• Tidak ada hasil yang ditemukan

Blow Out Preventer (Re-new) Syaiful Bachri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Blow Out Preventer (Re-new) Syaiful Bachri"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

CARA KERJA BLOW OUT PREVENTER DARI LUAR DI RIG PDSI #38.2/D1000 E-FIELD MAJALENGKA PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA ( PDSI )

Laporan di susun untuk memenuhi syarat praktek kerja industri

Di Susun Oleh : Nama : Syaiful Bachri

NISN : 1415410022

PROGRAM STUDI TEKNIK PEMBORAN MIGAS SMK MIGAS CIBINONG KAB BOGOR

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA

BLOW OUT PREVENTER

RIG PDSI #38.2/D1000-E FIELD MAJALENGKA

(28 MARET 2016 S/D 28 MEI 2016)

Disusun Oleh: Syaiful Bachri

NISN : 9993495610

Laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini telah disetujui oleh :

Mengetahui , Pembimbing Lapangan Sekaligus Driller Rig 56

(3)

Lembar Pengesahan

LAPORAN KERJA PRAKTEK INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL ...

PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA KARANGAMPEL - INDRAMAYU

JUDUL : CARA KERJA BLOW OUT PREVENTER DI

RIG PDSI 38.2/D1000-E/56 FIELD MAJALENGKA PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA (PDSI)

NAMA : SYAIFUL BACHRI

NISN : 9993495610

BIDANG STUDI : TEHKNIK PEMBORAN MIGAS

MENGETAHUI,

PT. Pertamina Drilling Services Indonesia Pembimbing Lapangan Karangampel – Indramayu

(4)

Lembar Persembahan

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya kesehatan jasmani maupun rohani yang tak akan pernah tertandingi kuasanya Ibu dan Ayah sosok yang selalu

menjadi inspirasi untuk saya bias lebih baik lagi selanjutnya dan semoga Allah selalu memberikankesehatan kepada

beliau Teman-teman angkatan III Tekhnik Perminyakan khususnya teman yang satu tempat kerja praktek yang telah

bekerja sama dengan baik melakukan Kerja Praktek lapangan di Pertamina Drilling Services Indonesia . Dan terima kasih kepada Bapak Anang , Bapak Mulus , Bapak Ridwan , Bapak Adi , Bapak Ujang dan pembimbing lainnya

yang telah memberikan waktu dan ilmunya selama saya kerja praktek lapangan .

(5)

Abstrak

Blow Out Preventer System sangat berperan penting dalam

operasi pegeboran, alat ini berfungsi sebagai pengaman apabila

sewaktu-waktu terjadi Kick . Apabila tidak di tangani dengan baik

maka akan terjadi hal yang tidak di inginkan yaitu Blow Out ,

maka dari itu petugas/driller harus siap mengantisipasi dengan

menutup Blow Out Preventer dengan cepat tepat dan benar .

Faktor utama yang harus di perhatikan adalah tentang keadaan

lumpur bor . Lumpur bor harus terus di control sehingga kita dapat

mengetahui kalau terjadi kick . Tanda-tanda terjadinya kick antara

lain lumpur bor memberikan tekanan hidrostatik lebih kecil dari

tekanan formasi , volume lumpur mud pit bertambah besar , laju

pengeboran cepat/drilling break dan lain-lain .

Sistem ini terdiri dari dua sub-komponen utama , yaitu BOP

stack dan accumulator serta supporting system . Adapun fungsi

dari BOP stack adalah menutup/menahan tekanan lubang bor bila

terjadi kick dan apabila terjadi kick maka BOP ditutup dengan

accumulator unit . Accumulator unit system tenaga penutupan BOP

beserta kontrolnya karena cairan hidrolik di kumpulkan (

accumulates ) atau di timbun di dalam tabung terbuat dari baja

yang bertekanan tinggin denagn sumber tenaga yaitu angin dan

nitrogen .

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang mengatur segala alam dan mencurahkan segala rahmat-Nya untuk semua makhluk-Nya . Atas hidayah dan inayah-Nya pula penulis dapat menyusun laporan kerja praktek dengan judul Blow Out Preventer pada RIG PDSI #38.2/D1000-E FIELD MAJALENGKA . Perwujudan laporan ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat diselesaikan . Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Kedua Orang Tua saya yang senantiasa memberikan doa serta dukungan untuk menyelesaikan laporan ini

2. Bapak Ahmad Romli , MSi.S,Ag selaku Kepala Sekolah SMK MIGAS CIBINONG .

3. Ir. Dencik. selaku Ketua Jurusan Teknik Pemboran Minyak SMK MIGAS CIBINONG .

4. Anggun A Sulis, S.Si. selaku Koordinator Praktek Kerja Industri Smk Migas Cibinong .

5. Bapak Ir. Dencik selaku Guru Pembimbing dalam Praktek Kerja Lapangan ini .

6. Bapak Anang Devi Prayogi selaku Pembimbing Lapangan dalam Kerja Praktek ini .

7. Bapak Afriansyah Selaku Rig Supt di Rig Pdsi 38.2/D1000-E/56 8. Rig Crew di RIG PDSI #38.2/D1000-E FIELD MAJALENGKA

9. Rekan-rekan kerja di P.T. Pertamina Drilling Service Indonesia yang telah mendukung penulis dalam menyusun laporan Kerja Praktek ini .

10.Teman-teman SMK Migas Cibinong yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini .

11.Dan terima kasih juga kepada pihak-pihak yang turut membantu membuat laporan baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu namanya

(7)

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan baik dilihat dari segi menyajikan data maupun penulisannya . Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam laporan yang telah di buat ini .

Indramayu, Maret 2016

(8)
(9)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPULDALAM...i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN………. iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABLE ... vii

1. BAB I (PENDAHULUAN) a. Latar Belakang ... 1

b. Tema Kerja Praktek ... 2

c. Tujuan Kerja Praktek ... 4

d. Manfaat ... 5

c. Ruang Lingkup ... 6

2. BAB II (Gambaran Umum Perusahaan) a. Sejarah Perusahaan ... 6

b. Visi & Misi ... 7

c. Tata Nilai …... 8

3. BAB III (Landasan Teori) a. Landasan teori ...10 b. Uraian ... 11 4. BAB IV Tinjauan a. Tinjauan umum ... 15 b. Tinjauan khusus ... 19 5. BAB V Penutup a. Simpulan ... 41 b. Saran …... 41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR

(10)

Gambar 4.1 Diverter

Gambar 4.2 Ram Preventer

Gambar 4.3 Pipe Ram

Gambar 4.4 Blind Ram

Gambar 4.5 Shear Ram

Gambar 4.6 Variable Ram

Gambar 4.7 Accumulator

Gambar 4.8 Kill Line

Gambar 4.9 Choke Line

Gambar 4.10 Drilling Spools

Gambar 4.11 Casing Head

Gambar 4.12 Double Studed Adapter

Gambar 4.13 Bottom Flange

Gambar 4.14 Gambar 4.15

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Pada zaman seperti ini , ilmu pengetahuan berkembang begitu pesat . Melihat semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini , maka tuntutan dalam pendidikan semakin tinggi sehingga materi yang di terapkan dalam dunia pendidikan semakin kompleks . Makadari itu , SMK Migas Cibinong yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang perminyakan dan gas bumi di harapkan mampu mengakomodasi

perkembangan yang ada .

Bidang perminyakan dan petrokimia merupakan salah satu bidang yang terus mengalami perkembangan yang demikian pesat dan kompleks terutama pada aplikasi-aplikasinya di lapangan . Agar dapat menjembatani dan menunjang eksitensi antara kebutuhan perusahaankan sumber daya manusia yang terampil dengan kondisi SMK MIigas Cibinong sebagai lembaga yang berorientasi pada akademis maka Program Studi Tekhnik Perminyakan SMK Migas Cibinong memandang perlu adanya penyesuaian , dalam hal ini berbentuk Kerja Praktek , antara pendidikan akademis dengan perusahaan sehingga dapat dihasilkan lulusan yang mempunyai kuantitas yang tinggi

dalam melaksanakan pekejaannya .

1.2 Tema Kerja Praktek

Tema yang akan diambil dalam kerja praktek ini adalah “Blow Out Preventer System Pada Rig PDSI

1.3 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan yang hendak di capai sehubungan dengan pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut .

(12)

1. Mengetahui informasi mengenai pelaksanaan pekerjaan perusahaan atau instusi tempat kerja praktek berlangsung .

2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku sekolah . 3. Untuk meningkatkan daya kreatifitas dan keahlian pelajar .

4. Melatih kepekaan pelajar untuk mencari solusi masalah yang dihadapi dalam dunia industry atau dunia kerja .

5. Mengetahui, mengenali dan memahami prinsip Blow Out Preventer System .

1.3.2 Tujuan Yang Bersifat Khusus

Adapun tujan yang bersifat khusus adalah sebagai berikut : 1. Mengenal peralatan pemboran .

2. Mengetahui proses pemboran sumur migas .

3. Mengetahui penerapan Blow Out Preventer System .

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Perusahaan

1. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga pelajar yang kerja praktek dan membantu menyelesaikan tugas-tugas untuk kebutuhan di unit-unit kerja yang relavan .

2. Perusahaan mendapatkan alternative calon karyawan pada spesialisasi yang ada pada perusahaan tersebut .

3. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat perusahaan tempat kerja praktek dengan pelajar SMK Migas Cibinong .

1.4.2 Bagi Pelajar

1. Dapat mengenal secara dekat dan nyata kondisi dilingkungan kerja .

2. Dapat mengaplikasikan keilmuan mengenai Tekhnik Perminyakan yang diperoleh di bangku sekolah dalam praktek dan kondisi kerja yang sebenarnya .

3. Dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan tempat pelajar kerja praktek .

4. Mengetahui proses penyelesaian masalah yang diambil oleh pekerja-pekerja professional .

(13)

1.4.3 Manfaat Bagi SMK Migas Cibinong

1. Sebagai sarana pemantapan keilmuwan bagi pelajar dengan mempraktekan di duina kerja.

2. Terbinanya suatu jaringan kerjasama dengan instusi tempat mahasiswa melakukan kerja praktek dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadananan antara substansi akademik dengan kegiatan manajemen maupun operasional institusi tempat pelajar melakukan kerja praktek .

3. Sebagai sarana untuk membina network dan kerjasama dengan perusahaan di bidang perminyakan .

4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melibatkan tenaga terampil dari lapangan dalam kegiatan kerja praktek .

1.5 Ruang Lingkup

Kerja praktek dilakukan di PT Pertamina Drilling Services Indonesia mulai tanggal 23 Maret 2016 hingga tanggal 28 Mei 2016 yang dilakukan oleh pelajar dalam rangka menyelesaikan rangkaian kerja praktek .

(14)

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN DAN RIG

A. Sejarah Berdirinya PT. Pertamina Drilling Services Indonesia

Dengan berubahnya status PERTAMINA sebagai suatu perseroan BUMN , maka kini selain mengemban peran PSO (Public Service Obligation), PERTAMINA di tuntut untuk meraih laba dan menciptakan nilai bagi Negara dan para pemangku kepentingan . Oleh karena itu PERTAMINA kini harus mampu mengelola keseluruhan spectrum usahanya dengan efektif dan efesien. Salah satu kebijakan yang di tempuh adalah dengan melakukan pemilihan segmen usaha dan pengolahannya agar dapat focus dan tanggap terhadap persaingan usaha .

Pada awalnya Drilling Services merupakan fungsi bor di dalam organisasi PERTAMINA Direktorat Eksplorasi & Produksi. Upaya menjadikan Drilling Services sebagai anak perusahaan sudah lama dilakukan, tetapi belum berhasil karena munculnya beberapa kendala pada saat pelaksanaanya .

Menyikapi kondisi tersebut, pada tahun 1993 ada upaya untuk mengubah fungsi bor mandiri. Upaya ini gagal karena ditolak oleh DKPP. Pada tahun 1996 pernah dicoba untuk dialih kelola oleh YKPP (SK 160/C00000/95-S0, tanggal 16 september 1996), tetapi upaya ini pun gagal karena tidak tercapainya kesepakatan pembebanan .

Lalu pada tahun 1999 mulai lagi dirintis pengelolaan fungsi bor menjadi Unit Usaha Bor EP (Ref. SK Direktur Utama No. Kpts-104/C00000/1999-S0 tangaal 29 Mei 1999). Ternyata langkah ini membawa hasil yang positif .

Selanjutnya pada tahun 2001, dibentuk organisasi sementara dengan nama PERTAMINA Drilling Services Indonesia (PT. PDSI) (SK-Kpts. 91/D00000/2001-SO, tanggal 18 Juli 2001). Lalu pada tahun 2002

(15)

berganti nama lagi menjadi Driling Services Dit. Hulu (Ref. SK Dirut No. Kpts-113/C00000/2001-S0, tanggal 23 Oktober 2001 dan SK Direktur Hulu No.Kpts-011/C00000/2002-S0, tanggal 26 Februari 2002).

Dalam perkembangannya, Drilling Services menjadi unit usaha Direktorat Hulu sampai dengan bulan September 2005 dan kemudian beralih mejadi bagian dari Direktorat Perkembangan Usaha PT. PERTAMINA EP. Akhirnya pada tanggal 17 Juli 2006, berdasarkan SK Dirut No. Kpts-081/C00000/2006-S0, struktur organisasi Drilling Services Dit Hulu di kembalikan menjadi unit usaha di bawah oreganisasi Direktorat Hulu sebagai persiapan membentuk Anak Perusahaan di tahun 2007.

PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PT. PDSI) didirikan berdasarkan Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani No. 13, tanggal 13 Juni 2008. Pemegang saham adalah PT Pertamina (Persero) sebesar 99,87% dan PT Pertamina Hulu Energi (PT PHE) sebesar 0,13%.

B. Visi dan Misi PT. Pertamina Drilling Services Indonesia

VISI, Untuk menjadi pemimpin regional dalam pemboran dan Well Services dengan standar kelas dunia.

MISI, memberikan solusi terpadu yang berkualitas tinggi dalam nilai tambah bagi pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.

C. Tata Nilai PT. Pertamina Drilling Services Indonesia

Dalam mencapai visi dan misinya, PDSI berkomitmen untuk menerapkan tata nilai sebagai berikut :

1. Clean (Jujur)

Dikelola secara profesionaln menghindar benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan intregitas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi .

(16)

2. Comperirive (Kompetitif)

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

3. Confidents (Percaya Diri)

Berperan dalam membangun ekonomi, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.

4. Customer Focused (Prima)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan berkualitas tinggi pada pelanggan berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat .

5. Commercial (Komersil)

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersil, mengambil keputusan dengan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

6. Capable (Berkemampuan)

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam mebangun riset dan pengembangan.

BAB III

(17)

3.1. 5 Sistem Dalam Pengeboran

Pada perkembangan teknologi pengeboran semakin maju, dan hingga saat ini sitem peralatan bor adalah teknologi yang paling tepat untuk digunakan dalam operasi pembuatan sumur pengeboran . Pada sistem peralatan bor putar ini memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung dalam kegiatan operasi pengeboran, secara garis besar peralatan pengeboran dapat dibagi menjadi 5 sistem peralatan utama, yaitu Sistem Angkat (Hoisting System), Sistem Putar (Rotating System), Sistem Sirkulasi (Circulating System), Sistem Tenaga (Power System), dan Sistem Pencegahan Semburan Liar (Blow Out Preventer System) .

1. Sistem Angkat (Hoisting System)

Sistem angkat (hoisting system) fungsi utamanya adalah memberikan ruang kerja yang cukup bagi crew pengeboran dan untuk pengangkatan serta penurunan rangkaian pipa bor dan peralatan lainnya . Sistem angkat ini sangat penting dalam kegiatan menyambung dan melepaskan rangkaian pengeboran seperti bit, drill collar, drill pipe, dan kelly . Sistem angkat terdiri dari dua bagian utama , yaitu :

a. Struktur pendukung (Supporting Structure) b. Peralatan Angkat (Hoisting Equipment)

2. Sistem Putar (Rotating System)

Fungsi utama dari sistem putar (rotating system) adalah untuk memberikan putaran pada rangkaian pipa bor dan juga memberikan beratan pada pahat dalam mengebor suatu formasi . Putaran bersumber dari putaran rotary table (pada menggunakan Kelly) atau dari putaran motor pada top drive . Besarnya putaran yang diinginkan biasanya disebut dengan Rotation Per Minutes (RPM) . Besarnya beban rangkaian pemboran akan memberikan beratan yang berguna untuk membantu mata bor dalam pemecahan batuan pada saat operasi pengeboran berlangsung . Beban ini sering dinamakan dengan Weight On Bit (WOB) . Dengan kombinasi RPM dan WOB yang

(18)

tepat akan menghasilkan kecepatan pengeboran yang optimum (Rate of Penetration Optimum) .

3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)

Sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem yang memegang peran penting dalam operasi pengeboran putar (Rotary Drilling) . Tugas utamanya adalah membantu sistem pemutar di dalam “mengebor sumur” dengan menyediakan perlengkapan yang sesuai untuk mengatur bahan bahan lumpur dan tempat-tempat kerja untuk mempersiapkan, merawat dan mengganti fluida pengeboran . Sistem sirkulasi tersusun oleh empat sub komponen utama, yaitu :

a. Lumpur pengeboran (Drilling Fluid) b. Tempat Persiapan (Preparatio Area)

c. Peralatan Sirkulasi (Circulating Equipment)

d. Tempat Pengkondisian Lumpur (Conditioning Area atau Solid Control Equipment)

Secara umum lumpur pengeboran dapat disirkulasikan dengan urutan sebagai berikut : Lumpur dalam steel mud pit dihisap oleh pompa – pipa tekanan – stand pipe – rotary house – swivel head – Kelly – drill pipe – drill collar – bit – annulus drill collar – annulus drill pipe – mud line/flow line, shale shaker – steel mud pit – di hisap pompa kembali dan seterusnya .

4. Sistem Tenaga (Power System)

Sistem tenagadalam operasi pengeboran terdiri dari power suplay equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang biasa dikenal dengan nama :Prime Mover” dan distribution equipment yang berfungsi untuk meneruskan tenaga yang diperlukan untuk mendukung jalannya kegiatan pengeboran . Tenaga yang dihasilkan prime mover besarnya berkisar 500-5000 Hp . Pada umumnya suatu operasi pengeboran memerlukan dua atau tiga buah mesin . Sedangkan untuk pengeboran yang lebih dalam memerlukantenaga yang lebih besar, sehingga prime mover yang diperlukan dapat mencapai empat unit . Prime mover sebagai sistem daya penggerak haru mampu mendukung keperluan fungsi angkat, putar,

(19)

penompaan, penerangan, dan lain-lain . Dengan demikian perencanaan dan pemilihan tipe dan jenis prime mover yang dipergunakan harus memperhatikan hal tersebut.

5. Sistem Pencegahan Semburan Liar (Blow Out Preventer System)

Lumpur pengeboran merupakan pencegahan semburan liar (blow out) yang utama atau primer, sedangkan blow out preventer (BOP System) merupakan pencegah blowout sekunder . Apabila kick sudah terjadi, segera penutupan sumur sesuai prosedur kemudian dilakuakn sirkulasi untuk mematikannya .

(20)

BAB IV TINJAUAN

(21)

4.1 Tinjauan Umum

4.1.1 Pengertian Blowout

Pada saat melakukan pemboran sumur minyak, sangat mamiliki resiko yang tinggi. Salah satunya adalah resiko terjadinya semburan liar dari dalam sumur pemboran. Semburan liar ini di akibatkan oleh kick. Kick adalah suatu peristiwa dimana merembesnya atau masuknya fluida formasi (minyak,gas, atau air) dari dalam tanah masuk ke lubang yang sedang di bor tanpa di sengaja .Karena resiko itu bisa terjadi kapan saja, maka di buatlah alat untuk mencegah semburan liar, yaitu Blow Out Preventer. Blow Out Preventer ini mempunyai sistem tersendiri dalam sumur pemboran, dan tentu sangat berkaitan antara sistem satu dengan sitem lainnya .

Blow Out Preventer adalah suatu alat yang digunakan untuk menahan semburan liar atau mengalirnya fluida formasi ke dalam lubang sumur secara tak terkendali (menghentikan laju Kick dan mencegah terjadinya Blowout) .

Fungsi utama dari sistem pencegahan semburan liar (Blow Out Preventer) adalah untuk menutup lbang bor ketika terjadi “Kick”. Blow Out terjadi karena masuknya fluida formasi yang tak terkendali ke permukaan. Blow Out biasanya di awali dengan adanya “Kick” yang merupakan suatu intrusi fluida formasi bertekanan tinggi kedalam lubang bor seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya .

Kejadian ini bisa berkembang menjadi Blow Out jika tidak segera di atasi oleh cre bor , rangkaian peralatan sistem pencegahan semburan liar (BOP System) terdiri dari tiga sub komponen utama yaitu Rangkaian BOP Stack, Accumulator dan Sistem Penunjang (Supporting System) .

Sembur liar (Blowout) adalah peristiwa mengalirnya fluida formasi (bawah tanah) dari dalam sumur secara tidak terkendali . Kejadian ini di dahului dengan masuknya fluida formasi kedalam lubang bor (Well Kick) . Peralatan pencegahan Blowout di tempatkan pada kepala Casing di bawah Rotary Table pada lantai bor .

(22)

4.2 Tinjauan Khusus

(23)

Rangkaian BOP terdiri dari beberapa bagian , dari yang paling atas Annular Preventer dan juga Ram Preventer dan juga System Penunjang lainnya . Pada Blow Out Preventer terdapat 3 sub komponen utama : 1. BOP Stack

2. Accumulator

3. Supporting System (Sistem Penunjang)

 Annular Preventer

Annular Preventer ditempatkan paling atas dari susunan BOP Stack . Annular type Preventer memiliki elemen yang terbuat dari karet , bila mendapat tekanan , maka maka piston akan mendorong elemen penutup ( Rubber Packing Element ) dan mengembang ke dalam sesuai dengan bentuk benda ( pipa ) serta merapat dengan baik .

Rubber Packing Elemen ini juaga dapat menutup lubang annulus baik lubang dalam keadaan kosong ataupun ada rangkaian pipa bor . Annuar Preventer merupakan bagian penting dalam rangkaian BOP , karena ia dapat menahan tekanan paling besar . Di dalam Annular Preventer terdapat beberapa komponen utama , yaitu Head Cover , Wear Plate Packing Element , Openning Chamber , Piston , Closing Chamber , Piston Indicator Hole , Body , Slotted Body Sleeve , Seal-Seal .

Annular type Hydrill

Pencegahan semburan liar tipe Hydrill akan menutup karena mendapat dorongan tekanan hidrolik sehingga piston akan bersinggungan dengan packing element dan bergerak keatas , maka jari-jari baja dari packing element akan merapat dan karet mengembang

kedalam dan menutup dengan rapat .

Pencegahan semburan liar Annular ada (empat) 4 macam , yaitu : A. Annular type MSP , untuk operasi dengan tekanan kerja rendah 500 psi sampai 2000 psi .

B. Annular type GK dengan tekanan kerja antara 3000 psi sampai 10.000 psi , tipe ini yang paling banyak di pakai di lapangan .

(24)

C. Annular type GL ukuran dengan tekanan kerja rendah antara 5000 psi dan dipakai untuk operasi pemboran di dasar laut .

D. Annular type GKS untuk operasi snubbing dengan ukuran kecil dan tekanan kerja besar 3000 psi sampai dengan 2000 psi .

Hydril GK Annular BOP , tipe ini paling banyak di pakai di banding tipe lainnya . Annular ini dapat di pakai untuk BOP ang di pasang di permukaan ( Surface BOP Stack System ) dan untuk BOP yang di pasang di dasar laut ( Subsea BOP Stack ) . Packing element atau packing unit dari Hydrill di buat dari karet alam atau karet sintetis , ia memiliki deretan jari-jari baja yang bersatu dengan karet tersebut , untuk penghimpit dan memperkuat karet saat penutupan .

Pencegah semburan liar ini di tutup dengan cara mempergunakan tekanan hidrolik untuk mendorong piston melalui ruangan penutup ( Closing Chamber ) . Karena bentuk permukaan piston yang bersinggungan dengan Packing Element berbentuk konis maka begitu piston bergerak ke atas karena tekanan hydrolis maka jari-jari baja dari packing element merapat dan karet akan mengembang ke dalam dan melakukan penutupan .

 Diverter

Diverter ditempatkan dibagian atas biasanya pada awal pengeboran/baru dimulai . Alat ini mirip seperti BOP , fungsinya untuk membuang atau mengalirkan ke flare sampai gas tersebut hilang .

(25)

Gambar 4.1 Diverter  Ram Preventer

Pencegahan semburan liar tipe Ram Preventer berbeda dengan pencegahan semburan liar tipe Annular . Kalau tipe Annular mampu menutup sumur pada segala keadaan lubang , sedangkan untuk type ram hanadapat menutup satu macam kondisi lubang tertentu , misalnya untuk tidak ada pipa atau untuk satu ukuran tertentu atau juga untuk satu variasi ukuran pipa tertentu , yang dalam hal ini sangat tergantung design dari ukuran dan jenis ram yang dipasang .

(26)

Ram Preventer hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran pipa tertentu , atau pada keadaan tidak ada pipa bor dalam lubang . Jenis Ram Preventer yang biasanya di gunakan adalah :

 Pipe Ram

Digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada pada lubang bor .

Gambar 4.3 Pipe Ram  Blind or Blank Ram

Digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada pada lubang bor .

(27)

Gambar 4.4 Blind or Blank Ram  Shear Ram

Digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada pada lubang bor . Pada saat pengebopran berlangsung Shear Ram jarang digunakan karna pengeboran berlangsung tergantung kebutuhan.

(28)

Gambar 4.5 Shear Ram

 Variable Ram

Pencegahan semburan liar dengan Variable Ram dapat dipergunakan untuk menutup lubang pipa dengan ukuran pipa yang berbedda-beda tetapi masih dalam batas range kemampuan dan dapat untuk menutup annulus hexagonal Kelly . Khusus untuk pencegahan semburan liar didasar laut ram variable di pakai sebagai cadangan bila ukuran pipa berubah .

(29)

Gambar 4.6 Variable Ram

4.3 Sistem Kontrol (Control System)

Accumulator

Accumulator adalah botol tekan atau pressure bottle yang mula-mula diisikan dengan nitrogen bertekanan , yang dapat di pompakan cairan kedalam , nitrogen didalam mengalami kompresi . Accumulator bekerja pada BOP Stack dengan saluran hydraulic bertekanan tinggi . Pada saat terjadi Kick, driller dengan cepat menutup Blow Out Preventer dengan menghidupkan control pada Accumulator atau Remote Control Panel yang terletak pada lantai bor/Rig Floor . Accumulator tersedia dalam tekanan kerja 1500 Psi , 2000 Psi , 3000 Psi .

(30)

Gambar 4.7 Accumulator Unit

Remote Control Panel

Suatu pengangkat yang ditempatkan di Rig Floor yang dapat di operasikan oleh Driller untuk memberikan tekanan tenaga Hydraulic pada rangkaian BOP agar valve pada PSL dapat di buka dan di tutup ssecara otomatis tanpa harus ke Accumulator ataupun manual langsung menutup BOP dari Valve BOP .

3.4 Supporting System ( Sistem Penunjang )

Peralatan penunjang yang terpasang rangkaian peralatan system pencegahan semburan liar (Blow Out Preventer) meliputi :

 Choke Manifold

Atau bias disebut Back Pressure Manifold karena saat operasi pemboran mengalirkan gas dan lumpur . Choke Manifold merupakan suatu kumpulan fitting dengan beberapa Outlet yang dikendalikan secara manual atau otomatis . Bekreja pada BOP Stack dengan “High Pressure Line” disebut “Choke Line” .

Bila dihidupkan Choke Manifold membantu menjaga Back Pressure dalam lubang bor untuk mencegah erjadinya intrusi fluida formasi .

(31)

 Kill Line

Kill Line bekerja pada BOP system biasanya berlawanan berlangsung dengan Choke Manifold ( dan Choke Line ) . Lumpur berat di pompakan melalui Kill Line kedalam lumpur bor sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat mengimbangi tekanan formasi .

(32)

 Choke Line

Choke Line biasa di sebut HCR 4 sama seperti Kill Line , alat ini bekerja pada BOP system . Alat ini biasanya dipasang berlawananan dengan Kill Line . Fungsinya untuk mengalirkan mengalirkan fluida

bertekanan dari dalam sumur ke Choke Manifold jika terjadi Kick . Ukuran Choke Line minimum 3 dan lebih besar dari Kill Line karena aliran lebih besar yang mengalir melalui Choke Line .

Gambar 4.9 Choke Line  Hydraulic Adjustable Choke

Pada choke ini merupakan jenis Hydraulic Adjustable Choke yang dapat menutup penuh sehingga dipakai untuk menutup sumur . Tenaga kerja dari choke ini 10.000psi . Pembangkit tenaga hydraulic dapat menggunakan udara / pompa tenaga hydraulic sebagai cadangan jika saluran hydraulic dari consule rusak sampai choke maka choke dioperasikanlangsung dengan manual yaitu di putar memakai tongkat besi .

 Drilling Spools

Drilling Spools terletak diantara Ram Preventer . Drilling Spools berfungsi untuk tempat pemasangan Choke Line (yang mengsirkulasikan

(33)

“Kick” keluar dari lubang bor) dan Kill Line (yang memompakan lumpur berat) . Drilling Spools diperlukan untuk menghindari ausnya outlet pada Ram Preventer . Drilling Spools harus mempunyai tekanan kerja yang ssama dengan Annular Preventer dan Ram Preventer yang terpasang .

Gambar 4.10 Drilling Spools  Casing Head

(34)

Alat tambahan pada bagian atas casing yang berfungsi sebagai fondasi BOP Stack .

Gambar 5.11 Casing Head

 Double Studded Adapter

Alat tambahan untuk menyambungkan RAM Preventer ke Drilling Spools/Annular Preventer . Gambar 5.11 Drilling Spools

(35)

Gambar 5.12 Double Studded Adapter  Flange

Alat tambahan apabila Blow Out Preventer yang di pasang tidak sampai pada Rig Floor (Subtructure) .

 Bottom Flange

Adalah tempat dudukan aau pondasi BOP diatas Casing agar BOP bisa di rangkai dan agar tidak bergerak . Pemasangan bottom flange ini harus benarRibenar di perhatikan saat pengelasan karena bisa mengalami kebocoran dan tidak kuat menopang bagian BOP yang lainnya, pengelasan harus dilakukan berulang-ulang kali agar kuat menempel pada Casing .

(36)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1 BOP (Blow Out Preventer adalah alat yang digunakan untuk menutup/menahan semburan liar atau mengalirnya fluida formasi ke dalam lubang bor secara tak terkendali ( menghentikan laju Kick dan mencegah terjadinya Blow Out )

1 Komponen-komponen Blow Out Preventer terdiri dari :

 Blow Out Preventer dari luar pipa : a. Annular Preventer

b. Ram Preventer

 Blow Out Preventer dari dalam pipa : a. Upper Kelly Cock

b. Lower Kelly Cock c. Safety Valve

d. Inside BOP

e. Drop In Check Valve f. Drill Pipe Float Valve

(37)

 Saluran pengendali : a. Drilling Spools b. Kill Line

c. Choke Flow Line ( Choke Line )

d. Choke Manifold ( Back Pressure Manifold )

 Sistem Kontrol : a. Accumulator Unit b. Remote Control Panel

2 Annular Preventer berisi Rubber Packing Element yang dapat menutup lubang annulus baik lubang dalam keadaan kosong ataupun rangkaian pipa bor .

3 Diverter ditempatkan di bagian atas biasanya pada awal pengeboran/baru dimulai .

4 Ram Preventer hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran pipa tertentu atau pada keadaan tidak ada pipa bor dalam lubang . 5 Pipe Ram digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu

rangkaian pipa bor berada pada lubang bor .

6 Blind Ram digunakan untuk menutuk lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada pada lubang .

7 Shear Ram digunakan untuk memotong pipa sehingga lubang bor kosong .

8 Accumulator adalah botol tekanan atau Pressure Bottle yang berfungsi menutup Blow Out Preventer dengan menghidupkan control pada Remote Control Panel .

9 Remote Control Panel adalah alat untuk menghidupkan accumulator unit .

10 Nitrogen Back Up System berfungsi menyediakan sumber emergency power untuk menutup Ram Preventer .

11 Kill Line berfungsi member injeksi fluida ke dalam sumur pemboran apabila diperlukan untuk mematikan sumur .

12 Choke Line berfungsi membuang lumpur atau gas pada sumur pemboran ke flare dan biasanya berukuran lebih besar ketimbang Kill Line .

(38)

B. Saran

1 Meminimalisir kecelakaan kerja di lapangan , bekerja dengan baik pada saat operasi berlangsung .

2 Blow Out Preventer menjadi alat vital dalam pengeboran maka terus di perhatikan dan di rawat aga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan .

3 Para crew Rig lebih berhati-hati karena sewaktu-waktu Kick dan Blow Out biasa terjadi .

4 Jangan bekerja sambil bercanda karena bias membahayakan keselamatan sendiri dan orang lain .

5 Susunan Blow Out Preventer harus di dasarkan oleh tingkat Kick yang di perkirakan akan terjadi .

6 Tekanan kerja dari Blow Out Preventer minimum harus sama dengan tekanan sumur yang akan di hadapi .

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Erwyn Saputra . 2014 . Laporan Kerja Praktek : Blow Out Preventer System. Indramayu : Akademi Minyak dan Gas Balongan Pusdiklat Migas. 2012 . Peralatan Pencegahan Semburan Liar (Well

Gambar

Gambar 4.2 Ram Preventer
Gambar 4.3 Pipe Ram
Gambar 4.4 Blind or Blank Ram
Gambar 4.5 Shear Ram
+7

Referensi

Dokumen terkait