• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DESAIN INPUT TEMPLATE DAN USER ACCEPTANCE TEST COGNOS TM1 PADA PERUSAHAAN PENYEDIA LISTRIK OLEH PT. ACCENTURE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DESAIN INPUT TEMPLATE DAN USER ACCEPTANCE TEST COGNOS TM1 PADA PERUSAHAAN PENYEDIA LISTRIK OLEH PT. ACCENTURE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DESAIN INPUT TEMPLATE DAN

USER ACCEPTANCE TEST COGNOS TM1

PADA PERUSAHAAN PENYEDIA LISTRIK

OLEH PT. ACCENTURE

Celia Paramita Pontoh

Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, [email protected]

Vella Kristiany

Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, [email protected]

Natalia Hillary

Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, [email protected]

Noerlina N

Bina Nusantara, Jl. Kebun Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, [email protected]

Abstrak

Perusahaan Penyedia Listrik adalah sebuah perusahaan yang mendistribusikan listrik ke seluruh wilayah di Indonesia. Namun, sistem laporan yang digunakan oleh perusahaan masih menggunakan cara manual, walaupun pada beberapa anak perusahaan ada yang sudah mengimplementasi SAP. Hal itu menyebabkan munculnya banyak masalah dan menyebabkan antar unit atau anak perusahaan menjadi tidak terintegrasi. Karena semua alasan itulah, Perusahaan Penyedia Listrik mengambil langkah untuk mengimplementasi Cognos TM1. Tujuannya adalah untuk melakukan peningkatan terhadap input template yang dimiliki saat ini dan mengetahui apakah sistem Cognos TM1 yang dibuat telah memenuhi persyaratan user. Metodologi yang digunakan untuk implementasi Cognos TM1 adalah Accenture Delivery Method yang diadopsi dari System Development Life Cycle. Masalah yang muncul pada sistem lama adalah user harus menginput secara manual menggunakan spreadsheet, sistem tidak terintegrasi, dan terlalu banyak waktu yang terpakai untuk menghasilkan beberapa laporan konsolidasi. Semua masalah yang ada, kemudian diselesaikan menggunakan aliran sistem bisnis terbaik yang telah didiskusikan dan didokumentasi di dalam business blueprint melalui implementasi Cognos TM1. Hasilnya adalah laporan konsolidasi menjadi lebih cepat dan terstandarisasi. Dengan begitu, kinerja perusahaan penyedia listrik menjadi meningkat.

Kata kunci: Cognos TM1, Accenture Delivery Method, System Development Life Cycle (SDLC).

Abstract

Electricity Company is a company that distributes electricity to all regions in Indonesia. However, the reporting system that company use was still manual, although there are several subsidiaries that are already implementing SAP. It lead to many problems and caused no integration between units or subsidiaries. Because of all those reasons, Electricity Company came to a decision to implement Cognos TM1. The reasons are to make improvement for the input template owned today and determine if Cognos TM1 has met the requirements of the users. The methodology used for implementation of Cognos TM1 is Accenture Delivery Method which was adopted from System Development Life Cycle (SDLC). Problems that occurred in the pre-existing system are user must

(2)

input manually using spreadsheet, not integrating system, and too much time wasted to produce some consolidation report. All the problems will be solved using the best systems flow that had been discussed and documented on business blueprint through implementation of Cognos TM1. The result is consolidated statement become faster and standardized. That way, the performance of electricity company become increased.

Key words: Cognos TM1, Accenture Delivery Method, System Development Life Cycle (SDLC).

PENDAHULUAN

Untuk menghasilkan laporan keuangan konsolidasi diperlukan waktu yang cukup lama, di mana hal itu berdampak pada proses pengambilan keputusan yang tidak dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Hal tersebut melatarbelakangi keputusan klien untuk melakukan implementasi Cognos TM1 dengan fokus terhadap pengembangan input template serta testing yang dilakukan untuk memastikan proses pengisian dan upload input template sudah sesuai dengan user requirement yang disepakati.

Cognos TM1 merupakan sistem perencanaan perusahaan yang berfungsi untuk menggabungkan laporan keuangan menjadi laporan konsolidasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Proses konsolidasi dilakukan dengan menggunakan tools Cognos TM1, dimana aplikasi ini di desain untuk melakukan proses konsolidasi. Menurut (Bhartiya, 2013), manfaat dari Cognos TM1 adalah sebagai berikut:

“IBM Cognos TM1 supports key planning, budgeting, forecasting, consolidation, reporting, analytics and data management process in one integrated solution. Immediate feedback enchances decision-support at all levels of businesses. IBM Cognos TM1 integrates business planning, performance measurement and operational data to enable companies to optimize business effectiveness and customer interaction regardless of geography or structure (Bhartiya, 2013)“

Berdasarkan definisi Cognos TM1 tersebut, dapat disimpulkan bahwa Cognos TM1 mendukung perencanaan utama, budgeting, forecasting, konsolidasi, pelaporan, analisis dan proses manajemen data dalam satu solusi yang terintegrasi yang memberikan umpan balik yang cepat untuk meningkatkan pengambilan keputusan pada semua level bisnis, dapat digunakan untuk pengukuran performa dan data operasional untuk memungkinkan perusahaan dalam memaksimalkan efektivitas dan interaksi bisnis terlepas dari faktor geografi maupun struktur.

PT Accenture merupakan salah satu perusahaan konsultan manajemen multinasional dan teknologi di Indonesia yang bergerak di bidang teknologi dan informasi. Salah satu klien mereka adalah Perusahaan Penyedia Listrik.

Sebelumnya, Perusahaan Penyedia Listrik masih menggunakan spreadsheet untuk laporan keuangan dimana penggunaan spreadsheet begitu menyita waktu dalam pengoperasian dan penyimpanan datanya. Perusahaan Penyedia Listrik mengimplementasikan Cognos TM1 untuk membuat laporan keuangan konsolidasi perusahaan yang merupakan gabungan dari laporan-laporan keuangan dari anak dan unit-unit Perusahaan Penyedia Listrik di seluruh Indonesia.

Namun sebelum proses implementasi memasuki tahap go live, perlu dilakukan testing terhadap sistem yang akan digunakan agar sesuai dengan user requirement yang telah ditentukan oleh Perusahaan Penyedia Listrik.

Menurut (Corriveau & Shi, 2013), yang dimaksud dengan acceptance testing adalah “…the validation of the actual behavior of an implementation under test (hereafter IUT) against the requirements of stakeholder(s) of that system.”

Acceptance testing adalah validasi perilaku yang sebenarnya dari implementasi yang diuji (selanjutnya IUT) terhadap persyaratan yang diajukan para pemangku kepentingan dari sistem tersebut.

Acceptance testing sangat penting peranannya untuk mengetahui apakah semua persyaratan yang diberikan oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) telah terpenuhi. Dengan adanya acceptance testing, analis dapat mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki dari sistem tersebut apabila masih belum memenuhi kriteria atau keinginan dari para pemangku kepentingan.

TUJUAN, MANFAAT, DAN RUANG LINGKUP

Tujuan yang ingin dicapai dari proses analisis desain dan testing dalam implementasi Cognos TM1 pada Perusahaan Penyedia Listrik adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui permasalahan dan kebutuhan user serta menggambarkan rancangan input template yang akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan proses konsolidasi.

(3)

2. Menyiapkan Test Scenario yang akan digunakan untuk melakukan proses User Acceptance Testing pada Cognos TM1.

3. Melakukan User Acceptance Testing pada Cognos TM1 untuk menemukan error atau bug saat aplikasi atau program dijalankan.

4. Mendokumentasikan hasil testing yang dilakukan pada Cognos TM1.

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari analisis desain dan testing dalam implementasi Cognos TM1 pada Perusahaan Penyedia Listrik adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi laporan keuangan yang akurat, sehingga dapat menjadi acuan untuk pengambilan keputusan dan perencanaan yang akan datang.

2. Proses testing dapat berjalan secara sistematis dan terarah.

3. Dapat menyelesaikan temuan error atau bug pada Cognos TM1 sebelum digunakan oleh end user.

4. Hasil dari dokumentasi testing dapat digunakan kembali oleh PT Accenture sebagai referensi untuk proyek Cognos lainnya.

Sedangkan ruang lingkup yang akan dibahas mencakup: 1. Melakukan analisis desain input template

Termasuk didalamnya adalah menganalisis desain input template dan report, sesuai dengan kebutuhan dari pengguna atau klien. Selain itu, memastikan bahwa informasi dapat tersedia saat dibutuhkan, keandalan dari informasi tersebut, dan kecepatan dalam proses pengambilan data.

2. Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab

Dalam langkah ini, tim proyek melakukan identifikasi atas authorization pengguna sistem dimana hanya pengguna yang memiliki akses tertentu yang dapat mengakses dan menggunakan sistem. Selain itu, tim proyek juga melakukan identifikasi atas tanggung jawab dari pengguna sistem yang berhasil melewati proses authorization.

3. Menyiapkan keperluan testing

Kebutuhan testing seperti test case, testing environment dan berbagai dokumen yang digunakan sebagai referensi pelaksanaan testing disiapkan oleh tim proyek sesaat sebelum melakukan testing secara langsung.

4. Menjalankan serangkaian testing

Terdapat beberapa testing yang secara real dilakukan oleh tim proyek. Namun, fokus untuk penulisan laporan akhir terdapat pada proses User Acceptance Test dan Authorization Test. Sebelum akhirnya melakukan User Acceptance Test, terlebih dahulu tim proyek melakukan Authorization Test.

METODOLOGI

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Studi lapangan, di mana mengacu pada prosedur yang berlaku pada PT Accenture sebagai konsultan dan Perusahaan Penyedia Listrik sebagai klien.

2. Studi kepustakaan dengan mengambil referensi dari beberapa buku dan situs internet yang berhubungan dengan penulisan.

3. Observasi, di mana tim penulis turut mengambil bagian dalam proses implementasi Cognos TM1 seperti melakukan testing pada sistem.

Dalam proses implementasi Cognos TM1, PT Accenture menerapkan metode khusus yaitu Accenture Delivery Method (ADM) yang merupakan suatu metodologi di mana menyediakan framework untuk mengarahkan tim dalam mencapai tujuan bisnis klien secara optimal. Namun, ruang lingkup penulis hanya terbatas pada phase 3 yaitu Realization & Test. Terkait dengan metode Accenture Delivery Method tersebut, berikut adalah tahap-tahap yang dilakukan dalam rangka mengimplementasi Cognos TM1 pada Perusahaan Penyedia Listrik. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:

Phase 1: Project Preparation

Pada phase project preparation, perencanaan project dan kick off meeting dilakukan untuk mencatat ekspektasi yang diinginkan dari stakeholder, merancang strategi

(4)

manajemen perubahan dan komunikasi, serta merencanakan desain teknis dan arsitektur dari Cognos TM1.

Phase 2: Business Blueprint

Phase ini berfokus pada analisis fit/gap, perancangan alur proses,

mengidentifikasikan daftar pengembangan dan desain solusi yang akan diambil yang mengacu pada kebutuhan dalam proses bisnis. Selain itu, pada phase ini dilakukan perancangan desain authorization matrix Cognos TM1 dan mengembangkan strategi serta metodologi migrasi data.

Phase 3: Realization & Test

Setelah melewati phase business blueprint, maka langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi instance Cognos TM1, membuat dokumen desain teknis, mapping user ke Cognos TM1 user group. Setelah itu maka dilakukan analisis perubahan pada organisasi dan membuat tools yang diperlukan untuk kebutuhan konsolidasi, verifikasi, dan upload data, serta melakukan user acceptance test dan uji coba migrasi data. Setelah semua langkah diatas terpenuhi, maka dibuat material training untuk pelatihan dan komunikasi, menyiapkan jadwal pelatihan, dan melakukan pengujian bersama user.

Phase 4: Deployment

Phase ini merupakan tahapan terakhir sebelum go live dimana akan dilakukan cut off system lama dan melakukan konversi data final, menyiapkan production environment, dan melakukan support di tiap unit deployment seiring dengan berjalannya pelatihan untuk user.

Sedangkan untuk proses testing, metode yang digunakan adalah black-box testing. Menurut (Khan, 2012), black-box testing adalah sebagai berikut:

”Teknik Black Box Testing: merupakan sebuah teknik dalam melakukan sebuah pengujian tanpa harus memiliki pengetahuan tentang cara kerja dan aspek-aspek mendasar dari sistem. Untuk melakukan pengujian, penguji harus mengetahui sistem arsitektur dan tidak memiliki akses ke sumber kode.”

Kelebihan black box testing yang diterjemahkan menurut (Limaye, 2009) adalah sebagai berikut:

“Black box testing tidak bergantung pada platform, database, dan sistem untuk memastikan bahwa sistem bekerja sesuai kebutuhan yang tersirat. Black box functional testing umumnya dilakukan untuk pengujian integrasi, pengujian sistem, dan pengujian penerimaan dimana pengguna/pelanggan atau penguji sebagai wakil dari pelanggan mengeksekusi sistem jika digunakan oleh pengguna dalam lingkungan produksi.”

(5)

HASIL DAN BAHASAN

Gambar 1 Perubahan Proses Konsolidasi dengan Cognos TM1

Kendala waktu yang dialami klien dalam menghasilkan laporan keuangan konsolidasi menghasilkan sebuah keputusn untuk mengimplementasi Cognos TM1, sebuah analytical tool yang membantu proses planning, budgeting, analisis, dan forecasting. Sebelumnya, untuk menghasilkan laporan keuangan diperlukan waktu kurang lebih dua minggu di mana kantor pusat menunggu unit dan anak perusahaan mengirimkan laporan keuangan dan segala lampirannya dalam bentuk Excel. Setelah sudah dikirimkan kepada kantor pusat,tim konsolidasi kantor pusat akan melakukan konsolidasi secara manual, masih menggunakan Excel. Dengan solusi penerapan Cognos TM1 pada klien, laporan keuangan konsolidasi akan dapat dihasilkan lebih cepat. Unit akan mengirimkan laporan keuangannya melalui SAP ke Cognos TM1 dalam interval waktu sesuai kebijakan kantor pusat baik bulanan, triwulan, semester maupun tahunan. Sedangkan untuk anak perusahaan akan mengirimkan laporan keuangannya dengan input template Excel yang sudah terhubung makro untuk dapat terkoneksi dengan Cognos TM1. Proses konsolidasi dilakukan dalam Cognos TM1 secara real time. Dengan begitu, hasil laporan konsolidasi akan langsung dapat di analisis sehingga pihak-pihak yang membutuhkan dapat segera mengambil keputusan bagi kelangsungan perusahaan.

Dalam phase 3 di Accenture Delivery Method, terdapat analisis input template dan User Acceptance Test yang dilakukan. Hasil dari analisis input template yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Input Template Improve

Improve Name Function

Header

General Parameter

Button:

- Send Send data ke Cognos TM1

- Retrieve Menarik data dari Cognos TM1, umumnya

(6)

Improve Name Function Header

Checksum Memastikan bahwa setiap parameter yang telah di set untuk diisi telah terpenuhi. Jika terpenuhi maka field checksum formula akan berwarna hijau, dan apabila parameter tidak terpenuhi maka field tersebut akan berwarna merah

Periode Lampiran Periode lampiran auto generate berdasarkan

general parameter yang telah diisi Detail

Input Area with Validation Validation untuk menentukan jenis data apa yang

harus diisi pada setiap field

Input Area with Mandatory Field(s) Validation untuk menentukan kolom dan baris

yang tidak boleh kosong

Sedangkan untuk UAT, dibagi menjadi 2 bagian yaitu user acceptance test authorization dan user acceptance test functional.

Untuk melakukan user acceptance test authorization, harus membuat mapping authorization terlebih dahulu. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat test scenario, potential error dan test casenya.

Tabel 2 Mapping Authorization

Activity Authorized Remark AC_ADMIN _UNIT AC_APPROVER _UNIT AC_ADMI N_PUSAT AC_APPROVER _PUSAT Unit

Review Data All unit

Financial

Statement Y Y All unit

Appendices Y Y All unit

ATPDP Y Y All unit

Non-ATPDP Y Y All unit

BLNDLL Y Y All unit

Upload

Additional Data All unit

ATPDP Y N All unit

Non-ATPDP Y N All unit

BLNDLL Y N All unit

ISAK 8 Y N All unit

Verify Data All unit

Retrieve Verification

Report Y Y All unit

Download Report Y Y All unit

Approve

Financial Data Y Y All unit

(7)

Activity Authorized Remark AC_ADMIN _UNIT AC_APPROVER _UNIT AC_ADMI N_PUSAT AC_APPROVER _PUSAT

Input Data Korporat

Neraca Saldo Y N Korporat

Appendices Korporat ATPDP Y N Korporat Non-ATPDP Y N Korporat BLNDLL Y N Korporat ISAK 8 Y N Korporat Review Uploaded Data Korporat Financial Statement Y Y Korporat Appendices Korporat ATPDP Y Y Korporat Non-ATPDP Y Y Korporat BLNDLL Y Y Korporat ISAK 8 Y Y Korporat

Tabel 3 Test scenario User Acceptance Test Authorization

No Date Title Description

1

Login

Test ini berisi test case user acceptance test pada aplikasi Cognos TM1 untuk melakukan login

Case-Id Description

LOG-01

Melakukan login dengan memilih server yang akan digunakan untuk melakukan upload dan retrieve data

LOG-02 Melakukan login dengan mengisi field Client-id LOG-03 Melakukan login dengan mengisi field Password

Tabel 4 Potential Error User Acceptance Test Authorization

Product Case-id Scenario Screen Sub scenario Problem Cognos

TM1 AU-01

Melakukan login untuk masuk ke dalam aplikasi Cognos TM1

Login

01 Server-id, Client-id atau

Password dikosongkan

02 Server-id, Client-id atau

Password salah input

Setelah melakukan User Acceptance Test Authorization, ditemukan adanya error. Detail mengenai error tersebut adalah:

● Untuk AU-01-01 user dapat masuk walaupun server-id belum dipilih (user-id dan password diisi).

● Untuk AU-01-02 user dapat masuk walaupun passwordnya tidak case sensitif (seharusnya case sensitif).

Contohnya pass : p@ssword, yang seharusnya P@ssWord.

Sedangkan untuk user acceptance test functional, langkah yang perlu dilakukan adalah membuat test scenario, potential error yang mungkin terjadi dan test case.

(8)

Tabel 5 Test Scenario User Acceptance Test functional

No Date Title Description

1

Login

Test ini berisi test case User Acceptance Test pada aplikasi Cognos TM1 untuk melakukan login

Case-Id Scenario

LOG-01

Melakukan login dengan memilih server yang akan digunakan untuk melakukan upload dan retrieve data

LOG-02 Melakukan login dengan mengisi field Client-id LOG-03 Melakukan login dengan mengisi field Password

2

Send Data

Test ini berisi test case User Acceptance Test pada aplikasi Cognos TM1 untuk melakukan pengiriman data input template yang sudah disii

Case-Id Scenario

SE-01 Mengisi General Parameter (Entity, Year, dan Period) SE-02 Memasukkan data ke semua mandatory field(s) SE-03 Melakukan pengiriman data

SE-04

Mengecek apakah data yang sudah dikirim sudah masuk ke dalam cube pada aplikasi Cognos TM1

3

Send Data with Retreive

Test ini berisi test case User Acceptance Test pada aplikasi Cognos TM1 untuk melakukan retrieve data atau saldo tahun atau periode sebelumnya, dan kemudian melakukan pengiriman data input template yang sudah diisi untuk

periode saat ini

Case-Id Scenario

SE-05 Mengisi General Parameter (Entity, Year, dan Period) SE-06

Melakukan Retrieve data periode sebelumnya dengan menekan tombol retrieve

SE-07 Memasukkan data ke semua mandatory field(s) SE-08 Melakukan pengiriman data

SE-09

Mengecek apakah data yang sudah dikirim sudah masuk ke dalam cube pada aplikasi Cognos TM1

4

Checking Cube

Test ini berisi test case user Acceptance Test pada aplikasi Cognos TM1 untuk melakukan

pengengecekan atas data yang diinput pada input template, yang kemudian disend ke dalam Cognos TM1

Case-Id Scenario

CC-01 Memilih cube yang akan dibuka CC-02 Customize tampilan parameter (optional)

CC-03 Memilih parameter dari data yang akan dilakukan pengecekkan CC-04 Mengecek data yang telah diupload

Tabel 6 Potential Error Hasil User Acceptance test Product Case-ID Scenario Screen Sub-scenario Problem Cognos TM1 BU-01 Melakukan Login untuk masuk ke dalam aplikasi Cognos TM1 Login 01 Server-id, Client-id atau Password dikosongkan 02 Server-id, Client-id

(9)

Product Case-ID Scenario Screen Sub-scenario Problem input BU-02 Melakukan input dan pengiriman data ke dalam Cognos TM1 dengan melakukan retrieve data sebelumnya Input Template 01 Mengklik tombol retrieve tanpa mengisi server, entity, year atau period (General Parameter) 02

Mengklik tombol send tanpa mengisi mandatory field(s) 03

Mengklik tombol send namun Input area tidak diisi secara berurutan

04

Mengklik tombol send namun input area tidak diisi sesuai dengan format Cognos TM1 BU-03 Melakukan input dan pengiriman data ke dalam Cognos TM1 Input Template 01 Mengklik tombol send tanpa mengisi server, entity, year atau period (General Parameter)

02

Mengklik tombol send tanpa mengisi mandatory field(s) 03

Mengklik tombol send namun input area tidak diisi secara berurutan

04

Mengklik tombol send namun input area tidak diisi sesuai dengan format

Berikut ini adalah detail masalah dari input template yang failed di User Accepptance Test batch pertama yang dikelompokkan berdasarkan Bug-idnya:

BU-01 (Melakukan Login untuk masuk ke dalam aplikasi Cognos TM1)

Untuk Bug-id dengan format BU-01 (dengan sub scenario 01 dan 02), telah diuji untuk semua TAC dengan perbedaan pada ID loginnya. Ternyata ditemukan adanya error untuk login user-id kantor pusat di mana error tersebut telah dibahas di dalam User Acceptance Test authorization. Sebagai perbandingan, BU-01-01 sama dengan AU-01-01 dan BU-01-02 sama dengan AU-01-02 pada User Acceptance Test Authorization. Hal itu karena User Acceptance Test Authorization khusus membahas mengenai masalah login yang mungkin timbul saat masuk ke dalam sistem Cognos TM1.

BU-02 (Melakukan input dan pengiriman data ke dalam Cognos TM1 dengan melakukan retrieve data sebelumnya)

Tabel 7 Pengelompokkan Problem BU-02

No Problem TAC 1 BU-02-01 TAC 64 2 TAC 147 3 TAC 148

(10)

No Problem TAC 4 TAC 197 5 TAC 093 6 TAC 109 7 TAC 178 8 TAC 179 9 BU-02-02 TAC 64 10 TAC 147 11 TAC 148 12 TAC 109 13 BU-02-03 TAC 197 14 TAC 093 15 TAC 109 16 TAC 178 17 TAC 179 18 BU-02-04 TAC 197 19 TAC 093

BU-03 (Melakukan input dan pengiriman data ke dalam Cognos TM1) Tabel 8 Pengelompokkan Problem BU-03

No Problem TAC 1 BU-03-01 TAC 011 2 TAC 040 3 TAC 089 4 TAC 117 5 TAC 130 6 BU-03-02 TAC 011 7 TAC 117 8 BU-03-02 TAC 130 9 BU-03-03 TAC 040 10 BU-03-04 TAC 011 11 TAC 040

Karena masih adanya bugs atau error yang cukup banyak dari pengujian batch pertama, untuk memberikan kepuasan kepada user, tim technical konsultan memperbaiki setiap bugs atau error yang ada berdasarkan cacatan yang telah diberikan. Berikut ini adalah tabel rincian input template yang statusnya masih fail, yang kemudian dilakukan pengujian pada User Acceptance Test functional batch kedua.

(11)

Tabel 9 User Acceptance Test Tracking Spreadsheet Input Template ATPDP Batch 2

Tech-id File Name Document No. Sheet description Status Bug-ID TAC064 ATPDP Lampiran 4.D.3 Mutasi Utang Biaya

Proyek DLL Pass -

Tabel 10 User Acceptance Test Tracking Spreadsheet Input Template Non ATPDP Batch 2 Tech-id File Name Document No. Sheet description Status Bug-id

TAC147 Non ATPDP Lampiran 19 Koreksi Pajak Pass -

TAC148 Non ATPDP Lampiran 20 Pajak Tangguhan Pass -

TAC197 Non ATPDP Lampiran 4.K

Amortisasi Perbedaan Nilai Wajar Dan Biaya Transaksi

Pass -

Tabel 11 User Acceptance Test Tracking Spreadsheet Input Template BLNDLL Batch 2

Tech-id File Name Document No. Sheet description Status Bug-id TAC093 BLNDLL Lampiran 9.A.1

Pinjaman Pokok Jangka Panjang (400101100)

Pass -

TAC093 BLNDLL Lampiran 9.A.2

Pinjaman Pokok Jangka Panjang dalam Mata Uang Asing

Pass -

TAC109 BLNDLL Lampiran 10.F.1

Rincian Pinjaman Pokok Jangka Panjang Jatuh Tempo

(400204100)

Pass -

TAC109 BLNDLL Lampiran 10.F.2

Rincian Pinjaman Pokok Jangka Panjang Jatuh Tempo dalam Mata Uang Asing

Pass -

Tabel 12 User Acceptance Test Tracking Spreadsheet Input Template ISAK 8 Batch 2

Tech-id File Name Document No. Sheet description Status Bug-id TAC178 LAMPIRAN

ISAK 8 Aset Sewaan Rincian Aset Sewaan Pass - TAC179 LAMPIRAN

ISAK 8 Hutang Pembiayaan

Rincian Hutang

Pembiayaan Pass -

Setelah melakukan User Acceptance Test functional batch kedua yang telah berhasil menyelesaikan semua bugs dan error, user telah melakukan User Acceptance Test functional sebanyak dua kali sedangkan tim functional konsultan melakukan dry run untuk membersihkan semua data yang telah diupload user pada saat proses User Acceptance Test setelah User Acceptance Test tersebut telah berstatus pass untuk semua input template yang diuji.

SIMPULAN

Dalam kaitannya dengan masalah anggaran dan akuntansi, pihak klien masih menggunakan spreadsheet pada proses bisnisnya sampai kepada laporan keuangan konsolidasi di mana mengakibatkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan konsolidasi yang sangat berguna bagi pengambilan keputusan dalam perusahaan. Untuk itu, agar proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dalam tempo waktu yang cepat dan juga berdasarkan analisis laporan konsolidasi yang cukup akurat, konsultan menawarkan implementasi Cognos TM1 sebagai solusi dari semua permasalahan yang dialami klien.

(12)

Sesuai proses bisnisnya, proses pelaporan akuntansi klien menggunakan suatu template yang disebut input template yang berbasis spreadsheet. Cognos TM1 mendukung integrasi dengan spreadsheet sehingga dapat mengolah semua data yang masuk dalam format spreadsheet. Agar spreadsheet terhubung dengan Cognos TM1 maka tim konsultan melakukan pengembangan pada input template yang sudah ada dengan beberapa improve seperti makro, button Send, button Retrieve, validasi, general parameter, checksum, periode dan lain sebagainya pada setiap input template.

Untuk memastikan bahwa sistem yang diimplementasi sudah sesuai dengan harapan klien dan perjanjian yang disepakati kedua belah pihak maka dilakukan User Acceptance Test baik Authorization dan Functional.

SARAN

Implementasi Cognos TM1 tidak luput dari kesalahan kecil yang dapat dianjurkan sebagai saran untuk pengembangan selanjutnya. Beberapa saran tersebut adalah:

1. Dengan latar belakang perusahaan di mana tidak seluruh anak perusahaan menggunakan sistem yang seragam sehingga menghasilkan pengolahan yang berbeda untuk laporan keuangannya, sebaiknya sistem yang digunakan baik pada unit dan anak perusahaan diseragamkan sehingga lebih terintegrasi keseluruhan prosesnya.

2. Dilihat dari sisi konsultan, konsultan harus dapat mempersiapkan project schedule dan timeline yang lebih matang lagi melihat kendala waktu masih berpengaruh besar pada kelangsungan proyek.

3. Pada sisi sistem, saat user melakukan retrieve tanpa mengisi general parameter, proses retrieve tetap dapat berjalan dengan munculnya message box yang memperlihatkan bawa retrieve data sukses dilakukan. Pada kenyataannya, tidak ada data yang terambil dari cube Cognos TM1 untuk ditampilkan pada input template. Sehingga seharusnya message box yang muncul menampilkan pesan dimana proses retrieve tidak dapat dilakukan karena general parameter belum diisi secara lengkap. Dengan begitu tidak terjadi kesalahpahaman bagi user yang menggunakan sistem.

REFERENSI

Bhartiya, S. (2013, May). Financial Planning Solution using IBM Cognos TM1. International Journal of Advancements in Research & Technology, 2(5), 494-495.

Corriveau, J.-P., & Shi, W. (2013, October 6). Traceability in Acceptance Testing. Journal of Software Engineering and Applications, 6, 36.

Khan, M. E. (2012). A Comprative Study of White Box, Black Box, and Grey Box Testing Technique. (IJACSA) International Journal of Advantage Computer Science and Applications, 3, 13.

Limaye, M. G. (2009). Software Testing: Principles, Techniques and Tools. Delhi: Tata McGraw Hill Education Private Limited.

RIWAYAT PENULIS

Celia Paramita Pontoh lahir di kota Surabaya pada 24 November 1993. Penulis menamatkan

pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komputerisasi Akuntansi pada tahun 2015.

Vella Kristiany lahir di kota Jakarta pada 4 Juni 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di

Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komputerisasi Akuntansi pada tahun 2015. Saat ini bekerja sebagai Internal Audit di PT Tata Logam.

Natalia Hillary lahir di kota Jakarta pada 28 Desember 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di

Gambar

Tabel 1 Input Template Improve
Tabel 2 Mapping Authorization
Tabel 3 Test scenario User Acceptance Test Authorization
Tabel 5 Test Scenario User Acceptance Test functional
+4

Referensi

Dokumen terkait