• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI POINT OF SALE PADA TOKO GROSIR DAN ECER DENGAN METODE COST BENEFIT ANALYSIS Studi Kasus: Toko Nirwana Pamekasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI POINT OF SALE PADA TOKO GROSIR DAN ECER DENGAN METODE COST BENEFIT ANALYSIS Studi Kasus: Toko Nirwana Pamekasan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI POINT OF SALE

PADA TOKO GROSIR DAN ECER DENGAN METODE COST

BENEFIT ANALYSIS

Studi Kasus: Toko Nirwana Pamekasan

Oleh : Arrizqy Nur Shabrina

(5209100053)

(2)

Outline

Pendahuluan

Metode Penelitian

Analisis data dan hasil penelitian

(3)

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Tugas Akhir

Manfaat Tugas Akhir

(4)

Latar Belakang

Toko Nirwana adalah salah satu toko retail terbesar di

Pamekasan, Madura. Toko ini menjual berbagai macam

kebutuhan pokok secara grosir dan ecer.

Permasalahan yang terjadi karyawan toko merasa kesulitan

dalam melayani pembelian dari banyak pelanggan.

Hal ini disebabkan proses pelayanan yang masih dilayani

secara tradisional, yang mengakibatkan sering terjadi

kesalahan pencatatan pembelian, kesalahan perhitungan

transaksi dan lambatnya informasi ketersediaan barang di

gudang.

Maka pemilik toko memutuskan menggunakan sebuah

Aplikasi Point Of Sale (POS) karena dianggap dapat

dijadikan salah satu solusi untuk mempercepat proses

pelayanan kasir, mengurangi kesalahan perhitungan saat

transaksi, dan akses informasi yang real time mengenai

ketersediaan barang di gudang.

(5)

Rumusan Masalah

“Apakah Investasi Aplikasi POS yang akan diterapkan layak atau

tidak layak dari pendekatan Cost Benefit Analysis?”

.

1.

Apa saja biaya langsung (

Direct Cost

) dan biaya tidak langsung

(

Indirect Cost

) yang dikeluarkan untuk masing-masing skenario?

2.

Apa saja manfaat berwujud (

Tangible Benefit

) dan manfaat tidak

berwujud (

Intangible Benefit

) yang diperoleh untuk masing-masing

skenario?

3.

Bagaimana mengkonversi biaya dan manfaat yang

Intangible

menjadi

Tangible

?

4.

Berapa nilai biaya (

Direct dan Indirect

) investasi untuk

masing-masing skenario?

5.

Berapa nilai manfaat (

Tangible dan Intangible

) investasi untuk

masing-masing skenario?

6.

Berapa nilai NPV, ROI dan

Payback Periode

untuk masing-masing

skenario?

(6)

Batasan Masalah

Investasi dengan CBA mempertimbangkan 2

skenario yaitu 1) membeli software satu paket

dengan hardware (

outsource)

dan 2)

membeli

software

terpisah dengan hardware.

Tipe atau fitur aplikasi POS yang digunakan

pada tiap skenario sama.

Spesifikasi hardware pada skenario 1 dan

skenario 2 sama.

Pajak dan depresiasi tidak dihitung dalam

(7)

Tujuan Tugas Akhir

Mengetahui investasi Aplikasi POS yang

akan diterapkan di Toko Nirwana layak

atau tidak layak secara ekonomi.

(8)

Manfaat Tugas Akhir

Sebagai rujukan studi kelayakan investasi TI sebelum

menerapkan sistem aplikasi POS.

Mengetahui tingkat kelayakan investasi TI berupa Aplikasi

POS

Mengetahui kelayakan investasi TI dengan

memperhatikan biaya tidak langsung dan manfaat tidak

berwujud.

(9)
(10)

M

en

yusu

n

buku

TA

Start

Pengumpulan informasi

Identifikasi masalah

Identifikasi Biaya (

Direct

dan

Indirect

)

Identifikasi Manfaat

(

Tangible

dan

Intangible

)

Konversi Intangible

Tangible

Kuantifikasi Biaya dan

Manfaat

Analisis Sensivitas

End

Identifikasi skenario

(11)

ANALISIS DATA DAN HASIL

PENELITIAN

Kondisi sistem saat ini

Kondisi sistem yang diharapkan

Identifikasi skenario

Identifikasi biaya skenario 1

Identifikasi manfaat

Identifikasi biaya skenario 2

Perhitungan Keuangan

Analisis Sensitivitas

(12)

ANALISIS DATA DAN HASIL

PENELITIAN

Kondisi sistem saat ini

Kondisi sistem yang diharapkan

Identifikasi skenario

Identifikasi biaya skenario 1

Identifikasi manfaat

Identifikasi biaya skenario 2

Perhitungan Keuangan

Analisis Sensitivitas

(13)

Kondisi Sistem Saat Ini

kondisi sistem saat ini yang tidak diinginkan

sering terjadi pada bagian transaksi penjualan

di kasir. Ini dikarenakan proses transaksi yang

masih manual sehingga terjadi kondisi yang

tidak diinginkan seperti dibawah ini:

1.

Kesalahan perhitungan transaksi

2.

Kesalahan pencatatan pembelian

3.

Lambatnya informasi ketersediaan barang

di gudang

(14)

Kondisi Sistem yang

diharapkan

Setelah diketahui kondisi sistem saat ini maka solusi yang

diharapkan berupa implementasi sistem POS. Aplikasi

tersebut diharapkan dapat mendukung proses bisnis toko

pada bagian kasir yang mendukung informasi stok barang

digudang dan pelaporan keuangan. Aplikasi ini

dibutuhkan karena memiliki banyak manfaat untuk toko

nirwana, berikut adalah manfaat dari aplikasi POS yang

dikembangkan oleh pihak

outsource

:

1.

Data

online

dan

Realtime

1.

Tepat, Akurat dan Cepat

2.

Decision Support Oriented

3.

Mudah digunakan

4.

Support

Penjualan Grosir

5.

Support

Print dengan barcode printer

(15)

identifikasi skenario

Skenario 1 Pembelian satu paket Software dan

Hadrware (

Outsource

)

No. Biaya langsung Keterangan

1. Hardware, Software dan alat

pelengkap Membeli hardware, software dan alat pelengkap secara paketan, disebut dengan paket komputer klien dan komputer server.

2. Jaringan Paket jaringan dengan kabel lan dan switch hub dari pihak outsource.

3. Pelatihan Paket pelatihan dari pihak outsource dan juga terdapat biaya transportasi dan akomodasi.

4. Maintenance Paket Maintenance dari pihak outsource selama 1 tahun, tiap 1 bulan dengan lama waktu 2 jam. Paket tersebut sudah termasuk biaya transportasi dan jika terjadi trouble shooting.

No. Biaya Tidak langsung Keterangan

1. Pelatihan karyawan Pelatihan komputer ini dilakukan 5 kali dengan total lama waktu pelatihan untuk masing-masing karyawan adalah 26 jam.

2. Pengurangan produktivitas Diasumsikan pegawai mengalami optimalisasi sumber daya pada awal implementasi POS selama 15 hari sampai mereka dapat terbiasa atau menerima sistem POS. Waktu tersebut diperoleh dari waktu pelatihan komputer dan pelatihan sistem POS yang berjumlah 10 hari dan 5 hari waktu karyawan untuk beradaptasi sehingga menjadi terbiasa.

3. Ketahanan atas perubahan Yang bertanggung jawab adalah pihak outsource. Perkiraan waktu komputer untuk dapat berfungsi kembali setelah error yaitu 20 menit.

4. Rekayasa ulang proses bisnis mengadakan acara ramah tamah untuk sosialiasi proses bisnis baru kepada pelanggan. Untuk konsultan akan dipersiapkan oleh pihak outsource.

(16)

identifikasi skenario (Con’t)

Skenario 2 Pembelian Software dan Hardware

Terpisah

No. Biaya Keterangan

1 Hardware, software dan alat

pelengkap Membeli hardware, software dan alat pelengkap terpisah dan perakitan dilakukan oleh pihak jasa vendor lokal.

2. Jaringan Kabel lan dan switch hub disediakan oleh pihak toko

3. Pelatihan Paket palatihan dari pihak vendor sudah termasuk biaya transportasi dan pemasangan perangkat.

4. Maintenance Paket Maintenance dari pihak vendor lokal selama 1 tahun, tiap 1 bulan dengan lama waktu 2 jam. Paket tersebut sudah termasuk biaya transportasi dan belum termasuk biaya trouble shooting.

No. Biaya Tidak langsung Keterangan

1. Pelatihan karyawan Selama 8 kali dengan total lama waktu pelatihan untuk masing-masing karyawan adalah 24 jam. Pada pelatihan komputer vendor lokal bekerja sama dengan mahasiswa swasta di Pamekasan.

2. Pengurangan produktivitas Diasumsikan pegawai mengalami optimalisasi sumber daya pada awal implementasi POS selama 19 hari sampai mereka dapat terbiasa atau menerima sistem POS. Waktu tersebut diperoleh dari waktu pelatihan komputer dan pelatihan sistem POS yang berjumlah 14 hari dan 5 hari waktu karyawan untuk beradaptasi sehingga menjadi terbiasa.

(17)

identifikasi biaya skenario 1

Biaya langsung yang dikelurkan pada

skenario 1 dibedakan menjadi biaya awal

sistem dan biaya operasional.

Biaya awal sistem : biaya perangkat

keras,

perangkat

lunak,

jaringan,

pelatihan, renovasi.

Biaya operasional : biaya

recruitment

admin dan kasir, perawatan dan

(18)

identifikasi biaya skenario 1

(

Direct

)

No

Biaya langsung

Total

Biaya awal sistem

1.

Biaya perangkat keras dan perangkat lunak

42,500,000

2.

Biaya Jaringan

450,000

3.

Biaya Pelatihan

6,850,000

4.

Biaya Renovasi

12,550,000

Total biaya awal sistem

62,350,000.00

Biaya Operasional

1.

Biaya recruitment admin dan kasir

43.200.000

2.

Biaya Maintenance dan Overhead.

16,500,000

Total biaya operasional langsung

59,700,000.00

Jadi total biaya langsung awal sistem skenario 1 yang harus

dikeluarkan Toko Nirwana sebesar Rp. 62,350,000.00.

sedangkan biaya operasional langsung pada tahun

pertama sebesar Rp.

59,700,000.00.

(19)

identifikasi biaya skenario 1

(

Indirect

)

Jadi total biaya awal tidak langsung yang harus

dikeluarkan Toko Nirwana sebesar Rp.38.230.000,-

Sedangkan biaya operasional tidak langsung pada tahun

pertama sebesar Rp. 25.614.000,-

dan bertambah 5% untuk

tahun berikutnya.

No

Biaya tidak langsung

Total

Biaya awal tidak langsung

Tenaga Kerja

1.

Biaya sosialiasai kepada karyawan

1.750.000,-2.

Biaya pelatihan komputer

6.700.000,-Organisasional

3.

Biaya perubahan ke sistem baru

3.780.000,-4.

Biaya sosialiasi proses bisnis baru

26.000.000,-Total biaya awal

38.230.000,-

Biaya operasional tidak langsung

Tenaga Kerja

Biaya insentif untuk kasir

10.800.000,-Organisasional

Biaya kehilangan pelanggan

(20)

identifikasi manfaat berwujud

No

Manfaat berwujud

Total

1.

Cost displacement

648.000,-

.

7.240.000,-

Pengurangan biaya bolpoint

Pengurangan kesalahan perhitungan transaksi

Total

7.888.000,-2.

Cost avoidance

Penghilangan biaya nota

2.400.000,-

Penghilangan biaya buku hutang, piutang dan stok barang

275.000,-

Penghilangan biaya insentif karyawan kasir untuk melakukan

review transaksi penjualan

1.440.000,-

Penghilangan biaya kalkulator

450.000,-Total

4.565.000,-3.

Decision analysis

Pembayaran piutang lebih cepat

Adendum

Kenaikan penjualan dari ketersediaan barang

192.000.000,-Total

192.000.000,-4.

Impact analysis

Percepatan waktu dalam proses rekap laporan keuangan

1.200.000,-

Penghematan waktu dalam melakukan pemesanan barang

18.900.000,-

Percepatan dalam penghitungan uang

Percepatan proses transaksi penjualan

7.240.000,-

32.813.128,-Total

60.153.128,-

TOTAL Manfaat berwujud (Tangible)

264.606.128,-

(21)

identifikasi manfaat tidak

berwujud

Jadi total manfaat tidak berwujud yang

diperoleh Toko Nirwana sebesar Rp

113.952.000,-

No

Manfaat tidak berwujud

Total

1.

Peningkatan produktivitas pegawai

22.032.000,-

2.

Peningkatan moral kerja pegawai

5.040.000,-3.

Peningkatan citra toko dimata masyarakat

adendum

4

Dukungan manajemen dalam

pengambilan keputusan

(22)

113.952.000,-identifikasi biaya skenario 2

(

Direct

)

No

Biaya tidak langsung

Total

Biaya awal sistem

1.

Biaya perangkat keras dan perangkat

lunak

52,120,000,-2.

Biaya Jaringan

420,000,-3.

Biaya Pelatihan

4,145,000

4.

Biaya Renovasi

12,550,000,-Total biaya awal sistem

71,950,000.-

Biaya Operasional

5.

Biaya Recruitment admin dan kasir

43,200,000,-

6.

Biaya Maintenance dan Overhead.

14,220,000,-Total biaya operasional langsung

57,420,000.-

Jadi total biaya langsung awal sistem

skenario 2 yang harus dikeluarkan Toko

Nirwana sebesar Rp. 71,950,000.00.

sedangkan biaya operasional

langsung pada tahun pertama sebesar

Rp.

57,420,000.00.

(23)

identifikasi biaya skenario 2

(

Indirect

)

Jadi total biaya awal tidak langsung yang harus dikeluarkan

Toko Nirwana sebesar Rp.10,518,000.00,- Sedangkan biaya

operasional tidak langsung pada tahun pertama sebesar Rp.

44,433,300,- dan bertambah 5% untuk tahun berikutnya.

No

Biaya tidak langsung

Total

Biaya awal tidak langsung

Tenaga Kerja

1.

Biaya sosialiasai kepada karyawan

1,750,000,-2.

Biaya pelatihan komputer

3,480,000.-Organisasional

3.

Biaya perubahan ke sistem baru

5.670.000,-4.

Biaya sosialiasi proses bisnis baru

500,000,-Total biaya awal

10,518,000.00

Biaya operasional tidak langsung

Tenaga Kerja

1.

Biaya trouble shooting

300,000,-2.

Biaya insentif untuk kasir

10,800,000,-Organisasional

3.

Biaya kehilangan pelanggan

(24)

Perhitungan Keuangan

Metode

perhitungan Skenario 1 Skenario 2

NPV Rp. 1,265,228,599.81, Dari perhitungan tersebut nilai yang dihasilkan lebih dari 0 maka proyek dapat diterima.

Rp. 1,206,310,968.20, Perhitungan tersebut menghasilkan nilai lebih dari 0 maka proyek ini juga dapat diterima.

ROI 443.72%, Dari perhitungan tersebut nilai ROI yang dihasilkan lebih besar dari nol, maka investasi ini juga layak untuk diterapkan.

371.67%, Perhitungan tersebut nilai ROI yang dihasilkan lebih besar dari nol, maka investasi ini juga layak untuk diterapkan.

Payback periode jangka waktu pengembalian nilai investasi 2.70 bulan, Dengan umur proyek sebesar lima tahun, maka dapat disimpulkan bahwa investasi ini layak dikerjakan karena jangka waktu pengembalian nilai investasi relatif cepat kurang dari usia umur ekonomis investasi.

jangka waktu pengembalian nilai investasi 3.23 bulan, Dengan umur proyek sebesar lima tahun, maka investasi ini juga layak dikerjakan karena jangka waktu pengembalian nilai investasi relatif cepat.

(25)

Analisis Sensitivitas

Identifikasi variabel kunci yang kemungkinan

sensitif

No

Variabel kunci

Perubahan

Alasan

Biaya

1

Biaya kehilangan pelanggan

Meningkat 100%

Karena terjadi kemungkinan

keterlambatan penanganan

trouble shooting selama 20 menit

untuk skenario 1 dan 30 menit

skenario 2.

Manfaat

2

Produktivitas pegawai

Menurun 20%

Pada awal implementasi

kemungkinan risiko pegawai

merasa kesulitan dalam

penggunaan sistem dan

membutuhkan waktu lebih lama

untuk melakukan adaptasi.

3

Moral kerja pegawai

Kemungkinan prosentase

peningkatan moral kerja pegawai

42%yang diperoleh dari hasil

penaksiran bersama pemilik toko

menurun tidak mencapai target.

4

Dukungan

manajemen

dalam

pengambilan keputusan

Kemungkinan prosentase

pelanggan memutuskan untuk

tetap membeli di toko nirwana

sebesar 45%, angka tersebut

diperoleh dari hasil penaksiran

bersama pemilik toko menurun

tidak mencapai target.

(26)

Analisis Sensitivitas (Con’t)

Perhitungan dan analisis sensitivitas dengan

peningkatan biaya kehilangan pelanggan

Hasil analisis:

Dari nilai NPV, ROI dan Payback

Periode diatas menunjukkan

terjadi perbedaan nilai signifikan

jika dibandingkan dengan

kondisi normal dan kondisi

setelah perubahan. Berdasarkan

persamaan 2.6 diperoleh nilai

switching value

(SV) -1833.63 %.

Jadi, dari nilai SV(NPV) dapat

disimpulkan peningkatan biaya

kehilangan pelanggan skenario

1

sensitif

terhadap proyek. Pihak

toko diharapkan mampu

mengantisipasi terjadinya

peningkatan biaya kehilangan

pelanggan atau lebih baik jika

dapat dikurangi.

Skenario 1- biaya kehilangan pelanggan awal

adalah Rp 14.814.800,- menjadi Rp. 29.629.600,-

Thn

Discount ed factor

5.78%

Total Biaya Total Manfaat Selisih NPV

0 0.000 - - - (100,580,000.00) 1 1.058 100,129,600.00 378,558,128.00 278,428,528.00 263,214,717.34 2 1.119 105,136,080.00 397,486,034.40 292,349,954.40 261,273,826.06 3 1.184 110,392,884.00 417,360,336.12 306,967,452.12 259,347,246.51 4 1.252 115,912,528.20 438,228,352.93 322,315,824.73 257,434,873.17 5 1.324 121,708,154.6 1 460,139,770.57 338,431,615.96 255,536,601.27 Nilai NPV Rp 1,196,227,264.35 SV(NPV) -1833.63 %

ROI

378.07%

Payback Periode

3.17

(27)

Analisis Sensitivitas (Con’t)

Perhitungan dan analisis sensitivitas dengan

peningkatan biaya kehilangan pelanggan

Hasil analisis:

Dari nilai NPV, ROI dan Payback

Periode diatas menunjukkan

terjadi perbedaan nilai signifikan

jika dibandingkan dengan

kondisi normal dan kondisi

setelah perubahan. Berdasarkan

persamaan 2.6 diperoleh nilai

switching value

(SV) -777.00 %.

Jadi, dari nilai SV (NPV) dapat

disimpulkan peningkatan biaya

kehilangan pelanggan skenario

2

sensitif

terhadap proyek. Untuk

itu diharapkan kepada pihak

toko untuk mengantisipasi

terjadinya peningkatan biaya

kehilangan pelanggan atau

lebih baik jika dapat dikurangi.

Skenario 2- biaya kehilangan pelanggan awal

adalah Rp. 33.333.300,- menjadi Rp. 66.666.600,-.

Thn

Discount ed factor

5.78%

Total Biaya Total Manfaat Selisih NPV

0 0.000 - - - (82,468,000.00) 1 1.058 135,186,600.00 378,558,128.00 243,371,528.00 230,073,291.74 2 1.119 141,945,930.00 397,486,034.40 255,540,104.40 228,376,778.53 3 1.184 149,043,226.50 417,360,336.12 268,317,109.62 226,692,775.05 4 1.252 156,495,387.83 438,228,352.93 281,732,965.10 225,021,189.08 5 1.324 164,320,157.22 460,139,770.57 295,819,613.36 223,361,929.03 Nilai NPV Rp. 1,051,057,963.43 SV(NPV) -777.00 %

ROI

280.03%

Payback Periode

4.29

(28)

Analisis Sensitivitas (Con’t)

Perhitungan dan analisis sensitivitas dengan

penurunan manfaat tidak berwujud

Hasil analisis:

Dari nilai NPV, ROI dan Payback

Periode diatas menunjukkan tidak

terjadi perbedaan nilai signifikan jika

dibandingkan dengan kondisi normal

dan kondisi setelah perubahan .

Berdasarkan persamaan 2.6 diperoleh

nilai

switching value

(SV) 238.39 %.

Jadi, dari nilai SV (NPV) tersebut dapat

disimpulkan penurunan manfaat tidak

berwujud skenario 1

tidak sensitif

terhadap proyek. Tetapi pihak toko

tetap harus mengantisipasi terjadinya

penurunan manfaat tidak berwujud.

Hal ini perlu dipertahankan oleh

pemilik toko untuk tetap

mempertahankan kondisi awal.

Skenario 1- kemungkin terjadi penurunan sebesar

20% menjadi Rp. 91,161,600.00

Thn

Discounte d factor

5.78%

Total Biaya Total Manfaat Selisih NPV

0 0.000 - - - (100,580,000.00) 1 1.058 85,314,800.00 355,767,728.00 270,452,928.00 255,674,917.75 2 1.119 89,580,540.00 373,556,114.40 283,975,574.40 253,789,623.41 3 1.184 94,059,567.00 392,233,920.12 298,174,353.12 251,918,230.84 4 1.252 98,762,545.35 411,845,616.13 313,083,070.78 250,060,637.53 5 1.324 103,700,672.62 432,437,896.93 328,737,224.31 248,216,741.73 Nilai NPV Rp.1,159,080,151.26 SV(NPV) 238.39 %

ROI

417.01%

Payback Periode

2.88

(29)

Analisis Sensitivitas (Con’t)

Perhitungan dan analisis sensitivitas dengan

penurunan manfaat tidak berwujud

Hasil analisis:

Dari nilai NPV, ROI dan Payback Periode

diatas menunjukkan tidak terjadi

perbedaan nilai signifikan jika

dibandingkan dengan kondisi normal

dan kondisi setelah perubahan ,

Berdasarkan persamaan 2.6 diperoleh

nilai

switching value

(SV) 158.58 %. jika

dilihat dari nilai SV (NPV) tersebut maka

dapat disimpulkan penurunan manfaat

tidak berwujud skenario 1

tidak sensitif

terhadap proyek. Tetapi pihak toko tetap

harus mengantisipasi terjadinya

penurunan manfaat tidak berwujud. Hal

ini perlu dipertahankan oleh pemilik toko

untuk tetap mempertahankan kondisi

awal.

Skenario 2- kemungkin terjadi penurunan sebesar

20% menjadi Rp. 91,161,600.00

Tahu n Discount ed factor 5.78%

Total Biaya Total Manfaat Selisih NPV

0 0.000 - - - (82,468,000.00) 1 1.058 101,853,300.00 355,767,728.00 253,914,428.00 240,040,109.66 2 1.119 106,945,965.00 373,556,114.40 266,610,149.40 238,270,103.18 3 1.184 112,293,263.25 392,233,920.12 279,940,656.87 236,513,148.36 4 1.252 117,907,926.41 411,845,616.13 293,937,689.71 234,769,148.97 5 1.324 123,803,322.7 3 432,437,896.93 308,634,574.2 0 233,038,009.47 Nilai NPV Rp.1,100,162,5 19.65 SV(NPV) 227.29 %

ROI

349.29%

Payback Periode

3.44

(30)

Diskusi hasil implikasi

Dari hasil peramalan menunjukkan bahwa prediksi rata-rata omset perhari setelah

penerapan sistem POS terjadi kenaikan dibandingkan kondisi normal. Hal tersebut

menunjukkan bahwa Sistem POS benar dapat meningkatkan omset Toko Nirwana.

Berikut tabel prediksi omset setelah adanya sistem POS:

Warna biru: Prediksi omset nomal sebelum penerapan sistem POS

Warna merah: Prediksi omset setelah penerapan sistem POS.

360,000,000.00

380,000,000.00

400,000,000.00

420,000,000.00

440,000,000.00

460,000,000.00

480,000,000.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Series1

Series2

(31)
(32)

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian pada bab sebelumnya,

maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Biaya langsung yang harus dikeluarkan pada skenario 1 dan skenario 2

terdiri dari biaya perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, pelatihan

sistem, renovasi, recruitment admin dan kasir dan biaya

maintanance

dan

overhead

.

Biaya tidak langsung yang harus dikeluarkan pada skenario 1 dan

skenario 2 terdiri dari biaya dari manajamen waktu, pelatihan

karyawan, perubahan pendapatan pegawai, pengurangan

produktivitas, ketahanan atas perubahan dan rekayasa ulang proses

bisnis. Yang membedakan pada skenario 2 terdapat biaya dari

kepemilikan yaitu biaya

trouble shooting

.

Manfaat berwujud yang diperoleh dari investasi sistem POS berasal dari

total pendekatan cost displacement, cost advoidance, decision

analysis dan impact analysis yaitu sebesar Rp 264.606.128,-

Manfaat tidak berwujud yang diperoleh dari investasi sistem POS berasal

dari peningkatan produktivitas pegawai, peningkatan moral kerja

pegawai dan dukungan manajemen dalam pengambilan keputusan

dengan total manfaat sebesar Rp 113.952.000,-

(33)

Kesimpulan (Con’t)

Perhitungan finansial dengan menggunakan NPV, ROI dan

Payback periode

diperoleh hasil bahwa tingkat kelayakan skenario 1 lebih tinggi dari pada

skenario

2

.

Perhitungan analisis sensitivitas pertama dengan menggunakan metode

switching

value

pada saat biaya kehilangan pelanggan meningkat sebesar 100% diperoleh

nilai SV (NPV) skenario 1 : -1833.63% dan SV (NPV) skenario 2 : -777.00%. Nilai

tersebut menandakan semakin rendah SV maka semakin sensitif NPV sehingga

semakin tinggi risiko dalam proyek.

Perhitungan analisis sensitivitas kedua dengan menggunakan metode

switching

value

pada saat manfaat tidak berwujud menurun sebesar 20% diperoleh nilai SV

(NPV) skenario 1 : 238.39% dan SV (NPV) skenario 2 : 227.29%. Nilai tersebut

menandakan semakin tinggi SV maka semakin tidak sensitif NPV sehingga semakin

rendah risiko dalam proyek.

Diskusi hasil implikasi dengan menggunakan peramalan regresi linier memberikan

jawaban bahwa penerapan sistem POS memberikan kontribusi terhadap

peningkatan omset Toko Nirwana.

Metode perhitungan

Skenario 1

Skenario 2

NPV

Rp. 1,265,228,599.81

Rp. 1,206,310,968.20

ROI

443.72%

371.67%

Payback periode

2.70

3.23

(34)

Saran

1.

Pada tugas akhir ini hanya membahas analisis

kelayakan ekonomi untuk mengukur efisiensi dan

efektifitas biaya sebuah proyek. Untuk penelitian

selanjutnya dapat melakukan analisis kelayakan suatu

proyek

yang

dikembangkan

melalui

aspek

organisasional, teknis maupun operasional.

2.

Diharapkan

pada

penelitian

selanjutnya

dikembangkan perhitungan

switching value

dengan

memperhitungkan variabel awal proyek, seperti: biaya

awal sistem dan biaya operasional awal.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

[1]Stripes, Bars. 2003. Point of Sale A Beginners Guide to Computerized POS Software. The Small Business Depot. [2]Francis, Jack Clark. 1986. Investment: Analysis and Management. McGraw-Hill, New York.

[3]Van Der Zee, Han. 2002. Measuring The Value of Information Technology. IRM Press. Hershey, USA. [4]Kadir. A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset

[5]Whitten, Jeffry L. et al. 2004. System Analysis and Design Methods. 5th Edition. New York : Mc Graw-Hill.

[6]Schniederjans, Marc J., Jamie L. Hamaker, Ashlyn M. Schniederjans. 2004. Information Technology Investment : Decision Making Methodology. World Scientific Publishing Co. River Edge, NJ. 389 pp.

[7]Ghoneim, Ahmad. 2007. “Comprehensive Analysis of IT/IS Indirect Costs: Enhancing The Evaluation of Information Systems Investments”. Proceeding of European and Mediterranean Conference on Information System. Polytechnic University of Valencia.

[8]Irani, Zahir., Ghoneim Ahmad., Love, Peter E.D. 2006. “Evaluating cost taxonomies for information systems management”. European Journal of Operational Research (173),1103-1122.

[9]Hadiwiyanti R., 2009. Analisis Ekonomi Proyek Implementasi ERP dengan memperhatikan faktor tidak langsung dan tidak berwujud (Studi Kasus: PT. Telkom Divre V, Financial Service). Jurusan Sistem Informasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember [10]Whitten, Jeffrey., Bentley, Lonnie D., dan Dittman, Kevin C. 2001. System Analysis and Design Methods. 5th Edition,

McGrawHill.

[11]Murphy, Kenneth E., dan Simon, S. J. 2001.“Using Cost Benefit Analysis for Enterprise Resource Planning Project Evaluation: A Case for Including Intangibles”. Proceedings of the 34th Hawaii International Conference on System Sciences. Florida International University.

[12]Indrajit, Richardus Eko. 2004. Kajian Strategis Cost Benefit Teknologi Informasi. Andy.Yogyakarta.

[13]Putradwiyanto, P. 2012. Analisis Kelayakan Investasi Aplikasi ERP pada CV Rinjani Agro Sentosa dengan Metode Cost-Benefit Analysis. Jurusan Sistem Informasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[14]Keen, M. Jack. 2011. Making Technology Investment Profitable: ROI Road Map from Business Case to Value Realization. 2th edition, Published by john wiley & Sons.

[15] Remenyi, Dan., Money, Arthur., dan Sherwood- Smith, Michael. 2000. The Effective Measurement and Management of IT Costs and Benefits. Butterworth-Heinemann.

[16]Iloiu, M., Csiminga, D. 2009. Project Risk Evaluation Methods-Sensitivity Analysis. Annals of the University of Petrosani, Economicz, 9(2), 33-38.

(36)

Referensi

Dokumen terkait