• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH DALAM MENARIK MINAT NASABAH PADA BANK BRI SYARIAH KCP SERPONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH DALAM MENARIK MINAT NASABAH PADA BANK BRI SYARIAH KCP SERPONG"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

SYARIAH KCP SERPONG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

RIZKY SETIADY NIM : 11170530000009

KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442H/2021M

(2)
(3)
(4)
(5)

i

RIZKY SETIADY, NIM: 11170530000009, “Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadi’ah Dalam Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRI Syariah KCP Serpong”, Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Prasetyawan, M.A

BRI Syariah KCP Serpong merupakan salah satu Lembaga perbankan syariah yang memiliki porduk giro wadi’ah. Produk giro wadi’ah yaitu giro yang dijalankan berdasarkan akad wadi’ah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Meski produk giro wadi’ah bermanfaat untuk nasabah namun masih banyak yang belum berminat untuk membuka rekening produk giro wadi’ah. Masalah inilah yang menjadi tantangan besar bagi BRI Syariah KCP Serpong untuk memasarkan produk giro wadi’ah lebih baik lagi.

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan oleh Bank BRI Syariah KCP Serpong dan bagaimana optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada Bank BRI Syariah KCP Serpong.

Penelitian ini memakai Bauran Pemasaran (Marketing mix) yang merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri dari empat P yaitu Product, Price, Place, Promotion. Sementara Boom dan Bitner menambahkan dalam analisis dari konsep bauran pemasaran terdapat tambahan tiga P yaitu People, Phsycal Eviden, Process jika digabungkan menjadi 7P.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dalam pengumpulan data dengan cara wawancara, dokumentasi. Dan dalam penelitian ini diawali melalui proses observasi, mengumpulkan data berdasarkan wawancara dan fakta dilapangan yang kemudian di dokumentasikan guna melengkapi dan memberikan informasi dalam proses penelitian.

Hasil dari penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa Bank BRI Syariah KCP Serpong ini menggunakan Bauran Pemasaran (Marketing mix), yang dilakukan dengan menggunakan konsep 7P yang sesuai dengan kebutuhan bank.

Kata Kunci : Optimalisasi, Bauran Pemasaran, Konsep 7P

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan Judul “Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadi’ah Dalam Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRI Syariah KCP Serpong” dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Proses penyusunan skripsi ini juga tidak terlepas dari do’a, bimbingan, bantuan, dukungan dan motivasi dari orang- orang yang terbaik yang ada disekeliling penulis, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih sebesar- besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, M.A. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

3. Dr. Siti Napsiyah S.Ag., MSW Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Drs. Cecep Castrawijaya, M.A Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

4. Drs. Sugiharto, MA., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Dakwah dan Amirudin, M.Si selaku

Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah.

(7)

iii

skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengoreksi, menyemangati serta mengarahkan Saya dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqosah baik Ketua Sidang, Penguji I/II, Sekretaris dan Dosen Pembimbing.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terutama dosen-dosen di Program Studi Manajemen Dakwah yang telah memberikan ilmu dan nasihatnya bagi penulis.

8. Orang tua saya Ayah Captain Musta’in dan Mama Ani Kusrena Mulyani yang selalu mendoakan, memberi semangat, dukungan serta inspirasi ketika penulis merasa Lelah dan jenuh dalam penulis skripsi

9. Adik kandung saya Auli Chandra Arum dan Dzikri Nur Cahya yang mendoakan dan menyemangati saya.

10. Keluarga BRI Syariah KCP Serpong dan seluruh staff yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang sudah memberikan izin, bantuan, dukungan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Aidha Nurfathiha Zulkarnaen, S.Pd, Muhammad Fakhri Yusuf Zulkarnaen, S.Sos, dan Muhammad Rizky Irawan yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

12. Khairiah Afriza, S.Sos, Guntur Putra Pratama. Raja

Ahmad Arifin, Fuzah Fazriah S.Sos, Annisa Nur Safitri.

(8)

iv

Terimakasih telah mendoakan, berbagi pengalaman, berbagi ilmu, memberikan dukungan, memberi nasehat dan memberi semangat kepada penulis selama ini.

13. Semua pihak yang telah membantu namun tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk sekecil apapun doa yang telah diberikan

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis perlu kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas kebaikan dan ketulusan dari beberapa pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, semoga mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT dan dihitung sebagai amal ibadah Aamiin Yaarabbaal’alamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 6 April 2021

Rizky Setiady

(9)

v

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Tinjauan Pustaka ... 8

E. Metodologi Penelitian ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORI ... 16

A. Pengertian Optimalisasi ... 16

B. Elemen Permasalahan Optimalisasi ... 17

C. Strategi Pemasaran... 18

D. Bauran Pemasaran ... 19

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menabung ... 23

F. Giro Wadi’ah ... 24

BAB III GAMBARAN UMUM... 34

A. Sejarah Bank Bank Rakyat Indonesia Syariah ... 34

B. VISI dan MISI BRI Syariah ... 35

C. Produk-produk Bank BRI Syariah di KCP Serpong... 36

D. Budaya Kerja Bank BRI Syariah KCP Serpong ... 39

E. Gambaran Kerja Organisasi Bank BRI Syariah KCP

Serpong ... 40

(10)

vi

F. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Serpong ... 46

BAB IV DATA DAN TEMUAN ... 47

A. Produk dan Syarat Pembukaan Giro Wadi’ah Pada Bank BRI Syariah KCP Serpong ... 47

B. Pemasaran Produk Giro Wadi’ah BRI Syariah KCP Serpong ... 49

C. Data Perkembangan Nasabah Produk Giro Wadi’ah pada Bank BRI Syariah KCP Serpong ... 58

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Serpong ... 60

B. Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadi’ah Dalam Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRI Syariah KCP Serpong ... 74

BAB VI PENUTUP ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN ... 83

(11)

vii

Gambar 2. 1 Al- Wadi’ah Yad Amanah... 27

Gambar 4. 1 Brosur Giro Wadi'ah ... 52

Gambar 5. 1 Brosur Giro Wadi'ah ... 64

Gambar 5. 2 Kegiatan Sosialisasi ... 65

Gambar 5. 3 Kegiatan Sosialisasi Masyarakat ... 68

Gambar 5. 4 Kegiatan Sosialisasi Bencana ... 69

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Data Perkembangan Nasabah... 58

(13)

ix

Bagan 2. 1 Skema Al-wadiah Yad Dhamanah ... 28

Bagan 3. 1 Struktur Bank BRI Syariah KCP Serpong ... 46

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Surat Bimbingan Skripsi ... 91

Lampiran 1. 2 Surat Penelitian Skripsi ... 91

Lampiran 1. 3 Surat Izin Penelitian... 94

(15)

1 A. Latar Belakang

Optimalisasi merupakan kegiatan pemberdayaan atau memfungsikan setinggi-tingginya dari sesuatu, baik itu bersifat jasa (tidak kasat mata) atau produk, sehingga oleh kegiatan tersebut mampu memberikan hasil yang maksimal.

Namun dalam hal ini proses atau kegiatan tersebut lebih menitikberatkan kepada proses pemasarannya.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh para pelaku usaha dalam upaya mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan agar lebih berkembang dan mendapatkan laba yang diinginkan.

Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam merealisasikan tujuannya tergantung kepada aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran.

Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dalam melakukan pemasaran, Bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai.

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka bank perlu 1 :

1. Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah.

1 Kasmir, Manajemen perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Ed.

Revisi 9, hal. 172

(16)

2

2. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang di tawarkan di bandingkan dengan produk pesaing.

3. Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.

4. Memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan.

5. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan.

6. Berusaha menarik konsumen untuk menjadikan nasabah bank.

7. Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah yang baru baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah.

Di Indonesia terdapat dua sistem perbankan, yakni

perbankan konvensional dan perbankan syariah. Perbankan

konvensional ialah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan

jasa lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan

prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan. Perbankan

syariah ialah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah. Syariah merupakan sebuah jalan

yang telah Allah SWT berikan (aturan) kepada ummat

manusia, sumber hukum syariah berasal dari Al-Qur’an dan

Hadist. Perkembangan awal perbankan syariah di negara-

negara Islam di dunia seperti Pakistan, Mesir, Siprus, Kwait,

Bahrain, Uni Emirats Arab dan Malaysia berpengaruh ke

Indonesia. Sehingga pada tahun 1990 Majelis Ulama

(17)

Indonesia (MUI) membuat Musyawarah Nasional dan menghasilkan amanat Munas IV MUI untuk membuat tim dalam upaya pembentukan Bank Syariah di Indonesia. 2 Hingga saat perkembangan perbankan syariah di Indonesia pasca reformasi adalah diperkenankannya konversi cabang bank umum konvensional menjadi bank syariah. 3

Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya 4 .

Bank BRI Syariah merupakan salah satu dari banyaknya bank-bank syariah yang berkembang pada saat ini. Bank BRI Syariah didirikan pada tanggal 17 November 2008 dengan nama PT Bank BRI Syariah dan seluruh kegiatan dilakukan berdasarkan prinsip syariah dengan niat untuk menghadirkan bisnis keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip luhur perbankan syariah.

Bank BRI Syariah berkomitmen untuk memberikan produk serta layanan terbaik yang menentramkan, BRI Syariah terus tumbuh secara positif. BRI Syariah fokus membidik berbagai segmen di masyarakat. Untuk bertahan di tengah persaingan yang ada, maka Bank BRI Syariah telah

2 M.Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktik, (Jakarta:Gema Insan dan Tazkia Cendikia, 2007) hal. 25

3 M.Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktik, (Jakarta:Gema Insan dan Tazkia Cendikia, 2007) hal. 27

4 Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana, 2011, hlm. 32

(18)

4

menyusun produk-produk sebagai suatu konsep perencanaan strategi dan mendirikan 1 Kantor Pusat, 57 Kantor Cabang, 215 Kantor Cabang Pembantu, 10 Kantor Kas, 12 Unit Mikro Syariah, 2.209 Kantor Layanan Syariah. 5 Dengan kata lain bahwa Bank BRI Syariah telah aktif melakukan ekspansi dan membuka jaringannya, serta berupaya menetapkan strategi yang tepat untuk menghimpun dana dari masyarakat.

Salah satu cabang Bank BRI Syariah terletak di BRI Syariah KCP Serpong. BRI Syariah KCP Serpong menawarkan berbagai macam produk kepada nasabah sesuai dengan kebutuhannya salah satunya adalah produk giro wadi’ah. Produk giro wadi’ah merupakan produk jangka panjang yang di tujukan untuk PT, Yayasan, CV dan Masjid untuk memenuhi kebutuhan dan persediaan dana di masa depan, dengan kata lain saat ini Bank BRI Syariah telah berupaya memposisikan diri sebagai financial planner bagi nasabahnya. 6

Pada tahun 2020 Bank BRI Syariah telah bergabung dengan Bank Mandiri Syariah dan BNI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia. Namun dalam pengambilan data dalam penelitian ini masih bernama BRI Syariah sehingga dalam penelitian ini akan tetap disebut BRI Syariah.

Giro wadi’ah dilaksanakan dengan akad wadi’ah yakni titipan yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai

5 Upperline, Media Korporasi Indonesia, profile detail, BRI Syariah

6 Wawancara dengan Ibu Anitha Indah Permata Dinny selaku Funding

Relation Officer di bank BRI Syariah kcp serpong pada tgl 17 agustus 2020

(19)

dengan kehendak pemiliknya. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai si penitip yang memberikan hak kepada Bank BRI Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya.

Dengan demikian, prinsip dasar wadi’ah adalah amanah, Wadi’ah pada dasarnya merupakan akad tabarru, (tolong menolong), bukan akad tijir. Hukum dan Dalil Wadi’ah Al- Qur’an, An-Nisa 58:

َّ نِإ

َّ

َّ اللّ

َّْمُكُرُمْأَي ََ َّ

َّ

َّْنَأ مَ ْلْااوُّدَؤُت َّ

َِّت ََّى لِإ َّ

َّ

َََّ

َّْمُتْمَكَحاَذِإَواَهِلْهَأ َّ َ

ََّهْيَب َّ

َّ

َّ ىلا

َِّس

َّ

َّْنَأ

َّ

َّْدَعْلاِباىُمُكْحَت

َّ ِل ا وِإ َّ

ََّ للّ َّ

َّْمُكُظِعَيا مِعِو َّ

َّ ِهِب َّ

ََّ للّا وِإ َّ

ََّناَك َّ

اًريِصَباًعيِمَس َّ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik- baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” 7

Produk giro wadi’ah didesain sedemikian rupa untuk mempermudah para nasabah namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum memahami dari konsep giro wadi’ah, sehingga masih sedikit minat masyarakat menggunakan giro wadi’ah pada Bank BRI Syariah KCP Serpong. Terhitung pertahun 2020 jumlah nasabah pengguna giro wadi’ah pada BRI Syariah KCP Serpong hanya sebanyak 33 rekening. Hal ini menunjukkan

7 https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-58 di ambil pada tgl 28 Agustus

2020, 19.30.

(20)

6

belum optimalnya strategi pemasaran produk giro wadi’ah pada Bank BRI KCP Serpong.

Dari uraian masalah diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah pada BRI Syariah KCP Serpong untuk memasarkan produk giro wadi’ah dengan judul

“OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI’AH DALAM MENARIK MINAT NASABAH PADA BANK BRI SYARIAH KCP SERPONG”

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan yang akan di teliti, maka penulis membatasi permasalahan hanya menekankan pada optimalisasi pemasaran produkgiro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada bank BRI Syariah KCP Serpong.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang penulis lakukan maka dapat dirumuskan permasalahannya pada penelitian ini adalah:

a. Bagaimana strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Serpong?

b. Bagaimana optimalisasi pemasaran produk giro

wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada Bank

BRI Syariah KCP Serpong ?

(21)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memliki tujuan sebagai berikut:

a. Mengetahui strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Serpong b. Mengetahui cara optimalisasi pemasaran produk

giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada BRI Syariah KCP Serpong.

2. Manfaat Penelitian a. Secara Akademis

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan bahan kajian pustaka bagi peminat jurusan Manajemen Dakwah, khususnya Manajemen Lembaga Keuangan Syariah serta dapat menjadi referensi dan tambahan literatur bagi peneliti selanjutnya.

b. Secara Praktis

Manfaat penelitian ini secara praktis adalah untuk

menggambarkan optimalisasi pemasaran produk

giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada

bank BRI Syariah KCP Serpong dalam menarik

minat nasabah dan penelitian ini di harapkan

memberikan informasi kepada masyarakat

khususnya yang beragama islam untuk

menggunakan produk-produk bank syariah.

(22)

8

D. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan telaah yang telah penulis lakukan terhadap beberapa penelitian terdahulu ditemukan masalah yang hampir sama, akan tetapi dalam pembahasan dan objek yang berbeda.

Adapun penelitian yang digunakan sebagai bahan telaah pustaka diantaranya:

1. Skripsi Laila Khoirotun Nisa, IAIN Ponorogo, “Analisis strategi pemasaran dalam optimalisasi produk TabunganKu di BRI Syariah KCP Magetan”. Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa TabunganKu memberikan dampak yang positif bagi nasabah karena TabunganKu memiliki tujuan untuk mengedukasi masyarakat agar gemar menabung dengan persyaratan yang mudah dan pembukaan rekening Ku cukup Rp.

20.000. 8

2. Skripsi Muhammad Ainur Rifqi, IAIN Salatiga, “Strategi pemasaran dan perkembangan produk wadi’ah di bank Syariah Mandiri KCP Gubug Semarang”. Penelitian tersebut memberikan hasil yang membuat masyarakat mengetahui dan berminat untuk mengambil produk wadi’ah. 9

8 Laila Khoirotun Nisa Skripsi Sarjana: “Analisis strategi pemasaran dalam optimalisasi produk Ku di BRI Syariah KCP Magetan” (IAIN Ponorogo 2020), hal. 04.

9 Muhammad Ainur Rifqi Skripsi Sarjana: “Strategi pemasaran dan

perkembangan produk wadi’ah di bank syariah mandiri KCP Gudug

semarang” (IAIN Salatiga), hal.02.

(23)

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metodologi kualitatif dengan menganalisa masalah secara deskriptif tentang sistem Optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada BRI Syariah KCP Serpong.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur statistik atau cara kuantitatif lainnya (pengukuran) 10 . Untuk memahami istilah penelitian kualitatif, maka diperlukan suatu teori.

Menurut Bodgan dan Taylor, metode kualitatif diartikan sebagai prosedur penelitian yang dapat menghasilkan data deskriptif dari pengamat dalam bahas tertulis atau lisan 11 .

Dengan dipilihnya metode kualitatif ini, penulis berharap dapat memperoleh data yang lengkap dan akurat. Dari perspektif sifat representasi data, penulis menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak menguji hipotesis atau hasil 12 . Selain itu, penelitian kualitatif dipilih karena metode kualitatif dapat

10 Anslem Staurus dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif.

(Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset,2007), hlm.11.

11 Lexi J Moelang, Metodologi Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2000), Cet 2, hal. 24.

12 Jalaludin Rahmat, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 24.

(24)

10

memberikan detail yang lebih kompleks dibalik fenomena yang sulit dipahami dan diketahui.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BRI Syariah KCP Serpong yang beralamat di Komplek Pertokoan Alam Sutera, Ruko jalur sutera Kav.29 N0.3 Pakualam, Serpong Utara, Tangerang Selatan 1531. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai selesai.

3. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari data hasil observasi dan wawancara peneliti dengan pihak BRI Syariah KCP Serpong. Penulis mewawancarai tiga pihak bank diantaranya Ibu Anitha Indah Permata Dinny, S.T pselaku Funding Relation Officer (FRO), Bapak Chabib Ahyaro selaku pimpinan Kantor Cabang Pembantu (KCP), Ibu Fitria Syaraazkha selaku Customer Service.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah dan lain sebagainya 13 . Data ini biasanya digunakan untuk melengkapi data primer, mengingat bahwa data

13 Wiratna Sujarweni. Metodologi Penelitian, hlm. 74.

(25)

primer dapat di katakan sebagai data praktek yang ada secara langsung dalam praktek di lapangan atau ada di lapangan karena penerapan suatu teori 14 .

Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data sekunder adalah studi kepustakaan dengan cara mengunjungi beberapa perpustakaan guna mendapatkan data dari berbagai macam sumber dan studi literasi dari ejournal dan situs resmi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang berkenan dengan judul penelitian penulis menggunakan jenis pengumpulan data sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

Merupakan suatu metode mengkaji data-data yang diperoleh dari buku-buku, bahan-bahan referensi, artikel, brosur dan bahan bacaan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini 15 . b. Wawancara

Wawancara (Interview) adalah percakapan langsung yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan maksud tertentu. Yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan yang diwawancarai (yang memberikan jawaban) atas pertanyaan itu 16 .

14 P. Joko Subagyo. Metode Penelitian Dalam Teri Dan Praktik, hlm.88.

15 Cholid Narbuko dan Abu Ahmad, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm.70.

16 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarta), hal. 135.

(26)

12

Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang strategi pemasaran produk dalam meningkatkan nasabah giro wadi’ah di Bank BRI Syariah KCP Serpong. Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancarai dengan Bapak Chabib Ahyaro (Kepala cabang pembantu BRI Syariah KCP Serpong), Fitria Syaraazkha selaku (Customer Service), Ibu Anitha Indah Permata Dinny (Funding Relation Officer). Berdasarkan penelitian mengenai Optimalisasi pemasaran produkgiro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada bank BRI Syariah KCP Serpong maka pihak bank menyarankan penulis untuk mewawancarai tiga narasumber yang sudah ditetapkan oleh pihak bank, tiga narasumber tersebut mewakili bagian terkait pemasaran produk giro wadi’ah diBRI Syariah KCP Serpong.

c. Observasi

Observasi berarti pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena yang di selidiki 17 . Untuk mencari informasi dan mengumpulkan data yang di perlukan penulis mendatangi langsung kantor BRI Syariah KCP Serpong. Observasi yang di amati yaitu Optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada BRI Syariah KCP Serpong.

17 Sutisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offiset,

1992), hal. 132.

(27)

d. Dokumentasi

Dokumentasi berupa data tertulis yang mendukung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tetangfenomena yang akual. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa profil-profil produk- produk BRI Syariah.

5. Teknik Analisa Data

Metode analisis data ini menggunakan Teknik kualitatif deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara sistematis mengenai apa yang terjadi di lapangan kemudian melakukan analisis dari hasil temuan tersebut dengan menyesuaikan antara temuan dan teori 18 . Penulisan menguraikan dan memberikan gambaran mengenai semua data yang diperoleh kemudian membuat analisis komparatif sesuai rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dalam penerapannya, Teknik ini digunakan untuk menganalisa data tentang fakta konkrit optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada BRI Syariah KCP Serpong.

F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Berisi Latar Belakang, Masalah, Pembahasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penelitian.

18 H.M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV Pustaka

Setia, 2005),hlm 89.

(28)

14

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan penulisan ini dan teori-teori ini berguna untuk menjelaskan masalah secara jelas.

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Berisi tentang Sejarah BRI Syariah, Visi dan Misi BRI Syariah, Produk-produk BRI Syariah, Budaya kerja BRI Syariah, Tugas-tugas karyawan BRI Syariah dan Struktur Organisasi BRI Syariah.

BAB IV : DATADAN TEMUAN

Berisi tentang temuan yang penulis temukan pada penelitian tentang Produk dan syarat pembukaan giro wadi’ah pada bank BRI Syariah, Pemasaran produk giro wadi’ah dan data perkembangan nasabah produk giro wadi’ah pada bank BRI Syariah KCP Serpong.

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang pemaparan hasil penelitian tentang Strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Serpong dan Optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada bank BRI Syariah KCP Serpong.

BAB VI : PENUTUP

Pada bab ini terdiri dari dua bagian kritik dan saran.

Dalam bagian pertama akan disimpulkan hasil

analisis yang akan di lakukan pada bab V.

(29)

Sedangkan bagian kedua berisikan saran-saran

perbaikan yang mungkin bermanfaat bagi penulis

maupun peneliti selanjutnya.

(30)

16 BAB II

LANDASAN TEORI A. Pengertian Optimalisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimal adalah terbaik, tertinggi dan paling menguntungkan. Optimalisasi adalah upaya pengoptimalan yang artinya proses, cara dan perbuatan yang menjadikan paling baik. 19 Optimalisasi merupakan proses pencarian solusi yang bisa dicapai jika tujuan pengoptimalan adalah memaksimalkan keuntungan atau tidak selalu biaya yang paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan adalah meminimalisir biaya. 20

Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran dimana semua kebutuhan dapat dipenuhi dari kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan. Menurut Winardi (Ali, 2014) optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan jika dipandang dari sudut usaha.

Berdasarkan pengertian diatas maka pengertian optimalisasi adalah suatu pekerjaan untuk mendapatkan keuntungan tanpa adanya pengurangan kualitas pekerjaan, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam pekerjaan. Selain itu optimalisasi adalah proses menemukan solusi terbaik, tidak selamanya berpatokan pada

19 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Indonesia Pengertian Optimalisasi, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hal. 705.

20 Hotniar Siringoringo, Pemrograman Linier: Seri Teknik Riset

Operasi, (Yogyakarta:Graha Ilmu,2005),hal.4.

(31)

kuntungan yang paling tinggi namun memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir biaya. 21

B. Elemen Permasalahan Optimalisasi

Terdapat dua elemen permasalahan optimalisasi yang harus diidentifikasi, yaitu : 22

1. Tujuan

Sasaran dari optimalisasi dapat berupa memaksimalkan atau meminimalisir. Maksimalkan artinya apabila tujuan optimalisasi berhubungan dengan kuntungan, penerimaan dan sejenisnya. Sedangkan meminimalisir artinya apabila tujuan optimalisasi berhubungan dengan biaya, waktu, jarak dan sejenisnya.

Penentuan tersebut harus disesuaikan dengan apa yang akan dimaksimalkan atau diminimalisir.

2. Alternatif Keputusan

Alternatif keputusan adalah kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan. Pengambilan alternatif keputusan juga tidak terlepas dari beberapa pilihan atau pertimbangan yang sudah dipikirkan dengan matang.

Optimalisasi sangat diperlukan dalam berbagai aktivitas terlebih lagi optimalisasi yang berkaitan dengan jasa pelayanan kepada masyarakat. Komponen standar pelayanan

21 Hotniar Siringoringo, Pemograman Linear: Seri Teknik Riset Operasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hal. 4.

22 Krisna Amelia Yuniar, Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan Efektifitas

Amil Zakat terhadap Peningkatan Perolehan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) di

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tulungagung, (Tulungagung: Skripsi

Tidak Diterbitkan, 2017), hal. 17.

(32)

18

sebagai bentuk pengoptimalisasi adalah dasar hukum, persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, jangka waktu penyelesaian, biaya/tarif, produk pelayanan, sarana, prasarana dan/atau fasilitas, kompetensi pelaksana, pengawasan internal, penanganan pengaduan, saran dan masukan, jumlah pelaksanan, jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan, jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya dan risiko keraguan, serta evaluasi kinerja pelaksanan. 23

C. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang yang akad dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan, sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu kewaktu. Pada masing- masing tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan 17 pesaing yang selalu berubah.

Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya. Di samping itu strategi pemasaran

23 http://bkd.jogjaprov.go.id/detail/optimalisasi-pelayanan-publik/295,

diakses pada tanggal 08 Mei 2021 pukul 11.14.

(33)

yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut (Assauri, 2004;167-168)

D. Bauran Pemasaran

Strategi perusahaan berfokus pada misi perusahaan, bauran pemasaran dan alokasi-alokasi sumber daya.

Kemudian strategi berfokus pada cara berkompetisi dalam suatu industri atau sub kelompok strategis dan bagaimana mencapai keunggulan bersaing. Pada tingkat fungsional, rencana dan kebijakan yang hendak dijalankan (dengan marketing, manufaktur, personalia dan sebagainya) dirancang untuk mengimplementasikan strategi korporasi dan bisnis agar perusahaan dapat bersaing.

Bauran Pemasaran (Marketing mix) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaaan di antara elemen-elemen yang ada di dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen lainnya.

Penggunaan bauran pemasaran di dunia perbankan

dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep sesuai

dengan kebutuhan bank. Dalam praktiknya konsep bauran

pemasaran terdiri dari bauran pemasaran produk barang

maupun jasa. Khusus untuk produk yang berbentuk barang

jasa diperlakukan konsep yang sedikit berbeda dengan

produk barang.

(34)

20

Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri dari empat P yaitu Product, Price, Place, Promotion.

Sementara itu, Boom dan Bitner menambah dalam analisis jasa, bauran pemasaran di samping empat P seperti yang dikemukakan di atas, terdapat tambahan tiga P, yaitu People, Phsycal Eviden dan Process. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pengguna konsep bauran pemasaran untuk produk jasa jika digabungkan menjadi 7P. Berikut 7P di atas serta penjelasannya (Kasmir, 2008: 223).

a. Produk (product)

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Produk dapat berupa barang dan jasa. Pengertian barang adalah suatu produk fisik yang berwujud dan dapat diberikan pada pembeli serta melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pembeli. Sedangkan pengertian jasa menurut Philip Kotler adalah setiap tindakan atau untuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.

b. Harga (price)

Harga merupakan pengorbanan ekonomis untuk

memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu

faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan

untuk melakukan transaksi atau tidak. Harga dikatakan

mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu

(35)

tidaklah harus selalu sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value (nilai) kepada konsumen dan mempengaruhi gambaran produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Pada prinsipnya, penetapan harga harus disesuaikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

c. Promosi (promotion)

Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail.

Menurut Lupiyoadi (2006), perangkat promosi mencakup: Aktivitas periklanan, Penjualan perorangan, Promosi penjualan. Hubungan masyarakat, Informasi dari mulut ke mulut, Pemasaran langsung dan publikasi.

d. Lokasi/tempat (place)

Lokasi atau saluran distribusi adalah tempat atau

wadah untuk menyampaikan jasa kepada pasar sasaran

adalah dua kunci area keputusan. Hal ini memiliki

(36)

22

relevansi yang besar karena jasa tidak bisa disimpan serta diproduksi dan dikonsumsi di tempat yang sama.

Distribusi jasa terdiri atas :

1) Lokasi dan Saluran distribusi produk dari perusahaan.

2) Saluran distribusi. Maksudnya adalah penyampaian jasa juga dapat melalui organisasi maupun orang lain.

e. Orang (people)

Dalam hubungan ini orang berfungsi sebagai penyedia berupa aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Oleh sebab itu orang/pegawai merupakan salah satu kunci penting keberhasilan perusahaan jasa yang langsung memberikan kesan dalam penyampaian jasa. Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan pelanggan kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.

Jadi “orang” yang dimaksud disini adalah

penyedia jasa atau pegawai perusahaan. Untuk mencapai

kualitas penyedia jasa, perusahaan dapat memberikan

berbagai dukungan seperti: pelatihan, dukungan

manajemen dan komunikasi interaktif internal, program

perencanaan SDM yang tepat dan efektif serta

mengembangkan budaya jasa. Selain itu membangun

layanan konsumen juga tidak kalah penting.

(37)

f. Proses (Process)

Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin dua cara yaitu: 1) Kompleksitas (complexity) 2) Keragaman dimana jasa disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan dalam (devergence) (Lupiyoadi,2006).

g. Bukti Fisik (Physical Evidence)

Bukti fisik disini merupakan bukti jasa yang telah diciptakan yakni berupa bukti transaksi yang terjadi antara perusahaan asuransi dengan perusahaan kontraktor sebagai konsumen (Lupiyoadi, 2006: 74)

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menabung

a. Keamanan, artinya menyimpan uang di bank lebih aman dari pada di rumah

b. Pelayanan, artinya mutu pelayanan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan bank.

Karena bank tidak akan tumbuh dan makmur dengan mengorbankan mutu pelayanannya, maka dari itu pelayanan merupakan salah satu kekayan bank.

c. Kepercayaan, merupakan urat nadi bagi kelancaran

kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai

(38)

24

intermediary service. Karena menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap bank merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan lain pihak.

d. Kualitas produk, merupakan keunikan yang ada dalam produk tersebut untuk mempengaruhi minat nasabah dalam menabung.

e. Bagi hasil, merupakan imbalan yang di berikan oleh bank kepada penyimpannya. Maka dengan itu akan mendorong masyarakatuntuk menghemat pengeluaran konsumsinya. 24 F. Giro Wadi’ah

Giro adalah Simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan perintah pemindah bukuan. 25 Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menguunakan cek/bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan. 26

Wadi’ah merupakan akad penitipan barang atau uang antara pihak yang memiliki barang/uang dengan pihak yang diberi kepercayaan bertujuan untuk keselamatan, keamanan,

24 Dhinar Dwi Lestari, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah Menabung IB Amanah Bank Jateng Syariah, Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2016.

25 Wiroso, Produk Perbankan Syariah (Dilengkapi UU Perbankan Syariah & Kodefikasi Produk Bank Indonesia), (Jakarta:LPEE Usakti,2009), hal.477-481.

26 Rico Elhando Badri,Strategi Pengelolaan Dana Produk Giro

Wadi’ah Pada Bukopin Syariah,(UIN Jakarta 2010).hal. 19.

(39)

serta keutuhan barang/uang tersebut. 27 Al-wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak kepihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja sipemilik menghendaki. 28

Giro wadi’ah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad wadi’ah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Dengan demikian, pemilik dana tidak boleh saling menjanjikan untuk memberikan imbalan atas penggunaan atau pemanfaatan dana atau barang titipan tersebut. 29

Giro wadi’ah (current account) adalah produk rekening tabungan giro dengan akad wadi’ah yang tertuang dalam Dewan Syariah Nasional (DSN) Fatwa Nomor 01/DSN- MUI/IV/2000. 30

Dalam Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah disebutkan bahwa giro adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. 31

Adapun Ketentuan umum giro berdasarkan wadi’ah, sebagai berikut:

27 Sunarto Zulkifli,Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim 2007),hal.34.

28 Muhamad Syafi’ai Antonio,Bank Syariah dari Teori Keprakti,(Jakarta: Gema Insani, 2017)hal.85.

29 Adiwarman A Karim,Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),hal. 352.

30 Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal. 45-46.

31 Ahmad Dahlan, Bank Syariah: Teoritik, Praktik, Kritik, (Yogyakarta:

Teras, 2012), hal. 139.

(40)

26

a. Bersifat titipan.

b. Titipan bisa diambil kapan saja (on call).

c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank. 32

Prinsip wadi’ah diterapkan sebagai produk giro wadi’ah biasanya diartikan sebagai simpanan dana pihak ketiga baik rupiah maupun mata uang asing (valas) berdasarkan prinsip wadi’ah (bersifat titipan) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan atau penarikan lainnya yang tidak bertentangan dengan ketentuan dan tidak dipersyaratkan imbalan kecuali dalam bentuk pemberian sukarela. 33

1. Rukun dan Syarat wadi’ah a. Rukun wadi’ah

1) Orang yang menitipkan (muwaddi) 2) Orang yang dititipi barang (wadii) b. Syarat wadi’ah

1) Pihak yang berakad

Cakap hukum dansuka rela (ridho), tidak dalam keadaan dipaksa/terpaksa dibawah tekanan.

32 Wahyu Syarvina,Peranan Dana Pihak Ketiga dalam Kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Bank Syariah,(At-Tawassuth,Vol.III, No.

1,2018:554-578),hal.561-562.

33 Sulaeman Jajuli,Produk Pendanaan Bank

Syari’ah,(Yogyakarta:Deepublish 2015)hal.79.

(41)

2) Obyek yang ditetapkan merupakan milik mutlak si penitip

3) Sighot

Jelas yang dititipkan dantidak mengandung persyaratan-persyaratan lain. 34

Pada pelaksanaannya, wadi’ah terdiri dari dua jenis, yakni:

a. Wadi’ah yad amanah.

Wadi’ah yad amanah adalah akad penitipan barang/uang dimana pihak pertama penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang/uang yang dititipkan dan tidak bertanggungjawab atas kerusakan/

kehilangan barang titipan karena bukan akibat kelalaian dari si penerima titipan.

Gambar 2. 1 Al- Wadi’ah Yad Amanah b. Wadi’ah yad dhamanah

Wadi’ah yad dhamanah adalah akad penitipan barang/ uang dimana pihak penerima titipan dapat memanfaatkan barang/ uang titipan dan harus bertanggung jawab apabila terjadi kehilangan atau kerusakan barang/ uang titipan. Semua manfaat dan

34 Institut Bankir Indonesia,Konsep,Produk dan Implementasi

Operasional Bank Syariah,(Jakarta: Djambatan 2015). hal. 59-60.

(42)

28

keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan barang/uang tersebut menjadi hak penerima titipan. Pada prinsip transaksi ini, pihak yang menitipkan barang/uang tidak perlu mengeluarkan biaya bahkan pihak yang menitipkan barang/uang dapat memperoleh bonus atau hadiah.

Prinsip wadi’ah yad dhamanah ini sudah ada sejak zaman Nabi, yang diriwayatkan dari Abu Rafi’ bahwa Rasulullah Saw pernah meminta seseorang untuk meminjamkannya seekor unta. Maka diberinya unta qurban (berumur sekitar dua tahun). Setelah selang beberapa waktu, Rasulullah Saw memerintahkan Abu Rafi’ untuk mengembalikan unta tersebut kepada pemiliknya, tetapi Abu Rafi’ kembali kepada Rasulullah Saw seraya berkata, “Wahai Rasulullah, unta yang sepadan tidak kami temukan, yang ada hanya unta yang lebih besar dan berumur empat tahun.” Lalu Rasulullah Saw berkata, “Berikanlah itu, karena sesungguhnya

Bagan 2. 1 Skema Al-wadiah Yad Dhamanah

(43)

sebaik-baik kamu adalah yang terbaik ketika membayar.” (HR. Muslim)

2. Karakteristik giro wadi’ah

Karakteristik dari giro wadi’ah antara lain:

1. Harus dikembalikan utuh seperti semula sehingga tidak boleh overdarft.

2. Dapat dikenakan biaya titipan.

3. Dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan barang titipan misalnya menetapkan saldo minimum.

4. Penarikan giro wadi’ah dilakukan dengan cek dan bilyet giro sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Jenis dan kelompok rekening sesuai dengan ketentuan yang berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan syariah.

6. Dana wadi’ah hanya dapat digunakan seizin penitip 3. Fasilitas Giro Wadi’ah

Beberapa fasilitas giro wadi’ah yang disediakan bank untuk nasabah, antara lain:

1. Buku cek 2. Bilyet giro 3. Kartu ATM

4. Fasilitas pembayaran 5. Traveller’s cheques 6. Wesel bank

7. Wesel penukaran

8. Kliring dan lainnya.

(44)

30

Dalam pengaplikasian ada giro wadi’ah yang memberikan bonus dan ada giro wadi’ah yang tidak memberikan bonus. Pada kasus pertama, giro wadi’ah memberikan bonus karena bank menggunakan dana simpanan giro ini untuk tujuan produktif dan menghasilkan keuntungan, sehingga bank dapat memberikan bonus kepada nasabah deposan. Pada kasus kedua, giro wadi’ah tidak memberikan bonus karena bank hanya menggunakan dana simpanan giro ini untuk menyeimbangkan kebutuhan likuiditas bank dan transaksi jangka pendek atas tanggung jawab bank yang tidak menghasilkan keuntungan riil.

Simpanan giro (current account) di Bank Syariah tidak selalu menggunakan prinsip wadi’ah yad dhamanah, tetapi secara konsep bisa menggunakan prinsip wadi’ah yad amanah dan prinsip qardh.

Simpanan giro menggunakan prinsip wadi’ah yad amanah karena pada dasarnya giro dapat dianggap sebagai suatu kepercayaan dari nasabah kepada bank guna menjaga dan mengamankan aset atau dananya.

Dengan prinsip ini nasabah tidak menerima imbalan apapun dari bank karena aset atau dana yang dititipkan tidak akan dimanfaatkan untuk tujuan apapun, namun bank boleh membebankan biaya administrasi penitipan.

Selain itu, simpanan giro dapat menggunakan prinsip

qardh ketika dimana bank dianggap sebagai penerima

pinjaman tanpa bunga dari nasabah deposan. Bank dapat

(45)

memanfaatkan dana pinjaman untuk kegiatan produktif (mencari keuntungan) dan nasabah deposan akan dijamin mendapatkan dananya secara penuh apabila nasabah sewaktu-waktu ingin menariknya. Bank juga boleh memberikan imbalan kepada nasabah selama hal ini tidak disyaratkan di awal perjanjian. Biasanya simpanan giro seperti ini banyak diterapkan di negara Iran 35

Perhitungan bonus tabungan wadi’ah sama halnya dengan perhitungan bonus untuk girowadi’ah. Namun pada umumnya bank syariah memberikan bonus untuk tabungan lebih tinggi dibandingkan dengan bonus untuk giro wadi’ah. Hal ini disebabkan karena stabilitas dana giro lebih labil dibanding dengan tabungan, sehingga bonusnya lebih kecil. 36 Adapun ketentuan umum dari wadi’ah adalah sebagai berikut:

a. Wadi’ah merupakan yang bersifat titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat (on call) sesuai kehendak si penitip.

b. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana atau pemanfaatan barang menjadi milik atau tanggungan bank.

c. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada si pemilik harta selama tidak disyaratkan dimuka. 37

35 Ascarya,Akad dan Produk Bank Syariah, (Depok:Rajawali Pers).

36 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 79.

37 Lutfi Zahro Fawziah,Pengaruh Pendapatan Bank, Wadi’ah dan Giro

Wadih terdapat Bonus Wadih yang ada pada Bank Syariah Mandiri,(Skripsi

IAIN Tulunggagung 2017), hal.37.

(46)

32

4. Landasan Hukum Wadi’ah

Landasan syariah dan ketentuan tentang sertifikat wadi’ah bank Indonesiadiatur dalam fatwa dewan syariah nasional nomor 36/DSNMUI/X/2002 tentang sertifikat wadi’ah bank Indonesia tanggal 23 oktober 2002, dimana dalam fatwa tersebut sebagau landasan syariah (himpunan fatwa, edisi kedua, hal 233-236) adalah sebagai berikut:

a. Al-Quran

1. Landasan Hukum dari Al Quran: a. Firman Allah SWT QS An -Nisa ayat 58:





















































“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

2. Firman Allah SWT, QS Al Baqarah ayat 283:



















































































 

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah

tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh

seorang penulis, maka hendaklah ada barang

tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan

tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang

(47)

lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

b. Al- Hadist

1. Dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah Saw bersabda,

“Tunaikanlah amanah (titipan) kepada yang berhak menerimanya dan janganlah membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu.”(HR.

Abu Dawud, atTirmidzi dan al-Hakim)

2. Dari Ibnu Umar R.A, bahwasanya Rasulullah Saw

bersabda, “Tiada kesempurnaan iman bagi setiap

orang yang tidak beramanah, tiada shalat bagi yang

tidak bersuci.”(HR. Ath-Thabarani).

(48)

34 BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Bank Bank Rakyat Indonesia Syariah

Sejarah pendirian PT Bank BRI Syariah Tbk tidak lepas dari akuisisi yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007. Setelah mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia melalui surat no. 10/67/Kep.GBI/ DPG/2008 pada 16 Oktober 2008 BRI Syariah resmi beroperasi pada 17 November 2008 dengan nama PT Bank BRI Syariah dan seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah Islam. Pada 19 Desember 2008, Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melebur ke dalam PT Bank BRI Syariah. Proses spin off tersebut berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009 dengan penandatanganan yang dilakukan oleh Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRI Syariah.

BRI Syariah melihat potensi besar pada segmen

perbankan syariah. Dengan niat untuk menghadirkan bisnis

keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip luhur

perbankan syariah, Bank berkomitmen untuk produk serta

layanan terbaik yang menenteramkan, BRI Syariah terus

tumbuh secara positif. BRI Syariah fokus membidik berbagai

segmen di masyarakat. Basis nasabah yang terbentuk secara

luas di seluruh penjuru Indonesia menunjukkan bahwa BRI

(49)

Syariah memiliki kapabilitas tinggi sebagai bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah.

BRI Syariah terus mengasah diri dalam menghadirkan yang terbaik bagi nasabah dan seluruh pemangku kepentingan. BRI Syariah juga senantiasa memastikan terpenuhinya prinsip- prinsip syariah serta Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, BRI Syariah dapat terus melaju menjadi bank syariah terdepan dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Pada tahun 2018, BRI Syariah mengambil langkah lebih pasti lagi dengan melaksanakan Initial Public Offering pada tanggal 9 Mei 2018 di Bursa Efek Indonesia. IPO ini menjadikan BRI Syariah sebagai anak usaha BUMN di bidang syariah yang pertama melaksanakan penawaran umum saham perdana. 38 B. VISI dan MISI BRI Syariah

1. Visi Bank Rakyat Indonesia Syariah yaitu:

“Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.”

2. Misi Bank Rakyat Indonesia Syariah yaitu:

a) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah.

38 Bank Rakyat Indonesia Syariah, profil perusahaan, http://www.BRI

Syariah.co.id

(50)

36

b) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

c) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan dimana pun.

d) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran.

C. Produk-produk Bank BRI Syariah di KCP Serpong 1. Produk penghimpun dana (funding)

Bank tidak memberikan imbalan berupa bunga atas dasar dana yang disimpan oleh nasabah didalam Bank.

Imbalannya diberikan atas dasar prinsip bagi hasil.

Produk-produk penghimpun dana meliputi:

a. Faedah BRI Syariah

Produk simpanan dari BRI Syariah untuk nasabah perorangan yang menginginkan kemudahan transaksi keuangan sehari-hari.

b. Faedah Haji BRI Syariah

Merupakan produk simpanan yang menggunakan akad Bagi Hasil sesuai prinsip syariah Khusus bagi calon Haji yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).

c. Faedah Impian BRI Syariah

Produk simpanan berjangka dari BRI Syariah untuk

nasabah perorangan yang dirancang untuk

(51)

mewujudkan impian nasabahnya (kurban, pendidikan, liburan, belanja) dengan terencana.

d. Simpanan Faedah BRI Syariah

Merupakan simpanan dana pihak ketiga dengan akad Mudharabah dimana nasabah sebagai pemilik dana dan bank sebagai pengelola dana, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah dan jangka waktu yang disepakati.

e. Simpanan Pelajar (SIMPEL) BRI Syariah

untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik.

f. Giro Faedah Mudharabah BRI Syariah

Merupakan simpanan investasi dana nasabah pada BRI Syariah dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai kesepakatan dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindah buku.

g. Deposito BRI Syariah

Merupakan produk simpanan berjangka

menggunakan Akad Bagi Hasil sesuai prinsip

syariah bagi nasabah perorangan maupun

perusahaan yang memberikan keuntungan optimal.

(52)

38

h. Giro Faedah Wadi’ah BRI Syariah

Produk simpanan dari BRI Syariah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan untuk kemudahan transaksi bisnis sehari-hari dimana penarikan dana menggunakan cek & bilyet giro. 39

2. Produk penyaluran dana (lending)

Adapun produk penyaluran dana yang ditawarkan oleh Bank BRI Syariah KCP Serpong berikut :

a. Gadai BRI Syariah iB

Gadai BRI Syariah iB hadir untuk memberikan solusi memperoleh dana tunai untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak ataupun untuk keperluan modal usaha dengan proses cepat, mudah, aman dan sesuai syariah untuk ketentraman anda. Manfaat:

pilihan tepat, penuh manfaat serta lebih berkah karena pembiayaan sesuai syariah.

b. KKB BRI Syariah iB

Pembiayaan Kendaraan Bermotor menggunakan prinsip jual beli (murabahah), adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh nasabah dan Bank.

c. KPR BRI Syariah iB

Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan

39 Browser produk di Bank BRI Syariah kcp Serpong,19 Agustus 2020

(53)

menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan.

d. KMG BRI Syariah iB

Salah satu produk untuk memenuhi kebutuhan karyawan khususnya karyawan dari perusahaan yang bekerjasama dengan PT Bank BRI Syariah dalam Program Kesejahteraan Karyawan (EmBP), dimana produk ini dipergunakan untuk berbagai keperluan karyawan Program Kesejahteraan Karyawan (EmBP). 40

D. Budaya Kerja Bank BRI Syariah KCP Serpong 1. Profesional

Kesungguhan dalam melakukan tugas sesuai dengan teknis dan etika yang telah ditentukan.

2. Antusias

Semangat atau dorongan untuk berperan aktif dan mendalam pada setiap aktifitas kerja.

3. Penghargaan terhadap SDM

Menempatkan dan menghargai karyawan sebagai modal utama perusahaan dengan menjalankan upaya-upaya yang optimal mulai dari perencanaan, perekrutan, pengembangan dan pemberdayaan SDM yang berkualitas, serta memperlakukannya baik sebagai

40 Anitha,Funding Relation Officer Bank BRI Syariah KCP Serpong,

wawancara, BSD,30 November 2020

Gambar

Tabel 4. 1 Data Perkembangan Nasabah...................................... 58
Gambar 2. 1 Al- Wadi’ah Yad Amanah  b.  Wadi’ah yad dhamanah
Gambar 4. 1 Brosur Giro Wadi'ah  b.  Penjualan Pribadi (personal selling)
Tabel 4. 1 Data Perkembangan Nasabah
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait