MODUL
MELAKUKAN PENANGANAN
IKAN PELAGIS KECIL DIKAPAL
2015
NAUTIKA
PERIKANAN LAUT
2015 NAUTIKA PERIKANAN LAUTMODUL MEL
AKUKAN PEN
AN
G
AN
AN IKAN PEL
A
GIS KECIL DIKAP
AL
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
A-PDF Watermark DEMO: Purchase from www.A-PDF.com to remove the watermarkKATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan tersusunnya modul Penanganan Ikan Pelagis Kecil di Kapal ini. Modul ini merupakan modul pembelajaran yang dapat digunakan peserta program keahlian Nautika Perikanan Laut didik dalam mempersiapkan diri untuk uji kompetensi keahlian. Peserta didik dapat belajar secara individual dan mandiri dalam menyelesaikan suatu unit kompetensi secara utuh.
Modul ini disusun berdasarkan silabus SUPM Edisi 2012 dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Pada setiap bab berisi tentang lembar informasi, lembar praktek unjuk kerja, penilaian/evaluasi dan lembar kunci jawaban.
Dengan mempelajari seluruh isi modul dan melaksanakan setiap praktek unjuk kerja diharapkan peserta didik dapat lebih siap menghadapi uji kompetensi keahlian
Jakarta, Desember 2015 Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR GAMBAR ... iv BAB I. PENDAHULUAN ... 1 A. Deskripsi ... 1
B. Peta Judul Modul, Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ... 1
C. Tujuan ... 2
D. Petunjuk Penggunaan Modul ... 3
E. Waktu ... 4
BAB II. MENYIAPKAN PERALATAN DAN TEMPAT PENANGANAN. ... 5
A. Lembar informasi ... 5
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ... 8
C. Penilaian/Evaluasi ...10
D. Lembar Kunci Jawaban ...10
BAB III. MENYIAPKAN PALKA PENYIMPANAN. ...12
A. Lembar Informasi ...12
B. Lembar praktek unjuk kerja ...15
C. Penilaian/Evaluasi ...17
D. Lembar Kunci Jawaban ...17
BAB IV. MENANGANI IKAN PELAGIS KECIL. ...19
A. Lembar informasi ...19
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ...24
C. Penilaian/Evaluasi ...25
D. Lembar Kunci Jawaban ...26
BAB V PENUTUP. ...28
DAFTAR PUSTAKA ...29
PERISTILAHAN ...30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pakaian kerja standar ... 6 Gambar 2. Peralatan penanganan ikan tuna ... 7 Gambar 3. Palka ...14
Gambar 4. Penempatan dan pencucian ikan pelagis kecil di dalam
keranjang ... 20 Gambar 5. Sistem bulking, shevling, boxing ...23
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul Melakukan Penanganan Ikan Pelagis Kecil di Kapal merupakan penuntun bagi siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) agar dapat lebih mudah dan sistematis dalam melaksanakan persiapan mengikuti uji kompetensi keahlian.
Modul Melakukan penanganan ikan pelagis kecil di kapal terdiri dari 3 (tiga) materi yaitu menyiapkan peralatan dan tempat penanganan, menyiapkan palka penyimpanan dan menangani ikan pelagis kecil. Materi menyiapkan peralatan dan tempat penanganan menjelaskan tentang peralatan penanganan ikan pelagis kecil dan pembersihan/sterilisasi peralatan dan tempat penanganan tersebut. Materi berikutnya menyiapkan palka penyimpanan berisi penjelasan tentang tempat penyimpanan dengan cara pengesan dan sistem pengesan dilakukan sesuai dengan SOP. Materi terakhir menangani ikan pelagis kecil menjelaskan tentang cara pencucian ikan pelagis kecil dan pelaksanaan proses pengesan.
B. Peta Judul Modul – Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi
C. Tujuan
Modul Melakukan penanganan ikan pelagis kecil di kapal bertujuan untuk memberikan informasi sebagai berikut :
a. Lembar informasi.
Lembar informasi berisi tentang uraian materi per elemen kompetensi.
b. Lembar praktek unjuk kerja.
Lembar praktek unjuk kerja berisi alat, bahan, waktu dan langkah kerja yang dilakukan untuk menyelesaikan setiap kriteria unjuk kerja pada masing-masing materi.
c. Penilaian/evaluasi.
Penilaian/evaluasi berisi penilaian keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang telah didapat setelah mempelajari lembar informasi.
Melakukan penanganan
ikan pelagis kecil di kapal
Menyiapkan peralatan
dan tempat penanganan
ikan pelagis kecil hasil
tangkapan di kapal
Menyiapkan palka
penyimpanan
Menangani ikan pelagis
kecil
d. Lembar kunci jawaban.
Lembar kunci jawaban berisi kunci jawaban dari penilaian/evaluasi.
D. Petunjuk Penggunaan Modul
Petunjuk penggunaan modul Melakukan penanganan ikan pelagis kecil di kapal terbagi atas :
1. Petunjuk penggunaan modul untuk siswa.
a. Bacalah rumusan unit kompetensi, elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
b. Pelajari dengan seksama materi pembelajaran pada setiap bab yang terdapat pada lembar informasi, lembar praktek unjuk kerja dan kerjakan sendiri tugas-tugas yang ada pada lembar penilaian.
c. Jika mengalami kesulitan konsultasikan kepada guru. d. Diskusikan dengan guru tentang hasil belajar Anda.
e. Ketika uji kompetensi berlangsung Anda akan dinilai oleh penguji (asesor) melalui lembar penilaian dengan metode tertulis dan metode observasi demonstrasi. Anda akan dikatakan kompeten apabila dapat mengerjakan kedua metode tes tersebut.
2. Petunjuk penggunaan modul untuk guru.
a. Bacalah rumusan unit kompetensi, elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
b. Pelajari dengan seksama materi pembelajarannya, kalau dirasa ada yang kurang memadai silakan ditambah/disesuaikan.
c. Bimbinglah siswa menjalani/mengerjakan sendiri tugas-tugas pada lembar penilaian/evaluasi.
d. Jika siswa mengalami kesulitan berikan bantuan yang sifatnya rangsangan untuk berpikir ke arah pemecahan masalah, bukan diberi jawaban final.
e. Periksalah hasil pekerjaan siswa dan nilailah kompetensi siswa dengan seksama dengan tidak tertutup kemungkinan melibatkan siswa sebagai pemberi masukan. Penilaian pekerjaan tersebut dengan cara menggunakan rumus Indikator Tingkat Penguasaan: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 100 % Presentase Kualifikasi 90%-100% sangat baik 80%-89% baik 70%-79% cukup <70% kurang
f. Diskusikan hasil belajar dengan siswa itu sendiri untuk menentukan tindak lanjut bersama.
g. Sampaikan kepada siswa bahwa ketika mereka melaksanakan uji kompetensi mereka akan dinilai oleh penguji (asesor) dengan metode tertulis dan metode observasi demonstrasi, jadi mereka dapat dikatakan kompeten apabila dapat mengerjakan kedua metode penilaian tersebut.
E. Waktu
Waktu yang dibutuhkan dalam mempelajari modul ini adalah disesuaikan dengan ketuntasan belajar, serta sesuai panduan dari guru/pembimbing.
BAB II
MENYIAPKAN PERALATAN DAN TEMPAT PENANGANAN
A. Lembar Informasi
1. Peralatan penanganan ikan pelagis kecil disiapkan
Penanganan ikan di kapal merupakan tindakan awal dalam menjaga kesegaran ikan dari kemunduran mutu karena baik buruknya penanganan berpengaruh langsung terhadap mutu ikan yang akan dijadikan bahan makanan atau bahan mentah untuk pengolahan lebih lanjut.
Dalam proses penanganan ikan tuna di kapal diperlukan pengetahuan tentang peralatan dan tempat penanganan dengan baik.
Peralatan penanganan ikan pelagis kecil terdiri dari :
a. Peralatan yang digunakan oleh Anak Buah Kapal (ABK) yang bertugas. ABK yang bertugas pada saat itu terlebih dahulu harus mempersiapkan dirinya lengkap mengenakan pakaian kerja standar seperti :
1) Baju kerja / wear pack ataupun mantel apabila hujan; 2) Helm kerja;
3) Sepatu boot;
4) Sarung tangan (sarung tangan karet atau katun);
Gambar 1. Pakaian kerja standar
b. Peralatan penanganan 1) Serok
Digunakan untuk menyerok/mengangkut ikan pelagis kecil ke atas dek atau ke dalam keranjang.
2) Sekop
Digunakan untuk menyekop / mengangkut ikan pelagis kecil dari dek ke dalam keranjang.
3) Sikat
Digunakan untuk membersihkan permukaan dek. 4) Keranjang
Digunakan untuk menempatkan ikan pelagis kecil. 5) Pompa air dan selang
Digunakan untuk menyiram ikan pelagis kecil selama dilakukan pembersihan.
Pakaian kerja Helm kerja Sepatu Boot Sarung Tangan
Gambar 2. Peralatan penanganan ikan tuna
2. Tempat dan peralatan penanganan ikan disterilisasi
Tempat dan peralatan penanganan ikan pelagis kecil terlebih dahulu dilakukan sterilisasi atau pembersihan dengan harapan tidak terjadi kontaminasi silang.
Sterilisasi tempat dan peralatan ikan pelagis kecil meliputi: a. Menyiram dek dengan menggunakan pompa air laut;
b. Menyikat dek sampai bersih dari segala kotoran dan gunakan sabun hijau untuk membersihkan minyak atau kotoran yang sukar dihilangkan;
c. Membersihkan dengan sabun pembersih serta menempatkan peralatan kerja seperti serok, sekop, keranjang dan sikat pada tempat yang mudah dijangkau;
d. Memasang terpal atau pelindung apabila pekerjaan dilakukan pada siang hari untuk melindungi ikan dari sinar matahari langsung dan memberikan kenyamanan kepada ABK yang sedang bertugas;
Serok Sekop Keranjang Sikat Selang air
e. Membersihkan dinding palka dari segala kotoran maupun lendir ikan yang masih melekat. Apabila ada sisa-sisa es dari perjalanan sebelumnya, maka es itupun harus dibuang seluruhnya karena telah banyak mengandung bakteri.
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
1. Peralatan penanganan ikan pelagis kecil disiapkan
Alat yang disiapkan untuk pakaian standar kerja terdiri dari : a. Pakaian kerja;
b. Helm kerja; c. Sepatu boot;
d. Sarung tangan (sarung tangan karet atau katun).
Alat yang disiapkan untuk peralatan penanganan ikan pelagis kecil terdiri dari :
a. Serok; b. Sekop; c. Keranjang; d. Sikat;
e. Pompa air dan selang.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan peralatan standar pakaian kerja dan peralatan penanganan ikan tuna adalah 15 menit. Langkah kerja penyiapan peralatan penanganan ikan pelagis kecil adalah sebagai berikut :
a. Siapkan peralatan standar pakaian kerja; b. Siapkan peralatan penanganan ikan pelagis;
c. Letakkan peralatan standar pakaian kerja dan peralatan penanganan ikan pelagis kecil pada tempat yang mudah dijangkau.
2. Tempat dan peralatan penanganan ikan disterilisasi
Alat yang disiapkan dan digunakan untuk sterilisasi tempat dan peralatan penanganan ikan pelagis kecil sebagai berikut: a. Peralatan standar pakaian kerja;
b. Peralatan penanganan ikan pelagis kecil.
Bahan yang disiapkan dan digunakan untuk sterilisasi tempat dan peralatan meliputi:
a. Sabun pembersih atau saniter; b. Sabun hijau.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sterilisasi tempat dan peralatan ikan pelagis kecil adalah 20 menit.
Sterilisasi atau pembersihan tempat dan peralatan ikan pelagis kecil meliputi :
a. Siram dek dengan menggunakan pompa air laut;
b. Sikat dek sampai bersih dari segala kotoran dan gunakan sabun hijau untuk membersihkan minyak atau kotoran yang sukar dihilangkan;
c. Bersihkan dengan sabun pembersih serta menempatkan peralatan kerja seperti serok, sekop, keranjang dan sikat pada tempat yang mudah dijangkau;
d. Pasang terpal atau pelindung apabila pekerjaan dilakukan pada siang hari untuk melindungi ikan dari sinar matahari langsung dan memberikan kenyamanan kepada ABK yang sedang bertugas;
e. Bersihkan dinding palka dari segala kotoran maupun lendir ikan yang masih melekat. Apabila ada sisa-sisa es dari perjalanan sebelumnya, maka es itupun harus dibuang habis karena telah banyak mengandung bakteri.
C. Penilaian/Evaluasi
1. Peralatan penanganan Ikan pelagis kecil disiapkan
a. Tuliskan kembali peralatan penanganan ikan pelagis kecil yang Anda ketahui!
b. Tuliskan kembali standar pakaian kerja yang harus dikenakan oleh ABK!
2. Tempat dan peralatan penanganan ikan disterilisasi
a. Tuliskan kembali langkah-langkah untuk mensterilkan/ membersihkan tempat dan peralatan penanganan ikan!
D. Lembar Kunci Jawaban
1. Peralatan penanganan ikan pelagis kecil disiapkan
a. Tuliskan kembali peralatan penanganan ikan pelagis kecil yang Anda ketahui!
Peralatan penanganan ikan pelagis kecil meliputi : 1) Serok;
2) Sekop; 3) Keranjang; 4) Sikat;
5) Pompa air dan selangnya.
b. Tuliskan kembali standar pakaian kerja yang harus dikenakan oleh ABK!
Standar pakaian kerja meliputi :
1) Baju kerja/wear pack ataupun mantel apabila hujan; 2) Helm kerja;
3) Sepatu boot;
4) Sarung tangan (sarung tangan karet atau katun)
2. Tempat dan peralatan penanganan ikan disterilisasi
a. Tuliskan kembali langkah-langkah untuk mensterilkan/ membersihkan tempat dan peralatan penanganan ikan!
Langkah-langkah untuk sterilisasi atau pembersihan tempat dan peralatan ikan pelagis kecil meliputi:
1) Menyiram dek dengan menggunakan pompa air laut;
2) Menyikat dek sampai bersih dari segala kotoran dan gunakan sabun hijau untuk membersihkan minyak atau kotoran yang sukar dihilangkan;
3) Membersihkan dengan sabun pembersih serta menempatkan peralatan kerja seperti serok, sekop, keranjang dan sikat pada tempat yang mudah dijangkau; 4) Memasang terpal atau pelindung apabila pekerjaan
dilakukan pada siang hari untuk melindungi ikan dari sinar matahari langsung dan memberikan kenyamanan kepada ABK yang sedang bertugas;
5) Membersihkan penutup palka yang secara umum terdiri dari dua lapisan dengan menggunakan sabun atau bahan pembersih;
6) Membersihkan dinding palka dari segala kotoran maupun lendir ikan yang masih melekat. Apabila ada sisa-sisa es dari perjalanan sebelumnya, maka es itupun harus dibuang seluruhnya karena telah banyak mengandung bakteri.
BAB III
MENYIAPKAN PALKA PENYIMPANAN
A. Lembar Informasi
1. Tempat penyimpanan dengan cara icing disiapkan sesuai SOP Alat yang digunakan untuk melakukan pendinginan dengan es pada ikan pelagis kecil adalah palka. Palka yang digunakan umumnya adalah jenis palka polos dengan bahan pendingin berupa es. Apabila es yang digunakan masih berupa es balok, maka es balok tersebut dimasukkan terlebih dahulu ke dalam karung goni kemudian dihancurkan menggunakan balok penghancur.
Sebelum dilakukan proses pendinginan dengan es (icing) terlebih dahulu dilakukan penyiapan tempat pendinginan dengan es (icing) pada ikan pelagis kecil dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membersihkan penutup palka yang secara umum terdiri dari dua lapisan dengan menggunakan sabun atau bahan pembersih;
b. Membersihkan dinding palka dari segala kotoran maupun lendir ikan yang masih melekat. Apabila ada sisa-sisa es dari perjalanan sebelumnya, maka es itupun harus dibuang seluruhnya karena telah banyak mengandung bakteri;
c. Menyiapkan es curai dengan perbandingan ikan : es = 1 : 1. Apabila es masih dalam bentuk es balok, maka es harus dihancurkan terlebih dahulu. Apabila diperlukan siapkan juga garam kasar sebagai campuran media pendingin es.
Gambar 3. Palka ikan
2. Sistem icing disiapkan sesuai dengan SOP
Ikan segar atau ikan basah adalah ikan yang belum atau tidak diawetkan dengan menggunakan apapun kecuali semata-mata didinginkan dengan es. Perlu diketahui bahwa dengan pendinginan ikan dengan es (icing) hanya berhasil menghambat kegiatan bakteri, bakteri masih tetap hidup dan melakukan perusakan terhadap ikan tetapi lebih lambat. Meski begitu dengan pendinginan akan tetap mendapatkan kemungkinan terbesar untuk dapat mengawetkan sifat-sifat ikan asli seperti tekstur, rasa, bau dan sebagainya, selain itu pendinginan adalah cara yang murah, cepat dan efektif serta fleksibel untuk digunakan di kapal. Pendinginan dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari cara-cara berikut :
a. Pendinginan dengan es;
b. Pendinginan dengan es kering;
c. Pendinginan dengan air dingin yang dapat berwujud:
d. Air tawar bercampur es atau air yang didinginkan dengan mesin pendingin;
e. Air laut dingin bercampur es;
f. Air laut didinginkan dengan mesin pendingin. d. Pendinginan dengan udara dingin.
Secara umum cara yang terbaik untuk mendinginkan ikan adalah dengan menggunakan es karena es mendinginkan dengan cepat tanpa banyak mempengaruhi keadaan ikan dan biaya yang murah.
Berdasarkan bentuknya terdapat 5 (lima) kelompok es, sebagai berikut :
a. Es balok (block ice), berupa balok berukuran 12 – 60 kg per balok. Sebelum dipakai, es balok harus terlebih dahulu dipecah atau dihancurkan;
b. Es tabung (tube ice), berupa tabung-tabung kecil yang siap dipakai;
c. Es keping tebal (plate ice), diproduksi dalam bentuk lempengan besar dan tebal (8 – 15 cm), kemudian dipecahkan menjadi potongan yang kecil (diameter kurang dari 5 cm) agar siap dipakai untuk mendinginkan ikan;
d. Es keping tipis (flake ice), berupa lempengan-lempengan tipis (diameter 3 cm), merupakan hasil pengerukan dari lapisan es yang terbentuk di atas permukaan pembeku yang berbentuk silinder;
e. Es halus (slush ice), berupa butir-butiran yang sangat halus (diameter 2 mm), dan lembek dan umumnya sedikit berair.
Sistem pendinginan dengan es untuk ikan pelagis kecil dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Sistem Bulking; b. Sistem Shelving; c. Sistem Boxing.
Untuk pendinginan dengan es pada ikan pelagis kecil yang paling umum dilakukan adalah menggunakan sistem bulking.
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
1. Tempat penyimpanan dengan cara icing disiapkan sesuai SOP Alat yang disiapkan dan digunakan untuk penyiapan tempat penyimpanan dengan cara icing meliputi :
a. Peralatan standar pakaian kerja; b. Sikat;
c. Pompa air dan selangnya; d. Palka.
Bahan yang disiapkan dan digunakan untuk penyiapan tempat penyimpanan dengan cara icing meliputi :
a. Sabun pembersih atau saniter; b. Sabun hijau;
c. Es curai.
Waktu yang dibutuhkan untuk penyiapan tempat penyimpanan dengan cara icing adalah 15 menit. Langkah kerja yang dilakukan dalam penyiapan tempat penyimpanan dengan icing adalah sebagai berikut :
a. Bersihkan penutup palka yang secara umum terdiri dari dua lapisan dengan menggunakan sabun atau bahan pembersih; b. Bersihkan dinding palka dari segala kotoran maupun lendir ikan
yang masih melekat. Apabila ada sisa-sisa es dari perjalanan sebelumnya, maka es itupun harus dibuang seluruhnya karena telah banyak mengandung bakteri;
c. Siapkan es curai dengan perbandingan ikan : es = 1 : 1. Apabila es masih dalam bentuk es balok, maka es harus dihancurkan terlebih dahulu. Apabila diperlukan siapkan juga garam kasar sebagai campuran media pendingin es.
2. Sistem icing disiapkan sesuai dengan SOP
Alat yang disiapkan dan digunakan untuk penyiapan sistem icing meliputi:
a. Peralatan standar pakaian kerja; b. Palka.
Bahan yang disiapkan dan digunakan untuk penyiapan sistem
icing meliputi :
a. Es curai; b. Ikan.
Waktu yang dibutuhkan untuk penyiapan sistem icing adalah 10 menit. Langkah kerja dalam penyiapan sistem icing adalah sebagai berikut :
a. Siapkan palka yang telah dibersihkan sebagai tempat pendingingan dengan es.
b. Siapkan es curai dengan jumlah yang telah ditentukan berdasarkan perbandingan es : ikan = 1 : 1.
c. Siapkan ikan yang akan didinginkan dengan sistem icing.
C. Penilaian/Evaluasi
1. Tempat penyimpanan dengan cara icing disiapkan sesuai SOP a. Tuliskan kembali langkah-langkah untuk menyiapkan tempat
pendinginan dengan es (icing) pada ikan pelagis kecil! 2. Sistem icing disiapkan sesuai dengan SOP
a. Tuliskan penyiapan sistem icing untuk penanganan ikan pelagis kecil!
D. Lembar Kunci Jawaban
1. Tempat penyimpanan dengan cara icing disiapkan sesuai SOP a. Tuliskan kembali langkah-langkah untuk menyiapkan tempat
pendinginan dengan es (icing) pada ikan pelagis kecil!
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyiapan tempat penyimpanan dengan icing adalah sebagai berikut:
1) Membersihkan penutup palka yang secara umum terdiri dari dua lapisan dengan menggunakan sabun atau bahan pembersih.
2) Membersihkan dinding palka dari segala kotoran maupun lendir ikan yang masih melekat. Apabila ada sisa-sisa es dari perjalanan sebelumnya, maka es itupun harus dibuang habis karena telah banyak mengandung bakteri.
3) Menyiapkan es curai dengan perbandingan ikan : es = 1 : 1. Apabila es masih dalam bentuk es balok, maka es harus dihancurkan terlebih dahulu. Apabila diperlukan siapkan juga garam kasar sebagai campuran media pendingin es.
2. Sistem icing disiapkan sesuai dengan SOP
a. Tuliskan langkah-langkah penyiapan sistem icing untuk ikan pelagis kecil sesuai dengan SOP!
Langkah kerja dalam penyiapan sistem icing adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan palka yang telah dibersihkan sebagai tempat pendingingan dengan es.
2) Menyiapkan es curai dengan jumlah yang telah ditentukan berdasarkan perbandingan es : ikan = 1 : 1.
3) Menyiapkan ikan yang akan didinginkan dengan sistem icing.
BAB IV
MENANGANI IKAN PELAGIS KECIL
A. Lembar Informasi
1. Ikan pelagis kecil dicuci
Ikan pelagis kecil yang tertangkap menggunakan jaring umumnya lebih cepat mati sehingga harus cepat-cepat diangkat ke atas dek kapal agar mendapatkan perlakuan atau penanganan selanjutnya. Keterlambatan pengangkatan ke atas dek akan mempercepat proses pembusukan. Hal ini disebabkan ikan setelah mati mengalami proses biokimia yang mengarah pada pembusukan. Proses biokimia yang terjadi di dalam daging ikan berkorelasi positif dengan suhu pada batas-batas tertentu. Artinya semakin tinggi suhu tubuh ikan, maka proses atau reaksi biokimia semakin cepat berlangsung dan dengan demikian ikan akan lebih cepat membusuk.
Sebelum ditumpahkan ke atas dek sebaiknya ikan yang ada di dalam jaring tersebut dicuci dahulu dengan air es untuk mengurangi jumlah bakteri yang melekat dalam kulit ikan atau pencucian juga dapat dilakukan bersamaan dengan sortasi atau setelah sortasi. Hindari pencucian dengan mencelupkan ikan pada air yang tergenang. Air yang tergenang tersebut akan menjadi sumber pencemaran untuk ikan yang dicuci berikutnya.
Gambar 4. Penempatan dan pencucian ikan pelagis kecil di dalam keranjang
2. Proses icing dilakukan
Pendinginan dengan media es (icing) perlu memperhatikan jumlah es yang tepat digunakan. Es diperlukan untuk menurunkan suhu yang terdapat pada ikan, wadah dan udara sampai mendekati atau sama dengan suhu ikan dan kemudian mempertahankan pada suhu serendah mungkin, biasanya 0oC. Perbandingan es dan ikan
yang ideal untuk penyimpanan dingin dengan es adalah 1 : 1. Keuntungan pemakaian es sebagai bahan pendingin teristimewa karena es mempunyai kesanggupan pendinginan yang sangat besar. 1 kg es dapat melepaskan melepaskan panas dari tubuh ikan dalam jumlah besar (80 kilo kalori), es tidak merusak ikan, dapat dibawa-bawa (portable) dan murah harganya. Es cepat mendinginkan ikan dan ikan tetap basah. Air dari lelehan es dapat segera menghanyutkan lendir, darah dan kotoran lain dari permukaan ikan seolah-olah selalu dimandikan.
Pendinginan dengan media es tersebut di atas dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu :
a. Sistem bulking
Pada cara bulking, ikan langsung diberi es di ruang penyimpanan (palka). Prosedur pengerjaannya dilakukan sebagai berikut:
1) Sekat ruang palka menjadi beberapa bagian sesuai keinginan. Penyekatan ruang yang paling sering dilakukan adalah menjadi 4 bagian. Penyekatan dapat menggunakan papan kayu yang dilapisi plastik, papan aluminium, atau papan dari jenis material lainnya yang tidak dapat mengontaminasi ikan. Agar menjadi kokoh dan kuat, sekat diberi penyangga sehingga dapat menahan campuran ikan dan es;
2) Beri lapisan es pada setiap dasar ruang sekatan dengan tebal minimum 5 cm. Ketebalan lapisan hendaknya disesuaikan dengan keadaan palka dan lama penyimpanan yang diperkirakan;
3) Masukkan campuran ikan dan es dengan tinggi maksimal sekitar 45 cm;
4) Beri lapisan es setebal minimum 5 cm di atas lapisan campuran ikan dan es;
5) Tutup lapisan ikan dengan papan plastik atau material lainnya. Jika di atasnya masih terdapat ruang kosong untuk menyimpan ikan maka di atas papan penutup tadi diberi lapisan es, lalu dimasukkan campuran ikan dan es. Pengisian berikutnya sama seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
b. Sistem shelving
Cara shelving hampir sama dengan bulking, yaitu ruang palka sebagai tempat penyimpanan sekaligus dijadikan untuk pengesan ikan. Prosedur pengerjaan cara shelving adalah sebagai berikut:
1) Sekat ruang palka dengan bentuk penyekatan yang berbeda dibandingkan cara bulking. Penyekatan cara shelving ini dibentuk bersusun atau dalam bentuk rak. Tinggi ruangan antar rak – rak maksimum 23 cm. Sekatan antar ruangan rak terbuat dari papan plastik atau papan kayu yang dilapisi. Papan ini harus mudah dipasang dan dibongkar;
2) Beri lapisan es setebal minimum 5 cm di dasar ruangan rak yang paling bawah;
3) Masukkan ikan yang disusun secara berlapis di atas lapisan es;
4) Beri lapisan es di atas lapisan ikan, kemudian di atas lapisan es tersebut dipasang papan sekatan rak;
5) Beri lapisan es di atas papan sekatan rak kemudian masukkan ikan dan dilanjutkan dengan lapisan es. Kemudian di atasnya ditutup dengan papan. Begitu seterusnya pengisian ruang rak dilakukan seperti urutan di atas.
c. Sistem boxing
Pendinginan dan penyimpanan ikan cara boxing sangat berbeda dengan cara bulking dan shelving. Sistem boxing, ikan diberi es dalam wadah tersendiri. Prosedur cara boxing adalah sebagai berikut.
Ikan diberi es dalam suatu wadah berbentuk kotak atau tong dengan ukuran yang bervariasi dan memenuhi persyaratan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Cara pengesan ikan dalam
wadah dilakukan sebagai berikut : 1) Beri lapisan es di dasar wadah;
2) Masukkan ikan ke dalam wadah secara berlapis;
3) Beri lapisan es lagi di atas lapisan ikan. Demikian seterusnya penyusunan ikan dilakukan sampai wadah terisi penuh. Lapisan paling atas sebelum wadah ditutup adalah lapisan es;
4) Angkut wadah – wadah tersebut ke ruang palka untuk disimpan.
Dari ketiga cara tersebut di atas yaitu bulking, shelving dan
boxing, cara yang umum digunakan untuk pendinginan ikan pelagis
kecil adalah cara bulking.
Gambar 5. Sistem bulking, shelving dan boxing
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
1. Ikan pelagis kecil dicuci
Alat yang disiapkan dan digunakan untuk mencuci ikan pelagis kecil meliputi :
a. Peralatan standar pakaian kerja; b. Keranjang;
c. Pompa air dan selangnya.
Bahan yang disiapkan dan digunakan untuk mencuci ikan adalah ikan pelagis kecil. Waktu yang dibutuhkan untuk mencuci ikan pelagis kecil adalah 10 menit. Langkah kerja yang dilakukan dalam proses mencuci ikan pelagis kecil adalah sebagai berikut : a. Siapkan keranjang ikan yang telah dibersihkan;
b. Taruhlah ikan yang telah disortir di dalam keranjang;
c. Cucilah ikan dengan menggunakan air mengalir hingga bersih; d. Tiriskan ikan yang ada di dalam keranjang tersebut di atas dek. 2. Proses icing dilakukan
Alat yang disiapkan dan digunakan untuk proses icing ikan pelagis kecil meliputi :
a. Peralatan standar pakaian kerja; b. Keranjang;
c. Pompa air dan selangnya.
Bahan yang disiapkan dan digunakan untuk proses icing ikan meliputi :
a. Ikan pelagis kecil. b. Es.
c. Garam kasar (apabila diperlukan).
Waktu yang dibutuhkan untuk proses icing ikan pelagis kecil adalah 15 menit. Langkah kerja yang di lakukan dalam proses icing ikan pelagis kecil adalah sebagai berikut :
a. Tempatkan keranjang yang telah berisi ikan pada tempat yang mudah dijangkau untuk dimasukkan ke dalam palka;
b. Tempatkan keranjang yang telah berisi es curai pada tempat yang mudah dijangkau untuk dijadikan bahan pendingin;
c. Taburkan es di bagian dasar palka setinggi kurang lebih 15 cm; d. Keluarkan ikan pelagis kecil dari dalam keranjang dan masukkan
ke dalam palka dengan tinggi maksimal 12 cm;
e. Taburkan es di atas tumpukan ikan yang telah ditempatkan di dalam palka sehingga tubuh ikan tertutup semua oleh lapisan es. Apabila diperlukan dapat ditambahkan garam kasar dan air; f. Proses pelapisan es dan ikan berlangsung bergantian
terus-menerus dengan lapisan es berada di bagian paling atas.
C. Penilaian/Evaluasi
1. Ikan pelagis kecil dicuci
a. Tuliskan kembali langkah-langkah mencuci ikan pelagis kecil! 2. Proses icing dilakukan
a. Tuliskan kembali langkah-langkah melakukan proses icing!
D. Lembar Kunci Jawaban
1. Ikan pelagis kecil dicuci
a. Tuliskan kembali langkah-langkah mencuci ikan pelagis kecil! Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses mencuci ikan
pelagis kecil adalah sebagai berikut :
1) Siapkan keranjang ikan yang telah dibersihkan; 2) Taruhlah ikan yang telah disortir di dalam keranjang;
3) Cucilah ikan dengan menggunakan air mengalir hingga bersih;
4) Tiriskan ikan yang ada di dalam keranjang tersebut di atas dek.
2. Proses icing dilakukan
a. Tuliskan kembali langkah-langkah melakukan proses icing!
Langkah kerja yang dillakukan dalam proses icing ikan pelagis kecil adalah sebagai berikut:
1) Tempatkan keranjang yang telah berisi ikan pada tempat yang mudah dijangkau untuk dimasukkan ke dalam palka; 2) Tempatkan keranjang yang telah berisi es curai pada tempat
yang mudah dijangkau untuk dijadikan bahan pendingin; 3) Taburkan es di bagian dasar palka setinggi kurang lebih 15
cm;
4) Keluarkan ikan pelagis kecil dari dalam keranjang dan masukkan ke dalam palka dengan tinggi maksimal 12 cm;
5) Taburkan es di atas tumpukan ikan yang telah ditempatkan di dalam palka sehingga tubuh ikan tertutup semua oleh lapisan es. Apabila diperlukan dapat ditambahkan garam kasar dan air;
6) Proses pelapisan es dan ikan berlangsung bergantian terus-menerus dengan lapisan es berada di bagian paling atas.
BAB V PENUTUP
Keberadaan Modul Melakukan Penanganan Ikan Pelagis Kecil di Kapal sebagai panduan siswa SUPM yang diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar siswa sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan dapat dilakukan siswa untuk memenuhi tuntutan ketercapaian kompetensi yang dipersyaratkan.
.
DAFTAR PUSTAKA
______. 2010. Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkapan. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian.
http://indonetwork.co.id.
Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 298 tahun
2013 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Perikanan Golongan Penangkapan Ikan Sub Golongan Penangkapan Ikan di Laut.
Murniyati, A.S dan Sunarman, 2000. Pendinginan, Pembekuan dan Pengawetan Ikan. Kanisius. Yogyakarta.
Murniyati, A.S. 2008. Modul Penanganan Bahan Baku. DKP. Jakarta.
PERISTILAHAN
Sistem boxing Sistem penyimpanan hasil tangkapan dengan cara ikan ditempatkan pada peti yang telah diberi es setelah itu peti tersebut ditempatkan di dalam palka.
Sistem bulking Sistem penyimpanan hasil tangkapan dengan cara ikan ditumpuk di dalam palka dengan posisi ikan dan es bergantian saling melapisi.
Sistem shelving Sistem penyimpanan hasil tangkapan dengan cara ikan disimpan secara rapi di atas rak-rak yang tersusun di dalam palka dan diberi lapisan es pada setiap raknya.