• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN PRASYARAT MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN PRASYARAT MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS

KEMAMPUAN

PRASYARAT

MATEMATIKA

DAII KEMAMPUAI{

PEMECAHAN

MASALAII

FISIKA

SISWA PADA

PEMBELAJARAN

MENGGT}NAKAIY MODSL PROBLEM BASED LEARNING

TESIS

0ia$ftsn

&$n,itenmufti

Salaft

S*t

SgnEd

'llntuh Jilmpetnfun

HatL

Jtagiakt{

9endidiftan

9,ugrtsrrr Studi

I

endidifran gia

ifto

Oleh

:

Naz*ruddin

Nasution

Nim

:

8106175013

PROGRAM

PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

ANALISIS

KEMAMPUAN

PRASYARAT

MATEMATIKA

DAII KEMAMPUAI{

PEMECAHAN

MASALAII

FISIKA

SISWA PADA

PEMBELAJARAN

MENGGT}NAKAIY MODSL PROBLEM BASED LEARNING

TESIS

0ia$ftsn

&$n,itenmufti

Salaft

S*t

SgnEd

'llntuh Jilmpetnfun

HatL

Jtagiakt{

9endidiftan

9,ugrtsrrr Studi

I

endidifran gia

ifto

Oleh

:

Naz*ruddin

Nasution

Nim

:

8106175013

PROGRAM

PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(3)

TESIS

ANALIS$ KEMAMPUAN PRASYARAT MATEMATIKA DAI\I Kf,MAMPUAI\ PEMECAHAN MASALAE FISIKA SISWA PADA PEMBALAJARAN

MENGGI]NAKAIT MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Disusun dan diajukan oleh:

NAZARI]DDINNASUTION NrM.8106175013

Telah Dipertahankan Dihadapan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 25 Februari 2013 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarMagister Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

Medan,25 Februari 2013

Menyetujui Tim Pembimbing Pembimbing I,

Program Studi

Pendidikan Fisika Ketua

Prof. Dr. Sahyar,SJd M.SJU.M. NrP 19600426198503 1003

fr|,-'ou.+

"4.f,{"t;f5i

// tllt4

iFe

if-q,W/f

.\

''

,;,

erg.

Sr.4$ apr'ur

";::-c&19t81008Ie8

(4)

PERSETUruAN DEWAN PENGI-}JI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No.

NAMA

Prof. Dr. Sahyar,S.Pd, M.S.,M.M (Fembimbingl)

Dr. Nurdin Bukit, M.Si (Pembimbing II

Prof- Dr. Asmin, M.Pd (Penguji)

Dr. Ridwan A. Sani, M.Si (Penguji)

Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si (Penguji)

TAI\TDATANGAN

Mahasisiwa

Nama NIM Prodi

Tanggal Ujian

tu

"r

: NaearuddinNasution

:8106175013

: Pendidikan Fisika

(5)

ABSTR.AK

NAZARUDDIN NASUTION,

NIM'

8106175013-

Anatisis

Pengaruh

Kemampuan

Prasyarat Matematika Pada Pembelajaran Dengan

Model

Problem

Based

Learning (PBL)

Terhadap Kemampuan

Pemecahan

Masalah

Fi*ik*

Si*w*.

Prograrn Paseasarjan4 UniversitasNegeri Medan

20t2.

Penelitian

ini

bertujuan untuk mengetahui

:

1. Perbedaan kemampuan pemecahan masalah

Fisika

sisnra

akibat model

PBL

dan Model direct

interaetion.,

2

perbedaan

kemampuan

pemecahan

masalah

Fisika

siswa

yang

memiliki

kemampuan prasyarat matematika

tinggi

dan kemampuan prasyarat matematika rendah., 3. apakah ada interaksi

antara

model

PBL

dengan kemampuan prasyarat

matematika

pada materi

momentum

dan

impuls. Penelitian

ini

merupakan

penelitian quasi eksperimen. Populasi

penelitian

ini

adalah siswa

SMA

Swasta

Pancabudi Medan. Pemilihan sampel dilakukan secara random dengan mengacak

kelas. Instrumen

yang

digunakan

terdiri dari:

(l)

tes

kemampuan pemecahan

masalah

Fisika

dengan materi

pokok

momentum dan

impuls.

Adapun tes yang

digunakan

untuk

memperoleh data adalah berbentuk essay yang telah

valid

dan

reliabel.

Data dalam penelitian

ini

dianalisis

dengan

menggunakan analisis

ANAVA

dua

jalur-

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa:

(1)

Kemampuan

pemecahan masalah

fisika

siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

PBL

lebih

baik

dibanding

dengan

siswa yang diajarkan

dengan

model

DI.

(2)

Kemampuan

pemecahan

masalah

Fisika

siswa yang

memiliki

kemampuan prasyarat matematika

tinggi

lebih

baik

disbanding dengan siswa yang

memiliki

kemampuan prasyarat matematika rendah.

(3)

Terdapat interaksi yang

signifikan

arfiara

model

pembelajaran berbasis

dan

kemampuan prasyarat

matematika
(6)

,t

ABSTRACT

NAZARUDDIN

NASUTION,

NIM,

8106175013,

Analysis

Of

Effect

On

Learning Skills

Prerequisites

Math

Problem

With

Model

Based

Learning

(PBL) Resolution

Of

Physics

Student

Perforrnance,

Graduate Program,state

University

Of Medan 2013.

This

research was aimed

to

know

the difference between

:

1)

To determine

the

differences

in

studen'

learning outcomes

betwen

PBL

and

direct

interaction model,

(2) To determine

the students who have

low

capabality

of

matematic on

leaming

outcotnes,

(3) To determine

whether

is

there an

interaction

betwen

Problem Based

Learning

Model

with

the

learning

outcomes

of

capabality

matematic

on

the

subject matter

of

momentum

and impuls.

This

is

quasi

experimental research

which

students

of

senior high school Pancabudi Medan as a population chosen random sample

of

each class. The instrument that is used :

(l)

test

for

critical thinking

on "Momentum and

Impuls" topic.

The test was

in

essay

form

and was analyzed

by

ANAVA

two

way. The research result shows that : (1)

there were

differences between

student's study result

that

use

problem

based

learning

Model

and direct instruction.

(2)

there were

differences

between
(7)

ut

KATA.

PtrNGA}ITAR

Puji

dan

Syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah

SWT

karena

atas

rahmat

dan

karunia-Nya

tesis yang berjudul "'Analisis

Kemampuan

Berpikir

Kritis

Fisika

Dan

Kemandirian

Belajar Siswa Pada

Model

Pembelajaran

Kooperatif Tipe

Kepala Bernomor

Terstruktur"

ini

telah selesai disusun. Penulis menyadari bahwa selesainya tesis

ini

berkat adanya bantuan

moril

maupun materil dari berbagai pihak. Untuk rhr' tak lupa penulis menyampaikan dan mengucapkan

rasa terima kasih yang sebesar-besamya kepada:

l.

Dosen

pembimbing

I

yaitu

Bapak

Prof.

Dr.

Sahyar,s.Pd.,

M.S.,

M.M

dan

dosen pembimbing

II

yaitu

Bapak Dr.Nurdin

Bukit, M.Si.,

yang

selalu

memberikan bimbingan

dan

arahan kepada

penulis

dalam

menyelesaikan penulisan tesis

ini.

2.

Bapak

Prof.Dr.

Sahyar,

M.pd.,

Bapak

Dr.

Ridwan

A

Sani.

M.Si.,

dan

Ibu

Dr.

Retno

Dwi

Suyanti,

M.Si,.

selaku nara sumber yangbanyak membantu penulis

dalam

penyempurnaan

penulisan

dan

memberikan

masukan

guna

kesempurnaan isi dari tesis

ini.

3.

Bapak

Prof.Dr.H.Abdul

Muin

Sibuea"M.Pd

selaku

Direktur

Program

Pascasarj ana Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak Prof.

Dr.

Ibnu Hajar, M.Pd. selaku Reklor Universitas Negeri Medan.

5.

Bapak

Ir.

Tumiran,

M.Pd

selaku

Kepala

Sekolah

SMA

Pancabudi Medan

yang telah

memberikan

izin

kepada

penulis untuk

melalcukan

penelitian

di

sekolah yang bersangkutan.

6.

Seluruh

Dosen dan

Staff

Pegawai

pascasarjana

yang telah

memberikan

kemudahan

dan

bantuan kepada

penulis

selama

mengikuti

perkuliahan di

pascasarjana Unimed.

7.

Teristimewa buat keluarga penulis, Ayahanda Ahmad

Kholidi

Nasution dan

M

Thaib, Ibunda Rohana dan Rasmah, dan

istri

tercinta

Aida Fitri. S.Si,.

yang

telah

sabar memberi dukungan

moral

dan

materil,

maupun doa-doanya bagi
(8)

lv

8.

Teman-teman seperjuangan

selama perkuliahan

(Pinondang,

Hayati,

Buk

Husnul,

Ibuk

Ratna,

Makmur, Dedeh Deo, Buk

Melda

Buk listbet,

Ik4

Rofikoh,

M.Aswin,

Teguh Febrian, bang

Khairul,

semoga kebersamaan dan

kekeluargaan yang

kita lalui

dapat selalu te4aga.

9.

Teman-teman

terdekat penulis

yang

tak

dapat disebutkan

namanya satu-persatu yang selalu memberi motivasi dan dorongan kepada penulis.

Kiranya

Allah

SWT

yang dapat membalas kebaikan yang

telah

saudara

berikan

kepada

penulis

dan mudah-mudahan

kita

selalu

dalam

lindungan-Nya.

Akhirnya

penulis berharap semoga tesis

ini

dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Medan,

Februari 2013

Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

DAFTAR

ISI

DAFTAR

TABEL

DAFTAR

GAMBAR

DAFTAR

LAMPIRAN

BAB

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2

Identifikasi

Masalah

1.3 Pembatasan Masalah

1.4 Rumusan Masalah

l.5.Tujuan Penelitian I . 6.Manfaat Penelitia...

1.6.1.

Manfaat Secara Teoritis

1

-6.2-

Manfaat Secara Prahis--....

1.7 Defenisi operasional

BAB II KAJIAN

PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis

2.1.t.

Hakikat Pemecahan Masalah

2.1.2.

Kemampuan prasyarat Matematika siswa

2.1.3.

Model Pembelajaran

2. I .3. I .Pengertian Pembelaj aran berbasis Masalah

2.1 .3

.2.Ciri-ciri

Pembelajaran Berbasis Masalah

2. I .3 .3 .T vJuan Pembelaj aran Berbasis Masalah

2.1.3.4. LangkahJangkah Pembelajaran Berbasis Masalah

2.1.4. Model

Pembelajaran langsung (direct instruction)

2.l.4.l.Pengertian

Model

Pembelajaran

langsung

2.1.4.2.Ciri-ciri

Pemb

elajaran

langsung

2.1 .4.3 .Tujuan Pembelajaran Langsung

2.1 .4.4.Langkah-langkah pembelajaran langsung

2.1 .5

.

Teori Belaj

n

Y ang Mendukun9...

2.1.6. Materi

Fisika

2.I.7.

Penelitian yang

Relevan

...

2.2.

Kerangka

Berfikir

2.2.1.

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Base Learning Terhadap Kemampuan pemecahan masalah

Fisika

siswa

2.2.2.

Pengaruh kemampuan matematika terhadap Kemampuan

pemecahan masalah dalam pembelajaran Fisika

2.2.3.

Interaksi

Model Pembelajaran Base

Learning

dan kemampuan matematika terhadap pemecahan masalah pembelajaran

Fisika

...-.

2.3.

Hipotesis

BAB

III

METODE PENELITIAN

(10)

3.2.Populasi, Sampel, dan teknik Penyuplikannya

3.2.1.

Populasi Penelitian

3.2.2.

Sampel Penelitian

3.3.Desain dan Metode Penelitian 3.4.Prosedur dan Pelaksanzurn Perlakuan

3.4. I . Prosedur Perlakuan

3 .4.2.Pelaksanaan Perlakuan

3.4.2.1. Model pembelajaran problem based learning

3 .4.2.2.Model Pembelajaran Langsung

3.4.3. Pengontrolan Perlakuan

3.5. Validitas penelitian 3.5. 1. Validitas Lrternal

3.5.2. Validitas Eksternal 3.6.Prosedur Penelitian

3.7.Teknik Pengumpul

Data

...

3.7.1.

Tes kemampuan pemecahan

masalah

siswa

3.7.2.

Perskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika

3.8. Alat

Pengumpul

Data

...

3.8.1. Uji

coba instrumen

3.8.1.1.Validitas

3.8. 1.2.Hasil

Uji

Validitas Tes

3.8.1.3. Reliabelitas

3.8. 1.4.Hasil

Uji

Reabilitas ...

3.8. I .5.Taraf Kesukaran

3.8. 1 .6.Hasil

Uji

Tingkat Kseukaran

3.8.l.7.Daya Beda

3.8.1.8.Hasil Tes Daya Beda 3.9.Teknk anlisis datan

3.9.1.

Menghitung Hasil Kemampuan Prasyarat Matematika

siswa

3.9.2.

Simpangan baku

3.9.3. Uji

statistik

dan hipotesis penelitian

BAB

IV

HASIL

DAN

PEMBA}IASAN

...

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Analisis data pretes

4.1.1.1.

Uji

Normalitas

Tes Kemampuan Pemecehan Masalah

4.I.7.2.

Uji

Homogenitas ...

4.1.1.3.

uji

T...

4.1.2. Analisis Kemampuan Matematika

4.1.3. Analisis Data Postes ...

4.1-4. persen peningkatan kemampuan pemecahan masalah

4.1.3.1 persen peningkatan kemampuan pemecahan masalah

4.1 .3.2 Normalitas Data Postes ... 4.1.3.3

Uji

Hogenitas...,....

4.2. Analisis Pengujian Hipotesis.. 4.2.1 . Hipotesis Pertama

4.2.2. Hipotesis Kedua 4.2.3. Hipotesis Ketiga

(11)

vl

73 75 75

4.2.4.

Uji

Lanjut

4.3. Pembahasan ...

4.3.1.

Nilai

Rata-rata Pemecahan

Masalah

...

4.3.2. Perbedaan Hasil Kernampuan Pemecahan Masalah Fisika

Siswa Yang

Diajarkan

Dengan Model PBL dan Model Pembelajaran Direct Instraction

4.3.3. Perbedaan Hasil Kemampuan' Pemecahan Masalatr Fisika

Siswa Yang

Memiliki

Kemampuan Prasyarat Matematika

Tinggi

dan Kemampuan Prasyarat Matematika Rendah. 4.3.A.lnteraksi

Antara

Model Pembelajaran PBL dan

Model

Pembelajaran Direct

Instraction

dengan Kemampuan

Prasyarat Matematika dalam mempengaruhi kemampuan

Pemecahan Masalah Fisika Siswa 4.4. Temuan Penelitian.

BAB

V

KESIMPULAN,IMPLIKASI, DAN

SARAN....

A.

Kesimpulan ...

B.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR

LAMPIRAN

75

76

78 79 83 83 84 85

(12)

DAFTAR

TABEL

Tabel

2.1 . Lima Langkah Model Pembelajaran

PBL

... 2.2. Model Pengajaran Langsung

3.1. Sebaran Jumlah Sampel Tiap Kelas 3.2. Desain Eksperimen Faktorial 2

xZ

...

3.3. PelaksanaanPerlakuan model pembelajaran problem based

learning

... 3.4. Pelaksanaan Perlakuan model pembelajaran langsung

3.5 Pedoman penskoran tes kemampuan pemecahan masalatr

4.1.

DataDeskriftif

Statistik Kemampuan Pemecahan Masalah

4.2.UjiNormalitas

4.3.

Uji

Homogenitas

Nilai

Pretes ... 4.4.

Datauji

T...

4.5 .

DataNilai

Rata-rata tiap Instrumen

4.6.

DataDeskriptif

Statistik Kemampuan Pemecahan Masalah....

4.7 .

Uji

Normalitas postes

4.8.

Uji

Hornogenitas

Nilai

Protes ...

4.9. ANAVA

Faktorial

2x2

...

4.10.

Uji

Lanjut Interaksi

2A 27 38

39

4t

42

48 59

61

62

64

65 68 70

7l

7l

[image:12.595.85.522.109.656.2]
(13)
[image:13.595.83.521.111.664.2]

DAf'TARGAMBAR

Gambar.

3.1. Diagram Pelaksanaan Penelitian

4.1. Diagram Batang

Nilai

Pretes Pada kelas PBL dan Kleas

DI

4.2

.Diagran

Batang

Nilai

Rata-rata

4.3. Diagram Batang

Nilai

Rata-rata Kernampuan Maternatika

Tinggi

dan Rendah pada kelas Eksperimen dan

Kontrol

44. Grafik

Nilai

Rata

-rata

tiap instrumen

4.5. DiagramBatang gain(peningkatan Hasil Belajar) pada kelas PBL dan

DI

4.6. Diagram Batang gain(peningkatan Hasil Belajar) pada kelas

PBL

dan

DI

Untuk

emampuan Matematika

Tinggi

dan Matematika Rendah.

4.7.Diagrarn Batang

Nilai

Rata-rata Kemampuan Pemecahan masalatr pada kelas Eksperimen dan

Kontrol

4.7.Diagnm

Batang

Nilai

Rata-rata Kemampuan Pemecahan masalah pada kelas Eksperimen dan

Kontrol

4.8.Grafik

interaksi antaramodel PBI dan model

DI

terhadap kemampuan matematika

tinggi

dan kernampuan matematika

46

62 64

67

65

66

68

69

70

(14)

DAFTAR

LAMPIRAN

Lampiran

1. Rencanapelaksanaan

Pembelajaran

9A

2. Bahan

Ajar

ll7

3.

kmbar

Kerja

siswa

128

4. Instrumen

Postes

147

5.Tes

KemampuanMatematika

155

6..kisi

-kisi

Tes Pemecahan

Masalah

157

7.

Kisi-kisi

Tes

Matematika

...

161

B. Means Data

...

168

9.

Uji

Validitas dan

Reabilitas..."..

170

10.

DataNormalitas..

177

11.

DataUji

Homogenitas

180

l2.DataUji

AvanaDuaJalur

182
(15)

BAB

I

PEI{DAHULUAI\

L.l Latar

Belakang

Masalah

Pendidikan merupakan

falCor

utama yang dapat mendorong suatu bangsa

untuk

mengubah keterpurukan

yang terjadi

pada

bangsa

itu

sendiri.

Sejarah

menunjukan majunya pendidikan menyebabkan Negara

jiran

Malaysia dapat lebih maju dari pada bangsa Indonesi4 padahal Negara Republik Indonesia merupakan Negara yang lebih dahulu mendapatkan kemerdekaannya" kemudian dapat

dilihat

juga

bagaimana

jepang

dapat

menjadi

negara

maju

setelah

kota

nagasaki dan

hirosima

diluluh

lantakan,

dan banyak

lagi

yang

dapat

dijadikan

pelajaran

bagaimana pendidikan

memiliki

peranan penting dalam membangun suatu

negeri-Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik

secara

aktif

mengembangkan

potensi

dirinya

untuk

memiliki

kekuatan

spiritual

keagamaan, pengendalian

diri,

kepribadian,

kecerdasan,

akhlak

muli4

serta

keterampilan

yang

diperlukan

dirinya

masyarakat, bangsa danNegara (Akhmad, 2010).

Perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

di

hampir semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

dapat

dipecahkan

kecuali

dengan

upaya pengru$aal dan

peningkatan

ilmu

pengetahuan dan

teknologi.

Selain manfaat

bagi

kehidupan manusia

di

satu sisi perubahan tersebut

juga

telah membawa manusia ke dalam era persaingan global

yang

semakin

ketat. Agar

mampu

berperan

dalam

persaingan

global,

maka
(16)

manusia merupakan kenyataan yang harus

dilakukan

secara terencana, terarah,

efektif

dan efisien dalam proses pembangunan, kalau

tidak ingin

bangsa

ini

kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut.

Diera

persaingan

global,

Indonesia

memerlukan

sumber

daya

manusia

(SDM)

paripurna. Paripuma dimaksud dalam hal

ini

adalah Manusia yang cerdas, sehat,

jujur,

berakhlak

mulia"

berkarakter, dan

memiliki

kepedulian sosial yang

tinggi.

Karena

itu,

pendidikan

sebagai

jalur

utama

pengembangan

SDM

dan pembentukan karakter adalah kata

kunci

dalam menentukan nasib bangsa. Dalam kaitan

ini,

mutu pendidikan

di

Indonesia harus ditingkatkan agar bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.

Melihat

fenomena

yang

terjadi

selama

ini

dapat

dinyatakan

bahwa permasalahan

yang

dihadapi pendidikan adalah rendahnya

mutu

pendidikan

itu

sendiri,

rendahnya

mutu

pendidikan

yang

dimiliki

bangsa

telah

melingkupi

banyak bidang studi, termasuk diantaranya dibidang studi

Fisika.

Dad

beberapa

observasi yang telah dilalrukan peneliti

di

sekolah

SMA

Swasta Pancabudi Medan

dapat

dilihat

betapa rendahnya

nilai

yang didapatkan siswa kelas

XIr

dan kelas

Xl2,

dapatdilihat

nilai

akhir

yang dicapai siswa rata-ratz berada

di

bawah angka

7,0.

Nilai ini

belum dapat dibilang berhasil

bila

dibandingkan dengan

nilai

standar kelulusan

minimal 7,5

pada mata pelajaran

Fisika

yang

telah

ditetapkan pihak

sekolah.

Hal

ini

dikarenakan siswa belum mampu memahami dan menguasi cara

yang

dapat

dilakakukan dalam

pemecahaman masalah

dari

beberapa soal-soal
(17)

Selain kemampuan siswa dibidang studi Fisika yang lemah teryata hal

im

tidak

jauh

beda

dengan

kemampuan

Matematika

siswa

di

Indonesia. Data

UNESCO

menunjukkan,

peringkat Matematika

Indonesia berada dideretan 34

dari 38

negara. Sejauh

ini,

Indonesia

masih belum

mampu lepas

dari

deretan

penghuni papan bawah. Sementara

itu,

menurut penelitian Trends

in

Intemational Mathematics and Science Study

(TIMMS)1999,

Matematika Indonesia berada

di

peringkat ke-34 dari 38

(Alumnisaf,

2007).

Prestasi Matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata

4l

l.

Sementara

itu,

Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605(400

:

rendah,475

:

menengah, 550

:

tinggi,

dan

625:

tingkat lanjut).'Waktu

yang dihabiskan siswa

lndonesia

di

sekolah

tidak

sebanding dengan prestasi

yang

diraih

(Alumnisaf,

2007).

Suharyanto

(

2008)

mengemukakan bahwa mata pelajaran Matematika

masih

merupakan penyebab

utama

siswa

tidak lulus

UAN

2007.

Dari

semua peserta yang

tidak lulus

sebanyak24,44yo karena mendapatkan

nilai

yang rendah

dalam mata

pelajaran

Matematika

sebanyak 7,69yo

akibat

pelajaran

bahasa

Inggns,

dan0,46o/o akibat mata pelajaran Bahasa Indonesia.
(18)

beberapa

faktor

siswa yang

tidak

dapat

mengikuti

pelajaran dengan

baik

dan sangat terlihat antusias belajar siswa yang dapat dikatagorikan sangat lemah.

Berdasarkan

hasil

observasi

yang peneliti lakukan

disekolah

melalui

angket

dan

wawancara

pada

umunnya

siswa

berpendapat

bahwa

Fisika merupakan pelajaran

yang

menyulitkan penuh

dengan

rumus

dan

hitungan.

Mereka

sering merasa bosan dan

kurang

antusias

untuk

belajar

Fisika.

Karena

sebagian diantara mereka menyatakan materi yang disajikan kurang menarik serta

model

mengajar

guru

yang kurang

bervariasi.

Dan kondisi

laboratorium

yang

kurang

ditata dan

dirawat

dengan

baik

sehingga menyulitkan

dalam

penggunaannya

sebagi

alat

bantu

belajar bagi

siswa. Ditambah

lagi

dengan

minimnya

media-media

yang

dapat

digUnakan

dalam

mempermudah proses

belajar mengajar.

Satu

dari

beberapa

model

pembelajaran

yang

masih

berlaku dan

sangat

banyak digunakan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional.

Model

ini

sebenarnya sudah

tidak layak

dan

tidak efektif lagi kita

gunakan sepenuhnya

dalam suatu proses pengajaran, dan perlu diubah (Sinta" 2009).

Pada dasarnya

tidak

ada model

pembelajaran yang

tidak

baik termasuk

model

pembelajaran langsung,

hanya saja

diperlukan

keterampilan seorang

guru untuk

dapat

memilih model

yang

memaksimalkan

tercapainya tujuan

pembelajaran

dengan mempertimbangkan

karalferistik

siswa.

Menggunakan

model

yang

tidak

tepat

akan

mengakibatkan

siswa

bosan

dan malas belajar,
(19)

Sebagai seorang mahasiswa

pendidikan

Fisika peneliti

melihat

prospek

model

PBL

untuk diterapkan dalam pembelajaran Fisika. Anggapan bahwa Fisika

adalah mata pelajaran

yang

sulit

dan membosankan, mendorong

peneliti

untuk menguji cobakan model

PBL

sebagai solusi dari permasalahan

ini.

Dari beberapa hasil penelitian yang telah peneliti peroleh berkaitan dengan

PBL

menerangkan

bahwa

terjadi

peningkatan

yang signifikan

bila

dibanding

pembelajaran konvensional.

Heni

Rusnayati, dan

Eka

Cahya Prima

(201l)

hasil

penelitian menu4iukkan

bahwa

adanya pengaruh

signifikan

penerapan model

pembelajaran tersebut terhadap peningkatan penguas:uul konsep elastisitas pada

kelas

eksperimen

dengan

kategori

tinggi, lebih tinggi

peningkatannya

dibandingkan dengan

kelas

kontrol

yang terkategori

sedang, adanya pengaruh

signifikan

penerapan

model

pembelajaran

tersebut terhadap

peningkatan

keterampilan proses sains dengan

kategori

tinggi, lebih tinggi

peningkatannya

dibandingkan dengan kelas

kontrol

yang mengalami peningkatan dengan kategori sedang.

Berdasarkan

latar

belakang masalah

di

atas peneliti

tertarik

untuk

mengadakan

penelitian

yang

berjudul

:

"Analisis

Kemampuan

Prasyarat

Matematika Dan

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

Fisika

Siswa

Pada Pembelajaran Menggunakan Model Problem Based

Learning".

1.2

Identifikasi

Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah yang telah

dukemukakan

maka dapat
(20)

l.

Proses

belajar

masih

bersifat

konvensional

dan guru

kurang

mengvariasikan

model

pembelajaran,sehingga

proses

belajar

mengajar kurang bermakna.

2.

Rendahnya kemampuan Matematika siswa.

3.

Rendahnya kemampuan pemecahan masalatr siswa

4.

Akivitas

siswa

dalam proses

belajar mengajar, khusus

nya

pada materi

Fisika kurang telihat.

5.

Media

pemhlajaran

yang tidak memadai.

6.

Laboratorium yang kurang dirawat dengan baik.

1.3 Pembatasan

Masalah

Permasalahan yang akan

diteliti

dalam penelitian

di

SMA

Swasta Pancabudi

Medan diberi beberapa batasan agar

lebih

terarah pada

tujuan

yang diharapkan,

masalah yang akan

dikaji

dalam penelitian

ini

:

l.

Penggunaan

model

pembebalajaran

Problem

Based

Learning

terhadap

kemampuan pemecahan masalah Fisika siswa.

2.

Penggunaan

model

pembebalajaran

langsung

terhadap

kemampuan

pemecahan masalah Fisika siswa.

(21)

1.4 Rumusan

Masalah

Berdasarkan

latar

belakang,

identifftasi

dan

batasan

masalah

yang

telatr dikemukakan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1.

Apakah

terdapat

perbedaan

kemampuan pemecahan

masalah

Fisika

siswa

yang dibelajarkan

dengan

model

Problem Base

Learning

dibandingkan

siswa

yang dibelajarkan dengan model Direct Instraction?

2.

Apakah

terdapat

perbedaan

kemampuan pemecahan

masalah

Fisika

siswa

yang memilki

kemampuan

prasyarat

Matematika

tinggi

dan kemampuan prasyarat

Matematika

rendah.

3.

Apakah

terdapat

interaksi

antara

model

belajar

dengan kemampuan

prasyarat

Matematika

siswa dalam mempengaruhi

kemampuan

pemecahan masalah Fisika siswa ?

l.S.Tujuan

Penelitian

Secara

umum tujuan penelitian

ini

adalah

untuk

memperoleh

gambaran

tentang

pengaruh model problem

based

learning

dan model

pembelajaran

langsung

serta kemampuan mate-matika

siswa

terhadap kemampuan pemecahan

masalah

siswa

pada mata

pelajaran

Fisik4

sedangkan secara

khusus

tujuan penelitian

ini

adalah :
(22)

untuk

mengetahui

perbedaan kemampuan pemecahan

masalah

Fisika

siswa

yang

memilki kemampuan prasyarat

Matematika

tinggi

dan kemampuan prasyarat

Matematika

rendah.

Untuk

mengetahui

interaksi

antara

model

belajar

dengan kemampuan

prasyarat

siswa dalam mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah Fisika siswa.

l.6.Manfaat

Penelitia

Hasil

yang

diperoleh

dalam penelitian

ini

diharapkan

dapat

bermanfaat

secara

teoritis

maupun praktis.

1.6.1. Manfaat

Secara

Teoritis

Secara

teoritis

penelitian

ini

bermanfaat

memperkaya pengetahuan untuk

meningkatkan

kualitas

pembelajman

khususnya

yang

berkaitan

dengan penerapan model pembelajaran Problem Base

Learning

dan model pembelajaran langsung. Selain

itu

manfaat secara teoritis adalah sebagai sumbangan pemikiran

dan

bahan

acuan

bagi

guru,

pengelol4

pengembang, lembaga pendidikan dan

peneliti

selanjutnya

yang

ingin

mengkaji

lebih mendalam

tentang

hasil

penerapan model pembalajaran dan kemampuan Fisika

siswa

serta pengaruhnya terhjadap

hasil

belajar Fisika siswa.

1.6.2. Manfaat

Secara

Praktis

Manfaat

praktis

dad

penelitian

ini

diantaranya

adalah

sebagai

bahan pertimbangan dan

alternatif

bagi

guru

dalam

memilih

dan

merancang

model

pembelajaran yang menyenangkan bagi

siswa

dan memaksimalkan pencapaian
(23)

tujuan pembelajaran, selain

itu

juga

memberikan

gambaran

bagi guru tentang

efektifitas

dan

efesiensi

aplikasi model

pembelajaran Problem Based

Learning

berdasarkan kemampuan

Fisika

siswa dan dapat

juga

dijadikan

pedoman untuk penelitian selanjutrya.

l.7.Definisi

Operasional

Penelitian

ini

terdiri

dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebas

terdiri

dari

model

pembelajaran

PBL

dan

kemampuan prasyarat

Matematika

siswa .dengan

rincian model

PBL, Model

DI

dan kemampuan prasyarat Matematika

yang

tinggi

dan kemampuan prasyarat

Matematika

rendah.

Variabel

terikatnya adatah kemampuan pemecatran masalah Fisika.

Untuk

kesalahan penafsiran dari variabel penelitian

ini

maka

berikut

ini

dikemukakan

definisi

operasional

dari

masing-masing

variabel

tersebut.

1.

Penerapan

model

pembelajaran

berbasis masalah dimaksudkan

untuk

meningkatkan partisipasi

dan

prestasi

belajar

siswa

karena

melalui

pembelajaran

ini

siswa belajar bagaimana menggunakan konsep

dan

proses interaksi untuk menilai

apa

yang mereka ketahui,

mengidentifikasi

apa yang

ingin

diketahui,

mengumpulkan

informasi

dan

secara

kolaborasi

mengevaluasi

hipotesisnya

berdasarkan

data

yang telah

dikumpulkan

(William&

Shelagh) .

2.

Kemampuan Prasyarat

Matematika

siswa adalah cara

yang

konsisten yang

dilakukan

siswa dalam menangkap stimulus atau

informasi,

cara mengingat,
(24)

10

emosi, lingkungan sosial, kondisi

fisik

dan psikis siswa.

Lima

alasan perlunya belajar Matematika karena Matematika merupakan

(1)

sarana

berpikir

yang

jelas

dan logis,

(2)

sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari,

(3)

sarana mengenal

pola-pola

hubungan

dan

generalisasi pengalaman, (4)

sarana untuk mengembangkan kreativitas dan

(5)

sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Cornelius (Abdurrahman, 2009).

3.

Pemecahan masalah merupakan salah satu

tipe

keterampilan intelektual yang

menurut Gagn6

lebih tinggi

derajatnya

dan lebih

kompleks

dad

tipe

keterampilan intelektual lainnya.

Gagn6

(1992)

berpendapat

bahwa

dalam menyelesaikan pemecahan masalah

diperlukan

aturan

kompleks

atau aturan

tingkat

tinggi

dan aturan tingkat

tinggi

dapat dicapai setelah menguasai afuran

dan

konsep

terdefinisi. Demikian

pula

aturan

dan

konsep

terdefinisi

dapat
(25)

83

BAB V

KESIMPULAI\I DAN

SARAN

A.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil

penelitian

yang

telah

diuraikan

pada bab sebelumnya"

maka dapat diatarik

kesimpulan

sabagi berikut :

l.

Berdasarkan

hasil

data

diperoleh

kesimpulan

adanya

perbedaan

kemampuan pemecatran

masalah

Fisika

siswa

yang

dibelajarkan

dengan

model Problem

Base

Learning

dibandingkan

siswa

yang

dibelajarkan

dengan

model Direct Instraction Dan

kemampuan pemecahan masalah

Fisika

siswa yang

dibelajarkan

dengan model Problem Base

Learning

lebrh

baik

dibandingkan

siswa

yang

dibelajarkan dengan

model

Direct

Instrqction.

2.

Berdasarkan perhitungan

diproleh

kesimpulan, hipotesis menolak

Ho.

Yang

artinya

terdapat

perbedaan kemampuan pemecahan

masalah

Fisika

siswa

yang

memilki

kemampuan

prasyarat

Matematika

tinggi

dan

kemampuan prasyarat

Matematika

rendah. Dan kemampuan pemecahan

masalah

Fisika

siswa

yang

memilki

kemampuan

prasyarat

Matematika

tinggi

lebih

baik

dibandingkan kemampuan prasyarat

Matematika

rendah.

3.

Berdasarkan

data

yang

diperoleh

disimpulkan

bahwa

terdapat interaksi antara

model

pembelajaran dengan kemampuan

Matematika siswa.

tetapi

tidak

kedua

model yang

mengalami interaksi,

adapun

model yang

lebih
(26)

84

B.

Saran

Berdasarkan hasil

analisis

data dan

kesimpulan

yang

dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal

berikut

:

l.

Model

pembelajaran

PBL

ini

dapat digunakan sebagai

alternatif

dalam

pembelajaran pada materi momentum dan impuls.

2.

Peneliti harus

lebih selektif

dalam penggunaan

waktu

dalam palaksanaan

pembelajaran.

3.

Kepada

peneliti

selanjutnya

yang

ingin

meneliti

pennasa

lahan

yang sama disarankan

melakkukan penelitian pada

lokasi

dan

materi

yang

berbeda

serta

terlebih

dahulu memperhatikan kelemehan-kelemahalam dalam penelitian

ini

untuk mencapai

hasil

belajar

yang lebih baik.

4.

Kepada

peneiliti

selanjutnya

dianjurkan

untuk memilih

instrumen yang

bervariasi

tingkat

kesulitannya" agar

nilai

hasil kemampuan yang

dimiliki

(27)

85

DAFTAR PUSTAKA

Abdunahman, Mulyono.2009. Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Jakarta : Rineka cipta

Akhmad.20l2. Cara

memecahkan masalah,

jumal

ilmu

pendidikan

(online)

h@ ://akhmadfarhan.wordpress.corn/2 0 12 / 02 /26 lcara-memecahkan-masalah/, diakses 28

juni

2012).

Alumisaf,2007.

Rendah, prestasi Matematika indonesiajurnal

(online)

(http://alumnisaf.blogspot.com/2007/09/rendah-prestasi-matematika-indon

esia.htnl.diakses 28

juni

2012)

Andres

dkk.

2008.Math

Skills

and Everyday Problem Solving,

journal of

economics and finance education,vol 7, hal 7 -

20.

Arikunto.2 0D8.Dasar-dasar evaluasi pendidilmn. Jakarta :

Bumi

aksara

Arikunto,Suharsimi.2005. Manaj emen P enelitian. Jakafia : Rineka Cipta

Arends.2008

. Learning

to

teach

belajar

untuk mengajar. Yogyakarta

:

Pustaka

belajar

Djamilah.20l0.

Problem base lerning dan contoh implementasinyajurnal (online)

%202011-djamilah.odf. diakses 28

juni

2008)
(28)

86

Erik

de

graaff.2003.Charateristics

of

problem-based

learning,Tempus

Publication,Vol. I 9.hal 657 -662.

Gagn6,R.M,

Briggs,

L.J

dan

wager,

w.w

(lggz). principles

of

Instructionol

Design (4"d ed).Orlando:

Holt,

Rinehart and Winstone, Inc.

Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Gasindo

Gunawan.20l

l.

Varians disain faktorial,(online). .(h@://staff.unila.ac.id/radengun

awanlfiles/2011109109.-varian-disain-faktorial.pdfi diakses 28

juni

2008).

Hamalik,

2001.

Proses belajar mengajar,jakarta : bumi aksara.

Harini, Fina

Listiana. 2aa6.

Keefelaifan

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe Jigsaw terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah

Siswa Kelas VII SMPN

I

Wonosobo Tahun Pelaiaran 2005/2006 pada Polwk Bahasan Segiempat.

Tesis tidak diterbitkan. Jurusan Matematika

FMIPA

UNNES.

Heller,

P.

1992. Teaching

problem solving through

coperative

gruoping

part , group and

individual

problem solving. American Journal

of

Physics. July

1992

Heni

Rusnayati,

Eka

cahya Prima

.201r.

"Penerapan

Model

Pembelajaran
(29)

87

Hudoj o. 1 9 98. Mengai ar B e I aj ar Mat ematilu. J akarta:P2LPTK

Ibrahim.

2000. Pembelajaran berdasarkan

masalsh.

Srnabaya: Unesa university pres

Jauhar.2gl!.

Implementasi

paikem

dari

behovioristik sampai

Konstruktivisti. Jakarta: Prestasi pustaka publisher

Joyce. 1992. Models of teaching. Fourth edition

Kardi.2000. Pengajaran langsung. Surabaya : Universitas negeri surabaya University press.

Mark

j

newman.2005. Problem Based Learning.

joumal of

veterenary,

Vol

32,hal 12-20.

Nur

dan

Kardi.

2000. Pengaiaran langsung. Pusat sains dan matematika

Sekolah program pasca sarjana. Unesa

Nurhayati.21l2.

Peranan

Model

Pembelajaran

Berbasis Masalah

Terhadap

Kemampuan Memecahkan

Masalah

Fisika

Pada Siswa Sma

Negeri I

Anggeraja Kabupaten Enrekang. Journal

from

Universitas

Negeri

Maknssar (online).

(Dipublikasikan).(http://://digrlib.

unm.ac.

Polya. 1985" How to solve

it

. A

new

aspect

of

mathematical method (2d

ed)' Princeton, New Jersey : Princeton University Press'
(30)

88

Fisika kelas

X-efektif-2 SMA Antartika

Sidoarjo oleh

Aji

Mardika Putra".

Upt

perpustalraan universitas

negeri

malag..(ottline),(

http://librarv

.um.ac.id/ptk/index.php?moddetail&id:5

3 3 9 1

)

Riduwan. 2005.

Belajar Mudah Penelitian

Untuk

Guru,

Karyawan dan Peneliti

Pemula, Bandung : Alfabeta.

Rosenshine. 2008.

Five

meanings

af direct

instruetion:center on

innovation

And

improvement

Rusman.20

ll

.Model-model pembelai aran - Jakarka :Rajawali pers

Sagala, S aifu l. 2 0 0 3 . Ko n s e

p

d an m a lqra p e m b e I ai ar an. Bandtttg:alfabeta

Sagala,

&

Gultom. 2071.Praldik etiko pendidikan.

Bandung

:alfabeta

Sagal4Saiful .20 10. Supervis i pemb e lai ar an. Bandung : Alfabeta

Slameto. 2005. Belajar danfalaor-falAor yang mempengaruhi- Jakarla: Rineka

Cipta

Sinta

2g69.Pembelajman konvensional,

jurnal

(online)

(http:i/

xpresiriau. confteroka/artikel-tulisan-pndidikan/pembelajaran, diakses pada 28

juni

2a],2)

sudrajat.20lo.

Definisi

pendidikan

menurut

uu

no. 2A

tahun

2ao3

Sisdiknas,(online),(http:/lakhmadsudrajat.wordpress.com/2010ll2l04ldefn

(31)

89

Suharyanto,

2008.

Nilai

uan

siswa

indonesia

jurnal

pendidikardonline)

(http ://smu-net.com,200 8, diakses pada 28 j uni 20 I 2)

Sauri,

soffan.20l1.

Strategi pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan pendidikan bermutu,

Jurnal

(online),(http://file.upi.edu/direktori

/frbs

/jur.

pend. bahasa arabll9560420l98301lsofran

sauri/

makalal0

/strategi pembangunan bidang

pendidikan

revisi.pdf, diakses pada 28

juni 2al2)

Sudjana. 20A2. Metode statil{n, bandung: tarsito

Supalan.A.

2005.

Pembelajaran berbasis

masalah

untuk

meningkntkan

kemampuan

pemahaman

dan

representasi

matematik

siswa

sekolah

menengah

pertama.

Tesis

tidak

diterbitkan. Program

Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia.

Suparno. 2000. Te ori perkembangan ka

gnittf i

e an piaget, yayaknrta :kanisius

Taufiqur

Rahman,I997, Hubungan

Prestasi

Belaiar

Matematika

Dengan Prestasi

Belajar

Siswa

Dalam

Mata

Pelajaran

Fisika

di

Kelas

X

SMU

Muhammadiyah

I

Samsrorinda, skripsi tidak dipublikasikan.

Tim

pengembang mkdp

kurikulum

dan pembelajaran (2011).latrilailum dan

P embelai aran Bandung: Raiawali pers

Trianto.2010.

Mendesain

model

pembelaiaran

inovatif-progrestf,

Jakarta kencana prenada media group.

Gambar

TabelLima
3.1. Gambar.Diagram Pelaksanaan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang perbedaan hasil belajar passing sepakbola siswa yang menggunakan metode discovery learning dan konvensional bisa

serta akan meningkatkan kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSU.Natama

[r]

Scanned by CamScanner... Scanned

Tentang : PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS-DINAS DAERAH KOTA JAMBI WALIKOTA JAMBI ttd ARIFIEN MANAP KEPALA BIDANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SEKRETARIAT SUBBAGIAN

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan November 2010 di RT 08 Pedukuhan IX Ngestiharjo Kasihan Bantul terhadap 10 orang ibu yang menghadapi menopause dengan usia

The result of the research indicates that there are seven services provided by International Student Service, such as: Welcoming and Orientation Service, Immigration and

Konsentrasi nitrat di