• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul D PKB Bahasa Sunda untuk SMA SMK Edisi Revisi 2017 BS SMA MODUL D 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul D PKB Bahasa Sunda untuk SMA SMK Edisi Revisi 2017 BS SMA MODUL D 3"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Dr. Hj. Ai Sofiyanti, M.Pd.
    • Darpan, M.Pd.
  • Pengajar:
    • Dr. Hj. Ai Sofiyanti, M.Pd.
    • Ranu Sudarmansyah, S.Pd
    • Dr. Hj. Ruhaliah, M.Hum.
  • Sekolah: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
  • Mata Pelajaran: Bahasa Sunda
  • Topik: Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Bahasa Sunda Kelompok Kompetensi D
  • Tipe: modul
  • Tahun: 2017
  • Kota: Bandung

I. Kasang Tukang

Modul ini dirancang untuk mendukung pengembangan profesional guru dalam pengajaran Bahasa Sunda di SMA dan SMK. Pentingnya peran guru dalam menentukan kualitas pendidikan di Indonesia menjadi fokus utama. Modul ini berfungsi sebagai sumber belajar yang memfasilitasi guru dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

II. Tujuan

Tujuan modul ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pengajaran Bahasa Sunda dengan merujuk pada Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi Guru (SKG). Modul ini juga mengintegrasikan nilai-nilai karakter seperti religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas dalam proses pembelajaran. Dengan tujuan ini, diharapkan guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendidik dan berkarakter.

III. Peta Kompetensi

Modul ini menyajikan peta kompetensi yang mencakup sepuluh kelompok kompetensi yang harus dikuasai oleh guru Bahasa Sunda. Peta ini bertujuan untuk memberikan panduan jelas mengenai area kompetensi yang perlu dikembangkan oleh guru, serta membantu dalam merancang program pelatihan yang relevan. Peta kompetensi ini juga menjadi acuan dalam penilaian hasil belajar guru.

IV. Ambahan Matéri

Materi dalam modul ini mencakup rasional pengembangan Kurikulum 2013, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan pengajaran teks anekdot serta teks prosedural kompleks. Setiap materi disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pendidikan karakter, sehingga guru dapat mengajarkan Bahasa Sunda dengan cara yang lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

V. Cara Ngagunakeun Modul

Modul ini dirancang agar mudah digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan untuk membaca dan memahami setiap bagian modul dengan seksama, serta melaksanakan latihan dan evaluasi yang disediakan. Dengan cara ini, guru dapat mengevaluasi kompetensi mereka sendiri dan menemukan cara untuk meningkatkan pengajaran mereka secara mandiri.

VI. Kagiatan Diajar 1: Rasional Mekarkeun Kurikulum 2013

Kegiatan ini bertujuan untuk memahami rasional di balik pengembangan Kurikulum 2013, serta menganalisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD) dalam konteks pengajaran Bahasa Sunda. Guru diharapkan dapat menjelaskan dan menerapkan prinsip-prinsip kurikulum dalam pembelajaran.

VII. Kagiatan Diajar 2: Nyusun RPP Basa Sunda

Kegiatan ini fokus pada penyusunan RPP yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Guru akan belajar tentang komponen RPP dan langkah-langkah penyusunannya, serta bagaimana mengimplementasikan RPP dalam praktik pengajaran sehari-hari. Ini penting untuk memastikan bahwa pengajaran Bahasa Sunda terencana dan terstruktur.

VIII. Kagiatan Diajar 3: Téks Anékdot jeung Téks Prosedur Kompléks

Kegiatan ini membahas struktur dan kaedah pengajaran teks anekdot dan prosedural kompleks. Guru diharapkan dapat memahami ciri-ciri teks dan menerapkannya dalam pengajaran, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan berbahasa yang lebih baik. Hal ini juga mendukung penguasaan kompetensi dasar dalam Bahasa Sunda.

IX. Kagiatan Diajar 4: Wangun jeung Unsur Intrinsik Dongéng

Kegiatan ini bertujuan untuk memahami bentuk dan unsur intrinsik dalam dongeng. Guru akan diajarkan bagaimana mengajarkan dongeng sebagai bagian dari pengajaran Bahasa Sunda, termasuk cara mendongeng yang baik. Ini tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, tetapi juga memperkenalkan mereka pada budaya lokal.

X. Kunci Jawaban

Modul ini dilengkapi dengan kunci jawaban untuk latihan dan evaluasi, yang bertujuan untuk membantu guru dalam menilai pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari. Kunci jawaban ini menjadi alat bantu yang penting dalam proses refleksi dan perbaikan diri bagi guru.

XI. Évaluasi

Bagian evaluasi dalam modul ini memberikan panduan bagi guru untuk menilai efektivitas pengajaran mereka. Evaluasi ini penting untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Dengan evaluasi yang tepat, guru dapat terus meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Sunda.

XII. Panutup

Modul ini diharapkan dapat menjadi referensi utama bagi guru Bahasa Sunda dalam melaksanakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Dengan pemahaman yang baik tentang kurikulum dan pengajaran yang efektif, guru dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

XIII. Daftar Pustaka

Bagian ini mencantumkan sumber-sumber yang digunakan dalam penyusunan modul, yang penting untuk memberikan referensi tambahan bagi guru. Daftar pustaka ini juga membantu dalam memperluas wawasan dan pengetahuan guru tentang pengajaran Bahasa Sunda.

XIV. Glosarium

Glosarium ini berisi istilah-istilah penting yang digunakan dalam modul, yang bertujuan untuk memudahkan pemahaman bagi guru. Dengan adanya glosarium, diharapkan guru dapat lebih cepat memahami konsep-konsep yang dibahas dalam modul.

XV. Lampiran

Lampiran ini menyajikan contoh-contoh materi dan dokumen pendukung lainnya yang relevan dengan pengajaran Bahasa Sunda. Ini memberikan gambaran yang lebih jelas dan konkret tentang bagaimana materi dapat diterapkan dalam praktik.

Gambar

Gambar 1. Peta Kompeténsi
Gambar 1.1 Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Gambar 1.2 Rasional Mekarkeun Kurikulum 2013
Gambar 1.3 Élemén Parobahan Kurikulum 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nurutkeun Depdikbud (1997), tingkat kacerdasan atawa inteligénsi mangrupa kamampuh dasar anu dipibanda ku unggal jalma. Sawaréh jalma percaya yén tingkat inteligénsi

Eusina ngawengku sabelas kagiatan diajar: (1) tiori jeung prinsip-prinsip diajar nurutkeun béhaviorisme; (2) tiori jeung prinsip- prinsip diajar nurutkeun nativisme;

11 Ngagunakeun média dina pangajaran bisa ngagampilkeun siswa paham kana hiji hal anu abstrak jadi leuwih nyata. Siswa diajar téh ngaliwatan tilu tahap,

c) pangajaran berbasis tema; jeung d) pemadatan kurikulum.. Ngayakeun program pengayaan ngan pikeun kompeténsi/matéri anu tacan kapimilik ku siswa. Ku kituna, guru

Jadi, média Pangajaran Basa jeung Sastra Sunda, nyaéta média nu digunakeun dina Pangajaran Basa jeung Sastra Sunda, anu ngawéngku alat bantu guru dina ngajar jeung

27 kagiatan ngimeutan hiji obyék nu ngagunakeun cara jeung métodologi anu tangtu pikeun ngumpulkeun data atawa informasi nu aya mangpaatna pikeun

Ieu modul diwangun ku sababaraha matéri, kayaning: kumaha cara mikawanoh karakteristik (tatakrama) siswa enggoning diajar basa Sunda; kumaha cara ngamalirkeun

lolongkrang pikeun ngajawab anu sabébas-bébasna; jawaban anu béda jeung babaturanana tapi tetep boga hak pikeun meunang peunteun anu sarua. Tina puseur implengan anu