• Tidak ada hasil yang ditemukan

SYSTEM INTERLOCKING LEN (SIL)-02

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SYSTEM INTERLOCKING LEN (SIL)-02"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Persinyalan Kereta Api

SYSTEM

INTERLOCKING LEN

(SIL)-0 2

(2)

Aries R. Prima – Engineer Weekly

Sistem Persinyalan Kereta Api

SYSTEM INTERLOCKING LEN

(SIL)-02

“Penggunaan persinyalan dengan menggunakan

electronic interlocking ini tentu saja bermanfaat

untuk meningkatkan tingkat keselamatan dan juga

meningkatkan kapasitas penumpang”

Sistem persinyalan kereta api merupakan hal yang sangat vital untuk memastikan perjalanan kereta api dapat berlangsung dengan selamat dan menghindari tabrakan antar kereta atau kereta terguling karena melebihi batas kecepatan di tikungan.

Sistem ini akan memberi aba-aba kepada masinis untuk menjalankan kereta api dengan kecepatan penuh, kecepatan terbatas atau berhenti. Untuk persinyalan modern, sistem persinyalan ini tidak lagi memberi aba-aba kepada masinis berupa warna cahaya ataupun posisi lengan mekanik, melainkan langsung memberi perintah kepada sistem

penggerak kereta api secara nirkabel. Sehingga peran masinis bisa dihilangkan atau dikurangi

kewenangannya untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat human error.

Untuk sistem persinyalan elektronik yang menggunakan isyarat warna lampu dengan penggunakan sistem programmable electronic sebagai otaknya atau lebih dikenal dengan istilah

electronic interlocking, mulai digunakan pada

sistem perkeretaapian Indonesia pada era 1990-an. Teknologi yang digunakan sebelumnya di beberapa stasiun masih menggunakan rangkaian relay sebagai otaknya, bahkan sebagian besar lintas perkeretaapian Indonesia saat masih menggunakan persinyalan mekanik

(3)

Sistem Persinyalan Kereta Api

SYSTEM INTERLOCKING LEN

(SIL)-02

Sistem persinyalan elektronik pada awalnya masuk dengan dana pinjaman asing yang tentu saja mengharuskan menggunakan produk dari negara tempat pinjaman tersebut berasal. Penggunaan persinyalan dengan menggunakan electronic

interlocking ini tentu saja bermanfaat untuk

meningkatkan tingkat keselamatan dan juga meningkatkan kapasitas penumpang. Tapi di sisi lain tingkat ketergantungan terhadap produk asing menjadi sangat tinggi, salah satunya keperluan suku cadang.

PT Len Industri (Persero) salah satu BUMN yang terlibat sejak awal dalam proses masuknya tekno- logi persinyalan berbasis electronic interlocking, terutama untuk lingkup Transfer of Technology (ToT), berinisiatif untuk memulai program pengembangan sistem persinyalan kereta api menggunakan electronic interlocking yang berbasis

industrial component.

Hasil dari pengembangan ini diharapkan akan menjadi solusi bagi sistem persinyalan kereta api di Indonesia yang saat itu masih menggunakan sistem persinyalan mekanik

SISTEM INTERLOCKING LEN GENERASI

KE-2

Secara umum sistem persinyalan berbasis teknologi

electronic interlocking terdiri dari beberapa bagian

yaitu:

Sistem Interlocking Vital yang merupakan

pengontrol utama perangkat persinyalan yang terpasang pada jalur kereta api.

Sistem Interlocking Non-Vital yaitu sistem yang

menerima perintah dari operator dan menyediakan indikasi status perangkat yang terpasang di lintas kepada operator.

Perangkat yang terpasang pada jalur kereta diantaranya:

a. Lampu sinyal, perangkat yang memberi aba- aba kepada masinis.

b. Point Machine, perangkat yang berfungsi sebagai pemindah jalur

(4)

Sistem Persinyalan Kereta Api

SYSTEM INTERLOCKING LEN

(SIL)-02

c. Sistem Pendeteksi KA, perangkat yang mendeteksi keberadaan KA pada suatu petak menggunakan teknologi Track Circuit maupun Axle Counter.

d. Perangkat lainnya seperti sistem komunikasi blok

yang menghubungkan suatu stasiun dengan

stasiun-stasiun lain di sebelahnya melalui perangkat telekomunikasi, juga sistem pengontrol pintu

(5)

Sistem Persinyalan Kereta Api

SYSTEM INTERLOCKING LEN

(SIL)-02

IMPLEMENTASI PERTAMA SIL-02

Proses pengembangan sistem persinyalan dalam negeri yang dilakukan Len menggunakan strategi penguasaan teknologi sistem terlebih dahulu (system integration), kemudian pengembangan perangkat utama pengontrol (electronic

interlocking), dan berikutnya adalah

pengembangan perangkat lainnya untuk mensubstitusi perangkat yang masih harus diproduksi di luar negeri.

Untuk penguasaan teknologi sistem dari persinyalan kereta api, Len mengoptimalkan kesempatan ToT yang didapat sejak tahun 1983 dengan cara melibatkan engineer-nya dalam tahap perencanaan, engineering, instalasi, testing dan

commissioning sistem persinyalan luar berbasis

teknologi electronic interlockng di Indonesia. Untuk pengembangan kontrol utama, setelah

berhasil mengimplementasikan sistem interlocking Len generasi pertama berbasis teknologi elektro-mekanik di stasiun Tagogapu, Jawa Barat, pada tahun 2001, Len memulai proses pengembangan sistem persinyalan generasi ke-2 berbasis teknologi

electronic interlocking yang dinamai “Sistem

Interlocking Len SIL)-02”. Pada saat yang

sama Len jga mengembangkan lampu sinyal kereta api dengan teknologi LED.

Sistem interlocking Len SIL-02 dikembangkan dengan menggunakan Industrial Electronic

Programmable Controller yang dikonfigurasi

sedemikian rupa sehingga memenuhi standar persyaratan safety pada electronic interlocking. Konfigurasi yang diterapkan menggunakan skema 2 out of 2 (2oo2) yang mana mengunakan

konfigurasi 2 sistem secara identik dilengkapi dengan vital relay interface yang menggunakan standard BR930.

(6)

Sistem Persinyalan Kereta Api

SYSTEM INTERLOCKING LEN

(SIL)-02

Implementasi pertama SIL-02 dilakukan di Stasiun Slawi, Tegal, Jawa Tengah pada tahun 2004 yang diresmikan oleh Menteri Perhubungan pada saat itu, sekaligus peresmian nama SIL-02 yang diberikan beliau untuk sistem persinyalan Len generasi ke-2 yang berbasis electronic interlocking.

Di samping sistem interlocking, pada saat yang sama juga digunakan produk lampu sinyal Len yang berbasis teknologi LED. Peresmian di Slawi tersebut menjadi tonggak sejarah dimulainya perkembangan produk persinyalan kereta api dalam negeri yang diharapkan bisa mengurangi ketergantungan kepada asing dalam pembangunan sistem

persinyalan kereta api Indonesia baik dalam bidang kompetensi engineering, konstruksi dan juga perawatan yang pada ujungnya akan menghemat devisa negara.

SIL-02 DI JALUR GANDA LINTAS UTARA

Setelah pemasangan pertama di Stasiun Slawi, beberapa stasiun baik di Pulau Jawa maupun Sumatera juga menyusul dilengkapi dengan sistem persinyalan buatan Len. Proyek pembangunan perkeretaapian yang sebelumnya mustahil dilakukan tanpa keterlibatan insinyur asing. Namun, sejak saat itu bisa dilakukan keseluruhan

oleh tenaga insinyur dalam negeri menggunakan dana APBN.

Produk persinyalan Len ini secara resmi mendapat pengakuan berupa sertifikat dari Kementerian Perhubungan yang merupakan tonggak berikutnya dari pengakuan eksistensi produk dalam negeri oleh pemerintah dan bangsa Indonesia.

Salah satu puncak dari eksistensi produk SIL-02 adalah kepercayaan pemerintah pada tahun 2012 menggunakan produk tersebut pada Pembangunan Jalur Ganda Lintas Utara Jawa sepanjang 433 km dan 54 stasiun. Secara keseluruhan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun yang hampir mustahil dikerjakan oleh perusahaan asing dalam waktu sesingkat itu.

Pembangunan proyek persinyalan kereta api jalur ganda lintas utara dikerjakan menggunakan APBN 2012/2013 meliputi:

Cirebon - Brebes (65 km, 7 stasiun, 4 intermediate

blocks)

Pekalongan - Semarang (88 km, 12 stasiun) Semarang - Bojonegoro (167 km, 21 stasiun) Bojonegoro - Surabaya (98 km, 14 stasiun, 6 intermediate blocks)

(7)

PENGEMBANGAN SIL-02 NEXTG & MOVING BLOCK

SIL-02 versi berikutnya yaitu SIL-02 NextG dikembangkan dengan menggunakan

Programmable Controller yang sudah tersertifikasi

internasional Safety Integrated Level 4 (SIL4) CENELEC EN50126, EN50128 dan EN 50129 untuk

Railway Application yang menjadi persyaratan

wajib untuk mengembangkan implementasi di luar Indonesia.

Selain pengembangan sistem persinyalan berbasis teknologi electronic interlocking, Len juga sudah melakukan pengembangan implementasi sistem persinyalan moving block berbasis teknologi Train

Control bekerja sama dengan mitra strategis dari

Eropa untuk diimplementasikan di Indonesia. Salah satunya pada sistem perkeretaapian khusus

Automatic People Mover System (APMS) atau Sky Train Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Perusahaan Pengembang dan Pelaksana Pekerjaan Konstruksi

PT Len Industri (Persero)

PT Len Railway Systems, anak usaha PT Len Industri (Persero).

Insinyur Yang Berperan serta Job Title nya saat ini

Perancangan:

Ir. Agung Darmawan, MIRSE, IPM., Direktur

Teknologi & Operasi, PT Len Railway Systems.

Ir. Rustandi, MIRSE, IPM., EVP Engineering PT

Len Railway Systems & Signalling PrincipleDesigner.

Ir. Mohamad Abdul Rozak, AMIRSE, IPM

Signalling Designer.

Ir. Asep Ukun Mulyana, VP Logistics & Rendal

Proyek, PT Len Railway Systems.

Implementasi Proyek:

Ir. Toni Surakusumah, MIRSE, IPM., Ka.Unit

Bisnis Sistem Transportasi, PT Len Industri (Persero).

Ir. Heri Sutjahjo, AMIRSE, IPM., EVP proyek

PT Len Railway Systems.

Tim engineering/instalasi/testing.

Manajemen Penanggung Jawab Kegiatan: Ir. AdiSufiadi Yusuf, M.Eng., FIRSE, IPU.,

Direktur Operasi II, PT Len Industri (Persero).

Ir. Linus Andor Mulana Sijabat, MIRSE, IPM., Direktur Operasi I PT Len Industri (Persero).

Sistem Persinyalan Kereta Api

SYSTEM INTERLOCKING LEN

(SIL)-02

BANDUNG

SEMARANG

(8)

Engineer Weekly

Pelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin Pemimpin Umum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Aryo Adhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator:

26.510

16.661

8.143

6.424

5.237

4.510

3.215

1.682

1.892

6.541

31.058

19.478

8.148

5.504

5.145

5.143

3.219

2.014

1.494

5.801

34.179

21.914

8.505

6.101

5.516

5.559

3.272

2.748

1.776

6.929

36.848

23.341

9.449

6.001

6.338

5.584

3.278

2.477

2.028

7.847

35.200

20.799

10.438

6.181

6.854

6.193

3.493

2.707

2.257

9.203

Ilmu Komputer-Teknik

Informatika

Ilmu Komputer-Sistem

Informasi

Teknik Sipil

Teknik Elektro

Teknik Mesin

Teknik Industri

Arsitektur

Sistem Komputer

Teknik Kimia

Lainnya

2016

2015

2014

2013

2012

LULUSAN

PENDIDIKAN SARJANA

TEKNIK INDONESIA

2012 – 2016

Referensi

Dokumen terkait