• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KOMUNIKASI VERTIKAL PADA KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS : DIVISI MARKETING PT IBAR SISTEM SOLUSI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK KOMUNIKASI VERTIKAL PADA KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS : DIVISI MARKETING PT IBAR SISTEM SOLUSI)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK KOMUNIKASI VERTIKAL PADA

KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN

(STUDI KASUS : DIVISI MARKETING PT

IBAR SISTEM SOLUSI)

DM.Yasser M. Taufiq

JLN.KH.Syahdan Gang U1 No 20 Jakarta Barat, telepon 085260403051 email dm.yasser06@yahoo.com

Dosen Pembimbing, Sari Ramadanty,S. SoS. M. Si

ABSTRAK

Semakin baiknya komunikasi vertikalyang terjalin secara tidak langsung akan memberikan dampak baik bagi atasan dan karyawan di perusahaan. Komunikasi vertikal yang baik akan menghasilkan kedisiplinan kerja karyawan yang baik puladan membuahkan hasil baik bagi perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Hasil dari penelitian ini adalah komunikasi vertikal dankedisiplin kerja karyawan penting dalam penerapan terhadap sebuah organisasi perusahaan. Hambatan yang terjadi di PT Ibar Sistem Solusi khusunya divisi Marketing adalah komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya masih kurang baik, sehinggakaryawan belum mempunyai rasa tanggung jawab yang kuat terhadap pekerjaan dan untuk setiap karyawan di PT Ibar Sistem Solusi diharapkan mempunyai pengaruh yang baik dan signifikan terhadap perusahaan.

Kata Kunci: Komunikasi Vertikal, Kedisiplinan, Dampak Komunikasi

ABSTRACT

Semakin baiknya komunikasi vertikalyang terjalin secara tidak langsung akan memberikan dampak baik bagi atasan dan karyawan di perusahaan. Komunikasi vertikal yang baik akan menghasilkan kedisiplinan kerja karyawan yang baik puladan membuahkan hasil baik bagi perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Hasil dari penelitian ini adalah komunikasi vertikal dankedisiplin kerja karyawan penting dalam penerapan terhadap sebuah organisasi perusahaan. Hambatan yang terjadi di PT Ibar Sistem Solusi khusunya divisi Marketing adalah komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya masih kurang baik, sehinggakaryawan belum mempunyai rasa tanggung jawab yang kuat terhadap pekerjaan dan untuk setiap karyawan di PT Ibar Sistem Solusi diharapkan mempunyai pengaruh yang baik dan signifikan terhadap perusahaan.

(2)

PENDAHULUAN

Aktifitas yang dilakukan membutuhkan komunikasi agar tercapainya suatu tujuan, karena komunikasi merupakan hal utama dalam sebuah organisasi perusahaan.Komunikasi sebagai sarana yang bertujuan untuk mengembangkan diri agar dapat berinteraksi dengan sesama anggota dalam sebuah organisasi perusahaan.Maka dari itu komunikasi di dalam sebuah organisasi sangat berpengaruh pada eksistensi di dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang baik merupakan hal yang diwajibkan bagi setiap anggota yang tergabung dalam sebuah organisasi perusahaan, karena komunikasi yang baik dari setiap anggota dalam sebuah organisasi akan mencerminkan bagaimana organisasi tersebut memberikan peranan bagi setiap anggota nya.

Pace and Faules (2010) dalam bukunya Komunikasi Organisasi terdapat lima arah aliran Informasi. Lima arah aliran informasi tersebut adalah komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horisontal, komunikasi lintas-saluran, komunikasi informal, pribadi, atau selentingan.Penjabaran tentang komunikasi vertikal diatas merupakan hubungan internal dalam suatu perusahaan karena terjadi dinamika komunikasi dari setiap karyawan.

Perusahaan memerlukan komunikasi organisasi, antara lain komunikasi vertikal dan horisontal yang baik. Apabila di dalam suatu perusahaan, ada anggota yang tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya, hal tersebut akan mengalami situasi yang buruk. Karena itu, Komunikasi yang baik dapat membawa sesuatu pergerakan positif dan efek yang baik bagi perusahaan. Sedangkan komunikasi yang buruk akan bedampak pada pengaruh yang negatife dan menjadikan suatu penghalang dalam mencapai tujuan kerja.

Komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral.Dimensi vertikal dibagi menjadi dua arah, yaitu ke bawah dan ke atas.Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat suatu kelompok atau organisasi ke tingkat yang lebih rendah merupakan komunikasi ke bawah.Pola komunikasi ke bawah biasa digunakan oleh manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya.Komunikasi ini digunakan oleh pimpinan kelompok dan manajer untuk menentukan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kepada karyawan tentang kebijakan dan prosedur, menunjukkan masalah yang perlu mendapatkan perhatian, dan memberikan umpan balik tentang kinerja. Pola komunikasi ini tidak harus berbentuk kontak lisan atau face to face, misalnya menggunakan surat atau email.

Keberlangsungan komunikasi organisasi secara baik dapat memberikan suatu peningkatan kinerja bagi setiap karyawan maupun atasan.Peningkatan kerja ini perlu dipelihara agar karyawan dapat meningkatkan moral kerjanya, dedikasi, kecintaannya serta kedisiplinannya.Semangat kerja adalah menunjukkan sejauh mana pegawai bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya di dalam perusahaan atau instansi pemerintahan.

Aliran-aliran komunikasi di atas terjadi saat sebuah organisasi perusahaan melakukan komunikasi secara langsung pada PT Ibar Sistem Solution yang merupakan salah satu divisi dari holding company

Eksis Global Mandiri (EGM) yang bergerak dalam bidang bisnis Teknologi Informasi (TI), iBarSis berkomitmen untuk menjadi penyedia solusi TI yang terbaik, dengan keahlian dan pengetahuan yang mendalam dalam bidang layanan dan beradaptasi secara cepat terhadap kebutuhan pasar, seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat dinamis.

Hal-hal yang menjelaskan mengenai komunikasi dan kedisiplinan kerja karyawan dalam perusahaan menunjukan bahwa pentingnya korelasi yang baik dari atasan ke bawahan guna membina kedisiplinan pada karyawan nya.Dan dalam penelitian ini terutama divisi marketing di PT Ibar Sistem Solusi, komunikasi vertikal yang terjadi dalam perusahaan sangat berpengaruh bagi kedisiplinan karyawan.Dalam beberapa situasi, perilaku karyawan yang tidak tepat mengakibatkan kinerjanya tidak baik di organisasi.Dalam kondisi ini, dibutuhkan disiplin.Disiplin merupakan tindakan manajemen yang mendorong pemenuhan standar organisasi.

Hal-hal yang menjelaskan mengenai komunikasi dan kedisiplinan kerja karyawan dalam perusahaan menunjukan bahwa pentingnya korelasi yang baik dari atasan ke bawahan guna membina kedisiplinan pada karyawan nya.Dan dalam penelitian ini terutama divisi marketing di PT Ibar Sistem Solusi, komunikasi vertikal yang terjadi dalam perusahaan sangat berpengaruh bagi kedisiplinan karyawan.Dalam beberapa situasi, perilaku karyawan yang tidak tepat mengakibatkan kinerjanya tidak baik di organisasi.Dalam kondisi ini, dibutuhkan disiplin.Disiplin merupakan tindakan manajemen yang mendorong pemenuhan standar organisasi.

Menurut Mondy dan Noe (2005) dalam jurnal Brahmasari (2009), disiplin merupakan kontrol diri dan tingkah laku tertata karyawan dan mengindikasikan adanya tim kerja yang sejatinya di dalam suatu

(3)

organisasi. Tindakan disiplin memberikan suatu penalti atas karyawan yang gagal memenuhi standar.Tindakan disiplin yang efektif menunjukkan perilaku karyawan yang salah, bukan karyawan sebagai perseorangan.Tindakan disiplin yang dilakukan secara tidak tepat dapat merusak, baik bagi karyawan maupun organisasi.Oleh sebab itu, tindakan disiplin tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.

METODE PENELITIAN

Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada, dengan mencari, menggali dan mengkategorikan sampai pada analisis fakta dan data.Penelitian itu sendiri setidaknya untuk menguji teori, membantah teori dalam penelitian ilmiah atau pemecahan masalah dalam penelitian ilmiah yang bersifat praktis.Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dimana seorang peneliti menjadi instrumen kunci.Hasil dari penelitian kualitatif adalah depth news atau hasil yang lebih mendalam dari penelitian dan sebuah penelitian kualitatif menganalisis dengan berpedoman kepada prosedur-prosedur atau elemen-elemen yang sudah ditentukan sebelumnya.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana peneliti terjuan langsung ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori.Peneliti tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaring, peneliti bebas mengamati objeknya, menjelajah dan menemukan wawasan-wawasan baru ssepanjang penelitian.Penelitiannya terus-menerus mengalami reformulasi dan redireksi ketika informasi-informasi baru ditemukan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus.Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang menelaah satu kasus secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif.Studi kasus bisa dilakukan terhadap individu, seperti yang lazim dilakukan para ahli psikologi analisis; juga terhadap kelompok, seperti yang dilakukan beberapa ahli antropologi, sosiologi dan psikologi sosial.

Pada penelitian yang menggunakan metode ini, berbagai variabelnya ditelaah dan ditelusuri, termasuk kemungkinan hubungan antarvariabel yang ada.Karenanya, penelitian suatu kasus, bisa jadi melahirkan pernyataan-pernyataan yang bersifat ekplanasi.Akan tetapi, eksplanasi tersebut tidak dapat diangkat sebagai suatu generalisasi.Sebuah studi kasus memberikan deskripsi tentang individu.Individu ini biasanya adalah orang, tapi biasa juga sebuah tempat seperti perusahaan, sekolah dan lingkungan sekitar.Sebuah studi observasi naturalistik kadang juga disebut dengan studi kasus.Untuk melengkapi penelitian ini digunakan teknik-teknik yang pada umumnya digunakan oleh penelitian lainnya.Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan Data Primer dan data sekunder sebagai sumber datanya

.

Data Primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara yang secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab penelitian, data primer Wawancara ,Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semistruktur (semistructure interview). Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstuktur.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi partisipasi langsung dengan melakukan kegiatan magang di divisi Marketing PT Ibar Sistem Solusi, peneliti mengamati setiap perilaku dan tindakan dari partisipan didalam ruang lingkup PT Ibar Sistem Solusi yang terkait kinerja karyawan di perusahaan tersebut.

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (dicatat pihak lain), umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang tersusun dalam bentuk arsip atau dokumentasi.Metode dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi peneliti sosial untuk menelusuri data historis. Sebagian besar data yang tersedia berbentuk surat, catatan harian, kenang-kenangan, dan laporan. Sifat utma dari bentuk data-data tersebut tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang lalu.

Teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

(4)

yang telah ada.Analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data, ketimbang setelah selesai pengumpulan data.

Penelitian ini menggunakan analisis data di lapangan model Miles dan Huberman. Sugiyono (2009) menyatakan, analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Pada saat wawancara berlangsung, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban nara sumber, dan apabila jawaban nara sumber setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaannya lagi hingga tahap tertentu, sampai diperoleh data yang kridibel.

HASIL DAN BAHASAN

Menurut Pace dan Faules (2010) dalam buku nya yang berjudul Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Komunikasi ke bawah dalam sebuah oganisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotirotas lebih rendah.Biasanya terdapat anggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai.Namun dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen.

Ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan: (1) Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan, (2) Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, (3) Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi, (4) Informasi mengenai kinerja pegawai, dan (5) Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission). Menganai informasi perintah kerja pada PT Ibar Sistem Solusi khususnya divisi marketing, atasan mereka akan langsung menjelaskan bagaimana melakukan pekerjaan yang akan dikerjakan oleh karyawan dengan cara face to faces saat brifieng pagi. Teknik-teknik dalam pengerjaan pekerjaan akan dijelaskan secara deteail agar karyawan dapat mengerti dan meminimkan kesalahan dalam melakukan pekerjaan. Peraturan mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi atasan yang memegang kendali, dengan pekerja-pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan itu sendiri, atasan dapat menilai langsung dari hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan dengan deadline yang telah di tentukan oleh atasan pada divisi marketing.dengan adanya deadline pengumpulan pekerjaan yang diberikan oleh atasan, agar menjadikan tanggung jawab kepada karyawan pada divisi marketing. Dalam sebuah organisasi terdapat juga arah aliran komunikasi dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia).Semua pegawai dalam sebuah organisasi, kecuali mungkin mereka yang menduduki posisi puncak. Mungkin berkomunikasi ke atas yaitu, setiap bawahan dapat mempunyai alasan yang baik atau meminta informasi dari atau memberi informasi kepada seseorang yang otoritasnya lebih tinggi daripada dia. Suatu permohonan atau komentar yang di arahkan kepada individu yang otoritasnya lebih besar, lebih tinggi, atau lebih luas merupakan esensi komunikasi ke atas (Pace dan Faules, 2010).

Menurut Romli (2014) dalam buku nya yang berjudul Komunikasi Organisasi Lengkap, Komunikasi dari bawah ke atas dirancang untuk menyediakan umpan balik tentang seberapa baik organisasi telah berfungsi.Bawahan diharapkan memberikan informasi tentang prestasinya, praktik serta kebijakan organisasi.Komunikasi dari bawah ke atas dapat berbentuk laporan tertulis maupun lisan, kotak saran, pertemuan kelompok dan sebagainya.

Pada PT Ibar Sistem Solusi khususnya pada divisi marketing, komunikasai antara bawahan dengan atasan terjadi ketika penyelesaian pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh bawahan. Dimana laporan pekerjaan diserahkan kepada atasan dengan cara presentasi saat briefing pagi atau dengan cara menggunakan media elektronik yaitu email. Dengan penyelesaian pekerjaan yang dilaporkan kepada atasan sehingga atasan juga bisa mengetahui bagaimana perkembangan pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh karyawan.

Kedisiplinan merupakan fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin kerja pegawai, semakin baik kinerja yang dapat dicapai.Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil yang optimal.Kedisiplinan merupakan faktor yang utama yang diperlukan sebagai alat peringatan terhadap pegawai yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya.Sehingga seorang pegawai dikatakan memiliki disiplin yang baik jika pegawai tersebut memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya.

(5)

Singodimenjo dalam Edy Sitrisno (2011) bahwa : “Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya.

Veithzal Rivai (2011) menyatakanbahwa : “Disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan.”

Pada PT Ibar Sistem Solusi khususnya divisi marketing, Kedisiplinan kerja karyawan sangatlah penting, dimana kedisiplinan kerja harus sangat diperhatikan karena menjadi tanggung jawab bersama bagi setiap orang yang bekerja sama. Karyawan yang memiliki kedisiplinan kerja yang baik maka baik pula penilaian perilaku yang di pandang oleh atasan di setiap divisi marketing. Kedisiplinan kerja yang buruk akan mengakibatkan pelanggaran peraturan yang telah ditetapkan disebuah perusahaan atau pun peraturan secara lisan yang diberikan oleh atasan mereka.

Kedisiplinan kerja harus terus di tingkatkan bagi setiap orang yang ada di perusahaan tersebut, dengan peningkatan kedisiplinan kerja itu sendiri akan mendapatkan hasil yang mereka inginkan, karena kedisiplinan kerja dapat membuat seseorang berubah pola pikir agar lebih baik. Aturan yang diterapkan diperusahaan juga tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan tersebut dikarenakan ada nya peningkatan kedisiplinan kerja yang baik.

Tetapi pada divisi marketing sendiri, masih ada beberapa karyawan yang masih kurang dalam penegakan kedisiplinan kerja pada dirinya sendiri. Ada dari beberapa karyawan yang belum disiplin waktu atau bisa diebut datang terlambat dengan jam yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan juga ada dari beberapa karyawan yang mengumpulkan pekerjaan melewati batas deadline yang sudah ditentukan oleh atasan mereka pada divisi marketing. Dengan demikian kesimpulan yang dapat dihasilkan dari hasil wawancara dan observasi bahwa karyawan belum maksimal untuk kedisiplinan kerja pada PT Ibar Sistem Solusi khususnya divisi marketing.

Komunikasi adalah hal yang sangat penting pada sebuah organisasi perusahaan, karena dengan adanya komunikasi yang baik, makan akan menghubungkan antara satu dengan yang lain nya. Dapat dilihat di PT Ibar Sistem Solusi khususnya divisi marketing dimana karyawan yang ada di divisi marketing masih ada nya hambatan komunikasi antara karyawan dan atasan dan sebaliknya juga, ada nya hambatan komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan pada divisi marketing.

Hambatan komunikasi yang terjadi secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja karyawan pada divisi marketing. Faktor yang menghambat komunikasi antara karyawan dan atasan di PT Ibar Sistem Solusi khususnya divisi marketing adalah karyawan masih merasa segan dalam berbicara langsung dengan atasan mereka, dikarenakan atasan mereka memiliki mood yang suka berubah-ubah dalam artian atasan mereka sering marah. Hambatan komunikasi yang terjadi pada divisi marketing itu sendiri adalah hambatan komunikasi psikologis, dimana hambatan komunikasi psikologis Semua jenis gangguan yang bersumber dari faktor-faktor psikologis, seperti self-awareness, self-perception, persepsi, motivasi, hambatan mental yang menganggu kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dimana dengan adanya hambatan komunikasi yang terjadi pada divisi marketing, para karyawan memiliki cara dalam mengatasi hambatan komunikasi yang terjadi pada divisi marketing.

SIMPULAN DAN SARAN

Komunikasi organisai internal vertikal yang terjadi pada PT Ibar Sistem Solusi khusus nya pada divisi marketing sangatlah berperan penting bagi kedisiplinan kerja karyawan. arah aliran komunikasi yang dipakai di PT Ibar Sistem Solusi khusus nya divisi marketing adalah komunikasi antara atasan dengam bawahan dan antara bawahan dengan atasan, dimana didalam komunikasi ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi, tipe komunikasi kebawah dan keatas, dan metode komunikasi.

Komunikasi organisasi internal vertikal antara atasan dengan bawahan dan antara bawahan dengan atasan yang terjadi pada PT Ibar Sistem Solusi khususnya pada divisi marketing adalah, setiap kerjaan yang akan di kerjakan oleh karyawan akan di komunikasi langsung oleh atasan pada saat briefing pagi secara face to face, segala hal masalah pekerjaan akan dijelaskan dengan baik oleh atasan agar karyawan mengerti dengan pekerjaan apa yang harus dikerjakan. deadline pengumpulan kerja akan

(6)

diberitahukan langsung oleh atasan kepada karyawan, agar ketika kerjaan dikerjakan sesuai deadline, karyawan dapat melaporkan langsung ketika briefing pagi kepada atasan.

Dalam berkomunikasi pasti ada nya hambatan komunikasi yang terjadi, pada PT Ibar Sistem Solusi khususnya pada divisi marketing adanya hambatan komunikasi antara atasan dengan karyawan maupun sebaliknya antara karyawan dengan atasan pada divisi marketing. Atasan sendiri selaku pimpinan pada divisi marketing terkadang kurang memahami karakter dari karyawan pada divisi marketing dan sebaliknya mengenai hambatan komunikasi.Dan hambatan komunikasi antara bawahan terhadap atasan adalah karyawan merasa segan dan canggung untuk menyampaikan hal yang perlu di sampaikan kepada atasan dikarenakan sifat atasan yang sering berubah-rubah.

Kedisiplinan kerja karyawan yang terjadi pada PT Ibar Sistem Solusi khususnya pada divisi marketing adalah, adanya hambatan kedisiplinan kerja karyawan yang belum terlalu baik, terutama dalam keterlambatan jam masuk kerja dan pengumpulan penyelesaian pekerjaan. kedisiplinan kerja yang diterapkan oleh perusahaan maupun atasan pada divisi marketing adalah karyawan harus datang tepat waktu dan setiap pengumpulan pekerjaan, karyawana harus mengumpulkan pada deadline yang sudah diberikan oleh atasan. Kedisiplinan berperan penting dalam setiap kegiatan yang dijalani oleh karyawan dalam perusahaan.hal yang harus ditingkatkan oleh karyawan adalah kedisiplinan jam masuk kerja dan bagaimana karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu. Peningkatan kedisiplinan kerja karyawan akan menjadi hal positif untuk karyawan dan menjadikan penilaian yang baik dari sisi perusahaan.

Dampak komunikasi vertikal pada kedisiplinan kerja karyawan pada PT Ibar Sistem Solusi khususnya divisi marketing adalah, karyawan masih merasa segan dalam berbicara langsung dengan atasan mereka, dikarenakan atasan mereka memiliki mood yang suka berubah-ubah dalam artian atasan mereka sering marah. Hambatan komunikasi yang terjadi pada divisi marketing itu sendiri adalah hambatan komunikasi psikologis, dimana hambatan komunikasi psikologis Semua jenis gangguan yang bersumber dari faktor-faktor psikologis, seperti self-awareness, self-perception, persepsi, motivasi, hambatan mental yang menganggu kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dimana dengan adanya hambatan komunikasi yang terjadi pada divisi marketing, para karyawan memiliki cara dalam mengatasi hambatan komunikasi yang terjadi pada divisi marketing.

Saran akademis dengan adanya hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepada peneliti lainnya yang ingin mengadakan penelitian dengan topik yang sama agar mengkombinasikan dengan konsep lain seperti feedback dalam komunikasi yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Selain itu diharapkan peneliti lainnya dapat melihat masalah dengan tidak dari satu sisi, namun dapat dilihat dari berbagai sisi.

Saran praktis dengan adanya penelitian ini diharapkan dengan adanya pembahasan dapat membantu perusahaan dalam memahami pentingnya komunikasi antara atasan dan bawahan dan kedisiplinan kerja karyawan untuk kemajuan berasama dalam perusahaan.Sehingga dapat di praktekan agar tidak terjadi hambatan pada PT Ibar Sistem Solusi.

Diharapkan masyarakat atau pembaca mampu memahami informasi yang ada dalam penelitian ini serta masyarakat mampu memberikan persepsi dan memahami komunikasi dengan lebih baik lagi agar masyarakat mampu memahami bagaimana pentingnya komunikasi dan kedisiplinan kerja bagi sebuah organisasi.

REFERENSI

Ardianto, Elvinaro. (2011). MetodologiPenelitianUntuk Public Relations KuantitatifdanKualitatif.EdisiKedua. Bandung: PT RemajaRosdakarya. Cozby, C. Paul. 2009. Methods in Behavioral Research. New York: Ninth Edition,

Mcgraw Hill Companies.

Cresswell, John W. (2007). Qualitative inquiry and Research Design : Choosing AmongFive Approaches.Second Edition.California: Sage Publication.

(7)

EdySutrisno, 2010, ManajemenSumberDayaManusia, CetakanKetiga, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Mangkunegara, A. A, Anwar Prabu, 2011. ManajemenSumberDayaManusia Perusahaan, RemajaRosdakarya, Bandung

Muhammad,(2014).KomunikasiOrganisasi(Cetakan-14), Jakarta : PT BumiAksara. Moore. H Frazier.(2005). HUMAS Membangun Citra Dengankomunikasi.Cetakan

Kedua.Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2007). IlmuKomunikasi: SuatuPengantar.Cetakankesebelas. Bandung:RemajaRosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2009). SistemManajemenKomunikasi. Bandung: Offset R. Pace, R Wayne danFaules, Don F. (2010).KomunikasiOrganisasiStrategi

MeningkatkanKinerja Perusahaan. Cetakankesepuluh. Bandung: PT RemajaRosdakarya. Panggabean, Mutiara S, 2004. ManajemenSumberDayaManusia, Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Purwanto, Djoko. (2006). KomunikasiBisnis.EdisiKetiga. Jakarta: Erlangga. Romli, Khomsahrial. (2014). KomunikasiOrganisasiLengkap.EdisiRevisi.Jakarta :

Grasindo.

Ruslan, Rosady. (2006). MetodePenelitian Public Relations danKomunikasi. Jakarta :PT.RajaGrafindoPersada.

Sugiyono.2009. MetodePenelitianKuantitatifdanKualitatif.CV.Alfabeta: Bandung.

Sugiyono (2010).MemahamiPenelitianKualitatif.Cetakankeenam. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal. 2011, ManajemenSumberDayaManusiauntuk Perusahaan: dari TeorikePraktik,RajaGrafindoPersada, Jakarta

JURNAL :

http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/12/JURNAL%20MEGA%20(BARU)%20(12-30-13-03-03-15).pdf

Brahmasari&, I. A. (2009). Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol.7, No. 1.http://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/view/153/187 Tariszka- Semegine, Eva (2012). Organizational Internal Communication as a means of improving efficiency Vol.8, http://search.proquest.com/docview/1316952471?accountid=38628

http://connection.ebscohost.com/c/articles/4387296/effective-employee-discipline-case-internal-revenue-service

Castilla, Emilio J (2011). Bringing Managers Back In: Managerial Influences on Workplace Inequality.

(8)

RIWAYAT PENULIS

DM.Yasser M. Taufiq, lahir di kota Banda Aceh pada 06Juni 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang Marketing Communication pada 2015. Penulis aktif di organisasi Himpunan Marketing Communication sebagai anggota

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Data Kualitatif terhadap identifika - si kebutuhan yang diberikan Pemerintah Kota Bandung diantaranya (1) mengacu pada data kuantitaif seperti yang dijelaskan pada

Kesimpulan dari penelitian ini ialah kapang Rhizopus oligosporus dapat dicampur baik dengan bakteri Klebsiella pneumoniae atau Citrobacter freundii dalam suatu media

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Hassan et al (2015; 2017) di Malaysia dan Thailand menunjukkan e-gaya hidup secara signifikan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan

Komitmen Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus secara terus-menerus melakukan penelitian yang selanjutnya memberikan label halal terhadap jenis-jenis makanan yang

Menurut Slameto (2013: 60) faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu Faktor keluarga, faktor sekolah dan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kebutuhan pengajaran bahasa Inggris bagi kelas karyawan berfokus pada bahasa Inggris untuk keperluan akademik yang nantinya ikut

Setelah melakukan analisis mengenai penelitian tentang audit atas fungsi sumber daya manusia sub bagian keuangan pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Ketua dan/atau anggota peneliti tidak sedang terikat sebagai ketua atau anggota peneliti dalam penelitian lain yang dibiayai dari DIPA UNY tahun 2016.. Dosen hanya