• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS BESAR STRATEGI AND GAME. Analisis Drama Theory pada Film Spectre. Rahman Wahyu Wijoyo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS BESAR STRATEGI AND GAME. Analisis Drama Theory pada Film Spectre. Rahman Wahyu Wijoyo"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BESAR STRATEGI AND GAME

Analisis Drama Theory pada Film

Spectre

Nama : Rahman Wahyu Wijoyo

NPM : 1201130264

Manajemen Bisnis Telekomunikasi

dan Informatika

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Telkom University

(2)

Judul Film : Spectre 007 tahun 2015

Tujuan : Untuk menganalisis dilema yang terjadi pada kasus film SPECTRE dan menganalisis tindakan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dilemma

Sinopsis

Film spectre ini menceritakan tentang pesan dari masa lalu yang ditemukan oleh James Bond yang membawanya ke sebuah misi baru. Misi baru tersebut akan membawa cerita sampai ke Meksiko dan Roma. Saat di Italia, James Bond bertemu dengan Lucia yang merupakan janda cantik dari tokoh penjahat terkenal. Pertemuan keduanya membahas tentang sebuah organisasi yang di beri nama SPECTRE.

Di London, Max Denbigh baru saja memimpin pusat keamanan nasional mempertanyakan tindakan yang

(3)

dilakukan James Bond dan menentang keberadaan M16 yang dipimpin oleh M. Max Denbigh melakukan kerjasama dengan 9 negara untuk pengendalian informasi namun negara afrika Selatan menolak melakukan kerja sama dan Afrika Selatan memutuskan untuk mundur dari kerja sama tersebut.

Max Denbigh sebagai pemimpin di pusat keamanan nasional memajukan pertemuan dengan 8 negara untuk melakukan kerjasama dan disepakati oleh 8 negara tersebut. Kemudian iya bertemu dengan M dan mengabarkan bahwa proyek 00 sudah di bubarkan atas persetujuan mentri dalam negri. Sementara itu James Bond sedang mencari Mr. White untuk mengetahui posisi dari Oberhaouser. Mr. White memberitahu James Bond untuk mencari anaknya bila ingin mengetahui posisi dari Oberhauser.

James Bond menemui Dr. Swann (Madeleine Swann) untuk mengabarkan

(4)

bahwa ayahnya sudah meninggal dan berjanji kepada ayahnya untuk menjaga Madeleine. Madeleine pun membawa James Bond ketempat yg bernama America dan disinilah James Bond mengetaui posisi dari Oberhauser. James Bond dan Madeleine bersama – sama menuju lokasi itu menggunakan kereta api. Sesampainya di lokasi James Bond dan Madeleine pun bertemu dengan Oberhauser sampai akhirnya James Bond pingsan dan dibawa ke ruangan dan di simpan di kursi ikat.

Oberhauser dengan alatnya mencoba untuk menghapus ingatan dari James Bond namun usaha itu gagal sampai akhirnya James Bond dapat lepas dari kursi ikat setelah Madeleine mengambil jam tangannya yang ternyata adalah bom waktu dan menghancurkan gedung milik Oberhauser. Setibanya di London James Bond bertemu dengan M, Q, dan Moneypenny untuk meretas sistem

(5)

informasi yang dijalankan oleh Max Denbigh dan membunuh Oberhauser. Namun, Madeleine memilih untuk tidak ikut pada rencana ini.

Saat diperjalanan James Bond beserta M di tabrak oleh anak buah Oberhauser dan kemudian James Bond di culik tetapi M dapat melarikan diri, Q dan Moneypenny berhasil kabur dan menjemput M kemudian menuju ke gedung Informasi. James Bond berhasil melepas ikatan dan penutup matanya kem udian masuk ke gedung untuk mencari Oberhauser sedangkan M dan kawan – kawan tiba di gedung indormasi. Tak lama kemudian Max Denbigh masuk ke gedung informasi dan bertemu M serta mencoba untuk membunuh M namun gagal di waktu yang bersamaan Q sudah memberhentikan sistem informasi tersebut.

James Bond menemukan Oberhauser dan mencoba untuk membunuhnya namun gagal karena Oberhauser berada di

(6)

ruangan dengan kaca anti peluru. Setelah itu Oberhauser mengaktifkan BOM yang berdurasi 2 menit dan kabur menggunakan helikopter. James Bond mencoba mencari Madeleine di dalam gedung. Setelah meneumukannya James Bond beserta Madeleine berusaha keluar dari gedung dengan melompat ke jaring – jaring dan menaiki kapal.

Setelah keluar gedung James Bond menembaki helikopter yang di tumpangi Oberhauser sampai akhirnya helikopter itu jatuh di jembatan. James Bond ingin membunuh Oberhauser namun pistolnya kehabisan peluru dan membriakannya tetap hidup.

(7)

Studi Pustaka:

a.

Konflik

Menurut Robert M.Z Lawang (2004) Konflik merupakan sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan dan sebagainya. Tujuan dari mereka yang berkonflik itu tidak hanya untuk memperoleh kemenangan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya (lawannya).

Menurut Wirawan (2009:9), konflik adalah proses pertentangan yang mengekspresikan antara dua pihak atau lebih yang saling ketergantungan mengenai objek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi konflik yang dapat menghasilkan keluaran konflik. Wirawan juga menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan konflik yaitu keterbatasan sumber, tujuan yang

(8)

berbeda, saling tergantung atau interdependensi tugas, diferensiasi organisasi, ketidakjelasan pembagian tugas, sistem imbalan yang tidak layak, komunikasi yang tidak baik, adanya perlakuan yang melanggar hak asasi manusia dan melanggar hukum, beragam karakteristik sistem sosial, kepribadian seseorang, kebutuhan, perasaan dan emosi, pola pikir yang tidak mandiri, dan budaya konflik dan kekerasan. Konflik juga berarti sebagai bentuk pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok, karena pihak yang terlibat memiliki perbedaan sikap, kepercayaan, nilai atau kebutuhan.

b.

Resolusi Konflik

Menurut Morton, resolusi konflik adalah sekumpulan teori dan penyelidikan yang bersifat eksperimental dalam memahami sifat-sifat konflik, meneliti strategi

(9)

terjadinya konflik, kemudian membuat resolusi terhadap konflik. Metode resolusi konflik dapat membantu untuk mengetahui sifat dan fungsi konflik, membedakan bentuk konflik produktif dengan destruktif, mengidentifikasi strategi resolusi konflik (Liliweri, 2005: 289). Metode resolusi konflik dapat dikelompokkan menjadi pengaturan sendiri oleh pihak yang terlibat konflik atau melalui intervensi pihak ketiga (Wirawan, 2009:177). Menurut Fang, Hipel dan Kilgour (1993) resolusi konflik juga dapat menggunakan pendekatan game theory.

Wirawan (2009:177) mendefinisikan resolusi konflik adalah proses untuk mencapai keluaran konflik dengan menggunakan metode resolusi konflik. Menurut W.J.S. Purwadarminta, resolusi konflik merupakan keputusan atau kebulatan

(10)

pendapat yang ditetapkan dalam rapat (Suwarto, 2010:252).

c.

Drama Theory

Menurut Bennet (Mangkusubroto, 2011), teori drama dirancang untuk menganalisis bagaimana suatu situasi konflik (frame) akan berubah ke situasi lain (frame baru) yang biasanya terjadi setelah tahap pre-play (negosiasi).

Teori drama merupakan kerangka kerja untuk menangani masalah konflik pihak ganda maupun lebih dalam situasi emosional yang kompleks dan kemudian diubah menjadi kolaborasi dan sinergi. Bryant (Mangkusubroto, 2011) mengungkapkan tujuan dari tiap pihak tersebut direfleksikan dalam bentuk posisi yang merupakan suatu bentuk skenario masa depan yang ditawarkan secara terbuka kepada

(11)

pihak lain. Dan pihak yang terlibat berusaha untuk meyakinkan pihak lain untuk menerima posisi tersebut, jika diperlukan dengan bentuk janji atau dengan ancaman.

Pihak-pihak yang terlibat akan berusaha menghilangkan dilema yang dirasakan dengan melibatkan emosi di dalamnya, baik positif maupun negatif, rational arguments dan mengubah (beliefs) ataupun nilai (value). Emosi positif diperlukan untuk meyakinkan pihak lain bahwa pihak tersebut memiliki keseriusan untuk berkolaborasi.

Sedangkan emosi negative dapat digunakan untuk meyakinkan bahwa terdapat keseriusan dengan ancaman di dalamnya. Di bawah ini gambar mengenai dinamika/tahap yang dilalui apabila terjadinya sebuah konflik.

(12)

Sumber: Nigel Howard- Confrontation Analysis- How to win operations other than war (CCRP Publication Series)(P.30, 1999)

Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa dalam teori drama terdapat tahap- tahap. Tahap yang pertama yaitu scene. Pada tahap ini, pihak-pihak yang berinteraksi mempunyai frame-nya masing-masing dan berusaha untuk mempengaruhi pihak

(13)

lain dengan frame yang dimilikinya. Sehingga terdapat alternatif-alternatif frame pada tahap ini.

Tahap kedua adalah build-up (pembentukan). Tahap ini merupakan tahapan dimana pihak-pihak yang terlibat mencoba untuk saling berkomunikasi satu sama lain, sehingga akan memunculkan kemungkinan untuk terjadi kesalahan persepsi terhadap pihak lainnya. Kondisi seperti ini disebut dengan hyperframe. Namun dengan intens-nya komunikasi yang dilakukan, lambat laun setiap pihak mempunyai kerangka yang sama terhadap situasi konfrontasi yang mereka hadapi, sehingga mereka mempunyai common reference frame.

Dengan kerangka yang sama ini, masing-masing pihak dapat mengemukakan posisinya masing-masing secara terbuka dan mencoba untuk

(14)

membentuk jalan tengah yang akan menjadi solusi kedua belah pihak.

Namun seringkali di tahap ini terjadi ketidakpercayaan (untrustworthy) dari masing-masing pihak akan posisi dirinya maupun pihak lainnya, maka akan mengacu ke tahap tiga dimana klimaks akan terjadi karena ketidakpuasan yang terjadi.

Kemudian akan membentuk dilema pada masing - masing kedua belah pihak. Masing – masing pihak tentunya akan berusaha mengubah frame nya karena dilema yang dirasakan. Dan setelah itu tahap akan kembali lagi ke tahap build-up dimana pemain saling membentuk frase nya masing-masing dan mencoba untuk menyatakannya ke pihak lain dengan memilki strategi tertentu.

Tentunya strategi ini memiliki fungsi yaitu sebagai ancaman di masa yang akan datang (threatened future).

(15)

Tetapi jika posisi bersama sudah dipilih dari masing - masing pihak serta mereka memiliki kepercayaan terhadap pihak lainnya dan tidak ada masalah lagi di dalamnya, maka akan berlanjut ke tahap keempat yaitu resolution.

Tahap ini merupakan tahap dimana kedua belah pihak sudah memiliki posisi yang sama dan tidak memiliki keraguan atas pihak lain, maka konfrontasi telah mencapai resolusinya, dimana hasilnya bisa positif atau terjadinya suatu bentuk kolaborasi/kerja sama ataupun bisa juga negatif dalam arti akan menghasilkan tragedy dimana tiap pihak memilih posisi ancaman.

Kemudian berlanjut ke tahap akhir yaitu implementasi/d’nouement. D’nouement adalah episode drama yang terakhir, dimana bentuknya adalah implementasi dari kesepakatan atau ancamannya masing-masing setelah

(16)

mereka melalui proses konfrontasi/pre-play yang panjang.

Bryant dalam Mangkusubroto (2011) mengemukakan bahwa dalam situasi konflik akan timbul dilema-dilema yang akan dihadapi oleh setiap pihak yang terlibat, yang tentunya akan menghambat terjadinya resolusi. Dilema sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu Dilema Konfrontasi (confrontation dilemma) dan Dilema Kolaborasi (collaboration dilemma).

Dilema Konfrontasi terjadi apabila dalam kondisi dimana semua pihak tidak mendapat posisi yang sama, yang menyebabkan pihak yang mempunyai dilema tersebut menjadi tidak credible dalam menerapkan strateginya seperti ancaman. Jenis konfrontasi ini mempunyai empat jenis dilemma:

(17)

a. Threat Dilemma

Jenis dilema ini terjadi apabila pihak 1 menghadapi dilema ancaman terhadap pihak 2 dan bila ancaman pihak 1 tidak dianggap serius (tidak dapat dipercayai) oleh pihak 2. Jadi pihak 1 hanya dianggap menggertak (bluffing) saja oleh pihak lain. Dalam posisi ini, pihak 1 perlu untuk membuat ancamannya lebih terlihat serius oleh yang lain dengan negative emotion seperti marah, geram, atau rasa benci.

b. Rejection Dilemma

Terjadi apabila pihak 1 mempunyai hambatan untuk meyakinkan pihak lainnya bahwa yang bersangkutan serius dengan penolakannya terhadap posisi pihak 2. Sehingga dalam kondisi seperti ini, pihak 1 perlu membuat agar ancamannya terlihat

(18)

lebih serius oleh pihak 2 dengan negative emotion.

c. Positioning Dilemma

Sedangkan jenis dilema ini terjadi dalam keadaan pihak 1 lebih menyukai posisi pihak 2 dibandingkan dengan posisinya sendiri. Namun pihak 1 dapat menolak posisi pihak 2 dengan harapan mendapatkan tawaran yang lebih baik, karena posisi pihak 2 dianggap tidak realistic, ataupun pihak 1 lebih menyukai posisi ancaman dibandingkan posisi pihak 2, ataupun pihak 1 tidak percaya dengan pihak 2.

d. Persuasion Dilemma

Terjadi apabila pihak 1 lebih menyukai posisi pihak 2 dibandingkan dengan posisi ancaman, sehingga pihak 1 mengalami hambatan untuk meyakinkan pihak 2 untuk menerima posisinya.

(19)

Dilema ini terjadi dalam “chicken game”.

Sedangkan untuk dilema kolaborasi, apabila dilema ini dapat dihilangkan, maka pihak-pihak yang terlibat akan mempunyai posisi bersama, namun mereka tetap mempunyai peluang untuk bisa menghadapi dilema kolaborasi, yaitu untuk tidak satu sama lain atas komitmen terhadap posisi bersama tersebut. Jenisnya terbagi menjadi dua macam, diantaranya:

a. Trust Dilemma

Dilema ini terjadi apabila pihak 1 tidak yakin bahwa pihak 2 akan commit dengan posisi bersama tersebut. Dalam hal ini pihak 1 dapat berpindah ke posisi lain, ataupun mencari cara agar pihak 1 yakin dengan komitmen pihak

(20)

b. Cooperation Dilemma

Jenis dilema ini terjadi jika pihak 1 dalam kondisi tergoda untuk tidak berkomitmen dengan posisi bersama karena dimungkinkan terdapat future yang lebih menarik dibandingkan posisi bersama tersebut. Namun jika pihak 1 ingin menghilangkan dilema ini, maka pihak 1 dapat berpindah ke posisi lain.

Hasil:

a.

Scene Setting

Saat James Bond keluar dari ruangan Madeleine dan pergi untuk minum, James Bond bertemu dengan Q dan berbincang – bincang sambil menatap ke ruangan Madeleine.

(21)

Seketika itu Madeleine di culik oleh anggota SPECTRE dan seketika James Bond mengejar Madeleine. Namun, Madeleine terlanjur dibawa dengan mobil anti peluru dan dengan segera James Bond pergi ke pesawat dan mengejar mobil yang ditumpangi Madeleine.

James Bond berhasil menemukan mobil itu dengan pesawatnya

(22)

dan mendekat namun dikarenakan jalan pegunungan yang berliku menyulitkan James Bond yang mengendarai pesawat jenis lama. Ketika sampai di hehutanan James Bond terbang landai dan berada di belakang mobil Madeleine

(23)

serta menabrakan pesawatnya ke mobil. Namun naas mobil yg berisi Madelein berbelok dan James Bond tidak bisa mengendalikan peswatnya yang sudah menyentuh salju tanpa roda dan sayap. Seketika James Bond membanting stir pesawat dan pesawat mengarah ke rumah penduduk sambil melihat kemana

(24)

arah 2 mobil yang berisikan Madeleine dan anggota Spectre. Dengan menggunakan pesawatnya James Bond menerobos Rumah dan boom! Pesawat pas mengenai mobil pertama yang berada di depan mobil Madeleine

(25)

dan terjadi tabrakan sehingga mobil yang di tumpangi Madeleine pun ikut hancur. Anggota SPECTRE yang berada di mobil pertama tewas di tempat sedangkan anggota SPECTRE yang berada di mobil kedua yang berisi Madeleine ada yang mati di tembak James Bond yang keluar dari pesawatnya dan ada yang pingsan.

Dengan memanfaatkan keadaan James Bond segera menyelamatkan Madelaine dan membawa kabur

(26)

Madeleine. Sambil berjalan James Bond memaksa Madeleine untuk ikut dengannya

karena James Bond ingin mengetahui tentang America dan sudah berjanji kepada Mr. White ( ayah dari Madeilene ) untuk menjaga Madeleine. Madeleine bersikeras untuk tidak ikut dengan James Bond karna ia tidak mempercayai James Bond dan berkata “ apakah aku harus mempercayaimu seperti ayahku yang mempercayaimu? Tentu saja tidak “. Sampai akhirnya

(27)

James Bond berhasil meyakinkan Madeleine untuk ikut dengannya karena ia berkata “ hanya aku kesempatanmu untuk tetap hidup “ dan akhirnya Madeleine ikut dan memberikan informasi kepada James Bond.

b.

Build-Up

Kondisi

James Bond sedang menjalankan misi rahasia yang ia dapatkan dari potongan foto yang sudah terbakar dan memluai pencarian tentang informasi – informasi yang terkait dengan petunjuk tersebut. Kemudian ia menemui Mr. White untuk mendapatkan petunjuk dan Mr. White mengarahkan James Bond untuk menemui anaknya yaitu Madeleine yang mengetahui semua informasi tentang America ( sebuah tempat ) yang mengarahkannya menuju Oberhauser.

(28)

James Bond dan Madeleine sama – sama mengetahui jika mereka saling membutuhkan. James Bond membutuhkan informasi – informasi dari Madeleine untuk mengantarkannya kepada Oberhauser. Sedankan, Madeleine membutuhkan informasi – informasi tentang ayahnya ( Mr. White ) lewat James Bond.

Definisi Player

Pemain Definisi

James Bond Seorang agen kemanan 00 yang sangat handal menyelesaikan tugas – tugasnya dan sangat ahli dalam bela diri serta

menggunakan senjata api.

(29)

Madeleine Seorang dokter dan anak dari Mr. White yang mengetahui bahwa dulu ayahnya adalah anggota dari SPECTRE dan mengetahui informasi tentang America dan Oberhauser

Definisi Opsi

Pemain Opsi

James Bond Memaksa Madeleine ikut Madeleine Mempercayain James Bond

(30)

Ancaman

Pemain Ancaman

James Bond Memaksa Madeleine untuk ikut dengannya karena ia sudah berjanji kepada ayahnya untuk menjaga Madeleine dan mangancamnya bahwa ia lah salah satu caranya untuk tetap hidup

(31)

Common Reference

c.

Climax

 James Bond memiliki Rejection dilema dimana iya lebih memilih posisi dari Madeleine dari pada ancamannya. Terlihat dari tingkah James Bond yang tetap berusaha meyakinkan Madeleine untuk ikut dengannya dengan cara sedikit mengancam dengan berkata “ hanya

(32)

aku alasan kamu untuk tetap bisa hidup “

 Madeleine memiliki Threat dilema dimana James Bond meragukan ancaman dari Madeleine sehingga Madeleine harus menguatkan ancamannya. Terlihat dari kata – kata yang di ucapkan Madeleine yaitu “ apakah aku harus mempercayaimu seperti ayahku mempercayaimu? Tentu saja tidak “ namun James Bond balik mengancam dengan berkata “ Hanya aku alasanmu untuk tetap hidup “

 Madeleine memiliki rejection dilema diamana posisi dari James Bond lebih menguntungkan dibanding posisinya dan James Bond percaya Madeleine akan memilih posisinya karena ancamannya. Terlihat dari Madeleine yang akhirnya mengikuti James Bond dan memberikan informasinya.

(33)

d.

Resolution

 Course of action dari James Bond Masalah James Bond adalah jika James Bond tidak memaksa Madeleine ikut maka ia tidak dipercayai oleh Madeleine dan tidak mendapatkan informasi dari Madeleine. Namun James Bond dapat membuat Madeleine percaya sehingga mereka dapat kompatibel.

 Course of action dari Madeleine Ada kesamaan antara Madeleine dan James Bond untuk posisi keduanya. Posisi James Bond lebih berpotensial dibanding ancaman di masa depan. Masalah Madeleine adalah desakan dari James Bond yang memaksa Madeleine untuk ikut dengannya dan Madeleine harus mempercayai James Bond serta memberikan informasi. Lalu mengapa James Bond meilih posisi ini? Madeleine menganailis ada kekhawatiran yang mendasar dari James

(34)

Bond. Kemudian Madeleine memberikan “ kode “ untuk membuat mereka kompatibel.

e.

Denouement

Di akhir scene ini Madeline akhirnya mengikuti James Bond karena terpengaruhi oleh yang diyakinkan James Bond dan mempercayai James Bond seperti Mr. White (ayahnya) serta memberikan informasi yang di butuhkan oleh James Bond yang berakhir colaborasi dari keduanya.

(35)

Kesimpulan

Dari hasil analisis dilema pada film Spectre didapatkan bahwa

Madeleine yang memiliki dilema apakah dia harus mempercayai James Bond dan memberikan informasi

kepadanya luluh dengan ancaman yang di berikan oleh James Bond yang memaksa Madeleine ikut karena James Bond pun sudah berjanji kepada ayahnya Madeleine untuk menjaga anaknya.

(36)

Referensi

Lawang, R. M. (2004). Masyarakat. Jurnal Sosiologi, 13. Mangkusubroto, K. (2011). Analisis Dinamika Kolaborasi

Antara Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh dan Nias (BRR) dengan Lembaga Donor Pasca Tsunami 2004 Menggunakan Drama Theory. Jurnal

Managemen Teknologi - SBM ITB Vol. 10 No. 1 2011, 42-63.

Mendes, S. (Sutradara). (2015). Spectre. Wirawan. (2010). Manajemen konflik.

Referensi

Dokumen terkait