• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pulau Bali sangat dikenal dengan dunia pariwisatanya, baik wisata alam, wisata budaya, wisata spiritual, dan beberapa jenis wisata yang baru bermunculan seiring dengan perkembangan zaman. Pulau ini juga masih menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat diminati karena wisatawan. Tidak hanya menyaksikan berbagai atraksi wisata, baik dari nuansa alam hingga nuansa budaya, wisatawan pun juga dapat terlibat langsung dalam kegiatan wisata tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah, sehingga mamberikan kesan yang baik kepada para wisatawan. Hal inilah yang membuat Pulau Bali seolah tidak pernah sepi dari hiruk-pikuknya wisatawan.

Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, pariwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah-wilayah tertentu yang mempunyai potensi obyek wisata (Sakti, 2014). Dengan adanya pariwisata yang selalu dibangun dan dikembangkan, maka akan dapat meningkatkan pendapatan daerah. Hal ini juga sekaligus berpengaruh pada ketersediaan lapangan pekerjaan, sehingga masyarakat dapat menikmati keuntungan dari pariwisata tersebut.

Pembangunan industri pariwisata pun turut bersaing demi mendukung kegiatan pariwisata. Industri pariwisata merupakan kumpulan usaha pariwisata yang saling

(2)

terkait dalam rangka menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

Berdasarkan pernyataan tersebut, jelas dikatakan bahwa usaha-usaha yang berhubungan dengan kepariwisataan merupakan usaha yang bersifat komersial. Hal tersebut dapat dilihat dari betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika melakukan perjalanan wisata sejak berangkat dari daerah asalnya, menuju ke daerah tujuan, hingga kembali lagi ke daerah asalnya. Jasa yang diperoleh tidak hanya oleh satu perusahaan yang berbeda fungsi dalam proses pemberian pelayanannya. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata, yaitu :

1. Travel Agent

2. Perusahaan Angkutan (transportasi) 3. Akomodasi perhotelan

4. Bar dan Restoran

5. Souvenir dan Handicraft

6. Perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas wisatawan, seperti tempat orang menjual dan mencetak film, kamera, postcard, kantor pos, money changer, bank, dan lain-lain (Yoeti, 1983).

Salah satu perusahaan yang termasuk industri pariwisata yaitu travel agent. Penyedia jasa layanan ini merupakan badan usaha yang memberikan informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia perjalanan, pada umumnya dan perjalanan wisata khususnya. Dalam menjalankan tugasnya

(3)

tersebut, tentu tidak lepas dari adanya sumber daya manusia yang berkualitas.

Para pekerja pariwisata tidak dapat diciptakan secara instan, tetapi harus disertai dengan adanya pelatihan atau latar belakang pendidikan yang sesuai. Manajemen sumber daya manusia adalah salah satu bidang pendidikan yang dapat menciptakan tenaga kerja profesional dalam industri pariwisata khususnya pada biro perjalanan wisata.

Dewasa ini mendapatkan tenaga kerja di bidang pariwisata yang memiliki kinerja baik semakin sulit, terlebih lagi dalam mempertahankan yang sudah ada. Oleh karena itu perusahaan harus menemukan, mempekerjakan, memotivasi, melatih, dan mengembangkan tenaga kerja yang dikehendaki perusahaan, serta mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perusahaan dituntut adanya suatu peranan penting dalam manajemen sumber daya manusia. Perusahaan perlu mengatur sumber daya manusia sebaik mungkin guna mencapai tujuannya secara efektif, dengan senantiasa melakukan investasi untuk penerimaan, penyeleksian dan mempertahankan sumber daya manusia yang potensial agar tidak berdampak pada perputaran tenaga kerja (turnover).

Berikut adalah Tabel jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri pariwisata di Provinsi Bali dalam kurun waktu 5 tahun :

(4)

Tabel 1.1

Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap pada Industri Pariwisata di Provinsi Bali Periode 2011-2015

No Jenis Usaha

Tahun 2011

(orang)

2012 (orang)

2013 (orang)

2014 (orang)

2015 (orang) 1. Akomodasi

Hotel Berbintang 29.817 29.966 29.967 30.052 30.297 Hotel non-Bintang 18.413 18.486 18.560 18.768 18.890 Pondok Wisata 1.980 1.988 1.998 2.102 2.241 2. Jasa Boga / Restaurant 24.945 25.069 25.170 25.387 25.417

3.

Jasa Angkutan &

Transportasi

4.213 4.420 4.644 4.856 4.993

4. Biro Perjalanan 9.414 9.461 10.075 10.113 10.212

Total Pertumbuhan

88.782 89.390 90.414 91.278 92.050 - 0,68 % 1,14 % 0,95 % 0,84 % Sumber : Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, 2015

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa pada setiap tahunnya jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri pariwisata di Provinsi Bali mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat cukup tinggi untuk berpartisipasi dalam upaya pengembangan industri pariwisata di Provinsi Bali. Pertumbuhan ekonomi ini juga mampu menurunkan pengangguran,

(5)

situasi ketenagakerjaan dikatakan semakin membaik, apabila tersedia jaminan kelangsungan pekerjaan bagi pekerja. Jumlah penduduk yang bekerja berdasarkan status pekerjaan juga menjadi salah satu indikasi kualitas tenaga kerja. Status sebagai buruh atau karyawan misalnya, dikatakan lebih baik dibandingkan dengan pekerja bebas maupun pekerja rumahan. Di samping stabilnya kedudukan di suatu usaha, pada umumnya pekerja yang berstatus buruh atau karyawan memiliki produktifitas yang lebih tinggi.

Salah satu industri pariwisata di Bali yang digunakan sebagai lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, yaitu merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang travel agent, yaitu penyedia layanan jasa akomodasi, transportasi dan paket wisata. Perusahaan di bidang jasa yang sangat mengedepankan pelayanan sehingga tentunya memerlukan sumber daya manusia yang handal dan berkompetensi di bidangnya agar bisa memberikan pelayanan yang baik.

Pemilik dari PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Arjen De Haan. Kantor berpusat di Sanur, Bali pada tahun 1996. PT. Asialink Holidays Sanur, Bali menjalin kerja sama dengan beberapa travel agent di Belanda. Namun, pada tahun 2014 yang lalu, salah satu dari travel agent besar yang bekerjasama dengan PT. Asialink Holidays Sanur, Bali mengalami collapse hingga akhirnya bangkrut. Hal ini sangat berdampak pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, mengingat kerja sama yang dilakukan antara kedua pihak tersebut menyangkut jumlah wisatawan

(6)

mancanegara (Eropa) yang akan melakukan perjalanan wisata ke Bali. Sehingga dengan bangkrutnya salah satu travel agent tersebut, maka jumlah wisatawan mancanegara khususnya Eropa yang seharusnya menggunakan jasa PT. Asialink Holidays Sanur, Bali menjadi berkurang, seperti yang dipaparkan pada Tabel 1.2

Tabel 1.2

Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Menggunakan Jasa PT. Asialink Holidays Sanur, Bali

Tahun 2010-2015

Tahun Jumlah Wisatawan Pertumbuhan (%)

2010 11.481 -

2011 10.673 -7,04

2012 9.782 -8,34

2013 8.382 -14,31

2014 8.015 -4,37

2015 8.512 -6,2

Rata-Rata Pertumbuhan -8,05

Sumber : PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, 2015

Pada Tabel 1.2 tersebut sangat jelas dipaparkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang menggunakan jasa PT. Asialink Holidays Sanur, Bali dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal inipun menjadi kondisi terburuk yang terjadi pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali sehingga perusahaan terpaksa melakukan kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada

(7)

beberapa karyawan. Selain itu, hal ini juga mempengaruhi kinerja beberapa karyawan PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, sehingga ada beberapa karyawan juga yang mengajukan pengunduran diri dalam masa kerjanya mengingat kondisi perusahaan yang semakin menurun.

Jumlah karyawan pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah sebanyak 15 orang, yang terbagi menjadi empat departemen, yaitu : Finance &

Accounting, Human Resources, Reservation & Operation, dan Product Management. Namun sejak pertengahan tahun 2015, PT. Asialink Holidays Sanur, Bali mengalami masa perombakan struktur organisasi. Hal ini dikarenakan adanya pergantian pimpinan pada perusahaan tersebut. Perombakan struktur organisasi yang dimaksud bertujuan untuk menyesuaikan jumlah tenaga kerja dengan beban kerja yang ada pada perusahaan, sehingga terdapat beberapa departemen yang digabungkan menjadi satu. Jika sebelumnya terdapat empat departemen, untuk saat ini pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali terdapat dua departemen, yaitu : Finance & Accounting Departement serta Tour Departement, dimana dalam Tour Department tersebut terdiri atas tiga divisi, yaitu divisi operasional, divisi reservasi, dan divisi produk. Sementara untuk Human Resources Department saat ini langsung ditangani oleh General Manager.

Masing-masing departemen tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab demi mencapai kelancaran operasional perusahaan, serta menciptakan suatu pelayanan yang terbaik untuk para wisatawan. Dengan adanya pelayanan terbaik yang diberikan oleh para karyawan, diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang menggunakan jasa layanan PT. Asialink Holidays Sanur, Bali.

(8)

Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis lebih lanjut mengenai beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali sesuai dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut. Dengan menunjuk pada salah satu departemen yang terdapat di PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, yaitu pada Tour Departement yang lebih dikhususkan lagi pada satu divisi yaitu divisi operasional. Hal ini juga dilandasi karena pada divisi tersebut mengalami tingkat PHK yang cukup tinggi. Sementara divisi ini menjadi suatu komponen yang penting dalam menjalankan perusahaan travel agent, karena merupakan sarana untuk menjalankan produk sesuai dengan permintaan konsumen, dalam hal ini adalah paket wisata.

Divisi operasional terdiri dari dua orang karyawan tetap. Hal ini sering kali menimbulkan beberapa kendala dalam kesehariannya. Apalagi jika salah satu karyawan tersebut tidak masuk kerja (izin ataupun sakit), maka akan dapat menghambat pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggung jawab masing-masing karyawan. Sementara kondisi perusahaan yang saat ini dapat dikatakan sedang dalam masa pemulihan juga menjadi salah satu faktor penting dalam tahapan analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja yang dilakukan pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali. Sehingga nantinya dapat diketahui jumlah tenaga kerja yang seharusnya dipekerjakan sesuai dengan beban kerja yang ada pada perusahaan, demi terwujudnya hasil kerja yang efektif dan efisien.

(9)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1) Bagaimanakah beban kerja karyawan divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali ?

2) Bagaimanakah analisis kebutuhan tenaga kerja divisi operasional pada PT.

Asialink Holidays Sanur, Bali ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain : 1) Untuk mengetahui beban kerja karyawan divisi operasional pada PT. Asialink

Holidays Sanur, Bali.

2) Untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga kerja divisi operasional pada PT.

Asialink Holidays Sanur, Bali.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang akademis dan praktis, seperti :

1) Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini merupakan pengaplikasian konsep yang sudah didapatkan dari bangku perkuliahan, khususnya dalam bidang kajian Manajemen Sumber Daya Manusia. Dengan demikian manfaat yang didapatkan adalah berkembangnya wawasan berpikir dalam mengidentifikasi

(10)

dan menganalisis kebutuhan tenaga kerja divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali.

2) Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, sumbangan pemikiran, dan informasi kepada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali sebagai bahan acuan terhadap kebutuhan tenaga kerja pada divisi operasional.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan penelitian ini disusun dalam lima bab yang masing- masing akan diuraikan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Berisi tentang tinjauan hasil penelitian sebelumnya serta tinjauan konsep yang terdiri dari tinjauan tentang tenaga kerja, tinjauan tentang analisis beban kerja, tinjauan tentang analisis kebutuhan tenaga kerja, tinjauan tentang perputaran tenaga kerja, serta tinjauan tentang biro perjalanan wisata.

(11)

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari lokasi penelitian, Definisi Operasional Variabel (DOV), jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan, teknik penentuan sampel, dan teknik analisis data.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Terdiri dari gambaran umum, yaitu uraian dan deskripsi tentang sejarah, struktur organisasi serta uraian jabatan dan tugas-tugas pokok tenaga kerja yang berkaitan dengan lokasi penelitian PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, serta hasil dan pembahasan dari rumusan masalah yang diteliti, yaitu tentang analisis beban kerja dan analisis kebutuhan tenaga kerja divisi operasional.

BAB V : Simpulan dan Saran

Berisi tentang simpulan dan saran yang dapat diberikan sesuai dengan hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

tersebut membuat masyarakat Melayu di Malaysia tidak menyenangi akan hal itu, karena bagi mereka masyarakat Melayu yang berada di Thailand Selatan adalah bagian dari

Di dalam peraturan tersebut yang dimaksud dengan Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya

Reply Yudho Setyo January 6, 2014 at 3:07 PM Halo Fasdheva, You’re welcome.. Semoga bermanfaat. Monggo gan, langsung aja  Reply 19. 

Adapun peneliti menjadikan likers di MCI untuk menjadi informan dalam penelitian ini agar peneliti mengetahui bagaimana motif mereka bergabung dalam komunitas dan

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini peneliti ingin meneliti lebih lanjut dengan membuat sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Kampanye Pada YouTube Web

Berdasar hasil penelitian tentang Penerapan Metode Proyek Untuk Meningkatkan Ketrampilan Sosial Anak Dalam Bekerjasama Pada Anak Kelompok B2 Di TK Kreatif Zaid

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, komposisi media batang jagung 68%, jerami 17%, bekatul 10%, dan dolomit 5% merupakan variasi komposisi media dengan berat basah, berat kering,

a) Transmisi, yaitu penyaluran komunikasi yang baik akan dapat menghasilkan suatu hasil implementasi yang baik pula. Seringkali yang terjadi dalam proses transmisi ini yaitu