• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD sehingga SLTA dan bahkan juga di perguruan tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Magdalena (dalam Cornelius, 1982:38) mengemukakan lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Sebagaimana dikemukakan oleh Abdurrahman (2012:202) dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih- lebih lagi siswa yang berkesulitan belajar. Asumsi ini terus berlangsung pada setiap jenjang pendidikan, sehingga kondisi ini menyebabkan pelajaran matematika menjadi banyak tidak disukai atau disenangi oleh peserta didik, tidak diperdulikan bahkan diabaikan, sehingga siswa mengalami kesulitan belajar.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa penyebab kesulitan matematika siswa adalah akibat kesalahan menghitung, prosedur yang keliru, keterampilan menghitung dan membaca (Lewis, Hitch & Walker, 1994; Gross-Tsur, Manor &

Shalev, 1996; Bzuka, Hein & Neumarker, 2000, Jane & Zakaria, 2012).Sementara

(2)

itu, Bell (1981, p.402) menuturkan bahwa kesulitan matematika dalam memecahkan masalah matematika salah satunya disebabkan oleh kesulitan membaca permasalahan matematika yang dihadapi. Siswa cenderung bisa membaca langsung materi matematika dari buku, namun tidak mampu mamahami apa yang dibacanya. Bell (1981, p.408) menunjukkan cara terbaik untuk megidentifkasi penyebab kesulitan siswa adalah meminta siswa membaca permasalahan matematika dengan keras kemudian meminta siswa menginterpetasikan per kalimat.

Faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar pada siswa yaitu faktor dalam diri siswa, salah satu nya adalah kepribadian siswa (Syah, 2013:184). Beberapa ahli psikologi, salah satu nya Carl Jung menggolongkan kepribadian menjadi dua tipe. Dalam teori kepribadian Carl Jung telah diutarakan bahwa dengan adanya dua tipe kepribadian yakni introvertdan ekstrovert dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Menurut Jung individu dengan tipe kepribadian ekstrovert mempunyai karakteristik lebih ekspresif dalam menyampaikan setiap emosi yang dirasakannya, sehingga hal tersebut membuat orang dengan tipe ekstrovert akan lebih mudah untuk mengekspresikan setiap emosi yang dirasakan dengan cara menjalin komunikasi. Jung juga menjelaskan bahwa pada dasarnya individu dengan tipe kepribadian introvert cenderung lebih menyukai aktivitas yang tidak melibatkan orang-orang disekitanya dan memberikan perhatian lebih berpusat pada diri sendiri (Widiantari, 2013:108)

Dari dua tipe kepribadian tersebut peneliti akan mencoba mencari tahu tentang tipe kepribadian ekstrovert. Kepribadian ekstrovert memiliki beberapa

(3)

kelebihan dan kelemahan. Kepribadian ekstrovert memiliki kelebihan yakni suka mengobrol dengan orang lain, cepat bertindak dan menyukai variasi tugas, sedangkan kelemahannya yakni bertindak langsung tanpa mempertimbangkan resiko, terlalu menyederhanakan situasi yang rumit dan kompleks, dan tidak memiliki cukup kesabaran untuk menghadapi tugas secara detail atau mendalam, (Zaman, 2009:25). Sehingga dalam hal ini siswa yang memiliki kepribadian ekstrovert berindikasi melakukan kesalahan dalam menyelesaikan tugas.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi siswa dalam penguasaan matematika yaitu faktor intern dan ekstern.Faktor internal merupakan salah satu faktor penyebab kegagalan siswa dalam menguasai matematika. Kesiapan mental, keyakinan, kepercayaan diri, motivasi dan sikap tidak pantang menyerah adalah faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi siswa selama proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang diakibatkan oleh kesulitan siswa.

Adapun kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika akan dilihat dengan memberikan soal atau masalah terbuka (open ended problem). Menurut Takahasi (Mahmudi, 2008:2) soal terbuka (open ended problem) adalah soal yang mempunyai banyak solusi atau strategi penyelesaian.Open ended problem adalah masalah-masalah yang dirumuskan memiliki banyak jawaban benar. Pembelajaran dimulai dengan menampilkan permasalahan, kemudian dilanjutkan dengan menyediakan banyak jawaban benar terhadap masalah yang diberikan berdasarkan pengalaman dalam menemukan sesuatu yang baru. Hal ini dapat diselesaikan dengan mengkombinasikan pengetahuan siswa, keterampilan, atau cara berpikir yang telah dipelajari sebelumnya.

(4)

Jadi soal terbuka (open ended problem) merupakan suatu soal atau permasalahan dimana guru memberikan dan memilihkan pertanyaan tersebut untuk dijawab oleh siswa dan jawaban yang benar bukan hanya satu macam penyelesaian. Salah satu materi matematika yang dapat dijadikan contoh soal terbuka (open ended problem) yaitu materi kesebangunan. Pada kesebangunan memiliki karakteristik materi yang menuntun siswa untuk menyelesaikan persoalan matematika dengan lebih dari satu penyelesaian dan tergolong dalam soal terbuka (open ended problem).

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMP Nommensen Kota Jambi, adapun informasi yang didapat dari salah seorang guru matematika yaitu masih terdapat siswa yang memperoleh nilai matematika dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), terutama pada materi kesebangunan. Dalam hal ini guru telah memberikan kesempatan siswa untuk menjawab soal kesebangunan tersebut dengan salah satu dari beberapa cara penyelesaian. Hasil dari jawaban siswa menggunakan jawaban open ended yaitu siswa tidak termotivasi menemukan jawaban yang unik, siswa hanya terbiasa mengerjakan soal yang memiliki jawaban tunggal. Permasalahan tersebut membuat peneliti ingin menyelidiki lebih lanjut terkait kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Oleh karena itu materi kesebangunan dianggap dapat membantu peneliti dalam menyelidiki kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe open ended.

Pada gambar dibawah ini merupakan contoh pekerjaan siswa yang mengalami kesulitan saat menyelesaikan soal matematika tipe open ended materi kesebangunan :

(5)

Gambar 1.1 Contoh Kesulitan Siswa

Keterangan Gambar 1.1 terlihat bahwa siswa masih salah dalam mengerjakan soal yang telah diberikan.Perbandingan sisi yang di dapat siswa tidak bersesuaian serta tidak memberikan penjelasan dan bukti yang valid mengapa jawaban yang dikerjakan siswa tersebut dapat dikatakan sebangun.Sehingga jawaban siswa terlihat bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kesulitan Siswa tipe Kepribadian

(6)

Ekstrovertdalam Menyelesaikan Soal Matematika tipe Open Endedmateri Kesebangunan”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kesulitan siswa tipe kepribadian ekstrovert dalam menyelesaikan soal matematika tipe open ended di kelas IX SMP Nommensen Kota Jambi

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesulitan siswa tipe kepribadian ekstrovert dalam menyelesaikan soal matematika tipe open ended di kelas IX SMP Nommensen Kota Jambi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Bagi guru, yaitu sebagai informasi tambahan terkait bagaimana kesulitan yang dialami siswa tipe kepribadian ekstrovert dalam menyelesaikan soal matematika tipe open ended materi kesebangunan, serta sebagai pertimbangan guru untuk mencari solusi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut terutama dalam memberikan pembelajaran dengan cara yang tepat sesuai kebutuhan siswa agar dapat memahami pelajaran matematika dengan lebih baik lagi.

(7)

2. Bagi pembaca, yaitu memberikan informasi khususnya pendidik terkait kesulitan-kesulitan yang dialami siswa tipe kepribadian ekstrovert dalam menyelesaikan soal matematika tipe open ended materi kesebangunan 3. Bagi peneliti lain yaitu sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan

penelitian yang berkaitan dengan kesulitan siswa tipe kepribadian ekstrovert dalam meneyelesaikan soal matematika tipe open ended materi kesebangunan.

Referensi

Dokumen terkait

Slob (2006), juga sepakat dengan hal tersebut namun dia lebih menekankan pentingnya dukungan pemerintah terkait penciptaan label suatu produk serta sertifikasinya. Slob

Sheet pile adalah suatu konstruksi penahan tanah bersifat fleksible yang relatif pipih bertujuan untuk menahan gaya horizontal yang bekerja dalam tanah. Di

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak terjadi pengaruh yang nyata baik secara tunggal maupun interaksi antara pemberian mikoriza asbuskula spesifik lokal dan

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan manajemen strategi untuk mengetahui lingkungan perusahaan

Pada gambar jaring-jaring kubus di bawah ini, sisi yang berhadapan dengan sisi yang diarsir adalah … a.. Perhatikan gambar di

Karena jumlah gangguan per km per tahun pada SUTM adalah cukup tinggi maka untuk dapat melokalisir gangguan secepat mungkin sering kali SUTM dibagi atas beberapa seksi

Penyerahan yang terjadi atas penjualan paket program acara dapat berupa Barang Kena Pajak ataupun Jasa Kena Pajak, semua itu bergantung dari kontrak pembayaran yang dilakukan oleh

Gambar 3.22 Kurva log yang menunjukkan flooding surface dengan bidang tegas, terjadi perubahan nilai yang mendadak pada log densitas.