• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Dirjen Perbendaharaan | KPPN TANJUNGBALAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peraturan Dirjen Perbendaharaan | KPPN TANJUNGBALAI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 22/PB/2006

TENTANG

PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL BAGI PERINTIS KEMERDEKAAN DAN JANDA PERINTIS KEMERDEKAAN

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian bantuan sosial kepada Perintis

Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan yang dananya bersumber dari Dana Rupiah Murni yang dialokasikan dalam DIPA Direktorat Pemberdayaan Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial, perlu diatur Petunjuk Teknis Penyaluran dan Pencairan Dana Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Penyaluran dan Pencairan Dana Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002

(2)

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK.01/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan;

6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 214/KMK.01/2005 tentang

Organisasi dan Tata Kerja kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang

Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 66/PB/2005

tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL BAGI PERINTIS KEMERDEKAAN DAN JANDA PERINTIS KEMERDEKAAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksud dengan:

1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut

DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau Satuan Kerja (Satker) serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran negara dan pencairan dana atas beban APBN serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah.

2. Perintis Kemerdekaan adalah seseorang yang telah berjuang

mengantarkan bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan dan disahkan sebagai perintis kemerdekaan dengan Surat Keputusan Menteri Sosial.

3. Janda/Duda Perintis Kemerdekaan adalah istri/suami yang

(3)

4. Dana Bantuan Sosial kepada Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan yang selanjutnya disebut Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan adalah bantuan bulanan bagi Perintis Kemerdekaan dan bantuan pengobatan/sewa rumah bagi Perintis Kemerdekaan dan janda Perintis Kemerdekaan.

5. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut

SPM-LS, adalah surat perintah membayar langsung kepada pihak ketiga yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah lainnya.

6. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D

adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

7. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang

selanjutnya disebut PA/KPA adalah Menteri/Pimpinan Lembaga atau kuasanya yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga terkait.

8. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya

disebut KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

9. Kantor Pos Bayar adalah Unit Pelaksana Teknis PT Pos

Indonesia (Persero) yang ditunjuk untuk pembayaran Dana Bantuan Sosial Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan.

Pasal 2

Pemberian Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan dimaksudkan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup yang layak.

Pasal 3

Pencairan dan penyaluran Dana Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan dilaksanakan atas dasar prinsip efektifitas, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.

BABII

(4)

Pasal 4

(1) Alokasi Dana Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan

Janda Perintis Kemerdekaan dituangkan dalam DIPA Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Departemen Sosial.

(2) Jumlah dana yang tercantum dalam DIPA merupakan pagu

maksimal yang tidak dapat dilampaui.

BAB III

PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA

Pasal 5

(1) Penyaluran Dana Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan

Janda Perintis Kemerdekaan dilaksanakan atas kerjasama antara KPA dengan PT Pos Indonesia (Persero).

(2) PT Pos Indonesia (Persero) melaksanakan penyaluran Dana

Bantuan Sosial berdasarkan suatu perjanjian kerjasama.

(3) Penentuan penerima dana ditetapkan melalui hasil koordinasi

Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial dengan PT Taspen dan selanjutnya dibuatkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial tentang Penerima Bantuan Sosial Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan.

(4) Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial tentang Penerima Bantuan Sosial PErintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan disampaikan kepada PT Pos Indonesia (Persero).

(5) Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemberdayaan

Sosial yang berisi data Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan sebagaimana tersebut pada ayat (4), PT Pos Indonesia (Persero) menentukan Kantor Pos Bayar.

(6) PT Pos Indonesia (Persero) menyampaikan data sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) kepada masing-masing Kantor Pos Bayar sesuai lokasi penerima Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan.

Pasal 6

(1) Pencairan Dana Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan

(5)

bulan sesuai dengan jumlah Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan yang diajukan oleh Kuasa PA.

(2) Pencairan dan penyaluran Bantuan Sosial bagi Perintis

Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan di KPPN Jakarta III dilaksanakan dengan mengajukan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) oleh Kuasa PA ke KPPN dengan melampirkan:

a. Data Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan;

b. Rekapitulasi Dana Bantuan Sosial sesuai dengan data jumlah Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan yang dirinci per provinsi, per kabupaten/kota, per kecamatan dan per desa/kelurahan;

c. Asli Perjanjian Kerjasama antara Departemen Sosial

Republik Indonesia dan PT Pos Indonesia (Persero) mengenai Penyaluran Dana Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan.

(3) Atas dasar SPM-LS tersebut, KPPN Jakarta III menerbitkan

SP2D dan mentransfer dana ke Rekening KPA yang ada di PT Pos Indonesia (Persero) c.q. Sentral Giro Layanan Keuangan (SGLK) Jakarta.

(4) PT Pos Indonesia (Persero) c.q. Sentral Giro Layanan Keuangan (SGLK) Jakarta, harus mentransfer dana tersebut ke seluruh Kantor Pos Bayar dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari terhitung mulai tanggal pencairan dana oleh Bank Operasional KPPN Jakarta III.

(5) PT Pos Indonesia (Persero) wajib menginformasikan kepada

Kantor Pos Bayar mengenai transfer dana sebagaimana dimaksud dalam ayat (4).

(6) Kantor Pos Bayar melakukan penyaluran Dana Bantuan Sosial

bagi Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan sesuai dengan data Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan yang disampaikan oleh PT Pos Indonesia (Persero) sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (5).

(7) Penyaluran dana oleh Kantor Pos Bayar dilakukan setelah Kantor Pos Bayar melakukan verivikasi mengenai kebenaran dan keabsahan data yang diterima.

(6)

(9) Masa pembayaran adalah 40 (empat puluh) hari sejak Kantor Pos bayar dapat mulai melakukan pembayaran sebagaimana pada ayat (8).

BAB IV

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 7

(1) PT Pos Indonesia (Persero) wajib menyampaikan Laporan

Transfer Dana beserta salinan Rekening Koran kepada KPA pada hari berikutnya setelah transfer dana yang dilakukan.

(2) PT Pos Indonesia (Persero) c.q. Sentral Giro Layanan Keuangan (SGLK) Jakarta wajib menyampaikan Laporan Rekapitulasi Realisasi Penyaluran Dana per Kabupaten/Kota dan Provinsi dari setiap Kantor Pos Bayar kepada KPA dan KPPN Jakarta III selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.

(3) Pada akhir tahun anggaran PT Pos Indonesia (Persero) c.q.

Sentral Giro Layanan Keuangan (SGLK) Jakarta wajib menyetorkan ke Rekening Kas Negara sisa dana yang tidak terserap oleh penerima bantuan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember tahun anggaran berkenaan dan berkewajiban menyampaikan bukti setoran tersebut ke KPPN Jakarta III dan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial.

(4) Selanjutnya PT Pos Indonesia (Persero) c.q. Sentral Giro

Layanan Keuangan (SGLK) Jakarta dan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial membuat Surat Pernyataan Bersama bahwa dana bantuan telah disalurkan kepada penerima bantuan. Surat Pernyataan bersama ini disampaikan kepada KPPN.

BAB V

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 8

Kecuali dinyatakan lain, Dana Bantuan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan yang tidak dicairkan setelah batas akhir tahun anggaran dapat digunakan pada tahun anggaran berikutnya.

Pasal 9

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Apabila saudara tidak hadir / memberi penjelasan/ bukti yang akurat maka akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam proses Evaluasi Penawaran. Demikian undangan ini

[r]

[r]

Fotocopy berkas yang tercantum didalam formulir isian kualifikasi penawaran yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut untuk diserahkan pada Pokja sebanyak 1

Fotocopy berkas yang tercantum didalam formulir isian kualifikasi penawaran yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut untuk diserahkan pada Pokja sebanyak 1

109.980.000,-( seratus sembilan juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah ) yang akan dilaksanakan menggunakan metode Pelelangan Sederhana dengan Pascakualifikasi,

[r]

HUSADA BHAKTI Memenuhi persyaratan administrasi, Teknis dan Harga (Penawaran terendah