• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Public Relations Badan Pengusahaan Kawasan Batam Dalam Menangani Krisis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Public Relations Badan Pengusahaan Kawasan Batam Dalam Menangani Krisis."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v ABSTRAK

Anne Putri Harini, 210110080176, Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat. Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Penelitian yang berjudul “Manajemen Public Relations Badan Pengusahaan Kawasan Batam Dalam Menangani Krisis”, dengan sub judul: studi kasus kesenjangan kebijakan antara Pemerintah Kota Batam dengan BP Batam dalam menangani peristiwa kapal tongkang APC Aussie I menabrak jembatan VI Barelang. Dengan fokus kajian bagaimana Humas BP Batam mengelola krisis terkait peristiwa kapal tongkang APC Aussie I menabrak jembatan VI Barelang. Penelitian ini di bawah bimbingan Dr. Yanti Setianti, M.Si sebagai pembimbing utama dan sebagai pembimbing pendamping Lilis Puspitasari, S.Sos., M.I.Kom

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang terjadinya krisis yang melanda BP Batam, mengetahui langkah-langkah penanganan krisis yang digunakan Humas BP Batam, dan mengetahui komunikasi krisis yang diterapkan oleh Humas BP Batam terkait peristiwa Kapal Tongkang APC Aussie I menabrak Jembatan VI Barelang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan studi kasus. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori interaksionisme simbolik. Teknik pegumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya krisis disebabkan oleh kecelakaan jembatan VI Barelang yang tidak sengaja tertabrak kapal tongkang APC Aussie I. Jangkar kapal tongkang putus dikarenakan cuaca buruk dan akhirnya menabrak sisi sebelah kanan jembatan VI Barelang. Kejadian tersebut menimbulkan selisih paham antara Pemko Batam dan BP Batam terkait izin kawasan labuh kapal (lay up) di perairan Pulau Galang. Langkah-langkah penanganan krisis yang dilakukan oleh Humas BP Batam yaitu media relations, government relations, dan community relations. Komunikasi krisis yang dilakukan oleh BP Batam sudah membuahkan hasil, antara pihak yang berselisih paham akhirnya mendapatkan titik temu yaitu memahami lokasi labuh kapal di perairan pulau Galang telah sesuai dengan aturan yang berlaku dan izin labuh kapal ditetapkan oleh Surat Keputusan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

(2)

vi ABSTRACT

Anne Putri Harini, 210110080176, Department of Public Relations,

Faculty of Communication Sciences, University of Padjadjaran. The title of

research is "Public Relations Management of Batam Indonesia Free Zone Authority (BIFZA) In Handle Crisis", with subtitles:acase studies of policy gaps between the government with BIFZA in handle events APC Aussie I barge hit the bridge VI Barelang. With a focus on the study of how BIFZA PR crisis management related events APC Aussie 1 barge hit the bridge VI Barelang. The research under the guidance of Dr. Yanti Setianti, M.Si as the primary mentor and guide companion Lilian Puspitasari, S.Sos., M.I.Kom

The purpose of this study was to determine the background of the crisis that hit BIFZA, learn crisis management measures used BIFZA PR, crisis communication and knowing that applied by BIFZA PR related events APC Aussie Boat Barge 1 hit the bridge VI Barelang. This study uses qualitative case study design. In this study, researchers used the theory of symbolic interactionism. Data collection techniques in this study is the observation, interviews, documentation, and literature.

Results of the study showed that the onset of the crisis caused by the accident Barelang VI bridge that accidentally hit by a barge APC Aussie I. Anchor barges broke up due to bad weather and ended up crashing into the right side of the bridge VI Barelang. These events lead to conflict between the government and BIFZA related permits ships anchoring region (lay-up) in Galang Island waters. Crisis measures undertaken by the PR BIFZA press relations, government relations, and community relations. Crisis communications made by BIFZA already bearing fruit, disagreements between the parties finally get to understand the location of the meeting point of the ship moored in the waters of the island of Galang has been in accordance with the applicable rules and permissions set by anchoring ships Decree Ministry of Transport of the Republic of Indonesia.

The conclusions of this research is the background of the crisis caused by the APC Aussie Boat Barge 1 hit the bridge VI Barelang. Crisis management measure in BIFZA accordance with the process of public relations. Crisis communications implemented by BIFZA has been going pretty well with the form of communication public in accordance with the company's segmentation. Suggestions for management of BIFZA, among others, concerned with the preservation of the environment, should create guidelines and team for the handle of the crisis and maintain good relations with the public company.

Referensi

Dokumen terkait

Daya berkecambah benih tanpa perlakuan (kontrol) mempunyai daya berkecambah sebesar 70,33 % dan benih besar (73.00 %) lebih baik dan berbeda nyata dibandingkan dengan

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa struktur substrat mempengaruhi perkembangan spora menjadi tallus muda, semakin kasar permukaan

Kandungan air kedua referensi diet (RD) dan konsentrat protein Rock Crab diukur dengan berat awal yang berbeda setelah 1 8 - 2 4 jam di oven pengering pada suhu 110° C..

Tampilkan Halaman Edit Rekanan Lelang Edit Lelang Update Data Berhasil, Tampilkan Pesan Berhasil Update Lelang Berhasil Pilih Simpan.

Model data yang menggambarkan hubungan antar data berdasarkan kepentingannya Record Pelanggan Record Wiraniaga Record Statistik Penjualan Record Piutang Dagang Record Wiraniaga

Oleh karena itu, Teuku Umar berpendapat bahwa untuk memperbaiki nasib rakyat yang sangat menderita agar dapat bekerja sebagaimana biasanya dan para petani dapat

Variabel Market Value memiliki koefisien positif, ini berarti bila Market Value meningkat maka Holding Period juga positif atau makin panjang investor menahan

Seba liknya, apabila perbandingan kinerja syaraf baru dan kinerja syaraf lama kurang dari maksimum kenaikan kerja, maka nilai bobot-bobot akan dipertahankan, dan nilai