Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS
MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN
BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Fisika
Oleh
Apip Farid Mustapa 0704454
PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sistem Pendeteksi Kadar Alkohol
Berbasis Mikrokontroller Pada
Minuman Beralkohol Dengan
Tampilan LCD
Oleh
Apip Farid Mustapa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
© Apip Farid Mustapa 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS
MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.86/1977, minuman beralkohol dibedakan menjadi 3 golongan yaitu Golongan A dengan kadar alkohol 1-5%, Golongan B dengan kadar alkohol 5-20%, dan Golongan C dengan kadar alkohol 20-55%. Untuk mengetahui kadar alkohol pada minuman beralkohol perlu melakukan pengujian di laboratorium. Alat yang digunakan di laboratorium tersebut memiliki dimensi yang cukup besar dengan harga yang mahal. Karena itu perlu dirancang sebuah sistem yang memiliki dimensi kecil, harga relatif murah, dan mudah menggunakannya. Sehingga masyarakat dapat menggunakan sistem tersebut untuk mengetahui kadar alkohol pada suatu minuman beralkohol. Sistem yang akan dirancang ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu sensor gas MQ-3 untuk mendeteksi uap alkohol sampel, rangkaian buffer, mikrokontroler ATMega16, dan LCD (Liquid Crystal Display). Mikrokontroler sebagai kendali utama pada sistem ini akan mengolah data dari
output sensor berupa tegangan analog yang sebelumnya melewati rangkaian
buffer, kemudian menghasilkan persentase kadar alkohol yang ditampilkan pada LCD. Dari hasil pengujian dan kalibrasi, sistem yang dirancang dapat mengukur kadar alkohol berupa persentase dan dapat menentukan golongan sesuai peraturan
MENKES RI. Untuk golongan A dengan kadar alkohol 1-5%, error pengukuran
sistem sebesar 0,89%. Untuk golongan B dengan kadar alkohol 5-20%, error
pengukuran sistem sebesar 0,21%. Untuk golongan C dengan kadar alkohol 20-55%, error pengukuran sistem sebesar 0,11%.
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
ALCOHOL LEVEL DETECTION SYSTEM BASED OF
MICROCONTROLLER ON ALCOHOL BEVERAGES WITH LCD DISPLAY
According to the Ministry of Health Regulations Republic of Indonesia No.86/1977, alcohol beverages can be divided into three groups, namely Group of A with 1-5% alcohol level, Group of B with alcohol levels of 5-20%, and Group of C with 20-55% alcohol levels. To determine levels of alcohol in alcohol beverages need to do the testing in the laboratory. The tools used in the laboratory to have a fairly large dimensions at expensive prices. Because it is need to be designed a system that has small dimensions, the price is relatively cheap, and easy to use. So that people can use the system to determine the alcohol levels a alcohol beverages. The system to be designed consists of several components, that is MQ-3 gas sensor to detect alcohol vapor samples, the buffer circuit, microcontroller ATmega16, and LCD (Liquid Crystal Display). Microcontroller as the main control on the system will process data from sensors in the form of an analog voltage output that previously passed through circuits buffers, then generate percentages alcohol levels displayed on the LCD. From the results of testing and calibration, the system is designed to measure the alcohol levels in the form of a percentage and can determine the appropriate class Indonesian Minister of Health regulations. For class A with a 1-5% alcohol levels, the system of measurement error of 0.27%. For class B with 5-20% alcohol levels, the system of measurement error of 0.21%. For category C with 20-55% alcohol levels, the system of measurement error of 0.11%.
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
senantiasa memberikan hidayah, rahmat dan izin - Nya kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi tentang “Sistem Pendeteksi Kadar Alkohol
Berbasis Mikrokontroller Pada Minuman Beralkohol Dengan
Tampilan LCD”,. Serta Shalawat dan Salam semoga tetap terlimpah dan
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta
kita semua sebagai pengikutnya sampai akhir zaman. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh studi sarjana dalam
Program Studi Fisika di Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dalam
kajian maupun penyajiannya. Untuk itu diharapkan saran serta masukan
yang membangun dari berbagai pihak agar penyusunan makalah
kedepannya lebih baik lagi. Dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Bandung, 08 Januari 2014
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga selesainya penulis
mendapat bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung yang telah memberikan kontribusi waktu, tenaga, pikiran, serta
gagasan kepada penulis. Untuk itu dalam kesempatan yang baik ini penulis
dengan tulus ikhlas mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua saya yang tercinta, Nani Sutarni, S.Pd.SD, dan Reja Suteja,
S.Pd, yang telah memberikan semua bantuan berupa materi, do’a, serta
dukungan yang tiada henti kepada penulis sampai skripsi ini bisa
terselesaikan. Terima kasih yang sangat tulus ananda ucapkan kepada
mamah dan bapa.
2. Bapak Drs. Waslaluddin, M.T, sebagai Dosen Pembimbing I dan selaku
koordinator skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingannya.
3. Bapak Ahmad Aminudin, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan arahan dan bimbingannya.
4. Bapak DR. Dadi Rusdiana, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing penulis mulai dari perkuliahan semester satu
hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Ibu DR. Ida Kaniawati, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Fisika
FPMIPA UPI.
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Bapak Rudi Suyadi, S.Pd, selaku Penanggung Jawab Harian Workshop
FPMIPA UPI.
8. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Fisika.
9. Dewi Sartika, S.Pd, terima kasih untuk motivasi, dukungan, tenaga, dan
waktu dalam membantu penulis untuk menyelesakan skripsi ini.
10.Ridwan Nurdin, yang telah memeberikan ilmu dan penagalamannya
kepada penulis dalam penyususnan sksripsi ini.
11.Sahabat-sahabat tercinta dan seperjuangan, Ryan Ardiasyah, Andri
Sukmana, Bayu Yudiana, Ferri Wiryawan, Asep Irvan Irvani, Sovian
Nourdiana, Herni Yuniarti, Riki Ahmad, Hayyah Fauziah, Tirana
Auliya, Elisa Tri Wiguna, Krisna Karyasmara, Wanda Wiasmimah
Deva, Rian, yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
12.Teman-teman seperjuangan Fisika kelas C, Andira Muttakim, Fitra
Silviani, Vivi Amelia, Agus Suprihatin Utomo, Dyah Yanti Trihartini,
Enung Yanuar Rosana, Derian Wahyuni, Daniel Freddy Sidabalok, Euis
Rauhillah Muhzam, dan Siti Awaliyah, yang selalu berbagi ilmu dan
pengalamannya kepada penulis selama kuliah di Jurusan Fisika UPI.
13.Teman-teman Jurusan Fisika umumnya, dan khususnya teman-teman
Fisika angkatan 2007 yang selalu berbagi ilmu dan pengalamannya
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga Allah SWT. memebalas kebaikan dan bantuannya dengan
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTARISI ... vi
DAFTARTABEL ... x
DAFTARGAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan ... 4
E. Metode Penulisan ... 4
F. Manfaat ... 5
BAB II : DASAR TEORI ... 6
A. Alkohol ... 6
B. Pengenceran Larutan ... 6
ix
1. Struktur dan Dimensi Sensor Gas MQ-3 ... 10
2. Koneksi Pin dan cara Kerja Sensor Gas MQ-3 ... 11
D. Mikrokontroler AVR ATMega16 ... 12
1. Deskripsi Mikrokontroler AVR ATMega16 ... 12
2. Arsitektur Mikrokontroler AVR ... 17
a. ALU (Arithmetic Logic Unit) ... 18
3. Memori Mikrokontroler AVR ATMega16 ... 20
a. Memori Program (Memory Flash) ... 20
b. Memori Data (SRAM) ... 20
c. Memori Data EEPROM ... 21
4. ADC (Analog to Digital Converter) Mikrokontroler AVR ATMega16 ... 21
E. LCD (Liquid Cristal Display) ... 22
x
G. Sistem Minimum VL-AB16-IO ... 27
H. Downloader VL-DT01 ... 28
I. Kalibrasi ... 29
BAB III : METODE PENELITIAN ... 30
A. Diagram Alur Penelitian ... 30
B. Diagram Blok Sistem ... 32
C. Prosedur Perancangan Sistem ... 33
D. Prinsip Kerja Sistem ... 34
E. Perancangan Sistem ... 35
1. Perancangan Perangkat Keras ... 35
a. Pembuatan Sampel Alkohol Pembanding ... 35
b. Perancangan Rangkaian Buffer ... 36
c. Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Cristal Display) ... 38
d. Perancangan Desain Case Sistem ... 39
2. Perancangan Perangkat Lunak ... 41
a. Pembuatan Flowchart ... 41
xi
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Pengujian Sensor Gas MQ-3 ... 43
B. Pengujian Rangkaian Buffer ... 49
C. Pemrograman Mikrokontroler ... 53
D. Pengujian ADC (Analog To Digital Converter) ... 64
E. Pengujian Interfacing LCD ... 67
F. Program Pengolahan Data ... 70
G. Kalibrasi Sistem ... 75
H. Penggunaan Wadah Sampel Berbentuk Tabung Sebagai Metode Baru Dalam Pengukuran ... 77
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ... 79
A. Simpulan ... 79
B. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 82
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Volume Alkohol yang Diambil ... 36
Tabel 3.2 Daftar Alat dan Bahan Untuk Pembuatan Case ... 49
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor Gas MQ-3 ... 45
Tabel 4.2 Hasil Vrata-rata dari Pengujian Sensor ... 47
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Rangkaian Buffer IC LM324N ... 51
Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Pengujian Rangkaian Buffer ... 51
Tabel 4.5 Hasil Pengujian ADC ... 63
Tabel 4.6 Range Nilai ADC untuk Setiap Golongan Konsentrasi Alkohol .... 71
Tabel 4.7 Hasil Kalibrasi Sistem Untuk Golongan B ... 76
Tabel 4.8Hasil Kalibrasi Sistem Untuk Golongan C ... 76
Tabel 4.9 Pengujian Sistem Pada Jenis Minuman ... 77
xiii
Gambar 2.6 Blok Diagram Mikrokontroler AVR ATMega16 ... 16
Gambar 2.7 Skema Arsitektur Havard ... 17
Gambar 2.8 Arsitektur Mikrokontroler AVR RICS ... 18
Gambar 2.9 Diagram Dimensi LCD 20 x 4 ... 24
Gambar 3.5 Interfacing LCD dengan PORT.B Mikrokontroler ATMega16 .. 39
Gambar 3.5 Desain Case Sistem ... 40
Gambar 3.6 Gambar Flowchart Program ... 41
Gambar 4.1 Skema Pengujian Sensor Gas MQ-3 ... 44
Gambar 4.2 Proses Pengujian Sensor Gas MQ-3 ... 45
xiv
Gambar 4.4 Grafik K terhadap Vrata-rata ... 48
Gambar 4.5 Skema Pengujian Rangkaia Buffer ... 50
Gambar 4.6 Rangkaian Buffer IC LM324N (Tampak Atas dan Bawah) ... 50
Gambar 4.7 Proses Pengujian Rangkaian Buffer ... 50
Gambar 4.8 Grafik Vinput (Vin) terhadap Voutput (Vout) ... 52
Gambar 4.9 Skema Proses Pemrograman Mikrokontroler ... 53
Gambar 4.10 Koneksi PC, Downloader VL-DT01, dan Mikrokontroler (Sistem Minimum VL-AB16-IO) ... 54
Gambar 4.11 Tampilan PC Mendeteksi Hardware Baru ... 54
Gambar 4.12 Tampilan PC Proses Instal Program Selesai ... 55
Gambar 4.13 Tampilan PC Pada Device Manager ... 55
Gambar 4.14 Tampilan PC Pada Setting Properties ... 56
Gambar 4.15 Tampilan PC Pada Setting Advaced ... 56
Gambar 4.16 Tampilan PC Pada Options Programmer ... 57
Gambar 4.17 Tampilan PC pada Pemilihan Programmer ... 57
Gambar 4.18 Tampilan PC Pada Pemilihan Com Port dan BAUD ... 58
Gambar 4.19 Tampilan Awal Software Bascom-AVR ... 61
Gambar 4.20 Tampilan Software BASCOM Saat Proses Pengetikan Program ... 61
Gambar 4.21 Tampilan Software BASCOM Saat Compile Program ... 62
Gambar 4.22 Tampilan Software BASCOM Saat Program Chip ... 62
xv
Gambar 4.24 Tampilan Software BASCOM Saat Proses Download Program ke
Mikrokontroler AVR ATMega16 ... 63
Gambar 4.25 Skema Pengujian ADC ... 66
Gambar 4.26 Proses Pengujian ADC ... 66
Gambar 4.27 Skema Pengujian Interfacing LCD dengan Mikrokontroler .... 68
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Perancangan Sistem ... 81
Lampiran 2 Datasheet Pada Sistem ... 94
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penggunaan alkohol (Etanol) sebagai salah satu komposisi dalam
suatu minuman sudah dikenal luas. Sekarang minuman beralkohol
dapat kita temui di minimarket. Setiap orang mempunyai batas toleransi
terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut
mengkonsumsi secara berlebih, maka akan terjadi dampak buruk bagi
kesehatan. Diantaranya, merusak sistem kinerja otak, gangguan jantung,
penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk
bagi kesehatan, mengkonsumsi alkohol secara berlebih mengakibatkan
gangguan mental. Gangguan mental ini akan mengakibatkan perubahan
perilaku seperti bertindak kasar, mudah marah, bahkan dapat
melakukan pelanggaran atau tindakan kriminal.
Negara Republik Indonesia membuat kebijakan dalam
menggolongkan kadar alkohol. Menurut MENKES No.86/1977.
Golongan tersebut adalah:
1. Golongan A (Kadar alkohol 1-5%).
2. Golongan B (Kadar alkohol 5-20%).
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan adanya klasifikasi kadar alkohol tersebut, maka
dibutuhkan alat ukur kadar alkohol yang bermanfaat untuk mengetahui
kadar alkohol pada minuman serta dapat mengetahui golongan
minuman beralkohol sesuai dengan peraturan MENKES.
Sekarang teknologi sudah sangat berkembang pesat. Sehingga
dengan adanya perkembangan teknologi tersebut dapat membantu
kehidupan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Teknologi
digunakan sebagai suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Sebagian teknologi sekarang ini merupakan penerapan dari
teknologi sains untuk kehidupan sehari-hari. Teknologi sains lahir dari
pemikiran manusia yang ingin selalu memberikan manfaat dan
kemudahan dalam kehidupan yang semakin kompleks. Salah satu
contoh perkembangan teknologi adalah sistem pendeteksi kadar alkohol
berbasis mikrokontroler.
Untuk mengetahui kadar alkohol pada minuman beralkohol tidak
bisa diketahui secara langsung, perlu melakukan pengujian di
laboratorium. Alat yang digunakan di laboratorium memiliki dimensi
yang cukup besar dengan harga yang mahal. Karena itu perlu dirancang
sebuah sistem yang memiliki dimensi kecil, harga relatif murah, dan
penggunaan yang mudah. Sehingga masyarakat dapat menggunakan
sistem tersebut untuk mengetahui kadar alkohol pada suatu minuman.
Sistem yang akan dirancang ini terdiri dari beberapa komponen,
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
buffer, mikrokontroler ATMega16, dan LCD (Liquid Crystal Display).
Mikrokontroler sebagai kendali utama pada sistem ini akan mengolah
data dari output sensor berupa tegangan analog yang sebelumnya
melewati rangkaian buffer, kemudian menghasilkan persentase kadar
alkohol yang ditampilkan pada LCD.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan sebelumnya terdapat permasalahan yang akan
menjadi kajian, yaitu :
1. Berapa range konsentrasi kadar alkohol yang dapat diukur oleh
sensor gas alkohol MQ-3?
2. Bagaimana rancangan sistem pendeteksi kadar alkohol berbasis
mikrokontroler dengan tampilan LCD?
3. Berapa akurasi pengukuran dari sistem pendeteksi kadar alkohol
yang dirancang?
C. BATASAN MASALAH
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam perancangan sistem ini,
maka terdapat beberapa batasan masalah. Di antaranya sebagai berikut:
1. Sistem hanya akan menentukan kadar alkohol yang terkandung pada
minuman beralkohol.
2. Sensor gas MQ-3 dapat mendeteksi kadar alkohol pada range 0% -
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mikrokontroler AVR ATMega16 menjadi kendali utama pada sistem
ini.
4. Kadar alkohol yang terdeteksi akan ditampilkan pada LCD (Liquid
Cristal Display) berupa persentase.
D. TUJUAN
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah:
1. Merancang dan membuat sistem pendeteksi kadar alkohol dengan
menggunakan Mikrokontroler AVR ATMega16 dan sensor gas
alkohol MQ-3 dengan tampilan LCD (Liquid Cristal Display).
2. Menampilkan persentase kadar alkohol pada range 0% - 55% hasil
dari pengukuran sistem.
3. Menjadikan alat alternatif detektor kadar alkohol pada minuman
beralkohol yang efektif dan efisien dibandingkan dengan uji
laboratorium.
E. METODE PENELITIAN
Metode penelitian diawali dengan studi literatur sebagai dasar teori
dalam penelitian. Setelah dasar teori dianggap menunjang, kemudian
melakukan perancangan pembuatan sistem pendeteksi kadar alkohol
berbasis mikrokontroler dengan tampilan LCD.
Dalam proses perancangan sistem terbagi menjadi 2 bagian.
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembuatan sampel alkohol, perancangan rangkaian buffer, perancangan
interfacing LCD dengan mikrokontroler, dan perancangan case / wadah
sistem. Kedua, perancangan perangkat lunak (software), yang meliputi
pembuatan flowchart dan pembuatan program.
Setelah perancangan sistem, kemudian melakukan pengujian sistem
tersebut. Hasil dari pengujian sistem akan didapatkan data yang akan
dibahas sehingga menghasilkan kesimpulan.
Dengan uraian metode penelitian yang dilakukan, maka metode
penelitian ini termasuk metode eksperimen. Karena untuk mendapatkan
data dan hasilnya harus melakukan percobaan terlebih dahulu.
F. MANFAAT
Adapun manfaat dari pembuatan sistem ini adalah dapat
mendeteksi kadar alkohol pada minuman secara efektif dan efisien
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN
Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun
secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah.
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
tertentu.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.
Dengan metode eksperimen, data hasil penelitian akan didapatkan
dengan cara melakukan percobaan.
Dalam penelitian ini dibutuhkan alur penelitian supaya penelitian
dapat berjalan secara sistematis. Gambar 3.1 merupakan Gambaran
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. DIAGRAM BLOK SISTEM
Secara keseluruhan sistem yang akan dibuat dapat dilihat dari
diagram blok pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem
Fungsi dari masing-masing unit pada diagram blok sebagai berikut:
1. Sampel minuman beralkohol sebagai objek yang akan diukur
konsentrasi persentase alkohol yang terkandung.
2. Sensor gas MQ-3 berfungsi sebagai pendeteksi konsentrasi
alkohol yang terkandung pada minuman dari uap alkohol, dan juga
sebagai input ke mikrokontroler.
3. Rangkaian pengkondisi sinyal berfungsi untuk menstabilkan
tegangan dari sensor gas MQ-3 dengan menggunakan IC LM324.
4. Mikrokontroler AVR ATMega16 adalah komponen utama yang
berfungsi sebagai pusat kendali dalam sistem ini. Komponen ini
juga berfungsi sebagai tempat pengolahan data yang akan diproses
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi sebagai penampil data
yang diperoleh dari sensor agar kita langsung dapat melihat
hasilnya secara visual.
C. PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM
Dalam pembuatan sistem ini, dibuat prosedur perancangan sistem
sebagai tahapan dalam proses pembuatannya. Prosedur perancangan
sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pembuatan rangkaian sensor gas MQ-3. Dalam pembuatan
rangkaian ini, terdapat dua tegangan yang dibutuhkan sensor gas
MQ-3. Tegangan kerja sensor dan tegangan heater. Tegangan harus
sebesar 5 volt DC.
2. Pembuatan sampel cairan alkohol dengan persentase konsentrasi
alkohol yang berbeda.
3. Melakukan pengujian sensor, dengan cara mengukur persentase
konsentrasi alkohol yang berbeda dari sampel cairan beralkohol.
Kemudian mencatat tegangan output sensor. Setelah data diperoleh,
kemudian pembuatan program untuk pengolahan data pada
mikrokontroler AVR ATMega16.
4. Pembuatan dan pengujian rangkaian pengkondisi sinyal, bertujuan
untuk menstabilkan tegangan output sensor gas MQ-3.
5. Pengujian ADC (Analog to Digital Converter) pada mikrokontroler
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Output sensor dihubungkan dengan rangkaian pengkondisi sinyal
terlebih dahulu sebelum dihubungkan dengan mikrokontroler AVR
ATMega16.
7. LCD (Liquid Crystal Display) dihubungkan ke Port B
mikrokontroler AVR ATMega16.
8. Pengujian sistem secara keseluruhan. Caranya dengan mengukur
sampel alkohol dan membandingkan hasil pengukuran dari alat.
Sehingga dapat menghitung nilai error pada alat.
9. Pembuatan case sebagai wadah sistem.
D. PRINSIP KERJA SISTEM
Sensor gas MQ-3 akan mendeteksi konsentrasi alkohol yang
terkandung dalam zat cair berdasarkan uapnya. Ketika zat cair yang
akan diukur konsentrasi alkoholnya telah berada pada wadah
pengukuran, maka sensor MQ-3 mulai bekerja untuk mendeteksi
konsentrasi alkohol yang terkandung. Apabila terdapat konsentrasi
alkohol pada zat cair tersebut maka uap alkohol akan mengaktifkan
sistem kerja sensor MQ-3 yang kemudian mengirimkan sinyal input
kepada mikrokontroler AVR ATMega16. Data input tersebut berupa
data analog yang kemudian akan diproses oleh ADC yang terdapat pada
mikrokontroler AVR ATMega16 sehingga didapatkan hasil data berupa
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. PERANCANGAN SISTEM
Perancangan sistem terdiri dari dua tahapan. Perancangan
Perangkat Keras (Hardware) dan Perancangan Perangkat Lunak
(Software). Kedua tahapan tersebut harus diperhatikan dengan baik,
agar sistem dapat bekerja dengan baik sesuai yang diharapkan.
1. Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras meliputi, Pembuatan sampel
alkohol, perancangan rangkaian buffer, perancangan LCD (Liquid
Cristal Display), dan Case.
a. Pembuatan Sampel Alkohol
Pembuatan sampel alkohol pembanding bertujuan untuk
menguji sensor gas MQ-3. Untuk mendapatkan nilai
kandungan alkohol yang baik dibutuhkan perhitungan larutan
alkohol yang tepat. Pembuatan sampel alkohol ini
menggunakan rumus reaksi pengenceran. Rumus reaksi
pengenceran menggunakan persamaan 2.6.
Dalam proses ini dibuat 50 mL larutan alkohol dengan
konsentrasi 7%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, dan 70%.
Konsentrasi larutan alkohol yang tersedia adalah 70%. Dengan
menggunakan persamaan 2.6 didapatkan hasil pada Tabel
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Volume Alkohol yang Diambil
No Vi (mL) Va (mL) Ni (%) Na (%)
Rangkaian buffer merupakan rangkaian yang dapat
menghasilkan nilai tegangan output sama dengan nilai
tegangan input. Karena itu rangkaian ini akan memiliki
penguatan satu kali. Fungsi dari rangkaian buffer sebagai
penyangga, karena pada dasarnya prinsip yang digunakan
adalah penguat arus tanpa terjadi penguatan tegangan.
Rangkaian buffer yang dibuat seperti pada Gambar 3.3.
Dengan menghubungkan jalur input inverting ke jalur output
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3 Rangkaian Buffer
Dengan metode tersebut, maka diperoleh perhitungan
matematis sebagai berikut:
... (4.1)
Sehingga diperoleh nilai penguatan tegangan (Av)
sebagai berikut:
... (4.2)
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
rangkaian tersebut tidak terjadi penguatan tegangan.
Rangkaian buffer pada sistem ini menggunakan IC
LM324N. IC LM324N memiliki Vcc antara 5 volt – 15 volt.
Untuk penjelasan masing-masing pin dapat dijelaskan sebagai
berikut:
- Pin 1,7,8,14 (Output), merupakan sinyal output.
- Pin 2,6,9,13 (Inverting Input), merupakan pin yang dapat
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Pin 3,5,10,12 (Non-Inverting Input), merupakan pin yang
menghasilkan sinyal output sama dengan sinyal input.
- Pin 4 (+Vcc), merupakan pin yang beroperasi pada tegangan
antara +1,5 Volt sampai +15 Volt.
- Pin 11 (-Vcc), merupakan pin yang beroperasi pada tegangan
antara -1,5 Volt sampai -15 Volt.
Gambar 3.4KonfigurasiPin IC LM324N (ST, 2011)
c. Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Cristal Display)
LCD adalah suatu display dari bahan cairan kristal yang
menggunakan dot matriks dalam sistem kerjanya. LCD
digunakan sebagai display dari sistem pendeteksi konsentrasi
alkohol berupa persentase. Untuk melakukan interfacing LCD
dengan mikrokontroler AVR ATMega16, perlu diketahui
fungsi dari setiap pin. Dari konfigurasi pada Gambar 3.5, pin
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.5 Interfacing LCD dengan PORT.B Mikrokontroler
ATMega16
d. Perancangan Desain Case Sistem
Perancangan desain untuk case sistem pendeteksi
konsentrasi alkohol memiliki ukuran yang kecil. Selain
menjadikan sistem mempunyai tampilan yang menarik, case
juga mempunyai tujuan agar dapat menjaga sistem tersebut
dari kerusakan. Bahan yang digunakan untuk membuat case
adalah acrylic.
Daftar bahan dan alat yang digunakan dalam membuat
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2Daftar alat dan bahan untuk pembuatan case
Nama Alat dan
Bahan Jumlah
Acrylic 1 (40x40 cm)
Lem Acrylic Secukupnya
Pemotong Acrylic 1
Bor Tangan 1
Ampelas Halus 1 lembar
Kikir 1
Mesin Gerinda 1
Penggaris 1
Pensil 1
Desain case sistem pendeteksi konsentrasi alkohol
berbentuk seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.6.
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak meliputi, pembuatan flowchart,
pembuatan program mikrokontroler AVR ATMega16.
a. Pembuatan Flowchart
Sebelum membuat program perintah untuk sistem pada
mikrokontroler, dibutuhkan flowchart program. Flowchart
program dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Pembuatan Program
Setelah membuat flowchart program dan mengetahui
variabel yang akan dikonversi yang tadinya analog menjadi
digital, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan program.
Pembuatan program ini dilakukan dengan bantuan software
BACOM. Pada program ini akan dituliskan perintah yang
sesuai dengan flowchart yang telah dibuat sebelumnya.
Pemrograman adalah salah satu bagian yang penting
dalam pembuatan alat ini, karena pada bagian pemrograman
ini akan dilakukan pemilihan perintah untuk mengolah data
input agar dapat diolah oleh mikrokontroler sehingga menjadi
output yang diinginkan.
Setelah membuat program yang berisikan perintah untuk
di-download dari komputer (PC) ke mikrokontoler, maka tahap
selanjutnya adalah proses download. Proses ini dilakukan
dengan alat downloader VL-DT01. VL-DT01 akan
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari hasil pengujian sistem dan analisis yang sudah dilakukan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem pendeteksi kadar alkohol yang sudah dibuat dapat
mendeteksi kadar alkohol pada range 0% sampai dengan 55% dari
minuman.
2. Sistem pendeteksi kadar alkohol berbasis mikrokontroler dengan
tampilan LCD dirancang dari beberapa komponen rangkaian
penyusun. Yaitu, rangkaian sensor gas alkohol MQ-3, rangkaian
buffer, sistem minimum mikrokontroler, dan LCD.
3. Error dari hasil pengukuran sistem untuk Golongan A 1-5% sebesar
0,89%. Golongan B 5-20% sebesar 0,21%. Golongan C 20-55%
sebesar 0,11%.
B. SARAN
Berdasarkan dari perancangan sistem ini, terdapat beberapa saran
yang harus diperhatikan, di antaranya:
1. Sistem masih menggunakan adaptor sebagai sumber daya. Sehingga
diperlukan sumber daya seperti batu baterai agar dapat digunakan
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sampel yang digunakan sebagai pengukuran range persentase kadar
alkohol ditambah lagi, agar menghasilkan pengukuran yang lebih
akurat.
3. Pembuatan sampel sebagai nilai pembanding harus mempunyai
ketelitian yang sangat tinggi, agar menghasilkan perbandingan yang
lebih akurat antara kadar alkohol dan tegangan output sensor.
4. Kotak yang digunakan sebagai tempat penyimpanan sampel masih
belum kedap udara sepenuhnya, sehingga udara masih bisa masuk
ke dalam kotak dan dapat mengganggu pembacaan sensor.
5. Waktu yang dibutuhkan sensor untuk proses netralisasi dibutuhkan
waktu yang cukup lama, apalagi jika kadar alkohol yang di ukur
mencapai lebih dari 50%. Sehingga dibutuhkan blower / kipas agar
bisa membantu proses netralisasi menjadi lebih cepat. Serta dapat
mengurangi panas berlebih pada sensor, ketika digunakan dalam
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, Heri. (2008). Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA16
Menggunakan Bahasa C (CodeVisionAVR). Bandung: Informatika
Bandung.
Budiastra, I.N., Jayamiharja, I.M., Negara, IG.A.M. (2009). “Rancang Bangun
Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Berbasis Mikrokontroler
AT89S51”. Jurnal Teknologi Elektro. 8, (1), 31-37.
Budiharto, Widodo. (2011). Aneka Proyek Mikrokontroler. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Chandra, F. Dan Arifianto, D. (2011). Jago Elektronika Rangkaian Sistem
Otomatis. Jakarta Selatan: Kawah Pustaka.
Cuswanto, Anto. (2012). Prototipe Pendeteksi Prosentase Kadar Alkohol Dalam
Minuman Berbasis Mikrokotroller ATMega8535 Dengan Output LCD.
Naskah Publikasi pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AMIKOM Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Pitowarno, Endra. (2005). Mikroprosesor dan Interfacing. Yogyakarta: Andi.
Rusmadi, Dedy. (2006). Digital & Rangkaian. Bandung: Pionir Jaya.
Satria, A.V., Wildan. (2013). “Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Alkohol Pada
Cairan Menggunakan Sensor MQ-3 Berbasis Mikrokontroler AT89S51”.
Jurnal Fisika Unand. 2, (1), 13-19.
Setiawan, Afrie. (2011). 20 Aplikasi Mikrokontroler ATMega8535 dan
Apip Farid Mustapa, 2014
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Umar, Achmad D.R. (2009). Sistem Pendeteksi Kadar Alkohol Pada Minuman
Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Tugas Akhir Program Diploma III FT
Universitas Negeri Malang: Tidak diterbitkan.
Winoto, Ardi. (2010). Mikrokontroler AVR ATmega8/16/32/8535 dan
Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR. Bandung: Informatika