• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada tahun 2008 telah dilakukan penelitian mengenai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pada tahun 2008 telah dilakukan penelitian mengenai"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

P

ada tahun 2008 telah dilakukan penelitian mengenai lingkungan DTA danau-danau di Indonesia termasuk danau Singkarak oleh Lapan bekerjasama dengan kantor KLH. Penelitian tersebut merupakan salah satu penelitian in house Lapan yang personel pelaksananya selain dari Lapan sendiri ada juga yang dari KLH. Kegiatan yang berjudul Kajian Pemanfaatan Citra Satelit untuk Monitoring Sumber Daya air tersebut bertujuan untuk' mengetahui keadaan daerah tangkapan air danau berkaitan dengan kualitas dan kuantitas air danau untuk dimanfaakan untuk irigasi pertanian. Dengan menggunakan data penginderaan jauh atau peta citra satelit diperoleh kondisi luas air danau, luas daerah tangkapan air (DTA) yang merupakan sasaran dari kegiatan. Sasaran berikutnya adalah memperoleh informasi layanan danau seperti inlet dan outlet atau masukan air dan keluaran (pemanfaatan) air. Ada sasaran lain yang penting adalah adanya informasi penutup lahan daerah tangkapan air danau. Hasil yang diperoleh adalah peta-peta jaringan sungai termasuk inlet-outlet danau, kontur dan kemiringan tebing yang mengelilingi danau serta perubahan penutup lahannya.

Data yang digunakan adalah ETM+ Landsat 7 tahun 2000, ETM Landsat tahun 2006 dan SRTM.

Daerah tangkapan air (DTA) danau Singkarak terletak memanjang di tengah pulau Sumatra, berada di Kabupaten

Tanah Datar, Kabupaten Solok dan kota Solok. Secara geografis wilayah Danau Singkarakdan daerah tangkapan airnya terletak antara 00° 32' sampai 01° 03' LS dan antara 100° 27' dan 100° 45' BT. Kawasan ini merupakan kawasan yang menjaga keseimbangan pengaliran air di daerah tersebut. Daerah tersebut tercakup dalam citra Landsat path 127 row 40-41.

Sebelum digunakan citra Landsat harus diolah sedemikian rupa sehingga menggambarkan permukaaan bumi sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kesalahan penentuan posisi lokasi dipermukaan bumi dengan kesalahan yang tidak melebihi ketentuan yang baku (United State Map Standard).

Berdasarkan kenampakan pada citra Landsat itu dapat dibuat peta berdasarkan tema, misalnya tutupan lahan, jaringan jalan, jaringan sungai dan sebagainya. Urutan pengolahan citra Landsat untuk memperoleh informasi tersebut dapat digambarkan dalam diagram gambari, yang terdiri atas tiga langkah pengolahan. Pertama data citra Landsat dikoreksi secara geometric dan radiometric, untuk itu diperlukan data model ketinggian digital SRTM dan titik control tanah (GCP).

Pada langkah pertama citra Landsat dimasukkan ke system peta, dengan proyeksi UTM, dan datum WGS 84. Langkah kedua dilakukan orthorectifikasi, dengan mencocokan dengan citra ortho standar, produk USGS. Dalam langkah ini dilakukan pencocokan citra antara citra yang diolah dengan

(2)

Gambar 1. Daigram alir pengolahan data

citra standar (image matching). Hasil dari langkah kedua ini, citra sudah sesuai benar dengan keadaan permukaan bumi daerah lokasi penelitian. Langkah ke tiga adalah delineasi citra berdasarkan obyek (temati), dan klasifikasi penutup lahan.

Pada langkah ini dilakukan delineasi secara on sreen /manual lebih akurat dibandingkan secara otomatis. Untuk menambah ketelitian obyek, dibantu dengan survey.

DTA Danau Singkarak adalah wilayah sangat penting karena kawasan ini menjaga keseimbangan pengaliran air di daerah tersebut. Penduduk yang tinggal di daerah ini sangat tergantung pada air tersebut sehingga harus dijaga agar air hujan yang tertangkap dan meresap ke tanah atupun yang masuk sungai yang mengalir menuju ke danau lestari.

Kawasan ini mendapat perhatian yang besar karena airnya dimanfaatkan untuk masyarakat, kepentingan pembangunan dan kelangsungan hidup masyarakat Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar serta kawasan aliran sungai Batang Ombilin yang mengalir menjadi hulu sungai Inderagiri ke pantai timur Sumatera. Kawasan ini sangat bernilai ekonomi karena, air yang berasal dari DTA danau Singkarak ini digunakan untuk irigasi dan perikanan, serta digunakan pula untuk Pembangkit Tenaga Listrik (PLTA).

Seperti danau Toba maupun danau Maninjau, luas danau Singkarak relative tetap karena pantainya curam. Ada permasalahan biofisik lingkungan karena makin luasnya lahan kritis. Menurut laporan penelitian Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Andalas bekerjasama dengan Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup (DPLH) Kabupaten Solok (2003), terjadi pertambahan luas lahan kritis pada tahun 1990 terdapat sekitar 20.000 ha dan pada tahun 2003 berkembang menjadi 28,741 ha. Tanah kritis adalah tanah yang sudah mengalami kerusakan fisik, kimia dan biologi serta terganggunya keadaan hidrologinya. Kerusakan tanah kritis kebanyakan diakibatkan oleh tidak berimbangnya kemampuan tanah dengan penggunaan lahan serta penebangan hutan lindung yang berlebihan dan perladangan yang berpindah- pindah. Hal itu jelas mempengaruhi tata air dan kawasan resapan air di daerah tangkapan air Singkarak, laju erosi naik dan sedimentasi/ pelumpuran danau pun semakin tinggi, dan terganggunya sosial ekonomi daerah sekitar danau Singkarak.

Pemanfaatan lahan kawasan DTA terbagi menjadi tiga bagian /zona yakni kawasan lindung, kawasan penyangga dan kawasan budi daya. Penentuan zona tersebut sesuai dengan penilaian yang termaktub dalam SK Menteri pertanian

36

INDERAJA | Volume III • No. 5 | Desember 2012

(3)

,

Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh

Gambar 2. Jaringan sungai sebagai inlet dan outlet air ke danau Singkarak

No. 837/Kpts/ll/1980 yang didasari atas kemiringan lahan, jenis tanah yang berkaitan dengan kepekaan terhadap erosi dan curah hujan. Dengan teknologi penginderaan jauh orang hanya mampu mengetahui kemiringan dan curah hujan.

Berdasarkan penelitian P5LU dan DPLH saat ini kecenderung pemanfaatan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat semakin bertambah tidak peduli di kawasan budi daya ataupun kawasan lindung. Akibatnya luas lahan efektif yang berfungsi sebagai kawasan konservasi dan serapan pada DTA Danau Singkarak semakin berkurang. Keadaan ini berpengaruh pada ketersediaan air, terlihat pada perubahan debit air pada musim hujan dan musim kering yang relative ekstrim pada sungai-sungai utama kawasan tersebut. Ada beberapa sungai yang mengalir sepanjang tahun mengisi danau Singkarak dan ada pula yang hanya mengalirkan air

Gambar 3. Danau Dibawah sebagai sumber air danau Singkarak (Dokumen Survey, 2008)

kalau musim hujan saja karena tidak mempunyai mata air.

Pada musim hujan terjadi banjir dan penurunan permukaan rata-rata danau Singkarak.

Salah satu sumber air utama yang mengalir sepanjang tahun adalah air dari batang Lembang atau batang Sumani (nama ini diberikan karena melalui dusun Sumani di ujung selatan danau Singkarak). Sumber air sungai ini adalah Danau Dibawah yang terletak di kecamatan Danau Kembar di lereng gunung Talang. Di ujung utara danau Singkarak mengalir air dari lereng barat gunung Marapi, Batang Gadis, Sikakap, Arau dan lain-lainya menjadi satu aliran Batang Sumpur. Peta jaringan sungai dan pintu masuk / keluar (inlet/outlet) danau Singkarak dapat dilihat pada gambar 2.

Saluran ke luar dimanfaatkan oleh PLN untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Di danau Singkarak ini

(4)

Gambar 2. Jaringan sungai sebagai inlet dan outlet air ke danau Singkarak

terdapat dua terowongan turbin untuk memanfaatkan aliran airnya sebagai PLTA, yaitu yang pertama aliran menuju Batang Ombilin dan terowongan yang kedua adalah terowongan buatan yang bertempat di Malalo menembus bukit barisan mengarah ke Batang Anai dekat Lubuk Alung di kabupaten Padang Pariaman. Terowongan yang kedua ini dibikin PLN menembus bukit Barisan dari arah timur ke barat, dari citra satelit tidak terlihat. Dengan adanya kedua PLTA itu kontinuitas volume air Danau Singkarak sangat menjadi perhatian. Adanya PLTA Singkarak memunculkan pertentangan dua sisi kepentingan. PLTA sangat penting dalam penyediaan listrik untuk daerah sekitar, namun di sisi lain menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas air danau terutama pengaruh terhadap penurunan debit air yang mengalir dari danau ke sungai yang mengakibatkan banyak

areal persawahan yang kekurangan air dan kincir air tradisional untuk irigasi di sepanjang aliran sungai Ombilin tidak dapat dioperasikan (Helmi, 2003).

Sumber utama danau Singkarak dari bagian selatan yaitu danau Dibawah yang dikelilingi ladang/tegalan tampaknya tidak menjamin kontinuitas supply airnya (Suhardi, 2005), namun curah hujannya yang menurut Dinas LH Sumbar paling tinggi di Sumbar menyebabkan danau Dibawah masih tetap dapat mensupply air ke danau Singkarak sepanjang tahun.

DTA Danau Singkarak meliputi beberapa daerah aliran sungai (DAS) dan daerah aliran anak-anak sungainya (SubDAS).

Di daerah bagian selatan Danau Singkarak yang termasuk di daerah kabupaten Solok dilalui oleh batang Sumani ataupun batang Lembang terbagi atas SubDAS Lembang, SubDAS

38

INDERAJA | Volume III • No. 5 | Desember 2012

(5)

Gambar 2. Jaringan sungai sebagai inlet dan outlet air ke danau Singkarak

Gambar 2. Jaringan sungai sebagai inlet dan outlet air ke danau Singkarak

(6)

Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh

Sumani, Sub DAS Imang Gadang dan SubDAS Aripan. SubDAS Paninggahan dan aliran sungai/batang KuokSubDAS Kuok di tepi bagian barat dan barat daya danau Singkarak. Di sebelah utara DAS Sumpur dan DAS Pertahunan memberi aliran air ke danau Singkarak.

Tanah di sekitar danau Singkarak bergunung-gunung kontur dari ketinggian tanahnya dapat dilihat pada gambar 4 dan peta kemiringan pada gambar 5.

Berdasarkan interpretasi citra ETM+ Landsat 7, pada tahun 2000 daerah tangkapan air (DTA) danau Singkarak seluas 101478,19 hektar terbagi atas beberapa daerah aliran sungai. Sungai Batang Lembang disambung Batang Semani adalah saluran air terpanjang yang mengairi danau dengan air yang berasal dari danau Dibawah. Air sungai yang mengalir sepanjang sungai digunakan untuk mengairi sawah mulai dari kampung Salayo Tanang nagari Bukik Sileh sampai di muara sungai di danau Singkarak dekat kampung Samani. Sebagian besar kawasan yang berada di daerah tangkapan air danau Singkarak adalah persawahan dan pedesaan. Kawasan hutan yang merupakan kawasan lindung dan kawasan penyangga 32007,13 hektar hanyalah 31.54% dari seluruh luas DTA tahun 2000, dan tahun 2006 menciut menjadi 31156,77 hektar (30,7%) tersebut mendekati yang persaratan minimum 30%

daratan (UU Pokok Kehutanan no.41 tahun 1999) Menurut hasil interpretasi citra Landsat tersebut, pada tahun 2006 juga terjadi penciutan danau dari 12024,10 hektar (tahun 2000) menjadi 12021,87 hektar yang dapat diinterpretasikan seiring menurunnya luas hutan selama kurun waktu enam tahun tersebut ada pengurangan volume air danau. Penurunan areal hutan di kecamatan Junjung Sirih dan X Koto Singkarak terjadi karena penebangan (liar) karena dibiarkan berubah menjadi semak belukar. Berkaitan dengan meningkatnya aktifitas penduduk bertani semak belukar di sisi timur danau Singkarak (dari dusun Kacang, Palak sampai Singkarak bersambung sampai batas kota Solok telah berubah menjadi ladang/

tegalan. Sedangkan tanah kosong yang terdeteksi tersebut adalah puncak gunung Marapi dan gunung Talang, terjadi perubahan luas dari 309,66 hektar turun menjadi 278,25 hektar karena berubah menjadi semak belukar. Persawahan secara keseluruhan berkurang seluas 2,09 hektar digunakan sebagai pemukiman (dalam tabel diberi warna biru).

Menurut Pusat Studi Lingkungan (PSLH) Universitas Andalas kekritisan DTA dapat dinilai antara lain dari banyak vegetasi permanen yang tumbuh di daerah tersebut melalui indeks penutup lahan (IPL).

IPL lebih besar dari 0.75 baik, IPL antara 0.30 dan 0.75 sedang dan IPL lebih kecil dari 0.30 jelek. Berdasarkan rumusan tersebut IPL DTA Singkarak pada tahun 2000 adalah luas hutan dibagi dengan luas DTA dari Tabel-1 yang hasilnya 0.315409 dan pada tahun 2006 hasilnya adalah 0.307022 yang berarti semakin mendekati jelek. Secara keseluruhan DTA singkarak semakin kritis bahkan sudah diambang batas IPL sedang ke IPL jelek. Untuk mengatasi ini harus diperbaiki dengan penghutanan kembali (reboisasi), dan penjagaan agar kawasan hutan lestari. Dengan penghutanan kembali tentunya dapat mengurangi erosi dan kekeringan, sumber pendapatan baru bagi masyarakat, menambah keanekaragaman hayati dan penambatan karbon (carbon sequestration). Lingkungan DTA yang gersang diharapkan berubah menjadi hijau yang akan memberikan daya tarik untuk dijadikan daerah wisata (ecotourism). Walaupun demikian, menurut Fahmi Agus dalam tulisannya yang berjudul Pengelolaan DTA Danau Singkarak dan Dampak Hidrologisnya; apabila DTA Singkarak dihutankan kembali, secara perlahan tingkat evaporasi dan transpirasinya akan meningkat sehingga jumlah air yang mengalir sebagai aliran permukaan dan aliran bawah permukaan menuju danau akan turun. Hal ini tidak membantu untuk meningkatkan jumlah debit air yang ada di danau. Tetapi dapat membantu dalam menyeimbangkan neraca air di DTA tersebut.

Sumber utama danau Singkarak dari bagian selatan yaitu danau Dibawah yang dikelilingi ladang/

tegalan tampaknya tidak menjamin kontinuitas supply airnya (Suhardi, 2005), namun curah hujannya yang menurut Dinas LH Sumbar paling tinggi di Sumbar menyebabkan danau Dibawah masih tetap dapat mensupply air ke danau Singkarak sepanjang tahun.

40

INDERAJA | Volume III • No. 5 | Desember 2012

Referensi

Dokumen terkait

A human injustice is the violation or suppression of human rights or fundamental freedoms recognized by international law, including but not limited genocide; slavery;

In April 1843 Solomon was sold by Ford and Tibeats to Edwin Epps, under.. whose ownership he remained for the

Untuk menghitung besarnya pengaruh bimbingan orang tua dan pengawasan orang tua terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam siswa di MTs Sunan Kalijogo Rejosari

Penelitian bersifat kualitatif, dengan pendekatan studi kasus ( case study ). Hasil penelitian ditemukan sebagai berikut : 1) Perencanaan, (a) dalam melakukan supervisi

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui persepsi guru matematika tentang pelaksanaan kurikulum 2013 di SMA Negeri 16 Makassar, (2) Mengetahui

Metode ekstraksi daun surian menggunakan Microwave Assisted Extraction (MAE) yang optimum adalah dengan waktu 3 menit, rasio 1 :12 (m/v), konsetrasi etanol 56% dan daya 100

Meskipun berasal dari software yang sama namun jenis file csv memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan jenis file xlsx jika dilihat dari

6) Tingkat depresi sebelum dilakukan terapi senam aerobik low impact Hasil tingkat depresi sebelum dilakukan terapi senam aerobik low impact, responden dengan kategori