Pendahuluan
Dosen Pembimbing
:
CHRISTIONO UTOMO, ST, MT, PhD
Konseptual
Metodologi
PROGRAM PASCA SARJANA
BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN ASET PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA SDM DALAM PERAWATAN
GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG
Analisis & Pembahasan
SDM merupakan faktor strategis
dalam semua kegiatan
organisasi.
Sumber daya manusia merupakan salah satu
faktor kunci untuk mendapatkan kinerja
terbaik, karena SDM merupakan faktor
penentuan dan pencapaian tujuan yang
efektif dan efisien.
Kinerja SDM
SDM dalam
organisasi
Organisasi dibuat berdasarkan
berbagai visi untuk kepentingan dan
dalam pelaksanaannya dikelola oleh
sumber daya manusia.
Perawatan gedung kantor merupakan
salah satu permasalahan khususnya di
lingkungan pemerintah Kota
Pangkalpinang yang masih kurang
mendapat perhatian serius dan masih
kurangnya peningkatan kinerja SDM
dalam perawatan gedung
Peningkatan kinerja SDM dari unit
kerja yang bersangkutan
mempunyai pengaruh yang besar
terhadap pengelolaan perawatan
gedung untuk dapat mencapai
tujuan pelaksanaan perawatan
gedung
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja SDM dalam perawatan gedung pada
organisasi itu hingga berhasil mencapai
tujuannya dengan memanfaatkan sumber
daya manusia yang tersedia dalam
pencapaian dan pemeliharaan tingkat
operasional yang efektif dan efisien.
SDM, adalah apa yang terkandung dalam diri manusia yang digunakan untuk menggerakkan dan menyinergikan sumber
daya lainnya untuk melakukan kegiatan. SDM merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya, serta pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki dalam kehidupan.
Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun dan melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut
Organisasi, kumpulan atau wadah yang berhimpun sejumlah manusia yang memiliki kepentingan yang sama dengan
melakukan usaha yang sama yang diawali dengan
perencanaan untuk mencapai tujuan/produktivitas dalam suatu usaha
Kinerja SDM dalam perawatan gedung adalah sejauh mana usaha individu dan organisasi untuk melaksanakan tugas-tugas yang didukung dari motivasi, minat, pengetahuan dan perilaku individu sendiri
Definisi &
Terminologi
Perawatan,
suatu pekerjaan yang dilakukan oleh
SDM hingga menghasilkan sesuatu dan
mendapatkan tahap penggunaan dengan fungsi
yang lebih baik dalam waktu yang lama.
Kantor,
merupakan merupakan suatu tempat
manusia yang biasanya dipergunakan untuk
melaksanakan pekerjaan sehari-hari.
Gedung,
suatu bangunan tembok atau kayu
dengan bentuk tertentu yang digunakan oleh
SDM sebagai tempat untuk melakukan pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Gedung Kantor,
bangunan atau tempat yang
digunakan untuk melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan yang dibutuhkan.
ORGANISASI
Prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian
kerja atau hasil kerja
Penampilan hasil karya/kerja individu
Fungsi interaksi antara kemampuan atau ability,
motivasi dan kesempatan
SDM
KINERJA
SDM disebut personil, tenaga kerja, pekerja dan
karyawan yang bekerja dengan kemampuan dari hasil
akal budi yang disertai pengetahuan serta pengalaman
untuk memenuhi kebutuhan secara individual
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang
atau lebih, bentuk kerjasama, struktur pembagian kerja
dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerjasama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan
tertentu.
Usaha memperbaiki kerusakan yang terjadi
agar bangunan dapat berfungsi dengan baik
sebagaimana mestinya
Kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti
bagian bangunan gedung, komponen,
bahan bangunan, dan/atau prasarana dan
sarana agar bangunan gedung tetap laik
fungsi (currative maintenance)
Perawatan Gedung
Faktor individu, organisasi & perawatan
gedung kantor dengan adanya faktor-faktor
yang berkaitan seperti motivasi, psikologis,
pengetahuan & keahlian, kepemimpinan,
kualitas dalam layanan, keadilan, perencanaan,
pengaturan prioritas perawatan gedung,
efektivitas & efisiensi serta evaluasi dalam
pelaksanaan
Variabel Pengukuran
Kinerja
Tahap Pengolahan & Analisis Data
Lokasi Penelitian
Rancangan Penelitian
Populasi & Sampel
Metode Pengumpulan Data
Lokasi Penelitian
Kantor-kantor Pemerintah
Kota Pangkalpinang
Gedung kantor Pemerintah
Kota Pangkalpinang sejumlah
Rancangan Penelitian
Tenaga Expert
(ahli/pakar)
Praktisi
Pengetahuan pendukung
Literatur
Pengetahuan
Pengalaman
Populasi
Berdasarkan keperluan
penelitian/purposive sampling dalam
hal ini adalah pegawai yang
mengelola dan pengguna dalam
lingkup pemeriNtah Kota
Pangkalpinang
Pengumpulan data primer dengan
observasi, penyebaran kuesioner
menggunakan skala likert
Dipilih dengan pertimbangan
tertentu/Non probablity
sampling/nonrandom sampling
Sampel
Metoda
Tahap Pengolahan
&
Analisis Data
Analisis statistik deskriptif yaitu
menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi.
Analisis faktor yaitu sebuah teknik yang
digunakan untuk mencari faktor-faktor
yang mampu menjelaskan hubungan atau
korelasi antara berbagai indikator
independen yang diobservasi
Mereduksi data atau meringkas dari
variable yang banyak menjadi sedikit
variable dengan melakukan reduksi dari
data primer yang dikelompokkan ke dalam
faktor yang paling dominan/ terobservasi
Penelitian
Pendahuluan
R is e t e k s p lo ra tif u n tu k fa k to r-fa k to r X K u e s io n e r d a fta r - d a fta r v a ria b e l R is e t P e n d a h u lu a n K u e s io n e r A w a l E m p iris (R e s p o n d e n ) W a w a n c a ra a h li/p a k a r & P ra k tis i(A , B ,C ,D d s t) P e n g e ta h u a n P e n g a la m a n L ite ra tu r U m u m d a n la in-la in M e to d e A n a lis is F a k to r 1 . M e re d u k s i m e n g e lo m p o k k a n s a m p e l 2 . M e n g e lo m p o k k a n v a ria b le k e d a la m fa k to r -fa k to r
No. PROFIL RESPONDEN JUMLAH PERSENTASE 1. Jenis Kelamin Laki-laki 21 Orang 61.76 Perempuan 13 Orang 38.24 2. Golongan Pangkat III 28 Orang 82.35 IV 6 Orang 17.65 3. Jabatan
Eselon III 11 Orang 32.25 Eselon IV 11 Orang 2.25 Pelaksana 12 Orang 35.29 4. Tingkat Pendidikan D4/S1 31 Orang 91.18 S2 3 Orang 8.82
MEAN – SD dengan Hipotesa awal (Ho) yang akan diuji adalah tidak
ada perbedaan diantara populasi. Nilai kolom P yaitu MEAN - 0,000 &
SD - 0,065 yang artinya lebih kecil (<) dari level significan 90% atau
α 0,1. Dengan demikian Ho ditolak yang berati memang ada
perbedaan mean diantara populasi setiap faktor, sedangkan apabila
hasil Ho diterima maka tidak ada perbedaan mean populasi setiap
Uji Beda MEAN – SD,
dengan nilai mean (rata-rata) besar dan nilai
SD besar karena nilai mean yang tinggi berarti sebagian besar
responden memberikan skor yang tinggi terhadap faktor tersebut,
meskipun nilai SD-nya yang besar berarti responden kurang sepakat
terhadap jawaban tersebut.
Terakhir adalah faktor yang memiliki nilai mean yang kecil dimana
artinya bahwa sebagian besar responden memberikan skor yang
rendah dan nilai SD yang kecil juga menunjukkan bahwa sebagian
besar responden sepakat dengan jawaban tersebut adalah faktor
dominan berikutnya. Faktor dengan nilai mean rendah dan SD besar
yang berarti sebagian besar responden memberikan skor yang
rendah terhadap faktor tersebut, dan tidak semua responden
MEAN
Rasa tanggungjawab (reponsibility ) (3,94)
Kemampuan fisik individu pengelola (2,94)
Rasa tanggungjawab (reponsibility) (1.04) Prosedur Penanganan kelompok (0.55)
34 (tiga puluh
empat) responden
STANDARD
DEVIASI
NO. FAKTOR - FAKTOR NILAI
MSA KET.
1 Faktor 1 Komunikasi antar individu dalam keterlibatan
kelompok 0,827 X12
Evaluasi dan pengendalian pelaksanaan
perawatan 0,786 X11
Rasa tanggungjawab (responsibility) kelompok 0,695 X1
Integrasi kelompok 0,570 X29
2 Faktor 2 Komitmen pencapaian tujuan akhir 0,717 X2 Pengaruh kondisi perawatan yang terlaksana 0,697 X7 Kompensasi/reward individu 0,653 X13
Kompetensi SDM 0,543 X16
3 Faktor 3 Kemampuan intelektual pengelola 0,830 X24 Kekuatan dan kelemahan perawatan dalam
Komunikasiantar individu dalam keterlibatan kelompokmerupakan kegiatan yang sangat dominan dalam kehidupan sehari-hari yang menggambarkan bahwa tiada kehidupan tanpa komunikasi dengan orang lain. Sehingga komunikasi antar individu sungguh dibutuhkan antara lain sebagai media konfirmasi bagi segala kebutuhan dalam
pelaksaan pekerjaan agar apa yang menjadi tujuan kegiatan dapat tercapai dengan hasil terbaik sesuai dengan harapan dan tujuan awal pekerjaan.
Rasa tanggungjawab
(responsibility) kelompok, sebagai tantangan dan
tanggungjawab yang menjadi kewajiban kita dalam melaksanakan dan
mentaati kewajiban-kewajiban serta instruksi yang diterima agar apa yang kita
kerjakan mulai dari tujuan pekerjaan sesuai dengan bidang yang kita miliki.
Evaluasi dan pengendalian, pelaksanaan perawatan agar diketahui sampai sejauh mana pekerjaan yang telah dilakukan serta apakah ada hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan agar dapat dilakukan perbaikan & pengendalian pelaksanaan pekerjaan sehingga hasil yang digunakan juga oleh konsumen (masyarakat dan pegawai kantor)
dapat dinikmati sesuai dengan kebutuhan
Integrasi kelompok
dalam bekerja merupakan suatu penyesuaian dalam
pekerjaan dengan proses pengembangan suatu pekerjaan sampai
dengan pelaksanaan pekerjaan yang dijalankan dengan rasa memiliki
dan sesuai dengan tujuan awal dalam pekerjaan.
Faktor 1
Komitmen
pencapaian tujuan akhir dalam perawatan gedung berarti
komitmen organisasi yang mengacu pada loyalitas terhadap perusahaan yang
mengeksplorasi hubungan antara pegawai/karyawan. Komitmen organisasi
sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam
mengidentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi.
Kompensasimemiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan
karyawannya. Kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan, bahkan dapat menyebabkan
karyawan yang potensial keluar dari perusahaan
Pengaruh kondisi perawatan yang terlaksana sangat dibutuhkan
agar bisa di
manfaatkan dalam jangka panjang sesuai dengan kebutuhan
sehingga kinerja memberikan pengaruh yang paling kuat dalam hubungan dan komunikasi antaraindividu baik bagi karyawan dan pengguna bangunan tersebut