• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PANIN LIFE Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN

TAHUN BUKU YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2001 DAN 2000

LAPORAN NOMOR 065-EK/04-2002

TANGGAL 25 APRIL 2002

(2)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Neraca Konsolidasi

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Laporan Arus Kas Konsolidasi

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi

i ii 1 3 4 5 6

(3)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Nomor: 065-EK/04/2002

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Panin Life Tbk

JAKARTA

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Panin Life Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas, dan arus kas konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Panin Life Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK EDDY KASLIM

Izin Usaha No.: KEP-610/KM.17/1998

Eddy Kaslim,SE,MM,MAcc. NIAP 98.1.0057

Jakarta, 25 April 2002

(4)

PT PANIN LIFE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Panin Life Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 192 tanggal 19 Juli 1974 dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/83/6 tanggal 4 April 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 30 tanggal 15 April 1975, Tambahan No. 203.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 1999, dengan akta No. 2 tanggal 3 Nopember 1999 dari Dina Chozie, S.H., kandidat notaris, pengganti Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.065.500 juta menjadi Rp 2.895.000 juta, terbagi atas 5.790 juta saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-18628HT.01.04.TH.99 tanggal 8 Nopember 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 20 tanggal 10 Maret 2000 Tambahan No. 1246.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri dan usaha anuitas. Perusahaan mendapatkan izin usaha sebagai perusahaan asuransi jiwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-1405/Djm/III.5/10/1974 tanggal 24 Oktober 1974 yang telah diperpanjang terakhir dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-089/KM.11/1986 tanggal 21 Agustus 1986.

Perusahaan berkantor pusat di Jakarta dan memiliki 25 kantor pemasaran yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976.

Pada tahun 1995, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-164/KM.17/1995 tanggal 23 Juni 1995, Perusahaan memperoleh pengesahan untuk mengelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Pan Indonesia.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris :

Presiden Komisaris : I Nyoman Suwandha, SH (Komisaris Independen) Wakil Presiden Komisaris : S.D. Wadyapradja

(5)

Dewan Direksi :

Presiden Direktur : Fadjar Gunawan Wakil Presiden Direktur : Kurniawati Sadeli Wakil Presiden Direktur : Tri Djoko Santoso Direktur : Lilian Jane Harris Direktur : Adrianto Hadrian

Jumlah karyawan Perusahaan sebanyak 400 orang dan 411 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000.

b. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki secara langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan, sebagai berikut: Tahun Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha 2001 2000 Operasi PT Panin Banholdco Jakarta Perdagangan 99,9991% 99,9991% 1998

dan Jasa

PT Anugrah Life Insurance Jakarta Asuransi Jiwa 99,99996% - 1991 Persentase Pemilikan

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 30 April 1983, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-016/PM/E/1983 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat pada tanggal 9 sampai 24 Mei 1983 atas 1.020.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan harga penawaran Rp 2.950 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya masing-masing pada tanggal 14 Juni 1983 dan 15 Juli 1993.

Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 26 Juli sampai 25 Agustus 1989 atas 800.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan harga penawaran Rp 6.300 per saham. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sejumlah 793.664 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya masing-masing pada tanggal 27 September 1989 dan 15 Juli 1993.

Pada tanggal 19 Juni 1998, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1267/PM/1998 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Paket Efek dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Para Pemegang Saham sebanyak 147.998.456 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 500 per saham disertai dengan Waran Seri I sebanyak 49.332.819 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 13 Juli 1998. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 13 Januari 1999 sampai dengan 12 Juli 2001. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.

(6)

Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Para Pemegang Saham sebanyak-banyaknya 276.263.785 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 500 per saham. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sejumlah 236.797.530 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 5 Juli 1999.

Pada tanggal 19 Oktober 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No.S-2002/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Para Pemegang Saham sebanyak-banyaknya 990.438.562 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 500 per saham disertai dengan Waran Seri II sebanyak 165.073.094 yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sejumlah 887.990.736 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1999. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 25 April 2000 sampai dengan 2 Nopember 2004. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.

Pada tanggal 14 Desember 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan Suratnya No. S-2514/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Para Pemegang Saham sebanyak-banyaknya 1.585.020.227 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 500 per saham disertai dengan Waran Seri III sebanyak 264.170.038 yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sejumlah 1.545.370.857 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 20 Desember 1999. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Juni 2000 sampai dengan 28 Desember 2004. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.

Sampai tanggal 31 Desember 2001 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 2.994.156.035 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 57

Pada tahun 2001, Perusahaan untuk pertama kalinya menerapkan PSAK No. 57 tentang Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi dan Aktiva Kontijensi.

Sehubungan dengan diberlakukannya Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. Kep-150/Men/2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan, maka Perusahaan diharuskan untuk mengestimasi kewajiban yang mungkin akan muncul di masa datang sehubungan dengan masalah pemutusan hubungan kerja.

Dari perhitungan aktuaris, PT Binaputera Jaga Hikmah dalam Laporan No. 34/PMTK-BJH/III/202 tanggal 26 Maret 2002, Perusahaan tidak perlu mengestimasi kewajibannya terhadap karyawan sehubungan dengan diberlakukannya Kep-150/Men/2000, karena pendanaan yang dihimpun melalui Dana Pensiun sudah dapat memenuhi kewajiban tersebut.

(7)

Kebijakan akuntansi yang dianut Perusahaan adalah sesuai dengan standar khusus untuk asuransi jiwa pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 36, Pedoman Akuntansi Asuransi Indonesia (PAKASI), peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk asuransi jiwa dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan serta prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Ikhtisar kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut : a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp).

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan mengacu pada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Sampai saat ini, anak perusahaan, PT Panin Banholdco, belum memulai kegiatan komersialnya dan laporan keuangan PT Panin Banholdco telah disajikan sesuai dengan PSAK No. 6 tentang Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam Tahap Pengembangan.

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing digunakan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. d. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

1) perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(8)

perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

e. Investasi

Deposito berjangka

Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito biasa yang dinyatakan sebesar nilai nominal.

Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dan efek hutang

Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi periode berjalan.

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan atau diskonto yang belum diamortisasi. Jika ada kemungkinan Perusahaan tidak dapat memperoleh kembali seluruh jumlah biaya perolehan yang seharusnya diterima sehubungan dengan persyaratan perjanjian efek hutang, maka penurunan yang bersifat permanen dianggap telah terjadi. Jika penurunan nilai wajar dinilai sebagai penurunan permanen, biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi sebagai rugi yang telah direalisasi.

Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus, sedangkan biaya perolehan efek ekuitas ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Investasi dalam reksadana diakui dalam laporan keuangan pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Portofolio efek ini dinilai berdasarkan harga pasar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar diakui dalam laba rugi periode berjalan. Investasi dalam bentuk saham

(9)

Investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas).

Saham yang diperoleh dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebesar nilai buku investasi dari perusahaan yang mengalihkan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali, yang disajikan sebagai unsur ekuitas.

Perubahan nilai investasi pada anak perusahaan akibat adanya perubahan ekuitas anak perusahaan yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan anak perusahaan dibukukan dalam akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan.

Investasi lainnya

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Investasi dalam bentuk pinjaman polis dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan bunga diterima dimuka.

f. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang premi sehubungan dengan kebijakan Perusahaan untuk tidak mengakui piutang premi yang telah melewati masa dispensasi pembayaran premi (lapse).

g. Biaya Dibayar Di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

h. Aktiva Tetap

Aktiva tetap, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas.

Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) kecuali bangunan yang disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method). Tarif penyusutan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Jenis Aktiva Tetap Tarif Penyusutan Bangunan 5%

(10)

Perabot kantor 50% Inventaris kantor 50% Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Anak perusahaan, PT Anugrah Life Insurance, menggunakan metode penyusutan garis lurus (straight-line method) selama 4 tahun, untuk aktiva tetap yang dimiliki yaitu inventaris kantor.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. i. Biaya Akuisisi Ditangguhkan

Sejak tahun 1996 sampai dengan tahun 2000, biaya-biaya yang berhubungan dengan penutupan polis, meliputi komisi, insentif, diskon premi dan pemeriksaan kesehatan calon tertanggung, ditangguhkan dan dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria karena kewajiban manfaat polis masa depan ditentukan dengan metode tingkat premi murni (net level premium method). Sejak tahun 2001, biaya akuisisi yang berhubungan dengan kontrak asuransi baru langsung diakui sebagai beban tahun berjalan karena kewajiban manfaat polis masa depan ditentukan dengan metode Zillmer Quota 30 permil, sedangkan saldo biaya akuisisi ditangguhkan tetap dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria.

j. Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan

Kewajiban manfaat polis masa depan adalah nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang akan dibayar kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Kewajiban manfaat polis masa depan dinyatakan pada neraca berdasarkan perhitungan aktuaria. Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan diakui sebagai beban (pendapatan) pada tahun berjalan.

k. Tambahan Modal Disetor - Bersih

Tambahan modal disetor - bersih merupakan penjumlahan dari :

1) Agio saham yang merupakan selisih antara harga jual saham dengan nilai nominalnya.

2) Biaya emisi efek ekuitas yang berkaitan dengan penerbitan efek ekuitas Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, dan biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, serta biaya promosi.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan premi

Premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan.

(11)

Premi kontrak jangka panjang diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.

Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian premi yang telah dilunasi namun belum merupakan pendapatan karena masa pertanggungan masih berjalan pada akhir periode atas penutupan asuransi berjangka dan asuransi manfaat tambahan. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari tiap pertanggungan yang besarnya ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode pertanggungan atau periode resiko.

Premi reasuransi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian (kontrak) reasuransi. Premi reasuransi diakui selama periode reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.

Hasil investasi

Penghasilan investasi dari bunga deposito berjangka, obligasi dan pinjaman polis diakui atas dasar proporsi waktu. Pendapatan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan (kerugian) atas pelepasan surat berharga diakui pada saat terjadinya transaksi. Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.

Pendapatan lain

Pendapatan lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Klaim dan manfaat

Klaim dan manfaat asuransi meliputi klaim-klaim yang telah disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian (outstanding claims) dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported). Klaim dan manfaat tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan pengakuan beban klaim.

Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dinyatakan sebesar jumlah taksiran (estimasi) berdasarkan perhitungan teknis asuransi oleh aktuaris. Perubahan dalam jumlah estimasi kewajiban klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya perubahan.

Reasuransi

Perusahaan dan anak perusahaan mereasuransikan sebagian resiko atas pertanggungan yang telah diaksep kepada perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.

Beban usaha dan beban lain

Beban pemasaran, beban umum dan administrasi, dan beban lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

(12)

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode anuitas selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.

Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah Projected Benefit Cost Method - Entry Age Normal.

n. Pajak Penghasilan

Perusahaan dan anak perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Mulai tahun 2001 Perusahaan dan anak perusahaan menghitung Pajak Penghasilan berdasarkan Undang-Undang No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, yaitu :

Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp 50 juta 10% Diatas Rp 50 juta sampai dengan Rp 100 juta 15%

Diatas Rp 100 juta 30%

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan tidak diakui atas dasar perbedaan temporer yang timbul dari goodwill (goodwill negatif) atau pada saat pengakuan awal aktiva dan kewajiban dari suatu transaksi yang bukan penggabungan usaha dan tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba fiskal.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

o. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

(13)

Informasi segmen Perusahaan dan anak perusahaan disajikan menurut pengelompokan (segmen) geografis.

Segmen geografis adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan mempunyai usaha di suatu atau sekelompok daerah dalam suatu wilayah geografis tertentu.

4. KONTRAK REASURANSI

Sehubungan dengan manajemen resiko atas polis-polis asuransi yang jumlah pertanggungannya melebihi retensi sendiri (own retention), Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan kontrak reasuransi jiwa dengan perusahaan reasuransi lokal maupun internasional. Untuk perusahaan reasuransi lokal yaitu PT (Persero) Reasuransi Internasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia dan PT Tugu Reasuransi. Untuk perusahaan reasuransi internasional yaitu M·nchener R·ckversicherungs-Gesellschaft, Swiss Reinsurance Company dan Citicorp Life Insurance Ltd.

5. DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PANIN LIFE

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-164/KM.17/1995 tanggal 23 Juni 1995, Perusahaan memperoleh pengesahan untuk mengelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life (DPLKPL). Maksud dan tujuan dari DPLKPL adalah menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi perorangan baik karyawan maupun pekerja mandiri. Dalam menjalankan operasinya, beban DPLKPL ditanggung oleh Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan membebankan DPLKPL sejumlah biaya administrasi yang dicatat sebagai pendapatan lain.

(14)

2001 2000 Pihak ketiga a. Deposito berjangka Deposito wajib Rupiah Bank Victoria 2.050 1.500 US Dollar Bank Mandiri 18.720 4.797 BII - 12.474 Jumlah 20.770 18.771 Deposito biasa Rupiah Bank Victoria 23.300 17.554 Jumlah 23.300 17.554 US Dollar Bank Mandiri 5.200 -Jumlah 5.200

(15)

b. Surat berharga

Tanggal

Jatuh tempo 2001 2000 Efek hutang (obligasi) yang dimaksudkan

untuk dimiliki hingga jatuh tempo

Biaya perolehan - setelah dikurangi atau ditambah dengan amortisasi premi atau diskonto

Rupiah

PT HM Sampoerna I 28/01/2005 67.621 67.520 PT Bank Victoria A 03/03/2007 35.595 PT Bank NISP II 06/10/2004 23.816 PT Astra Agro Lestari I 15/03/2005 7.991 7.988 PT Barito Pacific Timber 10/07/2002 5.000 5.000 PT Pakuwon Jati II 17/12/2003 2.000 2.000 PT Suryamas Duta Makmur 11/06/2002 2.000 2.000 PT Pakuwon Jati 28/06/2003 1.000 1.000 PT Ciputra Development 18/07/2003 933 933 PT Indofood Sukses Makmur I 12/07/2005 - 68.685 PT Astra Sedaya Finance I 29/03/2003 - 32.924 PT Mulialand II 16/12/2001 - 3.000 Jumlah Rupiah 145.956 191.050 US Dollar

PT Astra Overseas Finance BV 20/06/2006 33.708 -Jumlah 179.664 191.050 Kerugian akibat penurunan permanen

nilai wajar efek hutang (6.662) (8.348) Jumlah efek hutang - bersih 173.002 182.702 Efek ekuitas (saham) yang dimaksudkan

untuk diperdagangkan

PT Ciputra Surya Tbk 1.324 1.324 PT Maskapai Reasuransi Indonesia 52 52 PT Surya Semesta Internusa - 538 PT Royal Sentul Highlands Tbk - 38 Jumlah 1.376 1.952 Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan

harga pasar (894) (1.159) Jumlah efek ekuitas - bersih 482 793 Reksadana 3.294 321 Jumlah surat berharga 176.778 183.816

(16)

2001 2000 c. Pinjaman polis US Dollar 15.837 20.055 Rupiah 1.794 976 Jumlah 17.631 21.031 d. Investasi lain

PT Damai Indah Padang Golf 122 122

PT Menara Proteksi Indonesia 20

-Dewan Asuransi Indonesia 1 1

Jumlah 143 123

Jumlah pihak ketiga 243.822 241.295

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

2001 2000

a. Deposito berjangka

PT Bank Pan Indonesia Tbk

Rupiah 91.175 44.128

US Dollar 35.828 59.312

Jumlah 127.003 103.440

b. Investasi dalam bentuk saham Metode ekuitas

PT Bank Pan Indonesia Tbk,

2.160.440.602 saham (36,28%) 931.292 944.456 PT Epanin Dotcom

6.000.000 saham (30%) 3.492 3.196

Jumlah 934.784 947.652

Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.061.787 1.051.092

(17)

Pada tahun 2000, Perusahaan mengambil bagian sebesar 30% atas pendirian PT Epanin Dotcom dengan setoran modal sebesar Rp 3.000 juta.

Perubahan nilai investasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:

2001 2000

PT Bank Pan Indonesia Tbk

Saldo awal tahun 944.456 1.019.926

Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 801 10.469 Dividen yang diterima (13.965) (85.939) Jumlah 931.292 944.456 PT Epanin Dotcom

Saldo awal tahun 3.196

-Penempatan investasi - 3.000 Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 296 196 Jumlah 3.492 3.196

Total akhir tahun 934.784 947.652

Suku bunga per tahun Deposito wajib Rupiah 13,21% - 17,88% 11,14% - 23% US Dollar 5,33% - 6,84% 5,85% - 6,84% Deposito biasa Rupiah 13,17% - 17,88% 9,50% - 13,22% US Dollar 4,50% - 6,84% 4,50% - 6,84% Obligasi 17,49% - 18,38% 5% - 18,38% Pinjaman Polis Rupiah 16% - 18% 13% - 16% US Dollar 7,50% - 8,50% 6,25% - 7,50% 2001 2000

Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia qq Perusahaan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 pasal 7 ayat 1 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 481/KMK.017/1999 pasal 30 ayat 2, jumlah dana jaminan tersebut adalah sekurang-kurangnya 20% dari modal disetor yang dipersyaratkan ditambah 5% dari cadangan premi (kewajiban manfaat polis masa depan), termasuk cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.

Deposito biasa merupakan penempatan dalam deposito berjangka yang mempunyai jangka waktu satu sampai dengan dua belas bulan. Penempatan deposito berjangka pada bank yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila ditempatkan pada bank pihak ketiga.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 481/KMK.017/1999, Perusahaan diwajibkan melakukan investasi pada jenis-jenis investasi yang diperkenankan sekurang-kurangnya sebesar

(18)

belum merupakan pendapatan) dan hutang klaim. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 investasi yang diperkenankan masing-masing sebesar Rp 492.696 juta dan Rp 471.993 juta. Selain itu investasi penyertaan langsung yang tidak diperkenankan masing-masing sebesar Rp 803.051 juta dan 819.987 juta. 7. KAS DAN BANK

2001 2000 Kas 31 26 Bank Pihak ketiga Rupiah 2.225 1.704 US Dollar 2.010 1.646 Jumlah pihak ketiga 4.235 3.350 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT Bank Pan Indonesia Tbk

Rupiah 5.115 2.572 US Dollar 1.168 465 Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6.283 3.037

Jumlah 10.549 6.413 8. PIUTANG PREMI 2001 2000 Pihak ketiga Asuransi perseorangan 4.069 1.627 Asuransi kumpulan 107 2.002

Jumlah pihak ketiga 4.176 3.629

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Asuransi kumpulan

PT Bank Pan Indonesia Tbk 1.225 87

Karyawan 3 1

PT Panin Insurance Tbk 1 1

Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.229 89

(19)

Piutang premi berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2001 2000 Rupiah 1.600 2.861 US Dollar 3.805 857 Jumlah 5.405 3.718 9. PIUTANG REASURANSI 2001 2000 PT (Persero) Reasuransi Internasional Indonesia 63

-Swiss Reinsurance Company - 49

PT Maskapai Reasuransi Indonesia - 13

Jumlah 63 62

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang reasuransi dapat ditagih sehingga Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.

10. PIUTANG HASIL INVESTASI

2001 2000 Pihak ketiga

Bunga obligasi 6.432 10.779 Bunga pinjaman polis 1.509 3.425 Bunga deposito berjangka 193 166 Jumlah pihak ketiga 8.134 14.370 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Bunga deposito berjangka 985 255 Jumlah 9.119 14.625 11. PIUTANG LAIN-LAIN

Akun ini sebagian besar merupakan pinjaman pegawai dengan tingkat bunga berkisar antara 0% - 6% per tahun yang akan dibayarkan kembali melalui pemotongan gaji.

(20)

1 Januari 31 Desember 2001 Penambahan Pengurangan 2001 Biaya perolehan Tanah 1.107 - 14 1.093 Bangunan 3.887 - 185 3.702 Kendaraan bermotor 2.458 9 132 2.335 Mesin kantor 2.918 659 - 3.577 Perabot kantor 1.362 126 2 1.486 Inventaris kantor 1.859 40 10 1.889 Jumlah 13.591 834 343 14.082 Akumulasi penyusutan Bangunan 1.829 194 185 1.838 Kendaraan bermotor 1.827 159 132 1.854 Mesin kantor 1.956 448 - 2.404 Perabot kantor 1.152 149 2 1.299 Inventaris kantor 1.356 199 9 1.546 Jumlah 8.120 1.149 328 8.941 Jumlah Tercatat 5.471 5.141 1 Januari 31 Desember 2000 Penambahan Pengurangan 2000 Biaya perolehan Tanah 1.107 - - 1.107 Bangunan 3.887 - - 3.887 Kendaraan bermotor 1.997 529 68 2.458 Mesin kantor 2.488 455 25 2.918 Perabot kantor 1.204 170 12 1.362 Inventaris kantor 1.571 288 - 1.859 Jumlah 12.254 1.442 105 13.591 Akumulasi penyusutan Bangunan 1.635 194 - 1.829 Kendaraan bermotor 1.685 211 69 1.827 Mesin kantor 1.649 332 25 1.956 Perabot kantor 950 213 11 1.152 Inventaris kantor 1.044 312 - 1.356 Jumlah 6.963 1.262 105 8.120 Jumlah Tercatat 5.291 5.471

(21)

Saldo awal biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap anak perusahaan, PT Anugrah Life Insurance, yang dikonsolidasikan pada tahun 2001 adalah sebesar Rp 32 juta dan Rp 25 juta.

Perusahaan melakukan penilaian kembali aktiva tetapnya yang diperoleh sampai dengan tanggal 12 September 1986 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 2 Oktober 1989 dan telah memperoleh persetujuan dari kantor pajak dalam Surat Keputusan No. KEP-25A/WPJ.05/KP.03/1989. Selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp 593 juta dicatat sebagai bagian dari ekuitas.

Beban penyusutan adalah Rp 1.124 juta dan Rp 1.263 juta masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan 2000.

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 15 tahun sampai dengan 25 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2000 dan 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.

Tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, aktiva tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Panin Insurance Tbk, pemegang saham mayoritas Perusahaan, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 7.280 juta dan Rp 6.668 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.

13. BIAYA AKUISISI DITANGGUHKAN

2001 2000 Saldo awal tahun - bersih 28.318 19.231 Penambahan tahun berjalan - 29.108 Amortisasi biaya akuisisi ditangguhkan (5.438) (20.021) Jumlah - bersih 22.880 28.318 Biaya akuisisi terdiri dari:

2001 2000

Komisi 18.020 19.340

Insentif 6.091 8.913 Diskon premi 1.265 684 Pemeriksaan kesehatan calon tertanggung 171 171

Jumlah 25.547 29.108

Jumlah ditangguhkan - (29.108)

Amortisasi biaya akuisisi ditangguhkan 5.438 20.021

(22)

14. AKTIVA LAIN-LAIN

2001 2000 Uang muka perbaikan gedung 2.161 1.071 Biaya renovasi ditangguhkan 438 813 Biaya pengembangan sistem ditangguhkan 179 207 Alat tulis kantor dan cetakan 121 -Suvenir 41 48 Hak guna bangunan ditangguhkan 14 16 Uang jaminan sewa dan telpon 4 35 Jumlah 2.958 2.190 Amortisasi biaya renovasi ditangguhkan yang dibebankan pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 388 juta dan Rp 551 juta.

15. KEWAJIBAN KEPADA PEMEGANG POLIS a. Kewajiban manfaat polis masa depan

Kewajiban manfaat polis masa depan merupakan jumlah dana yang harus disediakan oleh penanggung untuk membayar manfaat dari klaim yang jatuh tempo di masa yang akan datang kepada pihak sebagaimana dinyatakan dalam polis, yang ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria dengan asumsi sebagai berikut:

Metode perhitungan : Metode prospektif

Tabel mortalita : C.S.O 1941, C.S.O 1958 dan C.S.O 1980 Tingkat bunga : Polis Rupiah = 6% - 9%

Polis US Dollar = 4% - 6% Polis Swiss Franc = 6% Umur : Menurut umur sebenarnya

Masa pertanggungan : Menurut masa pertanggungan yang sebenarnya Sistem perhitungan cadangan : Polis yang diproduksi sebelum tahun 1996

Menggunakan Zillmer Quota 40 permil Polis yang diproduksi mulai tahun 1996

Menggunakan Net Level Premium (Cadangan INA) Polis yang diproduksi mulai tahun 2001

(23)

Kewajiban manfaat polis masa depan menurut jenis asuransi adalah sebagai berikut: 2001 2000 Perorangan Dwiguna kombinasi 220.346 252.469 Seumur hidup 61.133 36.910 Dwiguna 25.615 21.757 Unit link 3.565 321 Anuitas 631 2.297 Jumlah 311.290 313.754 Kumpulan Kematian 4.275 892 Dwiguna 1.803 1.392 Dwiguna kombinasi 82 64 Jumlah 6.160 2.348 Jumlah 317.450 316.102

Perubahan kewajiban manfaat polis masa depan adalah sebagai berikut:

2001 2000

Saldo awal tahun 316.102 261.705

Saldo awal kewajiban manfaat polis masa depan anak perusahaan

-PT Anugrah Life Insurance 147

-Kenaikan kewajiban manfaat polis masa depan 1.201 54.397

Saldo akhir tahun 317.450 316.102

b. Estimasi kewajiban klaim

Estimasi kewajiban klaim merupakan kewajiban yang disisihkan untuk memenuhi kewajiban klaim yang terjadi dan yang masih dalam proses penyelesaian atas polis-polis asuransi yang masih berlaku (policies in force) selama periode akuntansi. Kewajiban ini meliputi baik klaim yang dilaporkan maupun yang tidak dilaporkan dan dihitung sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Perubahan estimasi kewajiban klaim adalah sebagai berikut:

2001 2000 Saldo awal tahun 1.977 811 Kenaikan estimasi kewajiban klaim 602 1.166 Saldo akhir tahun 2.579 1.977

(24)

c. Hutang klaim

Akun ini merupakan hutang kepada pemegang polis (participants) sehubungan dengan klaim manfaat, klaim meninggal, klaim tahapan dan klaim habis kontrak yang telah disetujui pembayarannya.

Hutang klaim menurut jenis asuransi adalah sebagai berikut:

2001 2000 Dwiguna kombinasi 3.273 2.954 Anuitas 852 871 Dwiguna 89 31 Seumur hidup 44 82 Jumlah 4.258 3.938

d. Premi yang belum merupakan pendapatan

Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian yang belum merupakan pendapatan dari premi yang sudah dibayar atas polis asuransi kontrak jangka pendek. Perhitungannya dilakukan setiap akhir tahun atas setiap polis secara proporsional.

Premi yang belum merupakan pendapatan menurut jenis asuransi adalah sebagai berikut: 2001 2000 Perorangan Kesehatan 205 317 Kematian 89 160 Kecelakaan diri 58 86 Unit link 4 2 Jumlah 356 565 Kumpulan Kematian 2.540 1.651 Kesehatan 747 459 Kecelakaan diri 28 29 Jumlah 3.315 2.139 Jumlah 3.671 2.704

(25)

Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan adalah sebagai berikut:

2001 2000 Saldo awal tahun 2.704 2.218 Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan 967 486 Saldo akhir tahun 3.671 2.704

Perhitungan kewajiban manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 dilakukan oleh aktuaris Perusahaan.

16. TITIPAN PREMI

Titipan premi merupakan hutang kepada pemegang polis sehubungan dengan premi diterima di muka. Rincian titipan premi menurut jenis asuransi adalah sebagai berikut:

2001 2000 Seumur hidup 196 186 Dwiguna kombinasi 111 92 Dwiguna 7 -Kesehatan 2 2 Kematian 1 5 Jumlah 317 285 17. HUTANG REASURANSI 2001 2000 PT (Persero) Reasuransi Internasional Indonesia 254 509 Citicorp Life Insurance Ltd. 136 86 Swiss Reinsurance Company 136 -PT Maskapai Reasuransi Indonesia 61 -Mhnchener Rhckversicherungs-Gesellschaft 53 69

(26)

18. HUTANG LAIN-LAIN

Akun ini sebagian besar merupakan titipan pembayaran klaim yang akan dikompensasikan dengan premi dan insentif yang diberikan kepada penagih dan lain-lain.

19. PERPAJAKAN 2001 2000 Hutang pajak Pajak penghasilan Pasal 21 342 684 Pasal 23 24 29 Jumlah 366 713 20. MODAL SAHAM

Jumlah Persentase Jumlah Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Modal Disetor PT Panin Insurance Tbk 2.772.138.476 92,58% 1.386.069 AMP Life Limited 59.553.992 1,99% 29.777 DPK Panin Bank 34.833.700 1,16% 17.417 Omnicourt Group Limited - BVI 31.926.000 1,07% 15.963 PT Panin Investment Ent. 26.869.163 0,90% 13.435 Reksadana Panin Dana Optima 25.202.500 0,84% 12.601 PT Famlee Invesco 10.650.000 0,36% 5.325 PT Panin Lifeholdco 5.315.500 0,18% 2.658 PT Panin Overseas Finance 3.000.000 0,10% 1.500 PT Panin Agung Inti Insurance Agency 2.855.905 0,09% 1.428 Chrystal Chain Holdings Limited 2.020.000 0,07% 1.010 Dana Pensiun Asuransi Panin 1.824.390 0,06% 912 PT Panin Sekuritas 142.500 0,00% 71 Masyarakat lainnya 17.823.909 0,60% 8.912 Jumlah 2.994.156.035 100,00% 1.497.078

(27)

Jumlah Persentase Jumlah Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Modal Disetor PT Panin Insurance Tbk 2.772.141.476 92,59% 1.386.071 AMP Life Limited 59.553.992 1,99% 29.777 DPK Panin Bank 34.833.700 1,16% 17.417 Omnicourt Group Limited - BVI 31.926.000 1,07% 15.963 PT Panin Investment Ent. 26.869.163 0,90% 13.435 Reksadana Panin Dana Optima 25.202.500 0,84% 12.601 PT Famlee Invesco 10.650.000 0,36% 5.325 PT Panin Lifeholdco 5.315.500 0,18% 2.658 PT Panin Overseas Finance 3.000.000 0,10% 1.500 PT Panin Agung Inti Insurance Agency 2.855.905 0,09% 1.428 Chrystal Chain Holdings Limited 2.020.000 0,07% 1.010 Dana Pensiun Asuransi Panin 1.824.390 0,06% 912 PT Panin Sekuritas 142.500 0,00% 71 Masyarakat lainnya 17.820.909 0,59% 8.910 Jumlah 2.994.156.035 100,00% 1.497.078

2000

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalam akta notaris Benny Kristianto, SH., No.113 tanggal 23 Juni 1998, pemegang saham menyetujui untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas II dengan penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyak 147.998.456 saham dengan nominal Rp 500 per saham, disertai dengan waran seri I sebanyak 49.332.819 yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Setiap waran dapat ditukarkan dengan 1 (satu) saham bernilai nominal Rp 500 yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 13 Januari 1999 sampai 12 Juli 2001. Bukti waran dapat diperdagangkan mulai tanggal 13 Juli 1998 sampai 4 Juli 2001.

Pada tanggal 3 Agustus 1999 perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-14065 HT.01.04.TH.99 atas perubahan pasal 4 Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan ini antara lain mengenai peningkatan modal dasar dari Rp 295.000 juta terbagi atas 590 juta saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp 500 menjadi sebanyak Rp 1.065.500 juta yang terbagi atas 21.310 juta saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp 50. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 78 tanggal 28 September 1999, tambahan No. 6277.

Selanjutnya berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/0899 tanggal 6 Agustus 1999 tentang Kewajaran Fraksi Harga dan No. SE-007/BEJ/0899 tanggal 11 Agustus 1999, perubahan nilai nominal dari Rp 500 menjadi Rp 50 per saham belum dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, Perusahaan melaksanakan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH., No. 51 tanggal 22 September 1999. RULBPS telah memutuskan perubahan kembali nilai nominal saham dari Rp 50 menjadi Rp 500. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat No. C-17107.HT.01.04-TH.99 tanggal 30 September 1999, serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat dengan surat No. 2781/BH.09-02/X/1999 tanggal 11 Oktober 1999. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalam akta notaris Benny Kristianto, SH., No. 62 tanggal 30 Juni 1999, pemegang saham

(28)

terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 276.263.785 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sejumlah 236.797.530 saham.

Pada tanggal 29 Oktober 1999, PT Panin Insurance Tbk, pemegang saham mayoritas Perusahaan, melakukan konversi atas sebagian Waran Seri Ib yang dimilikinya, sejumlah 28.000.000 waran menjadi saham Perusahaan.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH., No. 25 tanggal 20 Oktober 1999, pemegang saham menyetujui untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas IV dengan penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 990.438.562 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 500 per saham, disertai dengan Waran Seri II sebanyak 165.073.094 Waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Setiap waran dapat ditukarkan dengan 1 (satu) saham bernilai nominal Rp 500 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 25 April 2000 sampai 2 Nopember 2004. Bukti waran dapat diperdagangkan mulai tanggal 25 Oktober 1999 sampai 25 Oktober 2004. Dalam pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas IV tersebut, saham yang terjual adalah sejumlah 887.990.736 saham.

Berdasarkan Risalah Pelaksanaan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana yang tercantum dalam akta No. 2 tanggal 3 Nopember 1999 dari Dina Chozie, SH., kandidat notaris, pengganti Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, dengan kuasa dan wewenang yang telah diperoleh Komisaris Perusahaan dari Rapat Umum Para Pemegang Saham, Komisaris menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.065.500 juta menjadi Rp 2.895.000 juta, terbagi atas 5.790 juta saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp 500.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalam akta kandidat notaris Dina Chozie, SH., pengganti Fathiah Helmi, SH., No. 26 tanggal 15 Desember 1999, pemegang saham menyetujui untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V dengan penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 1.585.020.227 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 500 per saham, disertai dengan Waran Seri III sebanyak 264.170.038 yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Setiap waran dapat ditukarkan dengan 1 (satu) saham bernilai nominal Rp 500 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 20 Juni 2000 sampai 28 Desember 2004. Bukti waran dapat diperdagangkan mulai tanggal 20 Desember 1999 sampai 20 Desember 2004. Dalam pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V tersebut, saham yang terjual adalah sejumlah 1.545.370.857 saham.

Pada tanggal 31 Desember 2001 jumlah waran yang belum dilaksanakan 410.665.884 waran. Apabila seluruh waran dilaksanakan, maka setiap pemegang saham Perusahaan terdilusi sebesar 12,06%.

(29)

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi efek ekuitas, dengan rincian sebagai berikut: Agio saham

Jumlah

saham Agio per saham Jumlah (lembar) (dalam Rupiah penuh)

Penjualan saham:

Tahun 1983 1.020.000 1.950 1.989

Tahun 1989 793.664 5.300 4.206

Saham bonus tahun 1990 186.143 2.750 512

Swap share pada tahun 1991 15.520.000 10.000 155.200 Kapitalisasi agio saham tahun 1992 55.499.421 (55.499)

Sub jumlah 106.408

Biaya emisi efek ekuitas

Biaya Penawaran Umum Terbatas (PUT) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham

- PUT II tahun 1998 (435)

- PUT III tahun 1999 (332)

- PUT IV tahun 1999 (551)

- PUT V tahun 1999 (444)

Sub jumlah (1.762)

Saldo per 31 Desember 2001 dan 2000 104.646

22. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

Akun ini merupakan selisih antara harga perolehan peningkatan investasi dalam bentuk saham pada PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan nilai buku yang sebelumnya dicatat oleh PT Panin Insurance Tbk dengan rincian sebagai berikut:

2001 2000

Harga perolehan 1.214.310 1.214.310

Nilai buku investasi pada PT Bank Pan Indonesia Tbk yang sebelumnya

dicatat oleh PT Panin Insurance Tbk 510.691 510.691 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 703.619 703.619

23. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN

Akun ini merupakan perubahan ekuitas anak perusahaan yang timbul akibat penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 Akuntansi Pajak Penghasilan pada anak perusahaan, PT Anugrah Life Insurance,

(30)

24. PENDAPATAN PREMI BRUTO

Akun ini merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung atau pemegang polis baik kontrak jangka pendek maupun kontrak jangka panjang.

Pendapatan premi bruto adalah sebagai berikut:

2001 2000 Premi asuransi perorangan

Pertama 45.899 39.017 Lanjutan 95.965 62.391 Premi asuransi kumpulan 10.141 5.567

Jumlah 152.005 106.975

Pendapatan premi bruto berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut:

2001 2000 Perorangan Seumur hidup 65.865 42.106 Dwiguna kombinasi 53.899 56.868 Dwiguna 18.356 1.034 Unit link 3.221 336 Kesehatan 191 308 Kematian 137 450 Anuitas 122 267 Kecelakaan diri 73 39 Sub jumlah 141.864 101.408 Kumpulan Kematian 8.379 3.924 Kesehatan 1.530 1.407 Dwiguna 171 180 Kecelakaan diri 47 56 Dwiguna kombinasi 14 -Sub jumlah 10.141 5.567 Jumlah 152.005 106.975

Pendapatan premi bruto yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 3.787 juta dan Rp 716 juta (Catatan 35).

(31)

25. HASIL INVESTASI

2001 2000 Bunga obligasi 18.356 6.628 Bunga deposito berjangka 15.842 10.155 Bunga pinjaman polis 1.588 1.476 Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 1.095 10.666 Deviden 69 11 Administrasi pinjaman polis 9 7 Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan

harga pasar surat berharga (27) (2.580) Administrasi pencatatan saham (212) (134) Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih (Catatan 37) (6.478) 51.225 Keuntungan (kerugian) pelepasan surat berharga - bersih (10.422) 1.955 Lainnya 33 1

Jumlah 19.853 79.410

Hasil investasi yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 12.608 juta dan Rp 55.907 juta (Catatan 35).

26. PENDAPATAN LAIN

2001 2000 Keuntungan penjualan aktiva tetap 967 64 Komisi reasuransi 773 1.012 Jasa giro 279 206 Keuntungan kurs mata uang asing (Catatan 37) 129 207 Lainnya 147 127 Jumlah 2.295 1.616 Pendapatan lain yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 165 juta dan Rp 138 juta (Catatan 35).

(32)

27. BEBAN KLAIM DAN MANFAAT

2001 2000 Klaim habis kontrak 65.447 45.757 Klaim tahapan 19.580 16.007 Klaim nilai tunai 11.916 7.290 Klaim meninggal 6.151 2.369 Klaim polis bebas premi 735 341 Lainnya 1.457 765

Jumlah 105.286 72.529

28. BEBAN PEMASARAN

2001 2000 Promosi dan hadiah 2.256 3.403 Gaji dan bonus 716 756 Cetakan 458 363 Administrasi pemasaran 387 398 Pendidikan dan latihan 104 170 Iklan 101 107 Pensiun dan ASTEK 39 42 Perjalanan dinas dan transportasi 36 28 Rekruitmen 1 46 Jumlah 4.098 5.313

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2001 2000 Karyawan dan manajemen 9.754 7.431 Administrasi kantor 3.986 3.205 Sewa kantor 2.156 2.265

Umum 1.870 1.212

Penyusutan 1.124 1.263 Perbaikan dan reparasi 737 1.017 Pendidikan dan latihan 683 283

Jumlah 20.310 16.676

Beban sewa kantor dan asuransi yang dibayar kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 1.628 juta dan Rp 1.593 juta (Catatan 35).

(33)

30. PAJAK PENGHASILAN

Beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:

2001 2000

Pajak kini -

-Pajak tangguhan (4.770) (610) Jumlah (4.770) (610) Beban (penghasilan) pajak tangguhan anak perusahaan 63 (4) Beban pajak tangguhan Perusahaan (4.707) (614)

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi menurut pajak adalah sebagai berikut:

(34)

2001 2000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi 8.367 14.780 Laba sebelum pajak anak perusahaan 486 472 Laba sebelum pajak Perusahaan 7.881 14.308 Perbedaan temporer :

Biaya akuisisi ditangguhkan 5.438 (9.087) Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :

Kerugian (keuntungan) pelepasan surat berharga 10.422 (1.955) Beban usaha 1.477 314 Penyusutan 50 66 Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan

harga pasar surat berharga 27 2.580 Deviden (3) (11) Keuntungan penjualan aktiva tetap (835) -Bagian laba bersih perusahaan asosiasi (1.096) (10.666) Penghasilan bunga (34.095) (9.988) Jumlah (24.053) (19.660) Rugi menurut pajak sebelum kompensasi kerugian (10.734) (14.439) Kompensasi kerugian

2000 (14.439)

-1999 - (31.889) Rugi menurut pajak (25.173) (46.328) Perusahaan mengalami rugi menurut pajak sehingga beban pajak kini adalah nihil.

Rugi menurut pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

(35)

Dibebankan Dibebankan

1 Januari ke laporan 31 Desember ke laporan 31 Desember 2000 laba rugi 2000 laba rugi 2001 Aktiva pajak tangguhan:

Rugi fiskal

2001 - - - 3.234 3.234

2000 - 4.336 4.336 - 4.336

1999 9.575 - 9.575 (9.567) 8

1998 2.227 (2.220) 7 - 7

Kewajiban pajak tangguhan:

Biaya akuisisi ditangguhkan (5.761) (2.726) (8.487) 1.640 (6.847)

Jumlah 6.041 (610) 5.431 (4.693) 738

Saldo awal aktiva pajak tangguhan anak perusahaan

-PT Anugrah Life Insurance Rugi fiskal

2000 89 - 89

1999 77 (77)

-Jumlah 5.597 (4.770) 827

Pada tahun 1999, Perusahaan dan anak perusahaan mengalami kerugian fiskal sebesar Rp 32.147 juta yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang. Pada tahun 2001, manajemen memperkirakan bahwa kerugian fiskal tersebut tidak dapat direalisasikan sehingga tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan pada tanggal neraca.

Pada tahun 1998, Perusahaan mengalami kerugian fiskal sebesar Rp 7.400 juta yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang. Pada tahun 2000, manajemen memperkirakan bahwa kerugian fiskal tersebut tidak dapat direalisasikan sehingga tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan pada tanggal neraca.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

(36)

2001 2000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi

(laba akuntansi) 8.367 14.780

Laba sebelum pajak anak perusahaan (486) (472) Laba sebelum pajak Perusahaan 7.881 14.308 Tarif pajak yang berlaku :

10 % x Rp 50 juta tahun 2001 (5) -15 % x Rp 50 juta tahun 2001 (8) -30 % x Rp 7.781 juta tahun 2001 (2.334) -10 % x Rp 25 juta tahun 2000 - (3) 15 % x Rp 25 juta tahun 2000 - (4) 30 % x Rp 14.258 juta tahun 2000 - (4.277) Jumlah (2.347) (4.284)

Ditambah penghasilan (beban) yang tidak dapat dikurangkan menurut fiskal:

(Kerugian) keuntungan pelepasan surat berharga (3.127) 587

Beban usaha (451) (102)

Penyusutan (15) (20)

Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan harga

pasar surat berharga (8) (774)

Dividen 1 3

Keuntungan penjualan aktiva tetap 250 -Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 329 3.200

Penghasilan bunga 10.228 2.996

Jumlah 7.207 5.890

Rugi fiskal yang tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan (9.567) (2.220) Jumlah beban pajak Perusahaan (4.707) (614)

31. LABA PER SAHAM Laba Bersih

Laba bersih yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian adalah Rp 3.597 juta pada tahun 2001 dan Rp 14.170 juta pada tahun 2000.

(37)

2001 2000 Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan

laba per saham dasar 2.994.156.035 2.994.156.035 Pengaruh efek berpotensi saham biasa yang dilutif

Waran -

-Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan

laba per saham dilusian 2.994.156.035 2.994.156.035

32. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perusahaan No. 65 tanggal 29 Juni 2001 dari notaris Benny Kristianto, S.H., pemegang saham memutuskan tidak membayar dividen tunai untuk tahun buku 2000 dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 145 juta.

b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perusahaan No. 78 tanggal 30 Juni 2000 dari notaris Benny Kristianto, S.H., pemegang saham memutuskan tidak membayar dividen tunai untuk tahun buku 1999 dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 250 juta.

33. AKTIVA YANG TIDAK DIPERKENANKAN

Aktiva yang tidak diperkenankan untuk menghitung tingkat solvabilitas sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 481/KMK.017/1999 untuk 31 Desember 2001 dan 2000 :

2001 2000 Investasi 803.193 820.130 Piutang premi, berumur lebih dari 90 hari 868 1.231 Piutang hasil investasi, berumur lebih dari 90 hari 3.891 2.860 Aktiva lainnya 31.745 39.943

Jumlah 839.697 864.164

34. DANA PENSIUN

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk sebagian besar karyawan tetapnya, dimana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.

Dana pensiun ini dikelola oleh Yayasan Dana Pensiun Asuransi Panin (YDPAP) yang akta pendiriannya, akta notaris No. 1 tanggal 1 Mei 1982 dari Koesbiono Sarmanhadi, S.H., telah disahkan oleh Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri dengan surat No. S-321/MK.11/1982 tanggal 26 Agustus 1982. Perusahaan mendirikan YDPAP bersama dengan PT Panin Insurance Tbk sebagai mitra pendiri.

(38)

yang telah disahkan oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-229/KM.17/1994 tanggal 5 Agustus 1994 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara (TBN) No. 79 tanggal 4 Oktober 1994.

DPAP mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda dan anak-anak mereka yang dibawah usia 21 tahun dan belum menikah.

Pendanaan DPAP terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi anggota direksi dan karyawan adalah sebesar 3,3% dari gaji kotor dan kontribusi Perusahaan adalah sebesar 14,06%. Beban pensiun untuk tahun 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut:

2001 2000

Biaya jasa kini 207 183

Amortisasi biaya jasa lalu 13 (117)

Bunga atas beban pensiun yang masih harus dibayar - 2

Jumlah 220 68

Biaya jasa lalu dan koreksi aktuarial diamortisasi sesuai dengan estimasi sisa masa kerja karyawan selama 14,26 tahun untuk tahun 2001 dan 15,32 tahun untuk tahun 2000. Rekonsiliasi beban pensiun dibayar dimuka (yang masih harus dibayar) adalah sebagai berikut: 2001 2000 Saldo awal 90 (43)

Beban pensiun tahun berjalan (220) (68)

Iuran pensiun dibayar tahun berjalan 216 201

Saldo akhir 86 90

Kewajiban aktuaria dan nilai wajar aktiva bersih berdasarkan laporan aktuaria tanggal 25 Maret 2002 untuk posisi 31 Desember 2001 dan tanggal 18 April 2001 untuk posisi 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut: 2001 2000 Kewajiban aktuaria 5.654 4.919 Nilai wajar aktiva bersih 4.685 5.070 Selisih lebih (kurang) kewajiban aktuaria atas aktiva bersih 969 (151)

Defisit (surplus) bagian PT Panin Insurance Tbk 296 (51)

Defisit (surplus) bagian Perusahaan 673 (100) Aktiva dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, surat-surat berharga dan penyertaan saham. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut:

(39)

Tingkat kematian : Commissioner’s Standard Ordinary Table of Mortality 1980 (CSO’80)

Group Annuity Male 1983 (GAM 83) Umur pensiun normal : 55 tahun

Kenaikan penghasilan dasar pensiun : 8% per tahun Tingkat bunga teknis : 11% per tahun Biaya pengelolaan (loading) : 5% dari iuran tahunan

Perhitungan manfaat pensiun normal : 2,5% x masa kerja x penghasilan dasar pensiun

Perusahaan juga menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetapnya yang mulai bekerja sejak 1 Januari 1997. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life (Catatan 5).

Pendanaan program pensiun ini terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan adalah sebesar 3,3% dari gaji pokok dan kontribusi Perusahaan adalah sebesar 14,06%.

35. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa

a. Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan: PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna dan PT Panin Capital.

b. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan: PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Panin Insurance Tbk, Dana Pensiun Asuransi Panin dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life.

c. PT Panin Insurance Tbk adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan.

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:

a. Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Pan Indonesia Tbk. b. Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai investasi dalam bentuk saham PT Bank Pan Indonesia

Tbk (Catatan 6).

c. Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai rekening giro pada PT Bank Pan Indonesia Tbk (Catatan 7 dan 26).

d. Perusahaan memberikan pinjaman kepada pegawainya (Catatan 11).

e. Perusahaan menyewa 1 (satu) lantai dari gedung kantor PT Bank Pan Indonesia Tbk (Catatan 29). f. Perusahaan mengasuransikan sebagian aktiva pada PT Panin Insurance Tbk. Pada tanggal neraca,

(40)

pembayaran yang masih memiliki manfaat di masa mendatang dicatat sebagai bagian biaya dibayar dimuka.

g. Perusahaan dan anak perusahaan menerima pertanggungan asuransi jiwa atas karyawan PT Panin Insurance Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk, dan PT Asuransi Multi Artha Guna (Catatan 24), dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, premi yang belum diterima dicatat sebagai piutang premi (Catatan 8).

h. Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (PPMP) dan iuran pasti (PPIP) bagi karyawannya. PPMP dikelola oleh Dana Pensiun Asuransi Panin sedangkan PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life (Catatan 5 dan 34).

36. INFORMASI SEGMEN USAHA

Informasi segmen usaha berdasarkan geografis kantor pemasaran adalah sebagai berikut:

2001 2000

% Rp % Rp

Aktiva

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 97 1.324.208 97 1.313.344 Pulau Jawa 1 16.645 1 19.485 Pulau Sumatra 1 18.651 1 19.902 Lain-lain 1 7.176 1 8.540 Jumlah aktiva 100 1.366.680 100 1.361.271 Pendapatan Premi Bruto

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 23 35.540 19 19.782 Pulau Jawa 30 45.384 31 33.655 Pulau Sumatra 34 51.453 35 37.587 Lain-lain 13 19.628 15 15.951 Jumlah Pendapatan Premi Bruto 100 152.005 100 106.975

37. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing (semuanya disajikan dalam ekuivalen US$ penuh) sebagai berikut:

(41)

Ekuivalen Ekuivalen US$ Rp US$ Rp Aktiva Deposito berjangka 5.745.000 59.748 7.981.562 76.583 Surat berharga 3.272.345 34.032 - -Pinjaman polis 1.522.745 15.837 2.090.159 20.055 Kas dan bank 305.950 3.182 219.972 2.111 Piutang premi 153.820 1.600 89.320 857 Piutang hasil investasi 135.375 1.408 343.009 3.291 Jumlah aktiva 11.135.235 115.807 10.724.022 102.897 Kewajiban

Kewajiban manfaat polis masa depan 16.243.320 168.930 21.336.894 204.727 Hutang klaim 312.561 3.251 325.060 3.119 Hutang reasuransi 25.870 269 52.966 508 Jumlah kewajiban 16.581.751 172.450 21.714.920 208.354 Jumlah Aktiva Bersih (5.446.516) (56.643) (10.990.898) (105.457)

2001 2000

Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah kurs tengah transaksi wesel ekspor Bank Indonesia sebagai berikut:

2001 2000

Rp Rp

Mata uang

1 Dollar Amerika Serikat 10.400 9.595 1 Deutsche Mark 4.698 4.557 1 Swiss Franc 6.208 5.860

Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang cukup signifikan, sehingga keuntungan dan kerugian Perusahaan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi kurs mata uang asing. Keuntungan (kerugian) bersih kurs yang berasal dari investasi sebesar (Rp 6.478) juta pada tahun 2001 dan Rp 51.225 juta pada tahun 2000 disajikan sebagai hasil investasi (Catatan 25). Kerugian (keuntungan) kurs yang berasal dari penjabaran kewajiban manfaat polis masa depan disajikan dalam akun kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan dan estimasi kewajiban klaim (Catatan 15). Selisih kurs yang berasal dari transaksi dan penjabaran aktiva moneter dalam mata uang asing selain investasi dan kewajiban moneter dalam mata uang asing selain kewajiban manfaat polis masa depan disajikan sebagai pendapatan lain (Catatan 26) dan beban lain.

38. DAMPAK KONDISI EKONOMI TERHADAP KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN

Gambar

Tabel mortalita  :  C.S.O 1941, C.S.O 1958 dan C.S.O 1980   Tingkat bunga   :  Polis Rupiah = 6% - 9%

Referensi

Dokumen terkait

Data antrian yang diperoleh adalah merupakan data antrian yang terjadi pada sistem pelayanan Bank Mandiri Cabang Ambon, dengan model sistem antrian yang diterapkan

Implementasi proses mengakhiri situasi dilakukan dengan terbukanya pintu keluar ketika seluruh laba-laba emas yang diinginkan sudah terkumpul. Setiap objek laba-laba

 Mengumpulkan informasi ALU  Mengumpulkan informasi Tugas Menyelesaikan masalah tentang Organisasi Processor Observasi Mengamati kegiatan/aktivitas siswa secara individu

Untuk itu diperlukan bukti yang kuat yang membuktikan bahwa gugatan perdata atau dakwaan pidana adalah tidak benar, dan membuktikan bahwa yang dilakukan dokter sudah

Intiqad berasal dari kata intiqada yang berarti mengeritik atau mengoreksi, yang mempunyai bentuk masdar intiqadan yang berarti kritik atau koreksi. Jadi

Ejaan dalam buku Pedoman Pelafalan Baku Bahasa Indonesia masih banyak mengalami kesalahan seperti pada penggunaan kata baku dan tanda baca. Untuk itu telah

nasabah. Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikologis atau kepribadian, gaya hidup, atau nilai. d) Segmentasi

Dedy Darnaedi (Taxonomist, Herbarium Bogoriense, Indonesia) Tukirin Partomihardjo (Ecologist, Herbarium Bogoriense, Indonesia) Joeni Setijo Rahajoe (Ecologist, Herbarium