• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUSIA, AKHLAK, BUDI PEKERTI DAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MANUSIA, AKHLAK, BUDI PEKERTI DAN MASYARAKAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU AJAR II

MANUSIA, AKHLAK, BUDI PEKERTI DAN MASYARAKAT

MATA AJAR

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN TERINTEGRASI (MPKT) PROGRAM PENDIDIKAN DASAR PERGURUAN TINGGI (PDPT)

UNIVERSITAS INDONESIA

OLEH:

R. ISMALA DEWI, SH.MH DR. DRS. H. ZAKKY MUBARAK, MA

DRA. HUSMIATY HASYIM, M.Ag DRS. ARI HARSONO, M.M.

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2009

(2)

Mata Ajar Pengembangan Kepribadian Terintegrasi

Editor :

Dr. Maria Josephine K. Mantik, M.Hum

Depok, 2009

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat-Nya, Tim Penulis Buku Ajar “Manusia, Akhlak, Budi Pekerti dan Masyarakat” dapat menyelesaikan tugasnya, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Buku tersebut merupakan bahan bacaan mahasiswa pada Program Dasar Pendidikan Tinggi (MPK) Terintegrasi Universitas Indonesia, yang merupakan penyempurnaan dari Modul MPK Terintegrasi yang telah disusun sejak tahun 2004. Sejak awal tersusunnya, materi buku ini terus-menerus diadakan perbaikan, berdasarkan komentar, asupan, dan kritik dari kalangan yang berkompeten. Perbaikan dilakukan dari segi teknik penulisan, bahasa, dan penyempurnaan materi, sehingga terwujudnya bahan bacaan ini.

Buku Ajar II (Manusia, Akhlak, Budi Pekerti dan Masyarakat) merupakan lanjutan dari Buku Ajar I (Logika, Filsafat Ilmu, dan Pancasila) dan diteruskan dengan Buku Ajar III ( Negara Indonesia dan Lingkungan Hidup). Ketiga buku ajar ini merupakan satu kesatuan yang bersifat saling melengkapi, saling mengisi antara yang satu dan yang lainnya, serta tidak dapat diceraipisahkan.

Buku Ajar II merupakan pengembangan nilai etika dan nilai Pancasila yang dijelaskan pada Buku Ajar I, yang harus dimiliki oleh manusia dalam pengembangan kepribadiannya di masyarakat. Buku Ajar III merupakan pengembangan lebih lanjut dari Buku Ajar I dan II mengenai Ideologi, Pancasila, UUD 1945, negara hukum, dan pemerintahan.

Dalam kesempatan ini, Tim Penyusun Buku Ajar II MPKT 2008 mengucapkan terima kasih kepada: (1) Direktur Pendidikan Universitas Indonesia, Ibu Prof. Dr. Multamia RMT Louder, DEA, (2) Kasubdit Pengelolaan Matakuliah Universitas, Ibu Miranda D. Zarfiel, M. Psi. yang telah mendukung dan memfasilitasi penulisan Buku Ajar MPKT 2008, juga kepada: (3) Ibu Dr. Elsa Krisanti Mulia, (4) Ibu Dr.Susiani Purbaningsih, DEA., dan (5) Ibu Dr.Uswatun Hasanah, MA., yang sejak awal pembuatan Modul MPKT telah banyak memberikan kontribusi dalam memprakarsai penyusunannya dan menyampaikan arahan-arahan yang bermanfaat.

Ucapan terima kasih kami sampaikan juga kepada: Bapak Slamet Soemiarno, Bapak Suharto, Bapak Zaenal Abidin Anwar, Bapak Ariya Chandra, Bapak I Wayan Suwira Satria, Bapak Mujilan, tim Sekretariat PMU/PDPT dan berbagai pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan buku ini.

(4)

Dalam menyiapkan karya tulis, baik berupa Buku, Modul, maupun Laporan Ilmiah, biasanya tidak pernah lepas dari kekurangan dan kekhilafan.

Karena itu, dalam kesempatan ini, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan Buku Ajar ini dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan.

Depok, 11 Mei 2009

Tim Penyusun

(5)

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 3

PENDAHULUAN ... 5

BAB I MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU, SOSIAL, DAN BUDAYA 1.1 Manusia sebagai Makhluk Individu ... 9

1.2 Manusia sebagai Mahluk Sosial ... 13

1.3 Manusia sebagai Mahluk Budaya ... 18

BAB II AKHLAK DAN BUDI PEKERTI 2.1 Pengertian Akhlak dan Budi Pekerti ... 24

2.2. Ruang Lingkup Akhlak dan Budi Pekerti ... 27

2.3. Sumber Akhlak dan Budi Pekerti ... 33

BAB III NILAI-NILAI AKHLAK DAN BUDI PEKERTI 3.1 Nilai Spiritual ...49

3.2 Nilai Kemanusiaan ...49

BAB IV FUNGSI AKHLAK DAN BUDI PEKERTI 4.1 Penanaman Kesadaran tentang Hak dan Kewajiban ...83

4.2 Pemantapan Kehidupan Sosial ...92

4.3 Toleransi dalam Kemajemukan ...94

4.4 Filter dalam Interaksi Lintas Budaya ...95

BAB V PENERAPAN AKHLAK DAN BUDI PEKERTI 5.1 Kehidupan Pribadi dan Sosial Budaya ...96

5.2 Akhlak dalam Masyarakat Majemuk dan Globalisasi ...105

5.3 Akhlak dalam Kehidupan Akademik dan Profesi ...107

5.4 Akhlak dalam Pelestarian Lingkungan Hidup ...111

BAB VI NORMA SOSIAL DAN HUKUM 6.1 Norma Sosial dan Norma Hukum ...118

6.2 Proses Norma Sosial Menjadi Norma Hukum ...119

6.3 Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Hukum ...122

6.4 Disiplin Hukum ...123

6.5 Subjek Hukum, Objek Hukum, dan Peristiwa Hukum ...126

(6)

BAB VII MASYARAKAT DAN MULTIKULTURALISME

7.1 Pengertian Masyarakat dan Masyarakat Majemuk ...128

7.2 Multikulturalisme ...134

7.3 Etika Kemajemukan ...148

7.4 Dampak Kemajemukan ...151

7.5 Masyarakat dan Pembentukan sebuah Bangsa ...154

DAFTAR PUSTAKA ...157

(7)

PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan budaya memiliki akhlak dan budi pekerti yang menempatkan dirinya pada kedudukan yang luhur dan terpuji, sekaligus dapat membedakannya dari makhluk-makhluk lain dalam kehidupan alam semesta. Akhlak dan budi pekerti memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia Indonesia, termasuk para

mahasiswanya. Sebagai calon sarjana lulusan Universitas Indonesia (UI), mahasiswa diharapkan dapat memiliki akhlak yang mulia, budi pekerti yang terpuji, serta memiliki kepedulian terhadap masalah kemasyarakatan, lingkungan, bangsa, dan negara. Kepedulian yang dimiliki mahasiswa hendaknya dilandasi dengan iman dan takwa, budi pekerti yang luhur, etika akademik, dan

diaplikasikan melalui keterampilan intelektual yang terus mengikuti perkembangan paling mutakhir dari sains, teknologi, dan seni.

Akhlak dan budi pekerti berorientasi pada nilai-nilai spiritual, nilai-nilai kemanusiaan, dan kelestarian lingkungan hidup. Nilai-nilai itu selalu berada dan tidak pernah terpisahkan dari kehidupan manusia, karena ia merupakan makhluk yang terdiri atas dua unsur yang menyatu, yaitu fisik dan rohani. Nilai rohani merupakan nilai individual dan universal yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, sedangkan nilai kemanusiaan merupakan nilai yang berada di tengah masyarakat sebagai realisasi dari sifat sosial yang ada pada diri manusia.

Kehidupan manusia di tengah masyarakatnya akan lebih bermakna apabila setiap individu memperhatikan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan terhadap masyarakat lingkungannya yang didasari oleh nilai-nilai akhlak dan budi pekerti.

Perwujudan nilia-nilai itu harus dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.

Manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan budaya, merupakan satu kesatuan yang utuh, yang tidak dapat diceraipisahkan. Sebagai individu, manusia memiliki sikap dan tanggung jawab serta perilaku yang baik terhadap

masyarakatnya. Setiap diri manusia tidak mungkin dapat melakukan aktivitas tanpa berada dalam komunitas dan lingkungannya. Ketergantungan manusia terhadap adanya sosialisasi dan aktualisasi diri bersama individu-individu lainnya, merupakan wujud dari kenyataannya bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak hidup secara terpisah dengan lingkungannya.

Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dan berada dalam sistem

kehidupan masyarakat, yang berdasarkan pada aturan dan kesepakatan bersama dalam suatu lingkungan, tempat, dan ruang lingkup tertentu. Ia menjalankan kehidupan dengan memanfaatkan potensi dirinya secara optimal, baik berupa pemanfaatan dan penazaman akal, maupun pengembangan dan penazaman hati nurani, sehingga terbentuklah karakter yang kokoh dalam kehidupannya dan berkembang secara baik. Dengan demikian, akan terbentuklah sebuah budaya yang tinggi. Sebagai makhluk budaya, manusia dapat menciptakan suatu kebudayaan melalui akal pikiran, kalbu, budi pekerti yang luhur, yang

(8)

berkembang di lingkungannya. Dengan demikian, terbentuklah kebudayaan yang lebih berkembang dan lebih maju serta menjelma sebagai sebuah masyarakat.

Kesatuan manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan budaya, maka proses pembelajaran akhlak budi pekerti dan masyarakat tidak lepas dari tujuan untuk mengembangkan nilai-nilai spiritual, nilai kemanusiaan, dan lingkungan hidup, sehingga terciptalah apa yang diistilahkan dewasa ini: (1) learning to know;

(2) learning to do; (3) learning to be; dan (4) learning to live together. Melalui materi akhlak dan budi pekerti dan materi-materi lainnya, lulusan Universitas Indonesia tidak hanya memiliki kemampuan yang tinggi di bidang sains, teknologi, dan seni, tetapi juga memiliki kepedulian dalam mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, memiliki kepedulian terhadap masyarakat, bangsa, dan negara, serta lingkungan hidupnya.

Buku Ajar “Manusia, Akhlak, Budi Pekerti, dan Masyarakat” disiapkan sebagai buku teks pembelajaran di Universitas Indonesia. Namun demikian tidak menutup referensi lain yang harus dipelajari yang berkaitan dengan akhlak dan budi pekerti. Buku Ajar merupakan buku panduan mahasiswa agar mengetahui arah dan sasaran pembelajaran MPKT pada pokok bahasan tersebut. Oleh karena itu, buku ini hanya memuat garis-garis besar dan kerangka dasar materi.

Mahasiswa diharapkan mengembangkan materi ini dalam proses pembelajaran melalui sumber bacaan yang terdapat dalam buku ini, maupun melalui sumber- sumber lainnya.

Garis-garis besar materi “Manusia, Akhlak, Budi Pekerti, dan Masyarakat”

dalam buku ini terdiri atas:

1. Manusia Makhluk Individu, Sosial, dan Budaya.

Sebagai makhluk individu, manusia memiliki pribadi, sikap, motivasi, dan perilaku dalam kehidupan yang berkait dan berkelindan dengan kehidupan masyarakat, serta sebagai makhluk sosial yang melakukan interaksi antarindividu. Manusia memiliki keterkaitan antarindividu dan saling membutuhkan dalam menjalani hidup dan kehidupannya serta memerlukan ruang lingkupnya. Manusia sebagai makhluk budaya, mempunyai akal dan jiwa yang mengatur atau menentukan bagaimana seharusnya ia berperilaku. Karena manusia sebagai makhluk budaya, ia tidak dapat hidup seorang diri, dan aktivitas yang dilakukannya harus memiliki aturan-aturan yang pasti, yang perlu ditaati sebagai pedoman hidup bersama. Perilaku manusia sebagai individu dan anggota masyarakat membudaya dalam kehidupan, sebagai suatu sistem nilai masyarakat itulah yang disebut suatu kebudayaan.

2. Akhlak dan Budi Pekerti

Pemahaman yang baik terhadap pengertian serta ruang lingkup akhlak dan budi pekerti diharapkan dapat berfungsi dalam menumbuhkan

(9)

mantap dan terjalin toleransi yang teguh di tengah masyarakat majemuk.

Selain itu, akhlak dan budi pekerti juga berfungsi dalam menyaring budaya asing atau budaya dari dalam dengan memilih yang baik dan menolak yang buruk. Semua itu terjadi karena adanya interaksi lintas budaya.

3. Nilai-Nilai Akhlak dan Budi Pekerti

Nilai yang paling fundamental dalam akhlak dan budi pekerti adalah nilai spiritual dan nilai kemanusiaan, yaitu meliputi nilai

kebersamaan, keadilan, kejujuran, tanggung jawab, dan pandangan hidup yang melahirkan kestabilan dan kemaslahatan, sedangkan nilai keindahan cinta kasih, penderitaan, kegelisahan, dan harapan dapat diatur dengan baik sehingga dapat melahirkan kebahagiaan yang hakiki. Implementasi nilai-nilai tersebut akan dapat menghindarkan kehidupan manusia dari kekeringan makna dan kekosongan jiwa. Dengan demikian, hidup dan kehidupan manusia akan menjadi lebih bermakna. Hubungan antarmanusia dengan Tuhan, hubungan antarmanusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan makhluk lainnya juga makin harmonis, serasi, dan seimbang.

4. Fungsi Akhlak dan Budi Pekerti

Pemahaman dan penghayatan terhadap akhlak dan budi pekerti, diharapkan dapat berfungsi dalam menumbuhkembangkan kesadaran tentang hak dan kewajiban, sehingga kehidupan sosial akan lebih mantap dan terjalin toleransi yang baik di tengah masyarakat majemuk. Akhlak dan budi pekerti juga sangat bermanfaat bagi manusia untuk beradaptasi dengan budaya asing, sekaligus membedakan antara yang baik dan buruk, memiliki kemauan dan kemampuan untuk memilih yang baik dan terpuji, serta dapat menghindari yang buruk dan tercela.

5. Penerapan Akhlak dan Budi Pekerti: Permasalahan dan Solusinya Akhlak dan budi pekerti diaplikasikan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Pengaplikasian itu berguna bagi diri seseorang sebagai kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial, dalam kehidupan akademik dan profesi. Penerapan akhlak dan budi pekerti sangat penting dalam pengembangan iptek dan seni. Dalam penerapannya, ternyata banyak dijumpai permasalahan, seperti yang terjadi dalam kehidupan sosial budaya, akademik dan profesi, juga dalam pengembangan sains, teknologi, dan seni. Permasalahan tersebut diharapkan dapat dihindari secara maksimal atau setidaknya dapat diminimalisir melalui kesadaran individu terhadap nilai akhlak dan budi pekerti.

Pembahasan mengenai akhlak dan budi pekerti diawali dengan mengangkat berbagai kasus yang muncul dalam kehidupan masyarakat

(10)

pembahasan ini bersifat sederhana dan hanya berfungsi sebagai contoh karena permasalahan penerapan akhlak dan budi pekerti akan didapati dalam kehidupan sehari-hari dan berkembang terus sepanjang sejarah kehidupan manusia.

6. Norma Sosial dan Norma Hukum

Dalam pergaulan hidup di masyarakat, baik yang homogen maupun heterogen, pada masyarakat desa maupun kota, akan dijumpai norma-norma sosial yang mengatur kehidupan masyarakat agar

menimbulkan keteraturan dalam hidup secara harmonis di tengah perbedaan masyarakat. Norma sosial akan berproses menjadi norma hukum sebagai kelembagaan berganda, yaitu nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, dilembagakan sebagai norma sosial apabila dipatuhi, dan adanya sanksi sosial. Norma sosial kemudian dilembagakan sebagai norma hukum apabila memiliki sanksi hukum. Norma sosial sebagai tingkatan yang paling awal selanjutnya menjadi sistem hukum yang berkembang di masyarakat. Dalam bab ini dibahas pengertian, tujuan, dan fungsi hukum agar mudah dipahami, terutama mereka yang baru belajar memahami norma-norma hukum. Demikian juga dikemukakan tentang disiplin ilmu hukum dan perbedaan hukum.

7. Masyarakat dan Multikulturalisme

Setelah diperkenalkan norma sosial dan norma hukum, buku ini membahas tentang pengertian masyarakat dan masyarakat majemuk yang terdiri atas berbagai macam ras, bangsa, suku, agama, keyakinan, dan pengalaman hidup yang berbeda-beda. Dengan demikian, kemajemukan akan disadari oleh setiap anggota mayarakat sebagai suatu keniscayaan dan kenyataan yang harus diterima dengan lapang dada. Pembahasan selanjutnya berkisar pada pengertian multikulturalisme, etika

kemajemukan, dampak yang ditimbulkannya dalam kehidupan

masyarakat, dan diakhiri dengan perkembangan suatu masyarakat dalam pembentukan suatu bangsa dan negara.

Materi Buku Ajar ini telah mengakomodasi muatan liberal arts, yang terdiri atas critical thinking, academic writing, presentation skill, dan information literacy, yang tersebar dalam berbagai kajian penting. Buku ini dibuat serba singkat, sesuai dengan tujuan penyusunannya sebagai panduan dan buku teks bagi mahasiswa Universitas Indonesia. Terlaksana atau tidaknya sasaran pembelajaran akan sangat ditentukan oleh kesungguhan mahasiswa mengembangkan sendiri materi dalam Buku Ajar ini, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari.

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan persentase nekrosis hati perlakuan ekstrak etanol 70% daun sukun dosis 1200 mg/kgBB memberikan efek hepatoprotektif paling efektif terhadap mencit jantan yang

Un valor aislado elevado de los niveles de colesterol no es indicativo de padecer esta enfermedad, pero puede ser un aviso de la posible aparición de riesgo

demikian seterusnya dan merekapitulasi hasil perolehan nilai dari kelompok. Kegiatan akhir siswa ersama guru membuat rangkuman tentang jenis-jenis keseimbangan

Pada butir soal ini, 13 responden mendapat skor 2, karena mereka dapat menggunakan nomina l’humour (m) dengan struktur kalimat yang benar berdasarkan konteksnya, sedangkan 5

Jika para pengurus memahami bahasan ini, maka otomatis para anggota akan menaruh perhatian terhadapnya dan kita akan menyaksikan keteladanan ketaatan di tiap bidang dan

Apakah petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang pentingnya tablet zat besi pada ibu hamil9. Apakah petugas kesehatan selalu mengingatkan ibu hamil untuk mengkonsumsi

Untuk diagnosis Gangguan Cemas Menyeluruh (DSM-IV halaman 435, 300.02) ditegakkan bila terdapat kecemasan kronis yang lebih berat (berlangsung lebih dari 6 bulan;

Frame adalah sebuah kolom yang berada pada timeline yang berfungsi untuk membuat suatu pergerakan objek dari satu titik ke titik yang lain.. Open Mini Curve