• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 162009034 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 162009034 BAB III"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif Deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam buku Lexy J.Moleong (2006:45) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Ida Bagoes Mantra (2004:38) mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau melukiskan realitas sosial yang kompleks yang ada dalam masyarakat. Sedangkan Prof.Dr.Sugiyono (2009:9) mengemukakan bahwa metode kualitatif ialah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik penelitian trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Peneliti menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga data yang diperoleh dari para narasumber tersebut dijaring dengan metode yang lebih alamiah yakni interview langsung dengan para narasumber sehingga didapatkan jawaban yang alamiah. Selain itu, peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola dan teori yang sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Penelitian kualitatif tidak pernah terlepas dari istilah analisis fenomenologi. Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu.

3.2.Tempat dan waktu Penelitian

(2)

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian Kualitatif, menurut Prof.Dr.Sugiyono (2009:215-242) teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam studi dokumentasi, gabungan ketiganya atau trianggulasi.

Pengumpulan data dengan kuesioner hanya sebagai penguat untuk menentukan ke validan instrument peneliti dan memperkuat hasil wawancara.

1.Wawancara semi struktur dimana penelitian melakukan komunikasi dua arah dengan informan berdasarkan acuan daftar pertanyaan tipe terbuka dengan menggunakan pedoman (interview guide), selanjutnya dengan wawancara lebih mendalam (In depth interview).Wawancara lebih mendalam digunakan karena pedoman wawancara yang digunakan belum sepenuhnya dapat merekam pandangan informan yang tidak sepenuhnya dapat diprediksi sebelumnya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui tentang dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran Di SMK Diponegoro Salatiga. Wawancara akan dilakukan kepada Kepala Sekolah, satu Guru Sertifikasi dan Guru yang belum sertifikasi. Jumlah keselurahan guru di SMK Diponegoro Salatiga adalah 33 Guru dan yang bersertifikasi 8 guru dan yang belum bersertifikasi 25 orang guru.

2.Observasi peneliti sebagai instrument kunci melakukan pengamatan secara seksama terhadap Dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK Diponegoro Salatiga.

3.Kuesioner yaitu dengan cara membagikan kuesioner yang akan dijawab langsung oleh Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga. Kuesioner ini dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan modus, ke validan instrument peneliti dan sebagai alat penunjang penilaian kompetensi pendidik supaya data wawancara semakin kuat.

(3)

Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:171) Trianggulasi teknik adalah penggunaan beragam atau gabungan teknik pengungkapan data yang di lakukan kepada sumber data, menguji kredibilitas data dengan dengan Trianggulasi yaitu mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Pengamatan ini akan di fokuskan kepada sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran, melalui empat kompetensi guru bersertifikasi maupun yang belum bersertifikasi dan Kepala Sekolah di SMK Diponegoro Salatiga.

3.4 Unit pengamatan dan Unit Analisis 3.4.1 Unit Analisis

Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:46) Unit Analisis merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah topik penelitian dan memenuhi syarat- sayarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru yang sertifikasi dan guru yang belum sertifikasi serta peserta didik karena sesuai dengan masalah penelitian dan merupakan objek dari Dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang dilihat dari Kompetensi guru.

3.4.2 Unit Pengamataan

Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:46) konsep unit pengamatan dalam penelitian adalah bagian kecil dari anggota unit analisis yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili unit analisis secara representative. Unit pengamatan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi yang berjumlah 8 guru di antaranya 5 Guru Tetap Yayasan (GTY) dan 3 Guru Tidak Tetap (GTT) serta Guru yang belum Sertifikasi berjumlah 25 guru di antaranya 20 Guru Tetap Yayasan(GTY) dan 4 Guru Tidak Tetap (GTT), pemilihan unit pengamatan di dasarkan pada pertimbangan peneliti karena unit analisis tesebut dapat mewakili seluruh unit analisis yang berkaitan dengan dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK Diponegoro Salatiga.

(4)

Instrumen utama dalam penelitian kulitatif adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai instrument penelitian kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan Peneliti sebagai instrumen utama untuk mendukung memperoleh data maka dibuat daftar pertanyaan sebagai berikut:

3.1 TABEL INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN

DAMPAK SERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK DIPONEGORO SALATIGA

NO DAFTAR PERTANYAAN SKOR

1. Kompetensi

Pedagogik 1.1. Bagaimana Bapak/Ibu menguasai karakteristik peserta didik dari aspek , moral,spriritual, sosial,kultural,emosional dan intelektual?

10

1.2.Bapak/Ibu memahami prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik?

1.3. Bagaimana Bapak/Ibu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pembelajaran yang diampu?

1.2. Menyampaikan pembelajaran menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun di lapanagan? 1.3. Bapak/Ibu memanfaatkan teknologi dan

komunikasi untuk meningkatkan pembelajaran serta mencapai tujuan dalam pembelajaran yang diampu? 1.4. Menyediakan berbagai kegiatan

pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya?

1.5. Bagaimana Bapak/Ibu berkomunikasi secara efektif,empatik dan santun dengan peserta didik?

1.6. Bagaimana Bapak/Ibu mengevaluasi hasil belajar siswa?

1.7. Apakah Bapak/Ibu selalu memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran?

(5)

2. Kompetensi

kepribadian 1.1. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia?

5

1.2.Apakah Bapak/Ibu sudah berperilaku

sebagai pribadi jujur?

1.3.Apakah Bapak/Ibu sudah berikap disiplin,arif dan berwibawa dilingklungan sekolahmaupun masyarakat?

1.4.Apakah Bapak/Ibu menunjukan etos kerja yang tanggung jawab yang tinggi?

1.5. Bagaimana Bapak/Ibu menjunjung tinggi kode etik profesi guru?

3 Kompetensi sosial 1.1.Apakah Bapak/Ibu bertindak objektif serta tidak diskriminaatif karena

pertimbangan jenis

kelamin,agama,ras,kondisi fisik,latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi?

4

1.2.Bapak/Ibu mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam menagatasi kesulitan belajar peserta didik?

1.3. Bagaimana Bapak/Ibu me beradaptasi di tempat bertugas di wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya?

1.4.Bapak/Ibu menyadari makhluk sosial dan memahami arti pentingnya berkomunikasi baik secara lisan,tertulis? 4 Kompetensi

Profesional 1.1. Apakah Bapak/Ibu Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu?

5

1.2.Apakah Bapak/Ibu Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu?

1.3. Bagaimana Bapak/Ibu Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif?

(6)

1.5. Apakah Bapak/Ibu Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

5 Mutu

Pembelajaran 1.1. Apakah kompetensi Bapak/Ibu yang dimiliki memahami akan mempengaruhi baik atau tidaknya mutu pembelajaran?

3

1.2.Apakah setelah ada program sertifikasi membuat anda untuk meningkatkan mutu pembelajaran?

1.3.Bagaimana anda mewujudkan setiap mata pelajaran yang anda ampu agar menghasilkan mutu pelajaran baik dan berkualitas?

3.6. Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan absolut untuk mengolah dan menganalisis data. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif karena beberapa alasan, Pertama proses induktif dapat lebih bisa menemukan kenyataan-kenyataan jamak yang terdapat pada data. Kedua, analisis induktif lebih bisa membuat hubungan peneliti-koresponden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat atau tidaknya pengalihan suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pegaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik. Dalam penelitian kualitatif, metode analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman (1984:15-17) analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif melalui tiga alur proses data reduction, data display, dan verification.

(7)

Gambar 1.1 Komponen-komponen analisis data model interaktif menurut ( Miles dan Hubermen)

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan mulai dengan pengumpulan data pada saat berada di lapangan sampai seluruh data yang diperoleh jenuh dan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Peneliti berada dilapangan untuk melakukan wawancara, mengamati, mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dipimpin oleh kepala sekolah,Guru bersertifikasi maupun yang belum bersertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga.Data mentah berupa hasil wawancara, pengamatan, dan dukumentasi yang didapatkan selama proses penelitian sesegera mungkin akan direduksi. Reduksi data dilakukan dengan merangkum data, memisahkan data yang penting dari data sampah, memilih data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan membuang data yang tidak diperlukan. Reduksi data harus dilakukan sesegera mungkin setelah data diperoleh agar setiap tahapan pengumpulan data terpadu oleh fokus yang jelas, sehingga observasi dan interview selanjutnya semakin terfokus, menyempit, dan menemui titik jenuh sehingga penelitian dapat segera diakhiri.

Data yang sudah direduksi dapat disajikan dalam data display. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membuat bagan serta uraian singkat tentang hubungan antar kategori. Data display dapat memudahkan peneliti dan pembaca untuk memahami apa yang terjadi dalam latar penelitian.

(8)

3.7. Pengujian Kredibilitas Data

Data perlu dilakukan uji validitas dan reliabiltas data, uji validitas dilakukan untuk menguji apa data itu benar atau tidak. Data dari narasumber atau informant perlu diuji kevalitan / keabsahan data, untuk mengetahui keabsahan data yang diberikan, sedangkan reliabilitas bergunan untuk melihat ketetapan data dari nara sumber, pengujian keabsahan data dilakukan dengan :

3.7.1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan dilakukan dari tanggal 13 Desember 2013 ini dilakukan agar data yang ada dirasa sudah jenuh atau tidak ada lagi data baru yang diperoleh dari lapangan. peneliti mengamati kembali data yang diperoleh melalui metode wawancara dan observasi.Peneliti melakukan perpanjangan pengamatan terhadap data yang hanya berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi professional. Dalam perpanjangan pengamatan ini peneliti menemui lima guru sertifikasi yang belum di wawancara sehinga semua data dirasakan sudah jenuh dan baik.

3.7.2. Meningkatkan Ketekunan

Peneliti melihat kembali data yang diperoleh dilapangan berguna untuk mengecek kembali jika ada kesalahan dalam memasukan data. Peneliti mengecek data yang telah terkumpul dilapangan. Peneliti merasa bahwa data yang terkumpul belum jenuh masih ada data yang baru berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional dalam hal metode pembelajaran,pengusaan meteri yang diajarkan dan penguasaan teknologi sebagai penunjang pembelajaran. Peneliti perlu mencermati dan bertanya mendalam dengan nara sumber tentang kompetensi yang dimiliki dan dampak apa yang dirasakan dengan adanya sertifikasi, peneliti mengecek kembali kebenaran data dilapangan dengan cara datang kembali kepada narasumber dan meminta nara sumber untuk memberikan informasi dengan jujur. Selain itu yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan bantuan nara sumber yang dianggap tahu yaitu kepada Kepala Sekolah dan guru.

3.7.3. Teknik Triangulasi

(9)

pertanyaan yang sama pada nara sumber dengan teknik yang berbeda ketika teknik pertama wawancara dilakukan dengan cara terstruktur, tetapi pada teknik yang kedua dilakukan dengan teknik yang wawancara yang tidak terstuktur. Triangulasi sumber data dilakukan dengan menanyakan tema yang sama dengan nara sumber/informant yang berbeda untuk mengecek kebenaran data yang diperoleh dari nara sumber sebelumya. Dalam teknik ini peneliti menanyakan kepada nara sumber dengan pertanyaan yang sama kepada nara sumber yang berbeda, khususnya data yang berkaitan dengan dampak sertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga peneliti menemukan dengan adanya guru sertifikasi belum mampu meningkatkan mutu, ini dapat diamati dari jawaban guru berkaitan dengan pemahaman kompetensi sebagian guru belum maksimal dalam penerapannya. Kompetensi sosial dan kepribadian dirasakan guru mudah dalam menerapkan tetapi Kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik dalam menerapkkannya belum maksimal karena adanya keterbatasan fasilitas media seperti LCD sehinggga guru malas bergantian dan menggunakan dalam pembelajaran serta tindakan reflektif yang belum dilaksanakan secara rutin oleh guru.pembelajaran yang monoton seperti metode ceramah yang membuat peserta didik bosan dan triangulasi waktu dilakukan dengan mewancara dengan nara sumber yang sama tetapi waktu yang berbeda. Dalam teknik ini peneliti menanyakan kembali informasi yang sama kepada nara sumber diwaktu yang berbeda, pertama peneliti melakukan wawancara tempat nara sumber yaitu di sekolahan yaitu kepala sekolah,guru sertifikasi dan guru yang belum sertifikasi tetapi karena wawancara kepada guru belum lengkap sehingga pada tahap kedua peneliti melakukan wawancara lagi di sekolahan mencari guru yang belum di wawancarai tempatnya diruang kerja masing-masing. Dari teknik ini peneliti memperolah data yang sama dari nara sumber tidak ada perbedaan seperti pemahaman empat kompetensi seluruh guru memahami dan menerapkan dengan baik pada kompetensi kepribadian dan sosial sedangkan penerapan kompetensi profesional dan pedagogik belum berjalan dengan baik.Tambahan informasi tidak ada yang baru.Sehingga peneliti menarik kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari narasumber ini sudah jenuh.

(10)

Peneliti di dalam teknik ini memeriksa kembali data-data yang diperoleh dilapangan. Peneliti mengoreksi kembali data atau informasi untuk melihat apakah ada data yang berbeda dari data yang telah diperoleh. Peneliti melihat kembali data yang diperoleh berkaitan dengan dampak sertifikasi guru dalam peningkatan mutu pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat adanya kasus negatif yaitu baik guru yang sertifikasi maupun yang belum sertifikasi dalam menerapkan pemanfaatan teknologi ke dalam pembelajaran belum maksimal dapat di buktikan ketika peneliti observasi ke sekolah dari 33 guru hanya beberapa guru yang menggunakan alat media seperti LCD ketika pembelajaran berlangsung karena malas bergantian. Pembuatan RPP yang tidak sesuai atau tidak tepat dengan perencanaan, peneliti mengamati RPP yang di buat para guru yang seharusnya sesuai dengan perencanaan dan dapat mengembangkan sesuai kurikulum tetapi pada kenyataannya pembuatan RPP tidak tepat pembelajaran yang harus nya selesai 2 kali pertemuan tetapi pada kenyataanya selesai 3 hari serta belum maksimalnya guru dalam mengembangkan RPP dalam pembelajaran .

3.7.5. Melakukan Membercheck

(11)

bagaimana situasi proses belajar mengajar di kelas, peneliti mendapat gambaran dari lokasi yang sesungguhnya.Kegiatan ini dilakukan pada saat peneliti melakukan perpanjangan pengamatan.

3.7.6.Uji validitas dan reliability instrumen

Instrumen perlu di uji kevaliditasnya, peneliti menggunakan SPSS 16 dan instrumen ini hanya sebagai alat pelengkap dan penunjang supaya hasil wawancara dalam penelitian kualitatif ini semakin akurat.

3.2. TABEL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITY DAMPAK SERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK

DIPONEGORO SALATIGA

NO BUTIRAN PERTANYAAN KEVALIDAN

1 Apakah Bpk/Ibu memahami membuat perencanaan yang

sesuai untuk pembelajaran yang akan diajarkan? Valid 2 Apakah Bpk/Ibu memahami pentingnya membantu peserta

didik dalam menyusun kebutuhan belajar beserta hambatan-hambatannya?

Valid

3 Apakah Bpk/Ibu memahami pentingnya memberi penjelasan peserta didik bahwa pembelajaran dirancang berdasarkan kompetensi bukan berdasarkan penilaian subyektif?

Valid

4 Apakah Bpk/ibu memahami seringnya penyusunan RPP akan

berdampak baik untuk pembelajaran? Valid 5 Apakah bpk/ibu memahami Memberi metode dan teknik

pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diajarkan?

Valid

6 Apakah Bpk/Ibu memahami pemanfaataan teknologi dan

komunikasi dapat meningkatkan pembelajaran? Valid 7 Apakah Bpk/Ibu memahami untuk menyediakan kegiatan

pembelajaran yang mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal?

Valid

8 Apakah Bpk/Ibu memahami cara menganalisis hasil penilaian

dan hasil belajar ? Valid

9 Apakah Bpk/Ibu memahami menggunakan hasil penilaian dan

evaluasi untuk menentukan ketentuan ketuntasan belajar Valid 10 Apakah Bpk/Ibu memahami melalui ekskul dapat

mengembangkan potensi peserta didik? Valid 11 Apakah Bpk/Ibu memahami bersikap jujur, tegas dan

manusiawai kepada peserta didik dan lingkungan sekolah menjamin meningkatkan mutu pembelajaran?

Valid

12 Apakah bpk/ibu memahami pentingnya Berperilaku yang

(12)

dan berwibawa dilingkungan sekolah maupun masyarakat? 14 Apakah bpk/ibu memahami Berperilaku yang dapat diteladani

oleh peserta didik dan anggota masyarakat disekitar? Valid 15 Apakah Bpk/Ibu memahami sebagai seorang penasehat dan

orangtua peserta didik? Valid

16 Apakah Bpk/Ibu memahami sebagai makhluk sosial dan arti

pentingnya berkomunikasi? Valid

17 Apakah Bpk/Ibu memahami dengan mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran akan mengatasi kesulitan belajar peserta didik?

Valid

18 Apakah bpk/ibu memahami pentingnya Mengkomunikasikan

hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada sesama guru? Valid 19 Apakah bpk/ibu Berkomunikasi dengan teman sejawat dan

komunikasi ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif? Valid 20 Apakah bpk/ibu memahami menginterpretasikan meteri,

struktur, konsep, dan pola piker ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran yang akan diajarkan?

Valid

21 Apakah Bpk/Ibu memahami standar kompetensi mata pelajaran

yang diajarkan? Valid

22 Apakah Bpk/Ibu Memahami peserta didik harus mengerti

tujuan pembelajaran yang akan diajarkan? Valid 23 Apakah bpk/ibu memahami pemilihan materi pembelajarn yang

akan diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik?

Valid

24 Apakah Bpk/ibu memahami kemampuan mengolah materi pelajaran yang akan diajarkan secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik?

Valid

25 Apakah Bpk/Ibu memahami kompetensi yang dimiliki akan

mempengaruhi baik atau tidaknya mutu pembelajaran? Valid 26 Apakah Bpk Ibu memahami dengan diadakan Sertifikasi

menjamin peserta didik akan berkualitas? Valid 27 Apakah Bpk/Ibu memahami untuk selalu mewujudkan setiap

mata pelajaran agar menghasilkan mutu pelajaran baik dan berkualitas?

[image:12.612.52.522.66.588.2]

Valid

Tabel 3.2 Menunjukkan penyebararan angket yang berjumlah 27 pertanyaan yang berisi tentang pemahaman kompetensi terhadap kepala sekolah, guru sertifikasi dan guru yang belum sertifikasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK Diponegoro Salatiga. Peneliti menganalisis hasil angket menggunakan SPSS 16 dari 27 pertanyaan semua menunjukkan instrument valid.

(13)

Gambar

Tabel 3.2 Menunjukkan penyebararan angket yang berjumlah 27 pertanyaan yang

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

1) Berdasarkan hasil analisis bahwa variabel Return on Investment, Return on Equity dan Debt to Equity Ratio secara simultan berpengaruh tidak signifikan return

Setelah selesai penjelasan dokumen pengadaan, bila dianggap perlu dilanjutkan dengan peninjauan lokasi rencana pekerjaan/kegiatan, dan semua calon peserta pengadaan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data/fakta yang tepat (shahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (reliabel) tentang sejauh mana hubungan antara komitmen organisasi

PARIWISATA // NAMUN/ SELAIN KE MAKAM KUNO / WISATAWAN MASIH DAPAT MENIKMATI OBYEK WISATA DI DUSUN BANYUSUMURUP // DI DUSUN INI/ ADA SEKITAR 200 PERAJIN YANG TRAMPIL MEMBUAT KERIS

prediksi nilai variabel dependen (Y) dengan menggunakan lebih dari satu. variabel independen (X1,X2,X3,

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa program acara talkshow ”Dunia Wanita” di Radio Metta FM dari segi proses produksi sudah sesuai dengan Standard Operational

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio, Return On Asset dan Non Performing Loan secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah kredit,

Apakah yang dimaksud dengan gotong royong.. Jawab