 30 ml Rp. 4.200 1 tetes Rp. 140 Garam 250 gr Rp. 2.100 5 gr Rp. 42 Santan 1 ml Rp. 34.900 350 ml Rp. 12.215 Kentang 1 kg Rp. 13.000 250 gr Rp. 3.250 UbiJalar 1 kg Rp. 13.000 286 gr Rp. 3.718 Plastikmika 1 pc Rp. 525 1 pc Rp. 525 Total HargaMenggunakanKentang Rp. 19.845 Total HargaMenggunakanUbiJalar Rp. 20.313 Perhitunganharga: 1. 40 : 500 x 6.700 = 536 2. 95 : 500 x 5.300 = 1.007 3. 100 : 1000 x 12.600 = 1.260 4. 5 : 50 x 8.700 = 870 5. 1 : 30 x 4.200 = 140 6. 5 : 250 x 2.100 = 42 7. 350 : 1000 x 34.900 = 12.215 8. 250 : 1000 x 13.000 = 3.250 9. 286 : 1000 x 13.000 = 3.718
In order to calculate portion costs of recipes, you must first determine the costs of your ingredients. There are two frequently used abbreviations you must understand:
• AP stands for as purchased. This means the untrimmed quantity, in the same form in which it is purchased. This is the amount you pay for.
• EP stands for edible portion. This means the raw, uncooked quantity after trimming is done. This is the quantity you actually cook.
Trimming loss: calculating yields and amounts needed
The percentage yield of vegetable or fruit indicates, on the average, how much of the AP weight is left after pre-prep to produce the ready to cook item, or EP weight. You can use this figure to perform two basic calculations.
1. Calculating yield
Example: you have 10 lb AP brussels sprouts. Yield after trimming is 80 percent. What will your EP weight be?
First, change the percentage to a decimal number by moving the decimal point two places to the left.
80% = 0.80
Multiply the decimal by your AP weight to get EP yield 10 lb x 0.80 = 8 lb
2. Calculating amount needed
Example: you need 10 lb EP brussels sprouts. What amount of untrimmed vegetable do you need?
Change the percentage to a decimal number 80% = 0.80
Divide the EP weight needed by this number to get the AP weight 10 lb: 0.80 = 12½ lb
(Wayne Gisslen, 115)
Percentage yield pada kentang adalah 80% dan ubi jalar adalah 65-70%. Maka dari rumus diatas dapat di hitung AP dan EP pada kentang dan ubi.
Kentang
Jumlah kentang yang dibutuhkan untuk membuat kue talam kentang adalah 200 gr. Maka dapat dihitung AP dan EP sebagai berikut:
80% = 0.80
EP = 200 : 0.80 = 250 gr Ubi Jalar
Jumlah ubi jalar yang dibutuhkan untuk membuat kue talam adalah 200 gr. Maka dapat dihitung AP dan EP sebagai berikut:
70% = 0.70
AP = 200 x 0.70 = 140 gr EP = 200 : 0.70 = 286 gr