• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN PIGMENT TITANIUM DIOKSIDA (TIO2) DARI ILMENITE (FETIO3) SISA PENGOLAHAN PASIR ZIRCONDENGANPROSES BECHER - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN PIGMENT TITANIUM DIOKSIDA (TIO2) DARI ILMENITE (FETIO3) SISA PENGOLAHAN PASIR ZIRCONDENGANPROSES BECHER - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN PIGMENT

(FETIO

3

) SISA PENGOLA

Mohammad Taufi

1

Jurusan Tekni

Jl. Prof. Soedarto, K

Abs

tract

Indonesia is a country that has a lot o raw material. The exact conditions for proc material pigments are not yet known. Impr research on natural raw material sources (Borneo), which contains 80-90% of Ilmeni concentration of salt catalyst (NH4Cl) on th titanium dioxide was separated by acid lea process adopted from Becher process which In this experiment, the fixed variables used The changing variables used were aeration and 3%. XRD (X-ray Diffraction) qualitativ the results showed an increase in TiO2 conte NH4Cl gave the best result. The greater the improving the grade of TiO2 was 4 hours, p gave a potential concentration of titanium d of 1%.

Keywords : TiO

2; Ilmenite; Aeration proces

1.

PENDAHULUAN

Kebutuhan titanium dioksida (TiO2) di Ind tinggi sehingga berdampak pada pertumb dalam negeri. Untuk itulah harus dicarika agar jumlah impor TiO2 ini dapat kita k mencari alternatif lain yaitu memproduks memanfaatkan pasir ilmenite (FeTiO3) Indonesia. Mineral ilmenite banyak terdap samping penambangan timah di Pulau B kandungan ilmenite hingga 90% dan juga d di pantai selatan Jawa Tengah dengan kan hingga 6% (Hendratno 1999; Sumardi 199 titanium pada ilmenite dapat direaksikan de bahan aditif lain dan dapat menghasilkan s sangat baik untuk aplikasi ilmenite.

Penggunaan titanium dioksida (TiO2) sinte bentuk tetragonal rutile ataupun anatase dipakai dalam industriantara lain sebagai pig pigmen warna superior (warna putih), bahan untuk elektronik (BaTiO3), bahan baku un TiO2 polimeric precursor yang sangat pembuatan bahan-bahan keramik maju pelapisan optik (film-optic), bahan electro-o komposit polimer ceramik (Ceramer) (Fadli

NT TITANIUM DIOKSIDA (TIO

2

) DA

LAHAN PASIR ZIRCONDENGANPR

ufik Mohar

1

, Dewi Fatmawati

1

, Setia Budi Sason

knik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponego

, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50239, In

t of Ilmenite (FeTiO3), but as yet only plays the role of rocessing Ilmenite into products for sand proficiency le mproved grade of titanium dioxide as a separation pr es that can be used. One raw material is waste zircon

enite. The purpose of this research was to determine t n the transformation rate of iron (Fe) into iron oxide ( leaching process to produce pure titanium dioxide. Th ich is the process of oxidation, reduction, aeration, leach ed were time of oxidation and reduction of 3 hours and on time of 2, 4, 6, and 8 hours; and concentration of sal

tive analysis and GSAS (General Structure Analysis Sy ntent on all the variables. The process of increasing TiO the concentration of NH4Cl catalyst, the smaller the TiO s, proven by a very effective transformation of Fe into m dioxide was 45.86% with aeration process time of 4 h

cess; NH4Cl; Becher process

ndonesia semakin mbuhan ekonomi ikan jalan keluar kurangi dengan ksi TiO2 dengan ) yang ada di apat dalam hasil Bangka dengan a dalam pasir besi andungan Ilmenit 999). Kandungan dengan beberapa n sifat baru yang

ntetis baik dalam e sangat banyak pigment pemutih, an utama keramik untuk pembuatan t penting untuk aju, antara lain

optik dan bahan li A, 2004).

Metode peningkatan dioksidadiantaranya adalah yaituproses becher, proses su Biliton, proses termoklorida proses kaustik (soda) (Zhang salah satu proses yang sudah maju seperti Australia, Amer pembuatan pabrik TiO2 sa Indonesiauntuk mengetah potensialsesuai dengan baha berasal dari Indonesia (K dikarenakan sumber bahan industri cat yang sedang ber mempunyai keuntungan y menghasilkan pigment TiO berupa Fe2O3 juga dapat men

Kemurnian kandungan TiO2 pemisahan Besi dan TiO2 y pemisahan, besi perlu dihila menjadi besi oksida lalu leaching asam (H2SO4) Penelitian pengolahan Ilme pernah dilakukan oleh Justin dengan variasi katalis. Dar bahwa katalis NH4Cl merup

110

DARI ILMENITE

PROSES BECHER

ongko

1

*)

goro

Indonesia

of an exporter of this important y levels as well as industrial raw process should be supported by con sand in Central Kalimantan e the effect of aeration time and e (Fe2O3), where iron oxide and . The titanium oxide purification aching, stripping, and calcination. nd time of calcination of 3 hours. salt catalyst (NH4Cl) of 1%, 2%, System) quantitative analysis on TiO2 content at a variable of 1% TiO2 increase. The best time for to Fe2O3. The result of research 4 hoursand NH4Cl concentration

kemurnian titanium

lah leaching dengan sulfat

sulfat yang diperbaiki oleh BHP da, proses leaching klorida, dan ng, 2011). Proses becher sebagai ah di terapkan di Negara-negara erika dan China. Oleh karena itu,

sangat penting diterapkan di tahui kondisi prosesyang ahan baku pasir ilmenite yang (Kalimantan tengah), hal ini an baku yang melimpah dan erkembang. Pemurnian Ilmenite yang lebih karena Selain iO2, hasil samping proses yang enjadi pigment berwarna merah.

(2)

untuk proses aerasi besi menjadi Fe2O3 s peningkatan kemurnian TiO2 yang signifika aerasi. Oleh karena itu kami menggunakan dalam meningkatkan kemurnian TiO2 konsentrasi katalis NH4Cl dan waktu p menjadi besi oksida, sehingga didapatkan ko sesuai untuk menghasilkan TiO2.

Dalam penelitian ini akan dikaji cara TiO2dengan Fe pada bahan baku Ilmenite pasir zircon yang berasal dari Kalima menganalisa kandungan TiO2 padaperubah katalis NH4Cl dan waktu aerasi pada pros variabel yang paling potensial, konstanta k pada tiap konsentrasi katalis NH4Cl, da dihasilkan.

2.

BAHANDAN METODE

Bahan Baku

Bahan baku berupa ilmenitesisa pasir zircon Kalimantan tengah. Bahan karbon yang proses reduksi berupa karbon batubara (coal dari provinsi banten. Sulfur, H2SO4, dan N dari toko kimia di daerah Tangerang Selatan

Preparasi Bahan Baku

Bahan baku Ilmenite, carbon, dan sulfur di disc mill dan dilakukan sieving dengan ukura Hasil sievingbahan baku Ilmenite dikarak XRD untuk mengetahui secara kualitatif kandungan bahan baku untuk diproses. Hasi bahan baku : FeTiO3 87,75%, ZrSiO4 12,25%

Proses Oksidasi

Proses oksidasi dilakukan dengan memasukk ilmenite≤ 200 Mesh ke dalam tube stainl berukuran H = 16 cm, ID= 3.65 cm kemudi ke tubular furnacepada suhu 1200 oC selam proses terbuka agar oksigen masuk ke furnacesehingga dihasilkan senyawa (Fe2TiO5).

4 FeTiO3(s) + O2(g)→ 2 Fe2O3·TiO2(s) +

Proses Mixing

Hasil oksidasi kemudian di milling kemba mill dan dilakukan sieving dengan ukuran Hasil sieving di campurkan dengan karbon s dan sulfur sebanyak 5% dari berat Ilmeni shaped mixer selama 45 menit.

sehingga terjadi ikan dalam proses an proses Becher dengan variasi perubahan besi konsentrasi yang

ara memisahkan ite (FeTiO3) sisa imantan Tengah, bahan konsentrasi roses oksidasi Fe, kecepatan reaksi dan yield yang

on yang berada di g dipakai untuk oal) yang di ambil NH4Cl diperoleh tan.

di milling didalam uran ≤ 200 Mesh. akterisasi dengan if dan kuantitatif asil Analisa XRD

5%.

ukkan bahan baku inless steel yang udian dimasukkan ama 3 jam dengan kedalam tubular pseudobrookite

+ 2 TiO2(s) (Zhang, 2011)

bali didalam disc an ≤ 200 Mesh.

n sebanyak 18,03% enite didalam V

Proses Reduksi

Hasil mixing kemudian di m steel lalu dimasukan ke dal 1200 oC selama 3 jamtanpa dan diberikan gas inert (A Oksida akan menghasilkan b magnet kuat.

Fe2O3·TiO2(s)+3CO(g)→ 2

Proses Aerasi pada reaktor

Hasil reduksi di milling ke dilakukan sieving dengan uku kemudian ditimbang seba variabel adalah 12 sehingga d yang sudah berukuran ≤325 klorida sesuai dengan variab 3%. Masukan 100 gr hasil r 325 mesh ke dalam beaker larutan ammonium klorida dengan penambahan udara berikan melalui kompresor. T sehingga besi akan semakin c ke bawah menjadi partikel ya

2Fe (s) + 3/2 O2(g)→ Fe2O

Proses Aerasi dilakukan sesu garam NH4Cl 1%, 2% dan 3 dengan Volume larutan 700 m

Gambar 1. Gambar Rang

Proses Leaching

Hasil reaksi pada Aerasi penghilangan Fe2O3 denga dalam larutan H2SO40,5 M menit. Larutan tersebut dis tersebut adalah Fe2(SO4)3 dan

Fe2O3(s) + 3H2SO4(aq)→ Fe2(S

masukan kedalam tube stainless alam tubular furnacepada suhu pa diberikan Oksigen (tertutup) (Argon). Proses reduksi Besi n besi logam (Fe) yang bersifat

→ 2 Fe(s) + 2TiO2(s) + 3CO2(g) (Zhang, 2011)

or Bubble Batch

kembali didalam disc mill dan ukuran ≤325 Mesh. Hasil sieving banyak 100gr/sampel, jumlah a dibutuhkan 1,2 kg hasil reduksi Mesh. Buat larutan ammonium iabel ubah yaitu : 1%, 2%, dan il reduksi yang sudah berukuran ker glass (reaktor) yang berisi a sesuai dengan variabel ubah ra yang sudah terinstalasi di . Terjadi agitasi di dalam reaktor in cepat berkarat dan mengendap yang sangat halus.

O3(Zhang, 2011)

esuai variabel konsentrasi katalis n 3% selama 2, 4, 6 dan 8 Jam 0 ml pada suhu 80oC.

angkaian Alat Proses Aerasi

si dilanjutkan dengan proses nganmelakukan leaching asam M pada suhu 90 oC selama 90 disaring dan didapatkan filtrat an padatan tersebut adalah TiO2.

(SO4)3(aq) + 3H2O(l)

(3)

Proses Striping

Hasil padatan dari leaching asam adalah Ti banyak mengandung asam sehingga haru dengan aquades agar sifat asam hilang, pad dalam aquadest dengan volume 800 ml. Lar selama 1 hari hingga padatan terpisah dan bawah.

Proses Kalsinasi

Padatan hasil striping dimasukan kedalam c dandilakukan kalsinasi dalam furnace denga selama 3 jam. Timbang berat akhir padatan Analisis hasil kalsinasi yang telah ditimban menggunakan XRD.

Metode Analisis

Analisa Hasil dilakukan dengan alat instru Difraction (XRD) Shimadzu 7000 di Badan Nasional (BATAN) Pusat Penelitian Ilmu Pe Teknologi (PUSPIPTEK)Serpong, Tange Proses hasil analisis dilakukan dengan cara kuantitatif. Analisa kualitatif dilaku mencocokan hasil peak dari XRD lalu di sam dengan jenis mineral yang sama, dilakukan d software Match yang dilengkapi dengan d Analisa kuantitatif menggunakan software structure analysis system) dengan kalib material (kisi, sudut, dan ordinat kristal) terle

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Waktu dan Katalis NH

Persentase TiO2 pada Proses Aerasi

Grafik1 menunjukan bahwa penambahan yang berlebih justru mengurangi Persentase dikarenakan penambahan NH4Cl y mengakibatkan kandungan oksigen did semakin kecil sehingga mempengaruhi ter oksida (Fe2O3) yang selanjutnya akan dipi proses leaching. Pada proses aerasi, NH4 dengan Fe dan TiO2akan tetapi berfungsi karena laju korosi akan semakin cepa penghantar electron didalamnya seperti NH4 berfungsi untuk mencegah pasivasi. Na penggunaan larutan NH4Cl harus s konsentrasinya yaitu pada kondisi konsentr yang mana akan lebih menguntungkan dalam (Paten US, 1997). adatan dilarutkan arutan didiamkan an mengendap ke

cawan porselen, ngan suhu 800 oC an hasil kalsinasi. ang berat dengan

trumentasi X-Ray an Tenaga Nuklir Pengetahuan dan ngerang Selatan. ara kualitatif dan akukan dengan samakan peaknya n dengan bantuan database kristal. re GSAS (general librasi parameter erlebih dahulu.

H4Cl terhadap

an katalis NH4Cl tase TiO2. Hal ini yang berlebih didalam larutan terbentuknya besi ipisahkan dengan

4Cltidak beraksi si sebagai katalis epat ketika ada H4+ dan Cl- yang Namun demikian sesuai dengan ntrasi rendah 1 % alam proses aerasi

Grafik 1. Pengaruh Persent Salah satu proses yang me adalah kesempurnaan pemisa (Fe), oleh karena itu proses sempurna yang selanjutnya ak Faktor yang mempengaruh kelarutan oksigen.Oksigen ya terjadinya korosi pada be bertambah dengan meningkat air. Kelarutan oksigen dalam tekanan, temperatur dan kand 1 atm dan temperatur kamar ppm dan kelarutannya bertambahnya temperatur da 2012).Penambahan Ammoniu menghambat reaksi Aerasi semakin tinggi konsentrasi A rendah kadar oksigen ya pengkaratan tersebut (Walter

Pengaruh Waktu dan Persentase Fe2O3pada Prose

Pengkaratan mengacu pada mengendap di dalam pori-por zat besi tinggi dalam produk r

2Fe 2Fe2+ + 4e-

O2 + 2H2O + 4e- 4OH

-Grafik 2. Pengaruh Persen

Dapat dilihat pada grafik 2 penurunan persentase Fe2O3. akhir proses adalah Fe yang entase TiO2 pada Waktu Aerasi

meningkatkan kandungan TiO2 isahan antara TiO2 dengan besi ses oksidasi besi harus berjalan a akan di leaching dengan H2SO4. uhi laju oksidasi besi adalah yang terlarut akan menyebabkan besi. korosi pada besi akan katnya kandungan oksigen dalam lam air merupakan fungsi dari andungan klorida. Untuk tekanan ar, kelarutan oksigen adalah 10 a akan berkurang dengan dan konsentasi garam (Junaidi, nium Klorida lebih dari 1% akan asi. Hal ini juga dikarenakan i Ammonium maka akan semakin yang terlarut dalam proses ter Hoecker, 1997).

Katalis NH4Cl terhadap

oses Aerasi

da proses di mana oksida besi pori ilmenite sehingga kadar total

(4)

proses kalsinasi Fe, Fe berubah menjadi Fe 2, dapat disimpulkan bahwa pada waktu 4 tidak signifkan bereaksi menjadi Fe2O3. S dilihat perancangan yang optimum pada pr batch adalah 4 jam. Pada pemilihan kons konsentrasi katalis yang paling efektif ada katalis NH4Cl sebesar 1%.

Proses oksidasibesi (Fe) oleh oksigen terlaru larutan NH4Cl encer. Amonium klorida manfaat dalam peningkatan laju korosi pengikatan NH4+ ini sangat penting un pasivasi (Mandyczewsky, 1997). Ion am menghapus lapisan pasif udara yang terbent besi selama proses aerasi.

Ammonium klorida ditambahkan sebagai mempercepat proses aerasi. Pengaruh ion klorida tentu saja sangat relevan dengan Dalam proses aerasi, besi teroksidasi cepat m komplek dengan penambahan ammonium keluar dari pori-pori (Kim et al, 1997). Mole berinteraksi langsung dengan atom besi un lapisan aktif yang terbentuk di permukaan kadar total komponen besi tinggi (pemb tinggi).

Pengaruh Waktu Aerasi terhadap Konver

Plot Konversi Besi (Fe) sebagai fungsi wak pada grafik 3.Dapat dilihat setiap jam reaksi akan terus meningkat, akan tetapi terja setelah 4 jam dan mulai stabil. Dari grafik dilihat peningkatan konversi yang tajam p berlangsung selama 4 jam. katalis yang efe adalah dengan komposisi 1% NH4Cl.

Grafik 3. Hubungan Konversi Fe deng

Konversi (XFe) = onsentrasi katalis, dalah konsentrasi

larut terjadi dalam rida memberikan si besi, tindakan untuk mencegah amonium mampu entuk pada logam

gai katalis untuk on amonium dan n proses Becher. t menjadi ion besi m dan kemudian olekul ammonium untuk menghapus an besi, sehingga bentukan korosi

versiFe

aktu ditunjukkan ksi maka konversi rjadi pelambatan fik tersebut dapat pada saat reaksi efektif digunakan

ngan Waktu

(1)

Dari Persamaan (1) d diperoleh dari berat Fe y banyaknya berat Fe mula-m merupakan berat besi mula-m Fe sisa dapat dihitung dari pada hasil kalsinasi dengan m adalah sempurna.

2Fe +

Pada reaksi di reaktor, Fe leaching dengan H2SO4 sehin berekasi menghasilkan seny proses, Fe yang masih belum berada pada padatan yang b yang kemudian dicuci menghilangkan sisa asam ya kembali terbentuk ketika pro dilakukan. Sehingga hasil ak yang tidak bereaksi di dalam

Hasil analisa GSAS XRD persentase, sedangkan ber ditimbang, sehingga diketahu reaksi).

Tabel 1. Jumlah Massa ( Konsentrasi

Prediksi Model Kinetika Re

Pada proses oksidasi besi re fase gas (udara O2) dan fase Lascaray (1949) reaksi pada sehingga kinetika reaksi dite gas ke dalam fase solid dan fase solid yang dapat dis kecepatan proses

Fe + ¾ O2 ½ Fe2O3 A + ¾ B ½

C

Kecepatan difusi gas ke fase -rB = kb (CB* - CB1) mgre mula dikurangi besi sisa. Berat ri jumlah Fe2O3 yang terbentuk n menganggap reaksi yang terjadi

O2 Fe2O3 roses kalsinasi pada suhu 800oC akhir Fe2O3 merupakan Fe sisa m reaktor.

RD dapat dinyatakan dalam berat awal dan akhir sudah hui berat awal dan akhir (setelah

a (gr) Sampel akhir (produk) BERAT (gr)

eaksidimungkinkan terjadi pada se solid (Fe), akan tetapi menurut da fase solid lah yang dominan ditentukan oleh kecepatan difusi an reaksi antara gas dan solid di disajikan ke dalam persamaan

ase solid:

(5)

Dengan :

CB* = konsentrasi gas di fase solid yang se konsentrasi gasdifasesolid atau CB*=k CB1 = konsentrasi gas di fase solid , mgrek / CB2 = konsentrasi gas di fase gas

kb = konstanta kecepatan difusi gas ke fase

Kecepatan reaksi di fase solid:

rB = rA = k1 CA CB1 dengan : CB1 = konsentrasi gas di fase solid

CA= konsentrasi solid (Fe)

Untuk mencari langkah yang mengontrol reaksi, disusun neraca massa gas dan neraca fase solid sebagai berikut :

= kb (CB* - CB1) – k1 CA CB1

Bila jumlah gas berlebihan dan transfer mas solid sangat cepat, maka fase solid diangga dengan gas, maka CB1 = CB*yang bernilai suhu tertentu,

= – k1 CA CB1

Karena udara yang diberikan berlebihan menjadi orde 1 semu, k1 CB1 = k’ sehingga :

= -k’ CA

(7)

ln#1 X& ln#1 X& y ( )

dimana:

k’ = konstanta kecepatan reaksi orde satu t = waktu reaksi, jam

(Le

Tabel 2. Hasil Perhitungan Konstanta Kece

Konsentrasi NH4Cl

t(x) Xa

1%

0 0

2 0,534 4 0,629 6 0,648 8 0,632

2%

0 0

2 0,464 4 0,495 6 0,549 8 0,545

3% 0 0

seimbang dengan =k CB2

/ g solid

ase solid, menit-1

(3)

rol pada kinetika aca massa solid di

(4)

assa gas ke fase ggap selalu jenuh ilai konstan pada

(5)

an, maka reaksi a :

(6)

(8) (9) (10)

atu semu, 1/jam

Levenspiel, 1999)

ecepatan Reaksi

Dari tabel2, diperoleh hasil k satu semu sebagai berikut:

k’ Fe pada variabel NH4C k’ Fe pada variabelNH4Cl k’ Fe pada variabel NH4C

Variabel yang Potensial

Pada Tabel 3 menunjukkan potensial terdapat pada var NH4Cl 1% karena mengandu sama dengan variabel lain setelah proses adalah 81,52 g 4 jam dengan katalis NH4Cl 1

Tabel 3. Persentase Sam

Konsentrasi NH4Cl

Komposisi

2 Ja

1% TiO2Rutile 41

ZrSiO4 13

Fe2O3 30

Fe2O3.TiO2 14

2% TiO2Rutile 42

ZrSiO4 11

Fe2O3 30

Fe2O3.TiO2 15

3% TiO2Rutile 41

ZrSiO4 11

Fe2O3 29

Fe2O3.TiO2 17

Gambar 1. Hasil Analis 1% NH

Dari gambar 1, banyak pea puncak tersebut dimiliki senyawa tertentu. TiO2 berad intesitas peak tersebut sang semua jenis senyawa yang ad kualitatif dengan software ma

Berikut ini adalah hasil analis baku Ilmenite dan hasil produ

114

2 0,493 4 0,511 6 0,515 8 0,575

l konstanta kecepatan reaksi orde

Cl 1% = 0,113995/jam Cl 2% = 0,087379/jam

Cl 3% = 0,087785/jam

an bahwa kondisi yang paling variabel 4 jam dengan katalis ndung 45,84% TiO2. Berat awal n yaitu 100 gr dan berat akhir 2 gr, terlihat dari tabel 1 variabel

l 1%.

ampel Ilmenite hasil Akhir

Persentase (%)

2 Jam 4 Jam 6 Jam 8 Jam

41,54 45,84 44,53 44,03

13,84 10,51 14,20 14,80

30,22 21,79 21,47 21,40

14,40 21,86 19,80 19,77

42,59 40,67 40,72 40,28

11,64 14,75 14,88 15,79

30,00 26,82 26,46 26,27

15,77 17,76 17,94 17,66

41,64 40,13 38,23 37,9

11,19 15,52 17,68 17,83

29,26 27,69 27,39 26,29

17,91 16,66 16,70 17,98

lisa XRD, Ilmenite variabel H4Cl 4 jam

eak puncak yang terlihat. Peak ki oleh komponen-komponen rada pada sudut 27,5 yang mana ngat tinggi. Untuk menentukan ada pada powder perlu di analisa

match.

(6)

menentukan komponen yang terkandung variabel tersebut.:

Gambar 2. Hasil Analisa Kualitatif Match, baha

Gambar 3. Hasil Analisa Kualitatif Match, Il

1% NH4Cl 4 jam

Dari gambar 2 dan 3 dapat dilihat TiO2 da dari bahan baku Ilmenite. Pada gambar 4.2 dimiliki oleh 2 komponen, yaitu Ilmenite peak nomer 1 dan ZrSiO4 pada peak nomer 4.3 peak tersebut dimiliki oleh 4 komponen peak nomer 3, Fe2O3 pada peak nomer (Fe2TiO5) pada peak nomer 2, dan ZrSiO4 pa 4. Pada gambar 4.3 TiO2 merupakan ko intensitasnya paling terlihat diantara kompo Untuk mengetahui presentase jumlah kom harus melakukan uji analisa kuantitatif (general structure analysis system) yang senyawa harus dikalibrasi dengan paramet masing – masing. Yaitu jenis kristal, sud kristal dan nilai x, y, z nya.

ng didalam hasil

ahan baku Ilmenit

Ilmenite variabel

dapat didapatkan 4.2 peak tersebut ite (FeTiO3) pada er 2. Pada gambar en yaitu TiO2 pada er 1, Fe2O3.TiO2

pada peak nomer komponen yang ponen yang lain. omponen tersebut dengan GSAS ang mana setiap eter kristalografi sudut kristal, kisi

CHI**2 = 1.732

GENLES Version Win32

Gambar 4. Hasil Analisa Kuanti

NH4Cl

Dari tabel 4 hasil analisa G kandungan Fe2O3.TiO2 pada menunjukkan proses reduk sehingga menyebabkan Fe2O menjadi Fe dan TiO2sehingg impuritas pada hasil produk T

Tabel 4. Hasil Analisa GSA

NH4Cl

Spesifikasi F

TiO2 ZrS

Nomer Fasa 1

Fraksi 7,77 0

Penggeseran -0,16 0

Fraksi berat 0,46 0

Yield tiap Variabel

Berat reaktan mula-mula = 10

Tabel 5. Yield Ilm

Variabel Konsentrasi

NH4Cl

jam

1%

2 4 6 8

2%

2 4 6 8

3%

2 4 6 8

Dari Tabel 5, terlihat bahwa variabel yang dihasilkan sebe dihasilkan masih sedikit. Hal yang dilakukan kurang e dihasilkan sedikit. Untuk m TiO2, perlu penambahan 3 efektifan peningkatan kemur magnetic separator pada pem zircon, hydrocyclone untu terbentuk setelah proses di r classifier untuk memastika terbawa kembali setelah prose

n32 Jun 13 02:16:45 2013

ntitatif GSAS, Ilmenite variabel 1% Cl, 4 jam

GSAS, terlihat masih terdapat adahasil akhir produk. Hal ini duksi yang kurang sempurna O3.TiO2 tidak terkonversi total gga pada akhir produk menjadi k TiO2.

SAS pada variabel Optimum (1% Cl, 4 jam)

Fasa/Unsur Fraksi

ZrSiO4 Fe2O3 Fe2O3.TiO2

2 3 4

0,39 0,62 0,62

0,37 -0,02 -0,01

0,11 0,22 0,22

100 gr

Ilmenite tiap Variabel

Produk (gr)

Yield = Produk / reaktan

73,97 0,7397

81,52 0,8152

78,55 0,7855

82,48 0,8248

85,69 0,8569

90,20 0,9020

81,72 0,8172

83,11 0,8311

83,00 0,8300

84,62 0,8462

84,88 0,8488

77,58 0,7758

wa yield dari masing - masing besar 70-90%, namun TiO2 yang al ini disebabkan karena proses efektif sehingga TiO2 yang meningkatkan hasil kandungan 3 buah alat yang membantu ke urnian TiO2 yaitu penambahan pemisahan raw material dengan ntuk memisakan Fe2O3 yang i reaktor bubble batchdan spiral tikan larutan Fe2(SO4)3 tidak

(7)

4.

KESIMPULAN

Dari hasil analisa XRD, titanium dioksida bahan baku Ilmenitedengan kemurnian men variabel yang potensial pada Proses Aerasi Katalis NH4Cl 1% dan waktu proses s Penambahan Katalis NH4Cl yang b mengurangi Persentase TiO2karena dapa reaksi oksidasi pada proses aerasi. Waktu ya untuk peningkatan TiO2 adalah 4 jam perubahan Fe menjadi Fe2O3 secara ef konsentrasi TiO2 tinggi. Konstanta kec besidengan katalis NH4Cl 1%, 2%, 3% ya 0,0874/jam; 0,0878/jam dan yield yang masing-masing variabel berkisar 70-90%.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepa Nano Center Indonesia,khususnya Bap Taufiqqu Rachman, M.Eng yang sudah me dalam pembiayaan penelitian, peminjaman Penelitian Metalurgi LIPI dan juga pengu Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yuswono yang sudah membantu penulis sela penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

[1] El-Hazek, N., A, T., El Sheikh Hydrometallurgical criteria for TiO2 Rosetta ilmenite by hydroc Hydrometallurgy., 87, 45-90.

sidaterbentuk dari encapai 45,84%, asi menggunakan selama 4 jam. berlebih justru pat menghambat yang paling baik m karena terjadi efektif sehingga kecepatan reaksi yaitu 0,114/jam; g dihasilkan dari

pada seluruh tim apak Dr. Nurul membantu penulis an lab di Pusat gujian sampel di serta Bapak Ir. selama melakukan

ikh, R., (2007),

2 leaching from rochloric acid.

[2] Fadli, A., (2004), Pe Dioksida (TiO2) dar Pengolahan Timah Di Skripsi, Teknik Kimia F [3] Hendratno, A., (199

Pertambangan di Wil Prosiding Lokakarya pengolahan Sumberday Jurusan Teknik Geolo Yogyakarta.

[4] Hoecker,W., (1997), P synthetic rutile. United [5] Hugo, v., (2012), synthe

Australia.

[6] Levenspiel, O., (1 Engineering Third Editi Amerika.

[7] Mark, J, W., (1999), C Ilmenite. Curtin Univer [8] Mandyczewsky, R.,

University of Western A [9] Sasikumar, C., S, D.,

(2007), Dissolution stud Manavalakurichi ilmen Hydrometallurgy., 88, 1 [10] Sumardi, C., (1999), Pe dari Ilmenit Hasil Sa Bangka. Prosiding Loka dan Pengolahan Sum Teknik, Jurusan Teknik Mada. Yogyakarta. [11] Zhang, W., Zhu, Z., Y

review of titanium Hydrometallurgy., 106,

116

Pembuatan Pigment Titanium dari Ilmenit Hasil Samping i PT Tambang Timah Bangka. ia FT UNRI, Indonesia.

999), Pengembangan Industri ilayah DIY Bagian Selatan. a Eksploitasi, Eksplorasi dan daya Mineral, Fakultas Teknik, logi. Universitas Gadjah Mada.

Process for the production of ed Stated Patent, No. 5601630.

thetic Rutile Production. Iluka’s,

(1999), Chemical Reaction dition. John Wiley & Sons : USA

, Catalysed Aeration of Reduced ersity of Technology. Australia. ., (1964), Honours Thesis, n Australia.

D., Srikanth, S., K, N., P, S., studies of mechanically activated enite with HCl and H2SO4. , 154-169.

Pembuatan Rutil (TiO2) Sintesis Samping Penambangan Timah okakarya Eksploitasi, Eksplorasi Sumberdaya Mineral. Fakultas nik Geologi Universitas Gadjah

, Yong, C., (2011), A literature um metallurgical processes.

Gambar

Gambar 1. Gambar Rangangkaian Alat Proses Aerasi
Grafik 2. Pengaruh Persen sentase Fe2O3 pada Waktu Aerasi
Grafik 3. Hubungan Konversi Fe dengngan Waktu
Tabel 3. Persentase Samampel Ilmenite hasil Akhir
+2

Referensi

Dokumen terkait

Seminar Nasional diikuti oleh 250 peserta terdiri dari para peneliti baik dari Balai penelitian maupun BPTP seluruh Indonesia, dosen dan mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta,

Dapat dilihat pada tabel input dan output pada Bab IV, Jurusan Teknik Industri dengan input jumlah dosen yang lebih kecil dari Teknik Mesin dan hanya terpaut 0.68

Hal ini karena Iran merupakan negara dengan sumberdaya energi yang akan menjadi rekan kerjasama Rusia dalam pendistribusian energi kepada pasar Asia.. Pembentukan energy club

Jadi persentase skor tanggapan responden adalah 87,67% sehingga transparansi Melalui persentase jumlah skor tanggapan responden dapat diketahui bahwa tingkat

Tindakan yang dilakukan Raffles (1811 - 1816) untuk memperoleh biaya pemerintahan negara di Indonesia adalah .... mempertahankan sistem penyerahan wajib

Setelah formulir diisi dengan lengkap maka bagian HRD akan membuatkan kehadiran untuk karyawan tersebut. Kehadiran di PT. Centro Inti Media sudah menggunakan finger

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan LKS (Lembar Kerja Siswa) dengan model discovery learning pada materi irisan dua lingkaran yang valid dan praktis

Pengukuran kinerja yang menekankan pada aspek keuangan saja tidak dapat menilai sejauh mana target kinerja yang telah dilaksanakan berjalan sesuai dengan visi dan misi