80 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang simpulan
yang menjawab tujuan penelitian serta saran praktis yang berkaitan
dengan penelitian.
5.1. Simpulan
Gambaran perubahan aktivitas seksual wanita menopause
pada penelitian ini diperoleh dengan mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas seksual wanita
menopause, dan hambatan aktivitas seksual wanita
menopause.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas seksual wanita
menopause berasal dari gambaran diri wanita menopause
dan perubahan yang terjadi setelah menopause.
Faktor-faktor yang berasal dari gambaran diri wanita
menopause berupa faktor konsep diri yakni pengetahuan
yang dimiliki tentang menopause, dan pandangan
mengenai tujuan berhubungan seksual setelah menopause
bagi wanita menopause.
Faktor-faktor yang berasal dari perubahan yang dialami
81
perubahan psikologi yang biasa terjadi pada wanita
menopause yang mengakibatkan adanya perubahan
respon seksual, serta perubahan hubungan keluarga yang
memberikan dukungan kepada wanita menopause.
2. Perubahan aktivitas seksual setelah menopause menjadi
hambatan dalam aktivitas seksual bagi wanita menopause.
Hambatan tersebut berupa hambatan internal dan
hambatan eksternal. Hambatan internal diantaranya
berupa hambatan fisik karena penurunan kemampuan, dan
kelelahan sehingga terjadi penurunan frekuensi hubungan
seksual, serta perubahan fisik ketika melakukan hubungan
seksual yang dipengaruhi oleh perubahan fisiologi fungsi
seksual seperti nyeri saat bersenggama, dan hambatan
psikologi berupa perasaan malu dan enggan
mengungkapkan rasa cinta dan sayang melalui ucapan
dan tindakan, serta enggan melakukan berhubungan
seksual.
Hambatan eksternal, berasal dari lingkungan, yakni tidak
adanya respon dari pasangan mengenai perubahan
aktivitas seksual wanita menopause, dan pandangan
negatif yang mengatakan bahwa di usia menopause tidak
82
5.2. Saran
1. Bagi tempat pelayanan kesehatan dan perangkat desa
setempat
Penelitian ini hendaknya menjadi landasan dalam upaya
meningkatkan program-program promosi kesehatan,
khususnya mengenai kesehatan seksual dan kesehatan
reproduksi pasangan suami-istri, baik pada wanita produktif
maupun wanita pasca produktif, melalui pendidikan
kesehatan, konseling, ataupun penyuluhan, dalam kegiatan
posyandu atau kegiatan PKK.
Diharapkan dapat mengaktifkan kembali program
posyandu lansia sebagai pengembangan salah satu program kesehatan reproduksi yaitu “Paket Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Komprehensif (PKRK)”, sehingga
dapat digunakan oleh usia lanjut, dan pasangan pasca
produktif (wanita menopause) untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai kesehatan, khususnya mengenai
seksualitas, dan konseling mengenai masalah-masalah
yang dihadapi usia lanjut baik fisik maupun psikis.
2. Bagi perkembangan ilmu keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu
referensi dalam meningkatkan pemahaman perawat tentang
83
mengembangkan dan memberikan asuhan keperawatan
pada wanita menopause.
3. Bagi penelitian yang akan datang
Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai perubahan
aktivitas seksual pada masa menopause yang melibatkan
suami sebagai sumber data (data primer) dalam penelitian
selain partisipan, karena aktivitas seksual pada masa
menopause tidak hanya dirasakan oleh wanita, tetapi juga
oleh suami.
Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai aktivitas
seksual wanita menopause ditinjau dari segi kultural, karena
kesehatan seksual masih dianggap tabu bagi sebagian
masyarakat Indonesia, khususnya di desa Sumogawe,
Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
4. Bagi pembaca terutama wanita
Diharapkan untuk memperbanyak pengetahuan tentang
kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi pada masa
menopause, karena dengan pengetahuan yang baik akan
meningkatkan sikap dan kesiapan yang baik dalam
menghadapi menopause. Kepada setiap pasangan
suami-istri agar selalu menjaga kebugaran tubuh dan mengatur
pola aktivitas fisik sehingga tetap dapat melakukan aktivitas