• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kitab-kitab Peninggalan kerajaan Hindi-Budha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kitab-kitab Peninggalan kerajaan Hindi-Budha"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KITAB-KITAB PENINGGALAN SEJARAH PADA MASA KERAJAAN

HINDU-BUDHA DI INDONESIA

A. KITAB-KITAB PENINGGALAN MASA KERAJAAN KEDIRI, MAJAPAHIT DAN SINGOSARI

1. Kerajaan Kediri

a. Kitab Arjuna Wiwaha

Penulis : Mpu Kanwa (abad ke-10 M) Judul : Arjuna Wiwaha

Isi : Kakimpoi ini menceritakan sang Arjuna ketika ia bertapa di gunung Mahameru. Lalu ia diuji oleh para Dewa, dengan dikirim tujuh bidadari. Bidadari ini diperintahkan untuk menggodanya. Nama bidadari yang terkenal adalah Dewi Supraba dan Tilottama. Para bidadari tidak berhasil menggoda Arjuna, maka Batara Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang brahmana tua. Mereka berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi. Lalu setelah itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Tetapi pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya. Ternyata pemburu ini adalah batara Siwa. Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca, seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dalam tugasnya dan diberi anugerah boleh mengawini tujuh bidadari ini.

b. Kitab Bharatayudha

Penulis : Mpu Sedah dan Mpu Panuluh (abad ke-12 M) Judul : Bharatayudha

Isi : Mencerutakan perang saudara 18 hari antara keluarga Pandhawa dan Kurawa. Kitab ini menurut banyak ahli sejarah sebenarnya gambaran Kediri semasa perang saudara Pangjalu dan Daha yang rebutan kekuasaan antara kakak-adik yang terdpat pada prasasti Ngantang. Kisah Kakimpoi Bharatayuddha kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Jawa Baru dengan judul Serat Bratayuda oleh pujangga Yasadipura I pada zaman Kasunanan Surakarta.

c. Kitab Simaradahana

Penulis : Mpu Darmaja Judul : Simaradahana

Isi : Mengisahkan hilangnya suami istri, Dewa Kama dan Dewi Ratih, karena api yang keluar dari mata ketiga Dewa Syiwa. Kama dan Ratih menjelma menjadi manusia dan mengembara di dunia untuk menggoda manusia. Kitab itu dikarang oleh Mpu Dharmaja pada masa Sri Kameswara yang dalam Smaradahana dianggap sebagai titisan Dewa Kama. istriSri kameswara yang bernama Sri Kirana yang sangat cantik, dianggap sebagai titisan Dewi Ratih. Sri Kirana adalah putri kerajaan Janggala. Sri Kameswara dalamkesusastraan Jawa disebut panji Inu Kertapati atau Panji Kudawanengpati. Sri Kirana yang disebut juga candrakirana merupakan dasar cerita Panji.

d. Kitab Krisnaya

Penulis : MpuTriguna (abad ke-5 M) Judul : Krisnaya

Isi : Dewi Rukmini, putri prabu Bismaka di negeri Kundina, sudah dijodohkan dengan Suniti, raja negerei Cedi. Tetapi ibu Rukmini, Dewi Pretukirti lebih suka jika putrinya menikah dengan Kresna.

(2)

Maka karena hari besar sudah hampir tiba, lalu Suniti dan Jarasanda, pamannya, sama-sama datang di Kundina. Pretukirti dan Rukmini diam-diam memberi tahu Kresna supaya datang secepatnya. Kemudian Rukmini dan Kresna diam-diam melarikan diri. Mereka dikejar oleh Suniti, Jarasanda dan Rukma, adik Rukmini, beserta para bala tentara mereka. Kresna berhasil membunuh semuanya dan hampir membunuh Rukma namun dicegah oleh Rukmini. Kemudian mereka pergi ke Dwarawati dan melangsungkan pesta pernikahan.

e. Kitab Hariwangsa

Penulis : Mpu Panuluh Judul : Hariwangsa

Isi : Menceritakan asal-usul Kresna (Krishna), sepupu Pandawa yang menjadi penasehat Pandawa dalam perang Bharatayudha. Kresna pula yang menyemangati Arjuna yang patah semangat untuk berperang melawan Kurawa karena ia harus berhadapan dan membunuh guru, leluhur, dan sanak-saudaranya sendiri.

f. Kitab Gatutkacasraya

Penulis : Mpu Panuluh Judul : Gatutkacasraya

Isi : Menceritakan perkawinan Abimayu, putra Arjuna dengan Siti Sundari atas bantuan Gataotkaca, puta Bima.

g. Kitab Mahabrata

Penulis : Resi Wiyasa Judul : Mahabrata

Isi : Menceritakan pertikaian antara keturunan Raja Bharata dari Hastinapura, yakni Pandawa sebagai pihak kebaikan melawan pihak Kurawa sebagai pihak kebatilan. Pandawa (lima bersaudara) dan Kurawa (seratus bersaudara: 99 laki-laki, 1 wanita) adalah saudara sepupu dari garis ayah.

Peperangan antara mereka dikenal dengan Bharatayudha (Peperangan antara keturunan Bharata), yang berlangsung di lapang Kurusetra dan dimenangkan pihak Pandawa. Meski menang, banyak saudara dan raja pembantu dari Pandawa yang gugur dalam perang.

h. Kitab Lubdaka dan Kitab Warasancaya

Penulis : Mpu Tan Akung (abad ke-11 M) Judul : Lubdaka dan Warasancaya

Isi : Menceritakan seseorang yang bernama Lubdaka yang dilukiskan sebagai pemburu yang tentu saja gemar membunuh binatang-binatang buruan di hutan. Pada suatu hari, ia tidak dapat binatang buruan, kemudian kemalaman dan dia naik pohon maja. Karena takut terjatuh dan akan menjadi santapan binatang buas (padahal binatangnya tidak ada) ia memetik daun maja dan dijatuhkannya ke tanah. Maksudnya supaya bisa ia bisa menahan kantuk. Sebagai tanda terima kasih dewa Syiwa kemudian mengijinkan Lubdaka masuk kedalam taman sorga dan dosa-dosanya di ampuni. Cerita ini merupakan saduran dari mitologi India yang bertalian dengan upacara kegamaan Shiwaratri yang pada jaman majapahit sudah

(3)

i. Kitsab Ling Way Taita

Penulis : Chou Ku Fei (1178 M) Judul : Ling Way Taita

Isi : Berisi kehidupan tata pemerintahan dan keadaan di istanaatau benteng pada masa kerajaan kediri.

j. Kitab Chu Fang Chi

Penulis : Chau Ju Kua (1225 M) Judul : Chu Fang Chi

Isi : Menceritakan bahwa Asia Tenggara tumbuh dua kerajaan besar dan kaya yaitu Jawa dan Sriwijaya. Kitab ini juga menceritakan keadaan tanah jajahan dan sifat rakyat kedua negara itu.

2. Kerajaan Majapahit

a. Kitab Negarakertagama

Penulis : Mpu Prapanca (1365 M). Judul : Negarakertagama

Isi : Menjelaskan tentang keadaan kerajaan Majapahit, daerah jajahannya dan perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi daerah kekuasaannya

b. Kitab Sutasoma

Penulis : Mpu Tantular Judul : Sutasoma

Isi : Menceritakan Sutasoma merupakan penganut Mahayana yang saleh. Karena tak ingin dipaksa kawin, ia kabur dari istana. Dalam pelariannya menuju Gunung Himalaya, ia berhenti di sebuah candi di dalam hutan dan memutuskan untuk bertapa. Para pendeta di sekitarnya kemudian mengadu kepada Sutasoma bahwa ada raja raksasa bernama Purusada yang selalu mengganggu mereka. Namun Sutasoma menolak untuk membunuh raksasa tersebut.

Selanjutnya Sutasoma melihat seekor harimau hendak memakan anaknya sendiri. Ia lalu menawarkan diri untuk menggantikan anak harimau. Alhasil, Sutasoma mati dimakan harimau, namun kemudian hidup kembali berkat pertolongan Batara Indra. Lalu Sutasoma, menjelma menjadi Buddha Wairocana. Ketika hendak pulang ke Hastina, ia melihat saudara sepupunya, Prabu Dasabahu dikejar-kejar pasukan raksasa Purusada. Singkat cerita, Sutasoma menjadi raja di Hastina.

Sementara itu, Purusada yang berjanji akan mengirimkan 100 orang raja kepada Batara Kala untuk dimakan, telah berhasil menawan 99 orang raja. Batara Kala telah berjanji bahwa bila keinginannya terkabulmaka luka di kaki Purusada

akan diobati olehya. Setelah tawanan berjumlah genap 100 orang, Batara Kala menolaknya karena ia ingin memakan daging Sutasoma. Sutasoma kemudian menyanggupi permintaan Kala dengan syarat agar ke-100 tawanan dibebaskan semuanya. Pengorbanannya ini menimbulkan rasa haru dalam diri Batara Kala dan Purusada. Sejak saat itu, Purusada bertobat dan berjanji tidak akan menangkap manusia lagi.

Dalam kitab ini terdapat kalimat “Bhinneka Tunggal Ika, tan hana dharma wangrwa.”

(4)

c. Kitab Sundayana (Kidung Sunda) Penulis : -

Judul : Sundayana

Isi : Berisi tentang perang Bubat (1357 M) antara Majapahit dan kerajaan Pajajaran di desa Bubad, di sebelah utara kota Majapahit. Perang itu terjadi sewaktu Raja Pajajaran (Sri Baduga Maharaja) bersama rombongan dan 300 tentaranya datang ke Majapahit untuk mengantar putrinya Dyah Pitaloka,yang akan dipersunting oleh Raja hayam Wuruk. Dalam peristia ini semua rombongan termasuk raja, putri dan Patih Anepaken tewas kecuali mentri Pitar yang berhasil meloloskan diri.

d. Kitab Arjuna Wijaya

Penulis : Mpu Tantular (1350-1389) Judul : Arjuna Wijaya

Isi : Menceritakan kisah Raja Arjuna Sasrabahu dan patih Sumantri melawan raksasa Rahwana.

e. Kitab Kutaramanawa

Penulis : Gajah Mada Judul : Kutaramanawa

Isi : Kitab ini dususun berdasarkan hukum Kutarasastra dan kitab Munawasastra kemudian disesuaikan dengan hukum adat pada waktu itu.

f. Kitab Praraton Penulis : - Judul : Pararaton

Isi : Menceritakan tentang raja-raja Majapahit.

g. Kitab Ranggalawe Penulis : -

Judul : Ranggalawe

Isi : Menceritakan tentang pemberontakan Ranggalawe (1259) dari Tuban terhadap Jayanegara.

Pemberontakan tersebut dipicu oleh ketidakpuasan Ranggalawe atas pengangkatan Nambi sebagai rakryan patih. Menurut Ranggalawe, jabatan patih sebaiknya diserahkan kepada Lembu Sora yang dinilainya jauh lebih berjasa dalam perjuangan daripada Nambi.

Ranggalawe yang bersifat pemberani dan emosional suatu hari menghadap Raden Wijaya di ibu kota dan langsung menuntut agar kedudukan Nambi digantikan Sora. Namun Sora sama sekali tidak menyetujui hal itu dan tetap mendukung Nambi sebagai patih.

Karena tuntutannya tidak dihiraukan, Ranggalawe membuat kekacauan di halaman istana. Sora keluar menasihati Ranggalawe, yang merupakan keponakannya sendiri, untuk meminta maaf kepada raja. Namun Ranggalawe memilih pulang ke Tuban.

Mahapati yang licik ganti menghasut Nambi dengan melaporkan bahwa Ranggalawe sedang menyusun pemberontakan di Tuban. Maka atas izin raja, Nambi berangkat memimpin pasukan Majapahit didampingi Lembu Sora dan Kebo Anabrang untuk menghukum Ranggalawe.

Mendengar datangnya serangan, Ranggalawe segera menyiapkan pasukannya. Ia menghadang pasukan Majapahit di dekat Sungai

(5)

Tambak Beras. Perang pun terjadi di sana. Ranggalawe bertanding melawan Kebo Anabrang di dalam sungai. Kebo Anabrang yang pandai berenang akhirnya berhasil membunuh Ranggalawe secara kejam.

h. Kitab Sorandaka Penulis : - Judul : Sorandaka

Isi : Mengisahkan pemberontakan Sora terhadap Jayanegara. Ken Sora yang merupakan abdi kesayangan Raden Wijaya difitnah oleh Mahapati yang licik sehingga menyebabkan Sora dan kedua temannya Gajah Biru serta Demung tewas (1300 M)

i. Kitab Pamancangah Penulis : -

Judul : Pamancangah

Isi : Mengisahkan sejarah Dewa Agung dari kerajaan Gale (Bali).

j. Kitab Usana Jawa Penulis : -

Judul : Usana Jawa

Isi : Menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar, kemudian pengamanan Bali dengan menumpas Raja Maya Danawa dan pemindahan keraton Majapahit ke Gelgel.

k. Kitab Usana Bali Penulis : - Judul : Usana Bali

Isi : Kekacauan di Bali karena Mengganasnya seorang raksasa bernama Maya Danawa. Dengan terus-menerus berganti rupa, raksasa ini sampai tidak bisa bertahan lama, tetapi akhirnya ia dibunuh oleh para Dewa.

3. Kerajaan Singosari

a. Kitab Negarakertagama Penulis : Mpu Prapanca Judul : Negarakertagama

Isi : Menjelaskan raja-raja yang memerintah di Singosari.

b. Kitab Pararaton (Ketuturanira Ken Arok) Penulis : -

Judul : Pararaton

Isi : Menjelaskan tentang kehidupan social masyarakat Singosari cukup baik karena sudah terbiasa hidup tentram dan damaisemenjak pemerintahan Ken Arok. Kitab ini juga berisi riwayat Ken arok dari lahir hingga wafat serta urutan raja-raja Singosari.

c. Kitab Kidung Harsawijaya Penulis : -

Judul : Kidung Harsawijaya

Isi : Kidung ini menyebutkan raja Jayakatwang sebagai samantharaja (raja bawahan) yang patuh kepada Kertanegara. Namun dalam perkembangannya, Jayakatwang pada akhirnya menyerang kedudukan Kertanegara.

Referensi

Dokumen terkait