ISOLASI DAN PEMURNIAN MIKROBA ISOLASI DAN PEMURNIAN MIKROBA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
OLEH : OLEH :
NAMA
NAMA : : AYU AYU MAULIDA MAULIDA PUTRIPUTRI NIM
NIM : : H1E107001H1E107001 KELOMPOK
KELOMPOK : : 10 10 (SEPULUH)(SEPULUH) ASISTEN
ASISTEN : : DESY DESY FITRIYANIFITRIYANI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU BANJARBARU
OKTOBER, 2009 OKTOBER, 2009
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek.
Beratus-ratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh ratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh
kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sebagai contoh, sekali bersin kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sebagai contoh, sekali bersin
dapat menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Satu tinja dapat mengandung jutaan dapat menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Satu tinja dapat mengandung jutaan
bakteri (Pelczar, 1986). bakteri (Pelczar, 1986).
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu
sel tunggal (Pelczar, 1986). sel tunggal (Pelczar, 1986).
Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang
baru harus dilakukan
baru harus dilakukan secara teliti. Terlebih dahsecara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakulu harus diusahakan agar semuan agar semua alat-a
alat-alat yang ada sangkut pautnya dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu alat yang ada sangkut pautnya dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu
benar- benar
benar steril. steril. Hal Hal ini ini untuk untuk menghindari menghindari kontaminasi, kontaminasi, yaitu yaitu masuknyamasuknya
mikkroorganisme yang tidak diinginkan (Budiarti, 2009). mikkroorganisme yang tidak diinginkan (Budiarti, 2009).
1.2
1.2 TujuanTujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari teknik-teknik isolasi Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari teknik-teknik isolasi
mikroba dan pemurniannya. mikroba dan pemurniannya.
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri tersebar sangat luas baik ditanah, air dan udara, bila hendak Bakteri tersebar sangat luas baik ditanah, air dan udara, bila hendak
mengisolasi bakteri dari tanah/ benda padat yang mudah tersuspensi atau terlarut, mengisolasi bakteri dari tanah/ benda padat yang mudah tersuspensi atau terlarut,
atau zat cair lain, maka dilakukan serangkaian pengenceran (dilution series) terhadap atau zat cair lain, maka dilakukan serangkaian pengenceran (dilution series) terhadap
zat tersebut. Sumber isolat dari bakteri benda yang liat atau padat, misatnya daging zat tersebut. Sumber isolat dari bakteri benda yang liat atau padat, misatnya daging
maka zat tersebut dihancurkan terlebih dahulu. Terhadap bakteri yang hanya terdapat maka zat tersebut dihancurkan terlebih dahulu. Terhadap bakteri yang hanya terdapat
dipermukaan maka pengenceran dilakukan terhadap air tempat zat tersebut dipermukaan maka pengenceran dilakukan terhadap air tempat zat tersebut
dicelupkan/ direndam. Dan jika bakteri hendak diisolasi dari udara, cukup dengan dicelupkan/ direndam. Dan jika bakteri hendak diisolasi dari udara, cukup dengan
membuka cawan Petri yang berisi media agar steril beberapa saat. membuka cawan Petri yang berisi media agar steril beberapa saat.
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu
sel tunggal (Pelczar, 1986). sel tunggal (Pelczar, 1986).
Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu
untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri
cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang
terdiri dari satu macam mikroorganisme saja (Hadioetomo, 1993). Sifat organisme terdiri dari satu macam mikroorganisme saja (Hadioetomo, 1993). Sifat organisme
dalam suatu biakan murni dapat dipelajari dengan metode yang amat keras dengan dalam suatu biakan murni dapat dipelajari dengan metode yang amat keras dengan
hasil yang sangat akurat karena pengaruh sel hidup yang lain dapat ditiadakan (Volk, hasil yang sangat akurat karena pengaruh sel hidup yang lain dapat ditiadakan (Volk,
1993). 1993).
Terdapat beberapa cara untuk mencegah masuknya mikroorganisme yang Terdapat beberapa cara untuk mencegah masuknya mikroorganisme yang
tidak diinginkan dan untuk menanam suatu species yaitu : tidak diinginkan dan untuk menanam suatu species yaitu :
1.
1. Penanaman dengan penggoresanPenanaman dengan penggoresan
Merupakan cara rutin yang dipakai untuk mengasingkan mikroba agar Merupakan cara rutin yang dipakai untuk mengasingkan mikroba agar
didapatkan biakan murni. didapatkan biakan murni.
2.
2. Penanaman lapanganPenanaman lapangan
Dilakukan dengan membasahi seluruh permukaan lempeng agar Dilakukan dengan membasahi seluruh permukaan lempeng agar
dengan suspensi mikroba. dengan suspensi mikroba.
Cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan biakan murni terdapat Cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan biakan murni terdapat
beberapa, yaitu : beberapa, yaitu : 1. 1. PengenceranPengenceran 2. 2. PenuanganPenuangan 3. 3. PenggesekanPenggesekan 4.
4. Single cell isolatiomSingle cell isolatiom
5.
5. Inokulasi hewan (Budiarti, 2009)Inokulasi hewan (Budiarti, 2009)
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan isolasi mikroba Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan isolasi mikroba
yaitu: yaitu:
1.
1. Sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasiSifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi
2.
2. Tempat hidup atau asal mikroba tersebutTempat hidup atau asal mikroba tersebut
3.
3. Medium pertumbuhan yang sesuaiMedium pertumbuhan yang sesuai
4.
4. Cara menginokulasi mikrobaCara menginokulasi mikroba
5.
5. Cara menginkubasi mikrobaCara menginkubasi mikroba
6.
6. Cara menguji bahwa mikrobia yang diisolasi telah berupa kultur Cara menguji bahwa mikrobia yang diisolasi telah berupa kultur
murni dan sesuai dengan yang dimaksud murni dan sesuai dengan yang dimaksud
7.
7. Cara memelihara agar mikrobia yang telah diisolasi tetap merupakanCara memelihara agar mikrobia yang telah diisolasi tetap merupakan
kultur murni kultur murni
Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroba, tetapi juga untuk tujuan-tujuan lain, misalnya untuk isolasi, seleksi, mikroba, tetapi juga untuk tujuan-tujuan lain, misalnya untuk isolasi, seleksi,
evaluasi, dan deferensiasi biakan yang didapatkan. Artinya penggunaan beberapa evaluasi, dan deferensiasi biakan yang didapatkan. Artinya penggunaan beberapa
jenis
jenis zat zat tertentu tertentu yang yang mempunyai mempunyai pengaruh pengaruh terhadap terhadap pertumbuhan pertumbuhan dandan
perkembangbiakan
perkembangbiakan mikroba, banmikroba, ban yak dilakukan yak dilakukan dan dan dipergunakan. dipergunakan. Sehingga Sehingga tiap-tiaptiap-tiap
media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya (Baker, media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya (Baker,
1986). 1986).
Bakteri adalah salah satu contoh mikroorganisme yang penting dan memiliki Bakteri adalah salah satu contoh mikroorganisme yang penting dan memiliki
bentuk
bentuk yang yang beragam. beragam. Pada Pada umumnya umumnya bakteri bakteri berhubungan berhubungan dengan dengan makanan.makanan.
Adanya bakteri dalam bahan pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak Adanya bakteri dalam bahan pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak
diinginkan atau menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau dapat diinginkan atau menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau dapat
melangsungkan fermentasi yang menguntungkan (Buckle, 1987). melangsungkan fermentasi yang menguntungkan (Buckle, 1987).
Dilakukan serangkaian pengenceran terhadap zat tersebut untuk mengisolasi Dilakukan serangkaian pengenceran terhadap zat tersebut untuk mengisolasi
bakteri
bakteri dari dari tanah/benda tanah/benda padat padat yang yang mudah mudah tersuspensi tersuspensi atau atau terlarut terlarut atau atau zat zat cair.cair.
Misalnya suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran diencerkan dalam Misalnya suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran diencerkan dalam
suatu tabung tersendiri secara berkelanjutan dari suatu tabung ke tabung lain suatu tabung tersendiri secara berkelanjutan dari suatu tabung ke tabung lain
(Dwidjoseputro, 1994). Pertumbuhan bakteri pada medium agar pada umumnya (Dwidjoseputro, 1994). Pertumbuhan bakteri pada medium agar pada umumnya
berbentuk
berbentuk koloni koloni berupa berupa lendir lendir dan dan mengkilap. mengkilap. Pemurnian Pemurnian dengan dengan suhu suhu inkubasiinkubasi
30ºC selama 2 x 24 jam (Cappuccino & Sherman, 1983). 30ºC selama 2 x 24 jam (Cappuccino & Sherman, 1983).
Selain bakteri, di alam masih terdapat mikroorganisme lain seperti khamir Selain bakteri, di alam masih terdapat mikroorganisme lain seperti khamir
dan f
dan fungi. ungi. Khamir tKhamir termasuk fungi, ermasuk fungi, tetapi dapat tetapi dapat dibedakan dari dibedakan dari kapang karenakapang karena
bentuknya
bentuknya yang yang uniseluler, uniseluler, dan dan memiliki memiliki ukuran ukuran 5 5 dan dan 20 20 mikron mikron (Fardiaz, (Fardiaz, 1992).1992).
Biasanya berukuran 5 sampai 10 kali lebih besar dari bakteri. Sumber khamir Biasanya berukuran 5 sampai 10 kali lebih besar dari bakteri. Sumber khamir
terutama terdapat pada daun-daun, bunga-bunga, eksudat dari tanaman, buah lewat terutama terdapat pada daun-daun, bunga-bunga, eksudat dari tanaman, buah lewat
masak, tanah kebun buah, serta khamir yang banyak di jual dipasaran. masak, tanah kebun buah, serta khamir yang banyak di jual dipasaran.
Khamir/yeast dapat tumbuh dalam media cair dan pada dengan cara yang Khamir/yeast dapat tumbuh dalam media cair dan pada dengan cara yang
sama dengan bakteri. Penampakan pada medium akan tampak seperti koloni bakteri, sama dengan bakteri. Penampakan pada medium akan tampak seperti koloni bakteri,
hanya saja koloninya tidak mengkilap (Buckle, 1987). hanya saja koloninya tidak mengkilap (Buckle, 1987).
Fungi/kapang sangat berlawan dengan bakteri dan khamir/yeast, seringkali Fungi/kapang sangat berlawan dengan bakteri dan khamir/yeast, seringkali
dapat dilihat oleh mata. Bentuk khas yang dimiliki oleh kapang adalah adanya dapat dilihat oleh mata. Bentuk khas yang dimiliki oleh kapang adalah adanya
filamen (miselium) (Fardiaz, 1992). Inilah yang membedakannya dengan filamen (miselium) (Fardiaz, 1992). Inilah yang membedakannya dengan
mikroorganisme lainnya. mikroorganisme lainnya.
Fungi mempunyai bentuk seperti kapas dan biasanya terlihat pada Fungi mempunyai bentuk seperti kapas dan biasanya terlihat pada
kertas-kertas koran basah, kulit yang sudah usang, dinding basah, buah-buahan yang kertas koran basah, kulit yang sudah usang, dinding basah, buah-buahan yang
membusuk dan bahan pangan lain seperti keju dan selai. Sumber fungi hampir sama membusuk dan bahan pangan lain seperti keju dan selai. Sumber fungi hampir sama
dengan bakteri, hanya saja perbedaannya populasi fungi di air lebih sedikit dan fungi dengan bakteri, hanya saja perbedaannya populasi fungi di air lebih sedikit dan fungi
lebih menyukai pH lingkungan yang rendah (Buckle, 1987). Pemurniannya dengan lebih menyukai pH lingkungan yang rendah (Buckle, 1987). Pemurniannya dengan
suhu inkubasi 28ºC selama 2 x 24 jam. suhu inkubasi 28ºC selama 2 x 24 jam.
Pengukuran kuantitatif populasi suatu mikroba dapat dilakukan dengan Pengukuran kuantitatif populasi suatu mikroba dapat dilakukan dengan
penentuan jumlah
penentuan jumlah sel dan sel dan penentuan massa penentuan massa sel (Fardiaz, 19sel (Fardiaz, 1992). Ada be92). Ada berbagai macamrbagai macam
cara untuk mengukur jumlah sel antara lain dengan hitungan cawan, hitungan cara untuk mengukur jumlah sel antara lain dengan hitungan cawan, hitungan
mikroskopis langsung, atau dengan alat colony counter (Hadioetomo, 1993). mikroskopis langsung, atau dengan alat colony counter (Hadioetomo, 1993).
BAB III BAB III
METODE PRAKTIKUM METODE PRAKTIKUM
3.1
3.1 Waktu dan TempatWaktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2009 Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2009
bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA Unlam Banjarba bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA Unlam Banjarba ru.ru.
3.2
3.2 Alat dan BahanAlat dan Bahan Alat
Alat
–
–
alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi steril,alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi steril, cawan petri steril, vortex mixer, ependorp pipet, pipet volumetric, kertas label, cawan petri steril, vortex mixer, ependorp pipet, pipet volumetric, kertas label, holly stick, jarum inokulasi, labu erlenmenyer, karet gelang, waterbath, holly stick, jarum inokulasi, labu erlenmenyer, karet gelang, waterbath, inkubator, lampu spritus, aluminium foil, kapas.inkubator, lampu spritus, aluminium foil, kapas. Bahan -
Bahan - bahan yang digunakan adalah bahan yang digunakan adalah medium nutrient agar medium nutrient agar (NA), alkohol(NA), alkohol 70%, spritus, aquadest/larutan fisiologis steril, sumber bakteri, media PDA, 70%, spritus, aquadest/larutan fisiologis steril, sumber bakteri, media PDA, bayklin.
bayklin.
3.3
3.3 Prosedur KerjaProsedur Kerja
Isolasi dan Pemurnian Bakteri Isolasi dan Pemurnian Bakteri
1.
1. Dibuat medium Nutrient Agar Dibuat medium Nutrient Agar
2.
2. Dimasukkan sebagian ke dalam tabung reaksi @ 5 mlDimasukkan sebagian ke dalam tabung reaksi @ 5 ml
3.
3. Dimasukkan sebagian ke dalam labu erlenmeyer Dimasukkan sebagian ke dalam labu erlenmeyer
4.
4. Disterilkan pada 121Disterilkan pada 121ooC selama 15 menit.C selama 15 menit.
5.
5. Dibuat serangkaian pengenceran sampel 10Dibuat serangkaian pengenceran sampel 1011-10-1055
6.
6. Disuspensikan ke dalam cawan petri steril sebanyak 1 ml dari pengenceranDisuspensikan ke dalam cawan petri steril sebanyak 1 ml dari pengenceran
tertinggi tertinggi
7.
8.
8. Dituang 10-15 ml sampel agar bersuhu 45Dituang 10-15 ml sampel agar bersuhu 45oocc
9.
9. Digoyang membentuk angka 8Digoyang membentuk angka 8
10.
10. Dibiarkan hingga memadatDibiarkan hingga memadat
11.
11. Diinkubasi terbalik pada 30Diinkubasi terbalik pada 30ooc selama 24 jamc selama 24 jam
12.
12. Dimurnikan secara goresan koloni yang terpisahDimurnikan secara goresan koloni yang terpisah
13.
13. Dipindah ke media agar miringDipindah ke media agar miring
Isolasi dan Pemurnian Yeast / Khamir Isolasi dan Pemurnian Yeast / Khamir
1.
1. Dibuat medium PDADibuat medium PDA
2.
2. Dimasukkan sebagian ke dalam tabung reaksi @ 5 mlDimasukkan sebagian ke dalam tabung reaksi @ 5 ml
3.
3. Dimasukkan sebagian ke dalam labu erlenmeyer Dimasukkan sebagian ke dalam labu erlenmeyer
4.
4. Disterilkan pada 121Disterilkan pada 121ooC selama 15 menit.C selama 15 menit.
5.
5. Dibuat serangkaian pengenceran sampel 10Dibuat serangkaian pengenceran sampel 1011-10-1055
6.
6. Dimasukkan dari pengenceran tertinggi 1 ml suspensi khamir ke dalamDimasukkan dari pengenceran tertinggi 1 ml suspensi khamir ke dalam
cawan petri steril cawan petri steril
7.
7. Diratakan pada dasar cawan dengan menggoyangnyaDiratakan pada dasar cawan dengan menggoyangnya
8.
8. Dituang cawan-cawan yang berisi suspensi dengan 10-15 ml dengan mediaDituang cawan-cawan yang berisi suspensi dengan 10-15 ml dengan media
PDA bersuhu 45 PDA bersuhu 45ooCC
9.
9. Dibiarkan hingga memadatDibiarkan hingga memadat
10.
10. Diinkubasi terbalik pada 30Diinkubasi terbalik pada 30ooC selama 2x24 jamC selama 2x24 jam
11.
11. Dimurnikan secara goresan koloni yang terpisahDimurnikan secara goresan koloni yang terpisah
12.
BAB IV BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.1 HasilHasil
Hasil yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut : Hasil yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
Table 1. Hasil Praktikum Table 1. Hasil Praktikum
Tabel 1.1 Sampel Air Kemasan (1x24 jam) Tabel 1.1 Sampel Air Kemasan (1x24 jam)
No.
No. Gambar Gambar Konsentrasi Konsentrasi Jumlah KoloniJumlah Koloni
1. 1. 10 10-2-2(1)(1) 11 2. 2. 10 10-2-2(2)(2) 88 3. 3. 10 10-3-3(1)(1) 33 4. 4. 10 10-3-3(2)(2) 22
Tabel 1.2 Sampel Air Sumur (1x24 jam) Tabel 1.2 Sampel Air Sumur (1x24 jam)
No.
No. Gambar Gambar Konsentrasi Konsentrasi Jumlah KoloniJumlah Koloni
1. 10 1. 10-- (1)(1) --2. 10 2. 10-- (2)(2) --3. 10 3. 10-- (1)(1) --4. 4. 10 10-5-5(2)(2) 11 5. 5. 10 10-6-6(1)(1) 22 6. 10 6. 10-- (2)(2)
--Tabel 1.3 Sampel Air Ledeng (1x24 jam) Tabel 1.3 Sampel Air Ledeng (1x24 jam)
No.
No. Gambar Gambar Konsentrasi Konsentrasi Jumlah KoloniJumlah Koloni
1. 1. 10 10-4-4(1)(1) 11 2. 2. 10 10-4-4(2)(2)
--3. 3. 10 10-5-5(1)(1) 1616 4. 4. 10 10-5-5(2)(2) 2929 5. 5. 10 10-6-6(1)(1) 1212 6. 6. 10 10-6-6(2)(2) 99
Tabel 1.4. Sampel Tanah Kebun (2x24 jam) Tabel 1.4. Sampel Tanah Kebun (2x24 jam)
No.
No. Gambar Gambar Konsentrasi Konsentrasi Jumlah KoloniJumlah Koloni 1. 1. 10 10-4-4(1)(1) --2. 2. 10 10-4-4(2)(2) 22
3. 3. 10 10-5-5(1)(1) --4. 4. 10 10-5-5(2)(2) --5. 5. 10 10-6-6(1)(1) --6. 6. 10 10-6-6(2)(2) rusak rusak
Table 1.5 Sampel Tanah Dekat Sampah (2x24 jam) Table 1.5 Sampel Tanah Dekat Sampah (2x24 jam)
No.
No. Gambar Gambar Konsentrasi Konsentrasi Jumlah KoloniJumlah Koloni
1. 1.
10
2. 2. 10 10-4-4(2)(2) 22 3. 3. 10 10-5-5(1)(1) 22 4. 4. 10 10-5-5(2)(2) --5. 5. 10 10-6-6(1)(1) --6. 6. 10 10-6-6(2)(2) Rusak Rusak
4.2 Pembahasan 4.2 Pembahasan
Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan
murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan
dari satu sel tunggal. dari satu sel tunggal.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara
lain dengan cara goresan (streak plate), cara tuang atau taburan (pour plate), cara lain dengan cara goresan (streak plate), cara tuang atau taburan (pour plate), cara
pengenceran (dilution method), serta micromanipulator. pengenceran (dilution method), serta micromanipulator.
Beberapa teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada Beberapa teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada
teknik pengenceran, apabila kita hanya mengambil 1 ml, kemungkinan akan di dapat teknik pengenceran, apabila kita hanya mengambil 1 ml, kemungkinan akan di dapat
satu koloni saja, tetapi apabila kita tidak yakin dengan koloni tersebut kita dapat satu koloni saja, tetapi apabila kita tidak yakin dengan koloni tersebut kita dapat
melakukan pengenceran ulang. Piaraan murni yang dihasilkan akan lebih terjamin melakukan pengenceran ulang. Piaraan murni yang dihasilkan akan lebih terjamin
apabila kita melakuka isolasi dengan penuangan. Dimana metode ini yaitu dengan apabila kita melakuka isolasi dengan penuangan. Dimana metode ini yaitu dengan
mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan dan sampel itu mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan dan sampel itu
kemudian disebarkan di dalam suatu medium. Dulu digunakan medium kaldu atau kemudian disebarkan di dalam suatu medium. Dulu digunakan medium kaldu atau
gelatin, sekarang digunakan dengan medium agar. Metode dengan penggesekan, gelatin, sekarang digunakan dengan medium agar. Metode dengan penggesekan,
sekarang banyak digunakan karena hemat waktu, tetapi bakteri anaerob tidak dapat sekarang banyak digunakan karena hemat waktu, tetapi bakteri anaerob tidak dapat
tumbuh. Dengan metode micromanipulator, kita memerlukan kesabaran dalam tumbuh. Dengan metode micromanipulator, kita memerlukan kesabaran dalam
pengerjaannya
pengerjaannya selain selain itu itu harganya harganya sangat sangat mahal, mahal, tetapi tetapi dengan dengan menggunakan menggunakan alatalat
micromanipulator ini kita dapat dapat memungut satu bakteri dari sekian banyak, micromanipulator ini kita dapat dapat memungut satu bakteri dari sekian banyak,
dengan tiada ikut sertanya bakteri lain. dengan tiada ikut sertanya bakteri lain.
Percobaan kali ini digunakan beberapa sampel tanah dan air. Teknik yang Percobaan kali ini digunakan beberapa sampel tanah dan air. Teknik yang
digunakan dalam pengisolasiannya adalah metode tuang untuk sampel air dan digunakan dalam pengisolasiannya adalah metode tuang untuk sampel air dan
metode sebar untuk sampel tanah. Sampel yang digunakan adalah air ledeng, air metode sebar untuk sampel tanah. Sampel yang digunakan adalah air ledeng, air
sumur, air kemasan, tanah kebun dan tanah dekat sampah. Pertama-tama dilakukan sumur, air kemasan, tanah kebun dan tanah dekat sampah. Pertama-tama dilakukan
pengenceran
pengenceran beberapa beberapa kali kali terhadap terhadap sampel sampel yang yang digunakan. digunakan. Kemudian Kemudian disebarkandisebarkan
ke dalam media. Untuk air menggunakan media Nutrient Agar (NA) dan tanah ke dalam media. Untuk air menggunakan media Nutrient Agar (NA) dan tanah
menggunakan media
menggunakan media Potato Dextrose Potato Dextrose Agar (Agar (PDA).PDA).
Pertama-tama yang dilakukan adalah membuat medium. Dalam percobaan ini Pertama-tama yang dilakukan adalah membuat medium. Dalam percobaan ini
dibuat medium Nutrient Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Setelah dibuat, dibuat medium Nutrient Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Setelah dibuat,
medium tersebut kemudian dimasukkan sebanyak 5 ml masing-masing ke dalam 5 medium tersebut kemudian dimasukkan sebanyak 5 ml masing-masing ke dalam 5
tabung reaksi yang berbeda selanjutnya disterilkan dengan otoklaf. Kemudian 1 ml tabung reaksi yang berbeda selanjutnya disterilkan dengan otoklaf. Kemudian 1 ml
sampel air dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1, 1 ml sampel dari tabung reaksi 1 sampel air dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1, 1 ml sampel dari tabung reaksi 1
dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2, begitu seterusnya. Hal ini bertujuan untuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2, begitu seterusnya. Hal ini bertujuan untuk
melakukan pengenceran terhadap sampel air. melakukan pengenceran terhadap sampel air.
Setelah mencapai titik pengenceran yang tertinggi, diambil 1 ml dan Setelah mencapai titik pengenceran yang tertinggi, diambil 1 ml dan
dimasukkan ke dalam cawan petri, langkah selanjutnya cawan petri diisikan dengan dimasukkan ke dalam cawan petri, langkah selanjutnya cawan petri diisikan dengan
medium NA dan medium PDA. Medium yang sudah diiisi dengan mikrobia harus medium NA dan medium PDA. Medium yang sudah diiisi dengan mikrobia harus
diletakkan terbalik saat diinkubasi di dalam inkubator, hal ini dimaksudkan agar diletakkan terbalik saat diinkubasi di dalam inkubator, hal ini dimaksudkan agar
cairan yang dihasilkan dari metabolisme mikrobia pada medium tersebut tidak jatuh cairan yang dihasilkan dari metabolisme mikrobia pada medium tersebut tidak jatuh
pada
pada medium, medium, sehingga sehingga akan akan menyebabkan menyebabkan rusaknya rusaknya medium medium tumbuh tumbuh tersebut.tersebut.
Harus diingat, dalam melakukan percobaan ini dilakukan sterilisasi terhadap alat-alat Harus diingat, dalam melakukan percobaan ini dilakukan sterilisasi terhadap alat-alat
yang digunakan dengan menggunakan lampu spiritus. Sterilisasi dilakukan baik yang digunakan dengan menggunakan lampu spiritus. Sterilisasi dilakukan baik
sebelum atau pun sesudah memasukkan bahan ke dalam alat. Kondisi yang steril dari sebelum atau pun sesudah memasukkan bahan ke dalam alat. Kondisi yang steril dari
alat, bahan, maupun praktikan mutlak diperlukan dalam pengisolasian dan pemurnian alat, bahan, maupun praktikan mutlak diperlukan dalam pengisolasian dan pemurnian
mikrobia. Hal ini berguna untuk menjaga atau mencegah terjadinya kontaminasi. mikrobia. Hal ini berguna untuk menjaga atau mencegah terjadinya kontaminasi.
Karena itu dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran ataupun saat menyebar Karena itu dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran ataupun saat menyebar
mikrobia ke dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak terjadi kontaminasi yang mikrobia ke dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak terjadi kontaminasi yang
dapat merusak hasil percobaan. dapat merusak hasil percobaan.
Media NA menggunakan sampel air dan media PDA menggunakan sampel Media NA menggunakan sampel air dan media PDA menggunakan sampel
tanah. Hal ini dilakukan karena media NA berfungsi sebagai media pertumbuhan tanah. Hal ini dilakukan karena media NA berfungsi sebagai media pertumbuhan
bakteri,
bakteri, sehingga sehingga dengan dengan menggunakan menggunakan media media ini ini dapat dapat diketahui diketahui bakteri bakteri apa apa sajasaja
yang ada di dalam sampel air yang digunakan. Sedangkan untuk media PDA yang ada di dalam sampel air yang digunakan. Sedangkan untuk media PDA
berfungsi
berfungsi sebagai sebagai media media pertumbuhan pertumbuhan jamur, jamur, sehingga sehingga dengan dengan menggunakan menggunakan mediamedia
ini dapat diketahui ada tidaknya jamur dari tanah sampel yang digunakan. ini dapat diketahui ada tidaknya jamur dari tanah sampel yang digunakan.
Pengamatan pun dilakukan terhadap sampel selama 2 x 24 jam. Pada Pengamatan pun dilakukan terhadap sampel selama 2 x 24 jam. Pada
pengamatan
pengamatan pertama pertama yaitu yaitu pada pada saat saat 1 1 x x 24 24 jam, jam, terlihat terlihat pertumbuhan pertumbuhan bakteri bakteri padapada
semua sampel baik air maupun tanah. Untuk media NA yang digunakan sebagai semua sampel baik air maupun tanah. Untuk media NA yang digunakan sebagai
media pertumbuhan bakteri dengan sampel air, pertumbuhan bakteri yang paling media pertumbuhan bakteri dengan sampel air, pertumbuhan bakteri yang paling
banyak
banyak terdapat terdapat pada pada air air ledeng ledeng dengan dengan titik titik pengenceran pengenceran 1010-5-5 ((22). Hal ini terjadi). Hal ini terjadi
karena dalam sistem distribusi air dari reservoir ke pelanggan melalui sistem karena dalam sistem distribusi air dari reservoir ke pelanggan melalui sistem
perpipaan
perpipaan dapat dapat terjadi terjadi kontaminasi kontaminasi di di sepanjang sepanjang pipa. pipa. Sementara Sementara untuk untuk air air sumur,sumur,
sampel yang diambil berasal dari sumur bor (air tanah dalam) sehingga kontaminasi sampel yang diambil berasal dari sumur bor (air tanah dalam) sehingga kontaminasi
bakteri sangat sedikit. bakteri sangat sedikit.
Jumlah koloni yang paling sedikit terdapat pada air kemasan. Hal ini karena Jumlah koloni yang paling sedikit terdapat pada air kemasan. Hal ini karena
untuk air kemasan telah dilakukan sterilisasi sebelum pengemasan oleh pabrik. Air untuk air kemasan telah dilakukan sterilisasi sebelum pengemasan oleh pabrik. Air
kemasan dapat langsung diminum sehingga diusahakan agar benar-benar terbebas kemasan dapat langsung diminum sehingga diusahakan agar benar-benar terbebas
dari bakteri untuk memenuhi standar kelayakan air minum. Pada pengamatan ini dari bakteri untuk memenuhi standar kelayakan air minum. Pada pengamatan ini
dilakukan 3 kali pengenceran saja karena jika dilakukan pengenceran lebih tinggi, dilakukan 3 kali pengenceran saja karena jika dilakukan pengenceran lebih tinggi,
kemungkinan sudah tidak terdapat bakteri lagi. Terlihat dari sedikitnya jumlah koloni kemungkinan sudah tidak terdapat bakteri lagi. Terlihat dari sedikitnya jumlah koloni
yang tampak hanya dengan pengenceran sampai 10
hanya dilakukan sekali, yaitu 1 x 24 jam. Sedangkan untuk pengamatan media PDA hanya dilakukan sekali, yaitu 1 x 24 jam. Sedangkan untuk pengamatan media PDA
dilakukan selama 2 x 24 jam. dilakukan selama 2 x 24 jam.
Setelah pengamatan selama 2x24 jam terhadap media PDA didapatkan hasil Setelah pengamatan selama 2x24 jam terhadap media PDA didapatkan hasil
bahwa
bahwa hanya hanya tanah tanah kebun kebun dengan dengan pengenceran pengenceran 1010-4-4 ((22), tanah dekat sampah dengan), tanah dekat sampah dengan
pengenceran
pengenceran 1010-4-4 ((11), 10), 10-4-4 ((22), dan 10), dan 10-5-5 ((11) yang ditumbuhi oleh jamur. Dengan) yang ditumbuhi oleh jamur. Dengan
masing-masing jumlah koloninya untuk tanah kebun 2, tanah dekat sampah masing-masing jumlah koloninya untuk tanah kebun 2, tanah dekat sampah
berturut-turut 3, 2, dan 2. turut 3, 2, dan 2.
Koloni jamur yang paling banyak terdapat pada tanah sampah dengan Koloni jamur yang paling banyak terdapat pada tanah sampah dengan
konsentrasi 10
konsentrasi 10-4-4 ((11) yaitu sebanyak 3. hal ini dikarenakan tanah yang berada di dekat) yaitu sebanyak 3. hal ini dikarenakan tanah yang berada di dekat
sampah umumnya lembab sehingga mudah ditumbuhi oleh jamur. Sedangkan untuk sampah umumnya lembab sehingga mudah ditumbuhi oleh jamur. Sedangkan untuk
jumlah koloni
jumlah koloni yang paling yang paling sedikit terdapat sedikit terdapat pada tanapada tanah kebun h kebun dengan dengan konsentrasi 10konsentrasi 10-4-4
((22). Hal ini dikarenakan tanah kebun memiliki tingkat kelembaban yang lebih sedikit). Hal ini dikarenakan tanah kebun memiliki tingkat kelembaban yang lebih sedikit
dibanding tanah dekat sampah, karena pada tanah kebun hanya ditanami oleh dibanding tanah dekat sampah, karena pada tanah kebun hanya ditanami oleh
tanaman yang ada di kebun itu saja, sedangkan pada tanah dekat sampah terdapat tanaman yang ada di kebun itu saja, sedangkan pada tanah dekat sampah terdapat
beberapa
beberapa macam macam sampah sampah yang yang memiliki memiliki komposisi komposisi yang yang berbeda berbeda sehingga sehingga lebihlebih
lembab dan memudahkan jamur untuk tumbuh. lembab dan memudahkan jamur untuk tumbuh.
Kebanyakan dari hasil percobaan terhadap sampel tanah tidak hanya Kebanyakan dari hasil percobaan terhadap sampel tanah tidak hanya
ditumbuhi oleh jamur, tetapi juga oleh mikroba lain seperti bakteri. Hal ini ditumbuhi oleh jamur, tetapi juga oleh mikroba lain seperti bakteri. Hal ini
disebabkan karena terjadi kontaminasi pada saat pengerjaan, baik sterilisasi alat yang disebabkan karena terjadi kontaminasi pada saat pengerjaan, baik sterilisasi alat yang
tidak benar, atau kesalahan praktikan saat mengerjakan percobaan ini serta tidak tidak benar, atau kesalahan praktikan saat mengerjakan percobaan ini serta tidak
menggunakan antibiotik ketika mengerjakannya. Selain itu pula pada sampel tanah menggunakan antibiotik ketika mengerjakannya. Selain itu pula pada sampel tanah
kebun dengan pengenceran 10
kebun dengan pengenceran 10-6-6 ((22) dan tanah dekat sampah dengan pengenceran) dan tanah dekat sampah dengan pengenceran
yang sama terjadi kerusakan media. Hal ini juga dikarenakan kesalahan praktikan yang sama terjadi kerusakan media. Hal ini juga dikarenakan kesalahan praktikan
saat menuang media ke dalam cawan petri terlalu banyak atau teralu keras pada saat saat menuang media ke dalam cawan petri terlalu banyak atau teralu keras pada saat
menggoyangnya. menggoyangnya.
Dilakukannya isolasi dan pemurnian mikroba memiliki alasan tersendiri. Hal Dilakukannya isolasi dan pemurnian mikroba memiliki alasan tersendiri. Hal
ini karena dalam setiap percobaan yang menggunakan mikroba haruslah mempunyai ini karena dalam setiap percobaan yang menggunakan mikroba haruslah mempunyai
persediaan
persediaan mikroba mikroba yang yang diperlukan. diperlukan. Untuk Untuk menggampangkan menggampangkan praktikan praktikan dalamdalam
melakukan percobaan dengan menggunakan mikroba. Sehingga tidak perlu susah melakukan percobaan dengan menggunakan mikroba. Sehingga tidak perlu susah
lagi dalam mengerjakannya. lagi dalam mengerjakannya.
Manfaat dilakukannya isolasi dan pemurnian mikroba adalah setelah Manfaat dilakukannya isolasi dan pemurnian mikroba adalah setelah
mendapatkan kultur murni maka dapat ditelaah dan diidentifikasi mikroorganisme, mendapatkan kultur murni maka dapat ditelaah dan diidentifikasi mikroorganisme,
termasuk penelahaan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis maupun serologis, termasuk penelahaan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis maupun serologis,
karena untuk itu diperlukan suatu pupolasi yang terdiri dari satu macam karena untuk itu diperlukan suatu pupolasi yang terdiri dari satu macam
mikroorganisme saja. mikroorganisme saja.
BAB V BAB V PENUTUP PENUTUP 5.1 5.1 KesimpulanKesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : sebagai berikut :
1.
1. Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentuIsolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu
dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
2.
2. Teknik isolasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah teknik sebar untuk Teknik isolasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah teknik sebar untuk
isolasi sampel air dan tuang untuk isolasi sampel tanah. isolasi sampel air dan tuang untuk isolasi sampel tanah.
3.
3. Media yang digunakan dalam percobaan ini adalah media Nutrient agar (NA)Media yang digunakan dalam percobaan ini adalah media Nutrient agar (NA)
untuk sampel air dan media Potato Dextrose Agar (PDA) untuk sampel tanah. untuk sampel air dan media Potato Dextrose Agar (PDA) untuk sampel tanah.
4.
4. Dari hasil percobaan didapatkan untuk sampel air jumlah koloni bakteri yangDari hasil percobaan didapatkan untuk sampel air jumlah koloni bakteri yang
tumbuh paling banyak terdapat pada sampel air ledeng dengan pengenceran tumbuh paling banyak terdapat pada sampel air ledeng dengan pengenceran
10
10-5-5 (2) dengan jumlah koloni 29, dan yang paling sedikit pada sampel air (2) dengan jumlah koloni 29, dan yang paling sedikit pada sampel air
kemasan. kemasan.
5.
5. Dari hasil percobaan didapatkan untuk sampel tanah jumlah koloni jamur Dari hasil percobaan didapatkan untuk sampel tanah jumlah koloni jamur
yang tumbuh paling banyak terdapat pada sampel tanah dekat sampah dengan yang tumbuh paling banyak terdapat pada sampel tanah dekat sampah dengan
pengenceran
pengenceran 1010-4-4 (1) dengan jumlah koloni 3, sedangkan yang paling sedikit(1) dengan jumlah koloni 3, sedangkan yang paling sedikit
pada sampel tanah kebun
pada sampel tanah kebun 1010-4-4(2) dengan jumlah koloni 2.(2) dengan jumlah koloni 2.
6.
6. Banyaknya sampel yang tidak ditumbuhi oleh mikroba, atau ditumbuhi olehBanyaknya sampel yang tidak ditumbuhi oleh mikroba, atau ditumbuhi oleh
mikroba lain, disebabkan terjadinya kontaminasi pada saat pengerjaannya mikroba lain, disebabkan terjadinya kontaminasi pada saat pengerjaannya
atau sterilisasi alat yang tidak benar. Selain itu penuangan media yang terlalu atau sterilisasi alat yang tidak benar. Selain itu penuangan media yang terlalu
banyak
banyak juga juga menyebabkan menyebabkan rusaknya rusaknya media, media, sehingga sehingga tidak tidak dapat dapat ditumbuhiditumbuhi
oleh mikroba. oleh mikroba.
7.
7. Pemurnian dan isolasi mikroba penting dilakukan agar didapatkan kultur Pemurnian dan isolasi mikroba penting dilakukan agar didapatkan kultur
murni dan sebagai stock mikroba, sehingga tidak perlu repot lagi ketika murni dan sebagai stock mikroba, sehingga tidak perlu repot lagi ketika
melakukan percobaan yang menggunakan mikroba. melakukan percobaan yang menggunakan mikroba.
5.2
5.2 SaranSaran
Dalam pengerjaan percobaan isolasi dan pemurnian mikroba ini harus Dalam pengerjaan percobaan isolasi dan pemurnian mikroba ini harus
benar- benar steril
benar steril sehingga sehingga tidak tidak terjadi kontaminaterjadi kontaminasi dan si dan kerusakan mekerusakan media dan dia dan di ddi dapatkanapatkan
kultur murni sesuai yang diinginkan. kultur murni sesuai yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Baker Fj, Silverton RE, 1986.
Baker Fj, Silverton RE, 1986. Microssopy Microssopy and and MicrobiologyMicrobiology. Saunder Collage. Saunder Collage
Publishing, London. Publishing, London.
Buckle, K.A. 1987.
Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Budiarti, Lia Yulia. 2009.
Budiarti, Lia Yulia. 2009. Penuntun Penuntun Praktikum Praktikum Mikrobiologi Mikrobiologi Terintegrasi.Terintegrasi. PenerbitPenerbit
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarbaru. Mangkurat, Banjarbaru.
Cappuccino, J. G. dan Natalie. S. 1983.
Cappuccino, J. G. dan Natalie. S. 1983. Microbiology Microbiology A A Laboratory Laboratory Manual Manual ..
Addison-Wesley Publishing Company, New York. Addison-Wesley Publishing Company, New York.
Dwidjoseputro, D. 1994.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan. Jakarta.. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Fardiaz, S. 1992.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1 Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hadietomo, R. S. 1993.
Hadietomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek . PT Gramedia, Jakarta.. PT Gramedia, Jakarta.
Pelczar, Jr et al. 1986.
Pelczar, Jr et al. 1986. Dasar-Dasar Dasar-Dasar MikrobiologiMikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia. Penerbit Universitas Indonesia
(UI Press), Jakarta. (UI Press), Jakarta.
Volk & Wheeler. 1993.