• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi Dan Pemurnian Mikroba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Isolasi Dan Pemurnian Mikroba"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ISOLASI DAN PEMURNIAN MIKROBA ISOLASI DAN PEMURNIAN MIKROBA

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

OLEH : OLEH :

NAMA

NAMA : : AYU AYU MAULIDA MAULIDA PUTRIPUTRI NIM

NIM : : H1E107001H1E107001 KELOMPOK

KELOMPOK : : 10 10 (SEPULUH)(SEPULUH) ASISTEN

ASISTEN : : DESY DESY FITRIYANIFITRIYANI

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK  FAKULTAS TEKNIK 

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU BANJARBARU

OKTOBER, 2009 OKTOBER, 2009

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek.

Beratus-ratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh ratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh

kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sebagai contoh, sekali bersin kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sebagai contoh, sekali bersin

dapat menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Satu tinja dapat mengandung jutaan dapat menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Satu tinja dapat mengandung jutaan

 bakteri (Pelczar, 1986).  bakteri (Pelczar, 1986).

Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba

tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.

Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu

sel tunggal (Pelczar, 1986). sel tunggal (Pelczar, 1986).

Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang

 baru harus dilakukan

 baru harus dilakukan secara teliti. Terlebih dahsecara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakulu harus diusahakan agar semuan agar semua alat-a

alat-alat yang ada sangkut pautnya dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu alat yang ada sangkut pautnya dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu

benar- benar

 benar steril. steril. Hal Hal ini ini untuk untuk menghindari menghindari kontaminasi, kontaminasi, yaitu yaitu masuknyamasuknya

mikkroorganisme yang tidak diinginkan (Budiarti, 2009). mikkroorganisme yang tidak diinginkan (Budiarti, 2009).

1.2

1.2 TujuanTujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari teknik-teknik isolasi Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari teknik-teknik isolasi

mikroba dan pemurniannya. mikroba dan pemurniannya.

(3)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri tersebar sangat luas baik ditanah, air dan udara, bila hendak  Bakteri tersebar sangat luas baik ditanah, air dan udara, bila hendak 

mengisolasi bakteri dari tanah/ benda padat yang mudah tersuspensi atau terlarut, mengisolasi bakteri dari tanah/ benda padat yang mudah tersuspensi atau terlarut,

atau zat cair lain, maka dilakukan serangkaian pengenceran (dilution series) terhadap atau zat cair lain, maka dilakukan serangkaian pengenceran (dilution series) terhadap

zat tersebut. Sumber isolat dari bakteri benda yang liat atau padat, misatnya daging zat tersebut. Sumber isolat dari bakteri benda yang liat atau padat, misatnya daging

maka zat tersebut dihancurkan terlebih dahulu. Terhadap bakteri yang hanya terdapat maka zat tersebut dihancurkan terlebih dahulu. Terhadap bakteri yang hanya terdapat

dipermukaan maka pengenceran dilakukan terhadap air tempat zat tersebut dipermukaan maka pengenceran dilakukan terhadap air tempat zat tersebut

dicelupkan/ direndam. Dan jika bakteri hendak diisolasi dari udara, cukup dengan dicelupkan/ direndam. Dan jika bakteri hendak diisolasi dari udara, cukup dengan

membuka cawan Petri yang berisi media agar steril beberapa saat. membuka cawan Petri yang berisi media agar steril beberapa saat.

Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba

tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.

Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu

sel tunggal (Pelczar, 1986). sel tunggal (Pelczar, 1986).

Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu

untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri

cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang

terdiri dari satu macam mikroorganisme saja (Hadioetomo, 1993). Sifat organisme terdiri dari satu macam mikroorganisme saja (Hadioetomo, 1993). Sifat organisme

dalam suatu biakan murni dapat dipelajari dengan metode yang amat keras dengan dalam suatu biakan murni dapat dipelajari dengan metode yang amat keras dengan

hasil yang sangat akurat karena pengaruh sel hidup yang lain dapat ditiadakan (Volk, hasil yang sangat akurat karena pengaruh sel hidup yang lain dapat ditiadakan (Volk,

1993). 1993).

Terdapat beberapa cara untuk mencegah masuknya mikroorganisme yang Terdapat beberapa cara untuk mencegah masuknya mikroorganisme yang

tidak diinginkan dan untuk menanam suatu species yaitu : tidak diinginkan dan untuk menanam suatu species yaitu :

(4)

1.

1. Penanaman dengan penggoresanPenanaman dengan penggoresan

Merupakan cara rutin yang dipakai untuk mengasingkan mikroba agar  Merupakan cara rutin yang dipakai untuk mengasingkan mikroba agar 

didapatkan biakan murni. didapatkan biakan murni.

2.

2. Penanaman lapanganPenanaman lapangan

Dilakukan dengan membasahi seluruh permukaan lempeng agar  Dilakukan dengan membasahi seluruh permukaan lempeng agar 

dengan suspensi mikroba. dengan suspensi mikroba.

Cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan biakan murni terdapat Cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan biakan murni terdapat

 beberapa, yaitu :  beberapa, yaitu : 1. 1. PengenceranPengenceran 2. 2. PenuanganPenuangan 3. 3. PenggesekanPenggesekan 4.

4. Single cell isolatiomSingle cell isolatiom

5.

5. Inokulasi hewan (Budiarti, 2009)Inokulasi hewan (Budiarti, 2009)

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan isolasi mikroba Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan isolasi mikroba

yaitu: yaitu:

1.

1. Sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasiSifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi

2.

2. Tempat hidup atau asal mikroba tersebutTempat hidup atau asal mikroba tersebut

3.

3. Medium pertumbuhan yang sesuaiMedium pertumbuhan yang sesuai

4.

4. Cara menginokulasi mikrobaCara menginokulasi mikroba

5.

5. Cara menginkubasi mikrobaCara menginkubasi mikroba

6.

6. Cara menguji bahwa mikrobia yang diisolasi telah berupa kultur Cara menguji bahwa mikrobia yang diisolasi telah berupa kultur 

murni dan sesuai dengan yang dimaksud murni dan sesuai dengan yang dimaksud

7.

7. Cara memelihara agar mikrobia yang telah diisolasi tetap merupakanCara memelihara agar mikrobia yang telah diisolasi tetap merupakan

kultur murni kultur murni

(5)

Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan

mikroba, tetapi juga untuk tujuan-tujuan lain, misalnya untuk isolasi, seleksi, mikroba, tetapi juga untuk tujuan-tujuan lain, misalnya untuk isolasi, seleksi,

evaluasi, dan deferensiasi biakan yang didapatkan. Artinya penggunaan beberapa evaluasi, dan deferensiasi biakan yang didapatkan. Artinya penggunaan beberapa

 jenis

 jenis zat zat tertentu tertentu yang yang mempunyai mempunyai pengaruh pengaruh terhadap terhadap pertumbuhan pertumbuhan dandan

 perkembangbiakan

 perkembangbiakan mikroba, banmikroba, ban yak dilakukan yak dilakukan dan dan dipergunakan. dipergunakan. Sehingga Sehingga tiap-tiaptiap-tiap

media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya (Baker, media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya (Baker,

1986). 1986).

Bakteri adalah salah satu contoh mikroorganisme yang penting dan memiliki Bakteri adalah salah satu contoh mikroorganisme yang penting dan memiliki

 bentuk

 bentuk yang yang beragam. beragam. Pada Pada umumnya umumnya bakteri bakteri berhubungan berhubungan dengan dengan makanan.makanan.

Adanya bakteri dalam bahan pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak  Adanya bakteri dalam bahan pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak 

diinginkan atau menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau dapat diinginkan atau menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau dapat

melangsungkan fermentasi yang menguntungkan (Buckle, 1987). melangsungkan fermentasi yang menguntungkan (Buckle, 1987).

Dilakukan serangkaian pengenceran terhadap zat tersebut untuk mengisolasi Dilakukan serangkaian pengenceran terhadap zat tersebut untuk mengisolasi

 bakteri

 bakteri dari dari tanah/benda tanah/benda padat padat yang yang mudah mudah tersuspensi tersuspensi atau atau terlarut terlarut atau atau zat zat cair.cair.

Misalnya suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran diencerkan dalam Misalnya suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran diencerkan dalam

suatu tabung tersendiri secara berkelanjutan dari suatu tabung ke tabung lain suatu tabung tersendiri secara berkelanjutan dari suatu tabung ke tabung lain

(Dwidjoseputro, 1994). Pertumbuhan bakteri pada medium agar pada umumnya (Dwidjoseputro, 1994). Pertumbuhan bakteri pada medium agar pada umumnya

 berbentuk

 berbentuk koloni koloni berupa berupa lendir lendir dan dan mengkilap. mengkilap. Pemurnian Pemurnian dengan dengan suhu suhu inkubasiinkubasi

30ºC selama 2 x 24 jam (Cappuccino & Sherman, 1983). 30ºC selama 2 x 24 jam (Cappuccino & Sherman, 1983).

Selain bakteri, di alam masih terdapat mikroorganisme lain seperti khamir  Selain bakteri, di alam masih terdapat mikroorganisme lain seperti khamir 

dan f

dan fungi. ungi. Khamir tKhamir termasuk fungi, ermasuk fungi, tetapi dapat tetapi dapat dibedakan dari dibedakan dari kapang karenakapang karena

 bentuknya

 bentuknya yang yang uniseluler, uniseluler, dan dan memiliki memiliki ukuran ukuran 5 5 dan dan 20 20 mikron mikron (Fardiaz, (Fardiaz, 1992).1992).

Biasanya berukuran 5 sampai 10 kali lebih besar dari bakteri. Sumber khamir  Biasanya berukuran 5 sampai 10 kali lebih besar dari bakteri. Sumber khamir 

(6)

terutama terdapat pada daun-daun, bunga-bunga, eksudat dari tanaman, buah lewat terutama terdapat pada daun-daun, bunga-bunga, eksudat dari tanaman, buah lewat

masak, tanah kebun buah, serta khamir yang banyak di jual dipasaran. masak, tanah kebun buah, serta khamir yang banyak di jual dipasaran.

Khamir/yeast dapat tumbuh dalam media cair dan pada dengan cara yang Khamir/yeast dapat tumbuh dalam media cair dan pada dengan cara yang

sama dengan bakteri. Penampakan pada medium akan tampak seperti koloni bakteri, sama dengan bakteri. Penampakan pada medium akan tampak seperti koloni bakteri,

hanya saja koloninya tidak mengkilap (Buckle, 1987). hanya saja koloninya tidak mengkilap (Buckle, 1987).

Fungi/kapang sangat berlawan dengan bakteri dan khamir/yeast, seringkali Fungi/kapang sangat berlawan dengan bakteri dan khamir/yeast, seringkali

dapat dilihat oleh mata. Bentuk khas yang dimiliki oleh kapang adalah adanya dapat dilihat oleh mata. Bentuk khas yang dimiliki oleh kapang adalah adanya

filamen (miselium) (Fardiaz, 1992). Inilah yang membedakannya dengan filamen (miselium) (Fardiaz, 1992). Inilah yang membedakannya dengan

mikroorganisme lainnya. mikroorganisme lainnya.

Fungi mempunyai bentuk seperti kapas dan biasanya terlihat pada Fungi mempunyai bentuk seperti kapas dan biasanya terlihat pada

kertas-kertas koran basah, kulit yang sudah usang, dinding basah, buah-buahan yang kertas koran basah, kulit yang sudah usang, dinding basah, buah-buahan yang

membusuk dan bahan pangan lain seperti keju dan selai. Sumber fungi hampir sama membusuk dan bahan pangan lain seperti keju dan selai. Sumber fungi hampir sama

dengan bakteri, hanya saja perbedaannya populasi fungi di air lebih sedikit dan fungi dengan bakteri, hanya saja perbedaannya populasi fungi di air lebih sedikit dan fungi

lebih menyukai pH lingkungan yang rendah (Buckle, 1987). Pemurniannya dengan lebih menyukai pH lingkungan yang rendah (Buckle, 1987). Pemurniannya dengan

suhu inkubasi 28ºC selama 2 x 24 jam. suhu inkubasi 28ºC selama 2 x 24 jam.

Pengukuran kuantitatif populasi suatu mikroba dapat dilakukan dengan Pengukuran kuantitatif populasi suatu mikroba dapat dilakukan dengan

 penentuan jumlah

 penentuan jumlah sel dan sel dan penentuan massa penentuan massa sel (Fardiaz, 19sel (Fardiaz, 1992). Ada be92). Ada berbagai macamrbagai macam

cara untuk mengukur jumlah sel antara lain dengan hitungan cawan, hitungan cara untuk mengukur jumlah sel antara lain dengan hitungan cawan, hitungan

mikroskopis langsung, atau dengan alat colony counter (Hadioetomo, 1993). mikroskopis langsung, atau dengan alat colony counter (Hadioetomo, 1993).

(7)

BAB III BAB III

METODE PRAKTIKUM METODE PRAKTIKUM

3.1

3.1 Waktu dan TempatWaktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2009 Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2009

 bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA Unlam Banjarba  bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA Unlam Banjarba ru.ru.

3.2

3.2 Alat dan BahanAlat dan Bahan Alat

Alat

 – 

 – 

alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi steril,alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi steril, cawan petri steril, vortex mixer, ependorp pipet, pipet volumetric, kertas label, cawan petri steril, vortex mixer, ependorp pipet, pipet volumetric, kertas label, holly stick, jarum inokulasi, labu erlenmenyer, karet gelang, waterbath, holly stick, jarum inokulasi, labu erlenmenyer, karet gelang, waterbath, inkubator, lampu spritus, aluminium foil, kapas.

inkubator, lampu spritus, aluminium foil, kapas. Bahan -

Bahan - bahan yang digunakan adalah bahan yang digunakan adalah medium nutrient agar medium nutrient agar (NA), alkohol(NA), alkohol 70%, spritus, aquadest/larutan fisiologis steril, sumber bakteri, media PDA, 70%, spritus, aquadest/larutan fisiologis steril, sumber bakteri, media PDA,  bayklin.

 bayklin.

3.3

3.3 Prosedur KerjaProsedur Kerja

Isolasi dan Pemurnian Bakteri Isolasi dan Pemurnian Bakteri

1.

1. Dibuat medium Nutrient Agar Dibuat medium Nutrient Agar 

2.

2. Dimasukkan sebagian ke dalam tabung reaksi @ 5 mlDimasukkan sebagian ke dalam tabung reaksi @ 5 ml

3.

3. Dimasukkan sebagian ke dalam labu erlenmeyer Dimasukkan sebagian ke dalam labu erlenmeyer 

4.

4. Disterilkan pada 121Disterilkan pada 121ooC selama 15 menit.C selama 15 menit.

5.

5. Dibuat serangkaian pengenceran sampel 10Dibuat serangkaian pengenceran sampel 1011-10-1055

6.

6. Disuspensikan ke dalam cawan petri steril sebanyak 1 ml dari pengenceranDisuspensikan ke dalam cawan petri steril sebanyak 1 ml dari pengenceran

tertinggi tertinggi

7.

(8)

8.

8. Dituang 10-15 ml sampel agar bersuhu 45Dituang 10-15 ml sampel agar bersuhu 45oocc

9.

9. Digoyang membentuk angka 8Digoyang membentuk angka 8

10.

10. Dibiarkan hingga memadatDibiarkan hingga memadat

11.

11. Diinkubasi terbalik pada 30Diinkubasi terbalik pada 30ooc selama 24 jamc selama 24 jam

12.

12. Dimurnikan secara goresan koloni yang terpisahDimurnikan secara goresan koloni yang terpisah

13.

13. Dipindah ke media agar miringDipindah ke media agar miring

Isolasi dan Pemurnian Yeast / Khamir Isolasi dan Pemurnian Yeast / Khamir

1.

1. Dibuat medium PDADibuat medium PDA

2.

2. Dimasukkan sebagian ke dalam tabung reaksi @ 5 mlDimasukkan sebagian ke dalam tabung reaksi @ 5 ml

3.

3. Dimasukkan sebagian ke dalam labu erlenmeyer Dimasukkan sebagian ke dalam labu erlenmeyer 

4.

4. Disterilkan pada 121Disterilkan pada 121ooC selama 15 menit.C selama 15 menit.

5.

5. Dibuat serangkaian pengenceran sampel 10Dibuat serangkaian pengenceran sampel 1011-10-1055

6.

6. Dimasukkan dari pengenceran tertinggi 1 ml suspensi khamir ke dalamDimasukkan dari pengenceran tertinggi 1 ml suspensi khamir ke dalam

cawan petri steril cawan petri steril

7.

7. Diratakan pada dasar cawan dengan menggoyangnyaDiratakan pada dasar cawan dengan menggoyangnya

8.

8. Dituang cawan-cawan yang berisi suspensi dengan 10-15 ml dengan mediaDituang cawan-cawan yang berisi suspensi dengan 10-15 ml dengan media

PDA bersuhu 45 PDA bersuhu 45ooCC

9.

9. Dibiarkan hingga memadatDibiarkan hingga memadat

10.

10. Diinkubasi terbalik pada 30Diinkubasi terbalik pada 30ooC selama 2x24 jamC selama 2x24 jam

11.

11. Dimurnikan secara goresan koloni yang terpisahDimurnikan secara goresan koloni yang terpisah

12.

(9)

BAB IV BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

4.1 HasilHasil

Hasil yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut : Hasil yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

Table 1. Hasil Praktikum Table 1. Hasil Praktikum

Tabel 1.1 Sampel Air Kemasan (1x24 jam) Tabel 1.1 Sampel Air Kemasan (1x24 jam)

 No.

 No. Gambar Gambar Konsentrasi Konsentrasi Jumlah KoloniJumlah Koloni

1. 1. 10 10-2-2(1)(1) 11 2. 2. 10 10-2-2(2)(2) 88 3. 3. 10 10-3-3(1)(1) 33 4. 4. 10 10-3-3(2)(2) 22

(10)

Tabel 1.2 Sampel Air Sumur (1x24 jam) Tabel 1.2 Sampel Air Sumur (1x24 jam)

 No.

 No. Gambar Gambar Konsentrasi Konsentrasi Jumlah KoloniJumlah Koloni

1. 10 1. 10-- (1)(1) --2. 10 2. 10-- (2)(2) --3. 10 3. 10-- (1)(1) --4. 4. 10 10-5-5(2)(2) 11 5. 5. 10 10-6-6(1)(1) 22 6. 10 6. 10-- (2)(2)

--Tabel 1.3 Sampel Air Ledeng (1x24 jam) Tabel 1.3 Sampel Air Ledeng (1x24 jam)

 No.

 No. Gambar Gambar Konsentrasi Konsentrasi Jumlah KoloniJumlah Koloni

1. 1. 10 10-4-4(1)(1) 11 2. 2. 10 10-4-4(2)(2)

(11)

--3. 3. 10 10-5-5(1)(1) 1616 4. 4. 10 10-5-5(2)(2) 2929 5. 5. 10 10-6-6(1)(1) 1212 6. 6. 10 10-6-6(2)(2) 99

Tabel 1.4. Sampel Tanah Kebun (2x24 jam) Tabel 1.4. Sampel Tanah Kebun (2x24 jam)

 No.

 No. Gambar Gambar Konsentrasi Konsentrasi Jumlah KoloniJumlah Koloni 1. 1. 10 10-4-4(1)(1) --2. 2. 10 10-4-4(2)(2) 22

(12)

3. 3. 10 10-5-5(1)(1) --4. 4. 10 10-5-5(2)(2) --5. 5. 10 10-6-6(1)(1) --6. 6. 10 10-6-6(2)(2) rusak rusak 

Table 1.5 Sampel Tanah Dekat Sampah (2x24 jam) Table 1.5 Sampel Tanah Dekat Sampah (2x24 jam)

 No.

 No. Gambar Gambar Konsentrasi Konsentrasi Jumlah KoloniJumlah Koloni

1. 1.

10

(13)

2. 2. 10 10-4-4(2)(2) 22 3. 3. 10 10-5-5(1)(1) 22 4. 4. 10 10-5-5(2)(2) --5. 5. 10 10-6-6(1)(1) --6. 6. 10 10-6-6(2)(2) Rusak Rusak 

(14)

4.2 Pembahasan 4.2 Pembahasan

Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan

mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan

murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan

dari satu sel tunggal. dari satu sel tunggal.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara

lain dengan cara goresan (streak plate), cara tuang atau taburan (pour plate), cara lain dengan cara goresan (streak plate), cara tuang atau taburan (pour plate), cara

 pengenceran (dilution method), serta micromanipulator.  pengenceran (dilution method), serta micromanipulator.

Beberapa teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada Beberapa teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada

teknik pengenceran, apabila kita hanya mengambil 1 ml, kemungkinan akan di dapat teknik pengenceran, apabila kita hanya mengambil 1 ml, kemungkinan akan di dapat

satu koloni saja, tetapi apabila kita tidak yakin dengan koloni tersebut kita dapat satu koloni saja, tetapi apabila kita tidak yakin dengan koloni tersebut kita dapat

melakukan pengenceran ulang. Piaraan murni yang dihasilkan akan lebih terjamin melakukan pengenceran ulang. Piaraan murni yang dihasilkan akan lebih terjamin

apabila kita melakuka isolasi dengan penuangan. Dimana metode ini yaitu dengan apabila kita melakuka isolasi dengan penuangan. Dimana metode ini yaitu dengan

mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan dan sampel itu mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan dan sampel itu

kemudian disebarkan di dalam suatu medium. Dulu digunakan medium kaldu atau kemudian disebarkan di dalam suatu medium. Dulu digunakan medium kaldu atau

gelatin, sekarang digunakan dengan medium agar. Metode dengan penggesekan, gelatin, sekarang digunakan dengan medium agar. Metode dengan penggesekan,

sekarang banyak digunakan karena hemat waktu, tetapi bakteri anaerob tidak dapat sekarang banyak digunakan karena hemat waktu, tetapi bakteri anaerob tidak dapat

tumbuh. Dengan metode micromanipulator, kita memerlukan kesabaran dalam tumbuh. Dengan metode micromanipulator, kita memerlukan kesabaran dalam

 pengerjaannya

 pengerjaannya selain selain itu itu harganya harganya sangat sangat mahal, mahal, tetapi tetapi dengan dengan menggunakan menggunakan alatalat

micromanipulator ini kita dapat dapat memungut satu bakteri dari sekian banyak, micromanipulator ini kita dapat dapat memungut satu bakteri dari sekian banyak,

dengan tiada ikut sertanya bakteri lain. dengan tiada ikut sertanya bakteri lain.

Percobaan kali ini digunakan beberapa sampel tanah dan air. Teknik yang Percobaan kali ini digunakan beberapa sampel tanah dan air. Teknik yang

digunakan dalam pengisolasiannya adalah metode tuang untuk sampel air dan digunakan dalam pengisolasiannya adalah metode tuang untuk sampel air dan

metode sebar untuk sampel tanah. Sampel yang digunakan adalah air ledeng, air  metode sebar untuk sampel tanah. Sampel yang digunakan adalah air ledeng, air 

(15)

sumur, air kemasan, tanah kebun dan tanah dekat sampah. Pertama-tama dilakukan sumur, air kemasan, tanah kebun dan tanah dekat sampah. Pertama-tama dilakukan

 pengenceran

 pengenceran beberapa beberapa kali kali terhadap terhadap sampel sampel yang yang digunakan. digunakan. Kemudian Kemudian disebarkandisebarkan

ke dalam media. Untuk air menggunakan media Nutrient Agar (NA) dan tanah ke dalam media. Untuk air menggunakan media Nutrient Agar (NA) dan tanah

menggunakan media

menggunakan media Potato Dextrose Potato Dextrose Agar (Agar (PDA).PDA).

Pertama-tama yang dilakukan adalah membuat medium. Dalam percobaan ini Pertama-tama yang dilakukan adalah membuat medium. Dalam percobaan ini

dibuat medium Nutrient Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Setelah dibuat, dibuat medium Nutrient Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Setelah dibuat,

medium tersebut kemudian dimasukkan sebanyak 5 ml masing-masing ke dalam 5 medium tersebut kemudian dimasukkan sebanyak 5 ml masing-masing ke dalam 5

tabung reaksi yang berbeda selanjutnya disterilkan dengan otoklaf. Kemudian 1 ml tabung reaksi yang berbeda selanjutnya disterilkan dengan otoklaf. Kemudian 1 ml

sampel air dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1, 1 ml sampel dari tabung reaksi 1 sampel air dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1, 1 ml sampel dari tabung reaksi 1

dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2, begitu seterusnya. Hal ini bertujuan untuk  dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2, begitu seterusnya. Hal ini bertujuan untuk 

melakukan pengenceran terhadap sampel air. melakukan pengenceran terhadap sampel air.

Setelah mencapai titik pengenceran yang tertinggi, diambil 1 ml dan Setelah mencapai titik pengenceran yang tertinggi, diambil 1 ml dan

dimasukkan ke dalam cawan petri, langkah selanjutnya cawan petri diisikan dengan dimasukkan ke dalam cawan petri, langkah selanjutnya cawan petri diisikan dengan

medium NA dan medium PDA. Medium yang sudah diiisi dengan mikrobia harus medium NA dan medium PDA. Medium yang sudah diiisi dengan mikrobia harus

diletakkan terbalik saat diinkubasi di dalam inkubator, hal ini dimaksudkan agar  diletakkan terbalik saat diinkubasi di dalam inkubator, hal ini dimaksudkan agar 

cairan yang dihasilkan dari metabolisme mikrobia pada medium tersebut tidak jatuh cairan yang dihasilkan dari metabolisme mikrobia pada medium tersebut tidak jatuh

 pada

 pada medium, medium, sehingga sehingga akan akan menyebabkan menyebabkan rusaknya rusaknya medium medium tumbuh tumbuh tersebut.tersebut.

Harus diingat, dalam melakukan percobaan ini dilakukan sterilisasi terhadap alat-alat Harus diingat, dalam melakukan percobaan ini dilakukan sterilisasi terhadap alat-alat

yang digunakan dengan menggunakan lampu spiritus. Sterilisasi dilakukan baik  yang digunakan dengan menggunakan lampu spiritus. Sterilisasi dilakukan baik 

sebelum atau pun sesudah memasukkan bahan ke dalam alat. Kondisi yang steril dari sebelum atau pun sesudah memasukkan bahan ke dalam alat. Kondisi yang steril dari

alat, bahan, maupun praktikan mutlak diperlukan dalam pengisolasian dan pemurnian alat, bahan, maupun praktikan mutlak diperlukan dalam pengisolasian dan pemurnian

mikrobia. Hal ini berguna untuk menjaga atau mencegah terjadinya kontaminasi. mikrobia. Hal ini berguna untuk menjaga atau mencegah terjadinya kontaminasi.

Karena itu dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran ataupun saat menyebar  Karena itu dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran ataupun saat menyebar 

(16)

mikrobia ke dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak terjadi kontaminasi yang mikrobia ke dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak terjadi kontaminasi yang

dapat merusak hasil percobaan. dapat merusak hasil percobaan.

Media NA menggunakan sampel air dan media PDA menggunakan sampel Media NA menggunakan sampel air dan media PDA menggunakan sampel

tanah. Hal ini dilakukan karena media NA berfungsi sebagai media pertumbuhan tanah. Hal ini dilakukan karena media NA berfungsi sebagai media pertumbuhan

 bakteri,

 bakteri, sehingga sehingga dengan dengan menggunakan menggunakan media media ini ini dapat dapat diketahui diketahui bakteri bakteri apa apa sajasaja

yang ada di dalam sampel air yang digunakan. Sedangkan untuk media PDA yang ada di dalam sampel air yang digunakan. Sedangkan untuk media PDA

 berfungsi

 berfungsi sebagai sebagai media media pertumbuhan pertumbuhan jamur, jamur, sehingga sehingga dengan dengan menggunakan menggunakan mediamedia

ini dapat diketahui ada tidaknya jamur dari tanah sampel yang digunakan. ini dapat diketahui ada tidaknya jamur dari tanah sampel yang digunakan.

Pengamatan pun dilakukan terhadap sampel selama 2 x 24 jam. Pada Pengamatan pun dilakukan terhadap sampel selama 2 x 24 jam. Pada

 pengamatan

 pengamatan pertama pertama yaitu yaitu pada pada saat saat 1 1 x x 24 24 jam, jam, terlihat terlihat pertumbuhan pertumbuhan bakteri bakteri padapada

semua sampel baik air maupun tanah. Untuk media NA yang digunakan sebagai semua sampel baik air maupun tanah. Untuk media NA yang digunakan sebagai

media pertumbuhan bakteri dengan sampel air, pertumbuhan bakteri yang paling media pertumbuhan bakteri dengan sampel air, pertumbuhan bakteri yang paling

 banyak

 banyak terdapat terdapat pada pada air air ledeng ledeng dengan dengan titik titik pengenceran pengenceran 1010-5-5 ((22). Hal ini terjadi). Hal ini terjadi

karena dalam sistem distribusi air dari reservoir ke pelanggan melalui sistem karena dalam sistem distribusi air dari reservoir ke pelanggan melalui sistem

 perpipaan

 perpipaan dapat dapat terjadi terjadi kontaminasi kontaminasi di di sepanjang sepanjang pipa. pipa. Sementara Sementara untuk untuk air air sumur,sumur,

sampel yang diambil berasal dari sumur bor (air tanah dalam) sehingga kontaminasi sampel yang diambil berasal dari sumur bor (air tanah dalam) sehingga kontaminasi

 bakteri sangat sedikit.  bakteri sangat sedikit.

Jumlah koloni yang paling sedikit terdapat pada air kemasan. Hal ini karena Jumlah koloni yang paling sedikit terdapat pada air kemasan. Hal ini karena

untuk air kemasan telah dilakukan sterilisasi sebelum pengemasan oleh pabrik. Air  untuk air kemasan telah dilakukan sterilisasi sebelum pengemasan oleh pabrik. Air 

kemasan dapat langsung diminum sehingga diusahakan agar benar-benar terbebas kemasan dapat langsung diminum sehingga diusahakan agar benar-benar terbebas

dari bakteri untuk memenuhi standar kelayakan air minum. Pada pengamatan ini dari bakteri untuk memenuhi standar kelayakan air minum. Pada pengamatan ini

dilakukan 3 kali pengenceran saja karena jika dilakukan pengenceran lebih tinggi, dilakukan 3 kali pengenceran saja karena jika dilakukan pengenceran lebih tinggi,

kemungkinan sudah tidak terdapat bakteri lagi. Terlihat dari sedikitnya jumlah koloni kemungkinan sudah tidak terdapat bakteri lagi. Terlihat dari sedikitnya jumlah koloni

yang tampak hanya dengan pengenceran sampai 10

(17)

hanya dilakukan sekali, yaitu 1 x 24 jam. Sedangkan untuk pengamatan media PDA hanya dilakukan sekali, yaitu 1 x 24 jam. Sedangkan untuk pengamatan media PDA

dilakukan selama 2 x 24 jam. dilakukan selama 2 x 24 jam.

Setelah pengamatan selama 2x24 jam terhadap media PDA didapatkan hasil Setelah pengamatan selama 2x24 jam terhadap media PDA didapatkan hasil

 bahwa

 bahwa hanya hanya tanah tanah kebun kebun dengan dengan pengenceran pengenceran 1010-4-4 ((22), tanah dekat sampah dengan), tanah dekat sampah dengan

 pengenceran

 pengenceran 1010-4-4 ((11), 10), 10-4-4 ((22), dan 10), dan 10-5-5 ((11) yang ditumbuhi oleh jamur. Dengan) yang ditumbuhi oleh jamur. Dengan

masing-masing jumlah koloninya untuk tanah kebun 2, tanah dekat sampah masing-masing jumlah koloninya untuk tanah kebun 2, tanah dekat sampah

berturut-turut 3, 2, dan 2. turut 3, 2, dan 2.

Koloni jamur yang paling banyak terdapat pada tanah sampah dengan Koloni jamur yang paling banyak terdapat pada tanah sampah dengan

konsentrasi 10

konsentrasi 10-4-4 ((11) yaitu sebanyak 3. hal ini dikarenakan tanah yang berada di dekat) yaitu sebanyak 3. hal ini dikarenakan tanah yang berada di dekat

sampah umumnya lembab sehingga mudah ditumbuhi oleh jamur. Sedangkan untuk  sampah umumnya lembab sehingga mudah ditumbuhi oleh jamur. Sedangkan untuk 

 jumlah koloni

 jumlah koloni yang paling yang paling sedikit terdapat sedikit terdapat pada tanapada tanah kebun h kebun dengan dengan konsentrasi 10konsentrasi 10-4-4

((22). Hal ini dikarenakan tanah kebun memiliki tingkat kelembaban yang lebih sedikit). Hal ini dikarenakan tanah kebun memiliki tingkat kelembaban yang lebih sedikit

dibanding tanah dekat sampah, karena pada tanah kebun hanya ditanami oleh dibanding tanah dekat sampah, karena pada tanah kebun hanya ditanami oleh

tanaman yang ada di kebun itu saja, sedangkan pada tanah dekat sampah terdapat tanaman yang ada di kebun itu saja, sedangkan pada tanah dekat sampah terdapat

 beberapa

 beberapa macam macam sampah sampah yang yang memiliki memiliki komposisi komposisi yang yang berbeda berbeda sehingga sehingga lebihlebih

lembab dan memudahkan jamur untuk tumbuh. lembab dan memudahkan jamur untuk tumbuh.

Kebanyakan dari hasil percobaan terhadap sampel tanah tidak hanya Kebanyakan dari hasil percobaan terhadap sampel tanah tidak hanya

ditumbuhi oleh jamur, tetapi juga oleh mikroba lain seperti bakteri. Hal ini ditumbuhi oleh jamur, tetapi juga oleh mikroba lain seperti bakteri. Hal ini

disebabkan karena terjadi kontaminasi pada saat pengerjaan, baik sterilisasi alat yang disebabkan karena terjadi kontaminasi pada saat pengerjaan, baik sterilisasi alat yang

tidak benar, atau kesalahan praktikan saat mengerjakan percobaan ini serta tidak  tidak benar, atau kesalahan praktikan saat mengerjakan percobaan ini serta tidak 

menggunakan antibiotik ketika mengerjakannya. Selain itu pula pada sampel tanah menggunakan antibiotik ketika mengerjakannya. Selain itu pula pada sampel tanah

kebun dengan pengenceran 10

kebun dengan pengenceran 10-6-6 ((22) dan tanah dekat sampah dengan pengenceran) dan tanah dekat sampah dengan pengenceran

yang sama terjadi kerusakan media. Hal ini juga dikarenakan kesalahan praktikan yang sama terjadi kerusakan media. Hal ini juga dikarenakan kesalahan praktikan

(18)

saat menuang media ke dalam cawan petri terlalu banyak atau teralu keras pada saat saat menuang media ke dalam cawan petri terlalu banyak atau teralu keras pada saat

menggoyangnya. menggoyangnya.

Dilakukannya isolasi dan pemurnian mikroba memiliki alasan tersendiri. Hal Dilakukannya isolasi dan pemurnian mikroba memiliki alasan tersendiri. Hal

ini karena dalam setiap percobaan yang menggunakan mikroba haruslah mempunyai ini karena dalam setiap percobaan yang menggunakan mikroba haruslah mempunyai

 persediaan

 persediaan mikroba mikroba yang yang diperlukan. diperlukan. Untuk Untuk menggampangkan menggampangkan praktikan praktikan dalamdalam

melakukan percobaan dengan menggunakan mikroba. Sehingga tidak perlu susah melakukan percobaan dengan menggunakan mikroba. Sehingga tidak perlu susah

lagi dalam mengerjakannya. lagi dalam mengerjakannya.

Manfaat dilakukannya isolasi dan pemurnian mikroba adalah setelah Manfaat dilakukannya isolasi dan pemurnian mikroba adalah setelah

mendapatkan kultur murni maka dapat ditelaah dan diidentifikasi mikroorganisme, mendapatkan kultur murni maka dapat ditelaah dan diidentifikasi mikroorganisme,

termasuk penelahaan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis maupun serologis, termasuk penelahaan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis maupun serologis,

karena untuk itu diperlukan suatu pupolasi yang terdiri dari satu macam karena untuk itu diperlukan suatu pupolasi yang terdiri dari satu macam

mikroorganisme saja. mikroorganisme saja.

(19)

BAB V BAB V PENUTUP PENUTUP 5.1 5.1 KesimpulanKesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut : sebagai berikut :

1.

1. Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentuIsolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu

dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.

2.

2. Teknik isolasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah teknik sebar untuk Teknik isolasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah teknik sebar untuk 

isolasi sampel air dan tuang untuk isolasi sampel tanah. isolasi sampel air dan tuang untuk isolasi sampel tanah.

3.

3. Media yang digunakan dalam percobaan ini adalah media Nutrient agar (NA)Media yang digunakan dalam percobaan ini adalah media Nutrient agar (NA)

untuk sampel air dan media Potato Dextrose Agar (PDA) untuk sampel tanah. untuk sampel air dan media Potato Dextrose Agar (PDA) untuk sampel tanah.

4.

4. Dari hasil percobaan didapatkan untuk sampel air jumlah koloni bakteri yangDari hasil percobaan didapatkan untuk sampel air jumlah koloni bakteri yang

tumbuh paling banyak terdapat pada sampel air ledeng dengan pengenceran tumbuh paling banyak terdapat pada sampel air ledeng dengan pengenceran

10

10-5-5 (2) dengan jumlah koloni 29, dan yang paling sedikit pada sampel air (2) dengan jumlah koloni 29, dan yang paling sedikit pada sampel air 

kemasan. kemasan.

5.

5. Dari hasil percobaan didapatkan untuk sampel tanah jumlah koloni jamur Dari hasil percobaan didapatkan untuk sampel tanah jumlah koloni jamur 

yang tumbuh paling banyak terdapat pada sampel tanah dekat sampah dengan yang tumbuh paling banyak terdapat pada sampel tanah dekat sampah dengan

 pengenceran

 pengenceran 1010-4-4 (1) dengan jumlah koloni 3, sedangkan yang paling sedikit(1) dengan jumlah koloni 3, sedangkan yang paling sedikit

 pada sampel tanah kebun

 pada sampel tanah kebun 1010-4-4(2) dengan jumlah koloni 2.(2) dengan jumlah koloni 2.

6.

6. Banyaknya sampel yang tidak ditumbuhi oleh mikroba, atau ditumbuhi olehBanyaknya sampel yang tidak ditumbuhi oleh mikroba, atau ditumbuhi oleh

mikroba lain, disebabkan terjadinya kontaminasi pada saat pengerjaannya mikroba lain, disebabkan terjadinya kontaminasi pada saat pengerjaannya

atau sterilisasi alat yang tidak benar. Selain itu penuangan media yang terlalu atau sterilisasi alat yang tidak benar. Selain itu penuangan media yang terlalu

 banyak

 banyak juga juga menyebabkan menyebabkan rusaknya rusaknya media, media, sehingga sehingga tidak tidak dapat dapat ditumbuhiditumbuhi

oleh mikroba. oleh mikroba.

(20)

7.

7. Pemurnian dan isolasi mikroba penting dilakukan agar didapatkan kultur Pemurnian dan isolasi mikroba penting dilakukan agar didapatkan kultur 

murni dan sebagai stock mikroba, sehingga tidak perlu repot lagi ketika murni dan sebagai stock mikroba, sehingga tidak perlu repot lagi ketika

melakukan percobaan yang menggunakan mikroba. melakukan percobaan yang menggunakan mikroba.

5.2

5.2 SaranSaran

Dalam pengerjaan percobaan isolasi dan pemurnian mikroba ini harus Dalam pengerjaan percobaan isolasi dan pemurnian mikroba ini harus

benar- benar steril

 benar steril sehingga sehingga tidak tidak terjadi kontaminaterjadi kontaminasi dan si dan kerusakan mekerusakan media dan dia dan di ddi dapatkanapatkan

kultur murni sesuai yang diinginkan. kultur murni sesuai yang diinginkan.

(21)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Baker Fj, Silverton RE, 1986.

Baker Fj, Silverton RE, 1986.  Microssopy  Microssopy and and MicrobiologyMicrobiology. Saunder Collage. Saunder Collage

Publishing, London. Publishing, London.

Buckle, K.A. 1987.

Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Budiarti, Lia Yulia. 2009.

Budiarti, Lia Yulia. 2009.  Penuntun  Penuntun Praktikum Praktikum Mikrobiologi Mikrobiologi Terintegrasi.Terintegrasi. PenerbitPenerbit

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung

Mangkurat, Banjarbaru. Mangkurat, Banjarbaru.

Cappuccino, J. G. dan Natalie. S. 1983.

Cappuccino, J. G. dan Natalie. S. 1983.  Microbiology  Microbiology A A Laboratory Laboratory Manual Manual ..

Addison-Wesley Publishing Company, New York. Addison-Wesley Publishing Company, New York.

Dwidjoseputro, D. 1994.

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan. Jakarta.. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Fardiaz, S. 1992.

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1 Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hadietomo, R. S. 1993.

Hadietomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek  Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek . PT Gramedia, Jakarta.. PT Gramedia, Jakarta.

Pelczar, Jr et al. 1986.

Pelczar, Jr et al. 1986.  Dasar-Dasar  Dasar-Dasar MikrobiologiMikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia. Penerbit Universitas Indonesia

(UI Press), Jakarta. (UI Press), Jakarta.

Volk & Wheeler. 1993.

Gambar

Table 1. Hasil Praktikum
Tabel 1.2 Sampel Air Sumur (1x24 jam)Tabel 1.2 Sampel Air Sumur (1x24 jam)
Tabel 1.4. Sampel Tanah Kebun (2x24 jam)Tabel 1.4. Sampel Tanah Kebun (2x24 jam)
Table 1.5 Sampel Tanah Dekat Sampah (2x24 jam)Table 1.5 Sampel Tanah Dekat Sampah (2x24 jam)

Referensi

Dokumen terkait

keterampilan ibu rumah tangga pada kelompok ibu PKK RT 003/008 kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur, melalui pengembangan produk inovatif souvenir sabun padat

Salah satu tujuan penting dari aktivitas-aktivitas perusahaan pada akhirnya adalah pencapaian laba bersih yang diinginkan, laba bersih yang memadai yang sesuai dengan

Berdasarkan hasil pemodelan tsunami yang dibangkitkan oleh sesar naik makassar dapat diperoleh kesimpulan bahwa waktu tiba gelombang tsunami sampai di wilayah pesisir

Dirunut dengan menggunakan optic historical, sejarah HAM bermula dari dunia Barat (Eropa) melalui kristalisasi pemikiran seorang filosuf Inggris pada abad ke-17

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana tingkat bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan tingkat inflasi secara parsial maupun simultan

Variabel independen dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang diproksikan menjadi dewan direksi, dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan

Office of Environmental Health Hazard Assesment (OEAHHA), salah satu divisi EPA yang berlokasi di California, Amerika Serikat telah menetapkan bahwa asupan 0,2

Crypton memiliki Avalanche Effect yang baik, penambahan ukuran file hasil yang besarnya tidak selalu sama antara file yang satu dengan yang lainnya, tidak memiliki kunci lemah