• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT Chair lecture is one of the supporting facilities for the activities of lectures at the University Gunadarma. Chair lecture that exist today

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT Chair lecture is one of the supporting facilities for the activities of lectures at the University Gunadarma. Chair lecture that exist today"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI ERGONOMI DESAIN PRODUK KURSI KULIAH MENGGUNAKAN CATIA V5R17 BERDASARKAN ANALISIS POSTUR

MANUSIA DAN ANALISIS AKTIVITAS MANUSIA

(ERGONOMIC PRODUCT DESIGN EVALUATION OF CHAIR LECTURE USING CATIA V5R17 ON HUMAN POSTURE ANALYSIS AND HUMAN

ACTIVITY ANALYSIS)

1FAJAR BAKTI

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma 1

pacific_blueocean@yahoo.com

ABSTRAK

Kursi kuliah merupakan salah satu fasilitas penunjang bagi kegiatan perkuliahan yang ada di Universitas Gunadarma. Kursi kuliah yang ada saat ini terlihat sangat kaku dan tidak ergonomis apabila digunakan oleh mahasiswa. Banyak sekali keluhan-keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa saat menggunakan kursi kuliah ini, keluhan yang paling banyak dirasakan adalah rasa sakit di bagian punggung dan bagian leher saat menulis. Oleh karena itu, berdasarkan masalah tersebut dilakukan evaluasi ergonomi desain kursi kuliah menggunakan perangkat lunak desain Catia V5R17 dengan menganalisis postur tubuh saat duduk pada kursi kuliah agar diperoleh suatu posisi duduk yang nyaman bagi pengguna kursi kuliah dan menganalisis sikap kerja saat duduk pada kursi kuliah berdasarkan analisis RULA (Rapid Upper Limb Assessment).

Pengaturan postur tubuh pada manikin disesuaikan dengan kursi kuliah yang telah dirancang menggunakan Catia V5R17. Manikin tersebut diinteraksikan dengan kursi kuliah agar dapat diperoleh suatu posisi tubuh yang sesuai. Pada pengaturan ini terdapat 13 postur tubuh yang diatur berdasarkan derajat kebebasan, persentase jangkauan, dan jenis gerakan otot.

Berdasarkan analisis RULA (Rapid Upper Limb Assessment) pada sikap duduk di kursi kuliah, diperoleh nilai akhir yaitu 2 dengan action level 1. Skor ini menunjukkan bahwa resiko pengguna kursi kuliah mengalami keluhan pada bagian tubuh tertentu relatif rendah dan dianggap masih dapat diterima. Perubahan yang direkomendasikan pada desain kursi kuliah yang ergonomis di Universitas Gunadarma dengan memberikan bahan pelapis yang empuk pada bagian sandaran punggung dan alas duduk yang terbuat dari kayu. Kaki kursi depan bagian kanan yang menjadi penyangga alas tulis ditambahkan panjangnya menjadi 66 cm. Alas tulis yang datar diperbaiki dengan dimiringkan sebesar 1 cm ke bawah pada bagian yang menempel dengan kaki kursi bagian belakang. Bagian penyangga sandaran punggung diberikan kemiringan sebesar 150 dari daerah vertikal.

Kata Kunci: Catia V5R17, Kursi Kuliah, Analisis Postur Manusia, Analisis Aktivitas Manusia, RULA

(2)

ABSTRACT

Chair lecture is one of the supporting facilities for the activities of lectures at the University Gunadarma. Chair lecture that exist today looks very stiff and not ergonomic when used by students. There are so many grievances felt by students when using the chair of this course, the most widely perceived grievance is a pain in the back and the neck when writing. Therefore, based on the issue of ergonomics evaluation conducted lectures seat design using Catia V5R17 software design by analyzing your posture when sitting on a chair lecture in order to obtain a comfortable sitting position for the user classes and analyze the attitude of the chair when sitting on a chair working class based on the analysis Rula (Rapid Upper Limb Assessment).

Manikin posture setting adjusted on chair lecture that have been designed using Catia V5R17. Manikin interacts with the seat lecture in order to obtain an appropriate posture. In this arrangement there are 13 postures that are governed by the degrees of freedom, the percentage range, and type of muscle movement.

Based on the analysis of Rula (Rapid Upper Limb Assessment) on the attitude of sitting in lecture, the final values obtained 2 by the action level that is 1. This score indicates that the user's risk class seats have complaints on certain body parts are still relatively low and considered acceptable. Recommended changes to the design of an ergonomic chair lecture at the University Gunadarma by providing a soft coating material on the backrest and cushion are made of wood. Foot to the right front seat of a writing pad buffer was added to 66 cm in length. Writing pads, flat repaired with tilted downward by 1 cm on the part attached to the back of the chair legs. The buffer supplied backrest slope of 150 from the vertical.

Keywords: Catia V5R17, Chair Lecture, Human Posture Analysis, Analysis of Human Activity, RULA

PENDAHULUAN

Ergonomi merupakan suatu studi tentang aspek-aspek manusia di dalam suatu lingkungan kerja, dimana suatu fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi satu sama lain. Manusia merupakan salah satu faktor utama dalam hal perancangan, karena segala sesuatu yang berkaitan dengan perancangan akan berpusat kepada manusia itu sendiri. Salah satu aspek kajian ergonomi yang sangat berkaitan dengan perancangan produk berdasarkan dimensi tubuh manusia adalah antropometri. Antropometri berisi kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia (ukuran, bentuk, dan kekuatan), dari data tersebut dapat digunakan dalam hal perancangan produk sehingga dapat menciptakan suatu lingkungan kerja yang efisien, nyaman, aman, sehat, dan efektif (Nurmianto, 2008).

Perangkat lunak Catia V5R17 sebagai salah satu perangkat lunak desain yang memiliki kemampuan untuk diaplikasikan dalam perencanaan desain produk. Catia juga memiliki kemampuan analisis ergonomi.

Kursi kuliah merupakan salah satu fasilitas penunjang bagi kegiatan perkuliahan yang ada di Universitas Gunadarma. Kursi kuliah yang ada saat ini terlihat sangat kaku dan tidak ergonomis apabila digunakan oleh mahasiswa, seperti alas duduk dan sandaran punggung yang terbuat dari kayu sehingga tidak nyaman saat digunakan. Bila kursi kuliah kurang memenuhi persyaratan antropometrik, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi proses belajar mengajar para mahasiswa dan tidak dipungkiri akan

(3)

mengakibatkan kelainan tulang akibat posisi duduk yang salah. Duduk memerlukan lebih sedikit energi daripada berdiri, karena hal itu dapat mengurangi banyaknya beban otot statis pada kaki (Nurmianto, 2008).

Banyak sekali keluhan-keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa saat menggunakan kursi kuliah ini, keluhan yang paling banyak dirasakan adalah rasa sakit di bagian punggung dan bagian leher saat menulis. Menurut Prisilia (2005), sebanyak 32,5% responden di Universitas Gunadarma memiliki keluhan sakit pada sebagian anggota tubuhnya (leher, punggung, bahu, pinggang, tangan, kaki) dan bokong yang panas, sedangkan 17,5% responden menyatakan keluhan berupa sakit pada bagian punggung. Jika rasa sakit ini dibiarkan terus-menerus, maka akan menimbulkan penyakit kelainan tulang akibat salah posisi saat duduk, seperti kelainan tulang punggung (lordosis, skoliosis, dan kifosis). Oleh karena itu, berdasarkan masalah tersebut akan dilakukan evaluasi ergonomi desain produk kursi kuliah menggunakan perangkat lunak desain Catia V5R17 berdasarkan analisis postur manusia dan analisis aktivitas manusia.

Berdasarkan evaluasi ergonomi terhadap produk kursi kuliah, maka diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai produk kursi kuliah yang ergonomis sehingga dapat menunjang kegiatan perkuliahan di Universitas Gunadarma yang efisien, nyaman, aman, sehat, dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis postur tubuh saat duduk pada kursi kuliah menggunakan Catia V5R17 agar diperoleh suatu posisi duduk yang nyaman bagi pengguna kursi kuliah, menganalisis sikap kerja saat duduk pada kursi kuliah berdasarkan analisis RULA (Rapid Upper Limb Assessment ) menggunakan Catia V5R17, dan merekomendasikan desain produk kursi kuliah yang digunakan di Universitas Gunadarma.

METODE PENELITIAN

Studi pendahuluan pada penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung ke ruang kelas Universitas Gunadarma atas izin dari pihak yang terkait. Observasi ini dilakukan dengan mengukur dimensi fisik pada kursi kuliah dan menentukan jenis material yang dipakai pada kursi tersebut.

Studi pustaka pada penelitian ini diambil dari berbagai referensi terkait. Adapun referensi-referensi tersebut diperoleh melalui buku referensi, perpustakaan kampus, perpustakaan laboratorium, karya ilmiah, dan sumber elektronik melalui media internet.

Pengumpulan data yang dilakukan terdiri atas ukuran dimensi fisik kursi kuliah dan pengumpulan data antropometri. Data ukuran kursi kuliah diperoleh dengan cara mengukur secara langsung. Pengumpulan data antropometri dilakukan dengan cara mengukur dimensi tubuh dalam keadaan duduk statis sebanyak 40 orang naracoba.

Dimensi tubuh yang diukur antara lain berat badan (BB), tinggi duduk tegak (TDT), tinggi mata duduk (TMD), tinggi bahu duduk (TBD), tinggi sandaran punggung (TSP), tinggi pinggang (TPng), tinggi lutut duduk (TLD), tinggi popliteal (TPo), jarak pantat ke lutut (JPL), jarak pantat ke popliteal (JPP), lebar pinggul (LP), lebar bahu duduk (LB), lebar sandaran duduk (LSD), panjang bahu ke siku (PBS), tebal perut duduk (TPD), tebal paha (TP), dan siku ke ujung jari (SUJ).

Lokasi penelitian yang dilakukan berada di Laboratorium Menengah Teknik Industri Universitas Gunadarma Kampus E Kelapa Dua Depok. Lokasi ini dipilih karena cocok sebagai tempat penelitian, seperti ketersediaan alat-alat dan sumber pustaka terkait yang menunjang bagi keperluan penelitian tugas akhir ini.

(4)

Adapun alat-alat yang digunakan sangat menunjang selama kegiatan penelitian dilakukan. Alat-alat penelitian yang dipakai adalah meteran, busur, penggaris, kursi antropometri, komputer, kamera, dan alat tulis.

Hasil yang diperoleh dari pengolahan data kemudian akan dianalisis. Analisis postur manusia dilakukan dengan menganalisis postur dari manikin saat diposisikan dengan kursi kuliah. Analisis aktivitas manusia dilakukan dengan menganalisis hasil skor dari pengujian menggunakan RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Analisis rekomendasi produk dilakukan dengan merekomendasikan desain produk kursi kuliah di Universitas Gunadarma.

Penelitian ini hanya membahas objek penelitian sebagai bahan pembahasan. Objek penelitian ini adalah produk kursi kuliah dimana akan diletakkan manikin sebagai alat untuk menguji keergonomisan produk kursi kuliah menggunakan perangkat lunak Catia V5R17.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kursi kuliah yang telah diukur pada penelitian ini terdiri dari 13 komponen pembentuk dengan bahan dasar kayu dan besi. Adapun komponen tersebut adalah alas duduk (1 buah), penyangga alas duduk (3 buah), kaki kursi belakang (2 buah), kaki kursi kanan depan (1 buah), kaki kursi kiri depan (1 buah), alas tulis (1 buah), penyangga alas tulis 1 (1 buah), penyangga sandaran punggung (2 buah), sandaran punggung (1 buah), penyangga alas tulis 2 (1 buah), penyangga alas tulis 3 (1 buah), penyangga kaki kursi (2 buah), dan alas tas ( 5 buah).

Tabel. 1

Data Ukuran Dimensi Fisik Kursi Kuliah

No. Nama Komponen Jenis Material Ukuran (mm)

Sudut Kemiringan

(0) Panjang Lebar Tebal

1. Alas duduk Kayu 390 460 18 -

2. Penyangga alas duduk Besi 390 25 25 -

3. Kaki kursi belakang Besi 680 25 25 -

4. Kaki kursi kanan depan Besi 620 25 25 -

5. Kaki kursi kiri depan Besi 430 25 25 -

6. Alas Tulis Kayu 485 235 18 -

7. Penyangga alas tulis 1 Besi 415 25 25 -

8. Penyangga alas tulis 2 Besi 145 30 15 -

9. Penyangga alas tulis 3 Besi 246 5 5 71

10. Penyangga sandaran punggung Besi 160 25 25 10

11. Sandaran punggung Kayu 145 460 18 -

12. Penyangga kaki kursi Besi 390 20 20 -

13. Alas tas Besi 395 15 15 -

Hasil pengukuran dimensi fisik kursi kuliah digunakan sebagai data ukuran untuk merancang kursi kuliah. Perancangan kursi kuliah ini menggunakan perangkat lunak Catia V5R17.

(5)

Desain Kursi Kuliah di Universitas Gunadarma Menggunakan Catia V5R17

Langkah awal dalam pembuatan manikin pada Catia V5R17 adalah dengan memilih human builder. Human builder

membuat manikin agar dapat berinteraksi dengan produk.

Interaksi Manikin dengan Kursi Kuliah pada Langkah selanjutnya adalah

suatu model sistem manusia yang memberikan pengamatan secara terperinci yang berbasis pada manusia dalam perancangan suatu tempat kerja atau produk. Tabel ukuran dimensi tubuh dapat dilihat pada Tabel 2.

Hasil Perhitungan Data Antropometri Stat No. Dimensi Tubuh Dimensi Tubuh Manikin pada Catia V5R17 1. BB Weight 2. TDT Sitting height 3. TMD Eye height sitting 4. TBD Acromial height sitting 5. TSP Midshoulder height Sitting 6. TPng Waist height sitting - omphalion Gambar 1.

Desain Kursi Kuliah di Universitas Gunadarma Menggunakan Catia V5R17

Langkah awal dalam pembuatan manikin pada Catia V5R17 adalah dengan Human builder merupakan suatu alat yang digunakan untuk membuat manikin agar dapat berinteraksi dengan produk.

Gambar 2.

Interaksi Manikin dengan Kursi Kuliah pada Human Builder

Langkah selanjutnya adalah Human measurements editor yang didasarkan pada suatu model sistem manusia yang memberikan pengamatan secara terperinci yang berbasis pada manusia dalam perancangan suatu tempat kerja atau produk. Tabel ukuran dimensi tubuh dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2.

Hasil Perhitungan Data Antropometri Statis untuk Ukuran Manikin Menggunakan SPSS 13 Dimensi Tubuh Manikin pada Catia V5R17 Nilai Rata-rata Standar Deviasi Persentil 55.9625 Kg 13.41564 Sitting height 85.385 Cm 3.54745 85.65 Cm height sitting 73.6175 Cm 4.33246 Acromial height 56.17 Cm 3.87822 Midshoulder height Sitting 46.645 Cm 4.63874 46.25 Cm Waist height omphalion 20.6125 Cm 3.80561 19.25 Cm Desain Kursi Kuliah di Universitas Gunadarma Menggunakan Catia V5R17

Langkah awal dalam pembuatan manikin pada Catia V5R17 adalah dengan merupakan suatu alat yang digunakan untuk

yang didasarkan pada suatu model sistem manusia yang memberikan pengamatan secara terperinci yang berbasis pada manusia dalam perancangan suatu tempat kerja atau produk. Tabel ukuran

is untuk Ukuran Manikin Menggunakan SPSS 13 Persentil 50 53 Kg 85.65 Cm 74 Cm 55 Cm 46.25 Cm 19.25 Cm

(6)

7. TLD Knee height -

sitting 49.23 Cm 5.71059 50 Cm 8. TPo Popliteal height 41.4475 Cm 4.64156 42 Cm 9. JPL Buttock knee length 59.675 Cm 3.20758 59.9 Cm 10. JPP Buttock popliteal length 47.475 Cm 3.96451 48 Cm 11. LP Hip breadth - sitting 32.2825 Cm 3.86768 32 Cm 12. LB Bideltoid breadth 42.0525 Cm 5.21143 41.55 Cm 13. LSD Interscye 1 33.3925 Cm 3.73187 33.25 Cm 14. PBS Shoulder elbow length 32.9075 Cm 4.11921 33 Cm 15. TPD Abdominal extension depth - sitting 21.4775 Cm 3.2573 21 Cm 16. TP Thigh clearence 12.6875 Cm 2.50857 13 Cm

17. SUJ Forearm hand

length 44.1375 Cm 3.37409 44 Cm Pengaturan postur tubuh manikin pada penelitian ini digunakan untuk mengatur posisi duduk yang ideal saat manikin berinteraksi dengan kursi kuliah. Hal tersebut menggambarkan keadaan yang sebenarnya saat mahasiswa menggunakan kursi kuliah. Pengaturan postur tubuh manikin pada Catia V5R17 menggunakan human posture analysis. Human posture analysis atau analisis postur manusia biasa digunakan untuk menganalisis perawakan global dan lokal, sudut yang lebih disukai, dan segi kenyamanan.

Tabel 3.

Pengaturan Postur Tubuh pada Human Posture Analysis

No. Postur

Tubuh Jenis Gerakan

Persentase Jangkauan Gerakan (%) Kemiringan (0) Maksimum (0) Minimum (0) 1. Arm Flexion/Extension 43 27,458 143,337 (50%) -61,236 (50%) 2. Clavicular Flexion/Extension 31 0,552 20 (50%) -8 (50%) 3. Foot Dorsiflexion/Plan tarflexion 43 -13,857 35,018 (50%) -50,777 (50%) 4. Fore Arm Flexion/Extension 47 63,252 135,73

(50%) 0 (50%) 5. Full Spine (Lumbar + Thoracic) Flexion/Extension 42 12,2 56,877 (50%) -19,928 (50%) 6. Head Flexion/Extension 45 0 23,318 (50%) -19,311 (50%)

(7)

7. Leg Flexion/Extension 65 97,055 135 (50%) 25,924 (50%) 8. Line of Sight Up/Down 58 0 25 (50%) -35 (50%) 9. Lumbar Flexion/Extension 37 8,003 37,441 (50%) -9,521 (50%) 10. Thigh Flexion/Extension 69 72,67 113 (50%) -18 (50%) 11. Thoracic Flexion/Extension 54 3,179 14,873 (50%) -10,286 (50%) 12. Toes Flexion/Hyper-extension 57 0 30 (50%) -40 (50%) 13. Hand Flexion/Extension 56 -1,532 80 (50%) -70 (50%) Saat manikin diinteraksikan dengan kursi kuliah dapat dilihat bahwa tulang belakang (bagian lumbar dan thoracic) menempel pada sandaran punggung kursi kuliah yang terbuat dari kayu. Kemiringan tubuh yang diperoleh pada postur tersebut sebesar 12,20 dengan persentase jangkauan sebesar 42%. Pada bagian paha (thigh) yang menempel pada alas duduk yang terbuat dari kayu memiliki kemiringan 72,670 dengan persentase jangkauan sebesar 69%. Bagian lengan bawah (forearm) bagian kanan menempel pada alas tulis memiliki kemiringan 63,2520 dan persentase jangkauan 47%. Bagian kepala (head) pada manikin kemiringannya adalah 00 dengan persentase jangkauan sebesar 45%.

Keempat bagian tubuh tersebut merupakan bagian yang paling banyak mengalami keluhan rasa sakit saat mahasiswa menggunakan kursi kuliah di Universitas Gunadarma. Hal ini disebabkan karena komponen kursi kuliah yang berinteraksi langsung dengan tubuh terbuat dari material yang keras, yaitu kayu. Secara tidak langsung hal ini akan menyebabkan sikap duduk yang tegang dan kaku. Menurut Nurmianto (2008), sikap duduk yang tegang lebih banyak memerlukan aktivitas otot atau urat saraf belakang. Selain itu, alas tulis yang terlalu ke depan dan jauh berada di bawah siku akan mengakibatkan tertariknya urat saraf belakang dan melengkungnya tulang belakang ke arah belakang (kifosis).

Sikap Kerja saat Duduk pada Kursi Kuliah berdasarkan Metode RULA menggunakan Catia V5R17

Pengaturan postur manikin pada human posture analysis selanjutnya dilakukan pengujian RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Pengujian RULA ini terdapat pada human activity analysis atau analisis aktivitas manusia. Menurut Kemala (2006), RULA (Rapid Upper Limb Assessment) merupakan suatu alat yang berbentuk survei untuk mengidentifikasi pekerjaan yang menyebabkan resiko cedera kumulatif melalui analisis postur, gaya, dan penggunaan otot.

Pengujian RULA pada manikin ini digunakan untuk mengevaluasi hasil interaksi antara manikin dengan kursi kuliah. Hasil dari evaluasi tersebut merupakan suatu penilaian yang digunakan untuk keperluan analisis yang lebih lanjut. Sehingga

(8)

dari analisis tersebut dapat diperoleh suatu rekomendasi terhadap kursi kuliah yang ada di Universitas Gunadarma saat ini. Hasil akhir uji RUL

Hasil

Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa postur tubuh yang diinteraksikan dengan kursi kuliah dalam keadaan duduk, tidak selamanya berada dalam kondisi statis. Posisi duduk merupakan suatu gerakan dinamis (Panero; Zelni

selalu disertai dengan gerakan

meluruskan kaki, menekuk lutut, dan gerakan anggota tubuh lain. Sehingga dalam pengujian RULA dipilih gerakan tubuh yang terkadang

dengan diikuti pergerakan lengan dan penggunaan keseimbangan tubuh.

Hasil dari pengujian RULA tersebut, terlihat bahwa pergelangan tangan ( memperoleh simbol kuning yang berarti postur tersebut berada di luar rentang aman. Rekomendasi dari postur ini adalah diperlukan analisis lebih lanjut dan perubahan mungkin. Perubahan yang dilakukan adalah dengan mengubah desain alas tulis menjadi miring ke arah bawah pada bagian belakang serta menambah tinggi kaki kursi bagian kanan depan yang menjadi penumpu alas tulis. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi posisi membungkuk saat menulis. Karena posisi tubuh yang terlalu condong ke depan saat menulis, akan mengakibatkan kejang otot pada bagian punggung dan leher serta urat di sekitar tulang belakang

kelainan tulang belakang yang melengkung ke arah belakang atau disebut dengan kifosis. Selebihnya untuk postur yang lain, seperti lengan atas, lengan bawah, perputaran pergelangan tangan, penggunaan

tangan dan lengan, leher, batang tubuh, dan kaki diberikan simbol hijau yang berarti postur tersebut bisa diterima jika tidak b

Rekomendasi Perbaikan Desain Produk Kursi Kuliah di

Perubahan yang direkomendasikan pada desain kursi kuliah yang ergonomis di Universitas Gunadarma adalah pada bagian leher, punggung, bahu, pinggang, tangan, dari analisis tersebut dapat diperoleh suatu rekomendasi terhadap kursi kuliah yang ada di Universitas Gunadarma saat ini. Hasil akhir uji RULA dapat dilihat pada Gambar 3

Gambar 3.

Hasil Akhir Analisis RULA pada Manikin

Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa postur tubuh yang diinteraksikan dengan kursi kuliah dalam keadaan duduk, tidak selamanya berada dalam kondisi statis. Posisi duduk merupakan suatu gerakan dinamis (Panero; Zelnik, 2003), karena saat duduk selalu disertai dengan gerakan-gerakan yang tidak terduga, seperti membungkuk, meluruskan kaki, menekuk lutut, dan gerakan anggota tubuh lain. Sehingga dalam pengujian RULA dipilih gerakan tubuh yang terkadang-kadang terjadi (in

dengan diikuti pergerakan lengan dan penggunaan keseimbangan tubuh.

Hasil dari pengujian RULA tersebut, terlihat bahwa pergelangan tangan ( memperoleh simbol kuning yang berarti postur tersebut berada di luar rentang aman.

ari postur ini adalah diperlukan analisis lebih lanjut dan perubahan mungkin. Perubahan yang dilakukan adalah dengan mengubah desain alas tulis menjadi miring ke arah bawah pada bagian belakang serta menambah tinggi kaki kursi bagian di penumpu alas tulis. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi posisi membungkuk saat menulis. Karena posisi tubuh yang terlalu condong ke depan saat menulis, akan mengakibatkan kejang otot pada bagian punggung dan leher serta urat di sekitar tulang belakang akan tertarik. Jika dibiarkan terus-menerus akan terjadi kelainan tulang belakang yang melengkung ke arah belakang atau disebut dengan kifosis. Selebihnya untuk postur yang lain, seperti lengan atas, lengan bawah, perputaran pergelangan tangan, penggunaan otot dan pembebanan pada pergelangan tangan dan lengan, leher, batang tubuh, dan kaki diberikan simbol hijau yang berarti postur tersebut bisa diterima jika tidak berulang dalam periode yang lama.

Rekomendasi Perbaikan Desain Produk Kursi Kuliah di Universitas Gunadarma Perubahan yang direkomendasikan pada desain kursi kuliah yang ergonomis di Universitas Gunadarma adalah pada bagian leher, punggung, bahu, pinggang, tangan, dari analisis tersebut dapat diperoleh suatu rekomendasi terhadap kursi kuliah yang ada A dapat dilihat pada Gambar 3.

Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa postur tubuh yang diinteraksikan dengan kursi kuliah dalam keadaan duduk, tidak selamanya berada dalam kondisi statis. Posisi k, 2003), karena saat duduk gerakan yang tidak terduga, seperti membungkuk, meluruskan kaki, menekuk lutut, dan gerakan anggota tubuh lain. Sehingga dalam intermittent) Hasil dari pengujian RULA tersebut, terlihat bahwa pergelangan tangan (wrist) memperoleh simbol kuning yang berarti postur tersebut berada di luar rentang aman. ari postur ini adalah diperlukan analisis lebih lanjut dan perubahan mungkin. Perubahan yang dilakukan adalah dengan mengubah desain alas tulis menjadi miring ke arah bawah pada bagian belakang serta menambah tinggi kaki kursi bagian di penumpu alas tulis. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi posisi membungkuk saat menulis. Karena posisi tubuh yang terlalu condong ke depan saat menulis, akan mengakibatkan kejang otot pada bagian punggung dan leher serta menerus akan terjadi kelainan tulang belakang yang melengkung ke arah belakang atau disebut dengan kifosis. Selebihnya untuk postur yang lain, seperti lengan atas, lengan bawah, otot dan pembebanan pada pergelangan tangan dan lengan, leher, batang tubuh, dan kaki diberikan simbol hijau yang berarti

Universitas Gunadarma Perubahan yang direkomendasikan pada desain kursi kuliah yang ergonomis di Universitas Gunadarma adalah pada bagian leher, punggung, bahu, pinggang, tangan,

(9)

kaki, dan bokong yang dirasakan sakit dan panas. Bagian

dengan keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa saat menggunakan kursi kuliah. Rekomendasi yang diberikan adalah dengan pemberian pelapis yang empuk pada bagian sandaran punggung dan alas duduk yang terbuat dari kayu. Menurut Nurmianto (2008), tempat duduk dan sandaran punggung harus dilapisi dengan material yang cukup lunak. Kaki kursi depan bagian kanan yang menjadi penyangga alas tulis ditambahkan panjangnya sebesar 4 cm menjadi 66 cm. Alas tulis yang datar diperbaiki dengan dimiringkan sebesar 1

kursi bagian belakang, hal ini bertujuan untuk mengurangi posisi membungkuk yang akan mengakibatkan tertariknya urat saraf belakang dan melengkungnya tulang belakang ke arah belakang (kifosis) saat mahasis

sandaran punggung diberikan kemiringan sebesar 15 bertujuan untuk menopang tulang belakang (

memberikan kenyamanan saat duduk pada bagian tubuh tersebut. Menurut Cormi (1987), sandaran kursi seharusnya 10

tidak dirubah ukurannya karena sudah memenuhi ukuran lebar pinggul pengguna, sehingga pengguna kursi kuliah yang memiliki ukuran pinggul yang lebih besar dapat menggunakannya. Menurut Nurmianto (2008), lebar kursi minimal sama dengan lebar pinggul wanita 5 persentil populasi, yaitu 298 mm berdasarkan hasil interpolasi masyarakat British dan Hong Kong terhadap masyarakat Indonesia.

Hasil dari rekomendasi kursi kuliah

ergonomis, selain itu rekomendasi kuliah yang dirancang juga telah memperhatikan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa. Kursi kuliah yang direkomendasikan juga termasuk ekonomis, karena hanya mengalami perubah

bagian tertentu yang disesuaikan dengan postur tubuh manusia saat duduk, selain itu pemberian lapisan yang lunak hanya menggunakan material yang murah. Gambar rekomendasi desain kursi kulia

Rekomendasi Desain Kursi Kuliah yang Digunakan di Universitas kaki, dan bokong yang dirasakan sakit dan panas. Bagian-bagian tubuh tersebu

dengan keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa saat menggunakan kursi kuliah. Rekomendasi yang diberikan adalah dengan pemberian pelapis yang empuk pada bagian sandaran punggung dan alas duduk yang terbuat dari kayu. Menurut t duduk dan sandaran punggung harus dilapisi dengan material yang cukup lunak. Kaki kursi depan bagian kanan yang menjadi penyangga alas tulis ditambahkan panjangnya sebesar 4 cm menjadi 66 cm. Alas tulis yang datar diperbaiki dengan dimiringkan sebesar 1 cm ke bawah pada bagian yang menempel dengan kaki kursi bagian belakang, hal ini bertujuan untuk mengurangi posisi membungkuk yang tertariknya urat saraf belakang dan melengkungnya tulang belakang ke arah belakang (kifosis) saat mahasiswa menulis. Bagian penyangga sandaran punggung diberikan kemiringan sebesar 150 dari daerah vertikal, hal ini bertujuan untuk menopang tulang belakang (lumbar dan thoracic) sehingga memberikan kenyamanan saat duduk pada bagian tubuh tersebut. Menurut Cormi (1987), sandaran kursi seharusnya 100 sampai 300 dari daerah vertikal. Lebar alas duduk tidak dirubah ukurannya karena sudah memenuhi ukuran lebar pinggul pengguna, sehingga pengguna kursi kuliah yang memiliki ukuran pinggul yang lebih besar dapat unakannya. Menurut Nurmianto (2008), lebar kursi minimal sama dengan lebar pinggul wanita 5 persentil populasi, yaitu 298 mm berdasarkan hasil interpolasi masyarakat British dan Hong Kong terhadap masyarakat Indonesia.

Hasil dari rekomendasi kursi kuliah ini telah memenuhi kriteria kursi yang ergonomis, selain itu rekomendasi kuliah yang dirancang juga telah memperhatikan keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa. Kursi kuliah yang direkomendasikan juga termasuk ekonomis, karena hanya mengalami perubahan ukuran pada bagian bagian tertentu yang disesuaikan dengan postur tubuh manusia saat duduk, selain itu pemberian lapisan yang lunak hanya menggunakan material yang murah. Gambar rekomendasi desain kursi kuliah dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4.

Rekomendasi Desain Kursi Kuliah yang Digunakan di Universitas Gunadarma

bagian tubuh tersebut sesuai dengan keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa saat menggunakan kursi kuliah. Rekomendasi yang diberikan adalah dengan pemberian pelapis yang empuk pada bagian sandaran punggung dan alas duduk yang terbuat dari kayu. Menurut t duduk dan sandaran punggung harus dilapisi dengan material yang cukup lunak. Kaki kursi depan bagian kanan yang menjadi penyangga alas tulis ditambahkan panjangnya sebesar 4 cm menjadi 66 cm. Alas tulis yang datar diperbaiki cm ke bawah pada bagian yang menempel dengan kaki kursi bagian belakang, hal ini bertujuan untuk mengurangi posisi membungkuk yang tertariknya urat saraf belakang dan melengkungnya tulang wa menulis. Bagian penyangga dari daerah vertikal, hal ini ) sehingga memberikan kenyamanan saat duduk pada bagian tubuh tersebut. Menurut Cormick dari daerah vertikal. Lebar alas duduk tidak dirubah ukurannya karena sudah memenuhi ukuran lebar pinggul pengguna, sehingga pengguna kursi kuliah yang memiliki ukuran pinggul yang lebih besar dapat unakannya. Menurut Nurmianto (2008), lebar kursi minimal sama dengan lebar pinggul wanita 5 persentil populasi, yaitu 298 mm berdasarkan hasil interpolasi ini telah memenuhi kriteria kursi yang ergonomis, selain itu rekomendasi kuliah yang dirancang juga telah memperhatikan keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa. Kursi kuliah yang direkomendasikan an ukuran pada bagian-bagian tertentu yang disesuaikan dengan postur tubuh manusia saat duduk, selain itu pemberian lapisan yang lunak hanya menggunakan material yang murah. Gambar

(10)

Interaksi Manikin dengan Kursi Kuliah Setelah Perbaikan

Hasil Akhir Analisis RULA pada Manikin Setelah Perbaikan Gambar 6 menunjukkan hasil akhir analisis

pada kursi kuliah. Hasil tersebut menunjukkan keseluruhan postur tubuh mendapatkan simbol hijau yang berarti resiko pengguna kursi kuliah mengalami keluhan pada bagian tubuh tertentu relatif rendah selama pengguna kursi kul

berulang-ulang pada kondisi tersebut. Bagian alas tulis pada kursi kuliah yang telah diperbaiki membuat pergelangan tangan (

disimpulkan bahwa hasil rekomendasi perbaikan desai

layak untuk digunakan, karena sudah dapat diuji keergonomisannya menggunakan analisis postur dan uji RULA pada Catia V5R17.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis postur manusia pada kursi kuliah, terdapat 13 postur tubuh manikin yang diatur untuk mendapatkan posisi duduk yang sesuai saat mahasiswa menggunakan kursi kuliah. Postur tubuh tersebut adalah

full spine (lumbar + thoracic),

hand. Postur tubuh tersebut diatur berdasarkan dan jenis gerakan otot.

Gambar 5.

Interaksi Manikin dengan Kursi Kuliah Setelah Perbaikan

Gambar 6.

Hasil Akhir Analisis RULA pada Manikin Setelah Perbaikan

menunjukkan hasil akhir analisis RULA setelah dilakukan perbaikan pada kursi kuliah. Hasil tersebut menunjukkan keseluruhan postur tubuh mendapatkan simbol hijau yang berarti resiko pengguna kursi kuliah mengalami keluhan pada bagian tubuh tertentu relatif rendah selama pengguna kursi kuliah tidak berada terlalu lama atau ulang pada kondisi tersebut. Bagian alas tulis pada kursi kuliah yang telah diperbaiki membuat pergelangan tangan (wrist) berubah menjadi hijau, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil rekomendasi perbaikan desain kursi kuliah pada penelitian ini layak untuk digunakan, karena sudah dapat diuji keergonomisannya menggunakan analisis postur dan uji RULA pada Catia V5R17.

Berdasarkan analisis postur manusia pada kursi kuliah, terdapat 13 postur tubuh ikin yang diatur untuk mendapatkan posisi duduk yang sesuai saat mahasiswa menggunakan kursi kuliah. Postur tubuh tersebut adalah arm, clavicular, foot

), head, leg, line of sight, lumbar, thigh, thoracic

Postur tubuh tersebut diatur berdasarkan derajat kebebasan, persentase jangkauan, RULA setelah dilakukan perbaikan pada kursi kuliah. Hasil tersebut menunjukkan keseluruhan postur tubuh mendapatkan simbol hijau yang berarti resiko pengguna kursi kuliah mengalami keluhan pada bagian iah tidak berada terlalu lama atau ulang pada kondisi tersebut. Bagian alas tulis pada kursi kuliah yang telah ) berubah menjadi hijau, sehingga dapat n kursi kuliah pada penelitian ini layak untuk digunakan, karena sudah dapat diuji keergonomisannya menggunakan

Berdasarkan analisis postur manusia pada kursi kuliah, terdapat 13 postur tubuh ikin yang diatur untuk mendapatkan posisi duduk yang sesuai saat mahasiswa foot, fore arm, thoracic, toes, dan derajat kebebasan, persentase jangkauan,

(11)

Berdasarkan analisis RULA (Rapid Upper Limb Assessment) pada sikap duduk di kursi kuliah, diperoleh nilai akhir yaitu 2 dengan action level 1. Skor ini menunjukkan bahwa resiko pengguna kursi kuliah mengalami keluhan pada bagian tubuh tertentu relatif rendah dan dianggap masih dapat diterima, selama pengguna kursi kuliah tidak berada terlalu lama atau berulang-ulang pada kondisi tersebut. Pada bagian pergelangan tangan (wrist) memperoleh simbol kuning yang berarti postur tersebut berada di luar rentang aman. Rekomendasi dari postur ini adalah diperlukan analisis lebih lanjut dan perubahan mungkin. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kursi kuliah yang ada di Universitas Gunadarma saat ini masih harus diperbaiki lagi dengan merekomendasikan desain kursi kuliah berdasarkan hasil dari pengujian RULA. Perubahan yang direkomendasikan pada desain kursi kuliah yang ergonomis di Universitas Gunadarma adalah dengan memberikan bahan pelapis yang empuk pada bagian sandaran punggung dan alas duduk yang terbuat dari kayu. Kaki kursi depan bagian kanan yang menjadi penyangga alas tulis ditambahkan panjangnya sebesar 4 cm menjadi 66 cm. Alas tulis yang datar diperbaiki dengan dimiringkan sebesar 1 cm ke bawah pada bagian yang menempel dengan kaki kursi bagian belakang, hal ini bertujuan untuk mengurangi posisi membungkuk yang akan mengakibatkan tertariknya urat saraf belakang dan melengkungnya tulang belakang ke arah belakang (kifosis) saat mahasiswa menulis. Bagian penyangga sandaran punggung diberikan kemiringan sebesar 150 dari daerah vertikal, hal ini bertujuan untuk menopang tulang belakang sehingga memberikan kenyamanan saat duduk. Hasil rekomendasi desain kursi kuliah pada penelitian ini layak untuk digunakan, karena sudah dapat diuji keergonomisannya menggunakan analisis postur dan uji RULA pada Catia V5R17.

SARAN

Harus merubah kebiasaan menulis yang agak membungkuk ke depan bagi mahasiswa karena akan menyebabkan resiko cedera pada bagian tulang belakang yang melengkung ke arah belakang atau kifosis. Selain itu, alas tulis juga harus ditinggikan lagi dan diberi kemiringan sesuai dengan yang telah direkomendasikan.

Harus lebih banyak dalam pengambilan sampel ukuran tubuh. Pengambilan sampel yang lebih banyak dimaksudkan agar dapat mencakup keseluruhan populasi mahasiswa di Universitas Gunadarma sehingga ukuran tubuh pada manikin lebih akurat.

Dibutuhkan pengembangan penelitian dengan menguji material kursi kuliah yang ada saat ini menggunakan Catia V5R17. Sehingga dari pengujian tersebut dapat diketahui material yang sesuai untuk kursi kuliah yang ada di Universitas Gunadarma. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). Gangguan/Kelainan Sistem Gerak. [Online]. http://titietika.blogspot.com/2010/11/gangguan-kelainan-sistem-gerak.html. (Diakses tanggal 18 Juli 2011).

Anonim. (2001). Human Activity Analysis. [File data]. www.catiadesign.org/_doc/catia/v5r14/catpdfhaaug_C2/haaug.pdf. (Diakses tanggal 18 Juli 2011).

Anonim. (2001). Human Posture Analysis. [File data]. www.catiadesign.org/_doc/catia/v5r14/catpdfhpaug_C2/hpaug.pdf. (Diakses tanggal 18 Juli 2011).

Anonim. (n.d.). Penyakit Tulang. [Online]. http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/penyakit-tulang.htm. (Diakses tanggal 18 Juli 2011).

(12)

Anonim. (2011). Studi Kasus RULA. [Online]. http://irhabi-abdi.blogspot.com/2011/01/contoh-kasus-rula.html. (Diakses tanggal 18 Juli 2011).

Chaffin, Don B., Andersson, Gunnar B. J, dan Martin, Bernard J. Occupational Biomechanic. New York: John Wiley & Sons, Inc. 1999.

MC. Cormick, E. J. Human Factor in Engineering and Design. 6th Edition. Mc Graw Hill Book Company. Singapore.1987

Kemala, Dian. (n.d.). Master Modul APK 2. [File data]. http://dian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2418/MASTER+MODUL+A P K2.doc. (Diakses tanggal 18 Juli 2011).

Kemala, Dian. Modul Pelatihan Perancangan Ergonomika Menggunakan Ergoweb 4.0. Depok: Universitas Gunadarma. 2006.

Kroemer, K.H.E, H.B. Kroemer, dan K.E. Kroemer-Elbert. Ergonomics How to Design For Easy And Efficiency. New Jersey: Prentice Hall. 2001.

Lueder, Rani. (1996). A Proposed RULA for Computer Users. [File data]. http://www.humanics-es.com/rula.pdf. (Diakses tanggal 18 Juli 2011).

Lueder, Rani. (1996). A Proposed RULA for Computer Users. [Online]. http://www.humanics-es.com/rula-1.htm. (Diakses tanggal 18 Juli 2011).

Nurmianto, Eko. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya. 2008.

Panero, Julius, dan Zelnik, Martin. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. 2003.

Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2002.

Pinem, Mhd Daud. Catia. Surabaya: Kawan Pustaka. 2009.

Pheasant, Stephen. Ergonomics. Work and Health. Houndmills: MacMillan Press. 1991. Prisilia, Rina. Usulan Perbaikan Kursi Kuliah untuk Mengurangi Rasa Sakit pada

Bagian Tubuh Tertentu bagi Mahasiswa Gunadarma Depok. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri. Fakultas Teknologi Industri. Universitas Gunadarma. 2005.

Santoso, Gempur. Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.2004.

Sastrowinoto, Suyatno. Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. September. 1985.

Silalahi, Bennet. Ergonomi Sebagai Azas Manajeman Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen LPMI. September. 2006. Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Prima Printing.

Referensi

Dokumen terkait

Isi materi perkuliahan meliputi kajian mengenai: konsep dasar perubahan dan inovasi dalam pendidikan, bidang dan sumber inovasi, karakteristik dan sifat pendidikan, elemen-elemen

11 Pianta and others, “Effects of Web-Mediated Profes- sional Development Resources on Teacher-Child Interactions in Pre-Kindergarten Classrooms ”; Allen and others,

Demikian Pengumuman Pemenang Seleksi ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal dan bulan sebagaimana tersebut di atas untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

3) Pembuktian kualifikasi untuk menilai pengalaman yang sejenis dan besaran nilai pekerjaan yang sesuai dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan dilakukan dengan

“Ya Allah, ya Allah, ya Allah, wahai Yang Maha Lembut, wahai Yang Maha Memberi Rizqi, wahai Yang Maha Kuat, wahai Yang Maha Perkasa, bagi-Mu kunci-kunci langit

Peserta kegiatan Orientasi Studi dan Pengalaman Kampus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta adalah semua mahasiswa baru

Kepada peserta yang berkeberatan atas Pengumuman Pemenang dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE

hyperinflation tingkat inflasi mencapai 75%, dalam keadaan seperti ini kondisi perekonomian dapat dikatakan tidak stabil lagi karena terjadi kenaikan tingkat