(halam an)O
CIJ
IHGFEDCBA
~ O C D
~ibunJahar
e C U N P A O )
Q C N O N U N P A O )
(
)
o
Senin • Selasa0
Rabu0
Kamis0
Jumet--.,--2---3---4--S-(!j--:;---S---g---ro--
11'
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
o
Jan0
Peb0
Mar0
Apr0
M e;b
Jun0
Jui0
Agso
Sabtu0
Minggu ~12
13
14
15
16
27
28
29
30
31
OSep
OOkt
ONov
e D e y / 'S
A M PA H m asihm enjadi salah satu m asalah di K ota B andung. T engok saja di setiap tem pat pem buangan sem entara, sam pah-sam pah, selalu m enum puk dan . m enim bulkan bau m en ye-ngat, padahal tidak setiap jam sam pah-sam pah ini diangkut ke tem pat pem bu-angan akhir.U paya m engatasi sam pah sudah banyak dilakukan, salah satunya dengan cara m enjadikan kom pos. Sudah ada w ilayah yang lim bah sam pah rum ah tangganya ditam pung dan diolah m enjadi kom pos. Padahal sebenam ya ada cara m udah bagi setiap rum ah untuk
A D U K
K O M P O S
- S e o r a n g
w a r g a
m e n g a d u k
b a h a n
p e m b u a t
k o m p o s d i
T a k a k u r a .
0 0 £ T A K ttK U A
Sampah Tak Berbau
Meski
DisimpaT! di dalam Rumah
O le h S IT I F A T IM A H
m em bantu m engatasi m asalah sam pah. C ukup dengan m em buang sam pah di
Takakura,
kita sudah ikut m em bantu m engatasi sam pah.T akakura adalah sua tu tnetode pengom posan kering yang cocok untuk sam pah organik dapur rum ah tangga. M etode yang diciptakan seorang profesor asal Jepang ini dikem -bangkan oleh ibu-ibu rum ah tangga serta ibu guru yang tergabung dalam L SM Peduli L ingkungan di K elurahan T am an Sari, K ecam atan B andung W etan.
TRIBUN JABAR ISITI FATlM AH
"A w alnya kam i ingin m engem bangkan setelah m elihat kejadian di L euw i-gajah, sedih. D an m elihat banyak sam pah di jalan-jalan K ota B andung, sebagai w arga B andung saya m alu," kata,K etua L SM Peduli L ingkungan, Siti A isyah, saat ditem ui di acara E ntrepre-neurship and E cological E xhibition yang digelar H im a E SP U npad di K am pus U npad, Jalan D ipatiukur, Senin (5/12).
M enurut A isyah, sam pah rum ah tangga yang dihasil-kan lebih 3 juta penduduk K ota B andung setiap hari m encapai sekitar 2.000 ton atau 6.195 m eter kubik, yang terdiri atas 65 persen sam pah organik, 10 persen kertas, 2· persen plastik, 1 perseri pecahan beling, 1 persen -kain, 8 persen logam rdan 13 persen lain-lain. Sam pah organik yang tercam pur dengan sam pah anorganik m enjadi sam pah utam a penyebab pencem aran lingkungan dengan terlepas-nya karbon dari sam pah ke udara yang m enam bah pem anasan global.
U ntuk m engatasinya, bisa dengan cara daur ulang. M enurut A isyah, daur ulang dengan m etode T akakura relatif lebih m udah dalam penggunaan dan pem buat-annya. Selain itu, prosesnya tidak m enirnbulkan bau yang m enyengat. .
. "Fisik dari T akakura seperti tem pat sam pah biasa dan dengan beragam w am a m enarik. Jadi bisa ditem patkan di sudut ruangan m ana pun. Ini juga bisa m eningkatkan pola hidup sehat keluarga dan hasilnya berupa pupuk kom pos yang dapat ber-m anfaat untuk tanaber-m an," ujar ibu rum ah tangga ini.
-~ ~ ~
K H p in g H U ID 3 S O D -p ad 2 0 1 1
T akakura sendiri berupa keranjang sam pah yang di dalam nya diletakkan kardus bekas dan dua kain asa atau bantalan sekam yang diletakkan pada bagian baw ah dan bagian atas di baw ah penutup. D i antara dua bantalan sekam , taruh
starter
yang diolah ari cam puran 1 em ber dedak, 3 em ber sekam , 1/3 em ber tanah, 1/3 em ber hum us, 1/ 3 em ber pupuk kandang, 1 .em ber air sum ur, dan 5 sendok m akan gula pasir.C ara penggunaann,ya, dengan m enggunakan sekop, gali lubang
starter
tadi, lalu m asukkan sam pah ke lubang tersebut. Setelah itu tim bun sam pah denganstarter
atau aduk rata dan tutup kem bali dengan bantalan sekam . B aru tutup kem bali T akakura. "A im ya jangan pakai air ledeng karena m engandung {kaporit, bakteri bisa m ati.G unakan air sum ur, air bor, atau bisa juga air m in ral," ujam ya.
M etode ini, kata N ung K om alasari (38), anggota L SM Peduli L ingkungan, sudah lam a dikenal, hanya saja baru dikenalkan kepada w arga dua tahun belakangan ini. Sejauh ini T akakura baru dim anfaat-kan oleh beberapa instansi,-ibu-ibu PK K , dan sejum lah rum ah di Jalan T urangga.
"H arapannya, m etode ini bisadim anfaatkan oleh banyak w arga, I< 'hususnya di setiap rum ah. M em ang . aw alnya perlu dilatih