• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

Keputusan konsumen menurut Engel, dkk (1995) tidak muncul begitu saja melainkan melalui suatu proses yang terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) pembelian, dan (5) hasil pembelian. Penelitian ini juga berusaha menganalisis bagaimana proses tersebut terjadi pada konsumen Pantasteiik Restaurant Botani Square. Usaha ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan setiap tahapan dalam proses keputusan pembelian konsumen.

6.1. Pengenalan Kebutuhan

Tahap pertama dalam proses pengambilan keputusan konsumen adalah pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan pada hakikatnya bergantung pada berapa banyak ketidaksesuaian yang ada diantara keadaan aktual konsumen sekarang dengan keadaan yang diinginkan konsumen. Untuk mempelajari proses pengenalan kebutuhan konsumen Pantasteiik Restaurant Botani Square, diperlukan adanya informasi yang cukup tentang motivasi serta manfaat yang dicari konsumen dalam mengunjungi restoran tersebut. Pada penelitian ini informasi yang berkaitan dengan proses pengenalan kebutuhan meliputi intensitas konsumen untuk makan di luar rumah, alasan/motivasi dan manfaat.

6.1.1. Intensitas Makan di Luar Rumah

Tabel 13 menunjukkan bahwa konsumen yang makan di luar 3-5 kali dalam seminggu sebanyak 32 orang (53,33 persen), sedangkan yang makan 1-3 kali dalam seminggu sebanyak 16 orang (26,67 persen). Sisanya adalah konsumen yang makan di luar setiap hari yaitu sebanyak 12 orang (20 persen). Namun bila dilihat dari besarnya persentase frekuensi makan di luar rumah dalam seminggu, dapat disimpulkan bahwa konsumen yang melakukan aktivitas makan di luar sebanyak 3-5

(2)

kali seminggu termasuk dalam kategori sering atau hampir tiap hari. Hal tersebut membuktikan bahwa sebagian besar konsumen Pantasteiik Restaurant Botani Square sering makan di luar rumah.

Tabel 13. Sebaran Konsumen Berdasarkan Intensitas untuk Makan di Luar Frekuensi makan di luar rumah dalam satu minggu Jumlah

(orang)

Persentase (%)

Setiap hari (7 kali) 12 20,00

3-5 kali 32 53,33

1-3 kali 16 26,67

Total 60 100

6.1.2. Alasan/Motivasi

Berdasarkan kuesioner dan hasil wawancara dengan konsumen, mencari menu yang khas/unik merupakan alasan sebagian besar konsumen dalam memutuskan untuk makan di luar, yaitu sebesar 41,67 persen. Pada umumnya konsumen cenderung tertarik dengan menu yang khas/unik yang ditawarkan oleh berbagai tempat kuliner sehingga ada keinginan untuk mengunjungi atau mencoba menu khas unggulan yang disediakan oleh tempat-tempat kuliner tersebut. Alasan terbesar kedua adalah alasan lainnya seperti tidak sempat pulang ke rumah, refereshing, tinggal di kostan, ingin menikmati menu kesukaan, ataupun bosan dengan menu masakan yang ada yaitu sebanyak 28,33 persen. Alasan sekedar ingin mencoba menempati urutan ketiga dengan 15 persen, mencari tempat yang nyaman sebesar 10 persen, dan sebagai gaya hidup hanya 5 persen. Sebaran konsumen berdasarkan alasan/motivasi untuk makan di luar rumah dapat dilihat pada Tabel 14.

(3)

Tabel 14. Sebaran Konsumen Berdasarkan Alasan untuk Makan di Luar Rumah Motivasi untuk makan di luar rumah Jumlah

(orang)

Persentase (%)

Sekedar ingin mencoba 9 15,00

Sebagai gaya hidup 3 5,00

Mencari menu yang khas/unik 25 41,67

Mencari tempat yang nyaman 6 10,00

Lainnya 17 28,33

Total 60 100

6.1.3. Manfaat Makan di Luar

Tabel 15 menyajikan data sebaran konsumen berdasarkan manfaat yang dicari para konsumen sebelum mengambil keputusan untuk makan di luar rumah. Sebanyak 33 orang atau 55 persen konsumen memilih manfaat sebagai makanan selingan.

Sementara manfaat sebagai makanan utama dipilih oleh 17 orang (28,33 persen).

Manfaat sebagai pemenuhan gizi dipilih oleh 3 orang (5 persen) dan simbol status sosial (prestise) hanya dipilih oleh 1 orang (1,67 persen). Selain itu, sebanyak 6 orang (10 persen) menuliskan sendiri manfaat-manfaat yang mereka cari dari kegiatan makan di luar rumah.

Banyaknya konsumen yang memilih manfaat sebagai makanan selingan, karena mereka tidak terlalu merasa lapar sehingga lebih memilih untuk makan diantara waktu makan utama.

(4)

Tabel 15. Sebaran Konsumen Berdasarkan Manfaat Makan di Luar Rumah Manfaat yang dicari dari makan di luar rumah Jumlah

(orang)

Persentase (%)

Sebagai makanan utama 17 28,33

Sebagai makanan selingan 33 55,00

Pemenuhan gizi 3 5,00

Simbol status sosial (prestise) 1 1,67

Lainnya 6 10,00

Total 60 100

6.2. Pencarian Informasi

Setelah melalui tahap pengenalan kebutuhan, maka konsumen akan melalui tahap pencarian informasi. Pencarian informasi dapat didefinisikan sebagai aktivasi termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan atau pemerolehan informasi dari lingkungan. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pencarian informasi dapat bersifat internal atau eksternal. Pada penelitian ini, proses pencarian informasi tersebut akan dijelaskan dengan data tentang sumber informasi utama, fokus perhatian dari sumber informasi, bentuk promosi penjualan dan pengaruh promosi bagi konsumen.

6.2.1. Sumber Informasi

Sumber informasi utama mengenai keberadaan tempat makan seperti restoran diperoleh melalui teman/kenalan dengan persentase terbesar yaitu 60 persen.

Sebagian besar dari mereka yang telah mengetahui tentang keberadaan restoran atau rumah makan sebelumnya akan menyampaikan hal tersebut kepada orang lain. Cara komunikasi ini dinilai cukup efektif untuk menyampaikan keberadaan suatu produk kepada masyarakat. Sebanyak 13,33 persen konsumen mengetahui keberadaan restoran melalui media cetak (majalah/koran). Anggota keluarga berperan sebesar 10 persen dalam menginformasikan keberadaan restoran. Sementara itu, 5 persen

(5)

konsumen mengetahui keberadaan restoran melalui media elektronik (tv/radio) dan internet, dan 2 persen konsumen mengetahuinya melalui iklan cetak (brosur) dan sumber informasi lainnya. Tabel 16 ini menyajikan data sebaran konsumen berdasarkan sumber informasi utama yang diperoleh.

Tabel 16. Sebaran Konsumen Berdasarkan Sumber Informasi Utama Sumber informasi Utama untuk alternatif tempat makan Jumlah (orang)

Persentase (%)

Teman/Kenalan 36 60,00

Anggota keluarga 6 10,00

Iklan cetak (brosur) 2 3,33

Media cetak (majalah/Koran) 8 13,33

Media elektronik (tv,radio) 3 5,00

Internet 3 5,00

Lainnya 2 3,34

Total 60 100

6.2.2. Fokus Perhatian dari Sumber Informasi

Rasa merupakan atibut yang paling menjadi fokus perhatian konsumen ketika mereka mengetahui keberadaan restoran dari sumber informasi yang mereka peroleh, yaitu 73,33 persen, sedangkan kenyamanan tempat menjadi atribut yang paling menjadi fokus perhatian konsumen terbesar kedua yaitu sebesar 15 persen. Rasa menjadi atribut yang paling menjadi fokus perhatian konsumen karena pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa alasan sebagian besar konsumen makan diluar rumah karena ingin mencoba menu yang khas/unik atau tidak biasa sehingga rasa merupakan atribut utama yang menjadi fokus perhatian konsumen.

Selain itu, kecenderungan konsumen dalam memilih alternatif tempat makan adalah rasa produk yang ditawarkan restoran tersebut.

(6)

Tabel 17. Sebaran Konsumen Berdasarkan Fokus Perhatian dari Sumber Informasi Fokus perhatian dari sumber informasi Jumlah

(orang)

Persentase (%)

Lokasi restoran 2 3,33

Harga yang ditawarkan 3 5,00

Rasa 44 73,33

Pelayanan restoran 2 3,34

Kenyamanan tempat 9 15,00

Lainnya 0 0

Total 60 100

6.2.3. Pengaruh Promosi

Sebagian besar konsumen merasa tertarik terhadap promosi-promosi yang dilakukan oleh tempat-tempat kuliner. Data yang ditunjukkan pada Tabel 18 membuktikan bahwa pengaruh promosi membuat 81,67 persen konsumen merasa tertarik sehingga memutuskan untuk mengunjungi restoran tertentu dan sisanya 18,33 persen merasa bahwa promosi tidak memberikan pengaruh apapun terhadap diri mereka.

Tabel 18. Sebaran Konsumen Berdasarkan Pengaruh Promosi dalam Melakukan Kunjungan ke Tempat Makan

Pengaruh promosi dalam melakukan kunjungan ke tempat makan

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Membuat tertarik 49 81,67

Tidak ada pengaruh 11 18,33

Lainya 0 0

Total 60 100

(7)

6.2.4. Bentuk Promosi

Tabel 19 berikut menunjukkan bahwa bentuk promosi yang paling banyak dipilih konsumen adalah bentuk promosi penjualan berupa paket promosi, yaitu sebesar 53,33 persen. Konsumen yang memilih bentuk promosi berupa potongan harga sebanyak 25 orang (41,67 persen). Hal tersebut menyimpulkan bahwa paket promosi contohnya paket hemat lebih banyak dipilih konsumen karena selain harganya lebih murah dan menunya juga lebih lengkap.

Tabel 19. Sebaran Konsumen Berdasarkan Bentuk Promosi Bentuk promosi yang menarik untuk mencoba menu di

tempat makan

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Paket promosi 32 53,33

Potongan harga 25 41,67

Lainya 3 5,00

Total 60 100

6.3. Evaluasi Alternatif

Tahap ketiga dari proses keputusan konsumen adalah evaluasi alternatif (pre purchase alternative evaluation). Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen dalam hal ini adalah restoran pancake. Pada tahap ini konsumen menetapkan kriteria- kriteria tertentu yang sesuai dengan keinginan para konsumen untuk membuat keputusan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai proses ini, konsumen diberi pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang menjadi pertimbangan mereka ketika mengunjungi restoran pancake. Hal-hal tersebut meliputi pertimbangan awal ketika akan mengunjungi restoran pancake dan atribut yang menjadi pertimbangan dalam memilih Pantasteiik Restaurant Botani Square.

(8)

6.3.1. Pertimbangan Awal Ketika Akan Mengunjungi Restoran Pancake

Tabel 20 berikut akan menyajikan sebaran konsumen berdasarkan pertimbangan awal ketika akan mengunjungi restoran pancake. Sebesar 58,33 persen konsumen merasa penasaran dengan keunikan menu yang ditawarkan melalui berbagai media sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi restoran pancake tertentu. Konsumen yang hanya ingin mengisi waktu luang dan memenui kebutuhan akan menu pancake sebagai pertimbangan awal ketika akan mengunjungi restoran pancake hanya sebesar 15 persen. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar konsumen memutuskan untuk mengunjungi restoran pancake karena rasa penasaran dengan informasi yang mereka peroleh melalui berbagai macam media, seperti majalah, surat kabar, pamflet, radio, dan internet. Terlebih lagi jika restoran pancake tersebut memiliki keunikan yang dirasa berbeda dengan restoran dengan menu lain pada umumnya.

Tabel 20. Sebaran Konsumen Berdasarkan Pertimbangan Awal Saat Akan Mengunjungi Restoran Pancake

Pertimbangan awal ketika akan mengunjungi restoran pancake

Jumlah (orang)

Persentase (%) Penasaran dengan keunikan menu yang ditawarkan

lewat berbagai media (majalah, surat kabar, pamflet, radio, dan internet)

35 58,33

Hanya untuk mengisi waktu luang 9 15,00

Ingin memenuhi kebutuhan akan menu pancake 9 15,00

Lainya 7 11,67

Total 60 100

(9)

6.3.2. Pertimbangan Konsumen dalam Memilih Pantasteiik Restaurant Botani Square

Berdasarkan hasil survey (Tabel 21) menunjukkan bahwa 35 orang (58,33 persen) memilih Pantasteiik Restaurant Botani Square karena suasana restorannya yang nyaman. Sebagian besar konsumen lebih memilih faktor kenyamanan restoran karena biasanya suasana restoran yang nyaman dan tenang dapat meningkatkan nafsu makan sekaligus mengurangi kepenatan dan stres serta membuat konsumen merasa lebih betah di restoran tersebut. Hal ini dapat dilihat dari tampilan dalam restoran yang menyajikan kesan nyaman seperti ukuran ruangan yang tidak terlalu sempit, sejuk, pemilihan sofa yang tepat, hingga penerangannya yang membuat konsumen merasa nyaman ketika menikmati hidangan. Tabel 22 di bawah ini menyajikan data sebaran konsumen berdasarkan pertimbangan konsumen dalam memilih Pantasteiik Restaurant Botani Square.

Tabel 21. Sebaran Konsumen Berdasarkan Pertimbangan Konsumen dalam Memilih Pantasteiik Restaurant Botani Square

Atribut yang dipertimbangkan dalam memilih Pantasteiik Restaurant Botani Square

Jumlah (orang)

Persentase (%) Lokasi yang dekat dengan tempat tinggal 8 13,33

Suasana restoran yang nyaman 35 58,33

Pelayanan yang memuaskan 2 3,34

Tampilan luar restoran 4 6,67

Lainnya 11 18,33

Total 60 100

6.4. Keputusan Pembelian

Tahap berikutnya dalam proses keputusan pembelian adalah pembelian itu sendiri. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya.

(10)

Pada tahapan ini, konsumen diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan cara memutuskan dalam melakukan kunjungan ke Pantasteiik Restaurant Botani Square, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan kunjungan ke Pantasteiik Restaurant Botani Square, frekuensi pembelian di Pantasteiik Restaurant Botani Square dalam satu bulan, waktu kunjungan ke Pantasteiik Restaurant Botani Square, dan jumlah pengeluaran konsumen ketika makan di Pantasteiik Restaurant Botani Square.

6.4.1. Cara Memutuskan untuk Melakukan Kunjungan

Berdasarkan data pada Tabel 22 dapat dilihat bahwa sebagian besar konsumen yaitu sebanyak 40 orang (66,67 persen) memutuskan untuk berkunjung tergantung situasi, dalam artian kunjungan diputuskan ketika mereka sedang ingin atau memiliki urusan di tempat yang lokasinya dekat atau di Pantasteiik Restaurant Botani Square.

Sebanyak 14 orang (23,33 persen) konsumen melakukan kunjungan secara mendadak yang disebabkan niat membeli dirasakan ketika berada dekat dengan restoran dimana biasanya konsumen melewati Pantasteiik Restaurant Botani Square setelah mereka menonton film di XXI Botani Square. Sedangkan sisanya yaitu 6 orang (10 persen) adalah konsumen yang telah merencanakan kunjungan sejak dari rumah/kost (terencana). Konsumen ini pada umumnya merencanakannya dengan keluarga, atau teman-teman kerja atau kuliah/sekolah sekaligus sebagai tempat pertemuan kecil.

Cara keputusan pembelian konsumen ini dapat dilihat pada Tabel 22.

(11)

Tabel 22. Sebaran Konsumen Berdasarkan Cara Memutuskan Untuk Berkunjung Cara Memutuskan Untuk Melakukan Kunjungan ke

Pantasteiik Restaurant Botani Square

Jumlah (orang)

Persentase (%) Terencana (sudah direncanakan dari awal) 6 10,00 Tergantung situasi (jika sedang ingin) 40 66,67 Mendadak (minat berkunjung dirasakan saat

melewati/membicarakan/mendengar)

14 23,33

Ikut-ikutan 0 0

Lainnya 0 0

Total 60 100

6.4.2. Sumber yang Mempengaruhi

Sebanyak 32 konsumen (53,33 persen) menganggap sumber yang paling mempengaruhi mereka dalam melakukan kunjungan ke Pantasteiik Restaurant Botani Square adalah karena inisiatif dari diri mereka sendiri. Hal tersebut dikarenakan konsumen yang datang ke Pantasteiik Restaurant Botani Square paling banyak bertindak sebagai pemegang keputusan. Pemegang keputusan pembelian berada di tangan kepala keluarga untuk konsumen yang datang bersama anggota keluarga. Sisanya sebanyak 28 konsumen (46,67 persen) dipengaruhi oleh keluarga/teman/kolega dalam melakukan kunjungan ke Pantasteiik Restaurant Botani Square.

(12)

Tabel 23. Sebaran Konsumen Berdasarkan Sumber yang Mempengaruhi dalam Melakukan Kunjungan

Sumber yang mempengaruhi untuk berkunjung ke Pantasteiik Restaurant Botani Square

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Inisiatif sendiri 32 53,33

Keluarga/teman/kolega 28 46,67

Iklan/promosi 0 0

Lainnya 0 0

Total 60 100

6.4.3. Frekuensi Kunjungan dalam Satu Bulan

Pada Tabel 24 dapat dilihat bahwa sebanyak 24 orang (40 persen) melakukan kunjungan ke Pantasteiik Restaurant Botani Square sebanyak 2-3 kali dalam sebulan.

Hal ini dikarenakan lokasi Pantasteiik Restaurant Botani Square yang mudah di- jangkau yaitu berada di dalam pusat perbelanjaan Botani Square sehingga biasanya mereka melakukan kunjungan ke Pantasteiik Restaurant Botani Square setelah berbelanja atau menonton film di Botani Square. Konsumen yang memiliki frekuensi kunjungan sebanyak satu kali dalam sebulan memiliki persentase sebanyak 36,67 persen. Sementara itu, 8,33 persen konsumen berkunjung sebanyak empat hingga lima kali dalam sebulan, 1,67 persen konsumen melakukan kunjungan sebanyak lebih dari enam kali dalam sebulan, dan 13,33 persen sisanya menyatakan tidak tentu melakukan kunjungan berapa kali dalam sebulan. Frekuensi kunjungan konsumen ke Pantasteiik Restaurant Botani Square dapat dilihat pada Tabel 24.

(13)

Tabel 24. Sebaran Konsumen Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ke Pantasteiik Restaurant Botani Square dalam Satu Bulan

Frekuensi Kunjungan di Pantasteiik Restaurant Botani Square dalam satu bulan

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Satu kali 22 36,67

2-3 kali 24 40,00

4-5 kali 5 8,33

> 6 kali 1 1,67

Lainnya 8 13,33

Total 60 100

6.4.4. Hari Melakukan Kunjungan

Berdasarkan hari berkunjung, sebagian besar konsumen yaitu 36 orang (60 persen) menyatakan tidak tentu kapan mereka melakukan kunjungan ke Pantasteiik Restaurant Botani Square. Dalam artian bahwa mereka dapat melakukan kunjungan pada hari kerja maupun hari libur. Sementara itu, 23 konsumen (38,33 persen) biasa melakukan kunjungan ke Pantasteiik Restaurant Botani Square pada hari libur. Hal tersebut dikarenakan konsumen datang bersama keluarga atau teman dimana waktu libur atau weekend merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul. Sedangkan sisanya sebanyak 1,67 persen melakukan kunjungan pada hari kerja.

Tabel 25. Sebaran Konsumen Berdasarkan Hari Berkunjung ke Pantasteiik Restaurant Botani Square

Hari Berkunjung ke Pantasteiik Restaurant Botani Square Jumlah (orang)

Persentase (%)

Hari kerja 1 1,67

Hari libur 23 38,33

Tidak tentu 36 60,00

Total 60 100

(14)

6.4.5. Waktu Melakukan Kunjungan

Tabel 26 berikut akan menyajikan sebaran konsumen berdasarkan waktu kunjungan. Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa waktu berkunjung konsumen sangat bervariasi. Namun sebagian besar yaitu sebanyak 31 konsumen (51,67 persen) menyatakan mereka biasanya mengunjungi Pantasteiik Restaurant Botani Square pada sore hari.

Tabel 26. Sebaran Konsumen Berdasarkan Waktu Berkunjung ke Pantasteiik Restaurant Botani Square

Waktu kunjungan konsumen Pantasteiik Restaurant Botani Square

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Siang hari 12 20,00

Sore hari 31 51,67

Malam hari 17 28,33

Total 60 100

6.4.6. Jumlah Rata-Rata Pengeluaran Makan

Pada Tabel 27 dapat dilihat bahwa mayoritas konsumen memiliki pengeluaran di atas Rp 50.000. Hal ini dapat dilihat dimana sebanyak 30 konsumen ( 50 persen) memiliki pengeluaran untuk makan di Pantasteiik Restaurant Botani Square sebesar Rp 50.000-Rp 100.000. Sedangkan 28 konsumen (46,67 persen) memiliki pengeluaran untuk makan Pantasteiik Restaurant Botani Square di atas Rp 100.000.

Hanya dua konsumen (3,33 persen) yang memiliki pengeluaran dibawah Rp 50.000.

Pengeluaran untuk makan yang cenderung besar tersebut dikarenakan harga di Pantasteiik Restaurant Botani Square yang memang tergolong mahal. Selain itu, jumlah pengeluaran makan tersebut juga tergantung pada pendapatan konsumen dimana pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa mayoritas pendapatan konsumen Pantasteiik Restaurant Botani Square memang tergolong tinggi.

(15)

Tabel 27. Sebaran Konsumen Berdasarkan Rata-Rata Pengeluaran Makan di Pantasteiik Restaurant Botani Square

Jumlah pengeluaran konsumen ketika makan di Pantasteiik Restaurant Botani Square

Jumlah (orang)

Persentase (%)

< Rp 50.000 2 3,33

Rp 50.000 – Rp 100.000 30 50,00

> Rp 100.000 28 46,67

Total 60 100

6.5. Pasca Pembelian

Tahap terakhir dari proses keputusan pembelian konsumen adalah hasil atau sering disebut dengan perilaku pasca pembelian. Proses pengambilan keputusan tidak hanya berhenti sampai proses konsumsi, namun lebih jauh dari itu konsumen akan mengevaluasi lebih jauh apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen setelah menggunakan barang atau jasa yang dibeli. Pada penelitian ini, indikator utama dari perilaku pasca pembelian antara lain dengan mengukur puas tidaknya konsumen atas kunjungan/pembelian yang mereka lakukan, berminat tidaknya untuk kembali lagi untuk melakukan kunjungan/pembelian, serta reaksi ketika harga pancake di Pantasteiik Restaurant Botani Square meningkat.

6.5.1. Perasaan Sesudah Menikmati Menu

Berdasarkan Tabel 28 dapat dilihat bahwa sebagian besar konsumen merasa puas atas kunjungan atau pembelian yang mereka lakukan, yaitu sebesar 78,33 persen. Sedangkan tidak ada konsumen yang merasa tidak puas dan yang merasa biasa saja sebesar 21,67 persen. Tingkat kepuasan yang tinggi tersebut membuktikan bahwa Pantasteiik Restaurant Botani Square mampu menampilkan dan menyajikan produk/pelayanan yang baik serta sesuai dengan harapan sebagian besar konsumen.

(16)

Tabel 28. Sebaran Konsumen Berdasarkan Perasaan Sesudah Menikmati Menu Perasaan Sesudah Menikmati Menu Jumlah

(orang)

Persentase (%)

Puas 47 78,33

Tidak puas 0 0

Biasa saja 13 21,67

Total 60 100

6.5.2. Minat Untuk Berkunjung Kembali

Dari hasil tanggapan konsumen terhadap kinerja Pantasteiik Restaurant Botani Square menyebabkan apakah konsumen akan melakukan kunjungan kembali ke Pantasteiik Restaurant Botani Square atau tidak. Pada Tabel 29 dapat dilihat bahwa hampir sebagin besar konsumen yaitu 55 orang (91,67 persen) memilih untuk berkunjung kembali dan 8,33 persen sisanya memilih tidak. Hal tersebut membuktikan bahwa sebagian besar konsumen merasa puas dengan Pantasteiik Restaurant Botani Square sehingga membuat mereka berminat untuk berkunjung kembali.

Tabel 29. Sebaran Konsumen Berdasarkan Minat Untuk Berkunjung Kembali Minat Untuk Berkunjung Kembali Jumlah

(orang)

Persentase (%)

Ya 55 91,67

Tidak 5 8,33

Total 60 100

6.5.3. Reaksi Jika Harga Menu Produk Meningkat

Berdasarkan hasil kuesioner, respon konsumen jika harga menu produk di Pantasteiik Restaurant Botani Square mengalami kenaikan, maka 76,66 persen konsumen akan tetap membeli produk Pantasteiik Restaurant Botani Square,

(17)

sedangkan 23,34 persen konsumen memilih untuk tidak berkunjung kembali. Pilihan sebagian besar konsumen yang ingin tetap berkunjung walaupun harga produk meningkat menunjukkan adanya loyalitas konsumen terhadap menu yang ditawarkan oleh Pantasteiik Restaurant Botani Square.

Tabel 30. Sebaran Konsumen Berdasarkan Reaksi Jika Harga Menu Meningkat Respon konsumen jika harga pancake meningkat Jumlah Persentase

Tetap berkunjung 46 76,66

Tidak berkunjung 14 23,34

Total 60 100

Gambar

Tabel 28. Sebaran Konsumen Berdasarkan Perasaan Sesudah Menikmati Menu  Perasaan Sesudah Menikmati Menu  Jumlah
Tabel 30. Sebaran Konsumen Berdasarkan Reaksi Jika Harga Menu Meningkat   Respon konsumen jika harga pancake meningkat  Jumlah  Persentase

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh Staf Tata Usaha dan Pengajaran Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah membantu dalam segala urusan administrasi dan perijinan

Kata dasar dari karyawan adalah karya yang berarti kerja, sehingga pengertian karyawan adalah orang yang berkerja pada sebuah organisasi atau perusahaan, dimana

Dari banyak definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah pengetahuan, keahlian dan karakteristik pribadi yang dapat diteliti dan diukur yang dibutuhkan untuk

Sentuhan kulit : Tiada kesan yang penting atau bahaya kritikal yang diketahui.. Tiada kesan yang penting atau bahaya kritikal

didapatkan bahwa dari kedua subjek N dan W, setelah keluar pasca karantina, mereka lebih menghargai tentang kesehatan, jati diri dan makna keluarga dalam

Pemeriksaan status dermatologis pada regio koli posterior dekstra, skapularis dekstra, klavikularis dekstra dan antebrakii anterior dekstra dijumpai vesikel dengan

Konsep penelitain eksperimen dimulai dengan pengertian yang sederhana misalnya tentang pertanyaan yang berkaitan dengan bagaimanakah hubungan satu atau lebih variabel dalam

q Intrinsic KPC/Arutmin present value of its combined coal reserves and resources of 8 billion tons at $5/ ton amounts to $40.6 billion.. q KPC/Arutmin's intrinsic valuation