KERANGKA
KONSEPTUAL DALAM
KAJIAN KELUARGA
TEORI KELUARGA
1. TEORI
STRUKTURAL-FUNGSIONAL/
SISTEM
Pendekatan teori sosiologi struktural-fungsional biasa
digunakan oleh Spencer dan Durkheim yang menyangkut struktur (aturan pola sosial), fungsinya dalam
masyarakat, dan pada kehidupan sosial secara total
Penganut pandangan teori struktural-fungsional melihat sistem sosial sebagai suatu sistem yang seimbang,
harmonis dan berkelanjutan
Konsep struktur sosial meliputi bagian-bagian dari sistem dengan cara kerja pada setiap bagian yang terorganisir
William F. Ogburn dan Talcott Parsons adalah para sosiolog ternama yang mengemukakan pendekatan
TEORI
STRUKTURAL-FUNGSIONAL
Pendekatan struktural-fungsional dapat
digunakan dalam menganalisis peran keluarga agar dapat berfungsi dengan baik untuk menjaga keutuhan keluarga dan masyarakat
Keluarga adalah unit universal yang memiliki peraturan, seperti peraturan untuk anak-anak agar dapat belajar untuk mandiri.
Tanpa aturan atau fungsi yang dijalankan oleh unit keluarga, maka unit keluarga tersebut tidak memiliki arti (
meaning
) yang dapatPERSYARATAN STRUKTURAL YANG
HARUS DIPENUHI OLEH KELUARGA
AGAR DAPAT BERFUNGSI
Diferensiasi Alokasi
TEORI SISTEM
Teori sistem mempunyai pengertian dan konsep yang sama dengan Teori Struktural-Fungsional, namun teori sistem lebih menekankan pada
beroperasinya hubungan antara satu set dengan set lainnya, sedangkan kalau teori
struktural-fungsional lebih menekankan pada mekanisme struktur dan fungsi dalam mempertahankan keseimbangan struktur.
Kedua teori tersebut terkadang dipandang sebagai teori yang sama, dan keduanya diterapkan pada analisis kehidupan keluarga.
Pendekatan teori sistem sosial diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi Adam Smith yang
APLIKASI STRUKTURAL
FUNGSIONAL DALAM
KELUARGA
1. Berkaitan dengan pola kedudukan dan peran dari anggota keluarga tersebut, hubungan antara orangtua dan anak, ayah dan ibu, ibu dan anak perempuannya, dll.
2. Setiap masyarakat mempunyai peraturan-peraturan dan harapan-harapan yang menggambarkan orang harus
berperilaku.
3. Tipe keluarga terdiri atas keluarga dengan suami istri utuh beserta anak-anak (intact families), keluarga tunggal
dengan suami/istri dan anak-anaknya (single families), keluarga dengan anggota normal atau keluarga dengan anggota yang cacat, atau keluarga berdasarkan
APLIKASI STRUKTURAL
FUNGSIONAL DALAM
KELUARGA
4. Aspek struktural menciptakan keseimbangan sebuah sistem sosial yang tertib (social order). Ketertiban keluarga akan tercipta kalau ada struktur atau strata dalam keluarga, dimana masing-masing
mengetahui peran dan posisinya dan patuh pada nilai yang melandasi struktur tersebut.
5. Terdapat 2 (dua) bentuk keluarga yaitu: (1) Keluarga Inti (nuclear family), dan (2) Keluarga Luas (extended family).
6. Struktur dalam keluarga dapat dijadikan institusi keluarga sebagai sistem kesatuan dengan elemen- elemen utama yang saling terkait:
Status sosial: Pencari nafkah, ibu rumahtangga, anak sekolah, dan lain-lain. Fungsi dan peran sosial: Perangkat tingkah laku yang diharapkan dapat
memotivasi tingkah laku seseorang yang menduduki status sosial tertentu (peran instrumental/mencari nafkah; peran emosional ekspresif/pemberi cinta, kasih sayang)
Norma sosial: Peraturan yang menggambarkan bagaimana sebaiknya
2. TEORI KONFLIK
SOSIAL
Merupakan kritik terhadap teori struktural-fungsional dan sistem sosial yang berstruktur, serta adanya perbedaan fungsi atau diferensiasi peran (division of labor)
Menitikberatkan analisis pada asal-usul terjadinya suatu aturan atau tertib sosial. Teori ini tidak bertujuan untuk menganalisis asal usul terjadinya pelanggaran peraturan atau latar belakang seseorang berperilaku menyimpang. Perspektif konflik lebih menekankan sifat pluralistik dari masyarakat dan ketidakseimbangan distribusi kekuasaan yang terjadi di antara berbagai kelompoknya.
BEBERAPA HAL PENTING
DALAM MEMAHAMI
TEORI KONFLIK SOSIAL
KompetisiTerdapat Individu
PANDANGAN TERHADAP
KELUARGA
Institusi keluarga dalam perspektif
struktural-fungsional dianggap melanggengkan kekuasaan yang cenderung menjadi cikal bakal timbulnya ketidakadilan dalam masyarakat
Ketidakadilan dalam masyarakat dapat bersumber dari ketidakadilan yang ada di tiap-tiap keluarga Teori struktural fungsional lebih dijadikan
pegangan untuk keluarga konservatif
CONTOH-CONTOH KONFLIK
DALAM KELUARGA
INTERAKSI SOSIAL
ANAK – KELUARGA –
MASYARAKAT
4. TEORI PERKEMBANGAN
KELUARGA (UNILINEAL)
Perkembangan keluarga menjelaskan proses
perubahan dalam keluarga dengan unsur
“waktu’ sebagai sumberdaya yang sangat
signifikan dalam perspektif perkembangan
keluarga (
Family Life Cycle
).
Teori Perkembangan Keluarga merupakan
multilevel theory
yang berhubungan dengan
individualis dan institusi keluarga.
Hal-hal yang sering dibahas pada teori ini
adalah konsep perkembangan tugas (
the
Development of task
) sepanjang siklus
Perkembangan keluarga (family development)
merujuk pada proses perkembangan dan transformasi struktural yang progresif sepanjang sejarah keluarga
Teori perkembangan keluarga (family development theory) berusaha untuk menjelaskan proses
perubahan dalam keluarga
Point dari perspektif perkembangan keluarga adalah perubahan tingkatan keluarga dari waktu ke waktu (family time) yang dipercepat secara internal oleh
permintaan anggota keluarga (biologis, psikologis dan kebutuhan sosial) dan secara eksternal oleh
ASPEK PENTING UNTUK
MEMAHAMI FENOMENA
PERKEMBANGAN
KELUARGA
Memantapkan perkembangan keluarga sebagai organisasi dan fenomena interaksi Menekankan
5. TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA
(MULTILINEAL)
Melihat perubahan individu, keluarga, atau
masyarakat dalam berbagai jalur atau rute
sepanjang waktu.
Para ahli teori perkembangan unilinear di Abad
ke-20 kemudian meminjam model individuallistik
diaplikasikan ke perkembangan masyarakat
(
society
).
Para ahli teori perkembangan sosial menulis
bahwa karena individu-individu berkembang
melalui tahapan-tahapan sepanjang masa,
demikian pula dengan masyarakat juga
PRINSIP-PRINSIP DASAR TEORI
EVOLUSI SOSIAL
6. TEORI PERTUKARAN
SOSIAL
George Homans fokus pada hubungan
interperson di antara
orang-orang di keluarga
dan masyarakat
Teori ini didasari paham utilitarianisme; individu
dalam menentukan pilihan secara rasional
menimbang antara imbalan (
rewards)
yang akan
diperoleh, dan biaya (
cost
) yang harus
dikeluarkan
KRITIK TERHADAP TEORI
PERTUKARAN SOSIAL
Teori Teori
APLIKASI DALAM
TINJAUAN KELUARGA
Teori pertukaran sosial menjelaskan keberadaan dan ketahanan kelompok sosial, termasuk keluarga melalui bantuan self-interest
dari individu anggotanya.
Menurut Levi-Strauss, terdapat dua sistem pertukaran sosial, yaitu bersifat langsung dan tidak langsung:
Pada sistem pertukaran langsung, kedua belah pihak terjalin
hubungan timbal balik, cenderung menekankan pada
keseimbangan, atau persamaan yang saling menguntungkan sehingga aspek emosional ikut terlibat di dalamnya
Pada pertukaran tidak langsung, terjadi secara berantai.
APLIKASI DALAM
TINJAUAN KELUARGA
Imbalan dapat berupa materi maupun non
materi (seperti perilaku, kesenangan dan
kepuasan).
Biaya dapat barupa materi maupun non materi
(seperti status, hubungan, interaksi, perasaan
yang tidak disukai).
Fokus sentral teori adalah motivasi (hal yang
mendorong seseorang untuk melakukan
7. TEORI INTERAKSI
SIMBOLIK
Teori ini terfokus pada hubungan antara
simbol (pemberian makna) dan interaksi
(aksi verbal, non verbal, dan komunikasi)
Interaksi simbolik mengindikasikan suatu
pendekatan yang mempelajari kehidupan
grup dan perilaku individu sebagai
ASUMSI YANG MENDASARI
TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
1. Perilaku manusia harus dipahami melalui
arti/makna dari aktor (pelaku). Mustahil seseorang dapat menjelaskan perilaku manusia tanpa
mengetahui makna atau arti dari perilaku
tersebut. Para penganut teori ini percaya bahwa untuk menjadi manusia pasti menggunakan
simbol. Manusia hidup dalam dunia simbol dan apa yang kita lakukan memiliki bentuk fisik dan simbol
ASUMSI YANG
MENDASARI
TEORI INTERAKSI
SIMBOLIK
3.
Individu memiliki
mind
(jiwa).
Mind
adalah
kemampuan seseorang untuk merefleksikan
proses dalam dirinya sehingga dapat
membangun dirinya sendiri sebagai aktor (
I
) dan
sebagai objek (
me
)
4.
Masyarakat mendahului individu. Asumsi yang
pertama bahwa manusia hidup dalam dunia
simbol dan dengan pikirannya ia akan
memanipulasi dan menginterpretasikan simbol
tersebut. Dengan kata lain, ketika seorang
manusia lahir, ia berada di tengah-tengah
masyarakat yang sudah memiliki simbol.
Menurut konsep Mead tentang
mind
, pikiran
TUGAS INDIVIDU