• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SURAT EDARAN NOMOR SE-06 /BC/2020 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SURAT EDARAN NOMOR SE-06 /BC/2020 TENTANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SURAT EDARAN NOMOR SE-06 /BC/2020

TENTANG

STANDAR TEKNIS DAN KEAMANAN PENYIMPANAN SENJATA API DINAS

Yth. 1. Direktur Penindakan dan Penyidikan

2. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 3. Para Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai

4. Para Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai 5. Para Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai

6. Para Kepala Balai Laboratorium Bea dan Cukai

A. Umum

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan nomor 113/PMK.04/2017 tentang Penggunaan Senjata Api Dinas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, perlu disusun Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai sebagai petunjuk standar teknis dan keamanan penyimpanan senjata api dinas pada satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

B. Maksud dan Tujuan

Surat Edaran ini mempunyai maksud dan tujuan untuk memberikan pedoman serta menciptakan keseragaman dan konsistensi dalam melakukan penyimpanan senjata api dinas bagi Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai dan Balai Laboratorium Bea dan Cukai.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. tempat penyimpanan senjata api dinas;

2. tata cara penyimpanan senjata api dinas; dan 3. administrasi penyimpanan senjata api dinas;

pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai, dan Balai Laboratorium Bea dan Cukai.

(2)

D. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan;

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang­undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 tentang Senjata Api Dinas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.04/2017 tentang Penggunaan Senjata Api Dinas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan

5. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-53/BC/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan.

E. Ketentuan Umum

1. Senjata Api Dinas adalah senjata api perlengkapan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai termasuk suku cadang dan amunisinya, baik senjata api non standar militer maupun senjata api standar militer serta peralatan keamanan.

2. Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditunjuk dalam jabatan tertentu berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan dan Undang-Undang Cukai.

3. Penyimpanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyelamatkan senjata api dan amunisi di dalam suatu tempat agar terhindar dari pencurian, kerusakan, dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

4. Peralatan Keamanan adalah peralatan yang digunakan untuk keperluan keamanan, yang dapat digolongkan sama dengan senjata api.

5. Peralatan Lain adalah peralatan selain Senjata Api Dinas yang dapat digunakan untuk melindungi diri atau memiliki dampak yang dapat menghentikan tindakan seseorang, sekelompok orang atau sarana pengangkut.

6. Tempat Penyimpanan adalah peti atau ruangan khusus untuk menyimpan senjata api dinas yang berada di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

F. Pokok Pengaturan

1. Senjata Api Dinas dan Peralatan Lain yang berada di bawah penguasaan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai dan Balai Laboratorium Bea dan Cukai harus disimpan di Tempat Penyimpanan yang berada di lingkungan kantor tersebut.

2. Senjata Api Dinas dibawah penguasaan Pejabat Bea dan Cukai dalam keadaan tertentu dapat dititipkan pada Tempat Penyimpanan yang berada di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai dan Balai Laboratorium Bea dan Cukai.

(3)

3. Tempat Penyimpanan terbagi berdasarkan level keamanan, yaitu:

a. Level 1

Kriteria keamanan level 1 adalah terdapat paling banyak 25 (dua puluh lima) pucuk Senjata Api Dinas yang dikuasai oleh kantor tersebut. Standar Tempat Penyimpanan pada level 1 dipenuhi dengan menggunakan peti penyimpanan yang terbuat dari besi atau baja yang tidak mudah terbakar dan dilengkapi dengan sistem penguncian yang memadai. Peti penyimpanan tersebut dapat dibuat melekat pada bagian bangunan atau diletakkan pada tempat yang tidak mencolok dan tidak mudah diakses agar tidak mudah dipindahkan. Tingkat pengamanan ditingkatkan dengan menggunakan alarm dan kamera pengawas pada ruang penyimpanan serta dilengkapi dengan alat pemadam api.

b. Level 2

Kriteria keamanan level 2 adalah terdapat 26 (dua puluh enam) sampai dengan 100 (seratus) pucuk senjata api dinas yang dikuasai kantor tersebut dan/atau terdapat senjata mesin berat. Standar Tempat Penyimpanan pada level 2 dipenuhi dengan menggunakan ruang khusus Senjata Api Dinas yang menjadi bagian tidak terpisah dari bangunan utama. Senjata yang disimpan dalam ruang khusus Senjata Api Dinas disusun pada rak-rak penyimpanan yang terkunci. Tingkat pengamanan ditingkatkan dengan menggunakan alarm dan kamera pengawas pada ruang penyimpanan serta dilengkapi dengan alat pemadam api.

c. Level 3

Kriteria keamanan level 3 adalah terdapat lebih dari 100 (seratus) pucuk Senjata Api Dinas yang dikuasai kantor tersebut. Standar Tempat Penyimpanan pada level 3 dipenuhi dengan menggunakan ruang khusus Senjata Api Dinas yang memiliki ruang penyimpanan amunisi terpisah dari ruang penyimpanan senjata api. Senjata yang disimpan dalam ruang khusus tersebut disusun pada rak-rak penyimpanan yang terkunci. Tingkat pengamanan ditingkatkan dengan menggunakan alarm dan kamera pengawas pada ruang khusus Senjata Api Dinas serta dilengkapi dengan alat pemadam api.

4. Tempat Penyimpanan sebagaimana dimaksud di atas harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Ruang khusus Senjata Api Dinas hanya memiliki satu pintu akses yang terbuat dari baja serta dilengkapi dengan terali besi yang memiliki kunci.

b. Pintu Tempat Penyimpanan memiliki kunci yang tidak setiap orang dapat meniru atau membuka kunci tersebut. Apabila menggunakan anak kunci maka pintu tempat penyimpanan hanya dapat dibuka sekurang-kurangnya dengan 2 (dua) buah anak kunci. Penyimpanan anak kunci/kode pembuka pintu harus dirahasiakan.

c. Tempat Penyimpanan Level 2 dan 3 tidak didesain untuk memiliki ventilasi kecuali kelembaban lingkungan yang menuntut pertukaran udara. Penambahan ventilasi ditempatkan di bagian dinding atas dan dilengkapi dengan terali besi.

(4)

d. Ketentuan teknis Tempat Penyimpanan Level 3, yaitu:

1) dinding bata atau pelat beton dengan ketebalan minimal 10 cm;

2) atap bangunan datar/ dome dapat dibuat dengan konstruksi car ketebalan 10-20 cm dan dinding bagian samping dibangun dengan ketebalan 10 cm;

3) pondasi car beton;

4) bentuk bangunan kotak/ dome; dan

5) ruang penyimpan senjata, ruang penyimpanan amunisi dan ruang jaga/operator terpisah.

5. Penyimpanan Senjata Api Dinas memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

a. Senjata Api Dinas yang disimpan harus dalam keadaan bersih dan kosong serta tidak boleh dengan laras tersumbat (kain, kayu, dan kotoran lain-lain);

b. Penyimpanan senjata api dan amunisi dilakukan pada tempat yang terpisah;

c. senjata api disusun dalam peti atau rak senjata dengan kunci pengaman atau rantai pengaman; dan

d. peti atau rak senjata tersebut harus selalu dalam keadaan bersih dan kering serta terkunci dengan aman.

6. Setiap unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang melakukan Penyimpanan Senjata Api Dinas harus memenuhi kelengkapan administrasi sesuai ketentuan sebagai berikut:

a. setiap Senjata Api Dinas yang disimpan di Tempat Penyimpanan dilengkapi dengan dokumen asal usul senjata berupa dokumen pembelian, dokumen hibah, dokumen peminjaman, dan/atau Serita Acara Serah Terima (BAST). BAST dibuat sesuai contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini;

b. keadaan fisik dan jumlah senjata api dan amunisi yang masuk dan keluar Tempat Penyimpanan dikontrol dengan menggunakan kartu persediaan senjata api yang dibuat per jenis senjata sesuai contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini; dan

c. pemeriksaan jumlah Senjata Api Dinas (stock opname) yang disimpan di Tempat Penyimpanan dilakukan paling lambat:

1) tanggal 10 Juli untuk stock opname periode semester I tahun berjalan; dan 2) tanggal 10 Januari untuk stock opname periode semester II tahun sebelumnya.

Serita acara pemeriksaan jumlah Senjata Api Dinas dibuat sesuai contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ill yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.

(5)

Salinan sesuai dengan aslinya

<>Tim Customs Excise Knowledge Base<>

#BeacukaiMakinBaik

Dalam rangka pelaksanaan Surat Edaran ini, diinstruksikan kepada Direktur yang memiliki tugas dan fungsi di bidang pengawasan agar mengawasi pelaksanaan Surat Edaran Direktur Jenderal ini dan melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai dan Balai Laboratorium Bea dan Cukai.

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Maret 2020

-ttd-

HERU PAMBUDI

(6)

CONTOH FORMAT BERITA ACARA SERAH TERIMA SENJATA API DINAS KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT PENINDAKAN DAN PENYIDIKAN

JALAN JENDERAL A. YANI JAKARTA - 13230 KOTAK POS 108 JAKARTA - 10002 TELEPON : 021-4890308 FAXIMILI : 021-4750805 SITUS www.beacukai.go.id

PUSAT KONTAK LAYANAN 1500225; EMAIL info@customs.go.id

BERITA ACARA SERAH TERIMA SENJATA API DINAS NOMOR BAST-.../BC.../2020

Pada hari ini ..., tanggal ... buIan ... tahun ... dengan menunjuk Nota Dinas/Surat ...

nomor ... tanggal ... hal ..., maka dengan ini kami masing-masing:

1. ..., NIP. ..., ... pada Seksi/Subbagian ..., Subdirektorat/Bagian ..., Direktorat/Kantor ..., selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. ..., NIP. ..., ... pada Seksi/Subbagian ..., Subdirektorat/Bagian ..., Direktorat/Kantor ..., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Telah melaksanakan:

a. PIHAK PERTAMA menyerahkan:

1. Senjata Api Dinas jenis ... sebanyak ... pucuk, dengan rincian nomor seri sebagai berikut ...

2. Buku ijin kepemilikan senjata api din as (buku pass asli) sebanyak ... buah, dengan rincian nomor sebagai berikut ...

b. PIHAK KEDUA menerima ... tersebut untuk digunakan ... Dalam rangka ...

Demikian Serita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas.

Pihak Kedua,

...

NIP. ...

Pihak Pertama,

...

NIP. ...

DIREKTUR JENDERAL -ttd-

HERU PAMBUDI

LAMPIRAN I

Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : SE- 6 /BC/2020

Tanggal : 27 Maret 2020

(7)

CONTOH FORMAT KARTU PERSEDIAAN SENJATA API DINAS

KARTU PERSEDIAAN SENJATA API

No Kartu: Nama Barang :

Satuan :

Unit Kerja:

Tanggal No. BAST Dari/Untuk Masuk Keluar Sisa Paraf

.

DIREKTUR JENDERAL -ttd-

HERU PAMBUDI

LAMPIRAN II

Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : SE- 6 /BC/2020

Tanggal : 27 Maret 2020

(8)

Salinan sesuai dengan aslinya

<>Tim Customs Excise Knowledge Base<>

#BeacukaiMakinBaik

CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN JUMLAH SENJATA A I DINAS KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT PENINDAKAN DAN PENYIDIKAN

JALAN JENDERAL A. YANI JAKARTA - 13230 KOTAK POS 108 JAKARTA - 10002 TELEPON : 021-4890308 FAXIMILI : 021-4750805 SITUS www.beacukai.go.id

PUSAT KONTAK LAYANAN 1500225; EMAIL info@customs.go.id

BERITA ACARA PEMERIKSAAN JUMLAH SENJATA API DINAS

NOMOR BA-.../BC.../2020

Pada hari ini ... , tanggal ... bulan ... tahun ... dengan menunjuk Surat Tugas ... Nomor ... Tanggal ... hal ... , maka dengan ini kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ...

Pangkat/NIP : ...

Jabatan : ...

2. Nama : ...

Pangkat/NIP : ...

Jabatan : ...

3. Dan seterusnya.

Telah melakukan pemeriksaan jumlah Senjata Api Dinas dan Amunisi yang disimpan pada Direktorat/Kantor ... , dengan hasil sebagai berikut:

1. Senjata Api Dinas jenis:

a. ... sebanyak ... pucuk dengan nomor seri ...;

b. ... sebanyak ... pucuk dengan nomor seri ...;

c. ... sebanyak ... pucuk dengan nomor seri ...;

d. Dan seterusnya.

2. Amunisi jenis:

a. ... sebanyak ... butir;

b. ... sebanyak ... butir;

c. ... sebanyak ... butir;

d. Dan seterusnya

Demikian Serita Acara Pemeriksaan Jumlah Senjata Api Dinas ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas.

...

NIP. ...

...

NIP. ...

DIREKTUR JENDERAL -ttd-

HERU PAMBUDI

LAMPIRAN III

Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : SE- 6 /BC/2020

Tanggal : 27 Maret 2020

Referensi

Dokumen terkait

Anak TPA/SPS usia 2 – 6,5 tahun (batas usia maksimal kelahiran tanggal 30 Juni 2014) dibuktikan dengan Akte Kelahiran Asli dan surat keterangan dari Kepala Sekolah. Peserta

• Kurang baik digunakan untuk perkerasan yang membutuhkan kuat tekan besar atau lalulintas yang padat, hal ini dikarenakan oleh nilai kuat tekan beton berpori yang relatif

The second way is to use cleansing herbal formulas which often contain herbs that are known to kill parasites, reactivate the peristalsis (muscular action of the colon) and

Pada hari ini Senin tanggal dua bulan November tahun dua ribu lima belas , selaku Pokja Tahap XI I I PLP Kabupaten Purwakarta berdasarkan Surat Perintah

Sehubungan dengan akan dilakukan Pembuktian Kualifikasi untuk paket pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Kec.Palmatak) , kegiatan di lingkungan Dinas Pendidikan

19700314 200212 1 003 Berkenaan dengan Pengumuman Penyedia Pelaksana Jasa Konstruksi Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum T.A APBDP 2014 tanggal 10 Desember 2014, maka dengan

Princesa; Contigo; Tu nombre me sabe a yerba; Ruido; 19 Días y 500 noches; Penélope; Cantares; Pastillas para no soñar; Para la libertad; Pueblo blanco; Mediterráneo; Fiesta; Y nos

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah biomassa dan karbon yang tersimpan pada pohon di atas permukaan tanah di dataran tinggi Taman Nasional Lore