• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN MANUAL QUALITY CONTROL DAN QUALITY ASSURANCE CEMS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DOKUMEN MANUAL QUALITY CONTROL DAN QUALITY ASSURANCE CEMS"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN MANUAL QUALITY CONTROL DAN QUALITY

ASSURANCE CEMS

(2)

DAFTAR ISI

BAGIAN I ...

I.1 Kebijakan dan Tujuan Quality Control dan Quality Assurance ...

I.2 Sistem Kontrol Dokumen ...

I.3 Acuan peraturan CEMS dan deskripsi sistem CEMS ...

I.4 Struktur organisasi dan penanggung jawab ...

I.5 Fasilitas, peralatan dan inventarisasi suku cadang ...

I.6 Metode dan prosedur : analisis dan akuisisi data ...

I.7 Kalibrasi dan pengawasan Quality Control ...

I.8 Perawatan : preventif ...

I.9 Audit Sistem ...

I.10 Audit Kinerja ...

I.11 Program perbaikan (corrective action program) ...

I.12 Laporan ...

I.13 Daftar Pustaka ...

BAGIAN II...

II.1 Definisi ...

II.2 Start up Dan Operasi ...

II.3 Inspeksi System CEMS Harian / Perawatan Preventif ………..

II.4 Prosedur Kalibrasi ……….

II.5 Prosedur Perawatan Preventif ………

II.6 Prosedur Audit 1 : Audit Cylinder Gas ……….

II.7 Prosedur Audit 2 : Audit Test Akurasi Relative ………

II.8 Prosedur Audit System ………..

II.9 Prosedur Back up Data ………..

II.10 Prosedur Pelatihan ………..

II.11 Sistem Pengamanan CEMS ………

II.12 Prosedur Pelaporan Data ………

(3)

BAGIAN II : STANDAR OPERATING PROCEDURE

II.1 DEFINISI

Akurasi : Ukuran kedekatan pengukuran ke “nilai sebenarnya”

Audit : Penilaian independen atas akurasi data. Independensi didapatkan dengan melakukan audit yang dilakukan oleh personil selain dari orang yang melakukan pengukuran rutin dengan menggunakan standar dan prosedur audit yang berbeda dari prosedur yang rutin digunakan dalam pemantauan.

Audit Performa

: Evaluasi kuantitatif terhadap operasi CEMS

Audit Sistem : Evaluasi kualitatif terhadap operasi CEMS dimana data emisi, log, data QA/QC dan informasi operasional lainnya ditinjau untuk menentukan status operasional CEMS terhadap peraturan yang berlaku atau untuk tujuan perusahaan.

Calibration Drift (CD)

: Perbedaan pembacaan output CEMS dari nilai referensi setelah periode operasi tertentu tanpa adanya jadwal pemeliharaan rutin, perbaikan, atau pengaturan lainnya. Nilai referensi dapat mengacu pada cyclinder gas, gas cell, atau filter optik dan tidak perlu disertifikasi.

Continuous Emission Monitoring System (CEMS)

: Seperangkat peralatan yang digunakan untuk menentukan konsentrasi gas atau laju emisi.

Data Acquisition System (DAS)

: Alat perekam lajur, komputer analog, atau perekam digital untuk mereka data pengukuran dari output analyzer

Out-of- control

: Kondisi dimana data yang dikumpulkan oleh CEMS selama periode tertentu melebihi batas toleransi penilaian Quality Assurance

Relative Accuracy (RA)

: Perbedaan rata-rata absolut antara konsentrasi gas atau laju emisi yang diukur oleh CEMS dengan nilai yang terukur saat pengukuran rutin ditambah dengan 2,5% koefisien kesalahan dari serangkaian tes dibagi dengan rata-rata tes pengukuran rutin atau batas emisi yang berlaku.

Relative Accuracy Testing Audit (RATA)

: Audit yang dilakukan oleh pihak ketiga terhadap keakuratan pengukuran CEMS

Span :

Span Value : Batas atas rentang pengukuran konsentrasi gas yang ditentukan untuk kategori sumber tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku

Zero : Nilai respon CEMS yang berhubungan dengan sumber spesifik nilai

span.

(4)

II.2 START UP DAN OPERASI II.2.1

MIR9000 (

Environnement, SA

)

Gambar 1 Pneumatic Diagram 1. Start-up SEC Probe Sistem

Berikut adalah langkah-langkah nya : - Supply dengan udara yang kering.

- Pastikan regulator PC1 tertutup, ejector EJ1 tidak tersupply dengan udara

- Atur udara dan back-blowing pressure dengan PC2 sekitar 2 bars. Display flow rate pada F1 flowmeter antara 130 dan 160 l/h.

- Atur ejector supply pressure F1 dengan PC1 untuk mendapat VI1 pressure drop antara -750 dan -850 mbars. Pressure pada PC1 harus diantara 3.7 bars & 5 bars.

- Indikasi excess flow rate pada F1 harus drop dan stabil antara 60 dan 80 l/h.

- Sistem sekarang pada posisi safety dan back-blowing.

- Hidupkan power.

2. Starting Analyzer MIR9000

Setelah probe di supply oleh udara kering, sangat dianjurkan untuk menunggu selama beberapa menit sebelum menghidupkan analyzer.

- Cek bagian dalam analyzer secara visual untuk memastikan tidak ada perangkat yang mengalami kerusakan selama pengiriman.

- Koneksikan power supply 230V 50Hz (include grounding).

- Pasang tubing span untuk kalibrasi sistem menggunakan tubing PTFE 4/6

- Pasang tubing udara instrument / zero air (kering dan oil-free, dew point < -50°C dan bebas debu/partikel).

- Pasang tubing sample menggunakan tubing PTFE 2/4.

- Pasang tubing 4/6 di slot vent.

- Untuk start-up, tekan tombol switch power yang berada di bagian belakang analyzer.

Dan tekan tombol switch yang berada di bagian depan di samping display / layar analyzer.

(5)

Gambar 2 Warm-Up Mode

- Kondisi Warm-Up mode adalah pengaturan temperature pada Optical Bench sampai pada temperature tertentu.

Gambar 3 Ref.zero Mode

- Analyzer mulai Reference zero cycle setelah Warm-Up selesai. Proses ini berlangsung ± 10menit.

Gambar 4 Sample Mode

- Analyzer akan pindah ke posisi Sample Mode jika proses Warm-Up dan Ref.Zero cycle selesai.

- Dibawah ini adalah susuan Menu di analyzer MIR9000.

(6)

Gambar 5 Susunan Menu

3. Start-Up TIG (Automatic Calibration Panel)

(7)

Gambar 6 TIG rack version dengan Option TIG adalah alat compact unit dengan 3 fungsi :

a) Electrical dan pneumatic interface antara analyzer MIR9000 dan SEC Probe sampling box.

b) Injeksi span gas sampai dengan 5 gas silinder valve dan zero air ke MIR9000 dan ke SEC Probe.

c) Electrical interface antara analyzer MIR9000 dan peralatan terkait (analog signals, alarm, analog inputs, serial link).

Running Sistem :

a) Tekan tombol switch power yang berada di belakang analyzer.

b) NO/NO2 converter akan mulai proses heating / warm-up dengan setting temperature

± 450°C (atau sesuai default setting dari pabrikan).

Instruksi Operasi :

a) Measurement Mode

- Sample flow rate di adjust pada 20 l/h oleh restrictor di MIR9000.

- Pada Interface 2 Board di TIG, RL-1-LED1 memberikan status dari SV1-SV2 SEC Probe

(8)

Gambar 7 TIG - Measurement Mode b) Zero Analyzer Mode

- Total flow rate dry air di adjust pada TIG (PCC). Flow rate yang masuk ke MIR9000 diatur yaitu sekitar 80 l/h oleh restrictor.

- Pada saat yang sama, jalur span gas menjadi back-flushed dengan dry air dan SEC Probe dalam posisi internal back-flushed mode.

Gambar 8 TIG - Zero analyzer mode c) Span Analyzer Mode

- Span gas di alirkan langsung dari TIG ke MIR9000. Flow rate di atur antara 20 l/h oleh restrictor.

- Pada saat yang sama, jalur span gas yang terkoneksi ke SEC Probe dalam posisi back-flushed dengan dry air dan SEC Probe dalam internal back-flushed mode.

(9)

Gambar 9 TIG – Span analyzer mode d) Zero Probe Mode

- MIR9000 pada measurement mode.

- Zero air di alirkan dari TIG ke SEC Probe untuk mengecekan keseluruhan sampling line.

Gambar 10 TIG – Zero probe mode e) Span Probe Mode

- MIR9000 dalam measurement mode.

- Span gas dialirkan dari TIG ke SEC Probe untuk mengecekan apakah span gas merespon seluruh sampling line.

(10)

Gambar 11 TIG – Span probe mode Berikut adalah tabel SEC / MIR9000 / TIG status Berikut adalah tabel command SEC / MIR9000 / TIG

Gambar 12 SEC / MIR9000 / TIG Status

(11)

Gambar 13 MIR / TIG fluid diagram & electrical connections

(12)

Gambar 14 MIR / TIG connections

4. Start-up MDS Dryer

Setelah seluruh koneksi fluid selesai dipasang, alirkan dry air. Dan air dryer siap untuk digunakan. Tidak diperlukan pengaturan.

User harus mengacu pada technical manual dari analyzer untuk pengaturan pressure menurut konfigurasi yang digunakan (SEC – MIR9000).

MDS dioperasikan tanpa power supply.

(13)

Gambar 15 MDS – single dryer, versi SEC Probe / MIR90000

*Note : maksimum pressure / tekanan yang digunakan adalah 12 bars.

4.1 Karakteristik

a) Berikut adalah kebutuhan kualitas supply udara :

(14)

b) Berikut adalah kualitas udara pada outlet MDS :

c) Fluid Diagram

Gambar 16 MDS Fluid Diagram

(15)

II.2.2 D-R 290 Opacity & Total Particulate Monitor 2nd Gen (DURAG) 1. Deskripsi Perangkat Dan Fungsi

Dalam sistem standar, D-R 290 Dust Concentration dan Opacity Monitor terdiri dari lima komponen utama :

1) Measuring Head D-R 290 M 2) Reflector D-R 290 R

3) D-TB 100 Supply Unit dan / atau 4) D-ISC 100 Control Unit

5) D-BL Blower (Purge Air Unit)

6) Dua pipa yang di-las dengan menyesuaikan flange D-R 290 E atau D-R 290 – 150 E.

Housing dibuat dari bahan berkualitas tinggi seperti aluminium dan stainless steel (1.4301 atau 1.4571).

Gambar 1 Komponen Sistem 1.1 Measuring Head

1.1.1 Koneksi Elektrikal Ke Measuring Head

Bergantung pada konfigurasi, Measuring Head D-R 290 memiliki maksimal 5 colokan koneksi di bagian bawah housing :

(16)

Gambar 2 Koneksi Plug & Socket Dibagian Bawah Housing Dari kiri ke Kanan, adalah sbb :

- Socket Mini-USB untuk koneksi ke PC, laptop atau tablet ke D-ESI 100.

- Dalam versi khusus, soket M12 4-pin untuk menghubungkan sensor suhu 4- 20 mA untuk standardisasi nilai yang diukur.

- Plug penghubung utama untuk pasokan melalui D-TB 100 atau D-ISC 100.

- Soket M12 8-pin untuk menghubungkan purge air sensor dan perangkat pelindung (fail-safe shutter) untuk Measuring Head.

- Soket M12 8-pin untuk menghubungkan purge air sensor dan perangkat pelindung (fail-safe shutter) untuk Reflektor.

D-TB 100 suppy unit atau Control Unit D-ISC 100 terkoneksi ke main connecting plug (item 3 di Gambar 2).

1.1.2 Arti LED

LED Di sisi casing Measuring Head ada jendela penglihatan yang memungkinkan 4 LED untuk dilihat. Sinyal LED ini memiliki arti sebagai berikut :

Gambar 3 Arti LED dan kode kedipnya

(17)

1.1.3 D-TB 100 Suppy Unit

D-TB 1000 Supply Unit dipasang dekat dengan titik pengukuran (pastikan kabel koneksi mencapainya).

Suppy Unit dipasangan dengan kabel gland menghadap ke bawah. Bukaan yang tidak digunakan harus disegel untuk mencegah masuknya uap air dan melindungi terhadap korosi di dalam housing.

Gambar 4 Pemasangan Cover Supply Unit 1) Koneksi Elektrikal Ke D-TB 100 Supply Unit

Supply Unit mengirimkan data pengukuran yang disiapkan oleh Measuring Head ke customer interface dan berfungsi sebagai power supply sensor yang terhubung.

BAHAYA Tegangan tinggi. Risiko cedera fatal akibat sengatan listrik!

Menyentuh bagian aktif menimbulkan risiko langsung cedera fatal.

- Hanya mengizinkan teknisi listrik yang memenuhi syarat untuk mengerjakan peralatan listrik.

- Sebelum membuka casing perangkat atau melepaskan pelindung yang melindungi dari menyentuhnya, non- aktifkan perangkat, mengujinya untuk memastikan mati listrik dan kencangkan dari menghidupkan lagi.

a) Longgarkan keempat sekrup (captive) dan buka supply unit. Terminal pegas disediakan di supply unit untuk menghubungkan layar kabel data.

Terminal-terminal ini dapat dilepaskan menggunakan kunci soket segi enam, dipindahkan ke lubang-lubang yang disadap yang tersedia pada relnya. Jika diperlukan dan juga diubah ke arah yang berbeda.

Di semua instalasi, pastikan kepatuhan dengan peraturan lokal yang berlaku dan peraturan tambahan yang dikeluarkan oleh perusahaan pemasok listrik lokal

(18)

Gambar 5 Koneksi Layar Kabel

Gambar 6 Koneksi Kabel

a) Untuk koneksi masing-masing core, pegas penahan di strip terminal didorong kembali menggunakan obeng. Ini dilakukan dengan memasukkan obeng ke dalam lubang segi empat dan menekuk pegas ke belakang.

b) Core harus di strip kembali dan dilengkapi dengan lengan ujung, kemudian dimasukkan ke dalam lubang bundar (di bawah) sejauh berhenti.

c) Lepaskan obeng, dan tarik perlahan core untuk memeriksa apakah sudah terpasang dengan benar.

Untuk koneksi pelanggan, terminal X1, X2 dan X3 disediakan.

Gambar 7 D-TB 100 Diagram Koneksi Terminal Box

(19)

X1 digunakan untuk menghubungkan supply unit D-TB 100 ke listrik.

Terminal X3 digunakan untuk mengirimkan sinyal analog dan status pelanggan. X2 adalah untuk koneksi bus pelanggan ke sistem.

Kabel ke terminal X10 sudah dipasangkan sebelumnya oleh pabrik untuk Measuring Head. Koneksi praktis ke Measuring Head kemudian dilakukan melalui konektor plug.

Tutup supply unit dan kencangkan keempat sekrup (captive).

Untuk mempertahankan jenis proteksi IP 66 (NEMA 4.4x) setiap kabel gland yang tidak digunakan harus disegel dengan aman menggunakan colokan yang sesuai.

1.1.4 D-ISC 100 Control Unit

1) Standard Start-Up Sequence

Setelah power supply untuk unit operasi Universal dihidupkan, layar hitam muncul menampilkan kata DURAG (start-up screen). "Dots" digambar di tepi kiri bawah layar.

Gambar8

Semua 5 LED di atas panel operasi D-ISC 100 menyala selama sekitar 3 detik selama durasi layar start-up. Setelah 3 detik hanya bagian tengah, LED hijau masih menyala. Proses start-up hampir selesai.

Gambar 9

Selama proses start-up, deskripsi sistem dan pengaturan sistem juga dimuat dan modul ekspansi yang terinstal diidentifikasi. Versi firmware saat ini dan progress bar ditampilkan di layar selama periode ini.

Setelah selesai memulai sistem tanpa cacat, unit operasi Universal siap untuk operasi dan beralih ke tampilan Pengukuran yang dikonfigurasi.

Gambar 10

Saat menghubungkan konduktor ke terminal, pastikan Anda benar- benar menggunakan pasangan kabel bengkok yang relevan untuk konduktor terkait (mis. RS 485 A dan B, 4..20mA + dan -, nyalakan 1 NC dan COM, dll.)!

(20)

2) Keyboard Membrane

Sebuah keypad untuk mengoperasikan D-ISC 100 – Universal Control Unit termasuk dibagian depan.

Gambar 11 CATATAN

kotak info: "Perubahan pada pengaturan sistem berhasil disimpan"

Jika Anda telah melakukan gerakan dalam menu pengaturan, bahkan tanpa membuat perubahan, Anda masih dapat menerima pesan kotak info yang mengonfirmasi tindakan simpan. Dalam hal ini, itu adalah pengaturan yang ada (tidak berubah) yang telah disimpan.

(21)

3) Report Via LED

Ada lima LED di area LED pada keypad. Ini menunjukkan status operasi saat ini.

Gambar 12 Deskripsi LED 4) D-ISC 100 Display

Setelah D‑ISC 100 – Control Unit universal diaktifkan, sistem terlebih dahulu melewati fase inisialisasi dengan urutan tampilan yang sesuai di layar. Setelah fase ini selesai, unit kemudian menampilkan nilai terukur yang ditentukan oleh konfigurasi perangkat untuk dipanggil dan ditampilkan.

Gambar-gambar berikut menunjukkan contoh pilihan yang mungkin untuk tampilan Pengukuran setelah sistem dimulai.

(22)

Gambar 13 Display Nilai Pada D-SIC 100 Display 5) General Start Konfigurasi (Quick Start)

Sebelum D-ISC 100 dapat digunakan secara sistematis, pengaturan tertentu harus dibuat dalam perangkat.

Jika perangkat ini akan digunakan untuk memantau sensor tertentu oleh DURAG, mungkin konfigurasi dasar sudah diatur di pabrik. Jika D-ISC 100 belum dikonfigurasikan di pabrik untuk memonitor sensor tertentu, pengaturan yang diperlukan harus dilakukan.

Agar Control Unit Universal dapat digunakan secepat mungkin, kami telah menyiapkan daftar periksa untuk prosedur penerapan konfigurasi dasar ini.

Prosedur dapat bervariasi tergantung pada persyaratan pada sistem pengukuran, konfigurasi, sensor yang digunakan dan modul. Pengaturan lain yang tidak termasuk dalam deskripsi konfigurasi mulai umum ini juga dimungkinkan. Pengguna harus melakukan pengaturan ini sesuai dengan persyaratannya sendiri.

Dalam semua kasus, hal-hal berikut harus dipertimbangkan dalam konfigurasi awal :

(23)

Gambar 14 Checklist Untuk Start Konfigurasi 6) Backup / Restore

Untuk kegiatan yang dijelaskan dalam bab ini, kartu memori yang disediakan harus dimasukkan ke dalam unit kontrol Universal.

Kartu SD ini adalah versi industri yang berbeda dari standar dalam hal tertentu, seperti spesifikasi tambahan untuk kisaran suhu.

Gambar 15 SD Card

(24)

7) Setting Back up Sistem

Memanggil item menu ini secara otomatis menyimpan pengaturan sistem dasar D-ISC 100 ke kartu SD. Pencadangan dilakukan segera, tanpa pertanyaan atau konfirmasi lebih lanjut.

Sebuah pop-up window menunjukan backup progress

Gambar 16

Ketika cadangan selesai, pesan "Pengaturan disimpan" atau "Pengaturan tidak dapat disimpan" ditampilkan.

Gambar 17 8) Setting Restore System

Memanggil item menu ini mengembalikan pengaturan sistem dasar D-ISC 100 yang tersimpan sebelumnya dari kartu SD.

Gambar 18

(Jika tidak ada cadangan ditemukan pada kartu SD, sebuah pesan melaporkan ini.)

Pertanyaan konfirmasi muncul, jika ditolak, restorasi dibatalkan. Jika restorasi diperlukan, gunakan tombol panah ← untuk mengaktifkan tombol OK dan tekan  (Enter) untuk memulai restorasi. Memuat pengaturan sistem yang disimpan tidak dapat dibatalkan menimpa pengaturan saat ini!

Gambar 19

Pop-up window menunjukkan progress.

Ketika restorasi selesai, sebuah pesan muncul. Ini menyampaikan informasi, bahwa restart diperlukan.

Setelah konfirmasi  (Enter), sistem dihidupkan ulang.

1.1.5 Sistem Purge Air

Sistem pembersihan udara melindungi monitor dari kontaminasi pada permukaan optik eksternal dan menjaga unit agar tidak terlalu panas. Biasanya blower udara sentrifugal purge sentrifugal HP digunakan di setiap sisi tumpukan ketika tekanan tumpukan netral atau negatif. Ketika tekanan tumpukan 10 inci kolom air positif atau lebih, blower 1 HP biasanya direkomendasikan.

Saat memilih lokasi pemasangan, kondisi berikut ini harus dipenuhi :

- Udara yang digunakan harus kering dan bebas debu. Di lingkungan yang sangat kotor, mungkin disarankan untuk memindahkan asupan udara atau menyaring ke area yang lebih bersih.

(25)

- Suhu udara tidak boleh melebihi 104 F (40 ° C).

- Harus ada cukup ruang untuk memungkinkan penggantian saringan udara.

- Jika unit udara pembersih akan dipasang di luar ruangan, tudung cuaca pelindung tersedia.

II.2.3 Data Acquisition System (DAS) 1. Pengoperasian

Berikut adalah langkah-langkahnya :

a) Koneksikan kabel power CPU & LCD Monitor ke colokan terminal b) Pastikan komunikasi antara analyzer dan datalogger ke CPU sudah aman.

c) Hidupkan power CPU.

d) CEMS Software akan secara otomatis running dan menampilkan data nilai pengukuran dari analyzer.

II.3 INSPEKSI SYSTEM CEMS HARIAN / PERAWATAN PREVENTIVE

Perawatan preventive analyzer CEMS mengutip dari manual book dan pekerjaan keseharian yang dilakukan oleh engineer & teknisi dirangkum dalam satu format, sebagai berikut : CATATAN : Pakailah APD yang sesuai untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat bekerja (safety helmet, safety shoes, safety harness bila diperlukan, sarung tangan)

1. Sampling Probe

a) Pengecekan pt100 probe (thermocouple) b) Pengecekan filter cartridge (primary filter) 2. SEC Box

a) Pengecekan heating Temp. Probe ± 200ºC

PERINGATAN

Sistem pembersihan udara harus dinyalakan setiap saat ketika D-R 290 dipasang di lokasi pengukuran. Ini berlaku bahkan ketika D-R 290 sendiri telah dimatikan. Pastikan sistem kelistrikan unit udara pembersih diamankan secara terpisah dari sistem D-R 290 itu sendiri.

(26)

b) Pengecekan heating Temp. Oven ± 150ºC c) Pengecekan kondisi Permeation Dryer d) Pengecekan filter ceramic (fine filter) e) Pengecekan pressure gauge PC1 ± 4 bar f) Pengecekan pressure gauge PC2 ± 2 bar g) Pengecekan Vacuum gauge -0.6 s/d -0.8

3. D-R 290 Opacity & Total Particulate Monitor 2nd Gen a) Pengecekan error / alarm pada Display Unit

b) Pengecekan titik focus sensor

c) Pengecekan filter cartridge (purge air unit) d) Pengecekan lensa Measuring Head & Reflector e) Pengecekan output dari Display Unit ke datalogger f) Zeroing & kalibrasi (jika diperlukan)

4. MIR9000

a) Pengecekan display alarm b) Pengecekan syringe filter c) Pengecekan pompa d) Pengecekan restrictor

e) Melakukan kalibrasi (jika diperlukan) 5. TIG

a) Pengecekan temp. CO/HC ± 450°C 6. MDS Dryer

a) Pengecekan pressure udara instrument min. 6 bar b) Pengecekan visual filter (mengandung oli dan air) 7. Gas Kalibrasi / Span Gas / Standard Gas

a) Pengecekan lifetime sertifikat b) Pengecekan pressure gas 8. Receiver Tank

a) Pengecekan pressure gauge ± 6 - 8 bar b) Pengecekan kualitas udara instrument 9. Data Acquisition System (DAS)

a) Pengecekan koneksi datalogger b) Recording data

10. AC (pendingin ruangan)

a) Pengecekan kondisi ambient temp di CEMS Shelter.

11. Air Compressor & Dryer Sistem

a) Pengecekan filter udara

b) Pengecekan & penggantian oli

c) Pengecekan dew point 0-10°C

(27)

II.4 PROSEDUR KALIBRASI II.4.1 Environnement, SA

1. MIR9000

1)

Pakailah APD yang sesuai untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat bekerja (safety helmet, safety shoes, safety harness bila diperlukan, sarung tangan)

2)

Pastikan peralatan yang diperlukan sudah siap (termometer, majun, obeng, consumable material yang diperlukan seperti zero air, gas kalibrasi)

3)

Analyzer TIG pindahkan dari REMOTE CONTROL ke posisi MAINTENANCE.

4)

Muncul display MAINTENANCE pada analyzer MIR 9000.

5) Proses kalibrasi bisa dilakukan dalam 2 cara, yaitu terhadap Analyzer atau Probe.

6)

Zeroing & Kalibrasi terhadap Analyzer MIR9000 :

a) Tekan zero & tunggu ± 15 menit atau sampai pengukuran mendekat 0 (nol) b) Pada layar MIR9000 akan muncul sbb :

1.1 Kalibrasi Span 1 (SO2, NO, CO & CO2)

1) Tekan tombol Ana 2x sampai muncul tanda panah ke bawah .

2) Tekan tombol Zero sampai muncul Span1. Dan tekan tombol panah ↓ sampai muncul Ana karena yang akan dikalibrasi adalah analyzer.

3) Buka pressure regulator tabung gas kalibrasi Span1 yang berisi : SO2 (31mg/m³) + NO (79mg/m³) + CO (36mg/m³) + CO2 (1.99%) dalam N2 Balance.

4) Flow regulator diatur pada posisi maximum 1 bar.

5) Tekan Span1.

(28)

6) Proses kalibrasi Span1 memakan waktu ± 15 menit.

7) Jika konsentrasi masing-masing parameter SO2, NOx, CO & CO2 sudah mendekati konsentrasi gas kalibrasi maka tidak perlu dilakukan penyesuaian k.factor (factor kalibrasi).

8) Jika konsentrasi tidak sesuai maka lakukan langkah berikut :

a) Tekan tanda panah paling kiri 2x sampai muncul Main Menu.

b) Pilih menu Span dengan menggunakan tanda panah ke bawah ↓ / ke atas ↑.

c) Enter dengan menekan tanda panah paling kanan / .

d) Pilih menu Factors kemudian enter dengan menekan tanda panah paling Kanan / .

e) Muncul masing-masing parameter Factors K.Span.

f) K.Span SO2, NOx, CO & CO2 satu persatu bergantian dirubah dengan cara menekan tanda bintang () & gunakan tanda  atau  &  atau  untuk melakukan perubahan.

g) Perubahan K.Span dari masing-masing parameter, hasil pengukurannya dapat dilihat pada layar monitor PC & diatur agar

(29)

konsentrasi yang dihasilkan mendekati dengan nilai konsentrasi gas kalibrasi.

h) Setelah selesai maka tekan tanda panah paling kiri 2x.

i) Cursor arahkan ke Measurement, enter dengan menekan tanda panah paling kanan 2x / .

j) Tekan Sample maka display akan kembali seperti semula.

k) Tutup pressure regulator tabung Span1.

1.2 Kalibrasi Span II (NO2)

1) Tekan Zero & tunggu ± 15 menit atau penilaian sampai mendekati 0 (nol).

2) Tekan tombol Ana 2x sampai muncul tanda panah ke bawah .

3) Tekan tombol Zero sampai muncul Span2. Dan tekan tombol panah ↓ sampai muncul Ana karena yang akan dikalibrasi adalah analyzer.

4) Buka pressure regulator tabung gas kalibrasi Span2 yang berisi : NO2 (16mg/m³) dalam N2 balance.

5)

Flow regulator diatur pada posisi max. 1

bar.

6)

Tekan tombol Span2 untuk mulai proses kalibrasi

. 7)

Proses kalibrasi Span2 memakan waktu ± 15 menit

.

8) Jika konsentrasi masing-masing parameter NO2 sudah mendekati konsentrasi gas kalibrasi maka tidak perlu dilakukan penyesuaian k.factor (factor kalibrasi).

9) Jika konsentrasi tidak sesuai maka lakukan langkah berikut : a) Tekan tanda panah paling kiri 2x sampai muncul Main Menu.

b) Pilih menu Span dengan menggunakan tanda panah ke bawah ↓ / ke atas

↑.

c) Enter dengan menekan tanda panah paling kanan / .

d) Pilih menu Factors kemudian enter dengan menekan tanda panah paling Kanan / .

e) Muncul masing-masing parameter Factors K.Span.

(30)

f) K.Span SO2, NOx, CO & CO2 satu persatu bergantian dirubah dengan cara menekan tanda bintang () & gunakan tanda  atau  &  atau  untuk melakukan perubahan.

g) Perubahan K.Span dari masing-masing parameter, hasil pengukurannya dapat dilihat pada layar monitor PC & diatur agar konsentrasi yang dihasilkan mendekati dengan nilai konsentrasi gas kalibrasi.

h) Setelah selesai maka tekan tanda panah paling kiri 2x.

i) Cursor arahkan ke Measurement, enter dengan menekan tanda panah paling kanan 2x / .

j) Tekan Sample maka display akan kembali seperti semula.

k) Tutup pressure regulator tabung Span2..

1.3 Kalibrasi Span 3 (O2)

1) Tekan Zero & tunggu ± 15 menit atau penilaian sampai mendekati 0

2) Tekan tombol Ana 2x sampai muncul tanda panah ke bawah

.

3) Tekan tombol Zero sampai muncul Span3. Dan tekan tombol panah

↓ sampai muncul Ana karena yang akan dikalibrasi adalah analyzer.

4) Buka pressure regulator tabung gas kalibrasi Span3 yang berisi : O2 (14.94 %) dalam N2 Balance.

5) Flow regulator diatur pada posisi max. 1 bar.

6) Tekan tombol Span3 untuk mulai proses kalibrasi.

7) Proses kalibrasi Span3 memakan waktu ± 15 menit.

(31)

8) Jika konsentrasi parameter O2 (nilai pengukuran dapat dilihat pada monitor PC) sudah mendekati konsentrasi gas kalibrasi O2 (7.03 %) maka tidak perlu dilakukan penyesuaian.

9) Jika konsentrasi tidak sesuai maka lakukan langkah- langkah sbb : a) Tekan tanda panah paling kiri 2x sampai muncul Main Menu.

b) Pilih menu Span dengan menggunakan tanda panah ke bawah ↓ / ke atas ↑.

c) Enter dengan menekan tanda panah paling kanan /

.

d) Pilih menu Factors kemudian enter dengan menekan tanda panah paling Kanan / .

e) Muncul masing- masing parameter Factors K.Span.

f) K.Span O2 dirubah dengan cara menekan tanda bintang () &

gunakan tanda  atau  &

 atau  untuk melakukan

perubahan.

g) Perubahan K.Span dari masing-masing parameter, hasil pengukurannya dapat dilihat pada layar monitor PC & diatur agar konsentrasi yang dihasilkan mendekati dengan nilai konsentrasi gas kalibrasi.

h) Setelah selesai maka tekan tanda panah paling kiri 2x.

(32)

i) Cursor arahkan ke Measurement, enter dengan menekan tanda panah paling kanan 2x / .

j) Tekan Sample maka display akan kembali seperti semula.

k) Tutup pressure regulator tabung Span3.

7)

Tekan zero Reff & tunggu hingga proses Zero Reff selesai (± 5menit).

8)

Setelah selesai proses kalibrasi, pada analyzer TIG pindahkan posisi MAINTENANCE ke posisi REMOTE CONTROL

.

II.5 PROSEDUR PERAWATAN PREVENTIVE

Dibawah ini adalah list preventive maintenance yang harus dilakukan ketika melakukan pekerjaan service :

1. Sampling Probe

a) Pengecekan & penggantian filter (kasar).

Berikut adalah cara untuk mengecek kondisi Probe dan filter (kasar) :

Gambar 1.a.1 Gambar 1.a.2

Gambar 1.a.3 - Buka baut ukuran 17” pada flange (Gambar 1.a.1).

- Keluarkan Probe dari dalam Stack (Gambar 1.a.2) dan buka cover yang terletak pada ujung probe untuk melepaskan filternya.

- Cek filter apakah kondisinya masih bagus atau tidak (Gambar 1.a.3). Apabila sudah terlalu kotor / patah / rusak, maka ganti dengan filter yang baru.

- Cek kondisi body Probe apakah tertutup oleh debu atau kotor. Bersihkan dengan menggunakan udara instrument atau lap.

b) Pengecekan & penggantian PT100 pada Probe.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

(33)

Gambar 1.b.1 Gambar 1.b.2 Gambar 1.b.3

- Buka body probe agar terlihat bagian dalam dari probe tersebut (Gambar 1.b.1).

- PT100 process dapat diukur dengan cara menggunakan Multitester mA dan cek pada kabel warna Merah & Putih (Gambar 1.b.2). Nilai normal PT100 baru adalah ± 100Ω (Ohm) apabila nilainya dibawah itu dipastikan bahwa PT100 tersebut rusak dan harus diganti dengan yang baru. PT100 Probe (process) hanya dapat mengukur temperature Stack maksimal 550⁰C diatas itu PT100 tidak tahan dan akan rusak.

- Pengecekan PT100 dapat juga dilakukan dengan cara melakukan pengecekan pada kabel connector probe ke SEC Box yang berada dibagian belakang SEC Box (Gambar 1.b.3). Untuk PT100 terletak pada pin 6 & 7 dan gunakan Multitester mA untuk pengecekannya.

2. SEC Box

a) Pengecekan kondisi & penggantian Permeation Dryer.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 2.a.1 Gambar 2.a.2

(34)

Gambar 2.a.3 Gambar 2.a.4

- Buka pintu SEC Box dan akan terlihat isi dari bagian dalam SEC Box (Gambar 2.a.1). Detail akan dijelaskan terpisah.

- Buka penutup Oven (Gambar 2.a.2) untuk melihat kondisi dari Permeation Dryer.

- Cek apakah tubing permeation dibagian dalam Permeation Dryer masih bagus atau tidak biasanya warna tubingnya adalah putih. Perubahan warna terjadi dikarenakan oleh mengendapnya sisa-sisa kotoran / sample dan dikarenakan juga oleh proses heating yang terjadi didalamnya (Gambar 2.a.3). Lakukan flushing untuk mengecekan apakah jalur tubing tersebut terhalang oleh kotoran atau tidak, karena akan berpengaruh terhadap nilai hasil pengukuran pada analyzer.

- Salah satu cara mengetahui bahwa Permeation Dryer rusak bisa juga dilihat pada indicator P.Diff (Gambar 2.a.4 tanda panah). Apabila tekanan drop dibawah - 0.6 maka ada kebocoran atau kerusakan pada tubing atau ada kerusakan pada Pressure Sensor 350mb (Gambar 2.a.4 red circle). Standard tekanan yang dibutuhkan adalah antara -0.6 s/d -0.8.

- Apabila dibutuhkan penggantian, harap untuk memperhatikan posisi & koneksi dari masing-masing connector agar tidak terjadi kesalahan pemasangan yang berimbas tidak berfungsinya peralatan secara normal (harap berkoordinasi dengan engineer yang sudah berpengalaman).

b) Pengecekan Temp.Probe & Temp.Oven.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 2.b.1

- Cek apakah Temperature Oven sudah terpenuhi atau belum. Ketika proses warm up, nilai temperature yang dibutuhkan adalah 150⁰C. Biasanya proses warm up memakan waktu ± 30menit. Apabila nilai temperature tidak terpenuhi berarti ada

(35)

koneksi yang mengalami kerusakan atau muncul tulisan “error” pada display dan harus segera dilakukan penggantian spare part.

- Cek apakah Temperature Probe sudah terpenuhi atau belum. Ketika proses warm up, nilai temperature yang dibutuhkan adalah 200⁰C. Biasanya proses warm up memakan waktu ± 30menit. Apabila nilai temperature tidak terpenuhi berarti ada koneksi yang mengalami kerusakan atau muncul tulisan “error” pada display dan harus segera dilakukan penggantian spare part.

c) Pengecekan filter ceramic pada oven.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 2.c.1 Gambar 2.c.2

- Buka Oven yang berada didalam SEC Box, buka penutup (Gambar 2.c.1) untuk mengecek filter ceramic.

- Cek filter ceramic (Gambar 2.c.2) masih dalam keadaan bagus atau tidak. Jika kondisinya pecah / patah segera diganti dengan yang baru. Cukup dengan melepas filter ceramic dari posisinya semula.

d) Pengecekan Pressure & Vacuum.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 2.d.1 Gambar 2.d.2

- Kebutuhan pressure di SEC Box adalah min. 4bar (PC1) & vacuum bisa diatur 2bar (PC2) (Gambar 2.d.1).

- Apabila suplai pressure udara instrument kurang dari 4bar (PC1) (Gambar 2.d.2) maka akan muncul alarm pada display analyzer. Kebutuhan suplai pressure udara instrument sangat penting dalam proses sampling

(36)

3. MIR9000

a) Pengecekan display alarm.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 3.a.1 Gambar 3.a.2

- Pada menu utama pilih menu Measurement kemudian pilih Alarm Display.

- Cek apakah terdapat alarm atau tidak. Jika terdapat alarm (Gambar 3.a.1), cek alarm tersebut dan lihat di manual book langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

- Jika tidak ada alarm atau alarm sudah hilang (Gambar 3.a.2) maka bisa dilanjutkan untuk pekerjaan maintenance selanjutnya

b) Membersihkan & mengganti dust filter.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 3.b.1 Gambar 3.b.2

- Cek dibagian belakang dari analyzer, lepas cover dust filternya dan bersihkan dengan menggunakan udara instrument apabila kotor (Gambar 3.b.1).

- Apabila dust filter susah untuk dibersihkan, ganti dengan yang baru (Gambar 3.b.2).

c) Mengganti Syringe Filter.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

(37)

Gambar 3.c.1 Gambar 3.c.2 - Buka cover analyzer MIR9000.

- Pada bagian pojok kiri atas ada sebuah block Restrictor (warna putih) dan terdapat 3 pcs Syringe Filter.

- Lepaskan Syringe Filter (Gambar 3.c.1) tersebut dan harap berhati-hati karena bagian penguncinya bisa patah apabila terlalu terburu-buru dalam melepaskannya.

- Lepaskan tubing yang berwarna hitam dan ganti Syringe Filter dengan yang baru. Kemudian pasang lagi sesuai dengan posisi semula. Harap diperhatikan posisi semula koneksi tubing berwarna hitam agar tidak terjadi kesalahan proses (Gambar 3.c.2).

d) Pengecekan Pompa & Penggantian Consumable Kit Pompa.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 3.d.1

(38)

- Matikan analyzer terlebih dahulu.

- Putuskan konektor J6 dari Motherboard.

- Lepaskan 2 tubing dari koneksi (18) pada pompa dan tandai posisinya masing- masing.

- Kendurkan 2 sekrup penambat knurled dan ambil pompa dengan melepaskan posisi dari tempat yang terletak di belakangnya.

- Tandai posisi relatif dari bagian (18), (16), (10), dan (5) dengan menggunakan pensil.

- Kendurkan sekrup (1)

- Kendurkan 4 baut (19) dan lepaskan kepala pompa (pastikan bahwa artikulasi pencuci tidak salah letak (20)).

- Bongkar beberapa bagian, dimulai dengan bagian (16). Periksa kondisi katup / valve (15). Gantikan mereka jika mereka ditandai / kotor terlalu banyak.

- Periksa kondisi circlips (14). Gantikan mereka jika mereka teroksidasi.

- Periksa kondisi diafragma (11). Ganti jika retak atau melengkung.

- Ganti segelnya (17) setelah operasi 2 pembongkaran.

- Bersihkan bagian-bagian internal dan komponen pompa dengan alkohol.

- Rakit / pasang kembali unit ketika cukup kering. Amati orientasi pada bagian- bagiannya.

- Ganti cincin suspensi (4) jika diperlukan.

- Periksa koneksi sekrup (3).

e) Mengganti motor.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 3.e.1

 Membongkar Optical Bench (Gambar 3.e.1) - Matikan analyzer

- Lepaskan penutup dari kotak optik.

- Lepaskan konektor J3 - J7 - J8 - J9 - J12 - J13 - J14 - J16 - J17 - J20.

- Kendurkan 2 sekrup penambat knurled dan lepaskan klem nya.

(39)

- Jauhkan chamber pengukuran dari kotak optik dan lepaskan 2 tubing ISOVERSINIC. Hati-hati, tandai posisi mereka masing-masing.

 NH3 / H2O Versi MIR - Matikan analyzer

- Lepaskan tutup dari kotak optik.

- Longgarkan ikatan dari ruang chamber.

- Lepaskan konektor J13 dan J14 dan koneksi antara Optical Forks dan stepping motor dari block IR Source. Hal ini dapat dipergunakan untuk melepaskan konektor tambahan.

- Jauhkan ruang chamber dari kotak optik, tetapi jangan semuanya.

- Kendurkan 4 sekrup pengikat knurled dari blok IR Source dan lepaskan yang terakhir.

 Mengganti Motor

- Kendurkan 4 Sekrup (4) untuk melepas unit source block.

- Lepaskan sabuk kemudi (9)

- Kendurkan 2 sekrup (7) dan lepaskan katrol (8) - Kendurkan 2 sekrup (6) dan lepaskan motor (5)

 Mengatur Kecepatan Putaran Motor

- Pasangkan kembali Optical Bench dan hidupkan analyzer.

- Pilih menu "Measurement / Synoptic" atau menu "Test / Optical Bench".

- Sesuaikan kecepatan dengan nilai yang ditunjukkan dalam dokumen pengendalian produksi, dengan mengggunakan potensiometer P12.

- Perhatian! Sebelum menggantia Motor, berhati-hatilah ketika mengkoneksikan kabel J13 yang menjadi connector Motor. Berikut dibawah ini adalah contohnya :

f) Mengganti Infrared Source Berikut adalah langkah-langkahnya :

 Membongkar Optical Bench (Gambar 3.e.1) - Matikan analyzer

- Lepaskan penutup dari kotak optik.

- Lepaskan konektor J3 - J7 - J8 - J9 - J12 - J13 - J14 - J 16 - J17 - J20.

- Kendurkan 2 sekrup penambat knurled dan lepaskan klem nya.

- Jauhkan chamber pengukuran dari kotak optik dan lepaskan 2 tubing ISOVERSINIC. Hati-hati, tandai posisi mereka masing-masing.

 NH3 / H2O Versi MIR - Matikan analyzer

- Lepaskan tutup dari kotak optik.

- Longgarkan ikatan dari ruang chamber.

(40)

- Lepaskan konektor J13 dan J14 dan koneksi antara Optical Forks dan stepping motor dari block IR Source. Hal ini dapat dipergunakan untuk melepaskan konektor tambahan.

- Jauhkan ruang chamber dari kotak optik, tetapi jangan semuanya.

- Kendurkan 4 sekrup pengikat knurled dari blok IR Source dan lepaskan yang terakhir.

 Mengganti IR Source

- Kendurkan 2 sekrup (15) untuk melepas support / dudukan Source nya (17).

- Kendurkan sekrup (18). Kendurkan baut kabel penjepit leher dan lepaskan kabel unit Source nya (16).

Gambar 3.f.1 Gambar 3.f.2

4. TIG

a) Pengecekan temp. CO/HC ± 450°C

Gambar 4.a.1 - Buka cover analyzer.

- Cek temperature yang muncul pada display CO/COV Oven. Temperature heating sudah di setting default principle.

b) Pengecekan Output mA DTP.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

(41)

Gambar 4.b.1 - Buka cover analyzer.

- Cek connector J7A (Gambar 1.d.2) pada pin no 1 & 2 (putih & hitam) dengan menggunakan Multitester untuk mengecek output mA Delta P.

- Cek connector J7A (Gambar 1.d.2) pada pin no 3 & 4 (merah & biru) dengan menggunakan Multitester untuk mengecek output mA Static Pressure.

5. MDS Dryer

Gambar 5.1

Berikut adalah informasi mengenai part-part yang ada di alat MDS Dryer : (1) Pengaturan suplai udara instrument

(2) Ø 1µm filter dan 180l/mn flow rate (3) Ø 0,01µm filter dan 120 l/mn flow rate (4) Drying cartridge

(5) Ø 8mm quick-union valve, suplai inlet, 6 bars

(6) Ø 8mm quick-union valve, bagian direct inlet, tersendiri (inlet kedua memungkinkan)

(7) (9) dan (11) drying cartridge outlet, Ø 8mm quick-union valve

(42)

(8) dan (10) drying cartridge outlet, Ø 6mm quick-union valve (12) Flow restrictor mempunyai fungsi sebagai indikator pengering (13) Condensate elimination

Berikut adalah beberapa list preventive maintenance yang harus dilakukan, diantaranya : 1) Pengecekan Status Koneksi Fluid dan Pastikan Tidak Ada Kebocoran.

Pastikan koneksi tubing-tubing dalam kondisi rapat dan tidak longgar. Hal ini untuk mencegah suplai udara instrument tetap stabil dan tidak adanya kebocoran.

2) Pengecekan dan Penggantian Filter Secara Berkala.

Gambar 5.2 - Buka 3 buah cover filter.

- Cek apakah masing-masing dari filter tersebut masih bisa dibersihkan atau harus diganti dengan yang baru.

- Penggantian dilakukan secara berkala agar tetap menjaga kondisi udara instrument kering dan oil less.

3) Pengecekan Kebersihkan Pada Tangki dan Purging Kondensate.

Lakukan purging setiap kali melakukan maintenance untuk menghindari kondensate didalam masing-masing tubing.

6. D-R 290 Opacity & Total Particulate Monitor 2nd Gen a) Pengecekan error / alarm pada Display Unit

Cek apakah terdapat alarm / error pada Display Unit. Apabila terdapat alarm, maka akan muncul message “alarm” (Gambar 6.a.1) pada Display Unit & lampu LED merah akan blinking. List alarm & keterangannya bisa dilihat pada manual book.

Gambar 6.a.1 Gambar 6.a.2

b) Pengecekan Titik Focus Sensor Berikut adalah langkah-langkahnya :

(43)

Gambar 6.b.1

- Titik fokus (Gambar 6.b.1) bisa dilihat dengan cara mengintip pada lubang kaca yang terdapat di Measuring Head.

- Pastikan titik fokus sinar yang muncul berada ditengah-tengah lingkaran.

- Apabila titik fokus sinar berada diluar lingkaran, maka nilai pengukuran akan.

tidak stabil dan diperlukan adjustment titik focus. Caranya adalah :

1) mengendurkan salah satu diantara 3 baut pengunci flange dan atur sampai titik fokus sinar berada ditengah lingkaran.

2) Kemudian kencangkan kembali baut nya.

c) Pengecekan & Cleaning Filter Cartridge (purge air unit) Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 6.c.1 Gambar 6.c.2

- Buka weather protection cover Blower.

- Buka kunci pengait yang menutupi cover filter.

- Tarik ke bawah filter nya dengan cara diputar ke kiri / ke kanan (Gambar 6.c.1).

- Ganti filter cartridge dengan yang baru jika kotorannya sudah sangat pekat (Gambar 6.c.2).

- Pasang kembali filter dan cover serta kunci pengaitnya.

- Pasang kembali weather protection cover nya.

d) Pengecekan Lensa Measuring Head & Reflector Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 6.d.1 Gambar 6.d.2

(44)

- Buka 4 kunci pada Measuring Head (Gambar 6.d.1) & Reflector (Gambar 6.d.2).

- Bersihkan lensa kaca & bagian dalam body dengan menggunakan tisu atau lap bersih.

- Tutup kembali dan kunci.

- Pastikan semua koneksi baut dalam keadaan kencang dan tidak longgar / kendur.

e) Pengecekan Output Dari Display Unit Ke Datalogger Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 6.e.1 - Buka pintu Display Unit.

- Untuk mengecekan analog output dari parameter Opacity & Dust, gunakan Multitester yang sesuai dengan kebutuhan.

- Lihat (Gambar 6.e.1) untuk output parameter Opacity berada pada pin 3 & 4.

Sedangkan output parameter Dust berada pada pin 7 & 8 pada Module Analog.

f) Prosedur Dust Free Measurement & Kalibrasi

Proses Dust Free Measurement & Kalibrasi disarankan dilakukan ketika Stack / Unit sedang OFF (shutdown). Dikarenakan proses tersebut harus dilakukan secara flange to flange dengan mengukur jarak & diameter Stack agar lebih akurat & cepat prosesnya. Sebagai alternatif, proses Dust Free Measurement & kalibrasi bisa dilakukan didalam ruangan namun harus ruangan yang tertutup & bersih.

Gambar 6.f.1 Gambar 6.f.2

- Dari tampilan awal (Gambar 6.f.2) tekan tombol  (Enter) untuk melihat rincian sub-menu.

- Masuk ke sub-menu sampai menemukan menu Dust Free Measurement (Gambar 6.f.1).

(45)

- Tekan tombol  (Enter) pada opsi Start Dust-Free path measurement untuk memulai proses Dust Free Measurement (Gambar 6.f.1). Proses akan mulai secara otomatis dengan jangka waktu 60 detik.

- Hasil pengukuran bisa dilihat pada tampilan awal (Gambar 6.f.2).

- Kembali ke sub-menu Dust Free Measurement dan pilih opsi Stop Dust-free measurement untuk menghentikan proses setelah waktu habis.

- Setelah proses Dust Free Measurement selesai bisa dilanjutkan dengan proses Kalibrasi (Linearity Check).

Gambar 6.f.3 Gambar 6.f.4

- Buka Measuring Head dan letakkan EPA Filter didalam dudukan yang berada didalam Measuring Head (Gambar 6.f.3).

- Cari sub-menu Linearity Check untuk melakukan Kalibrasi.

- Pilih opsi Start linearity check dan tekan  (Enter) untuk memulai prosesnya.

Display Unit akan mulai membaca nilai konsentrasi sesuai dengan yang terdapat pada EPA Filter (Gambar 6.f.5).

Gambar 6.f.5

- Setelah proses Kalibrasi (Linearity Check) selesai, buka Measuring Head dan ambil EPA Filter. Kemudian tutup kembali Measuring Head beserta cover &

weather protection cover nya 7. Gas Kalibrasi

a) Pengecekan Lifetime Sertifikat.

Berikut adalah langkah-langkahnya :

(46)

Gambar 7.a.1

- Lifetime Sertifikat tercantum didalam body Gas Kalibrasi.

- Cek apakah Sertifikat tersebut masih valid atau tidak. Karena akan menentukan ke akurasian dalam proses kalibrasi analyzer.

- Apabila sudah expired, harus segera diberikan rekomendasi untuk refiil sesuai dengan konsentrasi gas sebelumnya.

b) Pengecekan Pressure Gas.

Berikut adalah langkah-langkah nya :

Gambar 1.g.2

- Cek pada regulator di Gas Kalibrasi pada indikator sebelah kanan, apakah pressure masih bagus atau tidak. Apabila pressure sudah berkurang sebelum Lifetime Sertifikat habis, maka cek koneksi tubing apakah ada kebocoran atau tidak.

- Cek koneksi tubing dari regulator menuju analyzer apakah ada kebocoran atau tidak.

- Jika pressure sudah berkurang / habis, maka harus segera dilakukan refill.

8. Data Acquisition System (DAS)

a) Pengecekan Koneksi Transfer Data (Datalogger).

Berikut adalah langkah-langkahnya : 1) Winscan Software

- Cek koneksi kabel dari analyzer MIR9000 ke Ethernet. Apabila kabel terputus (tidak ada komunikasi / tidak blinking) maka kabel harus segera dibuat baru / diganti. Kemungkinan ada kesalahan pada pembuatan RJ45. Gunakan LAN Tester untuk memastikan bahwa kabel bekerja dengan baik atau tidak.

- Cek koneksi kabel dari ADAM ke Ethernet dan ke Switch hub. Apabila kabel terputus (tidak ada komunikasi / tidak blinking) maka kabel harus segera dibuat baru / diganti. Kemungkinan ada kesalahan pada pembuatan RJ45.

(47)

- Cek koneksi kabel dari Switch Hub. Apabila kabel terputus (tidak ada komunikasi / tidak blinking) maka kabel harus segera dibuat baru / diganti.

Kemungkinan ada kesalahan pada pembuatan RJ45.

b) Pengecekan Recording Data.

Cek pada display monitor PC apakah Software CEMS muncul nilai pengukuran dari analyzer. Apabila nilai pengukuran tidak muncul (lost communication), bisa dicek apakah koneksi kabel data terputus atau analyzer sedang ada masalah. Record data tergantung dari seberapa valid data yang disimpan oleh software tersebut. Apabila ada alarm pada analyzer, maka data dianggap tidak valid dan akan muncul status

“*****” atau ada status Flag pada record data.

9. Receiver Tank

a) Pengecekan Pressure Gauge ± 6 - 8 bar Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 9.a.1

- Cek pressure gauge yang menempel pada body Receiver Tank.

- Kebutuhan supply udara instrument min. adalah 6 – 8 bar.

- Apabila supply drop, maka perlu dilakukan pengecekan terhadap sumber udara instrument existing.

b) Pengecekan kualitas udara instrument Berikut adalah langkah-langkahnya :

Gambar 9.b.1 Gambar 9.b.2

- Koneksikan tubing 6/8 ke valve untuk flushing udara instrument.

- Buka valve untuk melihat kualitas dari udara instrument di dalam Receiver Tank.

(48)

- Jika terdapat air, kotoran dan minyak harap dilakukan rutin flushing min. 1x/hari.

Hal ini untuk menghindari udara yang mengandung air, kotoran dan minyak tidak masuk ke analyzer.

10. AC (Pendingin Ruangan)

Cek kondisi temperature ruangan. Apabila temperature ruangan panas, maka harus segera dilakukan pengecekan freon AC dan melakukan maintenance rutin agar kinerja AC tetap stabil

II.6 PROSEDUR AUDIT 1 : AUDIT CYLINDER GAS

Audit Cylinder Gas adalah pengetesan atau pengecekan yang dilakukan untuk seluruh sistem CEMS yang dilakukan dengan cara memasukkan gas kalibrasi pada probe untuk kemudian dilakukan pengecekan pada hasil yang terukur di analyzer CEMS. Audit ini dapat juga digunakan untuk mengetahui adanya indikasi kebocoran pada line sampling dengan membandingkan hasil pengukuran gas yang terukur pada analyzer dengan komposisi gas kalibrasi yang digunakan. Audit ini dilakukan setiap 3 bulan sekali.

LIHAT DI CEMS GUIDE MANUAL

II.7 PROSEDUR AUDIT 2 : AUDIT TEST AKURASI RELATIVE

Audit Test Akurasi Relative atau biasa disebut dengan RATA (Relative Accuracy Testing Audit) CEMS dilakukan minimal 1 tahun sekali oleh pihak independen. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dalam kegiatan Quality Control CEMS. Tujuan dari dilakukan RATA CEMS adalah memastikan bahwa peralatan CEMS yang dipakai dapat mengukur gas buang secara benar dengan cara membandingkan hasil pengukuran gas tertentu yang terukur pada peralatan CEMS terpasang dengan hasil pengukuran gas yang diukur oleh alat CEMS milik pihak independen. RATA CEMS dilakukan pada saat unit sumber emisi beroperasi dan apabila sumber emisi tidak beroperasi untuk jangka waktu tertentu (overhaul atau stop) yang cukup panjang (> 1 bulan) maka peralatan CEMS wajib dilakukan RATA untuk memastikan kehandalan peralatan CEMS.

Prosedur dari kegiatan RATA CEMS ini antara lain :

1. Pengecekan sistem CEMS sebelum dilakukan Calibration Drift 2. Calibration Drift selama 7 hari kalender (berturut-turut tanpa jeda)

II.8 PROSEDUR AUDIT SISTEM

Audit sistem melibatkan pemeriksaan umum terhadap sistem pemantauan. Audit digunakan untuk memberikan penilaian cepat terhadap ketersediaan data, efektivitas operasi dan pemeliharaan umum, dan kelengkapan prosedur pencatatan. Audit sistem mencakup bidang-bidang berikut ini:

Administratif :

- Log pemeliharaan : diselesaikan secara tepat waktu dan rinci oleh petugas yang berwenang

- Recordkeeping : kelengkapan, ketersediaan

- Verifikasi : nilai span yang benar masuk ke dalam sistem data Teknis :

- Printer : cetak operasional, terbaca, bacaan sesuai dengan kondisi proses - Sistem data : shelter cabinets bersih, area terjaga

- Memantau kandang : bersih, semua sistem operasional, yaitu pemanasan

(49)

Pendinginan :

- Membentang silinder gas : dengan tanggal sertifikasi, pada kisaran konsentrasi yang benar, di atas Tekanan minimal 250 psi

- Sampling / analisis : aliran sampel, vacuums, dan tekanan dalam kisaran yang berlaku

- Opacity monitor : alignment verification, pembersihan blower udara operasional

II.9 PROSEDUR BACK UP DATA

Seperti biasa, disarankan untuk memiliki sistem cadangan otomatis (penulis CD adalah pilihan yang baik).

File yang harus di backup untuk Winscan (minimum) adalah :

Setiap file «ini» terdapat dalam direktori "WinSCANAcquisition\Data".Archive.mdb, ConfigParam.mdb untuk aplikasi menggunakan database Access.

"C:\EnvSA\MySQL\data\data_1_archive" dan "c:\EnvSA\MySQL\data\ data_1_configparam"

untuk aplikasi yang menggunakan MySQL.

Jika terjadi kegagalan komputer, file-file ini akan memungkinkan Anda untuk mengambil yang sebelumnya konfigurasi setelah menginstal ulang perangkat lunak.

WinCANUtilSQL mengizinkan untuk melakukan operasi ini dalam mode otomatis.

1. WinscanUtil

Penggunaan perangkat lunak ini dilindungi oleh kata sandi. Kata sandi yang digunakan sama dengan untuk WinscanAcquisition. Penggunaan perangkat lunak ini dicadangkan untuk pengguna tingkat "Pemeliharaan" (Cf bab

"Kata Sandi" dari WinscanAcquisition)

WinscanUtil mengizinkan untuk mengekstrak data dari database WinSCAN untuk archive.

Dimungkinkan untuk membuat cadangan pengukuran untuk semua parameter.

Backup dilakukan dari tanggal hingga tanggal (missal : dari 1 Januari 1997 hingga 1997, 31 Januari). Batas tanggal termasuk dalam backup.

Data di export dalam file ZDB yang berisi semua nilai dan konfigurasi terkait. File ini dapat di import sesudahnya dalam database WinSCAN untuk konsultasi.

Ketika data diekstraksi, dimungkinkan untuk menghapusnya untuk mengosongkan ruang disk dan membuat akses data lebih cepat.

WinscanUtil juga mengizinkan :

- Untuk melakukan

operasi pemeliharaan pada basis data (hapus tabel, perbaikan

tabel),

- Untuk mengkonfigurasi dan melakukan pencadangan otomatis.

Hanya Untuk pengguna MySQL :

- Untuk mengkonfigurasi server tambahan (maksimum 2). Ketika server tambahan diatur, data direkam oleh WinSCAN direkam pada semua server pada saat yang bersamaan.

- Untuk melakukan sinkronisasi data antara beberapa server MySQL, - Untuk menyalin

konfigurasi dari PC lokal ke PC jarak jauh (aman)

WinSCANUtil memiliki 2 tipe kerja : standar dengan penggunaan IHM, dan baris perintah. Ini Mode kerja kedua memungkinkan untuk menjalankan tugas perawatan otomatis (Perbaikan, Pencadangan ...).

(50)

a) Konfigurasi

- Direktori untuk database : Izin untuk mengubah database WinscanAcquisition (hanya untuk khusus aplikasi).

- Direktori sumber : Pilih database yang akan dikerjakan.

- Direktori backup : Izin untuk memilih direktori target untuk operasi backup (Export).

b) Troubleshooting

- Menghapus tabel : izin untuk menghapus tabel yang tidak digunakan.

- Memperbaiki tabel : izin untuk memperbaiki tabel yang tidak lebih mudah diakses.

- Sinkron : jalankan operasi sinkronisasi antara beberapa server MySQL (hanya MySQL).

- Copy konfigurasi : salin konfigurasi dari mesin lokal ke server lain. (Hanya MySQL).

- Konfigurasi server : izin menambah server. (Hanya MySQL).

- Konfigurasi cadangan : izin untuk menkonfigurasi item ke cadangan.

1.1 Export

Export archive data dari semua parameter untuk periode tertentu.

File cadangan akan dibuat di subdirektori “WinArchive” (secara default). Subdirektori ini akan dibuat di direktori konfigurasi.

(51)

Untuk pengarsipan, pilih periode yang akan di backup dan divalidasi.

Salinan konfigurasi ditambahkan di setiap file cadangan.

Nama file cadangan seperti berikut :

SW + tanggal mulai + _ + tanggal akhir + .zdb (mis:

SW_01_01_2001_31_12_2001.zdb). Tanggal dalam format : day_month_year.

Untuk menyalin file cadangan di CDRom atau dukungan lainnya, gunakan Windows file explorer.

Izin " Ekspor konfigurasi " hanya untuk mengekspor konfigurasi. File hasil akan seperti :

"WinscanConf11_04_06.zdb" Tanggal adalah tanggal ekspor. File ini berisi semua WinSCAN konfigurasi (Akuisisi dan Edisi).

1.2 Delete Data

Setelah operasi pencadangan, data untuk periode pencadangan dapat dihapus dari database menjadi gratis ruang disk dan buat akses data lebih cepat.

Untuk menghapus data, pilih periode dan validasi.

1.3 Import

Izin untuk mengimpor data yang diekspor (file zdb) di database WinSCAN yang ada atau yang baru.

(Disarankan untuk mengimpor data lama dalam database baru, karena antara tanggal arsip dan konfigurasi tanggal import dapat diubah (parameter ditambahkan, ambang batas, laporan modifikasi…).

Karena WinSCAN Edit dapat mengedit, dari waktu ke waktu, berbagai konfigurasi, data yang diimpor dapat dikonsultasikan dengan mudah.

Untuk mengimport data, pilih file cadangan (ZDB).

(52)

Lalu direktori tempat konfigurasi WinSCAN akan disalin. Disarankan untuk membuat direktori baru dan memperbaikinya sama dengan periode cadangan (misal :

«Data12_02_2006_30_04_2006»).

File konfigurasi diekstraksi dari file ZDB dan disalin di direktori yang dipilih.

Setelah itu, kotak "Select database" muncul :

Hanya MySQL:

a) Masukkan informasi koneksi server MySQL. Jika Anda ingin mengakses konfigurasi ini dari PC yang jauh di jaringan, masukkan nama PC atau alamat TCP / IP di bidang “server”. Jika anda hanya bekerja dalam mode lokal Anda dapat memasukkan "localhost".

Nama pengguna default adalah "envsa" dan kata sandi "1789emis". Jika belum ada modifikasi dilakukan dalam konfigurasi server MySQL, kedua bidang ini belum dimodifikasi.

Klik "Test" untuk menguji koneksi server. Jika tes OK, "database" valid.

(53)

b) Untuk mengimpor data dalam database baru, kita perlu memodifikasi awalan default (dengan menambahkan contoh tanggal : data_01_03_2002). Klik "Verifikasi/buat database". Ketika operasi ini selesai, tombol "Oke" ini valid.

Akses & MySQL:

a) Klik "Oke" untuk meluncurkan import data. Operasi ini dapat memakan waktu beberapa kali.

1.4 Delete Tabel

Untuk keamanan, ketika parameter dihapus dari konfigurasi WinSCAN, tabel terkait adalah tidak dihapus. Itu sebabnya setelah periode penyetelan atau setelah modifikasi konfigurasi akan menjadi menarik untuk menghapus secara manual beberapa tabel.

Jendela ini mencantumkan semua tabel database. Nama tabel disusun dengan awalan dan indeks parameter. Awalan dapat menjadi "HIST" untuk tabel rata-rata arsip, "JOUR"

untuk harian rata-rata tabel, "MINU" untuk tabel rata-rata menit dan "SEUIL" untuk sesaat ambang batas tabel melimpah.

Sebagai contoh, nama tabel arsip untuk parameter P12 adalah "HIST12".

Centang kotak untuk menghapus tabel, lalu klik tombol "delete".

Tombol "All" mengizinkan untuk memeriksa semua tabel dan tombol "none" untuk menghapus centang semua tabel.

Catatan : sebelum melakukan operasi ini, disarankan untuk membuat cadangan database.

1.5 Repair Tabel

Setelah power brake down atau PC mati, tabel database dapat rusak. Ketika sebuah tabel rusak itu tidak mungkin untuk menulis di dalamnya, jadi kami kehilangan data. Masalah ini bisa memprovokasi data yang hilang untuk beberapa parameter, atau kesalahan berulang dalam file "DataAcc.log".

Alat perbaikan memungkinkan untuk memperbaiki masalah ini. Itu dapat dijalankan di baris perintah.

(54)

Jendela ini mencantumkan semua tabel database. Nama tabel disusun dengan awalan dan indeks parameter. Awalan dapat menjadi "HIST" untuk tabel rata-rata arsip, "JOUR"

untuk harian rata-rata tabel, "MINU" untuk tabel rata-rata menit dan "SEUIL" untuk sesaat ambang batas tabel melimpah.

Sebagai contoh, nama tabel arsip untuk parameter P12 adalah "HIST12".

Centang kotak untuk menghapus tabel, lalu klik tombol "delete".

Tombol "All" mengizinkan untuk memeriksa semua tabel dan tombol "none" untuk menghapus centang semua tabel.

Catatan: Untuk memperbaiki Access database, penting untuk menghentikan semua aplikasi yang menggunakan ini database (WinSCAN Acquisition).

1.6 Konfigurasi Backup

WinSCANUtilSQL berisi fungsi cadangan terintegrasi. Fungsi ini harus diluncurkan pada garis komando.

Fungsi cadangan menyalin setiap file konfigurasi dan database dalam direktori

“EnvSA\Backup\Sauvegarde”. Cadangan lokal ini dapat ditulis dalam CD-Rom.

Periksa modul yang ingin kita simpan konfigurasi. Izin modul Winspec untuk membuat cadangan konfigurasi yang terkait dengan analisis "MirFTIR". Modul Applicom memungkinkan untuk membuat cadangan. Kartu Applicom dimasukkan ke PC.

Kolom “Perintah tambahan” memungkinkan untuk mendeklarasikan file perintah (*.CMD) untuk diluncurkan setelahnya pada akhir operasi cadangan.

(55)

II.10 PROSEDUR PELATIHAN

Pelatihan dilakukan di site dan di pandu oleh engineer / teknisi. Bahan pelatihan mengambil dari SOP dan referensi yang lain. Pelatihan dilaksanakan setelah proses commissioning.

Durasi pelaksanaan pelatihan terhadap yaitu selama 2 hari yang terdiri atas materi dalam ruangan (inclass training) dan materi lapangan (site training) yang melibatkan bidang kontrol instrument, system owner, dan lingkungan.

II.11 SISTEM PENGAMANAN CEMS

Shelter CEMS diberikan akses control berupa akses kunci yang hanya dimiliki oleh Sub divisi terkait dimana pada PLN Persero Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Unit Pelaksana Pembangkitan Belawan yaitu bidang Kontrol Instrumen dan bidang Lingkungan sehingga pengaturan system keamanan lebih kontrol.

II.12 PROSEDUR PELAPORAN DATA

Berikut adalah SOP untuk editing report data pada Winscan Software / CEMS Software : 1) Pada tampilan Windows pilih menu icon Windows dan pilih Winscan Edit.

2) Muncul display seperti dibawah ini (Display inisialitation) & tunggu sampai 100%

selesai.

3) Pilih menu Edit maka akan muncul sbb.

(56)

4) Pilih menu Report untuk mengambil data hasil pengukuran berupa angka, maka akan muncul sbb :

5) Untuk pengambilan data 15 minute atau 30 minute atau 60 minute atau bulanan atau tahunan maka pilih “Report select” (tanda panah kebawah) maka akan muncul sbb :

6) Pilih salah satu menu misalnya ‘LAPORAN HARIAN (30 MINUTE) kemudian maka akan muncul sbb :

7) Pilih Date select dengan klik tanda panah kebawah maka akan muncul tanggal bulan &

tahun, kemudian pilih tanggal yang hendak dilihat & diprint, misalnya tanggal 25/4/2017 maka cursor pindahkan ke tanggal tsb akan muncul sbb :

(57)

8) Klik View maka akan muncul sbb :

9) Untuk melakukan print maka pilih gambar printer maka akan muncul gambar sbb :

Klik Ok maka display hasil pengukuran sesuai yang diminta akan terprint pada printer.

10) Untuk editing data dari tanggal tertentu sampai dengan tanggal tertentu atau pada tanggal yang sama namun hanya membutuhkan dari jam tertentu ke jam tertentu maka klik Limits muncul sbb :

11) Pilih Start untuk tanggal start yang diinginkan & pilih End untuk tanggal terakhir yang diinginkan. Jika tanggalnya sama maka akan muncul tanggal yang sama, misalkan dipilih yang akan diprint untuk tanggal 25/4/2017 & End tanggal 26/4/2017. Atur jam yang dikehendaki dengan menaik turunkan cursor pada Start (misal 13.00) & End 17.00.

Kemudian klik view maka akan muncul sbb :

Referensi

Dokumen terkait