• Tidak ada hasil yang ditemukan

Populasi dalam penelitian "Kepemimpinan Guru, Belajar Siswa Pada Sekolah Dasar di Kecamatan Tilatang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Populasi dalam penelitian "Kepemimpinan Guru, Belajar Siswa Pada Sekolah Dasar di Kecamatan Tilatang"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian "Kepemimpinan Guru, Iklim Organisasi Kelas dan Hubungannya dengan Perilaku Belajar Siswa Pada Sekolah Dasar di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam" ini mengacu kepada batasan yang dikemukakan oleh Sudjana (1992 : 161), yaitu : totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas. Dengan demikian, maka populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karakteristik yang menyangkut pada perilaku kepemimpinan guru, iklim orga nisasi kelas, dan perilaku belajar siswa. Adapun yang menjadi anggota unit populasi adalah semua guru dan murid-muridnya yang tersebar pada sekolah dasar di keca matan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat. Secara rinci, anggota unit populasi itu seperti terlihat

pada tabel 1.

Tabel 1

Perincian dan Penyebaran Anggota Populasi

No. Nama Sekolah Keterangan

1. 2 3 SDN 02 PANDAM BASASAK SDN 13 III KAMPUNG SDN 14 SIDANG INDURING rayon 1 rayon 1 rayon 1

(3)

c CO t« c CO u ^^^rH^^rHrHrHTHC\ICNO0CNICNICNl(>)CNC^COCOCOCr>C^C^COC^ <D 55S555SSSScc5CCCCCCCC!::cccccccccccccccccccccccccc +J oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo CD bbbbbbbbbbb^^^b^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ W corococOcOcOcocOcOrocOrocOcOrocOcOcOcOcOcOcOcOeOcOcOcOcOcdBScOaScOcOcOcOcOcOrt f^^^^^^^^^^^^^p^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ X t-H n X < < e> < < < < 05 05 Z C±> 05 JJ CSZ << < 33 z 33 <<C D< E-ihZK rh <l i-3 CQS JO 33 33 < < < jz; Q H z x H as < < o • => • Q • < O 0< 33 < HC5H ZK H 03 QCCCS DQZ S X O Z m < < hD <

*

~-*S

u

°

.**

<

<

Z

O

<C

O

^

•KtiJDSSCiS

5S^°S5

~

-^

J

^

5

£

°

°

^

'HZHKaaS^z

Z n l-H Z <3 05 Z < H < < CQ Z Z iH fQHHtn fflrfQ^rf^nrf ^

<WHO<a;DHO<oJKxi<jtjj:

<m

<

£

o

hz

^

^

w

^

£

>

5

9

?^5d.

=<<^

w<

^^

^

o

oo<mzmz<mzm<

£

-C <q 33 < •cuhd<W£c5o iwh z < z x: x x e-i as o cc hh 05 S 05 £ ce; z f-. ^

HZg0je3O<QO!H<HHZZW<

<CcO

<<<

<0<<<S<JZ<J<h

S

go

CO i—< o HWcfl<ZZ <<Hh E-< E-* 33 Z < Z X O DI 3><Q<XoS<X< h24 rl rf

W

MW<<<W!^W

33

H

<

«

33

<

33Z

033<

J

<cS>

J

X

<33

ZZ

Z

DZ

zz

S^S

<c^^

C0OCQ

QQW

CO

-<00

H3hO<<Z<H

Sz

<S<

<

OO

O

<

X

=5

^

X

CO

4

4

•<<M<<<QShh

-W3300W

<<D<^DHH<^H<HDH

•H

O

S

H

O

H

<

<

<

D

H

44

tftf

CD CO CO s CO z S5Szzzzzzzzzzzszzszzzzsz;55zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz^ o z

(4)

No. Nama Sekolah Keterangan 52 53 54 SDN 50 BABUKIK SDN 51 PAKAN SINAYAN SDN 54 PAUH rayon 5 rayon 5 rayon 5 J u m 1 a h 54 buah

Sumber : Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan

Tilatang Kamang Kabupaten Agam Provinsi

Sumatera Barat Tahun 1994

Pemilihan anggota sampel dalam penelitian ini,

menggunakan

teknik gugus

(cluster),

acak (random)

seder-hana dengan teknik undian (Cluster Random Sampling). Dari jumlah populasi di atas diketahui bahwa di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam terdapat 54 buah Sekolah Dasar (seperti terlihat dalam tabel 1), yang dibagi ke dalam 5 rayon. Masing-masing rayon terdiri dari 8 sampai

dengan 13 buah sekolah.

Sampel dalam penelitian ini ditentukan 30% dari unit populasi (54 buah sekolah). Seperti yang dikemukakan oleh Nasution (1991 : 123) bahwa untuk penarikan sampel

ini minimal 10% dari jumlah populasi. Dalam penelitian

ini jumlah sampel diambil dengan proporsi 30% dari jumlah

populasi

yang ada pada masing-masing rayon.

Dengan

demi

kian didapatlah 15 buah sekolah dasar yang dijadikan

sebagai

sampel.

Seperti diketahui

bahwa

masing-masing

sekolah dasar mempunyai 6 kelas, namun dalam penelitian ini dibatasi pada kelas 2, 4, dan 6. Alasan pembatasan

(5)

kesiapan belajar murid sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Piaget, yaitu sensorimotorik, praoperasional, dan operasional konkrit (Jerome S. Bruner : 1978). Murid-murid sekolah dasar pada umumnya masih berada pada

tahap-tahap kesiapan belajar seperti disebutkan diatas.

Alasan pengambilan unit sampel dibatasi pada sejumlah itu, karena berbagai keterbatasan (waktu,

tena-ga, dana, dsb.)

Keseluruhan unit sampel dengan para anggota sampel

tersebut

dianggap

dapat

mencerminkan

usaha

penelaahan

permasalahan

dalam

penelitian

ini.

Mengingat

unit

dan

anggota sampel berada dalam satu kecamatan, yang secara

struktural

berada dibawah aturan-aturan

atau

kebijakan

yang sama. Oleh karena itu, pengambilan unit dan anggota

sampel

sebanyak yang

disebutkan di atas

dianggap

cukup

representatif,

karena dianggap dapat

menggambarkan

sifat-sifat populasi.

Secara rinci,

jumlah sekolah yang

terpi-lih menjadi sampel dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2

Perincian dan

Penyebaran

Anggota Sample

No. Nama Sekolah Rayon Keterangan

1. SDN 01 TANGAH 3 - Setiap seko 2. SDN 03 SEI TUAK P. 2 lah diambil

3. SDN 04 VII NAGARI 4 3 orang guru

4. SDN 05 SR. PANJANG 3 (guru kelas

5. SDN 08 P. SINAYAN 5 2,4, dan 6)

6. SDN 13 III KAMPUNG 1

7. SDN 14 S. INDURING 1 - Rayon 1 = 3

(6)

No. Nama Sekolah Rayon Keterangan 9. 10 11 12 13 14 15 SDN SDN SDN SDN SDN SDN SDN 19 K T L U 25 III KAMPUNG 29 TANGAH 31 UJUNG 42 P. KUNIK 46 H. LAMO II 51 P. SINAYAN 2 1 3 4 5 4 5 - Rayon 3 = 3 - Rayon 4 = 3 - Rayon 5 = 3 Jumlah = 15

B. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

9(">

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, yaitu : memberikan gambaran tentang fenomena tertentu atau aspek kehidupan tertentu dari masyarakat yang diteliti (Masri Singarimbun, 1989). Sedangkan Rosenberg, Morris (1968) memberikan dua pe ngertian metode deskriptif, yaitu : "(1) mendeskripsikan gejala-gejala yang diteliti, (2) mempelajari hubungan antara gejala-gejala yang diteliti".

Metode deskriptif tidak hanya terbatas pada pe

ngumpulan data, tetapi meliputi analisis dan

interpresta-si tentang arti data itu. Penelitian deskriptif memban-dingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu (Winar-no Surachmad, 1980 : 139).

Setelah metode ditetapkan, berikutnya ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan metode yang dipakai dalam penelitian ini.

(7)

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik

pengumpulan

data

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini sesuai dengan data yang diperlukan,

yaitu

data mengenai perilaku kepemimpinan guru, iklim organisa si kelas. Kedua klasifikasi data tersebut dikumpulkan

dengan meminta tanggapan atau melalui persepsi guru, dan hubungannya terhadap prilaku belajar siswa, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Angket, dipakai untuk mendapatkan data objektif secara langsung dari pribadi responden yang dijadikan anggota sampel penelitian (s_e_lf_ evaluation/self report ing). Angket berbentuk pernyataan berstruktur (pernya-taan tertutup) dengan memakai skala pengukuran (0, 1, 2, 3, 4). Setelah angket selesai diisi oleh responden dan kemudian dikumpulkan kembali.

b. Observasi Kelas, yaitu melakukan pengamatan secara

langsung pada waktu guru kelas sedang mengajar untuk

mengamati perilaku belajar murid yang sesungguhnya.

Alat Pengumpul Data

Sesuai dengan data yang diperlukan dalam peneli tian ini yaitu data tentang perilaku kepemimpinan guru dan iklim organisasi kelas melalui persepsi, maka alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner. Ada dua macam kuesioner yang digunakan, yaitu (1) kuesioner untuk data perilaku kepemimpinan guru, dan (2) kuesioner untuk data iklim organisasi kelas.

(8)

Selain itu, juga dilakukan observasi kelas guna mendapatkan data tentang perilaku belajar murid. Untuk kegiatan observasi ini digunakan pedoman observasi yang dikembangkan oleh Flanders, yaitu Flanders Interaction Analysis Categories-FIAC (sebagaimana terlampir).

Kuesioner untuk perilaku kepemimpinan guru dikem bangkan berdasarkan aspek-aspek yang diteliti pada setiap variabel dan sub variabel. Untuk lebih jelasnya, mengenai aspek dan karakteristik dari masing-masing sub variabel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Merencanakan Pengajaran

Komponen perencaan pengajaran ini terdiri dari berbagai aspek, yaitu :

a. merumuskan tujuan b. menetapkan metode

c. menetapkan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar d. menetapkan alat/bahan

e. merumuskan tugas dan ujian.

Setiap pernyataan dalam angket ini dilengkapi

dengan lima alternatif jawaban yang sesuai dengan pernya taan dan keadaan yang sebenarnya dirasakan dan dialami oleh responden. Penilaiannya menggunakan bobot 0, 1, 2, 3, dan 4. Nol berarti tidak pernah (TP), satu berarti jarang (J), dua berarti kadang-kadang (K), tiga berarti sering (S), dan empat berarti selalu (SL) (Lihat lampi-ran) .

(9)

2. Pelaksanakan Pengajaran

Komponen pelaksanaan pengajaran ini terdiri dari berbagai aspek, yaitu :

a. membuka pelajaran b. menyajikan pelajaran

c. menggunakan strategi/pendekatan d. menutup pelajaran

Setiap pernyataan dalam angket ini juga dilengkapi dengan lima alternatif jawaban (sama dengan yang diguna

kan pada sub variabel merencanakan pengajaran)

3. Penilaian/Evaluasi

Komponen Penilaian/evaluasi ini terdiri dari beberapa aspek, yaitu :

a. bentuk test/tugas b. jenis test/tugas

c. cara pelaksanaan test/tugas

Setiap pernyataan untuk masing-masing aspek ini dilengkapi dengan lima alternatif jawaban (sama dengan yang digunakan pada sub variabel perencanaan dan pelaksa

naan pengajaran).

Kuesioner untuk iklim organisasi kelas dikembang-kan berdasarkan aspek-aspek yang diteliti pada setiap variabel dan sub variabel. Untuk lebih jelasnya, mengenai aspek dan karakteristik dari masing-masing sub variabel

(10)

1. Hubungan

Komponen hubungan ini terdiri dari berbagai aspek,

yaitu : a. kehangatan b. keakraban c. keterbukaan d. kemerataan

2.

pertumbuhan pribadi

Komponen

pertumbuhan

pribadi

ini

terdiri

dari

berbagai aspek,

yaitu

:

a. menerima penpadat

b.

mengemukakan pendapat

c. mengerjakan tugas

d. perhatian terhadap perbedaan individu

3.

Pemeliharaan sistem

Komponen

pemeliharaan

sistem

ini

terdiri

dari

beberapa aspek,

yaitu

:

a. ketertiban kelas

b.

ganjaran dan hukuman

c. sistem evaluasi

Setiap pernyataan untuk masing-masing aspek terse

but

di atas dilengkapi dengan lima

alternatif

jawaban,

yaitu

0, 1, 2, 3, dan 4. Nol berarti tidak pernah

(TP),

satu

berarti jarang (J), dua berarti kadang-kadang

(K),

tiga

berarti sering (S), dan empat berarti

selalu

(SL)

(11)

Instrumen yang disusun ini mengalami beberapa kali

penilaian berdasarkan pengamatan para penimbang (Dr. Furqon, Drs. A. Muri Yusuf, M.Pd . , Drs. Madjid Noor,

M.A., dan Drs. Zainuddin M.Pd. , yang difokuskan pada

kelayakan materi, bentuk skala yang dipakai, serta jumlah pernyataan yang mungkin dapat dipakai agar tidak terlalu memberatkan kepada responden yang akan mengisinya. Para penimbang memberikan penilaian baik isi maupun redaksi kata-kata dari kuesioner tersebut. Jika menurut penimbang butir pernyataan tersebut tepat, cocok, dan selaras dengan indikator variabelnya, maka diberi skor 1, dan jika tidak skornya 0.

Guna mengetahui keterandalan semua butir pernya

taan dari kuesioner yang disusun, berdasarkan timbangan ketiga penimbang kemudian diuji dengan menghitung relia-bilitas antar penimbang (interrater reliability) dengan menggunakan formula yang dikembangkan oleh R.L. Ebel (Guilford, 1954:395) sebagai berikut :

Vp - Ve rll = rll Vp + (k-1) Ve Vp - Ve Vp + (k-1) Ve Keterangan :

rll

= reliabilitas

timbangan

seorang penimbang

rll = reliabilitas timbangan seluruh penimbang Vp = variansi pernyataan

Ve = variansi galat

(12)

9 6

Dengan menggunakan formula di atas, diperoleh koe-fisien reliabilitas untuk kuesioner kepemimpinan guru dan

iklim organisasi kelas. Selanjutnya angka koefisien reliabilitas tersebut dikonsultasi dengan nilai t tabel untuk menyatakan signifikan atau tidaknya hasil uji

tersebut.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut, maka dapatlah disusun sejumlah instrumen untuk variabel kepe mimpinan guru dan iklim organisasi kelas yang sudah dapat digunakan untuk keperluan uji coba.

D. Validitas dan Reliabilitas

Instrumen sebagai alat pengumpul data dalam peneli tian harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabili tas. Oleh karena itu perlu diujicobakan terlebih dahulu agar diketahui validitas serta reliabiliatas tidaknya

instrumen tersebut.

Survey awal (prasurvey) dalam rangka uji coba in strumen ini dilakukan pada 3 buah sekolah (SD Isola, SDN Setia Budi (IKIP), dan SDN 1 Sukarasa.

Data hasil prasurvey ini dianalisis dengan maksud untuk mengetahui kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas) instrumen yang dipakai.

Validitas mempermasalahkan apakah instrumen yang dipakai untuk mengukur suatu atribut sungguh-sungguh

mengukur atribut yang dimaksud. Melalui uji validitas ini

(13)

97

atau tidak. S. Nasution (1991 : 104) mengatakan :

"suatu

alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa

yang harus diukur oleh alat itu".

Ada

tiga macam validitas, yaitu (1)

validitas

isi

Content

validity). (2) validitas prediktif

(predictive

Validity), dan (3) validitas konstruk (construct

YaUdi-£y_) (S.

Nasution,

1991

: 105).

Validitas isi erat hubungannya dengan isi atau bahan

yang

akan diujikan sesuai dengan kemampuan dan

pengeta-huan, serta pengalaman orang yang diuji. Validitas predik

tif

merupakan

validitas yang ada

kesesuaiannya

antara

ramalan

mengenai kelakuan seseorang

dengan

kelakuannya

yang

nyata.

Sedangkan

validitas

konstruk

menyangkut

kesesuaian

pengukuran

dengan

konsep

(konstruk).

Yang

dibahas

dalam validitas konstruk adalah isi

dan

maksud

dari

suatu konsep, apakah instrumen yang

dipakai

dapat

mengukur

konsep

tersebut.

Validitas

instrumen perilaku kepemimpinan guru

dan

iklim

organisasi

kelas adalah termasuk

instrumen

yang

harus diperiksa validitas konstruk dan validitas

isinya.

Untuk analisis daya pembeda digunakan uji t yang

didahu-lui

dengan

perhitungan

rata-rata

kelompok,

simpangan

baku,

dan variansi (Sudjana,

1982 : 232).

Setelah

diadakan perhitungan akan diketahui

apakah

ada

perbedaan

antara kelompok

tinggi

dengan

kelompok

(14)

perilaku kepemimpinan guru dan iklim organisasi kelas

menurut persepsi guru.

Adapun pengujian reliabilitas instrumen penelitian

dihitung dengan mempergunakan "split-half method". dengan membagi dua kelompok yaitu jumlah skor butir soal ganjil dan jumlah skor butir soal genap. Kemudian diukur derajat hubungannya dengan koefisien korelasi rank menurut rumus

yang telah ditentukan. Hasil dari pengujian reliabilitas

ini akan menunjukkan apakah instrumen ini reliabel atau tidak.

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas dari instrumen yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3

Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

No. Instrumen

Validitas Reliabilitas

th tO.95 th nilai kritis

1 2 Pola Kepemim pinan Guru Iklim Organi sasi Kelas 3, 18 8, 18 1,86 1,86 5,96 3,99 1,75 1,75

Dilihat dari tabel di atas, tampak bahwa untuk perilaku kepemimpinan guru yang dilihat menurut persepsi guru hasil hitung daya pembedanya instrumen adalah 3,18, sedangkan t-tabel (0,95) adalah 1,86. Ini berarti daya

(15)

9 9

pembedanya

cukup signifikan,

karena

t-hitung

>

dari

t-tabel. Dengan demikian instrumennya dapat dikatakan valid.

Pada pengujian

reliabilitas,

diperoleh t-hitung

5,96

(dengan hasil hitung rs 0,83) dengan nilai kritis 1,75. Jadi t-hitung lebih besar dari t-kriteria. Dengan demiki an dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi nyata antara butir soal ganjil dan butir soal genap pada taraf

signif-ikansi

95%.

Berdasarkan

hasil

perhitungan

tersebut,

dapat

dikatakan bahwa instrumennya reliabel.

Untuk

instrumen

iklim organisasi

kelas,

yang

juga

berdasarkan

persepsi

guru

diperoleh

hasil

hitung

daya

pembedanya adalah 8,18, sedangkan t-tabel (0,95) adalah

1,86.

Ini

berarti

daya

pembedanya

cukup

signifikan,

karena t-hitung > dari t-tabel. Dengan demikian instru

mennya dapat dikatakan valid.

Sedangkan pada pengujian reliabilitasnya, diperoleh t-hitung 3,99 (dengan hasil hitung rs 0,70) dengan nilai kritis 1,75. Jadi t-hitung lebih besar dari t-kriteria. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi nyata antara butir soal ganjil dan butir soal genap pada

taraf

signifikansi

95%.

Berdasarkan

hasil

perhitungan

tersebut,

dapat

dikatakan

bahwa

instrumennya reliabel.

Adapun

rumus-rumus yang

digunakan

dalam

pengujian

validitas

instrumen

perilaku

kepemimpinan

dan

iklim

organisasi

kelas

yang digunakan

dalam

penelitian

ini

(16)

/ 2(Xi - xl)2

/2(Xi - x2)

si = V s2 = V n-1 n-l S2 = 2 (n-l)sl2 + (n-l)s2 nl + n2 - 2 100 z xl - x2 Rumus t = 1 1 sV + n n

Sedangkan rumus-rumus yang digunakan untuk

mengukur

reliabilitas instrumen penelitian untuk perilaku kepemim

pinan

guru

dan iklim organisasi

kelas

adalah

sebagai

berikut : n 6 2 (hi - ki)2 i = l rs = 1 n(n2-l)

(Andi Hakim Nasution,

1983:177)

n-2 t = rs V"

1 - r2

Referensi

Dokumen terkait

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 19/PPBJ/02.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian

Peningkatan layanan jaringan selular dapat menciptakan komunikasi yang meningkat akan menyebabkan kanal-kanal di dalam sebuah sel menjadi tidak mencukupi lagi untuk

Pemberian no klasifikasi pada punggung buku yang diberikan oleh pustakawan Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tengah.. Penyusunan buku di rak pada Kantor

Data tanggapan responden yang diperoleh berupa ceklist. Berikut adalah kriteria penilaian butir soal.. Memberikan skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR. Setelah semua

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang populer dan banyak digemari, tapi tidak semua orang mengenal taktik-taktik dalam sepakbola oleh karena itu penulis mencoba membuat

“ Bagaimanakah kualitas tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan pada materi pokok Organisasi

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Tindakan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Onan Hasang kecamatan Pahae Julu Kabupaten