Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I i
MODUL
GURU
PEMBELAJAR
PAKET
KEAHLIAN
TATA
BUSANA
SMK
KELOMPOK
KOMPETENSI
I
PEMBUATAN BUSANA KERJA TEKNIK SEMI TAILORING
Penyusun : Bintang Elly Simanjuntak, MA. Penyunting : Sri Prihati, S.Pd., M.M.
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) BISNIS DAN PARIWISATA
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
ii Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Copyright © 2016
Hak Cipta pada PPPPTK Bisnis dan Pariwisata Dilindungi Undang-Undang
Penanggung Jawab
Dra. Hj. Djuariati Azhari, M.Pd Kompetensi Profesional
Penyusun : Bintang Elly Simanjuntak, MA.
081380088218 bintangellys@yahoo.co.id Penyunting : Sri Prihati, S.Pd., M.M.
081382095988 sriprihatibusana@gmail.com Reviewer : Waluyo, S. Pd.MM
Kompetensi Pedagogik
Penyusun : Drs. Sanusi, MM
081294123300 @yahoo.com
Penyunting : Euis Siskaningrum.SS
081319303157 @gmail.com
Reviewer : Purwandari Layout & Desainer Grafis Tim
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BISNIS DAN PARIWISATA Jl. Raya Parung Km. 22-23 Bojongsari, Depok 16516
Telp(021) 7431270, (0251)8616332, 8616335, 8616336, 8611535, 8618252 Fax (0251)8616332, 8618252, 8611535
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I iii
Kata Sambutan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru Profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru. Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP) merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Hasil UKG menunjukkan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan paska UKG melalui program Guru Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakan melalui pola tatap muka, daring (online), dan campuran (blended) tatap muka dengan online.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul untuk program Guru Pembelajar (GP) tatap muka dan GP online untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi.
Dengan modul ini diharapkan program GP memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru. Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.
Jakarta, Februari 2016 Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan,
Sumarna Surapranata, Ph.D.
NIP. 195908011985032001Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Pelatihan Guru Pasca Uji Kompetensi Guru (UKG). Modul ini merupakan bahan pembelajaran wajib, yang digunakan dalam pelatihan Guru Pasca UKG bagi Guru SMK. Di samping sebagai bahan pelatihan, modul ini juga berfungsi sebagai referensi utama bagi Guru SMK dalam menjalankan tugas di sekolahnya masing-masing.
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Akuntansi SMK ini terdiri atas 2 materi pokok, yaitu : materi profesional dan materi pedagogik. Masing-masing materi dilengkapi dengan tujuan, indikator pencapaian kompetensi, uraian materi, aktivitas pembelajaran, latihan dan kasus, rangkuman, umpan balik dan tindak lanjut, kunci jawaban serta evaluasi pembelajaran.
Pada kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada penulis, editor, reviewer dan pihak-pihak yang terlibat di dalam penyusunan modul ini. Semoga keberadaan modul ini dapat membantu para narasumber, instruktur dan guru pembelajar dalam melaksanakan Pelatihan Guru Pasca UKG bagi Guru SMK.
Jakarta, Februari 2016
Kepala PPPPTK Bisnis dan Pariwisata
Dra. Hj. Djuariati Azhari, M.Pd NIP.195908171987032001
2 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Daftar Isi
Kata Sambutan ... iii
Kata Pengantar ... 1 Daftar Isi ... 2 Daftar Gambar ... 6 Daftar Tabel ... 10 12 Pendahuluan ... 12 A.Latar Belakang ... 12 B.Tujuan ... 13 C.Peta Kompetensi ... 15 D.Ruang Lingkup ... 16
E.Saran Cara Penggunaan Modul ... 17
Kegiatan Pembelajaran 1 ... 18
Desain, Bahan dan Pola Busana ( Semi Tailoring ) ... 18
A.Tujuan ... 18
C.Indikator Pencapaian Kompetensi ... 18
D.Uraian Materi ... 19
1. Desain Busana Semi Tailoring ... 19
a. Anatomi Tubuh ... 19
b. Proporsi ... 19
c. Sikap Tubuh ... 20
6. Macam- Macam Desain Busana Semi Tailoring (Jacket, Gaun, Rok, Setelan) ... 20
7. Variasi Desain, Bahan dan Gaya Setelan ( Suits ) ... 21
8. Membuat Desain Busana Semi Tailoring ... 22
9. Penerapan Bahan dan Warna pada Desain Gambar ... 22
1. Apa itu Semi Tailoring ... 22
2. Klasifikasi Busana Semi Tailoring Bentuk Jas ( Jackets ) ... 24
I Memilih Bahan / Kain Sesuai Kebutuhan ... 26
Mengamati Beneshan Grand chek Melton ... 26
3. Menanya ... 26
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 3
d. Rangkuman ... 27
e. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 28
f. Kunci Jawaban ... 28
3. Pola Busana Sesuai Desain ( Semi Tailoring ) ... 29
A.Tujuan ... 29
B.Indikator Pencapaian Kompetensi ... 29
3. Pembuatan Pola Sistem Bunka ... 29
i. Daftar Ukuran ... 30
i. Pola Lengan ... 36
C.Aktifitas Pembelajaran ... 37
1. Penilaian Ketrampilan ... 37
b. Latihan/Kasus/Tugas ... 38
i. Menggambar Pola Busana Semi Tailoring ... 38
ii. Menggambar Pola Sesuai Desain ... 40
KegiatanPembelajaran3: Menjahit Busana Kerja Semi Tailoring ... 51
e. Rangkuman ... 69
f. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 70
g. Kunci Jawaban ... 70
B.Tujuan ... 72
C.Indikator Pencapaian Kompetensi ... 73
D.Uraian Materi ... 73
1. Menggunting ( Custom – Made ) ... 73
2. Desain 1 ... 73
3. Desain 4 ... 80
E.Aktifitas Pembelajaran ... 86
F.Latihan/Kasus/Tugas ... 86
G.Rangkuman ... 87
Kegiatan Pembelajaran 3: Membuat Hiasan Sulam Pita ... 88
(Ribbon Embroidary)... 88
A.Tujuan ... 88
C.Indikator Pencapaian Kompetensi ... 88
D.Uraian Materi ... 89
1. Apa itu Sulam Pita ... 89
4 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
i. Rancangan Gambar ... 93
E.AktifitasPembelajaran ... 94
1. Metode Menyulam Sulam Pita ... 95
F.Latihan/Kasus/Tugas ... 97
G.Rangkuan ... 98
H.Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 99
I. Kunci Jawaban ... 99 101 Evaluasi ... 101 Penutup ... 106 1. Simpulan ... 106 2. Saran ... 106 Daftar Pustaka ... 112 Bagian II : ... 113 Kompetensi Pedagogik ... 113 Pendahuluan ... 114 A.Latar Belakang ... 114 B.Tujuan Umum ... 115 C.Peta Kompetensi ... 116 D.Ruang Lingkup ... 117
E.Cara Penggunaan Modul ... 117
Kegiatan Pembelajaran 1: ... 118
Penggunaan Informasi Hasil Penilaian dan Evaluasi ... 118
A.Tujuan ... 118
J. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 118
B.Uraian Materi ... 119
C.Aktifitas Pembelajaran ... 133
A.Latihan/Kasus/Tugas 1 ... 134
B.Rangkuman ... 135
C.Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 135
Kegiatan Pembelajaran 2: ... 137
Pemanfaatan Informasi Hasil Penilaian dan Evaluasi ... 137
A.Tujuan ... 137
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 5
C.Uraian Materi ... 137
D.Aktifitas Pembelajaran ... 142
A.Latihan/Kasus/Tugas ... 143
B.Rangkuman ... 144
C.Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 144
Evaluasi ... 147
Penutup ... 152
6 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Daftar Gambar
Gambar 1 Hiasan Dinding Dengan Teknik Sulam Pita ... 12
Gambar 2 Macam variasi pose menghadap kedepan ... 20
Gambar 3 Macam - macan Desain Setelan ( Suits) ... 21
Gambar 4 Desain Suits Tanpa Kerah Dan Suit Dengan Hiasan Trimming ... 21
Gambar 5 Sketsa Jas (Jacket) dan Rok... 22
Gambar 6 Desain dan Warna ... 22
Gambar 7 Cardigan Jacket ... 24
Gambar 8 Nama Dan Bagian - Bagian Pola Badan Atas ... 30
Gambar 9 Garis - Garis Dasar ... 33
Gambar 10 Garis - Garis Lengkung ... 33
Gambar 11: Pola Dasar Bunka ... 34
Gambar 12: Garis Kerung Lengan ( ABC) ... 34
Gambar 13 : Menentukan Panjang Dan Besar Lengan ( Pola Lengan ) ... 34
Gambar 14 : Pola Badan Atas ( depan dan belakang ) ... 35
Gambar 15: Garis- Garis Dasar ... 35
Gambar 16 : Garis- Garis Lengkung ... 36
Gambar 17 : Pola Lengan ... 36
Gambar 18 : Cara Memanipulasi (B) ... 40
Gambar 19: Cara Menggambar Pola Lengan dan Saku ... 41
Gambar 20 : Cara Menggambar Pola Badan Atas ... 41
Gambar 21 : Memperbaiki Garis Pola ... 45
Gambar 22 : Memperbaiki Garis Bahu ... 45
Gambar 23 : Check Bentuk Kampuh Bagian Depan Dan Belakang ... 45
Gambar 24 : Memperbaiki Garis Pinggang ... 46
Gambar 25 : Memperbaiki Garis Leher Dan Garis Kerung Lengan ... 46
Gambar 26 : Memperbaiki Garis Kerung Lengan ... 46
Gambar 27 : Memperbaiki Garis Kerung Lengan Dan Garis Pinggang ... 47
Gambar 28 : Tanda Garis Sejajar ... 47
Gambar 29 : Garis Sejajar Pada Saku ... 47
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 7
Gambar 31 : Tanda Garis Sejajar Pada Pola Kerung Lengan ... 48
Gambar 32 : Tanda Garis Sejajar Pada Puncak Lengan ... 49
Gambar 33 : Tanda Garis Sejajar Pada Puncak Lengan ... 49
Gambar 34 : Tanda Garis Sejajar Pada Lengan ... 49
Gambar 35 : Menggambar Kampuh Bagian Badan ... 50
Gambar 36 : Menggambar Kampuh Bagian Lengan Dan Puncak Lengan ... 50
Gambar 37 : Bahan / Kain Diagonal Dan Cap Print ... 54
Gambar 38 : Bahan / Kain Satu Arah ... 54
Gambar 39 : Bahan / Kain Garis Tidak Rata / Seimbang ... 55
Gambar 40 : Kain Kotak - Kota Tidak Seimbang ... 55
Gambar 41 : Meletakkan Pola Diatas Kain ... 56
Gambar 42: Meletakkan Pola Diatas Kain ... 56
Gambar 43 : Tipe Bantalan Bahu ... 57
Gambar 44 : Teknik Meletakkan dan Menyetrika Kain Lem ... 57
Gambar 45 : Teknik Meletakan Dan Menyetrika Kain Lem Pada Kerah ... 57
Gambar 46 : Cara Menyetrika Dan Meletakan Kain Lem ... 58
Gambar 47 : Cara Menyetrika Dan Meletakan Kain Lem ... 58
Gambar 48 : Jelujur Tidak Rata Dan Jelujur Datar/ Rata ( Tikam Jejak ) ... 59
Gambar 49 : Jelujur Mesin Dan Jelujur Jarum ... 59
Gambar 50 : Jelujur Press Dan Jelujur Selip ... 59
Gambar 51 : Jelujur Diagonal / Jelujur Tailor ... 60
Gambar 52 : Jelujur ... 60
Gambar 53 : Jelujur Tailor Dan Jelujur Kombonasi Tailor ... 60
Gambar 54 : Jelujur Kombinasi Dan Jahit Tangan ... 60
Gambar 55 : Menjelujur Badan Depan Dan Belakang ... 61
Gambar 56 : Setik Jelujur Pada Puncak Lengan ... 61
Gambar 57 : Macam - Macam Jelujur ... 62
Gambar 58 : Menjelujur ... 62
Gambar 59 : Menjelujur ... 63
60 : Contoh Tusuk Jelujur renggang pada Jacket ( Tailor"S Tacks) ... 63
Gambar 61 : Layout Pola pada Kain Lem ... 63
Gambar 62 : Letak dan Posisi Kain Lem / Interfacing pada Bagian Badan ... 64
Gambar 63 : Letak dan Posisi Kain Lem /Interfacing pada Bagian Kerah ... 64
8 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Gambar 65 : Letak Dan Posisi Kain Lem/ Interfacing pada Bagian Lengan ... 64
Gambar 66 : Variasi Bahan Interfacing ... 65
Gambar 67 : Uji Coba Bahan Atas Tanpa Lengan ( Bintang Tahun 2007) ... 66
Gambar 68 : Cara Mengepas ( Fitting)... 67
Gambar 69 : Cara Memperbaiki Pola ... 67
Gambar 70 : Mengepas Jacket Dan Memperbaiki ... 68
Gambar 71 : Menghubungkan TD dan sisi TB ... 68
Gambar 72 : Menghubungkan Garis Bahu Depan Dan Belakang ... 68
Gambar 73 : Melekatkan Kerah ... 69
Gambar 74 : Menjahit Lengan ... 69
Gambar 75 : Cara Menggambar Pola Kerah Dan Lengan Tailored Jackets ... 70
Gambar 76 : Setelan / Suits ( Penerapan / Aplication ) ... 72
Gambar 77 : Menjahit Kup ... 80
Gambar 78 : Menjahit Garis Tengah Belakang, Garis Panel Dan Garis Princes 80 Gambar 79 : Cara Membuat dan Memasang Saku ... 80
Gambar 80 : Menjahit Bahu ... 80
Gambar 81 : Membuat Kerah ... 81
Gambar 82 : Menjahit Kerah Bagian Luar Dan Depan ... 81
Gambar 83 : Menjahit Sisi... 82
Gambar 84 : Penyelesaian Kelim... 82
Gambar 85 : Menjahit Lengan ... 83
Gambar 86 : Membuat Lengan ... 83
Gambar 87 : Memasang Lubang Kancing Dan Bantal Bahu ... 84
Gambar 88 : Latihan Memasang Lengan ... 84
Gambar 89 : Menghubungkan Sisi Lengan Sesuai Tanda - Tanda Pola ... 85
Gambar 90 Hiasan Dinding dengan Teknik Sulaman Pita ... 88
Gambar 91 Sulam Pita ... 90
Gambar 92 Bahan dan Alat Sulaman Pita ... 91
Gambar 93 Variasi Ukuran dan Warna Pita ... 91
Gambar 94 Benang Sulam dengan Tingkat Warna yang Variatif ... 91
Gambar 95 Macam - macam Alat untuk Menyulam Pita ... 92
Gambar 96 Alat - alat untuk Menggambar Modul ... 92
Gambar 97 Macam - macam Jenis Jarum Pentul ... 92
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 9
Gambar 99 Rancangan Gambar ... 93
Gambar 100 Sulam Pita Teknik Jahit / Tusuk Lurus ... 95
Gambar 101 Sulam Pita Teknik Tusuk ... 95
Gambar 102 Motif Sulam Pita ... 95
Gambar 103 Sulam Pita Teknik Tusuk Rantai ... 96
Gambar 104 Sulam Pita Teknik Tusuk Mawar ... 96
Gambar 105 Sulam Pita Teknik Tusuk Batang Gambar 106 Motif Sulam Pita Teknik Tusuk ... 97
Gambar 107 bantal Kursi dengan hiasan sulam pita ... 97
Gambar 108: Contoh portopolio siswa ... 120
Gambar 109 : Mastery Learning Bloom ... 121
Gambar 110 : Siklus penggalian sitematis dan pembangunan pemahaman guru untuk meningkatkan keberhasilan peserta didik ... 141
10 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Daftar Tabel
Tabel 2 Daftar Ukuran ... 30
Tabel 3: Daftar Ukuran / Size 9 cm ... 30
Tabel 4 : Ukuran Tubuh Wanita ... 31
12 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Gambar 1 Hiasan Dinding Dengan Teknik Sulam Pita
ndustri fesyen berkembang sangat berarti di dalam semua aspek kehidupan manusia. Banyak perbedaan dalam industri busana dan penting manusia ikut serta dalam variasi pekerjaan proses pengetahuan tehnik yang berhubungan ke produksi garment.
Menghias kain, Mendesain busana, Menggambar pola dan menjahit adalah pelajaran yang luas/besar dan untuk menjadi pandai/cakap perlu belajarbagaimana menanggulangi atau menguasai setiap bagian/section. Dari menggambar anda akan mampu membuat pola untuk setiap/banyak style. Pada zaman dahulu orang belum begitu menghiraukan busana yang dipakainya, walaupun sudah memikirkan bagaimana melindungi tubuh dari
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 13 pengaruh luar, segi estetika (keindahan), cara/teknik membuatnya dan ini terus berkembang.
Perkembangan mode/fesyen berubah terus dari tahun ke tahun, tetapi dasar dan bagian-bagian mode tetap sama. Kesadaran mengikuti mode (fashionable) melibatkan pengenalan tentang istilah-istilah (terminology) busana, bagian-bagian busana dan macam-macam serta variasinya, begitu juga teknik pembuatannya. Desain-desain baru dapat diciptakan dengan meletakkan bagian-bagian busana dalam variasi yang berbeda.
Model-model yang bersejarah dapat dikenal, dimengerti dan diterjemahkan sebagaimana mereka dihidupkan kembali dan dipermodern untuk menjadi mode-mode kontemporer. Begitu juga istilah-istilah (terminology) tentang jas (jackets) sangat bervariasi, misalnya tailored jackets, double-breasted jackets, single breasted jackets, blazer, tuxedo jackets, norfolk jacket, spencer jacket, bolero, chanel suit , cardigan suit dan lain-lain.
Pembuatan pola jacket dalam bahan ajar ini terdiri dari beberapa desain jas/jacket tailor (tailored jacket, single breasted jacket, double breasted jacket). Diklat/pelatihan ini diharapkan dapat membantu peserta/guru-guru SMK bidang Tata Busana selama mengikuti pelatihan dan selanjutnya dapat membantu peserta/guru dalam menjalankan tugas mengajar di sekolah masing-masing. Semoga dapat berbagi sesama team guru untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik.
B. Tujuan
Tujuan dari pembelajara ini untuk memahami, mengetahui dan mampu menerapkan/mengaplikasikan pengetahuan dasar dalam proses pembelajaran dalam dan untuk kehidupan selanjutnya.
a) Memberikan penjelasan mengenai pembuatan Hiasan (Sulaman Pita), Membuat desain Semi Tailoring (Menggambar desain busana, memilih bahan, memilih warna), Membuat pola busana (custom-made), Menjahit busana Semi tailoring (Custom – made),secara luas yang meliputi banyak hal.
14 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I b) Memberikan penjelasan dengan benar tentang teknik membuat Hiasan pita, Membuat desain, menggambar pola dan menjahit, dengan macam-macam cara dan atau tehnik pembuatan busana yang akan membangkitkan semangat imajinasi secara keseluruhan.
c) Sebagai sumber referensi untuk para guru, profesional dibidang pembuatan pola, dan khususnya peserta diklat Guru SMK Bidang Studi Tata Busana.
d) Mengisi kebutuhan yang diperlukan dalam standar kehidupan yang berbudaya, bertanggung jawab dengan pilihannya (tata busana) dan agar peserta didik/siswa-siswi mempunyai kepribadian yang utuh dan menarik.
e) Memberikan instruksi yang bervariasi agar peserta didik/siswa- siswi termotivasi untuk melanjutkan belajar lebih lanjut (fokus dan serius) setelah jam belajar di sekolah selesai.
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 15
C. Peta Kompetensi
16 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup berisi materi :
◊ Kegiatan pembelajaran 1 : Membuat Hiasan ;
a. mendiskripsikan hiasan tehnik sulaman pita (ribbon embroidery) b. merancang hiasan tehnik sulaman pita (ribbon embroidery)
◊ Kegiatan pembelajaran 2 : Membuat Desain ; Membuat Pola Busana Sesuai Desain
1. menggambar desain busana diatas proporsi
2. memilih bahandan warna berdasarkan kesempatan si pemakai dengan kriteria desain.
3. Menerapkan bahan dan warna yang telah dipilih pada gambar desain sesuai dengan standarisasi prosedur kerja yang ada di industri
4. membuat pola sesuai desain dengan menggunakan ukuran standart
5. memeriksa pola sesuai desain
6. menggunting pola sesuai kriteria dan prosedur
7. menyimpan pola sesuai SOP penyimpanan yang berlaku 8. membuat pola sesuai ukuran dan desain (semi tailoring) 9. memeriksa pola sesuai ukuran dan desain
10. menggunting sesuai kriteria dan prosedur
11. membuat uji coba pola sesuai desain dan ukuran
◊ Kegiatan pembelajaran 3 : Membuat Busana Kerja Teknik Semi Tailoring (Custom Made) ;
1. mengidentifikasi (pengertian, jenis, tehnik, penyelesaian/pembuatan)
2. menggunting bahan 3. menyetrika
4. menjahit
5. menghitung kalkulasi harga jual 6. mengemas
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 17
E. Saran Cara Penggunaan Modul
Bahan ajar ini disusun, menggunakan bahasa yang sederhana, untuk membantu peserta Diklat (Guru- Guru SMK Tata Busana), agar lebih mudah dalam mempelajari dan memahami materi-materi yang disajikan di dalammya. Salah satu strategi dalam bahan ajar ini, dilengkapi dengan gambar-gambar dan table-tabel yang konkrit, dengan harapan peserta diklat lebih termotivasi untuk mau belajar dan mencoba dengan benar.
Untuk menggunakan modul ini perlu diperhatikan : 1. Kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum
2. Materi dan sub-sub materi diklat yang tertuang di dalam silabus
3. Langkah-langkah pembelajaran atau kegiatan belajar selaras model Saintifik.
Untuk mempelajari modul ini, pergunakanlah petunjuk, sebagai berikut : 1. Baca dan pahamilah secara detail informasi yang ada pada lembar
deskripsi.
2. Pahami tujuan pembelajaran dalam setiap bagian dari bahan ajar
3. Bacalah bahan ajar ini dengan baik dan benar, dari awal sampai akhir agar anda mudah untuk mendapatkan gambaran isi bahan ajar
4. Jangan pindah ke sesi atau bagian berikutnya, sebelum menguasai pembelajaran dengan baik dan benar
5. Kerjakanlah tugas-tugas dan latihan yang ada pada tes formatif dengan optimal
6. Diskusikan dengan kolega dan fasilitator anda apabila menemui hal-hal yang kurang anda dipahami.
18 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Kegiatan Pembelajaran 1
Desain, Bahan dan Pola
Busana (
Semi Tailoring
)
A.
Tujuan
Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat : 1. Mendiskripsikan Desain Busana
2. Mendiskripsikan proporsi dengan baik dan benar.
3. Mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan macam - macam bahan Yang akan dipergunakan
4. Mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan macam - macam bahan yang akan dipergunakan
5. Menggambar desain busana diatas proporsi sesuai rencana
.
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menggambar desain busana di atas proporsi sesuai analisis tubuh dan informasi dari pemesan/pelanggan
2. Memilih bahan berdasarkan kesempatan dan si pemakai dengan kriteria desain.
3. Memilih warna bahan sesuai kesempatan dan si pemakai dengan kreteria sesuai desain
4. Menerapkan bahan dan warna yang telah telah dipilih,pada gambar desain sesuai dengan standarisasi prosedur kerja yang ada di industri
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 19
D. Uraian Materi
1. Desain Busana Semi Tailoring a. Anatomi Tubuh
alam pembuatan pakaian ada beberapa proses yang perlu dilakukan antara lain adalah membuat desain, menentukan bahan, membuat pola, menjahit dan lain-lain. Untuk membuat desain pakaian dibutuhkan model atau gambar anatomi tubuh, untuk dapat mengetahui konsep dalam menentukan ukuran perbandingan tubuh, seperti ukuran kepala, ukuran badan, ukuran tangan,dan ukuran kaki untuk mendapatkan hasil yang maksimal/ideal. Pengetahuan dan ketrampilan menggambar anatomi tubuh sangatlah penting untuk membuat desain pakaian terlebih bagi pemula, untuk dapat membantu memperjelas tentang ;
Letak bagian-bagian tubuh 1) garis leher
2) bentuk dan ukuran lengan 3) garis dan bentuk badan 4) garis pinggang
5) garis panggul
Garis hias, saku, dll
Siluet atau model secara keseluruhan b. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan tubuh yang diambil berdasarkan lukisan dalam bentuk dua dimensi atau foto orang.
Perbandingan menurut anatomi tubuh sesungguhnya, ialah 7 ½ X tinggi kepala
Perbandingan menurut desain busana, biasa disebut dengan anatomi, proporsi mode, memakai ukuran 8 atau 8 ½ kali tinggi kepala
Perbandingan tubuh untuk iklan mode atau ilustrasi,biasa dipakai adalah 9 sampai 12 kali tinggi kepala.
20 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I Proporsi atau perbandingan tubuh yang digunakan tentunya bentuk tubuh manusia yang ideal atau sempurna, karena hasil desain itu dapat mempengaruhi orang lain yang melihatnya menjadi tertarik atau positif, dengan tujuan, dapat ;
Membantu penyajian gambar
Menentukan perbandingan makna dari desain pakaian
Menyampaikan pesan dari yang membuat desain (pencipta) c. Sikap Tubuh
Macam – Macam Pose
Gambar 2 Macam variasi pose menghadap kedepan
6. Macam- Macam Desain Busana Semi Tailoring (Jacket, Gaun, Rok, Setelan)
Type Chanel Jackets ,dengan beberapa kesempatan : Type dasar (standart) ;
Chanel suit
Type Aplikasi (practical application) ;
Kerja
Sportif
Pesta
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 21 7. Variasi Desain, Bahan dan Gaya Setelan ( Suits )
\
Gambar 3 Macam - macan Desain Setelan ( Suits)
22 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 8. Membuat Desain Busana Semi Tailoring
Sebelum mendesain busana usuhakan mendapatkan inspirasi
Gambar 5 Sketsa Jas (Jacket) dan Rok
9. Penerapan Bahan dan Warna pada Desain Gambar
Gambar 6 Desain dan Warna
1. Apa itu Semi Tailoring
ailoring adalah tehnik atau metode menjahit busana tingkat tinggi, di kenal pada abad ke 14 yang dipakai oleh kaum pria berupa jacket/jas.Kostum pakaian pria pada abad ke 17 terdiri dari tiga elemen dasar, berupa ; jacket atau mantel (jacket atau coat), vest (waist-coat),dan celana (trouser). Jacket berkembang pada awalnya adalah sebagai pakaian pria, tetapi kaum wanita mulai memakai jacket pada pertengahan abad ke 19. Busana tailoring biasanya cukup mahal oleh karena tehnik penjahitan ada yang masih tradisional, sehingga menggunakan waktu yang tidak sedikit dan menggunakan bahan yang berkualitas baik. Tailoring juga identik dengan gaya mode kaum pria (man-tailored) dengan detail-detail yang kaku,bahan/material yang
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 23 maskulin, seperti setelan jas pria (man-suit). Sedangkan untuk kaum wanita, seperti jas (jacket), celana, rok (skirt), maupun gaun (dress), dapat dibuat dengan tehnik tingkat tinggi ( tailored made). Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Semi Tailoring adalah suatu tehnik atau metode pembuatan busana secara hirahki dibawah standart tailoring. Artinya Proses pembuatan antara lain :
1. tehnik penjahitan lebih sederhana,tidak banyak menggunakan tangan
2. bahan pelapis tidak penuh atau sebagian saja yang dilapis
3. bahan yang sederhana seperti polyester atau bahan wool campuran. 4. tehnik-tehnik penanganan yang halus
5. gaya atau desain lebih luwes atau feminin.
Jas (jackets) merupakan busana yang bersiluet tegas dan kuat, ini dapat dilihat dari bentuk konstruksi pola, garis bahu lebar dan penggunaan bahan/material (misalnya bantal bahu), kesannya sportif atau casual. Hal-hal yang menjadi standar dalam pembuatan jacket tailoring (Tailored Jacket), antara lain :
Teliti (hati-hati)
Memperhitungkan segi estetika
Keseimbangan
Berpengalaman dalam menjahit
Memiliki teknik menjahit (tailoring techniques)
Memiliki pandangan luas tentang desain (bervariasi)
Memiliki selera yang tinggi atau rasa (taste)
Mengetahui maksud dan pekerjaan orang (konsumen)
Dana, karena biaya akan menentukan kualitas dan jenis bahan yang akan dipilih.
Busana semi tailoring ,seperti Jas (jackets) biasa dipakai bersama celana atau rok berupa pasangan atau setelan satu jenis (suit). Model (styles) dan detil-detil untuk jas (jackets) selalu berubah/berkembang sesuai dengan trend mode (fashion) yang sedang berlaku, antara lain misalnya:
24 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I Bentuk longgar
Bentuk baggy (kantong)
Bentuk lurus
Pas badan (fitted)
2. Klasifikasi Busana Semi Tailoring Bentuk Jas ( Jackets )
Bentuk atau gaya busana semi tailoring dapat dibuat dengan sangat variatif berupa jas (jacket), gaun (dress), atau setelan (suit). Bahan dapat dipilih sesuai fungsi, kesempatan, trend begitu juga dengan dana yang akan dikeluarkan nanti. Tehnik atau metode pembuatannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang mungkin dapat membantu mengurangi waktu, fasilitas maupun dana yang dipergunakan menjadi lebih sederhana atau lebih murah dan mudah dalam pembuatan pakaian tersebut (semi tailoring). Nama jenis busana semi tailoring dapat dilihat/ditentukan dari bentuk bagian busana atau setelan. Dibawah ini ada beberapa gaya busana berupa variasi jenis jacket.
Cardigan jacket Jacket tanpa kerah, leherbulat atau leher-V dan bukaan di depan, kancing dengan lubang kancing. Kata “Cardigan” datang dari kemeja rajutan wol diambil dari Eael of Cardigan,dipakai semasa perang Crimean
Gambar 7 Cardigan Jacket
Safari Jacket. Jacket yang desainnya banyak memakai saku, pada dada kiri, kanan dan dibawah garis pinggang kiri, kanan dan pada garis bahu ada ipolet dan memakai ban pinggang, biasanya dipakai sebagai busana untuk berburu atau di semak belukar Afrika, pada akhir abad ke-19.
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 25 Gambar Peplum Jacket
Battle jacket
Jacket sepanjang pinggang, banyak saku mirip battle dress dan double - breasted bagian depan overlap , kancing dengan ritsleting, pada perang dunia ke II dipakai oleh Angkatan Darat Amerika. Battle jacket dipakai oleh kaum muda untuk pakaian naik sepeda atau casual jacket.
Peplum Jacket
Peplum potongan kain yang terpisah dalam bentuk rok dempet dengan dasar jacket atau badan bagian atas Jacket dengan kerutan atau lipit peplum disebut peplum dating dari Greek Word peplos, dipakai wanita Greece kuno26 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I I Memilih Bahan / Kain Sesuai Kebutuhan
Pemilihan bahan dapat dilakukan sebelum atau sesudah menentukan desain pakaian yang akan dibuat atau diproduksi.Kain dapat dipilih sesusai kebutuhan /fungsi pakaian maupun trend yang ada, apakah bahan kain terbuat dari katun, sutera, polyester , atau wool maupun yang lain, sehingga anda dapat melayani kain tersebut dengan benar dan tepat. Nama-Nama Bahan Kain (Material)
Beneshan Grand chek Melton
Mengamati Beneshan Grand chek Melton
Dalam kegiatan mengamati, peserta diklat diminta memgamati , misalnya disekolah, di industry dan pusat perbelanjaan. Dengan objek beberapa busana semi tailoring .
Beberapa instruksi yang dapat peserta diklat lakukan antara lain :
1. Amatilah bahan-bahan yang akan digunakan untuk busana semi tailoring. 2. Amatilah spesifikasi bahan yang digunakan untuk busana semi tailoring. 3. Amatilah secara seksama dan mendalam bagian –bagian
komponen-komponen dari objek yang akan dikerjakan
4. Amati bagaimana proses awal/persiapan tersebut bisa di mnfaatkan dalam kehidupan sehari – hari.
3. Menanya
Cobalah memcari tau atau bertanya kepada produsen atau nara sumber untuk mendapatkan hal tentang busana semi tailoring. untuk dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan tentang hiasan tehnik pengecatan yang ada pada diri anda
Jenis cat apa saja yang dapat dipergunakan untuk busana semi tailoring ?
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 27 Jenis kain apa saja yang dapat dipergunakan untuk busana semi
tailoring
Peralatan apa saja yang dipergunakan dalam busana semi tailoring ?
1. Latihan/Kasus/Tugas
Praktikan dan ikutilah langkah-langkah membuat desain busana semi tailoring dengan baik dan benar!
1) Buatlah desain busana semi tailoring diatas proporsi dengan gaya atau pose yang benar !
2) Buat atau pilihlah rancangan disain sesuai bentuk yang anda inginkan! 3) Pilih dan tentukanlah warna bahan sesuai dengan rancangan anda! 4) Buatlah desain semi tailoring sesuai kesempatan,bahan dan warna untuk
wanita.
d. Rangkuman
Anatomi tubuh atau proporsi tubuh, sangat diperlukan untuk mendesain busana untuk mendapatkan hasil desain yang maksimal, sehingga letak bagian – bagian tubuh , seperti ; garis lingkar badan, garis leher, bentuk dan ukuran badan, letak garis pinggang, garis panggul, garis-garis hias, siluet dapat dengan jelas untuk dilihat.
28 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menggambar proporsi tubuh yang ideal 1. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh
2. Letak bagian – bagian tubuh 3. Sikap dan gerak tubuh
4. Jatuhnya pakaian pada tubuh.
5. Selain proporsi tubuh untuk tempat meletakkan garis desain atau menuangkan sumber-sumber ide , bahan dan warna bahan juga sangatlah penting
e. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
Sebutkanlah definisi pengertian anatomi tubuh secara umum !
Sebutkanlah alat-alat yang dipergunakan untuk mendisain busana semi tailoring
Sebutkanlah jenis-jenis bahan untuk busana semi tailoring !.
Sebutkanlah hal-hal yang harus diperhatikan pada saat membuat busana semi tailoring !
f. Kunci Jawaban
1) Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari ujung kepala samai ujung kaki. Dalam bidang desain busana, anatomi dipelajariterbatas pada bentuk dan gerakan tubuh,sepertiotot, kulit, syaraf dan bagiab persendian.
2) Alat-alat yang dibutukan dalam mendisain, yaitu : a. Pensil
b. Penghapus c. Penggaris
3) Jenis-jenis bahan untuk busana semi tailoring, antara lain; Wool, Sutera, Poliester.
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 29
3. Pola Busana Sesuai Desain (
Semi Tailoring
)
A.
Tujuan
Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat :
a. Menjelaskankan pengertian Busana Semi Tailoring dengan baik dan benar
b. Menjelaskan tipe desain Busana Semi Tailoring dengan baik dan benar c. Menjelaskan tipe bahan Busana Semi Tailoring dengan baik dan benar d. Memilih bahan/material untuk Busana Semi Tailoring sesuai desain e. Menentukan alat untuk membuat pola sesuai projek
f. Membuat tanda-tanda pola sesuai desain
g. Menganalisis desain Busana Semi Tailoring sesuai desain
h. Menggambar pola sesuai desain dengan menggunakan ukuran standart
B.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi ( pengertian, jenis, tehnik penyelesaian/Pembuatan 2. Membuat pola sesuai desain, menggunakan ukuran standart
3. Membuat pola untuk perngepasan pertama
4. Menggunting dan memberi tanda pola sesuai kriteria dan procedure 5. Menjelujur kain sesuai kebutuhan
6. Mengepas (fitting) dan mengatur/memperbaiki pakaian dan merubah pola.
3. Pembuatan Pola Sistem Bunka
30 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I Gambar 8 Nama Dan Bagian - Bagian Pola Badan Atas
i. Daftar Ukuran Daftar Ukuran
1. Daftar ukuran ( cm )
Tabel 1 Daftar Ukuran
No Bagian 7 9 11 13 15 17 19 Badan 80 83 86 89 92 92 96 Pinggang 64 67 70 73 76 76 80 Pinggul 89 91 93 95 97 97 99 Panjang punggung 38 2. Ukuran / Size No. 9
Tabel 2: Daftar Ukuran / Size 9 cm
Panjang punggung 38
Tinggi panggul 20
Panjang lengan 52
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 31
Lingkar kepala 56
Tinggi duduk 26
Panjang kaki 65
3. Daftar ukuran tubuh wanita ( nyonya) (cm)
Tabel 3 : Ukuran Tubuh Wanita
Ukuran Bagian tubuh S M M L L L L 3 L Lingkar badan 78 82 88 94 100 106 Lingkar pinggang 62 66 70 76 80 84 Nyonya/ibu 64 68 72 78 82 86 Pertengahan panggul 84 86 90 96 100 104 Lingkar panggul 88 90 94 98 102 106 Tinggi panggul 18 20 21 21 21 21 Panjang punggung 37 38 39 40 41 42 Panjang lengan 48 52 53 54 55 56
Lingkar pergelangan lengan 15 16 17 18 18 18
Lingkar kepala 54 56 57 58 58 58
Tinggi duduk 25 26 27 28 29 29
Panjang kaki 60 65 68 68 70 70
Tinggi badan 148 154 158 160 162 164
4. Daftar Ukuran Standart
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 33 Pola Dasar Metode Bunka
1) Pola dasar wanita (1)
Pola Badan Atas ( depan dan belakang )
Gambar 9 Garis - Garis Dasar
34 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Gambar 11: Pola Dasar Bunka
2) Pola Dasar Lengan
Gambar 12: Garis Kerung Lengan ( ABC)
a. Ukurlah lingkar kerung lengan, A – B = BAH (back arm hole) = lingkar kerung lengan belakang
b. B – C = F AH (front arm hole) = lingkar kerung lengan depan c. Tariklah garis bujur/tegak lurus = panjang lengan
Tarik garis bujur = tinggi puncak lengan = + 2,5
Gambar 13 : Menentukan Panjang Dan Besar Lengan ( Pola Lengan )
Tentukanlah ukuran panjang lengan
Menentukan letak besar lengan, + 2,5 cm = tinggi puncak lengan
Lingkar kerung lengan 4
Lingkar kerung lengan 4
Panjang lengan (SL) 2
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 35 Menentukan letak garis garis siku (EL) = + 2,5 cm
Tariklah garis dari tinggi puncak lengan ke garis sisi lengan bagian belakang = ukuran garis kerung lengan belakang (lihat pola) + 1
Tariklah garis dari tinggi puncak lengan ke garis sisi lengan bagian muka = ukuran garis kerung lengan muka (lihat pola)
3) Pola Dasar Metode Putri (2) Nama – nama bagian pola
Gambar 14 : Pola Badan Atas ( depan dan belakang )
36 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Gambar 16 : Garis- Garis Lengkung
i. Pola Lengan
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 37
C.
Aktifitas Pembelajaran
1. mengamati gambar yang ditayangkan
2. peserta diklat mengamati contoh hasil jacket,dress semi tailoring
3. Menggali informasi dari buku teks tentang teknik pembuata busana semi tailoring
1. Diskusi/Tanya jawab tentang materi pembuatan busana semi tailoring 2. peserta diklat menyimak tentang busana semi tailoring
4. peserta diklat mengamati gambar yang ditayangkan
5. peserta diklat mengamati contoh hasil jacket,dress semi tailoring
6. Menggali informasi dari buku teks tentang teknik pembuata busana semi tailoring
3. Diskusi/Tanya jawab tentang materi pembuatan busana semi tailoring 4. peserta diklat menyimak tentang busana semi tailoring
1. Membuat tusuk dasar sulam pita
2. Menganalisa hasil pembuatan busana semi tailoring 1. Menyusun laporan hasil pembuatan busana semi tailoring 2. Menyusun laporan
Hasil pembuatan busana semi tailoring
3. Merumuskan hasil analisis pembuatan busana semi tailoring 1. Mempresentasikan laporan hasil pembuatan sulam pita
2. mempresentasikan hasil analisis pembuatan busana semi tailoring padaproduk (pilihan)
3. Mempresentasikan laporan hasil pembuatan sulam pita
4. mempresentasikan hasil analisis pembuatan busana semi tailoring padaproduk (pilihan)
5. Menyampaikan kesimpulan akhir 6. Mengerjakan tes
7. Mengumpulkan hasil pekerjaan
8. Menyimak untuk tugas/pembelajaran berikutnya Mengucapkan salam penutup
1. Penilaian Ketrampilan
Soal : Buatlah Pola jacket untuk penyelesaian tehnik semi tailoring dengan ukuran standart.
No Uraian Rentang Nilai 1 2 3 4 Ket. 1. Apakah alat dan bahan yang diperlukan sudah
sesuai dengan kebutuhan ? III. Macam-macam penggaris IV. Pinsil
V. Karbon VI. Pita Ukur VII. Jarum pentul VIII. Pendedel
IX. Seterika X. Papan strika XI. Kain polos blacu
38 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 2. Apakah alat-alat untuk membuatpola sesuai
dengan fungsinya ?
Penggunaan Pinsil
Penggunaan karbon
Penggunaan pita ukur
Penggunaan jarum pentul
Penggunaan jarum jahit utk pita
Penggunaan macam variasi pita
Penggunaan kain dasar
3. Apakah pada saat menggambar pola jacket
Menggunakan penggaris yang standart
Menggunakan penggaris huruf D sudah
tepat
Membuat garis-garis pola sudah tepat 4. Apakah penggunaan bahan untuk uji coba
Menggunakan bahan calico (blacu) sudah tepat
Menggunakan blacu sudah tepat arah serat benang Langkah 5. Apakah Nilai :
b. Latihan/Kasus/Tugas
i. Menggambar Pola Busana Semi Tailoring 1. Distribusi kupnat pada jacket
a. Bunka style berisi kupnat untuk membuat atau menciptakan gaya jacket yang sesuai/cocok .
b. Bahu dan ukuran kup dada pada kemiringan diatur/disetel sesuai pada keinginan siluet dan ukuran dari bantal bahu.
c. Pola untuk jacket , bagian besar kup dibagi untuk kerung lengan dan garis leher
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 39 untuk batang tubuh, tetapi keseimbangan antara posisi dan ukuran dari kup tidak berubah.
e. Yang berikutnya keterangan bagaimana mendistribusikan kup dada dan kup bahu.
f. Pada saat menggunakan bantal bahu, ada tambahan ruang yang wajib menyesuaikan pada ketebalan bantal bahu. Pada bagian badan belakang, pembagian/penyaluran besar kup bahu untuk kerung lengan. Pada bagian badan depan, penyaluran ada besar kup dada untuk kerung lengan dan tambah ada kekurangan pada bagian akhir/ ujung bahu. Pastikan tambahan ruang pada kerung lengan tidak lebih besar dari pada kerung lengan belakang.
Memanipulasi kup bahu sesuai pada jumlah yang akan disalurkan/dibagi, adalah, sebagai berikut :
Dimana ukuran bantal bahu tipis (0.5 cm) dan memakai kup bahu yang dimasukkan pada bagian badan belakang.
Penyaluran kira-kira 1/3 dari besar kup bahu ke lingkar kerung lengan belakang dan kira-kira 1/4~1/5 dari besar kup dada ke kerung lengan depan. Dengan tebal garis siluet , membagi kup dada dan menambah tiap jumlah tambahan untuk bantal bahu pada bagian akhir/ujung bahu
Dimana ukuran bantal bahu tebal ( 1 – 1.5 cm) dan tidak memakai bantal bahu
Distibusi kira-kira 2/3 dari besar kup bahu ke kerung lengan belakang dan kira-kira 1/3~1/4 dari besar kup dada untuk kerung lengan depan. Jumlah tambahan yang didistribusikan berbeda antara bagian depan dan belakang pada bagian
40 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I akhir/ujung bahu dan mengatur keseimbangan antara ukuran kerung lengan depan dan kerung lengan belakang.
Gambar 18 : Cara Memanipulasi (B)
ii. Menggambar Pola Sesuai Desain c. Desain 1
Jacket kerah kemeja, menonjolkan desain dengan garis panel.Kerah
kemeja mengikuti garis leher, kerah tegak bentuk mengikuti lapisan. Bahan atau kain yang digunakan /dianjurkan sama dengan jas tailor
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 41
Gambar 19: Cara Menggambar Pola Lengan dan Saku
Gambar 20 : Cara Menggambar Pola Badan Atas
d. Desain 2
Desain pada dasarnya merupakan pakaian pria dengan garis bahu lebar, kesannya jahitan jas ini kelihatan kaku, garis bahu lebar adalah jas tailor (tailored jackets) atau disebut juga blazer.
42 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 2) Cara Menggambar Pola Kerah
1) Tentukan Titik A
2) Titik B turun 3 cm dari garis bahu
3) Hubungkan titik A – B
4) Tentukan titik C 3 cm dari titik bahu, lalu buat garis CD
5) Buat titik D sebesar 8 cm dari garis A – B
6) Bentuk garis D – A ( lapel) 7) Dari garis leher muka (NP) 0,5
cm untuk mendapatkan garis baru NP (Neck Point) lalu tentukan titik F, 2 cm dari garis AB, hubungkan titik EFD
8) AB/EG. EG adalah ukuran garis kerung leher belakang
9) HG = 3 cm 10) EG = EH
11) H = tarik garis siku 7 cm (3 cm kerah bagian bawah dan 4 cm kerah bagian atas)
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 43 1. Tinggi puncak 1,5 cm lebih
tinggi dari pola dasar. F, AH + 0,5, B.AH + 1 cm lalu buatlah lengan dibagi empat, AB, CD adalah 2 (dua) potong lengan 2. A dan C adalah titik dasar AB,
CD
3. AB keluar (garis atas ) 3 cm 4. Garis AB, bagian pergelangan
keluar 0,5 cm, lalu keluar 2,5 cm untuk garis baru
5. Besar pergelangan lengan 13 – 14 cm
6. Garis DG, FG letakkan 2 cm ke kiri dan kanan (garis besar lengan) 1,5 cm kiri dan kanan (garis siku) dan titik C 4,5 cm turun lalu selesaikanlah garis/pola lengan tersebut a. Metode Membuat Bahan tidak Mudah Kusut
1) Dengan merendamkan di air 2) Setrika Uap
3) Dry – Clening
4) Setrika Kering / Dry Iron
1. Cara Membedakan Bagian Permukaan dan Belakang Bahan
Bahan mempunyai dua sisi, yaitu, sisi luar/permukaan dan sisi belakang/dalam. Berikut ini, metode umum yang membedakan antara sisi muka dan sisi belakangdari bahan :
a) Bandingkan dua sisi dan sisi kain. Satu sisi memiliki daya tarik kilau yaitu bagian baik atau bagian luar.
b) Bagian sisi berbeda garis, desain atau warna pola dari permukaan bahan.
c) Bagian dalam kain mempunyai urat atau tulang diagonal, vertical atau horizontal pada bagian sisi kain dengan urat atau tulang yang jelas dan dapat dilihat, itu adalah bagian permukaan luar/baik dari bahan/kain.
d) Pada bahan jeans(denim) dan celana yang terbuat dari kapas (pakaian seragam), sisi bahan/kain tersebut diatas adalah
44 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I merupakan sebagian cara untuk mengetahui caracepat untuk membedakan bagian baik atau bagian buruk material/bahan (kain)
2. Membuat Pola
Membuat Pola untuk Fitting Pertama
1) Copy semua pola yang digambar pada kertas pola untuk selembar kain (balcu)
2) Buatlah tanda/garis arah serat kain mulai dari bawah sampai ke atas pola sehingga mudah memindahkan pada kain.
3) Menunjukkan kup, posisi kancing-kancing ,saku dan menuliskan nama tiap bagian pola.
4) Menambahkan tanda garis lingkar badan, lingkar pinggang. Garis siku dan garis panggul.
Memeriksa Pola
Chek ukuran bentuk kampuh bagian depan dan belakang)
Chek bentuk garis lingkar kerung lengan
Cocokkan garis bahu depan dengan belakang dan Chek garis leher depan dan belakang dan garis lingkar kerung lengan nyambung dengan garis lengkung
Pastikan garis kelim, garis lengkung halus, tidak tajam/patah
Chek puncak kerung lengan, garis melengkungnya tidak patah atau sejalan
Check bentuk garis lengkung sekitar lingkar kerung lengan bagian bawah
Chek ukuran kerung leher badan dan ukuran pola kerah
Cara Memperbaiki Pola Badan Atas
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 45 Gunakan bahan blacu dengan cara menjelujur. Mengatur bagian garis bahu belakang. Atur bagian garis bahu belakang, sehingga lurus, baik sesudah kup dijahit, , perhatikan ukuran garis bahu belakang dan garis bahu depan sama .
Gambar 21 : Memperbaiki Garis Pola
Gambar 22 : Memperbaiki Garis Bahu
46 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Gambar 24 : Memperbaiki Garis Pinggang
Menghubungkan dan memperbaiki garis depan, belakang dan garis persimpangan / pertemuan
Gambar 25 : Memperbaiki Garis Leher Dan Garis Kerung Lengan
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 47 Memperbaiki garis pertemuan ketiak dan garis sisi untuk memperbaiki
garis pinggang
Gambar 27 : Memperbaiki Garis Kerung Lengan Dan Garis Pinggang
Gambar 28 : Tanda Garis Sejajar
Menentukan tanda garis sejajar pada pola fitting pertama
Membuat tanda garis sejajar pada bagian badan belakang
Membuat tanda garis sejajar pada bagian lengan dan puncak lengan
48 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Gambar 30 : Tanda Garis Sejajar Pada Badan Dan Kerah
Menentukan tanda garis sejajar pada pola untuk kerung lengan
Gambar 31 : Tanda Garis Sejajar Pada Pola Kerung Lengan
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 49
Gambar 32 : Tanda Garis Sejajar Pada Puncak Lengan
Gambar 33 : Tanda Garis Sejajar Pada Puncak Lengan
Menentukan tanda garis sejajar pada pola untuk lengan
Gambar 34 : Tanda Garis Sejajar Pada Lengan
3. Besar Kampuh untuk Furing Penuh
Lipat bahan menjadi dua, dengan bagian baik/luar kain arahkan kedalam, pastikan garis serat (grain lines) di atas pola, sejajar dengan serat bahan, sematkan pola dan bahan dengan jarum pentul atau gunakan pemberat kertas pengganti jarum pentul, sehingga pola tidak bergeser. Beri tanda dengan kapur jahit, bersamaan dengan itu ukur besar kampuh dengan menggunakan penggaris kisi (grid ruler) dan gambar pada halaman berikutnya dan mulai memotong/menggunting mengikuti tanda-tanda pola. Cocokkan pola kecil atau potongan-potongan kecil dari
bahan-50 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I bahan, pada waktu menggunting. Penambahan kampuh paralel dengan garis akhir/tepi pola. Buat sudut pada kampuh yang rumit seperti garis-garis lengkung.
Cara menggambar dan menentukan lebar kampuh
Gambar 35 : Menggambar Kampuh Bagian Badan
Gambar 36 : Menggambar Kampuh Bagian Lengan Dan Puncak Lengan
Menggunting dan memberi tanda
Sebelum anda melanjutkan proses pembuatan busana ketahap berikut (Memotong) anda perlu menyiapkan bahan yang siap pakai. Artinya arah serat benang/bahan (grain) sudah benar atau tidak menyusut, dan bahan sudah disetrika/press supaya tidak kusut atau supaya rata, sehingga anda tidak perlu memotong bahan dua kali untuk pekerjaan yang sama karena kesalahan. Sebelum anda memotong pastikan kalau komponen pola lengkap disusun dan sejajar diperiksa sudah baik dan benar, dan anda juga perlu memeriksa ukuran dan besar kampuh yang dibutuhkan sudah dikoreksi dengan benar.
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 51
KegiatanPembelajaran3: Menjahit Busana Kerja
Semi Tailoring
1) Menggunting ( Cutting)
Sediakan sehelai kain katun polos (sheeting), antara lain seperti bahan blacu (calico), muslin
Plain Calico Calico One pen Muslin 2) Macam-macam bahan sheeting Fabric
3) Memeriksa arah serat kain ( Fabric Grain )
Seperti arah serat pada kedua tepi dari sehelai kain, cenderung hampir melengkung, gunting 2-3 cm dari setiap tepi kain dan periksa arah serat dengan setrika.
Mempersiapkan bahan blacu/muslin untuk uji coba pola. Waktu melakukan uji coba pola pada bahan blacu (calico, muslin, sheeting) sangatlah penting untuk mengechek/memeriksa bahan dengan pantas yaitu dengan cara, blok dan press, apakah serat menurut panjang dan lebar kain sudah benar, kalau dilipat menyerong dengan sudut 45‟ akan saling ketemu satu sama lain.
Cara memperbaiki arah serat kain adalah : No Gambar Metode
1
a) Kalau tepi atas blacu tidak digunting tepat pada arah serat, maka atur dengan sobekan atau cabut satu dari benang tenun tersebut. Potong/gunting sampai pada garis benang.
52 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 2
b) Arah serat semua sisi dari potongan bahan bblacu/muslin ini sudah benar. Tetapi muslin harus di blok supaya serat menurut panjang dan lebar serat kain tepat pada sudut yang benar.Tarik blacu sesuai instruksi tanda panah.
3
c) Muslin/blacu diblok dan press dan siap untuk dipotong/gunting. Blok (bloking) adalah proses penyusunan/penyetelan kembali panjang dan lebar kain menjadi 90‟ dengan mencabut benang tenun dan penyusunan bahan sesuai arah serat dan pressdengan seterika uap.
4
d) Gambar blacu, tenunannya rapat. Gunakan beberapa cara untuk mengatur, antara lain ;
1. Potong tepi kain setiap ½” 1.3cm) untuk mengendurkan dari ketegangan.
2. Potong menurut panjang
3. Pola untuk uji coba 2” atau 3” (5.1 sampai 7.6cm) dari arah panjang kain.
5
Untuk menghasilkan garis serong ( sudut 45‟), lipat blacu arah serat lebar kain (persilangan/serong) dengan arah serat menurut panjang kain bertemu.
6
Gambar blacu/muslin, dua garis tidak benar-benar serong / bias Sehingga menjadi tidak serong atau pakaian jadi serong.
4) Tata letak pola ( pattern layout)
Pengertian kata layout adalah susunan, tata ruang atau rancangan. Pengaturan tata letak (layout) pada dasarnya adalah merupakan pengaturan mengenai tempat, jarak, urutan dan cara kerja, sehingga proses yang dilakukan terhindar dari pemborosan, potensi kecelakaan, atau kualitas yang kurang baik.Jadi yang dimaksud dengan tata letak pola atau pattern layout, maupun fabric layout adalah penataan pola diatas bahan dengan memperhatikan pola dan bahan sudah siap pakai atau siap untuk dipotong, dan
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 53 untuk menghindari pemborosan bahan, penggunaan bahan yang cacat, pola yang tidak lengkap.
Beberapa Prinsip Utama Dalam Pengaturan Tata Letak Pola (Pattern layout)
5. Pola dilengkapi tanda-tanda pola sepert ; arah serat benang, nama pola depan dan belakang , letak kancing) dll, sesuai desain
6. Bahan/kain periksa tidak ada yang rusak 7. Bahan/kain, serat benang diperbaiki
Prinsip-prinsip utama dalam pengaturan layout :
Mengatur aliran baramg dengan jarak terpendek
Mengatur pergerakan orang dengan jarak terpendek.
Mengatur pengiriman informasi dengan jarak masi
Mengatur dan memperhatikan sikap kerja yang benar, setiap Operator
Mengatur penempatan dan urutan yang tepat dari setiap proses kerja dengan pola yang mudah dipahami
Memiliki kelenturan (flesibel) untuk menghadapi kemungkinan perubahan spesifikasi produk
Memungkinkan aliran produksi lancar, layout yang berbelit akan menyebabkan proses tidak efisien dan berpotensial menimbulkan masalah.
5) Cara meletakan pola diatas bahan ( fabric layout)
Berikut ini ada beberapa contoh cara meletakkan pola diatas bahan (pattern layout) sesuai dengan kondisi bahan misalnya, geometris seperti kain berkotak-kotak, garis-garis/jalur-jalur, motif cap (Print) atu tulis/lukisan dll.
54 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I Kain cap (print) dengan
desain diagonal, geometris atau motif pola garis diagonal dari tepi ke tepi.Pada layout, semua potongan pola diletakkan sama arah/satu arah, satu-satu atau dua tepi terpisah, pada panjang kain, sebagian panjang kain atau double panjang kain dilipat.
Gambar 37 : Bahan / Kain Diagonal Dan Cap Print
Bahan / kain satu arah
Kain cap satu arah atau tenunan dengan desain motif yang berulang dan Arahsama berhadapan. Desain satu arah, digunting sesuai keinginan. Pada peletakan pola (pattern layout), semua lembaran/bagian pola sama satu arah, satu-satu atau doble tetapi terpisah, atau pada panjang kain, sebagian panjang kain atau doubel panjang kain dilipat
Gambar 38 : Bahan / Kain Satu Arah
Bahan/kain garis-garis, tidak rata/seimbang
Desain satu arah dengan garis divariasi lebar dan warna, bentuk berurutan dan berulang. Peletakan pola satu arah, wajib garis terus dan berurutan
.
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 55
Gambar 39 : Bahan / Kain Garis Tidak Rata / Seimbang
Kain kotak-kotak tidak seimbang
Peletakan pola satu arah, satu-satu atau double tapi terpisah
Gambar 40 : Kain Kotak - Kota Tidak Seimbang
56 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Gambar 41 : Meletakkan Pola Diatas Kain
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 57 2) Tipe bantalan bahu
Gambar 43 : Tipe Bantalan Bahu
a) Menggunting dan member lem ( interfacing)
f. Gunakan salah satu kain lem ringan - sedang – berat untuk membantu bentuk dari pakaian.
g. Pada saat yang sama seperti dengan sehelai kain, gunting 2-3 cm dari tepi kain. Meluruskan arah serat kain dan bahan lapisan (interfacing) searah. Gunting tepi kira-kira 0.2 cm lebih kecil dari tepi kain/blacu, dan letakkan bahan interfacing diatas kain dengan posisi perekat di bagian/sisi bawah.
h. Memotong potongan kertas pola atau gambar tiruan di atas kertas pola pada, diatas interfacing untuk mencegah beberapa bahan perekat mungkin dapat menembus pelapis dari pita perekat ke dibawah dari seterikaan Menggunakan lapisan darping
Gambar 44 : Teknik Meletakkan dan Menyetrika Kain Lem
58 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Gambar 46 : Cara Menyetrika Dan Meletakan Kain Lem
Gambar 47 : Cara Menyetrika Dan Meletakan Kain Lem
b) Menjelujur dan memberi tanda
Menjelujur adalah bagian dari proses dimana anda menjahit dengan tehnik jelujur artinya adalah jahitan sementara dua lapis atau lebih kain, kampuh dan lipit (hiasan), maupun untuk tanda selama tahap proses konstruksi pakaian berlangsung. Digunakan sebagai pedoman untuk menjahit dan memegang pakaian bersama-sama untuk pengepasan (fitting), sebelum setik mesin atau penyelesaian akhir. Benang yang dipakai adalah benang khusus untuk setik jelujur sesuai dengan tujuan, yang disebut benang jelujur. Menjelujur sebagian besar untuk alasan sebagai berikut:
Jahitan sementara untuk menjahit kampuh
Untuk menahan kain pada posisi/tempatnya, sehingga tidak meleset waktu disetik mesin.
Untuk membantu lipatan kampuh waktu mengelim dll, dan memudahkan pada waktu bekerja.
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 59 Untuk membuat kampuh menjadi rata dan datar.
Beberapa metode menjelujur, termasuk setikan tikam jejak (running stitch), setik jelujur tidak beraturan atau tidak seimbang, setikan jelujur rata dan lain – lain. Benang cotton digunakan untuk melekatkan jahitan pakaian dan jelujur. Warna benang jelujur ada yang merah, kuning, biru, pink dan hijau, salah satunya bentuk gulungan atau dalam tukal/unting/gelendong. Warna benang jelujur cenderungdicelup karena serat benang.
Jelujur tidak seimbang
Menjahit dengan setikan besar dan kecil, biasanya dengan setikan besar pada permukaan/bagian luar kain dan setikan kecil atau pendek pada bagian/sisi belakang kain
Jelujuran rata/datar/sama
Waktu memanipulasi jarum kasar atau bahan yang tebal dan sulit, kain dijahit lalu menarik jarum sesudah setiap setikan.
Gambar 48 : Jelujur Tidak Rata Dan Jelujur Datar/ Rata ( Tikam Jejak )
Gambar 49 : Jelujur Mesin Dan Jelujur Jarum
60 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Gambar 51 : Jelujur Diagonal / Jelujur Tailor
c) Macam – macam jelujur untuk penyelesaian teknik tailoring Jahut tangan ( hand sawing )
Gambar 52 : Jelujur
Gambar 53 : Jelujur Tailor Dan Jelujur Kombonasi Tailor
Gambar 54 : Jelujur Kombinasi Dan Jahit Tangan d) Cara menjahit jelujur
Jahit jelujur bersama-sama dengan benang satu helai. Tipe setikan boleh dengan jahitan sederhana atau setikan tidak sama
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 61 Jahit kupnat pinggang, kup bahu dan kup dada . Kup
pinggang dan kup bahu dipress ke arah tengah (centre) dan kup badan press ke arah bawah.
Jahit tengah belakang, bahu dan sisi. Kampuh tengah belakang (TB) press kearah sisi kanan badan ;, dan dan kampuh bahu ke arah belakang badan, dan kampuh sisi press kearah bagian depan badan.
Lipat kelim keatas
Lipat bagian tengahdepan (TD) perhatikan bagian lidah.
Gambar 55 : Menjelujur Badan Depan Dan Belakang
Lengan
1) Jahit bagian puncak lengan keliling (lihat tanda pola) dengan setikan
2) Jahit bagian bawah lengan (sisi). 3) Lipat kearah atas bagian kelim (cuff) 4) Press kampuh kearah belakang lengan
Gambar 56 : Setik Jelujur Pada Puncak Lengan
62 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Gambar: Menjelujur Lapisan Saku
Gambar : Menjelujur Kerah
Gambar 57 : Macam - Macam Jelujur
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I 63
Gambar 59 : Menjelujur
60 : Contoh Tusuk Jelujur renggang pada Jacket ( Tailor"S Tacks)
Contoh Lembar kegiatan Mengamati:
64 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana – Kompetensi I
Gambar62 : Letak dan Posisi Kain Lem / Interfacing pada Bagian Badan
Gambar 63 : Letak dan Posisi Kain Lem /Interfacing pada Bagian Kerah
Gambar 64 : Letak dan Posisi Kain Lem /Interfacing pada Bagian Saku
Gambar 65 : Letak Dan Posisi Kain Lem/ Interfacing pada Bagian Lengan
Type bahan interfasing ada beberapa, antara lain adalah
Tenunan
Bukan tenunan