REDESAIN BANGUNAN PASAR TRADISIONAL KOTA WONOGIRI DENGAN PENDEKATAN PASAR MODERN ISLAMI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Oleh :
DYAH MUSTIKANING TYAS D300140107
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
HALAMAN PERSETUJUAN
REDESAIN BANGUNAN PASAR TRADISIONAL KOTA WONOGIRI
DENGAN PENDEKATAN PASAR MODERN ISLAMI
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
DYAH MUSTIKANING TYAS D300140107
Telah diperiksa dan disahkan oleh:
Pembimbing
Ir. Samsudin Raidi, M.Sc
NIK. 652
HALAMAN PENGESAHAN
REDESAIN BANGUNAN PASAR TRADISIONAL KOTA WONOGIRI DENGAN PENDEKATAN PASAR MODERN ISLAMI
Oleh :
DYAH MUSTIKANING TYAS D300140107
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Rabu, 4 Juli 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Ir. Samsudin Raidi, M.Sc. (Ketua Dewan Penguji)
(...)
2. Dr. Ir. Qomarun, M.M. (Anggota I Dewan Penguji)
(...)
3. Ir. Alpha Febela P., M.T. (Anggota II Dewan Penguji)
(...)
Dekan,
Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., IPM NIK. 682
REDESAIN BANGUNAN PASAR TRADISIONAL KOTA WONOGIRI DENGAN PENDEKATAN PASAR MODERN ISLAMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abtrak
Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli dalam bertransaksi jual beli. Ada 2 jenis pasar yang sudah dikenal masyarakat yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar Tradisional Kota Wonogiri ini merupakan pasar tradisional terbesar di Wonogiri yang mana hingga saat ini menjadi pusat perekonomian masyarakat kota Wonogiri. Fasilitas aksesibilitas di pasar ini tergolong tidak lengkap. Permasalahan serius dari pasar ini adalah tidak maksimalnya fungsi dari lantai 3 pasar untuk kegiatan pasar. Keadaan pasar lantai 1 dan 2 yang tergolong gelap dan minim penerangan juga menjadi permasalahan. Maka dari itu, perlunya perbaikan atau perubahan desain pasar supaya dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Redesain Pasar Tradisional Kota Wonogiri ini akan memiliki konsep pasar modern yang berbasis Islami supaya mampu bersaing dengan pasar-pasar modern lainnya.
Kata kunci: pasar, tradisional, redesain, modern, Islami Abstact
The market is a place of sellers and buyers in transactions of buying and selling. There are two types of markets that have been known to the public that is Traditional Market and Modern Market. Wonogiri City’s Traditional Market is the largest traditional market in Wonogiri which is the economic center of the people of Wonogiri. Accessibility facilities in this market are not complete. The serious problem of this market is that not optimal function of the 3rd floor of the market for market activity. The condition of the market at 1st floor and 2nd floor are dark and minimal lighting is also a problem. Therefore, need for improvement or redesign this market in order to solve these problems. Redesign of Wonogiri City’s Traditional Market will have the concept of modern market with Islamic basic to be able to compete with other modern markets.
1. PENDAHULUAN
Pasar merupakan sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa atau sumber daya ekonomi dan berbagai faktor produksi yang lainnya.
Pasar Tradisional Kota Wonogiri ini terletak di Jl. Jend. Sudirman, Giripurwo, Kec. Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Pasar ini terletak di tengah kota Wonogiri yang lokasinya berdekatan dengan Stasiun Kereta Api Kota Wonogiri dan Terminal Kota Wonogiri.
Pasar Kota Wonogiri ini merupakan pasar tradisional terbesar di Wonogiri yang mana hingga saat ini menjadi pusat perekonomian masyarakat kota Wonogiri. Hingga saat ini kondisi pasar setiap harinya tergolong ramai pengunjung, namun tidak begitu ramai atau sepi pada lantai 3. Selain itu, kurangnya fasilitas memadai untuk pengguna pasar seperti sistem proteksi kebakaran, dan sirkulasi yang berantakan. Dilihat dari segi bangunan pasar secara keseluruhan (struktur bangunan), bangunan pasar hingga saat ini masih mempertahankan bentuk asli beserta struktur bangunannya pasca kebakaran tahun 2001 dan hanya dilakukan renovasi secara minor dan bertahap, karena inilah menurut penulis, keamanan dan keselamatan pengguna harus menjadi pertimbangan pertama untuk melakukan redesain keseluruhan bangunan.
Selain untuk tujuan keamanan dan keselamatan pengguna, redesain bangunan pasar juga diupayakan untuk mengoptimalkan aktivitas pengguna pasar, kemudahan akses bagi kaum difabel dan permasalahan sarana prasarana dapat teratasi. Redesain bangunan akan dilakukan dengan konsep pendekatan pasar modern islami untuk publik.
2. METODE
2.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, studi pustaka (literatur), dokumentasi lapangan dan wawancara pengguna. Observasi dilakukan dengan cara mengamati kondisi fisik lapangan dan kelangsungan aktivitas sehari-hari yang terjadi disana untuk mengetahui data jumlah pedagang dan lapaknya. Hasil observasi akan didokumentasikan melalui alat-alat seperti kamera, kertas, pensil, penggaris dan meteran.
Studi pustaka adalah berbagai pustaka pendukung dalam pembahasan data yang telah didapatkan seperti buku, jurnal, atau berbagai literatur yang sesuai dengan persoalan yang dibahas.
Wawancara dengan pedagang, pembeli, dan pengelola pasar juga diperlukan dalam pencarian kelengkapan data.
2.2 Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan penjabaran dari masalah-masalah yang ditemukan dan menganalisisnya berdasarkan literatur yang relevan atau sesuai dengan permasalahan tersebut.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada hasil dan pembahasan akan dipaparkan mengenai site lokasi dan beberapa konsep perancangan “Redesain Bangunan Pasar Tradisional Kota Wonogiri dengan Pendekatan Pasar Modern Islami”.
3.1 Site Lokasi dan Potensi View
Pasar tradisional Kota Wonogiri merupakan pasar induk Kabupaten Wonogiri yang masih menjadi pusat perekonomian masyarakat Kota Wonogiri. Pasar ini terletak di Jl. Jend. Sudirman, Giripurwo, Kec. Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Pasar ini terletak di tengah kota Wonogiri yang lokasinya berdekatan dengan Stasiun Kereta Api Kota Wonogiri dan Terminal Kota Wonogiri.
Gambar 1. Site terpilih Sumber: Wikimapia 2018 Batas Site:
Utara : Terminal Kota Wonogiri
Barat : Stasiun Kota Wonogiri dan Pemukiman
Timur : Jalan raya Jendral SudirmanPertokoan dan pemukiman
Selatan : Pertokoan dan pemukiman
Terminal Kota Wonogiri
Stasiun Kereta Api Kota Wonogiri
Pertokoan dan Pemukiman
Pertokoan dan Pemukiman
Potensi View:
Mempertimbangkan potensi view, bangunan akan berorientasi arah barat karena merupakan bangunan publik yang harus terlihat dengan jelas di pinggir jalan utama yaitu jalan raya Jendral Sudirman.
3.2 Analisa dan Konsep Makro
Pencapaian Site dan Sirkulasi
Gambar 2. Pencapaian site Sumber: Penulis 2018
Gambar 3. Sirkulasi luar dan dalam bangunan Sumber: Penulis 2018 Jl. Manyar Bangunan Pasar In/Masuk Parkir Out/keluar Bongkar Muat ME/pintu masuk utama
U
Jl. Jend. Sudirman 4 Masuk & KeluarPintu Samping
Bangunan Pasar
Masuk Kendaraan Masuk & Keluar
Pintu Utama Keluar Kendaraan
Masuk & Keluar Pintu Samping Masuk & Keluar
Pintu Belakang
Akses pejalan kaki, penumpang angkutan umum Akses Mobil Akses Motor Keterangan: Jalan Raya
U
Terminal Wonogiri dan pemukiman Stas iun KA Won ogir i dan pem uki man Pert okoa n d an pem ukim an Pemukiman Zon a Pu blik Zona Pri vat Zona Sem i Pu blik Kelontong Daging dan Ikan Basah Hasil Bumi Parkir Motor Parkir Mobil Lantai 1 Kelontong, Pakaian Lantai 2 Sayur Buah Grabatan Besi R. Pengelola Food Court/ W. Makan Lantai 3 Parkir Mobil Grabatan Bolopecah Parkir Motor Respon terhadap Matahari dan Angin
Gambar 4. Respon terhadap matahari dan angin Sumber: Penulis 2018
Zoning
Gambar 5. Zoning Sumber: Penulis 2018 3.3 Program Ruang
3.4 Analisa dan Konsep Massa
Persegi Segi 8
Gambar 6. Konsep massa bangunan Sumber: Penulis 2018 3.5 Analisa dan Konsep Arsitektur
Tabel 2. Program ruang
Contoh Gambar Penerapan
Bangunan utama pasar akan menghadap arah barat yangmana bangunan akan diterpa sinar matahari langsung secara maksimal. Konsep fasad bangunan yang akan digunakan adalah skin duble facade yang bersifat minimalis dan tradisional dengan material bambu. Konsep skin double facade
ini akan mereduksi cahaya dan panas dari sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan baik siang maupun sore hari. Penataan fasad akan berbentuk vertikal. Tampilan interior bangunan akan berkonsep pasar modern namun tidak menghilangkan fungsi pasar sebagai pasar tradisional. Untuk los akan ditata berdekatan satu dengan lainnya.
Desain toilet yang islami dapat dilihat dari bagaimana perletakan bak air dan wc itu sendiri. Bak air untuk bersuci diletakkan disebelah kanan dari toilet/wc yang secara tidak langsung akan membentuk pola aktivitas islami (tangan kanan mengambil air, tangan kiri membersihkan kotoran). Ketinggian lantai toilet ditinggikan dari ketinggian lantai kamar mandi 15-20 cm.
Desain tempat wudhu yang aman, nyaman, bersih dan terakomodir untuk pengguna baik perempuan maupun laki-laki. Tempat wudhu dibuat minimalis dan tidak
berlebihan.
Musholla di dalam pasar didesain
minimalis dan tidak berlebihan. Sirkulasi udara di dalam musholla dibuat mengalir (menghindari bau tidak sedap) dan
pencahayaan yang cukup. Lantai dan plafon dibuat lebih tinggi dari lantai/plafon utama.
Area taman atau penghijauan di dalam bangunan juga mencerminkan konsep islami dan menambah estetika bangunan pasar. Desain bangunan pasar dibuat dengan beberapa spot taman di dalam bangunan.
Sirkulasi ruang gerak lorong pasar pada umumnya sempit dan berdesakan. Secara konsep islami, sirkulasi ruang gerak harus lebar untuk menghindari sentuhan antara bukan muhrim dan hal-hal negatif lainnya.
Rest area adalah suatu area untuk
beristirahat para pengunjung pasar ketika lelah saat berbelanja. Rest area ini dapat pula dijadikan ruang tunggu bagi para pengunjung pasar yang hanya mengantar orang-orang yang berbelanja.
Area informasi ini dapat berupa ruang maupun hanya papan pengumuman daftar harga yang diletakkan di dekat pintu masuk utama dan di dalam bangunan pasar untuk menghindari perilaku dagang yang tidak Islami seperti riba, bohong, dan lain-lain.
3.6 Analisa dan Konsep Struktur
1) Konsep struktur yang digunakan adalah dengan mengubah total bentuk bangunan dan strukturnya.
2) Struktur pondasi menggunakan pondasi tiang pancang karena bangunan yang memiliki 3 lantai dan merupakan bangunan dengan tingkat beban tinggi dengan kegiatan yang rutin setiap hari.
3) Struktur atap menggunakan kerangka baja.
4) Struktur dinding menggunakan bahan yang mampu menyerap panas matahari yaitu menggunakan batu bata dengan karakteristik tahan api, kuat dengan tekan tingi, daya serap air rendah dan kedap suara.
5) Struktur kolom menggunakan beton bertulang. 3.7 Analisa dan Konsep Utilitas
1) Sistem Jaringan Air Bersih
Sumber air bersih di Pasar Wonogiri adalah air PDAM. Air ini digunakan untuk semua kebutuhan pasar seperti toilet, tempat makan (food court), musholla, area dagangan daging dan ikan basah. Jaringan air bersih ini menggunakan sistem down feed distribution.
Gambar 7. Sistem jaringan air bersih Sumber: Penulis 2018 2) Sistem Jaringan Air Kotor
Sistem pembuangan air kotor berasal dari 3 tempat yaitu limbah tempat makan (foodcourt), limbah kamar mandi (toilet) dan limbah kios penjual daging dan ikan basah.
Gambar 8. Sistem jaringan air kotor Sumber: Penulis 2018 3) Sistem Proteksi Kebakaran
Fasilitas proteksi kebakaran yang digunakan adalah sprinkel, apar dan hidran, baik hidran di dalam bangunan maupun hidran halaman. Apar di letakkan setiap jangkauan 23 m, hidran bangunan diletakkan setiap 26 m, dan hidran halaman diletakkan setiap 50 m. Sistem air yang digunakan untuk sprinkel dan hidran adalah menggunakan air sumur.
4) Sistem Transportasi
Tangga
Bangunan pasar ini tetap menggunakan satu tangga utama dan tangga darurat di setiap sisi bangunan.
Lift
Redesain pasar ini akan menambah fasilitas lift, baik lift orang maupun lift barang.
Ramp Eskalator (conveyor)
Penambahan ramp juga dilakukan untuk fasilitas kaum difabel. Ramp akan berupa ramp biasa untuk difabel dan ramp conveyor mengingat bangunan ini merupakan bangunan pasar. Ramp kendaraan khusus lantai 3 juga akan disediakan.
PLN Genset
Travo TM -> TR
MDP
ATS
Sub Main Panel Penerangan Lampu Sub Main Panel Power Pompa Elevator Konveyor 5) Sistem Elektrikal
Gambar 9. Sistem elektrikal Sumber: Penulis 2018 6) Pencahayaan dan Penghawaan
Pencahayaan alami/sinar matahari
Aktivitas pasar dimulai dari pukul 02.00 WIB hingga 20.00 WIB. Pencahayaan buatan dengan lampu akan digunakan pada malam dan dini hari, sedangkan pada pagi hingga siang hari dimaksimalkan memanfaatkan sinar matahari langsung untuk menghemat energi dan biaya operasioanl bangunan.
Penghawaan alami dan buatan
Sistem penghawaan alami akan memanfaatkan angin dalam pengkondisian ruang. Pemberian banyak bukaan dan ventilasi pada bangunan dapat memaksimalkan potensi angin untuk penghawaan alami di dalam bangunan. Sistem penghawaan buatan dapat digunakan dengan menggunakan kipas angin atau AC pada ruang-ruang tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Amziah, Nur dkk, 2014, Jurnal Perencanaan Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu di
Kawasan Pasar Flamboyan Kota Pontianak, Jurusan Teknik Lingkungan,
Universitas Tanjungpura Pontianak.
Arifin Johan, 2009, Etika Bisnis Islami, Semarang: Walisongo Press.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri, 2016, Statistik Penduduk menurut Jenis Kelamin
tahun 2016, https:// wonogirikab. bps. go . id/ statictable/ 2017/06/20/286/
penduduk-menurut-jenis-kelamin-tahun-2016.html// diakses 19 Maret 2018 Pukul 11.34 WIB.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri, 2016, Statistik Penduduk menurut Kelompok
Umur tahun 2016, https:// wonogirikab. bps. go. id/ statictable/ 2017/06/13/280/
penduduk-menurut-kelompok-umur-tahun-2016.html// diakses 19 Maret 2018 Pukul 12.21 WIB.
Bakar, Abu Anwar, 2013, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: Sinar Baru Algesindo. Baqi, Abdul Fuad M, 2007, Buku Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim, Yogyakartaa:
Hikam Pustaka.
Beddington Nadine, 1982, Design for Shopping Centers, Washington: The Urban Land Institude
David R Dibner, Amy Dibner-Dunlap, 1985, Building Additions Design, Megraw-Hill Dinas Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta. Irawan, Wendi, 2011, Makalah Laporan Kunjungan Lapangan ke Pasar Tradisional BSD
City Tangerang, Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran.
Mujahidin, Akhmad, 2005, Ekonomi Islam, Jakarta: Rajagrafindo Persada Neufert, Ernst, 2002, Data Arsitek Jilid 2, Jakarta : Erlangga.
Noe’man, Achmad, 2002, Jurnal Penelitian tentang Arsitektur Islam, Bandung.
P.Eng, Edgar Lion, 1977, Shopping Centers, Planning, Development & Administration,
Washington: The Urban Land Institude
Pemerintah Kabupaten Wonogiri, 2011, Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Wonogiri.
Pemerintah Kabupaten Wonogiri, 2017, Keputusan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wonogiri.
Pemerintah Kabupaten Wonogiri, 2018, Sekilas Profil Kabupaten Wonogiri, http://www.wonogirikab.go.id/web/kontent/60/sekilas_kabupaten_wonogiri// diakses 3 Februari 2018 pukul 16.51 WIB.
Purwaningsih, Sri dkk, 2014, Analisis Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di Kabupaten
Wonogiri Tahun 2007-2011, Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Ratodi, Muhammad, 2016, Merintis Standar Perancangan Arsitektur dalam Konteks Ajaran
Islam. Surabaya.
Republik Indonesia, 2001, SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem
Pencahayaan Buatan Pada Bangunan Gedung.
Republik Indonesia, 2012, Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2012 tentang Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pasar Tradisional.
Republik Indonesia, 2013, Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 70/M-Dag/Per/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.
Republik Indonesia, 2017, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
37/M-Dag/Per/5/2017 tentang Pedoman Pembangunan Dan Pengelolaan Sarana
Perdagangan.
Riadi, Muchlisin, 2013, Arsitektur Lingkungan, http:// www. kajianpustaka. com/2013/sistem-pencahayaan-alami.html, diakses 20 Fenruari 2018 pukul 14.56. Sarlito, Seno, 2015, Identifikasi Kesesuaian Fungsi Tata Ruang, Zoning, dan Aksesibilitas Pada Kios Pedagang di Pasar Klitikan Semanggi Sebagai Pusat Perbelanjaan
Barang Bekas di Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tamasowa, Rima, 2012, Redesain Wisma Fajar Senayan untuk Fungsi Wisma Atlet yang
Mendukung Pemulihan Kelelahan, Universitas Bina Nusantara.
Uli, 1977, Shopping Center Development Handbook, Washington: The Urban Land Institude Umar, Husein, 1997, Studi kelayakan Bisnis edisi-3: Teknik Menganalisis
Kelayakan Rencana Bisnis secara Komprehensif, Jakarta: Kompas
Gramedia
Wasilah dkk, 2017, Jurnal Penelitian Volume 4 No.1 Pasar Tradisional dengan Penataan