KOMUNIKASI DALAM MENTORING
Tri Lestari
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara Nomor 9, Kebon Jeruk, Jakarta Barat – 11510.
tlestari805@gmail.com
Abstrak
Program mentoring adalah sebuah hubungan yang menguntungkan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dimana seseorang yang lebih berpengalaman berbagi dengan anak didiknya.
Program ini dikembangkan untuk memberi pelajaran yang mudah berdasarkan pengalaman langsung dari pembimbing atau lebih dikenal dengan mentor. Dengan mentoring akan terjadi komunikasi antara pengajar dan anak didiknya maupun sesama anggota peserta didik yang akan membentuk pola jaringan. Pentingnya komunikasi tersebut dalam kegiatan pembelajaran agar berjalan efektif apabila adanya pola komunikasi yang baik. Dalam prosesnya, tidak jarang komunikasi tersebut menjadi tidak efektif karena ditemui beberapa hambatan. Tetapi hambatan tersebut dapat diatasi jika ditemukan solusi yang disepakati secara bersama oleh seluruh peserta komunikasi tersebut. Program mentoring adalah sebuah hubungan yang mengguntungkan untuk mencapai tujuan dimana seseorang yang lebih berpengalaman berbagi dengan anak didiknya.
Kata kunci : komunikasi,mentoring,dan program mentoring Abstract
The mentoring program is a beneficial relationship to achieve a specific goal where someone who is more experienced shares with his students. This program was developed to provide easy lessons based on direct experience from the supervisor or better known as a mentor. With mentoring there will be communication between the instructor and his students as well as fellow student members who will form a network pattern. The importance of such communication in learning activities to be effective if there is a good communication pattern. In the process, it is not uncommon for the communication to be ineffective because of some obstacles. But these obstacles can be overcome if a solution is agreed upon jointly by all the communication participants. The mentoring program is a profitable relationship to achieve goals where someone who is more experienced shares with his students.
Keywords: communication, mentoring, and mentoring programs
Pendahuluan
Kata profesi berasal dari kata latin professus yang berarti menyatakan secara terbuka. Dalam kamus bahasa Indonesia memaknai profesi sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntun pendidikan khusus yang tinggi dan rangkaian latihan intensif dan panjang. Profesi dapat di pahami juga sebagai pekerjaan yang di tekuni dengan jaminan kesejahteraan dan penghargaan yang memenuhi standar-standar penggajian. (siti zaenab, 2016)
Profesi mengandung penjiwaan terhadap pekerjaan yang di tekuni secara professional. Suatu pekerjaan dapat di katakan senagai profesi manakala ia memiliki kompetensi-kompetensi yang di standarisi lembaga profesi.
komunikasi adalah suatu proses pada sesorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada orang lain.
Program mentoring adalah sebuah hubungan yang menguntungkan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dimana seseorang yang lebih berpengalaman berbagi dengan anak didiknya. Program ini dikembangkan untuk memberi pelajaran yang mudah berdasarkan pengalaman langsung dari pembimbing atau lebih dikenal dengan mentor.
Dengan mentoring akan terjadi komunikasi antara pengajar dan anak didiknya maupun sesama anggota peserta didik yang akan membentuk pola jaringan (denia dwi putri, 2016)
Pentingnya komunikasi dalam kegiatan pembelajaran agar berjalan efektif, guru perlu berkomunikasi yang baik, sopan, jelas dan mudah di pahami, sehingga para perserta didik dapat memahami apa yang guru sampaikan atau ajarkan
Komunikasi menjadi sangat penting perannya karena peristiwa memindahkan
pengetahuan dari sang guru kepada peserta didik, peristiwa membentuk perilaku dan moral yang baik, peristiwa belajar setiap harinya semua terjadi hanya lewat komunikasi yang dikembangkan sang guru dengan peserta didik. Komunikasi akan menjadi jendela jiwa sang guru untuk mampu memahami dan mengendalikan perilaku belajar peserta didik. Dengan menguasai komunikasi yang tepat maka sang guru punya peluang lebih menguasai dan mengendalikan proses belajar mengajar dikelas. (Amir Tengku Ramly, 2014)
Pembahasan
Pengertian mentoring
Mentoring adalah Hubungan Personal yang saling menguntungkan, antara Mentor (orang yang lebih berpengalaman) dan Mentee (orang yang memerlukan pengetahuan dan pengalaman).
Mentoring merupakan suatu hubungan interpersonal dalam bentuk kepedulian dan dukungan antara seorang yang berpengalaman dan berpengetahuan luas dengan seorang yang kurang berpengalaman ataupun yang
pengetahuannya masih
sedikit.(Nikodemus Thomas Martoredjo, 2015)
Mentoring dapat membantu mentee lebih percaya diri dan mandiri. Mentee juga dapat mengembangkan perasaan lebih jelas tentang apa yang diinginkan dalam karir dan kehidupan pribadi mereka.
Secara umum mentoring mengarah kepada suatu proses menuju kepada peningkatan profesi dalam mencapai kriteria atau standar yang telah ditetapkan. Profesionalisasi memerlukan waktu dan proses yang membuat seseorang atau sekelompok orang
menjadi professional (Ratnawati susanto, 2018)
Mentoring menurut para ahli :
Menurut Crawford Mentoring merupakan
“Hubungan interpersonal dalam bentuk kepedulian dan dukungan antara seseorang yang berpengalaman dan berpengetahuan luas dengan seseorang yang kurang berpengalaman maupun yang pengetahuannya lebih sedikit”.
Menurut Oliver Mentoring adalah proses umpan balik yang terus menerus dan dinamis antara dua individu untuk membangun hubungan antara individu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, informasi dan dengan fokus pada pengembangan profesional dan pribadi
Menurut Santrock Mentoring merupakan
“Bimbingan yang diberikan melalui demonstrasi,instruksi, tantangan dan dorongan secara teratur selama periode waktu tertentu. Mentoring biasanya dilakukan oleh individu yang lebih tua untuk meningkatkan kompetensi serta karakter individu yang lebih muda.
Selama proses ini berlangsung, pementor dan mentee mengembangkan suatu ikatan komitmen bersama yang melibatkan karakter emosional dan diwarnai oleh sikap hormat serta kesetiaan”.
Seorang mentor biasanya adalah seseorang yang memang sudah berpengalaman di bidangnya sehingga bisa menuntun, memberikan tips dan saran. Sehingga akhirnya bisa mempercepat proses belajar Anda dan menghindari Anda membuat kesalahan- kesalahan yang biasa terjadi.
Sikap mentor 1.asyik
Seorang mentor wajib memiliki sikap yang asyik. Sikap yang satu ini memang
memiliki banyak arti, misalnya saja sering bercanda, murah senyum,ramah, rendah hati, bahkan cerewet juga bisa dikatakan asyik. Setuju? Nah, tujuan sikap ini wajib dimiliki mentor adalah agar mentee-nya tidak merasa bosan, bahkan malas. Ya, saya sudah merasakannya sendiri. Punya mentor yang jaga image (jaim) atau pendiam itu membosankan.dan membuat saya ngantuk, jadi tidak mengerti apa yang sedang di pelajari, jadi di perlukannya sikap mentor yang dapat membuat para perserta didik dapat memahami apa yang sedang di jelaskan oleh para mentoringnya dengan baik dan membangkitkan semangat agar giat belajar.
2. peduli
Sebagai mentor, pasti tahu dan memperhatikan perkembangan pada masing-masing mentee-nya. Tentunya setiap mentee memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang berkembang drastis, ada yang perkembangannya seperti siput, bahkan ada yang belum berkembang sama sekali. Di sinilah sikap peduli seorang mentor dan rasa tanggung jawab sangat di perlukan jangan bersikap cuek atau tidak peduli terhadap menteenya karena itu dapat mempengaruhi perkembangan mentee tersebut.
3.sabar
Ini dia sikap yang paling menantang untuk dilakukan mentor. Apalagi jika materi yang diajarkan melalui dunia daring dan mentee-nya tidak mau mengulang apa yang sudah diberikan.
Mereka selalu aktif bertanya bagaimana ini dan itu. Tetapi yang ditanyakan sebenarnya sudah dijelaskan oleh mentor. Itu hal yang dimaklumi. Tapi di sinilah kesabaran mentor diuji.
Bayangkan saja, ditanyakan hal yang sama berkali-kali dan itu oleh beberapa orang, bagaimana rasanya? Jika orang biasa, mungkin sudah keluar tanduknya tuh, hehe. Namun bagi para mentor, mereka harus tetap sabar dan berusaha
mempertahankan sikap asyik dan pedulinya.dengan begitu keharmonisan antara mentor dan mentee tetap terjaga sehingga apa yang para mentor jelaskan tersampaikan dengan jelas.
4. Keterbukaan
Seorang mentor harus bersikap terbuka dan selalu bersikap antusias dalam berkomunikasi dengan muridnya. Di tengah semua kesibukan yang harus dijalani, sang mentor perlu bersikap responsif, menjadi pendengar yang baik, dan memberikan perhatian personal bagi masing-masing muridnya. Supaya dapat leluasa dalam proses belajar mengajar dan berjalan dengan baik.
5. Menjadi mentor untuk sepanjang hidup Mentor yang baik akan selalu menjadi tokoh yang sangat berkesan bagi murid- muridnya. Karena itu para murid akan selalu menghargai pendapatnya dan menikmati berkomunikasi dengannya. Di sisi lain, seorang mentor yang baik juga akan selalu antusias mengikuti aktifitas murid-muridnya bahkan setelah karir mereka berkembang dan mungkin tidak lagi berada dalam bidang yang persis sama.
Komunikasi Klinis
Supervisi klinis dengan peran membantu, melayani dan membina guru ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru sehingga guru akan lebih mudah mengatasi kesulitan yang dihadapi selama mengajar, selain itu juga membantu guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar mengajar.
(Dwi Susilowati & Supriyanto, 2012) Ada dua sikap supervisor pembelajaran yang mempengaruhi proses berkomunikasi, yaitu sikap yang menghambat dan sikap yang membantu.
Dua sikap pengirim pesan yang menghambat dan membantu proses komunikasi menurut Jack R. Gibb (1970) dalam “Journal of Communication” seperti berikut ini.
1.Penguasaan – Permasalahan
Supervisor yang bersikap sebagai penguasa atau pimpinan yang otoriter, akan membuat guru binaanya menjadi imferior dan defensif. Supervisor yang berbicara bersifat ingin memecahkan pelbagai masalah akan disambut secara positif dan konstruktif oleh guru yang disupervisi. Manusia sesuai dengan hakekatnya, biasanya tidak suka terpojok atau tidak mau berperan selalu sebagai bawahan. Mereka lebih menerima atasan yang senantiasa memecahkan pelbagai problema yang mereka hadapi.
2. Tidak memperhatikan – Memperhatikan
Sikap dingin seseorang supervisor atau penyampai informasi akan ditanggapi oleh guru sebagai penerima informasi secara tidak penuh dan dengan demikian komunikasi tidak akan berjalan secara efektif. Jika supervisor atau penyampai informasi penuh keseriusan, akan ditanggapi oleh guru sebagai penerima informasi secara penuh perhatian.
Dengan demikian informasi yang disampaikan oleh supervisor kepada guru binaannya akan dapat diterima dengan baik.
3. Bersikap super – Menyamakan diri Penyampai pesan atau supervisor yang berlagak angkuh atau supervisor tidak akan dapat menyampaikan informasi secara baik kepada guru sebagai penerima pesan, karena mereka akan mempunyai kesan bahwa supervisor itu hanya menampakkan egonya. Supervisor yang menghargai guru atau memposisikannya sama dengan dirinya, akan mampu menyampaikan informasi secara efektif.
Keputusan berbasis konsultasi
keputusan adalah pemutusan satu pengakhiran dari proses pemikiran tentang satu masalah atau problem, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah
tersebut, dengan menjadikan pilihan pada salah satu alternatif tertentu.
1. Hak guru untuk memperoleh informasi yang penting dari supervisor dan bernilai baik baginya
2. Hak guru dalam membuat keputusan yang terbaik menurut pertimbangan nalar dan pengalamannya
3. Keputusan berbasis informasi (informed decision) merupakan pernyataan mendasar dari hak guru untuk mewujudkan eksistensi diri
4. Lima unsur dasar penting untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis konsultasi:
Terjadinya pilihan layanan supervise
Proses pengambilan keputusan secara sukarela
Guru harus memperoleh informasi yang benar tidak mengada ngada
Terjaminnya interaksi yang baik antara supervisor pembelajaran dengan guru
Dukungan dalam membuat keputusan supervises
Pendekatan GATHER
Pendekatan GATHER sudah lama digunakan dalam konsultasi pelayanan keluarga berencana (KB) untuk membentuk klien memilih metode kontrasepsi yang paling baik dan sesuai.
Pendekatan ini agaknya cocok dalam rangka pelaksanaan supervisi pembelajaran. GATHER merupakan singkatan dari:
Greet (salam) – berikan salam dalam sikap bersahabat pada guru segera ketika berjumpa. Buatlah guru merasa nyaman dengan menanyakan hal-hal yang sederhana.
Ask (tanya) – apa dan bagaimana seorang supervisor klinis dapat membantu guru. Bertanyalah mengenai masalah guru, gunakan nada suara yang mengisyaratkan keperdulian, perhatian, dan keakraban terhadap mereka.
Tell (tanggapan) – berikan tanggapan dan respon terhadap kebutuhan guru,berikanlah informasi yang jelas terhadap siswa sehingga siswa dapat mengerti
Help (bantu) – guru memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini guru memberikan bantuan agar siswa dapat memecahkan permasalahannya dengan baik.
Explain (jelaskan) – Guru memberikan penjelasan cara mengambil keputusan yg baik dan cara memecahkan permasalahan dengan mudah.
Return (kembali) – guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk datang kembali dan menanyakan masalah atau berkonsultasi kembali, dan ingatkan guru dengan memberikan pesan-pesan tertentu yang penting. (nufififi, 2012)
Pendekatan REDI
Pendekatan ini dikenal dengan 4 tahapan REDI yaitu:
Tahap 1: Rapport building (membina hubungan)
Menyambut kedatangan guru, misalnya ketika dia berinisiatif menemui supervisornya
Membuat pembicaraan awal yang menyenangkan
Memeperkenalkan topik bahasan
Menjanjikan kerahasiaan bersama Tahap 2: Exploration (eksplorasi)
Mendapatkan informasi mengenai kebutuhan guru, resiko kehidupan guru sebagai penyandang profesi ketika berinteraksi dengan anak, kehidupan sosial, dan lingkungan
Menggali tingkat pemahaman guru dan berikan informasi yang diperlukan
Bantu guru dalam memahami kondisi kerja atau resiko kerja yang akan muncul
Tahap 3: Decision making (pengambilan keputusan)
Identifikasi keputusan yang diperlukan guru
Identifikasi pilihan-pilihan guru dalam mengambil keputusan.
Berikan penjabaran dari keuntungan, kerugian, dan konsekuensi dari setiap pilihan
Bantu guru untuk mengambil keputusan yang baik
Tahap 4: Implementing of decision (pelaksanaan keputusan)
Buatlah rencana nyata dan spesifik untuk menjalankan keputusan
Idenifikasi ketrampilan yang diperlukan guru dalam menjalankan keputusannya
Bantulah guru dalam memperoleh ketrampilan praktis yang diperlukan
Buatlah rencana tindak-lanjut.
PENUTUP
Secara umum mentoring mengarah kepada suatu proses menuju kepada peningkatan profesi dalam mencapai kriteria atau standar yang telah
ditetapkan. Profesionalisasi memerlukan waktu dan proses yang membuat
seseorang atau sekelompok orang menjadi professional Sikap dan karakter seorang mentor akan dinilai dan dicontoh oleh mentee. Setiap mentor harus
memiliki kompetensi sosial yang baik, seperti seperti ingin beradaptasi dan ingin diterima oleh lingkungan profesi mereka, responsive terhadap berbagai persoalan bersama, dan mau mendengarkan orang lain.
Bertitik tolak dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dan hasil analisis serta kesimpulan yang diperoleh dari rangkaian penulisan, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran mentoring belum diangkatkan di sekolah secara resmi, penulis mengajak pihak sekolah untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mentoring, mengingat urgensi mentoring dalam peningkatan karakter siswa.
2. Kepada praktisi dan pemerhati pendidikan untuk dapat merumuskan pembelajaran dengan menggunakan strategi mentoring untuk mencapai tujuan instruksional pendidikan, yang salah satunya adalah membangun karakter anak didik.
3. Kepada para guru hendaknya penekanan dalam pembelajaran tidak hanya berorientasi pada nilia kognitif saja, tatapi juga memperhitungkan pengembangan kecerdasan spritual dan emosional anak dengan melakukan pendekatan emosional dengan strategi pembelajaran mentoring.
DAFTAR PUSTAKA
Amir Tengku Ramly. (2014). Pentingnya Komunikasi dalam Proses Belajar- Mengajar.
denia dwi putri. (2016). Pola Komunikasi pada Program Mentoring.
Dwi Susilowati, & Supriyanto, E. (2012).
pengelolaan supervisi klinis.
Retrieved from
http://eprints.ums.ac.id/20662/22/nas kah_publikasi.pdf
Nikodemus Thomas Martoredjo. (2015).
Peran dimensi mentoring dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Retrieved from https://media.neliti.com/media/public ations/167231-ID-peran-dimensi- mentoring-dalam-upaya-peni.pdf nufififi. (2012). model-model dan teknik
komunikasi supervisi klinis. Retrieved from
https://profesikependidikan.wordpres s.com/2012/06/04/model-model-dan- teknik-komunikasi-supervisi-klinis/
Ratnawati susanto. (2018). konsep dasar kepemimpinan, 7.
siti zaenab. (2016). perfesionalisme guru paud menuju ntb bersaing.
yogyakarta: deepublish publisher.