• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMPI AR RISALAH KARAWANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SMPI AR RISALAH KARAWANG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN [ PKB ]

TAHUN PELAJARAN 2020 /2021

SMPI AR RISALAH KARAWANG

Jln. Serang RT.09/05 Ds. Mekarjata Kec. Purwasari Kab. Karawang

Tahun 2020/2021

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipersembahkan ke hadirat Allah yang maha Kuasa atas rahmatnya jualah kami dapat menyelesaikan penyusunana laporan program Pengembangan Keprofesian berkelanjutan [ PKB ] pada SMP Ar Risalah karawang.

Program Pengembanagan Kepropesian Berkelanjutan [ PKB ] ini disusun dengan latar belakang untuk meningkatkan layanan pendidikan di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidik.

Harapan kami semoga dengan adanya laporan Program pengembangan keprofesian Berkelanjutan ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas pengelolaan setiap unit kegiatan dan administrasi sekolah.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyususnan laporan program Pengembanagn Keprofesian Berkelanjutan [ PKB ] ini terutama pengawas pembina yang memberi masukan bagi terwujudnya program Supervisi ini.

Purwasari,...Juli 2020

Ketua PKB

Asep Sumarno,S.Pd.

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan aspek yang strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dalam prosesnya perlu dilakukan secara profesional. Guru sebagai tenaga profesional mempunyai pungsi, peran dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan, yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat.

Guru merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Profesionalisme seorang pendidik berperan penting dalam mencapai mutu pendidikan dalam berbagai proses pembelajaran.pengembanagan profesionalisme guru memberikan pengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan ,maka peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan melalui upaya meningkatkan kualitas guru. Oleh sebab itu, guru sebagai salah satu pelaku pendidikan haruslah seorang yang profesioanl. Dengan demikian keberadaan guru di dalam proses pendidikan dapat bermakana bagi masyarakat dan bangsa. Kebermaknaan guru bagi masyarakat akan menciptakan penghargaan yang lebih baik darai masyarakat kepada guru.

Salah satu bentuk aktualisasi tugas guru sebagai tenaga profesioanal adalah diterbitkannya Undan – undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidkan nasional. Undang – Undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan yanag telah dirubah kedalam peraturan pemerintah No 32 tahun 2013. Unadang – Undang dan peraturan pemerintah ini diharapkn dapat meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian yang diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan tugas utama guru untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masa depan yang berkaitana dengan profesinya sebagai guru.

Program pengembangan keprofesian Berkelanjutan [ PKB ] diarahkan untuk

dapat memperkecil jarak anatara pengetahuan, keterampialan, kompetensi sosial dan

kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa ayang menjadi tautan ke depan

berkaitan dengan profesinya tersebut. 3 kegiatan pengembanagan keprofesian

berkelanjutan dikembangkan atas dasar profil kinerja guru sebagai perwujudan hasil

(4)

penilaian kinerja guru dan didukung dengan hasil evaluasi diri. Apabila hasil penilaian kinerja guru masih berada di bawah standar yang diprsyaratkan dalam penilaian kinerja guru .maka guru diwajibkan untuk mengikuti program Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang diorientasikan sebagai pembinaan dalam pencapaian standar kompetensi guru. Sementara itu guru,yang hasil penilaiannya kinerjanya telah mencapai standar kompetensi yang disyaratkan dalam kinerja guru. Guru tetap melaksanakan kegiatan pengembangan keprofeisan berkelanjutan.

B. Tujuan

Tujuan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.

b. Memutakhirkan kompetensi guru untuk memunuhi kebutuhan guru dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik.

c. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga pengajar profesional.

d. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru.

e. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat.

f. Menunjang pengembangan karir guru secara khusus dilaksanakannya pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru adalah untuk memfasilitasi guru dalam mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.

g. Memotivasi guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. Mengangkat citra, harkat, dan martabat profesi guru, rasa hormat dan kebanggan sebagai guru yang profesional.

C. Bentuk

Jenis-jenis pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi guru:

A. pengembangan diri yaitu usaha peningkatan kemampuan kompetensi guru itu

sendiri dengan cara mengikuti Diklat fungsional, workshop-workshop jurnal

sarwahita volume 11 No.1 17 pendidikan, seminar tentang kependidikan, dan

(5)

mengikuti musyawarah guru mata Pelajaran (MGMP) sesuai dengan mata pelajaran yang diampuninya, serta melakukan kegiatan kolektif guru lainnya.

B. Publikasi ilmiah yaitu dengan menyusun karya ilmiah dan mempulikasikannya karya – karya ilmiah atas hasil penelitian maupun gagasan ilmu di bidangnya.

Publikasi ilmiah dapat dilakukan dengan presentasi pada forum ilmiah.

C. Karya inovatif yaitu dengan melakukan kegiatan kegiatan dalam upaya meningkatkan kompetensi keprofesiannya seperti: menemukan teknologi tepat guna dan membuat atau memodifikasi alat pelajaran dan alat peraga yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunnya.sebelum melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi guru, hal hal yang dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi diri (Evadir) dan dari hasil evadir maka kita dapat menentukan langkah dan jenis kegiatan selanjutnya sehingga pencapaian kompetensi guru dapat tercapai.

D. Manfaat

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Manfaat pengembangan keprofesian Berkelanjutan yang struktur, sistematik dan memenuhi kebutuhan peningktan keprofesian Guru adalah sebagai berikut:

a. Bagi peserta Didik.

Dengan adanya pelaksanaan PKB, maka peserta didik memperoleh jaminan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif.

b. Bagi guru.

Kepada guru dengan melaksanakan PKB (pengembangan keprofesian berkelanjutan) akan dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya sehingga mampu melaksanakan tugas tugas utamanya secara efektif sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa datang .

c. Bagi Sekolah/ Madrasah

Memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas bagi peserta didik.

d. Orang tua/ Masyarakat

Memperoleh jaminan bahwa anak mereka mendapat kan layanan pendidikan

yang Berkualitas dan pengalaman belajar yang efektif.

(6)

BAB II

PELAKSANAAN DAN HASIL PKB

A. Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan PKB dapat dilaksanakan di lembaga tingkat Sekolah, Kabupaten, Provinsi atau pun Balai Diktat Lainnya.

B. Teknik Pelaksanaan

Pengembangan keprofesian berkelanjutan guna mendukung pengembangan prpfesi Bagi guru pembelajar (PPGP) dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru. Pelaksanaan Didasarkan pada unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru pembelajar (PPGP), prinsip pelaksanaan dan lingkup pelaksanaan kegiatan 1.

Unsur pengembangan Keprofesian berkelanjutan guna mendukung pengembangan profesi bagi guru Pembelajar (PPGP) Menurut permenneg PAN dan RB nomor 16 tahun 2009, unsur Kegiatan pengambangan keprofesian berkelanjutan meliputi kegiatan kegiatan berikut:

a. Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundangudangan atau kebijakan pendidikan nasional serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni.

Kegiatan tersebut dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) fungsional, tenis dan/atau melalui kegiatan kolektif guru.

1) Diklat fungsional dan teknis kegiatan diklat fungsional dan teknis, sesuai

dengan amanat peraturan pemerintah Nomor 101 tahun 2000 tentang

pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil pasal 8 (ayat 1)

menyatakan bahwa diklat dalam jabatan dilaksanakan untuk

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pegawai negeri

sipil agar dapat melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan

pembangunan dengan sebaik baiknya. Di dalam pasal yang sama (ayat 2),

dinyatakan bahwa diklat dalam jabatan terdiri dari diklat kepemimpinan,

diklat fungsional dan diklat teknis. Selanjutnya pasal 11 (ayat 1)

menyatakan bahwa diklat fungsional dan teknis dilaksanakan untuk

(7)

mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional masing masing jenis dan jenjang jabatan fungsional.

Diklat dapat dilaksanakan secara tatap muka maupun jarak jauh dengan korespondensi atau berbasis internet (daring/dalam jaringan). Jenis diklat dapat berupa pelatihan, penataran, bimbingan teknis, bimbingan karir, kursus, magang atau bentuk lain instansi yang berwenang. Sejalan dengan hal di atas, permendiknas Nomor 35 tahun 2010 tentang tunjuk teknis jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, menyatakan bahwa diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti 16 pendidikan atau pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Diklat fungsional dan teknis harus dibuktikan dengan surat tugas, sertifikat/surat keterangan dilengkapi stuktur program dan laporan deskripsi hasil pelatihan yang disahkan oleh kepala sekolah atau atasannya.

2) Kegiatan kolektif Guru

Kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti kegiatan bersama yang dilakukan guru baik di sekolah maupun di sekolah (seperti KKG/MGMP/MGBK) yang bertujun untuk meningkatkan keprofesian guru.pelaksanaan kegiatan pertemuan kolektif guru di KKG/MGMP/MGBK dilaksanakan minimun 12 kali pertemuan dalam 1 tahun. Di dalam kegiatan kolektif di maksud dapat membahas beberapa topik kegiatan dalan 1 tahun dengan ketentuan 1 topik kegiatan minimal di laksanakan 3 kali pertemuan untuk membahas tentang materi atau topik tertentu,sehingga dalam 1 tahun guru paling tidak membahas 4 materi atau topik yang di laksanakan untuk 12 kali pertemuan.beberapa contoh bentuk kegiatan kolektif guru antara lain sebagai berikut.

a. Mengikuti loka karya atau kegitan kelompok/musyawarah kerja guru atau inhause training untuk penyusunan perangkat kurikulum dan/

atau kegiatan pembelajaran termaksuk pembelajaran berbasis TIK, Penilaian, pengembangan media 17 pembelajaran, dan/ atau kegiatan lainnya untuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru.

b. Mengikuti seminar, koloqium, diskusi panel, atau bentuk pertemuan

ilmiah lainnya, baik sebagai pembahas maupun sebagai peserta.

(8)

Seminar tersebut tidak termasuk seminar laporan hasil penelitian yag di lakukan guru tersebut .

c. Mengikuti kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru terkait dengan pengembangan keprofesiannya (studi banding, kemitraan, dan sejenisnya).

Kegiatan kolektif guru harus di buktikan dengan surat tugas dari kepala Sekolah atau atasan langsungnya yang dilengkapi pengesahan oleh instansi yang terkait dan laporan deskripsi hasil kegiatan yang disahkan oleh kepala sekolah atau atasan langsungnya.

Beberapa contoh materi yang dapat di kembangkan Dalam kegiatan pengembangan diri, baik dalam diklat fungsional maupun Kegiatan kolektif guru, antara lain: (1) perencanaan pendidikan dan program Kerja; (2) pengembangan kurikulum, penyusunan rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pengembangan bahan ajar; (3) pengembangan Metodologi mengajar; (4) penilaian proses dan hasil pembelajaran peserta Didik; (5) pengunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran; (6) inovasi proses pembelajaran; (7) peningkatan kompetensi profesional dalam menghadapi tuntutan teori terkini; (8) penulisan publikasi ilmiah ; (9) pengembangan karya inovatif; (10) kemampun untuk mempresentasikan hasil karya ; dan (11) peningkatan kompetensi lain yang terkait 18 dengan pelaksanaan tugas-tugas tambahan atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah /madrasah.

Kegiatan pengembangan diri yang di laksanakan di sekolah seperti in house training harus sesuai dengan kebutuhan guru di sekolah, serta di koordinasikan oleh kepala sekolah dan/ atau koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru pembelajar (PPGP). Guru yang telah mengikuti diklat fungsional dan/ atau kegiatan kolektif guru berkewajiban membuat laporan kegiatan yang telah diikuti tersebut akan memperoleh penghargaan berupa angka kredit sesuai peraturan yang berlaku.

b. Publikasi ilmiah publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah

dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap

peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan

(9)

dunia pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah mencakup 3 (tiga) kelompok, yaitu:

1) Presentasi pada forum ilmiah

Dalam hal ini, guru bertindak sebagai pemrasaran dan / atau narasumber pada seminar, lokakarya, koloqium, dan / atau diskusi ilmiah baik yang diselenggarakan pada tingkat sekolah, KKG/MGMP/MGBK.

2) Publikasi ilmiah

Publikasi ilmiah berupa hasil penelitian atau gagasan ilmu bidang pendidikan atau gagasan ilmu bidang pendidikan formal. Publikasi dapat berupa karya tulis hasil penelitian, makalah tinjauan ilmiah di bidang pendidikan formal dan pembelajaran, tulisan 19 ilmiah populer, dan artikel ilmiah dalam bidang pendidikan. Karya ilmiah ini telah di terbitkan dalam jurnal ilmiah tertentu atau minimal telah di terbitkan dan di seminarkan di sekolah masing-masing. Dokumen karya ilmiah di sah kan oleh kepala sekolah dan di simpan di perpustakaan sekolah.

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, karya ilmiah nya harus disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan setempat.

3) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan / atau pedoman guru. Buku yang di maksud berupa buku pelajaran, baik sebagai buku utama maupun buku pelengkap, modul/diktat pembelajaran per semester, buku dalam bidang pendidikan, karya terjemahan, dan buku pedoman guru. Buku tersebut harus tersedia di perpustakaan sekolah tempat guru bertugas. Keaslian buku harus di tunjukan dengan pernyataan keaslian dari kepala sekolah atau dinas pendidikan setempat bagi guru yang dapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah.

4) Karya inovatif

Karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran disekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/

teknologi, dan seni. Karya inovatif ini dapat berupa penemuan

teknologi tepat guna, penemuan/penciptaan atau pengembangan karya

seni, pembuatan/ modifikasi alat pelajaran/ peraga / praktikum, atau

(10)

penyusun standar 20 pedoman,soal,dan sejenisnya pada tingkat nasional maupun provinsi. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru pembelajar (PPGP) yang mencakup ketiga unsur tersebut harus dilaksanakan secara berkelanjutan,agar guru dapat selalu menjaga dan meningkatkan profesionalismenya, tidak sekedar untuk pemenuhan angka kredit. Oleh sebab itu, meskipun angka kredit seorang guru di asumsikan telah memenuhi persyaratan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional tertentu, guru tetap wajib melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan guna mendukung pengembangan profesi bagi guru pembelajar (PPGP). Terkait dengan sasaran kerja pegawai dan capaiannya guru perlu merencanakan program pengembangan keprofesian berklanjutan guna mendukung pengembangan profesi bagi guru pembelajar (PPGP) sehingga memungkinkan guru dapat memenuhi angka kredit kumulatifnya dan dapat di gunakan untuk kenaikan pangkat.

C. Hasil

Berdasarkan hasil pelatihan didapatkan suatu peubahan yang baik bagi para peserta. Yang dahulu sebelumnya belum terbuka wawasan mengenai pengembangan ke profesian berkelanjutan, sekarang memiliki kemampuan untuk membuat atau menulis sebuah karya ilmiah, jurnal, makalah atau proposal penelitian tindakan kelas.

Hal ini mengindikasikan bahwa pelatihan yang diadakan sudah berhasil. kemudian

dari karya ilmiah yang diajukan dan dibuat oleh para peserta pelatihan,

mengindikasikan bahwa wawasan mengenai masalah – masalah di dalam proses

pembelajaran yang sering mereka alami, sudah bisa diperbaiki menjadi sebuah

karyailmiah ,jurnal dan hasil penelitian. Sehingga bisa dikatakan bahwa pelatihan

pengembangan keprofesian [ PKB ] ini sudah berhasil dengan baik

(11)

DAFTAR HADIR PELATIHAN

JENIS KEGIATAN PKB : KARYA INOVATIF

NO NAMA GURU

JENIS

KEGIATAN BENTUK PKB

TEMPAT

KEGIATAN

1 Yaya Sahara Karya Inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

2 Dika Wahyudi Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

3 Panji Fadilah Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

4 Khairul Rijal Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

5 Saiful Rckyardy Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

6 Eli Suryawan Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

7 Asep Sumarno Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

8 Suherlan Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

9 Eka R Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

10 Siti Nur Khayatun Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

11 Ummu Hasna Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

12 Titin Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

13 Cunayah Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

14 Abu Tholib Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

15 Cahyadin Karya inovatif Pelatihan G- Suite Sekolah

(12)

DAFTAR HADIR PELATIHAN

JENIS KEGIATAN PKB : KARYA INOVATIF

NO NAMA GURU JENIS

KEGIATAN BENTUK PKB TEMPAT

KEGIATAN 1 Eka Rohmah Ermayanti,S.kep Karya Inovatif RPP Selembar Sekolah

2 Cunayah,S.Pd. Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

3 Diana Suherman,S.Pd. Karya inovatif RPP Selembar Sekolah 4 Siti Nur Khayatun,S.Pd. Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

5 Cahyadin Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

6 Asep Sumarno.S.Pd.I Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

7 Asep Zaenudin Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

8 Saeful R Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

9 Eli Suryawan Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

10 Rijal Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

11 Zaleha Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

12 Titin Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

13 Suherlan Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

14 Lana Karya inovatif RPP Selembar Sekolah

15 Panji Karya inovatif Karya inovatif Sekolah

16 Billy Karya inovatif Karya inovatif Sekolah

17 Yaya Sahara Karya inovatif Karya inovatif Sekolah

(13)

LAMPIRAN

(14)

Purwasari ,20 April 2021

Nomor : 423.2/063/SMPIARAA/1/2021 Lampiran : -

Perihal : Undangan Pelatihan Pembuatan RPP

Kepada Yth.

Dewan Guru SMPI Ar Risalah Purwasari Di

Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam silaturahmi kami sampaikn . Semoga Alloh senanatiasa melimpakan rahmat dan hidayahNya kepada kita,sehingga kita dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Melalaui surat ini kami mengundang Bapak / Ibu Guru SMPI Ar Rislah untuk menghadiripelatihan yang akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Senin, 25 April 2021 Tempat : 08.00 – Selesai

Acara : Pelatihan Pembuatan RPP

Demikian surat undangan ini kami sampaikan ,atas perhatiann dan kehadirannay kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Purwasari,20 April 2021

Mengetahui Kepala Madrasah Ketua

Yaya Sahara,S.Pd.I Siti Nur Khayatun,S.Pd.

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

Referensi

Dokumen terkait

LAMPIRAN : REKAP HASIL EVALUASI ADMINISTRASI, TEKNIS DAN HARGA Paket Pekerjaan : Pengadaan kapal perikanan < 3 GT. Lokasi :

Data yang harus dibawa untuk diverifikasi adalah semua dokumen asli yang sesuai dokumen yang telah diupload oleh penyedia jasa atau data kualifikasi yang diisi melalui pengadaan

Alamat : JL.Kolonel Soetadji No.28 RT.VI Tanjung Selor. Demikian pengumuman ini

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran matematika pada pokok bahasan perbandingan dan skala dengan penerapan Problem Based Learning pada kelas eksperimen I dan kelas

Dengan ini saya, Agung Taufiqur R Sy, Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bermaksud melakukan

Semester Gasal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Jenderal Soedirman Tahun

Lokakarya Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Peningkatan Ekonomi Melalui Pengembangan Wisata Bunga dan Petik Sayur di Desa Ngabab Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Propinsi

mernperlihatkan tingkat adopsi tinggi yaitu dengan total skor 38,55 ( Tabel l8), berarti dalarn mengadopsi atau dalam melakukan kegiatan. bLrdidaya padi telah sesuai