|
|BUNGA BRIGITa - 1153050011BUNGA BRIGITa - 1153050011 11
Rabu
Rabu
11 September 2013
11 September 2013
Kuliah I
Kuliah I
Sifat-sifat kayu
Sifat-sifat kayu
Sifat-sifat kayu ada 3, diantaranya:
Sifat-sifat kayu ada 3, diantaranya:
1.
1. Sifat physic
Sifat physic
2.
2. Sifat
Sifat hygroscopis
hygroscopis
perlu
perlu diperhatikan
diperhatikan dalam
dalam perancangan
perancangan konstruksi
konstruksi kayu
kayu
3.
3. Sifat mekanis
Sifat mekanis
Untung dan rugi struktur kayu:
Untung dan rugi struktur kayu:
1.
1. Keuntungan
Keuntungan
Kekuatan tinggi, berat ringan
Kekuatan tinggi, berat ringan
Daya tahan tinggi terhadap kimia dan listrik
Daya tahan tinggi terhadap kimia dan listrik
Mudah dikerjakan dan relatif murah
Mudah dikerjakan dan relatif murah
Mudah diganti dan dilipat dalam waktu singkat
Mudah diganti dan dilipat dalam waktu singkat
2.
2. Kerugian
Kerugian
Tidak homogen
Tidak homogen
I =
I =
bh
bh
33h
h
b
b
Cacat-cacat pada kayu, mata kayu
Cacat-cacat pada kayu, mata kayu
Sudut serut
Sudut serut
Tak awet dalam kondisi-kondisi tertentu (rayap)
Tak awet dalam kondisi-kondisi tertentu (rayap)
Memuai dan menyusut dengan cepat tergantung dari kelembaban udara
Memuai dan menyusut dengan cepat tergantung dari kelembaban udara
Untuk pembebanan lama, kayu mempunyai δ = zakking, lendutan yang bes
Untuk pembebanan lama, kayu mempunyai δ = zakking, lendutan yang besar
ar
δ = ? δ = ?
STRUKTUR
|
|BUNGA BRIGITa - 1153050011BUNGA BRIGITa - 1153050011 22
Mudah terbakarMudah terbakar PKKI tahun 1961
PKKI tahun 1961 1.
1. Kelas kayu I, II, III, IVKelas kayu I, II, III, IV Lampiran I, hal. 35-57 Lampiran I, hal. 35-57 2.
2. Mutu kayuMutu kayu
A, B (Tabel I dan II) A, B (Tabel I dan II) Kriteria Perencanaan
Kriteria Perencanaan a.
a. Ditentukan struktur dengan kayu jati kelas kuat IIDitentukan struktur dengan kayu jati kelas kuat II Kadar lengas (kadar air) = 22,75%
Kadar lengas (kadar air) = 22,75% b.
b. Kita lihat PKKI 1961 termasuk mutu B dwengan sifat-sifat sebagai berikut:Kita lihat PKKI 1961 termasuk mutu B dwengan sifat-sifat sebagai berikut: PS 3 point, PKKI 61
PS 3 point, PKKI 61 1.
1. Kadar lengas kering udara ≤ Kadar lengas kering udara ≤ 30%30% 2.
2. Mata kayu dMata kayu d11≤≤
h h dd22≤≤
b b dd11
5 5 cm cm dd22
5 cm 5 cm 3.3. Takikan (lubang)Takikan (lubang)
ee11 ≤≤
b, jika b lebar balok b, jika b lebar balok ee11 ≤≤
h, jika h tinggi balok h, jika h tinggi balok 4.4. Arah serat tan α ≤Arah serat tan α ≤
5. 5. Retak-retakRetak-retak a. a. HHR R ≤≤
b b hhtt hhrr hh b. b. HHtt≤≤
b b b bδ
δ > δ hitungan
> δ hitungan
Tegangan-tegangan yang diizinkan
Tegangan-tegangan yang diizinkan
δ = momen
δ = momen
ω = momen tahanan
ω = momen tahanan
Sambungan ada 3, yaitu:
Sambungan ada 3, yaitu:
a.
a. Dengan paku
Dengan paku
b.
b. Dengan
Dengan baut
baut
Tabel
Tabel I
I dan
dan II
II PKKI
PKKI 1961
1961 (Hal.
(Hal. 61)
61)
c.
c. Sambungan gigi
Sambungan gigi
1.
1.
Tegangan lentur (δ
Tegangan lentur (δ
ltlt = 130 kg/cm= 130 kg/cm
22))
2.
2.
Tegangan tekan sejajar (δ
Tegangan tekan sejajar (δ
tktk= 110 kg/cm
= 110 kg/cm
22))
3.
3.
Tegangan tarik sejajar (δ
Tegangan tarik sejajar (δ
trktrk= 110 kg/cm
= 110 kg/cm
22))
STRUKTUR
|
|BUNGA BRIGITa - 1153050011BUNGA BRIGITa - 1153050011 22
Mudah terbakarMudah terbakar PKKI tahun 1961
PKKI tahun 1961 1.
1. Kelas kayu I, II, III, IVKelas kayu I, II, III, IV Lampiran I, hal. 35-57 Lampiran I, hal. 35-57 2.
2. Mutu kayuMutu kayu
A, B (Tabel I dan II) A, B (Tabel I dan II) Kriteria Perencanaan
Kriteria Perencanaan a.
a. Ditentukan struktur dengan kayu jati kelas kuat IIDitentukan struktur dengan kayu jati kelas kuat II Kadar lengas (kadar air) = 22,75%
Kadar lengas (kadar air) = 22,75% b.
b. Kita lihat PKKI 1961 termasuk mutu B dwengan sifat-sifat sebagai berikut:Kita lihat PKKI 1961 termasuk mutu B dwengan sifat-sifat sebagai berikut: PS 3 point, PKKI 61
PS 3 point, PKKI 61 1.
1. Kadar lengas kering udara ≤ Kadar lengas kering udara ≤ 30%30% 2.
2. Mata kayu dMata kayu d11≤≤
h h dd22≤≤
b b dd11
5 5 cm cm dd22
5 cm 5 cm 3.3. Takikan (lubang)Takikan (lubang)
ee11 ≤≤
b, jika b lebar balok b, jika b lebar balok ee11 ≤≤
h, jika h tinggi balok h, jika h tinggi balok 4.4. Arah serat tan α ≤Arah serat tan α ≤
5. 5. Retak-retakRetak-retak a. a. HHR R ≤≤
b b hhtt hhrr hh b. b. HHtt≤≤
b b b bδ
δ > δ hitungan
> δ hitungan
Tegangan-tegangan yang diizinkan
Tegangan-tegangan yang diizinkan
δ = momen
δ = momen
ω = momen tahanan
ω = momen tahanan
Sambungan ada 3, yaitu:
Sambungan ada 3, yaitu:
a.
a. Dengan paku
Dengan paku
b.
b. Dengan
Dengan baut
baut
Tabel
Tabel I
I dan
dan II
II PKKI
PKKI 1961
1961 (Hal.
(Hal. 61)
61)
c.
c. Sambungan gigi
Sambungan gigi
1.
1.
Tegangan lentur (δ
Tegangan lentur (δ
ltlt = 130 kg/cm= 130 kg/cm
22))
2.
2.
Tegangan tekan sejajar (δ
Tegangan tekan sejajar (δ
tktk= 110 kg/cm
= 110 kg/cm
22))
3.
3.
Tegangan tarik sejajar (δ
Tegangan tarik sejajar (δ
trktrk= 110 kg/cm
= 110 kg/cm
22))
STRUKTUR
|
|BUNGA BRIGITa - 1153050011BUNGA BRIGITa - 1153050011 33
4.
4.
Tegangan tekan tegak lurus
Tegangan tekan
tegak lurus (δ
(δ
tk tk=
= 30
30 kg/cm
kg/cm
22))
5.
5. Tegangan
Tegangan
geser (δ
geser (δ
= 110 kg/cm
= 110 kg/cm
22))
Rabu
Rabu
18 September 2013
18 September 2013
Kuliah II
Kuliah II
Kriteria Perencanaan Struktur Kayu Kriteria Perencanaan Struktur Kayu
Soal I Soal I
Sebutkan sifat-sifat kayu dan rumusan mencari sifat-sifat tersebut!
Sebutkan sifat-sifat kayu dan rumusan mencari sifat-sifat tersebut!
Jawab:
Jawab:
1. Sifat Physis
1. Sifat Physis
2. Sifat Hygroskopis
2. Sifat Hygroskopis
3. Sifat Mekanis
3. Sifat Mekanis
Penjelasan:
Penjelasan:
1.
1. Sifat Physis
Sifat Physis
1=1=
⁄⁄
Dilaboratorium
c1
Dilaboratorium
c1
cc
b bb
b
b
b
oven (24 jam)
oven (24 jam)
b1
b1
a
a1
a
a1
Ditimbang
Ditimbang
Ditimbang
Ditimbang
Berat
Berat =
= d
d gr
gr
Berat
Berat =
= d1
d1 gr
gr
= =
⁄⁄
= =
⁄⁄
Kesimpulan :
Kesimpulan :
STRUKTUR
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 4
<<< kecil arti kayu lemah
>>> besar arti kayu kuat
2. Sifat Hygroskopis
Kadar lengas (x)
Kandungan air dalam kayu
x =
dimana:
x = Kadar lengas kayu (%)
d = Berat benda mula-mula (gr)
d
1= Berat benda kering udara (gr)
3. Sifat Mekanis
Sifat potensi gaya-gaya yang ada pada kayu
Balok Kayu
2
1
Sejajar serat
3
T
Keterangan:
1. Axial = A atau L Longitudinal
2. Radial =
3. Tangensial = menyinggung arah serat
Gaya-gaya :
A (L) ; R ; dan tan mempengaruhi harga modulus kenyal
. Kuat tarik (
tr); kuat desak
(
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 5
Soal II
Gambarkan sket hubungan kuat tarik Kuat tarik (
tr) dan modulus kenyal
!
Jawab:
Kayu
Baja
⁄
Kuat tarik (
⁄
Keterangan;
L = panjang (m)
∆
l = selisih panjang (m)
=
Soal IIISebutkan 4 kekuatan dari struktur kayu!
Jawab:
1.
∕∕ >
kekuatan tarik ∕∕ > kekuatan tarik
2.
∕∕ >
kekuatan tarik ∕∕ > kekuatan desak ∕∕
3.
∕∕ >
kekuatan desak ∕∕ > kekuatan desak
4. τ
> τ ∕∕
> Geser ∕∕
*Kayu lebih tahan menahan gaya geser
daripada gaya geser
∕∕, sehingga kayu jarang utuh
akibat gaya geser.
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 6
Soal IV
Gambarkan diagram tegangan lentur kayu dari suatu penampang balok dengan beban merata!
Jawab:
A
q (
⁄
Potongan A-A
A
h
m (+)
b
Fb
Fungsi
h
x
kuadran
dimodifikasi
Fa
b
A
B
C
Keterangan gambar:
a. Balok dengan dimensi b x h
b. Diagram tegangan lentur fungsi kuadrat
c. Diagram tegangan lentur dimodifikasi untuk mudah dihitung
Gambar bLuas Fb = luas Fa
2. 2. x = 3.
STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 7
4x = 3.n (h-x)
n =
Gambar cAnalogi dengan b diperoleh
Diagram Trapesium
n =
Soal V
Gambarkan hubungan grafik pembebanan jangka panjang versus kekuatan kayu
Jawab:
-
Faktor pengali
-
Waktu pembebanan
*Catatan:
Kayu dapat dinaikkan bila pembebanan jangka pendek
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 0 1 2 3 4 5 6
STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 8
Soal VI
Sebutkan faktor faktor pengali untuk angka angka tegangan pada kayu pada tabel 3 PPKI 61.
Jawab :
1. Faktor mutu α
2. faktor keadaan β
3. faktor sifat muatan
ɣ
Kelas
kuat
Kelas
kuat
Kelas
Kelas
Kelas
kuat
kuat
kuat
1
2
3
4
5
Jadi,
Tr
150
100
75
50
-
130
tk//=tr//=(kg/cm²)
130
85
60
45
-
110
tk
(kg/cm²)
40
25
15
10
-
30
(kg/cm²)
20
12
8
5
-
15
Angka angka di tabel harus digandakan (dikalikan) dengan ketiga faktor tersebut.
1.
Faktor mutu α
Mutu a = 1
Mutu b = 0,75
2. F
aktor keadaan β
2/3 = terendam ai, tidak terlindung, kadar lengas tinggi
5/6 = kayu mengering dengan cepat, kadar lengas tinggi
3. Faktor sifat muatan
ɣ
5/4 = bagian konstruksi dengan muatan tetap dan angin, bagian konstruksi dengan
muatan tetap dan tidak tetap.
Rabu
25 September 2013
Kuliah III
Sambungan dan Alat-alat Penyambung Soal VII
Tunjukkan rumus besarnya kekuatan tegangan tengan pada kayu yang berhubungan jika
diketahui g=berat jenis kayu kering (PPKI 61) !
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 9
Jawab :
1. regangan lt
= 170.g (kg/cm²)
2. regangan tk//
= 150.g (kg/cm²)
3. regangan tk
= 40.g (kg/cm²)
4. tegangan //
= 20.g (kg/cm²)
Soal VIIISebutkan prinsip prinsip tegangan kayu !
Jawab :
Kayu tidak hanya mengandalkan angka keamanan n
n = 1
–
4
rumus
P izin =
P patah =n . P izin
N = angka keamanan = 2
–
4
Soal IXGambarlah sket grafik kekuatan dari masing masing sambungan yaitu hubungan Ppatah dengan
Pizin sambungan dengan material
1. perekat
2. pasak
3. kayu
4. baut
Jawab:
Ppatah = n . Pizin
STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 10
Y = m . x tahun . effesiensi
M = angka miring
Misal = y = 2 x
1 .
perekat
1,5
2.
---Pp=
2,75
1,5
Paku
3.
Pp =
2,75
Pasak
4.
Pp=
4, 75
Baut
STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 11
Catatan :
1. perekat = - paling kaku
2. Paku = - tegangan sekunder lebih rendah
- paling tinggi daya pikulnya
- 50 %
- tidak ada perlemahan
- 100 %
3. pasak = - tegangan sekunder lebih rendah 4. Baut = - tidak kaku
- 60 %
- kekuatan dipengaruhi pergeseran
- 30 %
Soal X
Suatu sambungan baut, gambarlah sket nya tampang samping dan tampak depan berikut
rumusannya !
Jawab :
P
P
d ½ P ½ PTampak depan tampak samping
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 12
Keterangan gambar :
1. Sambungan baut dengan mur
½ P ½ P
P
½ P b1 b3 ½ P b1
P
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 13
Pelat ikatan
δmin = 3 d
Max = 5 mm d
penampang baut dengan diameter d = Φ cm
Soal XI
Tulis persyaratan untuk sambungan baut!
1. Baja baut harus material baja st. 37 atau besi yang setara dengan st. 37!
2. Lubang baut secukupnya dengan kelonggaran < 1,3 mm
3.
Ø = d = diameter baut ≤ 10 mm
(
)
4. Harus diikuti pelat ikatan dengan tebal
min = 3d max ;
max = 5 mmSoal XII
Ada 3 golongan sambungan baut sesuai harga
=
=
Ø
Dengan b = lebar kayu
Ø = diameter baut
tampang 1
tampang 2
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 14
a. Golongan I
Tampang satu
= 4,8
P = 50 d . b
1(1-0,6 sin
)
P = 240 . d
2(1-0,35 sin
)
Tampang dua
= 3,8
P = 125 d . b
3(1-0,6 sin
)
P = 250 d . b
1(1-0,6 sin
)
P = 480 . d
2(1-0,35 sin
)
*Ket. Rumus:
P = kekuatan sambungan (kg)
= sudut antara arah gaya dan arah serut
= 90
sin
= 1
b
1= tebal kayu tepi (cm)
b
3= tebal kayu tengah (cm)
d = Ø = diameter baut (cm)
b. Golongan II
Tampang satu
= 5,4
P = 40 d . b
1(1-0,6 sin
)
P = 215 d
2(1-0,3 sin
)
Tampan dua
= 4,3
P = 100 d . b
3(1-0,6 sin
)
P = 200 d . b
1(1-0,6 sin
)
P = 430 . d
2(1-0,35 sin
)
Soal XIIISuatu sambungan kayu berukuran
dengan plat sambungan dipakai kayu 2 x
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 15
Menerima gaya P = 800 kg = 8 ton kontruksi terlindung pembebanan tetap kelas kuat II.
Pertanyaan:
1. Hitung jumlah baut yang dibutuhkan jika Ø
baut= d =
“=1,875 cm
Jawab:
Kelas kuat II
langsung pilih sambungan golongan I, pilih rumus sambungan
golongan II. Pilih rumus sambungan tampang II dari golongan II.
P = 100 d . b
3(1-0,6 sin
)1
= 100 . 1,875 . 8 . (1)
= 1500 kg
yang dipakai
P = 200 d . b
1(1-0,6 sin
)
= 200 . 1,875 . 4 . (1)
= 1500 kg
P = 430 . d
2(1-0,35 sin
)
= 430 . 1,875
2(1)
= 1511,7 kg
Untuk menghitung jumlah baut dipakai, maka P
terkecil(supaya aman)
Jumlah baut = n
n =
luas baut
(pilih yang paling kecil=
= 5,33
6 buah baut (dibulatkan keatas)
2. Sket gambar penempatan baut sesuai peraturan yang berlaku (tampak depan dan
tampak samping)
Jawab:
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 16
Rabu
02 Oktober 2013
Kuliah IV
Sambungan dengan baut
Soal XIV
Sambungan batang kayu kelas II (sambungan dengan tampang II) dengan ukuran
(
)
Disambung buah baut dengan garistengah d =
=
= 1,91 cm, batang terlindung dari
permanen.
Pertanyaan:
a. Berapa gaya yang ditahan oleh sambungan tersebut?
S =
…..??
b. Gambarkanlah sambungan tersebut tampak atas dan tampak samping sehingga jelas
jarak- jarak bautnya!
Penyelesaian:
Dipakai rumus yang ada sambungan tampang II
= 100 . d . b
3100 . 1,91 . 16
STRUKTUR K YU
|
|BUNGA BRIGITa - 1153050011BUNGA BRIGITa - 1153050011 1717
= 200 . d . b
= 200 . d . b
11200 . 1,91 . 8
200 . 1,91 . 8
= 430 . d
= 430 . d
33430 . (1,91)
430 . (1,91)
22
Ket; b
Ket; b
33= lebar kayu (Cm)
= lebar kayu (Cm)
b
b
22= lebar kayu klem (Cm)
= lebar kayu klem (Cm)
d = Ø = diameter baut (cm)
d = Ø = diameter baut (cm)
p = gaya yang dapat ditahan oleh sambungan
p = gaya yang dapat ditahan oleh sambungan
Dari 3 P yang didapat, dipilih yang terkecil untuk angka keamanan. P = 1570 Kg.
Dari 3 P yang didapat, dipilih yang terkecil untuk angka keamanan. P = 1570 Kg.
(@ tiap baut ) sehingga harga gaya S
(@ tiap baut ) sehingga harga gaya S
S = 4 P
S = 4 P
= 4 .
= 4 . (1570)
(1570) = 6280 Kg =
= 6280 Kg = 6,28 ton
6,28 ton
4 adalah jumlah baut, n = 4 buah
4 adalah jumlah baut, n = 4 buah
Ket: (catatan)
Ket: (catatan)
*Perhitungan di 1 sisi saja yaitu 4
*Perhitungan di 1 sisi saja yaitu 4 baut
baut
*Terapan atau digambarnya adalah 2sisi
*Terapan atau digambarnya adalah 2sisi
2 x 4 = 8 baut.
2 x 4 = 8 baut.
2. Perhitungan jarak baut
2. Perhitungan jarak baut
aa
11=7. d
=7. d
= 7 ( 1,91) = 14 cm
= 7 ( 1,91) = 14 cm
aa
11
15 cm ( mempermudah pelaksanaan)
15 cm ( mempermudah pelaksanaan)
ket: a
ket: a
11= jarak antara baut (cm)
= jarak antara baut (cm)
aa
22= jarak baut dengan sisi kayu(cm)
= jarak baut dengan sisi kayu(cm)
STRUKTUR
|
|BUNGA BRIGITa - 1153050011BUNGA BRIGITa - 1153050011 1818
3.
3. Sket ganbar sambungan tampak atas
Sket ganbar sambungan tampak atas
Catatan: hitung jumlah baut 4
Catatan: hitung jumlah baut 4
““dipasang 8
dipasang 8
““1 inchi = 1” = 2,54 cm
1 inchi = 1” = 2,54 cm
““= 1,27 cm
= 1,27 cm
““= 1,91 cm
= 1,91 cm
Soal XV Soal XVSebuah batang kayu tarik berukuran
Sebuah batang kayu tarik berukuran
((
))
cm, menahan gaya sebesar S= 8000 kg =8 ton. Batang
cm, menahan gaya sebesar S= 8000 kg =8 ton. Batang
ini untuk konstruksi yang terlindung beban permanen. Dipakai alat penyambung baut dengan d =
ini untuk konstruksi yang terlindung beban permanen. Dipakai alat penyambung baut dengan d =
= 1,19 cm.
= 1,19 cm.
Pertanyaan:
Pertanyaan:
1.
1. Jumlah baut yang diperlukan
Jumlah baut yang diperlukan
2.
2. Sket gambar sambungan tampak atas dan samping sehingga dapat dilihat jarak-jarak
Sket gambar sambungan tampak atas dan samping sehingga dapat dilihat jarak-jarak
bautnya.
bautnya.
Jawab: Jawab:STRUKTUR
STRUKTUR K
K YU
YU
|
|BUNGA BRIGITa - 1153050011BUNGA BRIGITa - 1153050011 1919 1.
1. Menghitung kekuatan C tiap baut PMenghitung kekuatan C tiap baut P P P₁₁ = 100 d b = 100 d b₃₃ = = 100.(1,91).16100.(1,91).16 = 3060 kg = 3060 kg P P₂₂ = 200 d b = 200 d b₁₁ = = 200.(1,91).8200.(1,91).8 = 3060 kg = 3060 kg P P₃₃ = 430 d² = 430 d² = 430.(1,91)² = 430.(1,91)² = 1570 kg = 1570 kg
STRUKTUR
STRUKTUR K
K YU
YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 20
Ambil dari 3 portal yang terkecil P = 1570 kg Jumlah baut n
Kemanan Jumlah genap penempatan baut lebih mudah dan teratur 2. Perhitungan jarak
Tampak samping
Keterangan: dari perhitungan 6 Ø
”Dipasang 12 Ø
”|BUNGA BRIGITa - 1153050011 21
Rabu
09 Oktober 2013
Kuliah V
Sambungan dengan Paku
Soal XVI
Diketahui pada sebuah titik bubul suatu kuda kuda kayu bertemu batang V,D,H
ukuran ukuran kayu: diagonal
vertical
horizontal
Bahan permanen kayu yang dipakai dammar (kelas kuat III,
⁄
)
⁄
Pertanyaan:a) Berapa besar gaya batang V dan
?b) Rencanakan sambungan bubul tersebut dengan sambungan paku
c) Gambar dengan sket sa,bungan tersebut lengkap dengan ukuran ukuran dan jaraknya Jawab:
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 22
/
a)
b) Rencana sambunganSambungan antara V dan H
⁄
Dari PKKI hal 26 diperoleh: 1) No.3 2) Tebal kayu (b) = 30mm 3)
⁄
4)
5)
6) Kekuatan tiap paku (tampang satu)
Baca table PKKI hal 26
Beban yang diperkenankan tiap paku (tampang satu) Pilih paku 3” BWG 10
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 23
⁄
⁄
Sambungan tampang dua
Jumlah paku (n)
▪ Sambungan antara D dan H
1. Digunakan jenis paku 3 BWG 10 : PK = 60 kg 2. Tampang dua : P = 2 x 60 = 120 kg
Jumlah paku = n
=
= 7.5 = dipakai 8 pakuKet. Dengan S = 0.9 ton = 900 kg
c. Sket gambar sambungan
14
4
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 24
14
4
5
5
5
5
½ h
½ h
½ h
½ h
Tampak atas
STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 25
Soal XVII
Suatu konstruksi kuda-kuda pada titik detil C direncanakan sambungan dengan alat sambung
paku.
V = 1 ×
D = 1×
V = 0,4 t D = 1 ×
= 0,5 t = 0,5 t45°
45°
C
H = 2 ×
H = 2 ×
H = 2 t H = 2 tBeban permanen.
Kayu yang dipakai Kruing.
Kelas kuat III, BJ = 0,5
⁄
.
= 125
⁄
.
Pertanyaan : A. Rencanakan dengan sambungan paku pada buhul C!
B. Sket gambarnya!
Jawab:
Beban permanen.
Kayu yang dipakai Kruing.
Kelas kuat III, BJ = 0,5
⁄
.
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 26
= 125
⁄
.
Karena sambungan dengan paku
lihat KKI ’61 halaman 26
Beban yang diperkenankan @paku
1) Tebal kayu b = 4 cm = 40 mm
2) No. 5
3)
Kelangsingan λ =
= 9,5
4)
ilih paku 4 “BWG 8 dst.
Diperoleh BJ = 0,5
⁄
̅
= 77 kg tiap paku
A. 1. Rencana sambungan H & V.
Kita rencanakan satu sisi saja, missal kanan.
Sisi kiri simetris sehingga jumlah paku semua sama.
V = 1 ×
V = 0,4 t H = 2 ×
H = 2 t
= 77 kg
Tampang dua
P = 2 × 77 = 154 kg
Jumlah paku
n =
=
= 2,59
4 paku
S = 0,4 t = 400 kg
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 27
A. 2. Sambungan H & O
D = 1 ×
D = 0,5 t45°
H = 2 ×
H = 2 t
= 77 kg
Tampang dua : P = 2 × 77 = 154 kg
Jumlah paku
n =
=
= 3,25
4 paku dan S = 0,5 t = 500 kg
B. Sket gambar:
12
4
⁄
⁄
⁄
2 ×
⁄
STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 28
4
4
5
4
5
Rabu
16 Oktober 2013
Kuliah VI
BALOK BERSUSUN Soal XVIIIApa sebab dibentuk balok bersusun?
Jawab:
Kayu
⁄
dipakai balok jembatan dengan bentang 5 m’.
Melengkungkah? Kuatkah?
Kayu
⁄
12
5 m
4
Kayu
⁄
tidak kuat, akan melengkung karena berat sendiri.
Maka, dibuat BALOK BERSUSUN.
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 29
4
12
20
h
4
4
12
4
b
20
Ukuran balok dipasaran yang cukup besar terbatas.
Sehingga sebagai jalan keluar untuk mencukupi kekuatan yang didukung dengan dimensi kayu
yang ada
maka dibuat BALOK BERSUSUN atau BALOK TERSUSUN.
Soal XIX
Fungsi-fungsi apa yang diperhatikan!
Untuk BALOK BERSUSUN.
Jawab:
Momen tahanan, W
x=
Momen inersia, I
x=
Fungsi yang domain dalam suatu balok-balok adalah unsure h (ketinggian).
Ken h
3dan h
2.
Oleh karena itu, balok-balok disusun dalam arah tingginya.
Caranya:
Memberikan bentuk gigi pada bidang balok yang saling berhubungan.
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 30
Meneempatkan pasak kayu di antara kedua balok.
Menempatkan pelat kokot di antara kedua balok.
Disusun dengan paku.
Soal XX
Sebutkan dan sket gambar balok bersusun dengan paku!
Jawab:
Ada 2 golongan balok bersusun dengan paku:
1. Tipe sederhana, dimana terdiri dari 1 papan (plywood).
2. Brettwandtragger, dimana badan terdiri dari papan-papan yang miring.
Cara hitung kedua tipe tersebut tidak sama.
AD 2
AD 1
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 31
α = faktor reduksi
untuk W & I
Soal XXI
Sebuah balok bersusun dengan penampang seperti pada gambar. Diletakkan di atas 2 tumpuan
dengan bentang = 4 m. jika balok tersebut terlindungi dan kayu yang dipakai bermutu A dari
kelas I.
q
4 m
4
4
KI’61
lt= 100
⁄
18
26
\\= 12
⁄
4
dsk= 140
⁄
E = 10
5
⁄
5
8
5
STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 32
18
Q kg/m
1Pertanyaan:
1. q yang bisa dipukul oleh balok tersusun
4m
2. Jumlah paku yang dipakai merencanakan sambungan paku yang lengkap Jawab: 1. 4 18 26 Y=13 4 5 8 5 18
I
n = In luas – In dalam=
. 18. 26
3-
. 8. 18
3= 26364
–
3888
= 22476 cm
4 I
r= 0,8 I
n= 0,8 . 22476
I
r= 17980,8 cm
4 W
r=
=
W
r= 1383,138 cm
3STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 33
M =
qL
2=
. q . 4
2M = 2 q kgm = 200 q kg cm
=
M
=
. W
200q = 100 . 1383,138
q =
= 691,5
692
⁄
fmax =
.
f =
l
=
Dipakai q
1= 692
⁄
dipakai q = 692
⁄
q = 899
⁄
( factor keamanan)
D
max=
qL
=
. 692 . 4
D
max= 1384 kg
S
maxJarak luasan x kayu ke titik (garis) beratnya ;
S
max= 4.18(9+2) + (5.9.4,5). 2 = 1197 cm
3 T
max=
=
11
T
max= 7,371
⁄
T
max
12
⁄
( aman )
2) Paku yang dipakai menurut PPKI, yaitu:
Panjang
minimal 2,5b = 2,5.4 = 10cm = 4”
4,5
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 34
Tebal lazim BWG 8
ϕ
= d = 4,19mm
Karena tebal b = 4cm > (7d = 7.0,419 = 2,9cm)
PPKI halaman 24, maka rumus yang dipa/k/a/i/ yaitu:
/s = 3,5.d
2.
7d < b
s = 3,5.0,419
2.140
s = 86kg
Perhitungan jumlah paku:
dengan
=
= 18.4.11 = 792cm
3
⁄
T
*besar gaya L : L
= T.(
= 48.769.(
.400)
L
= 9754kg
n = jumlah paku =
=
= 114buah
dengan s = kekuatan tiap paku
s = 86kg
balok dibagi dalam 10 bagian yang sama
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 35
Rabu
23 Oktober 2013
Kuliah VII
Sambungan dengan pasak
Soal XXII
Apa itu sambungan pasak, jelaskan syarat-syaratnya dan sket gambarnya !
a) Pasak : - Salah satu alat sambung kayu
- Dimasukkan kedalam takikan-takikan dalam kayu yang akan disambung dan
Penyambungnya
- Yang dibebani dengan tekanan dan geseran
- Pasak kayu dibuat dari kayu yang keras ( daftar IV PKKI ) besi atau baja
- Pasak harus lebih tinggi kelasnya dari kayu yang disambung
b) Ukuran-ukuran pasak dari kayu
b
2t
U
c) Cara diatas sket gambar memuat PKKI :
- Penyusutan batang kayu asli sampai kecil.
-
Tetapi τ // kecil.
d) Cara yang lain dengan paksa dipasang () dengan serat dari kayu yang disambung
-
τ tegak lurus besar
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 36
e) Tegangan yang diizinkan (PKKI daftar II)
-
τ // = 15 kg/cm
2f) Faktor-faktor pengali:
- Kekuatan pasak harus dikalikan
selalu terendam air tidak terlindung kadar lengas
terlalu tinggi
- Kekuatan pasak harus dikalikan
konstruksi terlindung dapat mongering dengan cepat
- Kekuatan pasak naikkan 25% dengan muatan tetap & tak tetap (angin sementara)
g) Kekuatan izin satu sambungan pasak S
S
1= u . b .
// dari pasak
S
2= b. t . // dari kayu yang disambung
Mencari dimensi pasak
Luas pasak = F
pasak=
(cm)
2F = Σ t. b
Σt =
(cm)
Dicari t
1,5 cm
U > 5t
U > 10 cm
U < 15 cm
h) Kontrol tegangan
1. τ geser dalam pasak =
≤ τ // asak
2. τ desak pada batang
=
≤ τ dsk btg //
i) Jarak penempatan pasak
ΣF =
(cm)
2Σ
jarak=
(cm)
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 37 Soal XXIII
Suatu rangka balok jembatan kayu kruing
; menerima gaya tarik P = 8000 kg
τ
// pasak = 15
kg/cm
2Pembebanan tetap :
Seperti gambar
Pertanyaan
1) Hitung sambungan pasak dengan ukuran
2t = 3cm
U = 12 cm
B = 12 cm
U = 12
Penyelesaian:
α = 1 ;
= 1
1. Kelas kuat II tk // = 85 kg/cm
2 S
1= u . b .
τ
// 12.12.15 = 2160 kg/cm
2 S
2= 12.3 (1/2) tk //
= 12.3 (1/2) . 85
S
2=
=1530 kg/cm
2 Jumlah pasak
n =
n =
3,7 ∞ 6 buah pasak = 3 pasang
2. Katrol tegangan
a)
τ
geser dalam pasak =
=
= 9,3 kg/cm
2< 1
b) dsk pada batang =
=
dsk pada batang = 74,1 kg/cm
2< 85 (oke)
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 38
c) Jarak penempatan pasak
∑F =
= 860,215 cm
2(jumlah luas)
∑
jarak=
=
= 71,6846 cm
Jarak pasak a =
∑
(
)
a = 17,9 cm = 18 cm
τ
=
=
= 9,26 kg/cm
2< 15 (oke)
Rabu
20 November 2013
Kuliah VIII
AWAL UAS
SAMBUNGAN DENGAN PASAK
Soal XXIV
Suatu batang kayu
menerima gaya tarikan sebesar P=6000 kg akan disambung dengan kayu
2x
dengan alat sambung pasak dari kayu kosambi sedang, kayu asli adalah kayu jati.
P=6000 kg
P=6000 kg
Pertanyaan:
Hitung dan rancang sambungan tersebut!
Jawab:
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 39
Kayu kelas kuat I (jati) sehingga
dsk
= 130 kg/cm
2Pasak kayu kosambi kelas kuat I
= 20 kg/cm
2A
pasak= F
pasak=
=
= 45,15 cm
2Dimensi pasak dengan syarat:
2t=3cm
B=12 cm
U=10cm
1. Kekuatan uji satu sambungan pasak S
S1 = u.b.
dari pasak
S2
= b.t.
tk
atau
dari kayu yang disambung
2. Dimensi pasak
A
pasak= F
pasak=
cm
2F =
Ʃ
t.b
Ʃ
t =
Dicari t
1,5 cm
Dipakai n pasak
T =
F = Ʃt.b = 46,15 cm
Ʃ
t =
=
= 3,16 cm
Dipakai 4 pasak (2 pasang)
t =
= 0,96
1,5 cm
Analisa Gaya-Gaya
STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 40
1
ζgeser dalam pasak =
=
12,5 kg/cm
85 OK!
2
pada batang =
=
= 83,33 kg/cm
2
430 OK!
3
Jarak pasak =
=
=
= 13,33
4
ζ// =
=
= 8,3 kg/cm
25
Gambar
15 u
15 u
15
15
u
15 u
15
Soal XXVSeperti Soal I
P=6000 kg
P=6000 kg
2t=3cm
b = 12
pasak ini diganti dengan pasak silinder
n=10
Diketahui:
P = 6000 kg
= 20 kg/cm
2
= 40 kg/cm
2|BUNGA BRIGITa - 1153050011 41
Pertanyaan:
Hitung dan analisis sambungan dengan pasak silindrik tersebut!
Jawab:
F =
=
= 150 cm
2Jumlah takikan
Ʃ
t =
=
= 12,5 cm
2
Dipakai 3pasang pasak n = 6 buah
d =
=
= 4,17
5 cm
Tegangan-tegangan yang ada pada sambungan, diantaranya:
1. Tegangan desak pada pasak yang timbul
=
=
(
)
= 16,7 kg/cm
2
20 OK!
2. Tegangan geser pada pasak yang timbul
ζgeser =
=
= 16,7 kg/cm
2
20 OK!
3. Jarak pasak
Ʃ
F =
=
= 359,28 cm
2Ʃ
jarak=
= 29,94 cm
Jarak a =
(
)
=
(
)
=
= 7,5
10 cm
4.
ζyang timbul
ζtimbul =
(
)
=
= 12,5 kg/cm
2
20 kg/cm
2OK!
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 42
Rabu
18 Desember 2013
Kuliah IX
ELEMEN-ELEMEN KONSTRUKSIA. Batang Tarik
Dalam mendimensi suatu batang tarik, perlu diperhatikan jenis alat sambung yang akan
dipakai karena akan mempengaruhi dimensi batang tersebut dan menimbulokan
kelemahan-kelemahan; diantaranya:
1. Untuk sambungan paku perlemahan 10
–
15 %
2. Untuk sambungan baut dan gigi perlemahan 20 - 25 %
3. Untuk sambungan kokot atau cincin belah perlemahan 20 %
4. Untuk sambungan pasak kayu perlemahan 30 %
5. Untuk sambungan dengan perekat perlemahan 0 %
Jika suatu konstruksi telah kita ketahui besarnya gaya batang, maka kita dapat menghitung
dimensi batang tersebut, dan biasanya untuk lebar batang (b) kita taksir terlebih dahulu.
σ =
F = b h
h =
Keterangan rumus: F = luas tampang
b = lebar batang
h = tinggi batang
σ = σtr
// kayu Daftar // PKKI
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 43
Akibat adanya perlemahan oleh jenis alat sambung yang dipakai, maka luas tampang
ditambah % perlemahan kali luas tampang perhitungan.
F’ = F + 25 % F = 1.25 F
F’ = 1.25 h b
h’ = 1.25 h
Akibat alat sambung yang menimbulkan lubang pada tampang kayu, timbul konstruksi
tegangan, gambar 72.
σmax
= 2.5 a 3 σrt
σrt
= tegangan bila tidak ada lubang
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa perlemahan akibat berkurangnya luas tampang
lebih kecil daripada perlemahan akibat lubang.
σ tarik
=
Batang tarik ini dapat dibuat tunggal atau ganda. Untuk batang ganda yang panjang perlu
diberi kelas ditengahnya. Dari sudut kekuatannya batang tunggal atau rangkap tidak ada
pengaruhnya, yang penting adalah luas tampang dari batang tersebut.
Contoh:
Sebuah batang kayu kelas kuat II, menderita gaya tarik sebesar 7500 kg, sambungan yang
akan dipakai adalah baut. Tentukan dimensi batang tersebut!
Penyelesaian.
Kelas Kuat II, σtr
// = 85 kg/cm
2Dipakai b = 10 cm
σ =
=
h =
= 8.8 cm
Perlemahan oleh baut 25%
h = 1.25 x 8.8 = 11 cm ∞ 12 cm
B. BATANG TEKANPerhitungan batang tekan dibedakan menjadi:
1. Batang tekan tunggal
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 44
Perhitungannya lebih banyak daripada batang tarik, karena adanya bahaya lekuk. Jarang
sekali terjadi bahwa batang tertekan tanpa bahaya tekuk. Dengan demikian, umumnya
angka kelangsingan d > 10.
a.
Bila σ tk < σ E dipakai rumus Euler.
Keteguhan batang banyak tergantung pada angka kenyal E, panjang batang. Untuk
tegangan tekan (σ tk < tegangan preporsional (σ E.
Plk
=
i =
I = i
2F
Plk
=
σlk
=
=
=
=
=
Keterangan rumus:
E = Angka kenyal
I = Momen inersia
l = panjang batang
k = panjang lekuk
F = luas tampang
i = Jari-jari inersia
λ = Angka kelangsingan
n = Angka keamanan
Berbeda dengan batang tarik, pada batang tertekan luas tampang tidak dipengaruhi
perlemahan.
b.
Bila σtk
> τ E
Rumus L Euler tidak berlaku, yang dipakai adalah rumus Termayer yang didasarkan
hasil percobaan untuk harga-harga l < 100.
Rumus: σlk
= σtk
(l –
al + bl
2)
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 45
Untuk kayu rumus diatas dibuat liner dengan b = 0, a = 0.00662
σ
lk= σ
tk(1
–
0.00662 t)
Bila λ = 0 maka σ
lk= σ
tkDalam merencanakan batang tekan sebelumnya belum tahu besarnya σ
lkini karena
merupakan fungsi dari λ < 100, bila ternyata λ < 100 dipakai rumus Termayer.
Euler: Plk
=
Imin. =
Keterangan rumus: Ptk
= ton
llk
= meter
n = angka keamanan = 5
I = cm
4Balok persegi Imin. =
Balok bundar Imin. =
Untuk menghindarkan bahaya lekuk maka gaya P harus dikalikan dengan factor
lekuk W yang merupakan fungsi dari:
σ =
< σ
tk//
Pada perencanaan batang desak dipakai rumus Euler atau Termeyer.
λ =
i min. =
Keterangan rumus: imin = jari-jari lembam
Besarnya ltk
adalah tergantung dari macam perletakkan daripada ujung-ujung batang
tersebut.
1. Sendi-sendi ltk
= 1
2. Jepit-bebas ltk
= 2
3. Jepit-sendi ltk
= ½ l
√
4. Jepit-jepit ltk
= ½ l
Untuk perhitungan pada konstruksi rangka batang dipakai perletakkan sendi-sendi
sehingga ltk
= l.
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 46
Untuk menghitung λ pertama-tama kita pakai rumus dari Euler.
1. Untuk kayu kelas kuat I, E = 125000 kg/cm
2dan π
2= 10
Imin. =
Ptk
l
2tk= 40 Ptk
ltk
22. Untuk kayu kelas kuat II, E = 100000 kg/cm
2Imin. = 50 Ptk
l
2tk3. Untuk kayu kelas kuat III, E = 80000 kg/cm
2Imin. = 60 Ptk
l
2tk4. Untuk kayu kelas kuat IV, E = 60000 kg/cm
2Imin. = 84 Ptk
l
2tkUntuk balok persegi panjang: Imin. = ½ b
2h
Untuk balok bundar
: Imin. = 1/64 π d
4Dengan menaksir terlebih dahulu b = a cm, maka besaran h dapat dicari untuk kayu kelas
kuat II.
Imin. = 50 Ptk
l
2tk= 1/12 b
3h
h =
, h = ………. tan
Imin. = 1/12 b
3h
Imin. =
= 0.289 b
Fbruto = b h, berbeda dengan batang tarik, pada batang desak perlemahan akibat jenis
alat sambung yang dipakai bisa diabaikan.
i mmn =
λ =
Pada daftar III, PPKI untuk masing-masing harga λ akan kita dapatkan besaran:
λ = tan
ω = tan
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 47
Kontrol tegangan:
σtimbul
=
<
σtk
//
σtimbul
= tegangan yang terjadi
P = gaya yang terjadi pada batang
ω = factor tekuk dari daftar III KKI
σtk
// = tegangan izin dari daftar II PKKI
ω dan σk
Faktor Tekuk dan Tegangan Tekuk yang diperkenankan untuk batang tekan.
Λ
Faktor Tekuk
Ω
Tegangan tekuk yang diperkenankan kayu dengan kelas
kuat:
I (kg/cm )
II (kg/cm )
III (kg/cm ) IV (kg/cm )
1
2
3
4
5
6
0
1.00
130
85
60
45
1
1.01
129
84
60
45
2
1.01
128
83
59
45
3
1.02
127
83
59
44
4
1.03
126
83
58
44
5
1.03
126
82
58
44
6
1.04
125
82
58
43
7
1.05
124
81
57
43
8
1.06
123
80
57
43
9
1.06
122
80
57
43
10
1.07
121
79
56
42
11
1.08
120
79
56
42
12
1.09
119
78
55
41
13
1.09
119
78
55
41
14
1.10
118
77
55
41
15
1.11
117
77
54
41
16
1.12
116
76
54
40
17
1.13
115
75
53
40
18
1.14
114
75
53
40
19
1.15
113
74
52
39
20
1.15
113
74
52
39
21
1.16
112
73
52
39
22
1.17
111
73
51
38
23
1.18
110
72
51
38
24
1.19
109
71
50
38
STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 48
25
1.20
108
71
50
38
26
1.21
107
70
50
37
27
1.22
107
70
49
37
28
1.23
106
69
49
37
29
1.24
105
69
48
36
30
1.25
104
68
48
36
31
1.26
103
67
48
36
32
1.27
102
67
47
35
33
1.28
102
66
47
35
34
1.29
101
66
47
35
35
1.30
100
65
46
35
36
1.32
99
64
46
34
37
1.33
98
64
45
34
38
1.34
97
63
45
34
39
1.35
96
63
44
33
40
1.36
95
62
44
33
41
1.38
94
62
44
33
42
1.39
94
61
43
32
43
1.40
93
61
43
32
44
1.42
92
60
42
32
45
1.43
91
59
42
31
46
1.44
90
59
42
31
47
1.46
89
58
41
31
48
1.47
88
58
41
31
49
1.49
87
57
40
30
50
1.50
86
57
40
30
51
1.52
85
56
39
30
52
1.53
85
56
39
29
53
1.55
84
55
39
29
54
1.56
83
55
38
29
55
1.58
82
54
38
28
56
1.60
81
53
38
28
57
1.61
81
53
37
28
58
1.63
80
52
37
28
59
1.65
79
52
36
27
60
1.67
78
51
36
27
61
1.69
77
50
36
27
62
1.70
77
50
35
26
63
1.72
76
49
35
26
64
1.74
75
49
35
26
65
1.76
74
48
34
26
66
1.79
73
48
34
25
67
1.81
72
47
33
25
68
1.83
71
46
33
25
STRUKTUR K YU
|BUNGA BRIGITa - 1153050011 49