• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN DINDING DIAFRAGMA PADA BASEMENT APARTEMEN THE EAST TOWER ESSENCE ON DARMAWANGSA JAKARTA OLEH : NURFRIDA NASHIRA R.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN DINDING DIAFRAGMA PADA BASEMENT APARTEMEN THE EAST TOWER ESSENCE ON DARMAWANGSA JAKARTA OLEH : NURFRIDA NASHIRA R."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN DINDING DIAFRAGMA PADA

BASEMENT APARTEMEN THE EAST

TOWER ESSENCE ON DARMAWANGSA

JAKARTA

OLEH :

NURFRIDA NASHIRA R.

3108100065

(2)

LATAR BELAKANG

Pembangunan Tower Apartemen membutuhkan

lahan parkir, sedangkan lahan terbatas. Oleh

karena itu, digunakan basement.

Basement membutuhkan perencanaan dinding

penahan tanah untuk menjaga kestabilan tanah

dan mencegah keruntuhan tanah di samping

(3)

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana asumsi beban-beban yang bekerja

pada diaphragm wall ini?

Bagaimana perencanaan dinding penahan tanah

berupa diaphragm wall yang mampu menerima

tekanan lateral dan momen sekaligus dapat

menjadi dinding basement?

Bagaimana cara melaksanakan konstruksi

struktur basement Apartment “The East,

Essence on Dharmawangsa”?

(4)

TUJUAN

Dapat menentukan asumsi beban-beban yang

ada.

Dapat memperhitungkan kestabilan tanah agar

mendukung adanya basement Apartment “The

East, Essence on Dharmawangsa”.

Dapat merencanakan pelaksanaan dan

perhitungkan konstruksi struktur basement

Apartment “The East, Essence on

(5)

BATASAN MASALAH

Tidak membahas biaya pembangunan basement

Apartment “The East, Essence on

Dharmawangsa”.

Hanya membahas tower The East saja.

Membahas metode konstruksi dari

pembangunan basement saja.

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

TABEL KORELASI PARAMETER TANAH

Konsistensi Tanah Taksiran harga kekuatan geser undrained, Cu Taksiran harga SPT, harga N Taksiran harga tahanan connus, qc (dari Sondir)

kPa ton/m2 kg/cm2 kg/cm2 kPa

Sangat Lunak (very

soft) 0-12.5 0-1.25 0-0.125 0-2 0-2.5 0-250 Lunak (soft) 12.5-25 1.25-2.5 0.125-0.25 2-4 2.5-5 250-500 Menengah (medium) 25-50 2.5-5.0 0.25-0.50 4-8 5-10 500-1000 Kaku (stiff) 50-100 5.0-10.0 0.50-1.00 8-15 10-20 1000-2000 Sangat kaku (very stiff) 100-200 10.0-20.0 1.00-2.00 15-30 20-40 2000-4000 Keras (hard) >200 >20.0 >2.00 >30 >40 >4000

Tabel Korelasi Konsistensi Tanah untuk

Tanah Dominan Lanau dan Lempung

(7)

TINJAUAN PUSTAKA

TABEL KORELASI PARAMETER TANAH

Tabel Hubungan antara Parameter Tanah untuk Tanah Pasir

(Teng, 1962)

Kondisi Kepadatan Relative Density (Kepadatan Relatif) Rd Perkiraan Harga NSPT Perkiraan Harga ø (0) Perkiraan berat volume jenuh, γsat (ton/m3) very loose 0% s.d. 15% 0 s.d. 4 0 s.d. 28 < 1,60 (sangat renggang) loose 15% s.d. 35% 4 s.d. 10 28 s.d. 30 1,5 s.d. 2 (renggang) medium 35% s.d. 65% 10 s.d. 30 30 s.d. 36 1,75 s.d. 2,1 (menengah) dense 65% s.d. 85% 30 s.d. 50 36 s.d. 41 1,75 s.d. 2,25 (rapat) very dense 85% s.d. 100% > 50 41* (sangat rapat)

(8)

TINJAUAN PUSTAKA

TABEL KORELASI PARAMETER TANAH

Tabel Hubungan antara Parameter Tanah untuk Tanah Lempung

(J.E.Bowles, 1984)

Cohesive Soil N (blows) <4 4 - 6 6 - 15 16 - 25 >25 γ (kN/m3) 14 - 18 16 - 18 16 - 18 16 - 20 >20 qu (kPa) <25 20 - 50 30 - 60 40 - 200 >100 Consistenc

y Very Soft Soft Medium Stiff Hard

(9)

TINJAUAN PUSTAKA

TABEL KORELASI PARAMETER TANAH

Tabel Hubungan antara Jenis Tanah

dengan Poisson’s Ratio (J.E. Bowles, 1974)

Tabel 2.4. Poisson’s Ratio (J.E. Bowles, 1974)

Material Poisson's ratio ν

Sand:

Dense 0.3-0.4

Loose 0.2-0.35 Fine (e = 0.4-0.7) 0.25 Coarse (e = 0.4-0.7) 0.15 Rock (basalt, granite,

limestone, sandstone, 0.1-0.4

schist, shale) depending on rock type, density, and, quality; commonly 0.15-0.25

Clay

Wet 0.1-0.3

Sandy 0.2-0.35

Silt 0.3-0.35

Saturated clay or silt 0.45-0.5 Glacial till (wet) 0.2-0.4

Loess 0.1-0.3

Ice 0.36

Concrete 0.15-0.25

(10)

TINJAUAN PUSTAKA

TABEL KORELASI PARAMETER TANAH

Tabel Hubungan antara Jenis Tanah

Dengan Modulus Young (J.E. Bowles, 1974)

Tabel 2.4. Poisson’s Ratio (J.E. Bowles, 1974)

Es Soil ksi kg/cm2 Clay Very soft 0.05-0.4 3-30 Soft 0.2-0.6 20-40 Medium 0.6-1.2 45-90 Hard 1-3 70-200 Sandy 4-6 300-425 Glacial fill 1.5-22 100-1,600 Loess 2-8 150-600 Sand Silty 1-3 50-200 Loose 1.5-3.5 100-250 Dense 7-12 500-1,000 Sand and gravel

Dense 14-28 800-2,000 Loose 7-20 500-1,400 Shales 20-2,000 1,400-14,000

Silt 0.3-3 20-200

(11)

TINJAUAN PUSTAKA

Tekanan Lateral Tanah

Pada kondisi diam

σ

h

=

K

o

σ’

v

+ u (Das, 1995)

Di mana :

u = tekanan air pori

Ko = koefisien tekanan tanah pada

kondisi at rest

Untuk tanah berbutir:

Ko = 1 – sinθ

(Jacky, 1994)

Untuk tanah lempung terkonsolidasi

normal:

Ko = 0,95 – sinθ

(Brokera, 1965)

Kondisi aktif dan pasif

σ

a

=

σ

v

x Ka (Das, 1995)

Ka

= tan

2

(45

0

-θ/2)

σ

p

=

σ

v

x Kp (Das, 1995)

Kp

= tan

2

(45

0

+θ/2)

Kondisi aktif dan pasif pada tanah

berkohesi

σ

a

=

σ

v

Ka – 2c

(Das, 1995)

σ

p

= σ

v

Kp – 2c (Das, 1995)

Dimana:

σ

v

= tegangan tanah vertikal

(t/m

2

)

Ka

= koefisien tekanan tanah aktif

Rankine

Kp = koefisien tekanan tanah pasif

Rankine

c

= kohesi tanah

Ka Kp

(12)

TINJAUAN PUSTAKA

Bearing Capacity Bored Pile

Koreksi N-SPT

Terhadap muka air tanah (tanah

berpasir, N-SPT>15)

N

1

= 15 + ½ (N-15)

(Terzhagi & Peck ,1960)

N

1

= 0,6 N

(Bazaraa, 1967)

Terhadap Overburden Pressure

Tanah

Untuk p’

0

< 7.5 t/m

2

Untuk p’

0

< 7.5 t/m

2

(Bazaraa, 1967)

Kekuatan Ujung Tiang

Qp

ujung

= Cn . A

ujung

Dimana:

Cn = 40 = harga rata-rata N

2

pada 4D di

bawah ujung tiang s/d 8D di atas ujung

tiang

A

ujung

= luas penampang ujung tiang

Kekuatan Lekatan dan Friction

Qs = ∑ Cli. Asi

Dimana :

Cli = hambatan geser selimut tiang pada

segmen i, dengan nilai:

N

2

/2 ton/m

2

untuk tanah

lempung/lanau

N

2

/5 ton/m

2

untuk tanah pasir

Asi = Luas selimut tiang pada segmen i

= Oi x hi

Oi = keliling tiang = π D

tiang

Kekuatan Lekatan dan Friction

Q

ult

tekan tiang = Qp + Qs

Q

ult

tarik tiang = Qs

0 1 2 ' 4 . 0 1 4 p N N   0 1 2 ' 1 . 0 25 . 3 4 p N N  

(13)

METODOLOGI

PENELITIAN

(14)
(15)

ANALISA DATA TANAH

Kedalam- an (m) Jenis Tanah NSPT rata2 Perkiraan Harga ɸ (0) γsat (t/m3) γunsat (t/m3) Rd Kondisi Kepadatan Cu (t/m2) qc (t/m2) ν Es (t/m2) Konsis - tensi 0-10 Lempung berlanau 4 0 1,6 1,3 2,5 50 0,3 200 Lunak (soft) 10-12 Lanau berlempung 15 0 1,8 1,6 10 200 0,3 700 Kaku (stiff) 12-17 Lanau berlempung 25 0 2,0 1,8 16,7 300 0,3 3000 Sangat Kaku (very stiff) 17-39 Pasir berkerikil >50 41 2,25 2,0 90% Sangat rapat (very dense) - 0,2 8000 39-55 Lempung / Lanau 32 40 2,0 1,8 >20 >400 0,35 700 Keras (hard)

(16)

P (t/m)

hpasif

max

haktif

min

0

atrest

Defleksi (m)

Koefisien tanah dengan harga maksimum dan minimum dibandingkan dengan defleksi

(Artha dan Wibowo, 2009)

(17)

Asumsi Pembebanan Tanah Horizontal

dimana:

= Tegangan efektif arah horizontal pada tiap kedalaman (t/m

2

)

= Tegangan efektif arah vertikal pada tiap kedalaman (t/m

2

)

= Koefisien tanah lateral pada kondisi at rest

ks = Konstanta Spring yang nilainya berdasarkan pada jenis

tanah

(Modulus of soil reaction) (t/m

3

)

x = Asumsi defleksi arah lateral (m), bernilai positif (+) apabila

dinding

mendorong menuju arah tanah, sebaliknya bernilai

negative (-) apabila

dinding menjauhi tanah.

x

k

K

oi

s

vi

hi

'

.

.

h i

vi

oi

K

(18)

Rangkuman Konstanta Spring untuk Tiap Lapisan Tanah

Kedalaman

(m)

q

c

(kg/cm

2

)

q

c

(kPa)

Konsistensi

Tanah

Kepadatan

Tanah

k

s

(t/m

3

)

0-10

5

500

Lunak (soft)

3600

10-12

20

2000

Kaku (stiff)

> 4800

12-17

30

3000

Sangat Kaku

(very stiff)

> 4800

17-39

Sangat padat

(very dense)

12800

39-55

>40

4000

Keras (hard)

> 4800

(19)

KONDISI A

KONDISI B

(20)

Penampang Galian

(21)

Permodelan SAP

KONDISI

A

KONDISI

B

KONDISI

C

KONDISI

D

(22)

Hasil Perhitungan Dinding Diafragma

Kondisi

Defleksi

maksimum

(m)

Momen

Maksimum

(tm)

A

0.000357

15.54

B

0.000409

17.915

C

0.000592

15.923

D

0.000672

21.008

Digunakan dimensi d = 80 cm

Kedalaman = 33.5 m

Dipasang tulangan D24 - 130

(23)

KONTROL KEKUATAN

Kekuatan Leleh Struktur

Mu = ØAs.fy

= 0.8 x 3619.114 x 400 (968-56.77/2)

= 1.088.183.616 Nmm > MIx =248.462.675,4 Nmm

Daya Dukung

57

.

2

454

672

.

1167

SF

P

Qu

 

2

a

d

(24)
(25)
(26)
(27)

Gambar

Tabel Korelasi Konsistensi Tanah untuk   Tanah Dominan Lanau dan Lempung
Tabel Hubungan antara Parameter Tanah untuk Tanah Pasir   (Teng, 1962)  Kondisi  Kepadatan  Relative Density (Kepadatan  Relatif) Rd  Perkiraan Harga N SPT Perkiraan Harga ø (0 )  Perkiraan berat volume jenuh, γsat (ton/m3)  very loose   0%  s.d
Tabel Hubungan antara Parameter Tanah untuk Tanah Lempung   (J.E.Bowles, 1984)  Cohesive Soil  N (blows)  &lt;4  4  -  6  6  -  15  16  -  25  &gt;25  γ (kN/m 3 )  14  -  18  16  -  18  16  -  18  16  -  20  &gt;20  qu (kPa)  &lt;25  20  -  50  30  -  60
Tabel Hubungan antara Jenis Tanah   dengan Poisson’s Ratio (J.E. Bowles, 1974)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Supervisi klinis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan peningkatan mutu proses belajar mengajar di sekolah. Supervisi dipandang sebagai bantuan yang

Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi manusia Indonesia yang cerdas dan pekerja yang kompeten, sesuai dengan standar

Penggunaan fiberglass pada palka dan teknik penyimpanan ikan di dalam palka dengan menggunakan sistem ALDI (air laut yang didinginkan) atau RSW (refrigerated sea

Kunjungan Antenatal Care pertama sampai ketiga Ny. Menurut Reeder 2011, nyeri pada pinggang yang terjadi karena beban berat janin pada perut ibu semakin bertambah

Variasi nilai c dipengaruhi oleh fraksi potensial terdegradasi (a+b) yang merupakan komponen dinding sel, jadi semakin tinggi nilai c maka komponen serat yang

Menurut Shigeyuki Suzuki (1973:349, penggunaan konjungsi /-tara/ dipakai sebagai predikat dari anak kalimat dalam suatu kalimat majemuk, dimana anak kalimat itu merupakan sebuah

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan