• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa : studi kasus siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa : studi kasus siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta."

Copied!
204
0
0

Teks penuh

(1)

xi

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE

PENGAJARAN, MEDIA PENGAJARAN, DAN PENGELOLAAN

KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA

Studi kasus pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngagik

Christina Merry Nilawati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi, (2) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi, (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi, (4) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di SMA Negeri 1 Ngaglik, tahun ajaran 2009/2010. Populasi adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Ngaglik yang mengikuti mata pelajaran ekonomi. Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik yang berjumlah 113 siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2009. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data penelitian menggunakan regresi sederhana dan regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi (rx1y =

0,108 dengan thitung = 1,083 < ttabel = 1,984), (2) tidak ada pengaruh yang signifikan

persepsi siswa tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi (rx2y =

0,097 dengan thitung = 0,968 < ttabel = 1,984), (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi

siswa tentang pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi (rx3y = 0,254

dengan thitung = 2,615 < ttabel = 1,984), (4) tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi

siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi ((Rx1,2,3)y = 0,260 dengan Fhitung =

(2)

xii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STUDENTS’ PERCEPTION OF

LEARNING METHOD, LEARNING MEDIA, AND CLASS

MANAGEMENT TOWARDS STUDENTS’ ECONOMICS

LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study on the Eleventh Grade of Social Department of Ngaglik 1 Senior High School

Christina Merry Nilawati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

The research aims to find out whether: (1) there is significant influence of students’ perception of learning method towards learning achievement in studying economics, (2) there is significant influence of students’ perception of learning media towards learning achievement in studying economics, (3) there is significant influence of students’ perception of class management towards learning achievement in studying economics, (4) there is significant influence of students’ perception of learning method, learning media, class management simultaneously towards learning achievement in studying economics.

It is a case study at Ngaglik 1 Senior High School, in 2009/2010 period. The population was students of Ngaglik 1 Senior High School who took economics. The samples were 113 students of the eleventh grade of Ngaglik 1 Senior High School. This research was done from November to December 2009. Samples of the research were draw by using purposive sampling technique. Techniques of data analysis were simple regression analysis and double regression analysis.

The result shows that: (1) there is no significant influence of students’ perception of learning method towards learning achievement in studying economics (rx1y = 0,108 tcount = 1,083 < ttable = 1,984), (2) there is no significant influence of

students’ perception of learning media towards learning achievement in studying economics (rx2y = 0,097 tcount = 0,968 < ttable = 1,984), (3) there is significant

influence of students’ perception of class management towards learning achievement in studying economics (rx3y = 0,254 tcount = 2,615 < ttable = 1,984), (4) there is no

(3)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE

PENGAJARAN, MEDIA PENGAJARAN, DAN PENGELOLAAN

KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA

Studi Kasus: Siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Christina Merry Nilawati 051334055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE

PENGAJARAN, MEDIA PENGAJARAN, DAN PENGELOLAAN

KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA

Studi Kasus: Siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Christina Merry Nilawati 051334055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

PERSEMBAHAN

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah

pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.

Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan

kamu dicobai melampaui kekuatanmu Pada waktu kamu

dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar sehingga

kamu dapat menanggungnya.(I Korintus 10:13)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

¾ Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

¾ Bapak dan Ibu tercinta

¾ Kakak-kakak dan adikku tersayang:

(8)

v

MOTTO

Tuhan jadikan semua indah pada waktunya

Doa mengubah segala-galanya

Selalu ada harapan untuk masa depan yang lebih baik

Terimalah hidup apa adanya karena dengan belajar menerima

kita akan tahu apa arti hidup kita sebenarnya.

Hak istimewa seumur hidup adalah menjadi diri sendiri (Joseph

Compbell)

Sesungguhnya mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut

akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setianya

(9)
(10)
(11)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kasih dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran media pengajaran dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa”. Penyusunan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan , bimbingan, semangat, motivasi, dan doa dari berbagai pihak yang mendukung penulis dalam penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Benedecta Indah N., S.Pd., S.I.P, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan kritik maupun saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si dan Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

(12)

ix

7. Mbak Aris dan Pak Wawiek serta segenap staff Administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberi informasi dan membantu kelancaran dalam proses belajar mengajar.

8. Bapak Drs. Suharno selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngaglik yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Segenap staff pengajar, tenaga administrasi dan siswa kelas XI IPS tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1 Ngaglik atas bantuan dan kerja samanya selama penulis melakukan penelitian.

10.Kedua orang tuaku (Bapak dan Ibu) yang telah memberikan kasih sayang, doa, semangat dan motivasi.

11.Kakak-kakakku (danik dan siska) dan adikku (putra) yang telah memberikan kasih sayang, doa, semangat, motivasi, bantuan dan nasehat. Thanks dah mau dengerin semua keluh kesahku selama ngerjain skripsi ini.

12.Mas Anton yang telah memberikan semangat dan motivasi. Makasih dah mau bantuin semua hal yang berhubungan dengan komputer.

13.Pakde dan Budhe: Pakde Yet, Pakde pur dan Budhe Yuni.

14.Saudara-saudaraku: Mbak dewi&sinyong, Tanti&Gewor, Deva, Desi, Rahmat, dan Deto.

15.Sahabatku: Rini dan Dwi (thanks atas doa, semangat, motivasi, bantuan dan kebersamaan yang kita lalui bersama selama ini. Tia (makasih dah mau bantuin ngurus surat ijin penelitian n kasih tahu cara ngolah data).

16.Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2005: Rini, Dwi, Tia, Siska, Lusy, Galuh, Riri, Marsia, Lilis, Ocha, Katarina, Andri, Boim, Rina, Widhi, Asih, Chopy, Whilda, Avilla, Yudha, Maya, Tri, Novi, Rita, Wulan, Ertin, Budiman, Lilik, Eka, Febran, Yansen, Adi, Robert, Wika, Yanto, Kris, Dwi, Itok dan semua teman-teman lainnya. Terima kasih atas semangat dan kerjasamanya selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

(13)

x

Semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Terimakasih

Yogyakarta, 17 Mei 2010

(14)

xi

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE

PENGAJARAN, MEDIA PENGAJARAN, DAN PENGELOLAAN

KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA

Studi kasus pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngagik

Christina Merry Nilawati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi, (2) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi, (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi, (4) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di SMA Negeri 1 Ngaglik, tahun ajaran 2009/2010. Populasi adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Ngaglik yang mengikuti mata pelajaran ekonomi. Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik yang berjumlah 113 siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2009. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data penelitian menggunakan regresi sederhana dan regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi (rx1y =

0,108 dengan thitung = 1,083 < ttabel = 1,984), (2) tidak ada pengaruh yang signifikan

persepsi siswa tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi (rx2y =

0,097 dengan thitung = 0,968 < ttabel = 1,984), (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi

siswa tentang pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi (rx3y = 0,254

dengan thitung = 2,615 < ttabel = 1,984), (4) tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi

siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi ((Rx1,2,3)y = 0,260 dengan Fhitung =

(15)

xii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STUDENTS’ PERCEPTION OF

LEARNING METHOD, LEARNING MEDIA, AND CLASS

MANAGEMENT TOWARDS STUDENTS’ ECONOMICS

LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study on the Eleventh Grade of Social Department of Ngaglik 1 Senior High School

Christina Merry Nilawati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

The research aims to find out whether: (1) there is significant influence of students’ perception of learning method towards learning achievement in studying economics, (2) there is significant influence of students’ perception of learning media towards learning achievement in studying economics, (3) there is significant influence of students’ perception of class management towards learning achievement in studying economics, (4) there is significant influence of students’ perception of learning method, learning media, class management simultaneously towards learning achievement in studying economics.

It is a case study at Ngaglik 1 Senior High School, in 2009/2010 period. The population was students of Ngaglik 1 Senior High School who took economics. The samples were 113 students of the eleventh grade of Ngaglik 1 Senior High School. This research was done from November to December 2009. Samples of the research were draw by using purposive sampling technique. Techniques of data analysis were simple regression analysis and double regression analysis.

The result shows that: (1) there is no significant influence of students’ perception of learning method towards learning achievement in studying economics (rx1y = 0,108 tcount = 1,083 < ttable = 1,984), (2) there is no significant influence of

students’ perception of learning media towards learning achievement in studying economics (rx2y = 0,097 tcount = 0,968 < ttable = 1,984), (3) there is significant

influence of students’ perception of class management towards learning achievement in studying economics (rx3y = 0,254 tcount = 2,615 < ttable = 1,984), (4) there is no

(16)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… HALAMAN PENGESAHAN………... PERSEMBAHAN……….. MOTTO……..……… PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI….……… KATA PENGANTAR………... ABSTRAK………. ABSTRACT………... DAFTAR ISI……….. DAFTAR TABEL……….. DAFTAR GAMBAR………. DAFTAR LAMPIRAN……….. BAB I. PENDAHULUAN………....

A. Latar Belakang Masalah……….. B. Identifikasi Masalah………....

C. Batasan Masalah……….

D. Rumusan Masalah ……….. E. Tujuan Penelitian ………...

(17)

xiv

F. Manfaat Penelitian……….. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……….

A. Belajar………..

B. Prestasi Belajar………

C. Persepsi………...

D. Metode Pengajaran………..

E. Media Pengajaran………

F. Pengelolaan Kelas………... G. Kerangka Berpikir………... H. Paradigma Penelitian ………..

I. Hipotesis……….

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……… A. Jenis Penelitian……… B. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. C. Populasi dan Sampel Penelitian………... D. Variabel dan Pengukurannya………... E. Teknik Pengumpulan Data……….. F. Instrumen Penelitian ………... G. Pengujian Instrumen Penelitian………... H. Teknik Analisis Data………...

(18)

xv

BAB IV. GAMBARAN UMUM……….. A. Sejarah Berdirinya Sekolah………. B. Visi Misi Sekolah……… C. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah……….. D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Ngaglik……….. BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………

A. Deskripsi Data……….

B. Analisis Data………

C. Pembahasan Hasil Penelitian………... BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN………

A. Kesimpulan ……….

B. Keterbatasan……….

C. Saran………...

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Pernyataan Sikap………. Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen Penelitian Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Persepsi Siswa tentang Media Pengajaran Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Persepsi Siswa tentang Pengelolaan Kelas Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Validitas Metode Pengajaran………. Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Validitas Media Pengajaran………... Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Validitas Pengelolaan Kelas……….. Tabel 3.8 Instrumen Interpretasi Reliabilitas………... Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Reliabilitas……… Tabel 4.1 Daftar Sarana dan Ruang……… Tabel 4.2 Daftar Pengadaan Barang dan Gedung……….. Tabel 4.3 Daftar Guru……… Tabel 4.4 Daftar Nama Karyawan………... Tabel 4.5 Daftar Siswa………... Tabel 5.1 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran……… Tabel 5.2 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Media Pengajaran………... Tabel 5.3 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Pengelolaan Kelas………... Tabel 5.4 Interpretasi Prestasi Belajar Siswa………...

(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian (Kuesioner)………. Lampiran 2 Data Induk Penelitian………... Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi……….. Lampiran 4 Kategori Kecenderungan Variabel………... Lampiran 5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas………. Lampiran 6 Uji Normalitas dan Uji Linieritas………. Lampiran 7 Analisis Regresi Sederhana……….. Lampiran 8 Analisis Regresi Ganda……… Lampiran 9Tabel r,f dan t……… Lampiran 10Surat Ijin Penelitian……….

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orang yang mengerjakan suatu aktivitas tertentu pasti berharap sukses

dan berhasil. Misalnya, seorang siswa yang belajar di Sekolah Menengah Atas

secara alami tentu berharap sukses dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di

sekolahnya. Salah satu aspek yang menunjukkan keberhasilan seseorang dalam

pendidikan di sekolah adalah prestasi belajar. Ilmu-ilmu yang diperoleh siswa

dalam pendidikan bersifat kualitatif kemudian dinyatakan secara kuantitatif,

yaitu nilai-nilai atau prestasi belajar.

Prestasi belajar siswa di sekolah dioperasionalisasikan dalam bentuk

indikator yang berupa nilai raport. Raport merupakan rumusan terakhir yang

diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar murid-muridnya

selama masa tertentu. Raport memperlihatkan nilai kemajuan anak dalam

menyerap materi pelajaran yang ditunjukkan dengan angka nol sampai sepuluh.

Raport juga mencantumkan peringkat atau ranking anak dalam kelasnya,

sehingga prestasi belajar anak tersebut dapat dibandingkan dengan prestasi anak

lainnya.

Setiap siswa pada prinsipnya memiliki peluang yang sama untuk bisa

(23)

bahwa setiap siswa memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual,

kemampuan fisik, latar belakang keluarga serta kebiasaan belajar, sehingga

prestasi yang bisa dicapai oleh siswa juga berbeda-beda.

Undang-Undang RI No. 2 tahun 1989, pasal 27, ayat 3 mencantumkan

bahwa: tenaga pengajar merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat

dengan tugas utama mengajar, yang pada pendidikan dasar dan menengah

disebut guru, dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen. Guru sebagai

pendidik atau pengajar merupakan salah satu komponen penting dalam

kesuksesan setiap usaha pendidikan. Dalam hal ini, seorang guru dituntut untuk

lebih kreatif dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa agar tujuan dari

pembelajaran dapat tercapai. Prestasi belajar mungkin juga dipengaruhi oleh

kemampuan keterampilan guru, seperti: kemampuan dalam penggunaan metode

pengajaran, penggunaan media pengajaran, serta kemampuan guru dalam

mengelola kelas (menciptakan situasi kelas yang kondusif). Tidak dapat kita

pungkiri bahwa banyak sekali guru yang saat ini “membosankan” bagi siswa

selama proses belajar mengajar. Kebosanan merupakan masalah yang selalu

terjadi dan orang selalu berusaha menghilangkannya atau setidak-tidaknya

mencoba mengurangi.

Kebosanan juga merupakan masalah besar di sekolah. Siswa-siswa duduk

dengan tenang mendengar dan melihat guru mengajar selama berjam-jam,

sambil terkantuk-kantuk dan penuh dengan kebosanan. Sebagian besar guru

(24)

dan berbicara dengan monoton mulai dari masuk kelas sampai akhir pelajaran.

Oleh sebab itu, siswa juga menginginkan adanya variasi dalam proses belajar,

sehingga menjadi lebih menarik dan lebih berhasil.

Usaha yang dilakukan seorang guru sebagai solusi dari masalah tersebut

adalah dengan menyusun metode pengajaran dengan baik, menggunakan media

pengajaran yang menarik dan efektif serta menciptakan pengelolaan kelas yang

baik. Dipilihnya media pengajaran dan metode pengajaran, didasarkan pada

pertimbangan dan faktor yang berpengaruh pada prestasi belajar. Penggunaan

media dalam pembelajaran dapat menarik perhatian dan membuat siswa mudah

dalam memahami materi. Dipilihnya pengelolaan kelas, didasarkan pada

keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang

optimal yang dapat mendukung dalam penggunaan media dan metode

pengajaran serta jalannya proses belajar mengajar yang efektif. Dengan dapat

dikelolanya tiga hal tersebut (metode pengajaran, media pengajaran dan

pengelolaan kelas) diharapkan tujuan mata pelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut tampak bahwa penggunaan

metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh sebab itu, penulis bermaksud

mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Persepsi Siswa tentang

Metode Pengajaran, Media Pengajaran, dan Pengelolaan Kelas terhadap

Prestasi Belajar Ekonomi Siswa”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada

(25)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa, antara lain:

1.Minat siswa

2.Kecerdasan siswa

3.Lingkungan belajar siswa

4.Motivasi berprestasi

5.Proses belajar mengajar

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas terdapat banyak faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena banyaknya faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa maka peneliti hanya membatasi pada

proses belajar mengajar di sekolah yang menyangkut penggunaan metode

pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas. Ketiga variabel tersebut

dipandang dari sudut pandang siswa berupa persepsi siswa.

Metode pengajaran yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah metode

ceramah, tanya jawab, pemberian tugas belajar, dan kerja kelompok saja. Hal ini

bertujuan agar penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh persepsi siswa

tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap

(26)

membatasi persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan

pengelolaan kelas terhadap guru ekonomi saja.

D. Rumusan Masalah

1.Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode

pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa?

2.Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media

pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa?

3.Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan

kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa?

4.Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode

pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar

ekonomi siswa?

E. Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa

tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa

2.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa

tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa

3.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa

(27)

4.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa

tentang metode pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas terhadap

prestasi belajar ekonomi siswa

F. Manfaat Penelitian

1.Bagi para siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa bahwa

persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan

kelas ada kemungkinan mempengaruhi tercapainya prestasi belajar ekonomi

yang maksimal.

2.Bagi SMA

Penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi SMA

dalam mempersiapkan tenaga pengajar yang handal dan melakukan evaluasi

terhadap kompetensi guru.

3.Bagi peneliti

Penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan tentang

metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas. Penelitian ini

juga merupakan kesempatan bagi penulis untuk berlatih menganalisis suatu

(28)

4.Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan acuan

bagi mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma untuk penelitian

(29)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan

membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan tersebut

tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga

berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat,

watak, dan penyesuaian diri (Sardiman, 1986:13). Menurut Imron (1996:3),

belajar adalah suatu kegiatan pengumpulan pengetahuan. Pengetahuan

tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang disebut

dengan guru. Dimyati Mahmud (1989:121-122) menyatakan bahwa belajar

adalah suatu perubahan tingkah laku, baik yang dapat diamati secara

langsung, dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman.

Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka

belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku menuju

perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang

dibimbing oleh orang yang lebih tahu. Perubahan tersebut diakibatkan oleh

adanya interaksi dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang lebih baik.

(30)

2. Ciri-Ciri Belajar

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diidentifikasi ciri-ciri

belajar sebagai berikut:

a. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat

diamati/pun tingkah laku yang tidak dapat diamati secara langsung.

b. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku yang meliputi tingkah laku

kognitif, afektif, psikomotorik dan campuran.

c. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku yang terjadi melalui

pengalaman dan latihan.

d. Dalam belajar perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif

menetap.

e. Belajar merupakan suatu proses nyata, yang artinya belajar berlangsung

dalam kurun waktu yang cukup lama.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Mulyono (1990:700) prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya

ditunjukkan oleh nilai tes/angka yang diberikan oleh guru. Menurut Winkel

(1985:16) prestasi belajar merupakan suatu percakapan yang nyata yang

dimiliki oleh seseorang dari hasil yang dilakukan. Menurut Masidjo

(31)

menggunakan alat ukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus

dijawab dalam situasi yang telah distandarisasikan yang bertujuan untuk

mengukur hasil belajar individu atau kelompok.

Proses tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk

menambah pengetahuan, yang hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat

diukur dengan menggunakan alat ukur yang disebut tes, hasil yang diperoleh

merupakan suatu bentuk aktualisasi diri. Berdasarkan uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat diukur berdasarkan tolok ukur yaitu

berupa tes. Dengan demikian, hasil belajar yang berupa penilaian sebuah tes

dapat mencerminkan prestasi belajar siswa.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991:130) ada dua faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor

internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, misalnya:faktor

jasmaniah baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, faktor

psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, serta faktor

kematangan fisik maupun psikis. Menurut Tim Penulis Buku Psikologi

Pendidikan dari FIP-IKIP (1997:60), prestasi belajar dikelompokkan menjadi

dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang

belajar, dan faktor yang berasal dari luar diri individu. Faktor yang terdapat di

(32)

faktor fisik. Yang termasuk faktor psikis antara lain ialah:kognitif,

psikomotorik, campuran, kepribadian, dan yang termasuk faktor fisik antara

lain ialah: indera, anggota badan, tubuh, kelenjar, syaraf dan organ-organ

dalam tubuh. Dari uraian ini jelas bila guru harus memperhatikan perbedaan

individu (dalam hal ini siswa) dalam memberi pelajaran kepada mereka,

supaya dapat menagani sesuai dengan kondisi siswanya untuk menunjang

keberhasilan belajar, karena faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa,

satu dengan yang lainnya berbeda.

C. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan proses dimana kita mengorganisir/mengatur dan

menginterpretasikan pola-pola pada suatu lingkungan. Setiap individu

memiliki kemampuan berpikir dan kepekaan yang berbeda-beda dalam

menanggapi suatu rangsangan yang ada disekitarnya. Rangsanga ini berupa

objek-objek yang dapat diketahui melalui panca indera. Dengan demikian,

pola apapun yang ada di sekitarnya dapat diolah dan diinterpretasikan

menurut pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki individu tersebut (Rita L

Atkinson:191). Linda L. Davidoff (1988:232) mengemukakan bahwa persepsi

adalah proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita

untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari

(33)

di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses dimana seorang

individu memiliki penilaian tersendiri mengenai suatu objek berdasar pada

pemahaman dan kepekaan yang dimiliki sehingga melahirkan pemahaman

tersendiri pada objek yang diketahui.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Linda L. Davidoff (1988:234), ada empat hal yang dapat

mempengaruhi persepsi, yaitu:

a. Kesadaran

Suasana hati seseorang akan mempengaruhi pandangan terhadap suatu

objek.

b. Ingatan

Dalam rangka memberikan arti secara terus-menerus maka orang akan

cenderung untuk terus-menerus membandingkan penglihatan, suara, dan

penginderaan lainnya dengan ingatan-ingatan masa lalu yang mirip.

c. Proses informasi

Kita sudah dapat menentukan dan memutuskan data mana yang akan

dihadapi berikutnya dibandingkan dengan situasi lalu dan saat ini, lalu

membuat interpretasi dan evaluasi.

d. Bahasa

Penggunaan bahasa adalah untuk menyampaikan maksud seseorang

(34)

Menurut Miftah Thoha (1988:145-152) terdapat macam-macam faktor

perhatian yang berasal dari luar dan dari dalam yang dapat mempengaruhi

proses seleksi persepsi, yaitu:

a. Faktor dari luar yang terdiri dari pengaruh-pengaruh lingkungan luar,

antara lain:

1) Intensitas

Apabila stimulus dari luar intensitasnya besar maka besar pula hal-hal

tersebut dapat dipahami.

2) Ukuran

Apabila semakin besar ukuran sesuatu obyek maka semakin mudah

untuk bisa diketahui atau dipahami.

3) Keberlawanan

Stimulus dari luar yang penampilannya berlawanan dengan obyek lain

akan semakin menarik perhatian

4) Pengulangan

Stimulus yang berasal dari luar yang diulang-ulang akan memberikan

perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan obyek yang hanya

satu kali dilihat.

5) Gerakan

Orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang

bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dengan obyek

(35)

6) Baru dan familier

Situasi eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat

dipergunakan sebagai penarik perhatian.

b. Faktor dari dalam diri seseorang, antara lain:

1) Proses belajar, semua faktor dari dalam yang membentuk adanya

perhatian kepada sesuatu obyek sehingga menimbulkan adanya

persepsi yang didasarkan dari kekomplekan kejiwaan. Kekomplekan

kejiwaan selaras dengan proses pemahaman atau belajar dan motivasi

yang dipunyai oleh masing-masing individu.

2) Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi, faktor dari

dalam lainnya yang juga menentukan terjadinya persepsi, antara lain

motivasi dan kepribadian yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan

dari proses belajar tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang

amat penting dalam proses pemilihan persepsi.

3) Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur kepribadian sangat erat

hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang mempunyai

(36)

D. Metode Pengajaran

1. Pengertian Metode Pengajaran

Metode pengajaran merupakan cara yang digunakan guru dalam

mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran

(Sudjana, 1989:76). Metode pengajaran juga merupakan suatu alat yang dapat

merupakan suatu bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu

strategi belajar mengajar. Dan karena strategi belajar mengajar merupakan

sarana, alat untuk mencapai tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan

alat pula untuk mencapai tujuan belajar (Hasibuan, 1986:3). Dengan metode

pengajaran diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan

dengan kegiatan belajar mengajar guru. Dalam interaksi ini guru berperan

sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai

penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini berjalan baik kalau siswa

banyak aktif dibandingkan dengan guru. Oleh karenanya metode mengajar

yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam menggunakan sebuah atau

beberapa metode pengajaran (Ahmadi dan Prasetya, 1997:52-53) adalah

bahwa metode pengajaran yang dipergunakan harus dapat:

a.membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa

b.Menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.

(37)

d.Merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan

eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).

e.Mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh

pengetahuan melalui usaha pribadi.

f. Meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya

dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.

g.Menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama

yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Jenis-Jenis Metode Pengajaran

Menurut Ahmadi dan Prasetya (1997:53-57) ada sepuluh jenis metode

pengajaran yaitu:

a. Metode Ceramah

b. Metode Tanya Jawab

c. Metode Diskusi

d. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)

e. Metode Demontrasi dan Eksperimen

f. Metode Kerja Kelompok

g. Metode Sosio Drama

h. Metode Karyawisata

i. Metode Mengajar Beregu

(38)

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan pada bagian bab

pendahuluan maka jenis-jenis metode pengajaran yang akan dibahas disini

adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode pemberian tugas, dan

metode kerja kelompok. Hal ini bertujuan agar penelitian yang bertujuan

mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran, media

pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa ini

lebih terarah.

a. Metode Ceramah

1) Tujuan Penggunaan:

a) Menyampaikan sesuatu kepada orang banyak.

b) Merangsang siswa untuk melakukan suatu pekerjaan.

c) Menyampaikan materi yang cukup banyak dan dimungkinkan

tidak ada metode lain yang sesuai digunakan.

d) Menyampaikan bahan yang berupa instruksi.

2) Kelebihan:

a) Dalam waktu yang singkat guru dapat menyampaikan bahan

sebanyak-banyaknya.

b) Organisasi kelas lebih sederhana tidak perlu mengadakan

pengelompokan siswa seperti pada metode lain.

c) Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan lebih mudah

(39)

d) Guru sebagai penceramah berhasil baik, maka dapat menimbulkan

semangat dan kreasi yang konstruktif.

e) Fleksibel, dalam arti jika waktu sedikit bahan dapat dipersingkat

dan diambil yang penting-penting saja.

3) Kelemahan:

a) Guru sulit untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

bahan-bahan yang diberikan.

b) Kadang-kadang guru cenderung ingin menyampaikan bahan yang

sebanyak-banyaknya hingga bersifat pemompaan.

c) Siswa cenderung menjadi pasif dan adanya kemungkinan kurang

tepat dalam mengambil kesimpulan karena guru menyampaikan

bahan pelajaran secara lisan.

d) Jika guru tidak memperhatikan segi-segi psikologis dari siswa,

ceramah dapat bersifat ngelantur dan membosankan. Sebaliknya

kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan humor,

maka inti dan isi ceramah menjadi kabur.

4) Saran-Saran:

a) Bahan pelajaran harus disesuaikan dengan taraf kejiwaan siswa,

lingkungan sosial siswa, serta lingkungan kebudayaan.

b) Bahasa supaya diperhatikan: ucapan, tempo, dan tekanannya.

c) Sikap dan cara berdiri guru sebagai penceramah harus

(40)

d) Dalam memberikan pelajaran supaya diadakan variasi: tanya

jawab, audio visual, dan sebagainya.

b. Metode Tanya Jawab

1) Tujuan Penggunaan:

a) Sebagai ulangan pelajaran yang telah diberikan.

b) Sebagai selingan dalam pembicaraan.

c) Untuk merangsang siswa agar perhatiannya tercurah kepada

masalah yang sedang dibicarakan.

d) Untuk mengarahkan proses berpikir.

2) Kelebihan:

a) Kelas akan hidup karena siswa aktif berpikir dan menyampaikan

pikiran melalui berbicara.

b) Dapat melatih siswa agar berani mengembangkan pendapatnya

dengan lisan secara teratur.

c) Apabila ada perbedaan pendapat yang timbul diantara siswa atau

antara siswa dengan guru dapat membawa kelas pada suasana

diskusi.

3) Kelemahan:

a) Apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu untuk

(41)

b) Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian siswa,

terutama apabila terdapat jawaban-jawaban yang kebetulan

menarik perhatiannya, tetapi bukan sasarannya yang dituju.

c) Dapat menghambat cara berpikir apabila guru kurang pandai

dalam menyajikan materi pelajaran.

d) Situasi persaingan bisa timbul apabila guru kurang menguasai

teknik pemakaian metode ini.

4) Saran-Saran:

a) Pertanyaan-pertanyaan hendaknya ditujukan kepada seluruh kelas.

b) Giliran menjawab secara merata tidak hanya terpusat kepada siswa

tertentu.

c) Menerapkan kemungkinan jawaban pertanyaan, apakah

mengandung banyak masalah ataukah hanya terbatas pada jawaban

“ya” atau “tidak”.

c. Metode Pemberian tugas

1) Tujuan Penggunaan:

a) Agar semua pengetahuan yang diterima siswa menjadi lebih

menetap.

b) Untuk mengaktifkan siswa agar mempelajari sendiri suatu masalah

dengan membaca sendiri, mengerjakan soal-soal sendiri, mencoba

(42)

c) Agar siswa menjadi lebih rajin.

2) Kelebihan:

a) Dapat mengisi waktu luang yang konstruktif.

b) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan

sebab dalam metode ini siswa harus mempertanggungjawabkan

segala sesuatu yang telah dikerjakan.

c) Membiasakan siswa giat belajar.

3) Kelemahan:

a) Seringkali tugas di rumah dikerjakan oleh orang lain sehingga

siswa tidak tahu-menahu mengenai pekerjaan tersebut.

b) Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual siswa

dalam kemampuan dan minat belajar.

c) Seringkali siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup

menyalin hasil pekerjaan temannya.

d) Apabila tugas itu selalu banyak atau berat akan mengganggu

keseimbangan mental siswa.

4) Saran-Saran:

a) Tugas yang diberikan harus jelas sehingga siswa mengerti bentuk

apa yang harus dikerjakan.

b) Waktu untuk menyelesaikan tugas harus cukup.

c) Adanya kontrol yang sistematis sehingga mendorong siswa bekerja

(43)

d) Tugas yang diberikan kepada siswa bersifat:

• Menarik perhatian siswa

• Mendorong siswa untuk mencari, mengalami, dan

menyampaikan.

• Siswa mempunyai kemungkinan dapat menyelesaikan. • Bersifat praktik dan ilmiah.

d. Metode Kerja Kelompok

1) Tujuan Penggunaan:

a) Bila kekurangan alat pengajaran (fasilitas) di dalam kelas.

Seandainya dalam suatu kelas hanya terdapat beberapa buah buku

saja sedangkan kelas terdiri dari siswa yang cukup banyak. Untuk

melaksanakan tugas tersebut harus dibagi dalam beberapa

kelompok sehingga masing-masing kelompok dapat memperoleh

sebuah buku.

b) Bila kemampuan individual siswa berbeda-beda. Dalam hal ini

siswa dapat bekerjasama antara siswa yang pandai dengan siswa

yang kurang pandai begitu juga dengan siswa yang setaraf

kepandaiannya.

c) Apabila terdapat beberapa unit pekerjaan yang perlu diselesaikan

(44)

lebih baik untuk diperinci maka kelas dibagi menjadi beberapa

kelompok menurut jenis kebutuhan dan setiap kelompok

bertanggung jawab terhadap tugas khusus tersebut.

2) Kelebihan:

a) Dapat meningkatkan kualitas kepribadian seperti kerjasama,

toleransi, berpikir kritis, disiplin, dan sebagainya.

b) Siswa yang pandai dalam kelompoknya dapat membantu temannya

memenangkan persaingan antar kelompok.

3) Kelemahan:

a) Memerlukan persiapan-persiapan yang agak rumit apabila

dibandingkan dengan metode lain misalnya dengan metode

ceramah.

b) Apabila terjadi persaingan negatif, hasil pekerjaan akan lebih

memburuk

c) Siswa yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam

kelompoknya dan memungkinkan mempengaruhi kelompoknya

sehingga usaha kelompok tersebut akan gagal.

4) Saran-Saran:

a) Jumlah anggota kelompok jangan terlalu banyak, cukup empat

sampai enam orang setiap kelompok.

b) Kelompok hendaknya dibentuk secara demokratis dan merata,

(45)

c) Jumlah anggota dalam setiap kelompok harus seimbang dan

merata dalam hal perbandingan siswa yang pandai dan yang

kurang pandai, pertimbangan anggota pria dan wanita, dan

sebagainya.

E. Media Pengajaran

1. Pengertian Media Pengajaran

Media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis,

fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai

segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan,

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat

terdorong terlibat dalam proses pembelajaran. Menurut Kosasih (2007:11)

media adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan

dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan

kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran pada diri

siswa. Selain itu media secara mendasar berpotensi memberikan peluang

(46)

2. Jenis-Jenis Media Pengajaran

a. Media grafis

Termasuk di dalamnya media visual, yakni pesan yang akan disampaikan

dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual (menyangkut indera

penglihatan). Media grafis ini meliputi: gambar/foto, sketsa, bagan, grafik,

kartun, poster, peta/globe, papan panel, dan papan bulletin.

b. Media Audio

Media jenis ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan

disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal

(kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Media audio

meliputi:radio, alat perekam, pita magnetic (tape recorder), piringan

hitam, dan laboratorium bahasa.

c. Media proyeksi diam

Media jenis ini mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti

menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya, media grafis

dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang

bersangkutan. Sedangkan pada media proyeksi diam, pesan tersebut harus

diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran. Yang

termasuk media proyeksi diam antara lain film bingkai, film rangkai,

(47)

3. Kriteria Pemilihan Media

Kosasih (2007:14-15) mengungkapkan 5 kriteria pemilihan suatu media

yakni:

a. Tujuan

Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang

dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling

pokok, sedangkan tujuan pengajaran yang lain merupakan kelengkapan

dari kriteria utama ini.

b. Ketepatgunaan

Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari

benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila

yang dipelajari adalah aspek-aspek yang menyangkut gerak, maka media

fim atau video akan lebih tepat.

c. Keadaan siswa

Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari benda

interindividual antara siswa. Misalnya kalau siswa terdorong tipe

auditif/visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan

media visual sedang yang tergolong visual dapat belajar dengan

menggunakan media auditif.

d. Ketersediaan

Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan

(48)

Media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus

tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru.

e. Biaya

Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media,

hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.

F. Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan kondisi yang

optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan maupun

melakukan kegiatan remedial (Hasibuan,1985:85). Gilarso (1993:2)

menyatakan bahwa pengelolaan kelas menunjukkan pada kegiatan yang

menciptakan mempertahankan atau mengembalikan kondisi yang optimal

untuk berlangsungnya proses belajar mengajar, seperti: pembinaan “iklim”

yang baik di kelas, pembinaan hubungan baik antara guru dan siswa serta

antara siswa dengan siswa, menanggapi gangguan yang timbul, menghentikan

tingkah laku siswa yang mengganggu atau mengalihkan perhatian/keterlibatan

kelas, memberi ganjaran/hukuman, penetapan norma kelakuan kelas, dan

(49)

2. Masalah Pengelolaan Kelas

Masalah pengelolaan kelas yang bersumber pada siswa dapat

dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: masalah individual dan masalah

kelompok.

1. Masalah Individual

Dreikurs dan P. Cassel (Gilarso, 1993:5) membedakan empat

kelompok masalah pengelolaan kelas individual. Mereka berpangkal pada

anggapan bahwa semua tingkah-laku individu merupakan upaya untuk

mencapai tujuan pemenuhan suatu kebutuhan, khususnya kebutuhan akan

diri dan kebutuhan diterima dalam kelompoknya. Apabila kebutuhan dasar

tersebut tidak terpenuhi dengan cara-cara biasa dan wajar yang dapat

diterima oleh lingkungan, maka individu tersebut akan berusaha

mencapainya dengan cara-cara lain. Dengan kata lain ia akan berbuat tidak

baik: yakni dengan cara sosial. Perbuatan untuk mencapai empat macam

siasat, yakni:

1) Memancing perhatian, misalnya dengan membadut atau ramai di

kelas, atau bekerja serba lamban sehingga perlu menadapat perhatian.

2) Konfrontasi atau mencari kuasa, misalnya dengan cara membandel,

membantah, bertindak emosional, bermalas, atau selalu “lupa” akan

aturan-aturan yang berlaku.

3) Balas dendam (mungkin karena pernah tersinggung atau merasa

(50)

4) Memboikot, berlagak menyerah atau tidak berdaya, pasif, apatis, acuh

tak acuh, atau bahkan menolak sama sekali melakukan apapun.

2. Masalah Kelompok

L.V.Johnson dan M.A.Bany (Gilarso, 1993:6) mengemukakan tujuh

kategori masalah pengelolaan kelas, yakni:

1) Kelas kurang kompak karena adanya perbedaan jenis

kelamin/suku/status/sosial/timbulnya klik-klik dalam kelas.

2) Kelas “membandel” sukar diatur, suka berontak terhadap peraturan

dan “kebal” terhadap norma tingkah-laku dan ketentuan yang berlaku,

misalnya dengan sengaja berbicara keras-keras di perpustakaan,

membolos, ramai, teriak-teriak, dsb.

3) Kelas bereaksi negatif terhadap salah seorang anggota kelas, misalnya

dengan mengejeki, memojokkan, mengkambing-hitamkan, dsb.

4) Kelas justru membombong anggota kelas yang melanggar norma

kelompok, misalnya memberi dukungan kepada siswa yang

melakukan pelanggaran atau kepala badut kelas.

5) Kelas mudah sekali dialihkan perhatiannya dari tugas yang sedang

dikerjakannya, tidak konsentrasi atau mudah buyar perhatiannya.

6) Semangat kerja rendah, lamban dan malas, serta melakukan aksi protes

terhadap guru karena menganggap tugas-tugas yang diberikan terlalu

(51)

7) Kelas sukar menyesuaikan diri dengan keadaan baru, misalnya

perubahan jadwal dan pergantian guru.

3. Bidang Pengelolaan Kelas

a. BIDANG I: Menciptakan iklim kelas yang baik, dengan cara

pengelolaan kelas yang efektif, pengaturan pelajaran yang luwes dan

lancar, sehingga dapat mempertahankan keterlibatan siswa dan dengan

demikian mencegah terjadinya gangguan. Cara ini dapat disebut positif

atau preventif. Unsur-unsur keterampilan guru:

1) Sikap tanggap

2) Membagi perhatian

3) Memusatkan perhatian kelompok/kelas

4) Memberi petunjuk yang jelas

5) Menghindari kesalahan dalam mengetur kelancaran proses belajar

mengajar

6) Menghindari kesalahan dalam mengatur kecepatan proses belajar

mengajar

b. BIDANG II: Menanggapi permulaan gangguan untuk mempertahankan

keterlibatan siswa dalam kegiatan kelas. Cara ini dapat disebut tindakan

korektif, yang dapat dilaksanakan antara lain dengan jalan:

1) Menegur siswa

(52)

3) Menghindari kesalahan dalam mengatur kelancaran proses belajar

mengajar

4) Menghindari kesalahan dalam mengatur kecepatan proses belajar

mengajar

5) Menghindari kesalahan-kesalahan lain

6) Sikap guru dalam berinteraksi

c. BIDANG III: Mengembalikan kondisi belajar yang baik dengan tindakan

remedial/kuratif/represif bila terjadi gangguan yang berlangsung lama atau

siswa tidak terlibat lagi dalam tugasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan

berbagai cara pendekatan:

1) Modifikasi (=membenahi) perilaku siswa

2) Menciptakan iklim sosio-emosional

3) Pengelolaan proses kelompok

4) Kombinasi atau sintesa cara-cara tersebut

G. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran terhadap Prestasi Belajar

Ekonomi Siswa

Persepsi siswa tentang metode pengajaran adalah suatu penilaian dan

pemberian tanggapan yang dilakukan oleh siswa mengenai cara-cara mengajar

(53)

dengan menggunakan metode pengajaran yang tepat akan memotivasi siswa

untuk lebih mendalami mata pelajaran yang dipelajari.

Dengan demikian, seorang siswa akan melakukan usaha yang optimal.

Usaha yang optimal ini pada umumnya akan menghasilkan hasil belajar yang

optimal juga. Seorang guru yang menurut pandangan siswa mampu

menyajikan metode pengajaran yang tepat merupakan motivasi eksternal yang

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode pengajaran yang dimaksud

dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas serta mata pelajaran yang

ingin disampaikan sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti

pelajaran. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh

yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi

belajar ekonomi siswa.

2. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Media Pengajaran terhadap Prestasi Belajar

Ekonomi Siswa

Persepsi siswa tentang media pengajaran adalah suatu penilaian dan

pemberian tanggapan yang dilakukan oleh siswa melalui alat atau media yang

digunakan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar. Media

pengajaran memiliki keterkaitan dengan prestasi belajar siswa. Seorang guru

yang dapat mempergunakan media sebagai alat komunikasi antara guru

dengan siswa dalam pelajaran, akan lebih membantu siswa dalam memahami

(54)

Dengan demikian, penggunaan media pengajaran akan lebih memacu

siswa untuk belajar sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat. Seorang

guru yang menurut pandangan siswa mampu mengkomunikasikan pelajaran

dengan menggunakan media pelajaran kepada siswa dapat lebih membuat

siswa memahami pelajaran yang dipelajari. Dari uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang

media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.

3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar

Ekonomi Siswa

Persepsi siswa tentang pengelolaan kelas adalah suatu penilaian dan

pemberian tanggapan yang dilakukan oleh siswa mengenai pengaturan dan

pengelolaan kelas yang dilakukan guru sehingga dapat tercipta kondisi yang

dapat memungkinkan pengelolaan pengajaran dapat berlangsung dengan

optimal. Menurut pandangan siswa, guru yang memiliki keterampilan dalam

mengelola kelas adalah guru yang menciptakan memelihara atau

mempertahankan serta mengembalikan kondisi belajar yang optimal apabila

terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Suasana belajar yang

menyenangkan dari adanya pengelolaan kelas, akan dapat memberikan

semangat pada siswa untuk belajar lebih giat. Dari uraian di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang

(55)

4. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran, Media Pengajaran, dan

Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa

Seorang guru yang menurut pandangan siswa dapat menyajikan metode

pengajaran dengan menggunakan media pengajaran, dan memiliki

keterampilan dalam mengelola kelas akan dapat memotivasi siswa untuk

belajar lebih mendalam. Materi pelajaran yang diberikan oleh guru akan lebih

mudah diserap, apabila siswa telah termotivasi untuk belajar. Dengan

demikian diharapkan prestasi belajarpun meningkat. Berdasarkan uraian di

atas, maka ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode

pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas secara bersama-sama

(56)

H. Paradigma Penelitian

Paradigma Umum Penelitian

---

Keterangan :

X1 : Variabel bebas pertama yaitu variabel persepsi siswa tentang metode pengajaran

X2 : Variabel bebas kedua yaitu variabel persepsi siswa tentang media pengajaran

X3 : Variabel bebas ketiga yaitu variabel persepsi siswa tentang pengelolaan pengajaran

Y : Variabel terikat yaitu prestasi belajar ekonomi siswa

: Pengaruh variabel bebas secara individual / parsial terhadap

variabel terikat.

: Pengaruh variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap

variabel terikat X1

X2

X3

(57)

I. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran

terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.

2. Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media pengajaran

terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.

3. Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas

terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.

4. Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran,

media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi

(58)

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian mengenai persepsi

siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa SMA Negeri 1

Ngaglik. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis, kemudian ditarik kesimpulan.

Kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku untuk SMA Negeri 1 Ngaglik.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngaglik, Donoharjo, Sleman

Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2009 sampai dengan Desember

(59)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Ngaglik

yang berjumlah 598 siswa.

2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling dengan menetapkan siswa kelas XI IPS sebagai sampel

yang berjumlah 113 siswa. Pemilihan siswa kelas IX IPS sebagai sampel

didasarkan pertimbangan bahwa siswa kelas X belum memiliki pengalaman

yang lebih luas tentang penggunaan metode pengajaran media pengajaran dan

pengelolaan kelas yang digunakan oleh guru ekonomi dan kelas XII IPS

sedang persiapan Ujian Nasional.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel penelitian

a. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar ekonomi

siswa. Prestasi belajar diukur dengan berdasarkan nilai raport yang

(60)

b. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang metode

pengajaran (XI), persepsi siswa tentang media pengajaran (X2), dan

persepsi siswa tentang pengelolaan kelas (X3).

2. Pengukurannya

Untuk mengukur mengenai persepsi siswa digunakan Skala Likert.

Terdapat dua kategori pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan

negatif yang dinilai dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju. Pembagian sikap menjadi dua kategori ini karena pada dasarnya sikap

seseorang terhadap objek tertentu terdiri dari sikap mendukung (positif), dan

sikap menolak (negatif). Skor yang digunakan untuk menilai

pernyataan-pernyataan yaitu yang berupa pernyataan-pernyataan positif dan pernyataan-pernyataan negatif adalah

[image:60.612.96.530.191.702.2]

seperti tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Tabel Skoring Pernyataan Sikap Berdasarkan Skala Likert

Skor Kriteria Jawaban

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

(61)

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Hasil ini disajikan untuk menghindari jawaban yang asal saja dari responden.

Selanjutnya setelah data-data melalui kuesioner diperoleh maka dilakukan

perhitungan rata-rata data (mean), nilai tengah (median), nilai yang sering muncul

(modus), dan simpangan baku (deviasi). Dalam melakukan analisis diskripsi

tersebut, penulis menggunakan bantuan komputer Program Statistik yaitu SPSS

(Statistical Product and Service Solution). Selanjutnya untuk mengetahui tinggi

rendahnya persepsi siswa mengenai metode pengajaran, media pengajaran, dan

pengelolaan kelas maka dibuat penilaian berdasarkan Penilaian Acuan Patokan

(PAP) Tipe II.

E. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Teknik ini digunakan untuk mengetahui persepsi siswa tentang metode

pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas di SMA Negeri 1

Ngaglik. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan dikutip dari skripsi

yang dibuat oleh Valentina Dewi Yunianti, Mahasiswa Pendidikan Akuntansi

(62)

b. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai persepsi siswa

dengan melihat dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya

dengan penelitian ini yaitu berupa nilai raport siswa kelas XI dan gambaran

umum sekolah.

F. Instrumen Penelitian

Tolok ukur yang digunakan untuk menilai persepsi siswa tentang metode

pengajaran, persepsi siswa tentang media pengajaran, dan persepsi siswa tentang

[image:62.612.96.536.195.695.2]

pengelolaan kelas adalah seperti tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Kisi-kisi kuesioner

Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Tentang Metode Pengajaran

No Tolok Ukur Pernyataan Positif

(nomor item dalam

kuesioner)

Pernyataan Negatif

(nomor item dalam

kuesioner)

1 Membangkitkan motivasi,

minat atau gairah belajar

siswa

1,6 -

2 Menjamin perkembangan

kegiatan pribadi siswa

(63)

3 Memberikan kesempatan

bagi siswa untuk

mewujudkan hasil karya

- 8

4 Merangsang keinginan siswa

untuk belajar lebih lanjut

3 -

5 Mendidik siswa dalam teknik

belajar sendiri dan cara

memperoleh pengetahuan

melalui usaha pribadi

4 10

6 Meniadakan penyajian yang

bersifat verbalitas dan

menggantinya dengan

pengalaman yang nyata

5 -

7 Menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai

dan sikap-sikap utama yang

diharapkan dalam kebiasaan

cara bekerja yang baik dalam

kehidupan sehari-hari

(64)
[image:64.612.96.535.185.620.2]

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Kuesioner

Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Tentang Media Pengajaran

No Tolok Ukur Pernyataan Positif

(nomor item

dalam kuesioner)

Pernyataan Negatif

(nomor item dalam

kuesioner)

1 Ketepatan dengan tujuan

pengajaran

13 -

2 Dukungan terhadap isi bahan

pengajaran

12,17 -

3 Kemudahan memperoleh

media

11,14 -

4 Keterampilan guru dalam

menggunakannya

18,19 -

5 Tersedianya waktu untuk

menggunakannya

16 -

6 Sesuai dengan taraf berpikir

siswa

(65)
[image:65.612.96.536.187.701.2]

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Kuesioner

Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Tentang Pengelolaan Kelas

No Tolok Ukur Pernyataan Positif

(nomor item dalam

kuesioner)

Pernyataan Negatif

(nomor item dalam

kuesioner)

A Bidang I: Menciptakan iklim

kelas yang baik

1 Sikap tanggap 20,26 -

2 Membagi perhatian - 21

3 Memusatkan perhatian

kelompok/kelas

22 -

4 Memberi petunjuk yang jelas 23 -

5 Menghindari kesalahan dalam

mengatur kelancaran proses

belajar mengajar

- 24

6 Menghindari kesalahan dalam

mengatur kecepatan proses

belajar mengajar

- 25

B Bidang II: Menanggapi

(66)

mempertahankan keterlibatan

siswa dalam kegiatan kelas

1 Menegur siswa - 27

2 Memberi bombongan 28 -

3 Menghindari kesalahan dalam

mengatur kelancaran proses

belajar mengajar

- 29

4 Menghindari kesalahan dalam

mengatur kecepatan proses

belajar mengajar

- 30

5 Menghindari

kesalahan-kesalahan lain

32 31

6 Sikap guru dalam berinteraksi 33 -

C Bidang III: Mengembalikan

kondisi belajar yang baik

dengan tindakan

remedial/kuratif/represif bila

terjadi gangguan yang

berlangsung lama atau siswa

tidak terlibat lagi dalam

(67)

1 Modifikasi (membenahi)

perilaku siswa

34 35

2 Menciptakan iklim

sosio-emosional

36 -

3 Pengelolaan proses kelompok 37 38

4 Kombinasi atau sintesa

cara-cara tersebut

39,40 -

G. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan dan bisa mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1998:160). Menurut Arikunto

(1998:162) untuk menguji validitas instrumen penelitian digunakan rumus

korelasi Product Moment

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

(68)

Keterangan :

Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N : Jumlah responden

X : Skor item

Y : Skor total

Untuk menentukan apakah suatu item valid atau tidak, maka digunakan

ketentuan sebagai berikut:

. Jika rhitung>rtabel, maka item dikatakan valid

. Jika rhitung<rtabel, maka item dikatakan tidak valid

Untuk mengetahui validitas instrument atau kuesioner, terlebih dahulu

[image:68.612.95.531.121.647.2]

item instrument ini diujicobakan pada 30 responden. Kemudian mencari r

tabel yaitu dengan dk = n-1 dengan taraf signifikansi 5% (dk=30-2 = 28,

5%) sehingga diperoleh r tabel= 0,361. Dalam pelaksanaan perhitungan

uji validitas item pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan

program SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution). Kriteria

pengambilan keputusan ini yaitu apabila rhitung.rtabel pada n = 30 dengan

taraf signifikansi 5% maka item instrument tersebut dinyatakan valid.

Sebaliknya apabila rhitung<rtabel maka item instrument tidak valid.

Adapun rangkuman dari hasil pengujian validitas tersaji pada tabel berikut

(69)
[image:69.612.91.517.181.675.2]

Tabel 3.5

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Instrumen Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran

No Item r hitung r tabel Hasil Analisis

1 0,736 0,361 Valid

2 0,456 0,361 Valid

3 0,557 0,361 Valid

4 0,453 0,361 Valid

5 0,572 0,361 Valid

6 0,395 0,361 Valid

7 0,704 0,361 Valid

8 0,477 0,361 Valid

9 0,367 0,361 Valid

[image:69.612.183.493.616.702.2]

10 0,577 0,361 Valid

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Instrumen Persepsi Siswa tentang Media Pengajaran

No Item r hitung r tabel Hasil Analisis

1 0,650 0,361 Valid

(70)

3 0,621 0,361 Valid

4 0,740 0,361 Valid

5 0,501 0,361 Valid

6 0,791 0,361 Valid

7 0,429 0,361 Valid

[image:70.612.94.535.108.700.2]

8 0,608 0,361 Valid

Tabel 3.7

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Instrumen Persepsi Siswa tentang Pengelolaan Kelas

No Item r hitung r tabel Hasil Analisis

1 0,364 0,361 Valid

2 0,631 0,361 Valid

4 0,369 0,361 Valid

6 0,617 0,361 Valid

7 0,444 0,361 Valid

8 0,362 0,361 Valid

9 0,486 0,361 Valid

10 0,462 0,361 Valid

11 0,386 0,361 Valid

(71)

13 0,379 0,361 Valid

14 0,689 0,361 Valid

17 0,441

Gambar

Gambar 1. Paradigma Umum Penelitian……………………………………… 35
Tabel 3.1 Tabel Skoring Pernyataan Sikap Berdasarkan Skala Likert
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa antara penghayatan nilai-nilai kultural dan kepentingan industri pariwisata masyarakat desa Bejijong lebih terfokus

Berdasarkan ketentuan yang berlaku kepada BUMN dan BUMD dapat diberikan Hak Guna Bangunan selama maksimum 30 tahun atau bagi BUMN/BUMD tertentu dimungkinkan

Skripsi berjudul Karakterisasi Susu Bubuk Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata) Dengan Penambahan Susu Skim dan Maltodekstrin telah diuji dan disahkan oleh

Akta jual beli yang dikeluarkan oleh camat sebagai PPAT sementara. adalah bukti telah dilaksanakannya peralihan hak milk atas tanah

Berangkat dari persoalan ini, penulis berpendapat bahwa keterhubungan antara negara dan BUMN dalam kaitannya dengan penyertaan modal dan pengelolaan asset BUMN harus dipilah secara

The instrument of the research is a data card to write and categorize the backchannel types and functions from Conversation Analysis (CA) approach to analyze a conversation

Analisis Model Matematika Proses Pembkaran Batu Bata Dengan Me- tode Volume Hingga; Fery Hendra Mukti, 080210191054; 2012: 128 halaman; Program Studi Pendidikan Matematika,

Untuk pembuktian pengalaman pekerjaan, penyedia agar membawa kontrak pekerjaan(ASLI (ASLI (ASLI (ASLI dan REKAMAN) dan REKAMAN) dan REKAMAN) yang merupakan kontrak