• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Korelasi Antara Religiusitas dengan Kebahagiaan Subjektif: Suatu Studi di Jemaat Gmim Zebaoth Wanea Manado T2 752011040 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Korelasi Antara Religiusitas dengan Kebahagiaan Subjektif: Suatu Studi di Jemaat Gmim Zebaoth Wanea Manado T2 752011040 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

107

BAB V

PENUTUP

Dalam bagian ini, penulis akan menarik beberapa kesimpulan dan

mengajukan beberapa saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Ada korelasi yang positif antara religiusitas dengan kebahagiaan subyektif.

Korelasi positif tersebut berarti bahwa apabila terjadi peningkatan religiusitas

dalam diri seorang anggota sidi Jemaat GMIM Zebaoth Wanea maka terjadi

peningkatan pula pada kebahagiaan subyektifnya. Atau sebaliknya, apabila

terjadi penurunan pada religiusitasnya, maka akan diikuti pula oleh penurunan

kebahagiaan subyektifnya.

2. Berdasarkan perhitungan data, diperoleh nilai R Square 8.5 %, artinya

religiusitas memiliki pengaruh 8,5 % terhadap kebahagiaan subyektif.

3. Religiusitas terdiri dari 5 (lima) dimensi sebagai dasar ukur, yaitu dimensi

ideologis, intelektual, ritual, eksperiensial dan konsekuensial. Ketika kelima

dimensi religiusitas ini dikorelasikan dengan kebahagiaan subyektif, maka

(2)

108 dimensi intelektual, ritual dan konsekuensial. Dari ketiga dimensi tersebut,

yang paling besar nilai koefisien korelasinya adalah dimensi intelektual.

4. Ada empat faktor yang memengaruhi religiusitas seseorang, yaitu lingkungan

sosial, pengalaman spiritual, kebutuhan hidup dan pengetahuan akan iman.

Berdasarkan analisa faktor, diperoleh penjumlahan indeks relatif (RI) tertinggi

yaitu pengetahuan akan iman. Hasil ini mendukung hasil analisis korelasi.

Dengan demikian, pengetahuan akan iman dan dimensi intelektual merupakan

dua hal yang sangat mendukung peningkatan religiusitas ketika dikorelasikan

dengan kebahagiaan subyektif.

5. Ada 15 faktor (eksternal dan internal) yang memengaruhi kebahagiaan

seseorang, yaitu uang, keluarga, kehidupan sosial, kesehatan, agama, emosi

positif, usia, pendidikan, iklim, suku, gender, produktivitas kerja, kepuasan

terhadap masa lalu, optimisme terhadap masa depan, dan kebahagiaan masa

sekarang. Setelah dilakukan penelitian terhadap 209 responden anggota sidi

jemaat GMIM Zebaoth Wanea, diperoleh jumlah indeks relatif tertinggi yaitu

agama.

6. Tidak ditemukan adanya korelasi yang signifikan, antara usia dengan

kebahagiaan subjektif, hal ini terutama ditemukan pada jenis kelamin

(3)

109 B. Saran

Ketika penulis mengedarkan kuesioner penelitian, ada beberapa hambatan

yakni adanya peristiwa duka yang terjadi di dalam Jemaat yang memengaruhi

pengisian pada skala kebahagiaan. Peristiwa-peristiwa duka tersebut terjadi di Kolom

1, Kolom 2, Kolom 5, Kolom 7, Kolom 8, dan Kolom 9. Khusus Jemaat Kolom 5,

Kolom 7 dan Kolom 8 sudah seperti sebuah keluarga besar. Hal ini dikarenakan telah

terjadi hubungan pernikahan beberapa keluarga di dalam satu Kolom. Sehingga

ketika ada satu keluarga yang berduka, maka keluarga-keluarga yang terkait pun akan

mengalami hal yang sama. Secara khusus, integrasi dan dukungan sosial dari pihak

gereja sangat dibutuhkan dalam melakukan pendampingan terhadap keluarga yang

berduka. Selanjutnya, walaupun sebagian besar jemaat berlatar belakang militer yang

terbiasa hidup dalam tata aturan yang ketat ada baiknya untuk sesekali melakukan

aktifitas bersama yang bertujuan rekreasi dan relaksasi.

Disarankan juga untuk menambahkan variabel lain yang tidak diteliti dalam

peneltian ini, seperti pendidikan dan sosial budaya, agar hasilnya bisa lebih

Referensi

Dokumen terkait

Komplek Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah.. Nomor :

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Dalam rangka peningkatan kualitas pengajaran serta mutu pengajar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA) mengadakan pelatihan Applied Approach

Sebagai pendidikan yang unik pendidikan kejuruan kedepan harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan, permasalahan, harapan, dan tantangan masyarakat I ndonesia melebihi

Bulan Ramadhan tidak menurunkan semangat rombongan ini untuk berlatih, justru dengan berpuasa mereka lebih semangat untuk mendapatkan ilmu tentang produksi jamur dan melakukan

skills. Employability is the degree of adaptability an individual demonstrates in finding and keeping a job, and updating occupational skills. Relates to portable

wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan