GENESA BAHAN
GENESA BAHAN
GALIAN
Genesa bahan galian adalah
Genesa bahan galian adalah
Ilmu yang memperlajari pertumbuhan /
Ilmu yang memperlajari pertumbuhan /
pembentukan serta asal usul bahan
pembentukan serta asal usul bahan
galian, baik logam maupun non logam dan
galian, baik logam maupun non logam dan
bahan galian industri.
bahan galian industri.
Genesa bahan galian adalah
Genesa bahan galian adalah
Ilmu yang memperlajari pertumbuhan /
Ilmu yang memperlajari pertumbuhan /
pembentukan serta asal usul bahan
pembentukan serta asal usul bahan
galian, baik logam maupun non logam dan
galian, baik logam maupun non logam dan
bahan galian industri.
bahan galian industri.
Tujuan
Tujuan
Untuk mengetahui dengan lebih baik
Untuk mengetahui dengan lebih baik
gejala-gejala alam/ proses alam/
gejala-gejala alam/ proses alam/
proses geologi dan hasil dari proses
proses geologi dan hasil dari proses
tersebut berupa bahan galian. Hal ini
tersebut berupa bahan galian. Hal ini
perlu diketahui untuk operasi
perlu diketahui untuk operasi
penambangan.
penambangan.
PROSES PENGENDAPAN BAHAN GALIAN
PROSES PENGENDAPAN BAHAN GALIAN
11..
EENNDDAAPPAAN
N PPRRIIM
MEERR
22.. EENNDDAAPPAAN
N SSEEKKUUNNDDEERR
33.. EENNDDAAPPAAN
N SSEEDDIIM
MEENNTTEERR
44.. EENNDDAAPPAAN M
N MEETTAAM
MOORRFF
ENDAPAN PRIMER
Endapan yang terjadi berhubungan langsung dengan magma
Macamnya :
1. Konsentrasi magmatis 2. Metasomatis kontak 3. Hidrotermal 4. Vulkanis 5. Pegmatit1.
Konsentrasi magmatis
“EARLY MAGMATIC”
Tipe Proses Contoh
“Disseminasi”
Segregasi Injeksi
Kristalisasi, disseminasi tanpa konsentrasi
Differensiasi dan akumulasi Differesiasi dan injeksi
Corondum, diamond Chromite, diBuskveld. Fe, di Kiram, Swedia
“LATE MAGMATIC”
Tipe Proses Contoh
Regregasi residu
Injeksi dilarutan residu
Injeksi
Diferensiasi, kristalisasi dan akumulasi residu
Differensiasi dan akumulasi
Differesiasi dan injeksi
Pt, Buskveld Titan, magnesite, Buskveld Chromite, diBuskveld.
Endapan konsentrasi magmatis dapat terjadi karena :
•
Kristalisasi magma
•
Segregasi
•
Regregasi
•
Injeksi
•
Syngenetik
2. Metasomatis Kontak
Kontak antara magma dengan batuan samping dimana ada
penambahan unsur dari magma.
Misalnya :
AB & CD
ACy & BDz
•
Umumnya terjadi pada batu kapur, bisa terjadi pada proses
pembentukan mineral secara hidrotermal.
Proses Pembentukan
1. Terjadi pada intrusi dalam, pada T & P yang tinggi (500 s/d 1100 ºC).
2. Terjadi penambahan dan penguapan unsure-unsur yang ada pada batuan samping.
3. Batuan yang di intrusi harus reactive.
4. Magma harus membawa unsure-unsur logam yang berharga. Terjadi perubahan susunan kimia, rekristalisasi + rekombinasi
+ unsure-unsur baru.
• AB & CD ABx & CDy Relative tidak ada perubahan volume.
Urutan Pembentukan
1. Silikat + magnetite dan hematite. 2. Magmatite + hematite.
3. Mineral-mineral sulfide
» Pyrite + arsenopyrite
» Pyrotite, molibdenite, shpalerite, chalcopyrite, galeana. » Garam-garam sulfo.
Urutan pembentukan ini Berdasarkan temperatur. Meskipun ada beberapa perkecualian yaitu sulfide lebih dahulu dari silikat + oksida.
3. Endapan Hidrotermal
Membentuk mineral-mineral ubahan “epigenetic”, berasal dari
larutan sisa magma yang kaya akan logam-logam berharga.Temperatur 50- 500 ºC (100- 500 ºC).
Endapan hidrotermal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
•
Hypotermal : 300- 500 ºC.
•
Mesotermal : 200- 300 ºC
Dalam perjalanan kepermukaan melalui batuan-batuan, larutan
hidrotermal akan mengendapkan unsure-unsur yang
dibawanya menjadi :
–
Cavity filling deposites (mengisi rongga-rongga pada
batuan samping).
– “Replacement deposites” (proses metasomatisme
kontak).
Prinsip-prinsip proses Hidrotermal
•
Proses hidrotermal menghasilkan paling banyak
mineral-mineral metal.
•
Diantaranya : emas dan perak, tembaga, timbel dan seng,
air raksa antimon, molibden dan bermacam-macam logam
atau mineral-mineral non logam lainnya.
Syarat-syarat
1. Harus terdapat larutan yang kaya akan logam-logam berharga, yang akan diendapkan.
2. Harus terdapat saluran saluran atau celah-celah untuk mengalirkan larutan tersebut.
3. Harus terdapat tempat untuk mengendapkan logam-logam berharga / mineral-mineral berharga.
4. Terjadi proses kimia yang menghasilkan mineral-mineral barharga.
5. Terjadi konsentrasi yang cukup untuk membentuk cadangan mineral yang berharga dan ekonomis.
Ukuran butir dan sifat permukaan.
•
Ukuran butir yang halus menghasilkan ruang pori yang
kecil, sehingga permeabilitas juga kecil.
•
Untuk permukaan yang luas atau untuk butir-butir yang
kasar/ besar memberi kesempatan reaksi antara larutan
dengan batuan lebih besar, begitu juga kecepatan aliran
yang pelan, sehingga terjadi kesempatan pengendapan yang
lebih baik.
Pengaruh batuan asal source rock
•
Batuan yang reaktive akan menghasilkan endapan yang
lebih baik, seperti batu lempung.
Factor-faktor yang mempengaruhi pengendapan
1. Perubahan kimia dari reaksi-reaksi kimia, disini harga P & T menjadi arti yang sangat penting.
2. Dalam “replacement” subitusi ion-ion lama oleh ion-ion baru dari larutan akan menghasilkan mineral-mineral baru.
3. Pertemuan antara larutan dengan batuan asal membuat ketidak seimbangan kimia, sehingga terjadi reaksi kimia, menjadi
setimbang lagi dan menghasilkan mineral baru.
4. Temperature juga mempunyai arti yang sangat penting baik dalam perubahan fase maupun kecepatan raksi.
5. Tekanan yang berkurang bisa mengendapkan logam-logam, gas-gas atau uap.
Tempat mineralisasi hidrotermal.
Pengendapan larutan hidrotermal dikontrol oleh :
1.
Sifat-sifat kimia dan fisika daripada batuan asal
2. Struktur batuan asal
3. Intrusi
4. Kedalaman formasi
5. Pergantian ukuran bukaan atau rongga-rongga
6. Atau gabungan sebab diatas
Parageneses
Urutan-urutan pengendapan dari pada mineral-mineral umumnya adalah sebagai berikut :
1. Dalam magmatik dan metasomatik kontak, gangue mineral
mengendap pertama kali, kemudian mineral-mineral oksida dan terakhir mineral-mineral sulfide.
2. Pada endapan hidrotermal sering terjadi pengalangan dan
“overlap” yang khas untuk endapan-endapan pada rongga atau endapan replacement.
3. Urutan ini terjadi karena mineral-mineral yang telah / mudah larut akan mengendap belakangan.
4. Dalam “cavity filling” bijih mengendap sekaligus atau lapisan demi lapisan, disebut “crustification”.
Alterasi batuan dinding (wall rock)
Proses hidrotermal menghasilkan alterasi pada batuan
dindingnya, terutama batuan tersebut reaktif atau
permeable.
ALTERASI BATUAN DINDING
Kondisi Wall rock Hasil alterasi
Epiteral -lime stone
-Lava
-batuan beku intrusi
-silifikasi
-alumate, chlorite,pyrite, siricite, clay
mineral.
-Chlorite, epidote, calcite, kwarsa, sericite,
clay mineral Mesotermal -lime stone
-shale, lava
-batuan beku asam -batuan beku basa
-silifikasi sampai gasperoid, dolomite siderite -silifikasi, clay mineral.
-sebagian besar seridite, kwarsa dan sedikit
clay mineral
-serpentinisasi, epidote, allorite
Hypotermal Granit, lava, schist Grisen, topase, mika putih, tourmaline, pyroxene, amphihole.
Cavity filling deposites
(mengisi rongga-rongga pada batuan samping).
a. blende b. quartz c. flourite + barit d. quartz e. blende f. quartz g. Norcite Freiberg, Jeman
“CRUSTIFIED VEIN SIMETRIS”
a. selvage
b. clay porting
c quartz + flourite
d. quartz + calchopyrit e. quartz + copper ore f. quartz + float
g. quartz + vuge h. quartz + vuge
“CRUSTUFIED VEIN NON SIMETRIS a c b d e b f b g b h a
Chambered vein dilatation vein sheeted vein (Ripper creek, (pada schict) Colombia)
En echelon vein linked vein (pada schist)
PELEBARAN FISSURE A. paralel B. fan C. radial D. interesecting cognate E. interesecting F. conjugate FISSURE SISTIM
Endapan timah di Attenberg, Jerman
“STOCK WORK”
Endapan emas, Bendigo (Australia)
Morning star dike Hord Pomit, Victoria
“LADDER VEIN”
G-galana, LS.-lime stone, UF-upper flat. Lf-lower flat, TL-treton lime stone.
Mississippi Valley (Pb-Zn) “PITCH AND FLAT”
Breksi pada bagian bawah sinklin rekahan sepanjang antiklin FOLD CRACK
Metasomatik replacement
Replacement
Adalah suatu proses pembentukan mineral-mineral dimana
terjadi perubahan daripada mineral-mineral yang lama yang
terdapat pada “hast rock”. Penambahan ini terjadi karena
adanya penambahan unsure-unsur baru dan unsure-unsur
lama menguap, jadi disini terjadi reaksi kimia.
Temperatur dimana proses ini berlangsung bisa:
1. Sangat tinggi (metasomatis kontak).
2. Sedang/ tidak terlalu tinggi (replacement hidrotermal). 3. Rendah atau temperature permukaan (replacement
supergone).
– Tidak adanya perubahan volume
– Volume unsure-unsur yang baru = volume yang diganti
– Bukan pergantian molekul-molekul dengan molekul-molekul
PROSES PEMBENTUKAN REPLACEMENT
PERTUMBUHAN “REPLACEMENT”
“SINGLE, SHEAR DAN INTERSECTION FISSURE”
Single shear fissure interesection
4. Endapan Vulkanis
4. Endapan Vulkanis
•• Hasil kegiatan vulkanisme antara lain aliran lava, bahan-Hasil kegiatan vulkanisme antara lain aliran lava, bahan-bahan valatil (uap air) dan sumber-sumber air panas. bahan valatil (uap air) dan sumber-sumber air panas.
•• Hasil penguapan/ exahalasi yang diakibatkan oleh kegiatanHasil penguapan/ exahalasi yang diakibatkan oleh kegiatan vulkanisme ini adalah :
vulkanisme ini adalah :
–– Fumarol, mengandung uap air (H2O)Fumarol, mengandung uap air (H2O) –– Solfatar, mengandung gas S2, SO2Solfatar, mengandung gas S2, SO2 –– Mofet, mengandung gan CO2Mofet, mengandung gan CO2
Endapan
Endapan--endapan yang bernilai ekonomis dari hasil
endapan yang bernilai ekonomis dari hasil
pembentukan vulkanisme :
pembentukan vulkanisme :
1.1.
Kr
Kris
ista
tal-
l-kr
kris
ista
tal b
l bel
eler
eran
ang ,
g , ak
akib
ibat
at su
subl
blim
imas
asi u
i uap
ap be
bele
lera
rang
ng..
Dan lumpur belerang yaitu campuran sisa belerang
Dan lumpur belerang yaitu campuran sisa belerang
lempung pasir.
lempung pasir.
2.
2. Ai
Air p
r pan
anas
as se
seri
ring
ng me
memb
mbaw
awa
a en
enda
dapa
pan-
n-en
enda
dapa
pan l
n lim
imon
onitit
(untuk bahan cat), jarosite (K2SO4
(untuk bahan cat), jarosite (K2SO4
––
bahan pupuk),
bahan pupuk),
terosite (KFeSO4
5. Endapan Pegmatis
5. Endapan Pegmatis
Pegmatis
Pegmatis
••
Adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi
Adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi
magma, kristalisasi dari suatu magma menyebabkan
magma, kristalisasi dari suatu magma menyebabkan
suatu perubahan konsentrasi dari
suatu perubahan konsentrasi dari bahan-bahan uap.
bahan-bahan uap.
••
Jadi factor yang menyebabkan injeksi ini adalah adanya
Jadi factor yang menyebabkan injeksi ini adalah adanya
uap.
Sifat
Sifat--sifat daripada endapan
sifat daripada endapan pe
pegmatis:
gmatis:
11.. SSeeppeerrtti i ddiikkee
2.
2. Kr
Kris
ista
tal-
l-kr
kris
ista
taln
lnya
ya (p
(pse
seud
udom
omor
orf)
f) be
beru
ruku
kura
rann sa
sang
ngat
at
besar, hal ini disebabkan,
besar, hal ini disebabkan,
a)
a) Pa
Pada
da wak
waktu
tu ma
magma
gma mem
membek
beku m
u magm
agma b
a bany
anyak
ak
mengandung uap yang mengandung unsure silica.
mengandung uap yang mengandung unsure silica.
b)
b) Kr
Kris
ista
talilisa
sasi
si ya
yang
ng la
lamb
mban
an..
3.
3. Be
Bers
rsififat
at as
asam
am, b
, ber
eras
asal
al da
dari
ri ma
magm
gma
a as
asam
am (±
(± 98
98%
%
asam)
asam)
4.
Endapan-endapan pegmatis yang ekonomis:
1.
Logam-logam ringan :Li, De, Al-silikat.
2. Logam-logam berat : Sn, W, Ho, Au.
3. Permata : beryl, ruby, topaz, shaper
4. Mika
ENDAPAN SEKUNDER
Endapan sekunder adalah :
Endapan-endapan bijih yang tidak berasosiasi langsung dengan
aktivitas magma, tetapi merupakan hasil dari proses
pelapukan-transfortasi-sedimentasi, yang merupakan
proses kimia, fisika atau gabungan dari kedua proses
tersebut.
PROSES PELAPUKAN
Proses yang terjadi:
• Disintegrasi
• Oksidasi
• Hidrasi
• Reaksi antara larutan dengan larutan
• Reaksi antara larutan dengan gas
• Reaksi antara larutan dengan zat padat
• Penguapan
Pelapukan bisa dibagi menjadi dua yaitu :
– Pelapukan mekanis:• Menghasilkan endapan placer, tetapi tidak menghasilkan mineral-mineral baru (tetap mineral primer).
– Pelapukan kimia
• Dapat menghasilkan mineral-mineral baru, yang berasal dari aktivitas-aktivitas kimia terhadap
– Endapan-endapan mineral yang belum tersingkap
– Endapan-endapan mineral dengan kadar logam yang rendah
– Gangue mineral
– Batuan (beku, sediment, metamorf).
Umumnya proses pelapukan merupakan gabungan dari kedua proses tersebut (kimia + mekanis)
Pelapukan mekanis banyak terjadi di daerah yang kering (padang pasir) atau arid region dimana perbedaan panas dan dingin sangat besar, juga didaerah kutub. Sedangkan pelapukan kimia dapat berjalan
dengan baik didaerah yang lembab atau daerah tropis
Agen-agen yang mempercepat dekomosisi adalah : air, oksigen, CO2, panas, asam-asam, alkali-alkali, vegetasi, bakteri.
Hasil daripada pelapukan batuan dapat berupa sisa-sisa pelapukan yang berupa mineral-mineral yang stabil (sukar larut) dan mudah larut. Yang sukar larut bisa menjadi endapan konsentrasi residu atau
endapan-endapan placer, sedangkan yang mudah larut akan mengendap lagi ditempat yang lebih jauh (membentuk mineral-mineral baru)
Macam endapan sekunder
Terdiri dari :
1.
Endapan konsentrasi residu
Endapan konsentrasi residu
Konsentrasi residu merupakan hasil dari pengumpulan
daripada mineral berharga setelah
mineral-mineral lain ( gangue) yang terdapat dalam batuan atau
endapan bijih terbawa pergi selama pelapukan.
Peningkatan kadar terjadi karena adanya pengumpulan volume
yang disebabkan oleh proses kimia/ pelapukan.
Pengumpulan ini berlangsung terus sampai membentuk suatu
endapan yang ekonomis.
Proses pembentukan
Untuk dapat terbentuknya endapan-endapan jenis ini diperlukan sarat-sarat: 1. Terdapat batuan asal atau endapan-endapan yang mengandung mineral
/ unsur-unsur mineral berharga, disana mineral berharga sukar larut dan gangue mineralnya mudah larut pada kondisi atmorfis.
2. Kondisi/ iklim yang memungkinkan terjadinya proses-proses kimia. 3. Morfologi yang landai / tidak terlalu curam sehingga mineral-mineral
region tidak tercuci habis oleh erosi (pelapukan kimia lebih kuat daripada erosi pada daerah tersebut)
4. Kestabilan permukaan yang continue dan dalam waktu lama (tidak ada pengangkatan / penurunan) sehingga bisa terjadi pengumpulan
Residu brown iron, East Texas
Clubhause mine, Batesville Arkansas
Bauxite bed, Arkansas
Elluvial gold, San Antonio
FAKTOR TRANFORMASI DAN TEMPAT PENGENDAPAN DARI PLACER DEPOSITE
ENDAPAN KONSENTRASI MEKANIS (PLACER DEPOSITE)
Proses pembentukan endapan ini terdiri dua tahap, yaitu :
1.
Pembebasan daripada mineral-mineral stabil dari
matrixnya.
2. Proses konsentrasi
Dengan sarat berat mineral-mineral tersebut harus
1. Mempunyai berat jenis yang tinggi 2. Tahan Terhadap pelapukan kimia 3. Mempunyai kekerasan yang tinggi
OKSIDASI DAN PENGKAYAAN SUPERGENE
Jika suatu endapan bijih (vein, stock work dll) terexpose dipermukaan oleh erosi, maka mereka akan mengalami proses pelapukan, air permukaan akan mengoksidasi mineral-mineral dan menghasilkan larutan, akan melarutkan pula mineral-mineral lainnya.
Daerah dimana oksidasi ini berlangsung disebut zone oksidasi, tetapi akibat dari proses oksidasi ini dapat pula disaerah-daerah yang terdapat dibawahnya.
Larutan hasil oksidasi yang turun kebagian bawah ini akan membentuk suatu zone yang disebut zone pengkayaan (enriched zone), yang mempunyai kadar logam tinggi (lebih tinggi dari sebelumnya) dan sibagian yang paling jauh terdapat zone primer/ supergene.
Faktor-faktor yang mengontrol dan membatasi oksidasi
1. Muka air tanah
Diatas muka air tanah proses oksidasi akan berjalan dengan
lancar karena banyak terdapat oksigen, sedangkan di bawah muka air tanah tidak terdapat/ sedikit oksigen yang bebas sehingga
tidak / sukar terjadi reaksiKarena muka air tanah umumnya sejajar dengan muka tanah maka dasar dari zone oksidasi juga sejajar dengan muka air tanah, terutama didaerah datar.
2. Morfologi
Daerah pegunungan, sirkulasi air tanah lebih cepat sehingga didaerah ini didapat suatu dasar zone oksidasi yang tidak rata (bergerigi). Hal ini terjadi karena cepatnya sirkulasi air maka ada oksigen-oksigen bebas yang terbawa oleh air kebagian yang lebih dalam sehingga bisa terjadi oksidasi
3. Perubahan muka air tanah
Posisi daripada muka air tanah adalah tidak tetap, sehingga mempengaruhi proses oksidasi.
Penurunan muka air tanah ini bisa terjadi karena erosi maupun berubahnya iklim dari daerah yang lembab menjadi kering.
4. Waktu
Waktu juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan-endapan dengan cara ini.
Umumnya endapan-endapan terbentuk pada jaman tersier sedangkan pada post glacial hampir tidak ada.
5. Batuan
Batuan-batuan yang bersifat poreus/ permeable lebih mudah mengalami oksidasi daripada batuan yang kompak/ masif. Juga pada batuan-batuan yang brittle mudah karena banyak
6. Struktur
Struktur juga banyak berpengaruh terhadap erosi, misalnya :
–
Pada daerah patahan akan terkumpul air sehingga
proses oksidasi dapat berlangsung dengan kedalaman
yang sangat dalam.
–
Pada patahan yang impermeable maka oksidasi yang
efektif terjadi pada bagian hanging wall.
–
Patahan yang impermeable berfungsi sebagai
1. FeS2 + 7O + H2O H2SO3 + Fe2O4
2. 2FeS4 + H2SO4 + O2 Fe2(SO)3 + H2O atau 3. 6FeSO4 +3O +3H2O 2Fe2(SO4)3 +2Fe(OH)2 4. Fe2(SO4)3 +6H2O 2Fe(OH)2 +3H2SO4
Kemudian jika Fe2(SO4)3 ini bertemu dengan FeS2 atau sulfide lain, kembali akan terjadi reaksi-reaksi
yang akan menghasilkan lebih banyak lagi larutan forro sulfat.
5. Fe2(SO4)3 + FeS2 3FeSO4 +2S
• Pyrite
FeS2 + Fe2 (SO4)3 3FeSO4 +2S
• Chalcopyrite
Cu2S2 + 2Fe2 (SO4)3 CuSO4 + 5FeSO4 + 2S
• Chalconite
Cu2S + Fe2 (SO4)3 CuSO4 + 2FeSO4 + CuS
Reaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkan
ferro sulfat antara lain
• Covellite
CuS + Fe2(SO4)3 CuSO4 + 2FeSO4 + S
• Sphalerite
ZnS + 4Fe2 (SO4)3 + 4H2O ZnSO4 + 8FeSO4 + 4H2SO4
• Galena
PbS + Fe2 (SO4)3 + H2O + O PbSO4 + 2FeSO4 + H2SO4
• Perak
2Ag + Fe2(SO4)3 Ag2SO4 + 2FeSO4