• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KESALAHAN DALAM PERAWATAN SISTEM MESIN PENDINGIN PADA RUANG PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN DI KAPAL KM. ORIENTAL SILVER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KESALAHAN DALAM PERAWATAN SISTEM MESIN PENDINGIN PADA RUANG PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN DI KAPAL KM. ORIENTAL SILVER"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH TERAPAN

PENGARUH KESALAHAN DALAM PERAWATAN SISTEM MESIN PENDINGIN PADA RUANG PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN DI KAPAL KM.

ORIENTAL SILVER

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

NICO KURNIA ZINDIE ARNO NIT. 05 17 012 1 55/E

ELEKTRO PELAYARAN

PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA TAHUN 2021

i

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah terapan ini dengan tepat waktu.

Penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu serta memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dalam segala hal yang sangat berarti dan menunjang dalam penyelesaian penelitian ini. Perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya beserta jajarannya yang telah menyediakan fasilitas dan pelayanan, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini.

2. Dosen pembimbing I maupun II, yang penuh ketekunan dan kesabaran membimbing saya dalam penulisan proposal ini.

3. Kepada kedua orang tua saya yang telah membimbing sehingga terselesaikan penelitian ini. Rekan-rekan taruna yang telah memberikan dorongan dan semangat sehingga penulisan karya ilmiah terapan ini dapat terselesaikan.

Saya sadar bahwa dalam penulisan karya ilmiah terapan ini masih terdapat banyak kekurangan. Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk meningkatkan penulisan selanjutnya.

Semoga karya ilmiah terapan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis pada khususnya.

SURABAYA,. ...2021

(6)

vi ABSTRAK

NICO KURNIA ZINDIE ARNO, 2021,Pengaruh Kesalahan Dalam perawatan Sistem Mesin Pendingin Pada Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Dikapal KM. Oriental Silver . Di bimbing oleh SRI MULYATNO HERLAMBANG, ST., MT FERRY BUDI CAHYONO, S. T., M, M.

Dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan perawatan pada mesin pendingin. Mesin pendingin merupakan alat yang sangat penting untuk menyimpan bahan makanan di atas kapal. penulis mempunyai beberapa rumusan masalah yang menjadi tujuan penulisannya yaitu: kesalahan apa saja yang terjadi saat melakukan perawatan mesin pendingin, Dampak yang terjadi jika Perawatan mesin pendingin tidak optimal terhadap kinerjanya.

Selanjutnya dalam tinjauan pustaka, penulis akan menjelaskan tentang pengertian perawatan mesin pendingin dengan benar dan kesalahan dalam perawatan. mengapa mesin pendingin sangat di butuhkakan disaat kapal beroprasi dalam perjalanan berhari-hari persediaan makanan tidak akan bertahan lama maka dalam sebuah kapal dibutuhkan suata ruangan yang bersuhu rendah dalam upaya memperlambat pembusukan pada bahan makanan..

Penyebab dari kesalahan perawatan mesin pendingin Electrician yang mempunyai tanggung jawab terhadap mesin pendinging diatas kapal kurang memahami dalam perawatan mesin yang sesuai pada manual book. Sehingga mesin pendingin sering mengalami penurunan suhu.Perawatan mesin pendingin bisa dengan membersihkan filter atau saringan yang terletak pada selenoid valve atau ekpansi valve, dan anda bisa melakukannya ini sendiri.

Kata kunci : Perawatan Sistem Pendingin.Mesin pendingin

(7)

vii

ABSTRACT

NICO KURNIA ZINDIE ARNO, 2021, The effect of errors in the maintenance of the cooling engine system in the cool storage on mv. Oriental silver Ships. Guided by SRI MULYATNO HERLAMBANG, S.T., M.T. FERRY BUDI CAHYONO, S.T., M.M.

In writing Applied Scientific writer has some find out maintenance errors in the refrigerator. The cooling machine is very important tool for storing food on board. The author has several problem formulation which are the purpose of writing, namely, the impact that occurs if the cooling engine maintenance is not optimal for its performance

Furthermore, in the purpose of the literature, the author will explain about the understanding of cooling engine maintenance correctly and errors in maintenance why a cooling engine is operating in a ship when ship, aroom with low temperature is needed in an effort to slow decay of foodstuffs.

The cause of the electrician refrigerator maintenance error who has responsibility for the cooling engine on the ship does not understand the appropriate engine maintenance in the manual book so that the cooling engine often experiences a decrease in temperature. Cooling engine maintenance can be cleanend by cleaning the filter or filter located on the solenoid valve or ekpansion valve and you can do it your self Keywords: Maintenance of Cooling Systems. Cooling machine

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 2

C. BATASAN MASALAH ... 2

D. TUJUAN PENELITIAN ... 3

E. MANFAAT PENELITIAN... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. MESIN PENDINGIN ... 5

B. GANDRUM ( COLD STORAGE ) ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. JENIS PENELITIAN ... 23

1. Metode Kualitatif ... 23

2. Teknik pengumpulan data ... 24

B. JENIS DAN SUMBER DATA ... 24

1. Metode interview ... 24

2. Metode observasi ... 25

(9)

ix

3. Metode library research... 25

C. LOKASI PENELITIAN ... 26

1. Waktu penelitian ... 26

2. Tempat penelitian ... 26

D. TEKNIK ANALISIS DATA ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 28

B. HASIL PENELITIAN... 31

C. PEMBAHASAN ... 41

BAB V PENUTUP ... 42

A. KESIMPULAN ... 42

B. SARAN ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... xi

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. alur sistem kerja refrigerant ... 7

2. Kompresor ... 8

3.Kondensor ... 9

4 .Evaporator ... 10

5.Selenoid valve ... 11

6.Expansion valve ... 12

7.Komponen gandrum……….. 25

8.Kompressor gandrum………... 24

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mesin pendingin merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Karena itu kita perlu mempelajari sitem kerja mesin pendingin dan sekaligus mengenal komponen - komponenya. Mesin pendingin dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin pembeku (freezer), pendingin sayur dan buah - buahan pada supermarket dan dikapal. Sistem refrigerasi kompressi uap juga digunakan pada aplikasi tata udara (air condition). Aplikasi tata udara untuk hunian manusia, mesin yang digunakan dapat ditemui mulai dari skala kecil seperti AC window dan skala besar sepertiair cooled chiller di kapal.

Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia.

Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang kinerja dari sistem refrigerasi.

Mesin pendingin berkembang pesat dan telah menjadi kebutuhan pokok manusia. Oleh karena itu, setiap pengguna mesin pendingin harus memiliki pengetahuan tentang sistem refrigrasi atau sistem pendingin dari mesin pendingin. Selain itu, pengguna mesin pendingin harus mengetahui cara-cara untuk merawat dan memperbaiki mesin pendingin agar tetap berfungsi dengan baik. Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat

(12)

2

diterima dan diinginkan. Perawatan tersebut bertujuan agar sistem pendingin tidak cepat rusak dan selalu bekerja secara optimal.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka penulis menulis dan memberi judul Karya Ilmiah Terapan ini dengan judul “PENGARUH KESALAHAN DALAM PERAWATAN SISTEM MESIN PENDINGIN PADA RUANG PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN DIKAPAL KM. ORIENTAL SILVER”.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa pokok permasalahan yang untuk selanjutnya diberikan rumusan masalah agar memudahkan dalam solusi pemecahannya. Adapun pokok permasalahan sesuai dengan instruction manual book yaitu sebagai berikut :

1. Kesalahan apa saja yang terjadi saat melakukan perawatan mesin pendingin dikapal KM. Oriental silver?

2. Bagaimana perawatan mesin pendingin penyimpanan bahan makan dikapal KM. Oriental Silver ?

C. BATASAN MASALAH

Pada penelitian ini penulis akan membatasi masalah pada hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh kesalahan dalam perawatan system mesin pendingin di fokuskan pada ruang penyimpanan bahan makanan serta mendalami cara perawatan mesin pendingin.

(13)

3

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya ilmiah terapan ini diantaranya adalah :

a. Mengetahui bagaimana perawatan mesin pendingin (refrigerator) di kapal.

b. Mengetahui pengaruh perawatan mesin pendingin (refrigerator) terhadap kinerjanya.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian “Pengaruh kurangnya Perawatan Terhadap kinerja mesin Pendingin” antara lain :

a. Bagi penulis.

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan dan menguji teori-teori yang sudah didapat dan menambah pengetahuan penulis tentunya tentang masalah-masalah yang diteliti.

b. Bagi pembaca

Sebagai pengetahuan dan membantu pembaca dalam meningkatkan perbendaharaan ilmu, serta sebagai acuan untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas.

c. Bagi lembaga pendidikan

Karya Ilmiah Terapan ini dapat menambah perbendaharaan perpustakaan Politeknik Pelayaran Surabaya dan menjadi referensi bagi semua pihak yang membutuhkannya.

(14)

4 d. Bagi perusahaan pelayaran

Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan perhubunganperusahaan dalam membuat program dan kebijakan- kebijakan perawatan dan pengetesan pada semua alat bantu di kapal terutama mesin pendingin.

(15)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. MESIN PENDINGIN

1. Pengertian Mesin Pendingin

Pada kutipan buku dengan judul mesin pendingin karangan Soetyono Ch. Iskandar mesin pendingin adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan atau mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas, freezer atau AC. Namun REFRIGERATOR GANDRUM fungsinya adalah sebagai alat penyimpan bahan makanan supaya tahan lama dan tidak mudah busuk. Adapun proses kerjanya adalah “ Penguapan”.

Untuk mendapatkan penguapan diperlukan gas (udara) yang mencapai temperature tertentu (panas). Setelah udara tersebut panas diubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Disaat adanya penguapan, maka timbullah suhu di dalam temperatur rendah (dingin).

2. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

Prinsip kerja sistem pendingin yang memakai sistem compressor.

Dalam menjalani sesuatu untuk mendinginkan barang-barang yang berada di dalam kapal, sistem pendingin memiliki 2 prinsip kerja yang utama, yaitu:

1. Kerja Mendinginkan (Cooling)

2. Kerja Mencairkan Es Di Evaporator (Defrost).

Kedua jenis kerja tersebut (cooling dan defrost) harus bekerja baik

(16)

6

secara bergantian agar proses pendinginan di dalam sistem pendingin berjalan optimal sebagaimana mestinya. Bila salah satu atau kedua jenis kerja tersebut terganggu, maka performa sistem pendingin akan menurun alias „tidak dingin lagi‟.

3. Fungsi Mesin Pendingin

Fungsi utama mesin pendingin adalah menyerap kalor dari sistem bertemperatur rendah ke lingkungan bertemperatur tinggi guna mencapai efek pendinginan. Fungsinya di bagi menjadi :

a) Air Conditioner (AC)

AC digunakan untuk mempertahankan kelembaban relatif di dalam suatu ruangan sehingga diperoleh kenyamanan. Mesin ini banyak digunakan di kantor, kendaraan, maupun dikapal.

b) Freezer

Berfungsi untuk mendapatkan temperatur yang sangat rendah dan biasanya mencapai 00C(32oF). Digunakan pada pembuatan es, pengawetan daging, dan lain-lain.

c) Cold Storage

Berfungsi sebagai ruang tempat penyimpanan produk yang membutuhkan temperatur tertentu sesuai kebutuhan. Sangat cocok untuk penyimpanan produk- produkseperti : Ikan segar, daging, sayuran, buah, dan produk lain yang membutuhkan proses pendinginan atau pembekuan 4. Sistem kerja refrigerant dalam cooling cycles (siklus pendinginan)

Sistem kerja (aliran) refrigerant dalam cooling cycles sebagai berikut:

kita mulai dari hisapan compressor. Dengan adanya aliran listrik maka motor kompresor akan bekerja menghisap gas refrigerant yang bersuhu

(17)

7

dan bertekanan dari saluran hisap dan evaporator. Kompresor kemudian memapatkan gas refrigerant sehingga menjadi uap/gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi, gas tersebut ditekan keluar oleh kompresor memasuki kondensor yang dingin. Gas refrigerant yang panas dan bertekanan tinggi tersebut di dalam kondensor akan didinginkan oleh udara di luar mesin pendingin (panasnya berpindah dari kondensor ke udara sekelilingnya) sehingga suhunya turun (menjadi dingin) mencapai suhu kondensasi (berkondensasi atau mengembun) dan wujudnya berubah menjadi cair tetapi tekanannya tetap tinggi.

Refrigerant cair yang bertekanan tinggi (tetapi suhunya telah rendah) ini selanjutnya mengalir ke dalam penyaring (strainer dan drier).

Refrigerant cair kemudian memasuki pipa kapiler yang berdiameter kecil dan panjang sehingga tekanannya turun drastis. Dari pipa kapiler, refrigerant cair yang tekanannya sudah sangat rendah ini kemudian memasuki ruang evaporator yang memiliki tekanan yang rendah hingga vakum sehingga titik didihnya yang memang ditakdirkan sudah rendah semakin bertambah rendah pula, oleh sebab itu dia segera berubah wujud menjadi wujud gas (menguap). Ketika berubah wujud dari cair menjadi gas di dalam pipa evaporator yang panjang dan berkelok-kelok itu, oleh sebab zat refrigerant memiliki kalor laten penguapan yang besar (lagi-lagi karakteristik refrigerant memainkan perannya yang penting!) maka dia memerlukan kalor laten yang besar pula dan kalor (panas) ini diambilnya dari sekeliling evaporator yaitu isi mesin pendingin.

Kerja ini diperkuat oleh adanya daya hisap kompresor yang menyebabkan molekul-molekul gas refrigerant mendapat percepatan

(18)

8

sehingga bergerak melesat di sepanjang lorong panjang evaporator sambil mengambil panas dari sekeliling evaporator dengan efek resultannya adalah isi mesin pendingin menjadi dingin. Kemudian gas refrigerant memasuki akumulator. Ternyata kadang-kadang ada juga refrigerant yang masih berwujud cairan atau belum berubah menjadi gas. Akumulator akan memisahkan refrigerant antara yang berbentuk gas dan yang masih berbentuk cairan. Hanya refrigerant yang berwujud gas saja yang diperkenankan memasuki saluran hisap kemudian kembali ke kompresor.

Di dalam kompresor, refrigerant berbentuk gas akan dimampatkan dan dipompakan lagi ke kondensor, begitu seterusnya proses ini berulang- ulang.

Secara ringkas, alur sistem kerjarefrigerant sebagai berikut

Gambar 1. alur sistem kerja refrigerant

(19)

9

5. Alat-alat (komponen) utama pada mesin pendingin adalah:

a. Kompresor

Gambar 2. Kompresor

Pada kutipan buku dengan judul dasar-dasar mesin pendingin yang di karang oleh Wijaya. Motor kompresor digerakkan oleh tenaga listrik (PLN). Dapat kita ibaratkan kompresor sebagai jantung dalam sistem peredaran darah manusia dan refrigeran dapat diibaratkan sebagai darah yang dipompa oleh jantung keseluruh tubuh. Kompresor bertugas memampatkan refrigerantsehingga menjadi uap/gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi, mendorong atau memompa refrigerant kedalam sistem, menurunkan tekanan di dalam evaporator dan menghisap refrigerant masuk kembali ke kompresor. Di dalam kompresor (tepatnya di bagian stator) terdapat 2 gulungan (kumparan) kawat tembaga berisolasi yaitu kumparan utama dan kumparan pembantu.

Kumparan-kumparan ini bila dialiri arus listrik (PLN) akan menyebabkan stator menjadi magnet yang kutub-kutubnya berlawanan dengan kutub-kutub pada rotor sehingga rotor dapat berputar.

Kumparan utama berfungsi memberikan daya gerak putar bagi kerja

(20)

10

motor kompresor sepanjang hari sedangkan kumparan pembantu berfungsi untuk memberikan tambahan daya putar pada waktu kompresor mulai bekerja (start).

b. Kondensor

Gambar 3. Kondensor

Pada kutipan buku dengan judul dasar-dasar mesin pendingin yang di karang oleh Wijaya kondensor berupa gulungan pipa logam yang sangat panjang dan diperkuat dengan sirip-sirip, kisi-kisi atau pelat besi, terletak di bagian belakang mesin pendingin dan berhubungan dengan udara luar.

Kondensor bertugas mendinginkan zat refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi yang memasuki dirinya sehingga mencapai suhu kondensasi (mengembun). Pada mesin pendingin ukuran kecil, kondensor didinginkan oleh udara luar di sekelilingnya sedangkan pada mesin pendingin ukuran besar, kondensor didinginkan oleh kipas (fan).

Penyaring (strainer) dan pengering (drier) pada kutipan buku dengan judul dasar-dasar mesin pendingin yang di karang oleh Wijaya,Penyaring dan pengering merupakan satu kesatuan alat, penyaring berfungsi untuk menyaring kotoran padat sedangkan pengering berfungsi untuk menyerap lembab (uap air). Strainer terbuat dari kawat/kasa tembaga yang sangat halus sedangkan drier berisi silica gel.

Keran ekspansi (expansion valve) & Pipa kapiler Pada kutipan

(21)

11

buku dengan judul dasar-dasar mesin pendingin yang di karang oleh Wijaya, Keran ekspansi terletak diantara strainer dan evaporator, berfungsi untuk menurunkan tekanan dan mengaturnya secara otomatis agar jumlah dan tekanan aliran refrigeran cair yang memasuki evaporator tetap konstan sesuai kebutuhan evaporator. Pada mesin pendingin tertentu, keran ekspansi digantikan oleh pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki diameter dan panjang tertentu yang dihitung (didesain) secara akurat agar berfungsi optimal sebagai penghambat gerakan refrigerant cair yang berasal dari strainer sehingga suhu refrigerant cair menurun dan tekanannya juga turun sebelum memasuki evaporator.

c. Evaporator

Gambar 4. Evaporator

Pada kutipan buku dengan judul dasar-dasar mesin pendingin yang di karang oleh Wijaya Evaporator merupakan pipa panjang yang berdiameter besar dan berkelok-kelok, memiliki tekanan yang sangat rendah di dalamnya (hingga vakum) karena adanya hisapan yang dilakukan oleh motor kompresor. Refrigerant cair yang berasal dari pipa kapiler atau keran ekspansi segera berubah wujudnya menjadi gas ketika memasuki evaporator yang vakum tersebut. Gas yang berubah wujud tersebut akan

(22)

12

menyerap kalor (panas) dari ruangan (isi) mesin pendingin sehingga isi mesin pendingin menjadi dingin.

Akumulator (accumulator) Pada kutipan buku dengan judul dasar- dasar mesin pendingin yang di karang oleh Wijaya. Akumulator merupakan alat penampung refrigerant yang berasal dari evaporator (baik yang berbentuk cair yang belum sempat berubah jadi gas maupun yang berwujud gas). Akumulator akan menyeleksi agar hanya refrigerant yang berbentuk gas (uap) saja yang mengalir (diteruskan) ke kompresor, dengan perkataan lain, akumulator berfungsi untuk mencegah bahan pendingin cair memasuki kompresor

d. Solenoid valve

Terletak sebelum katup expensi. Fungsi utama dari katup selenoid adalah mengatur suhu di dalam kamar pendingin.

Gambar 5. Selenoid valve e. Expansion valve

Berfungsi untuk mengatur jumlah freon yang mengalir kedalam evaporator secara otomatik yang menyesuaikan dengan beban pendingin dan kerja katup ini dikemudikan oleh temperatur dan tekanan gas refrigerant yang meninggalkan evaporator.

(23)

13

Gambar 6. Expansion valve

B. GANDRUM ( COLD STORAGE )

Pada kutipan buku dengan judul mengenal cold storage karangan Derry.

Cold storage adalah sebuah ruangan yang akan dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk dengan tujuan untuk mempertahankan kesegarannya . Cold storage memiliki berbagai jenis yang umumnya di kenal dengan chilled room, freezer room, blast freezer dan freezer room.

C. CARA KERJA GANDRUM DAN BAGIAN-BAGIANNYA

Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan mesin pendingin.gandrum tersebut sebenarnya merupakan output dari sistem yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu; compressor, kondensor, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai peran masing-masing bagian tersebut:

a. Compressor

Compressor adalah power unit dari sistem Gandrum. Ketika Gandrum dijalankan, compressor Gandrum mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor

(24)

14 b. Kondensor

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang

“panas” dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan yang mengandung (ethylene glycol), untuk membawa panas ke orifice tube.

c. Orifice Tube

Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

d. Katup Ekspansi

Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner.

Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin.

Gambar 7. Kontruksi AC (Sumber:ww.google.com)

(25)

15

Compressor Gandrum yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam compressor gandrum dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan dikondenser. Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi compressor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada di kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi

(26)

16

yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan..

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi Kunci utama dari mesin pendingin adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon, yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah compressor (pompa), condenser coil Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada compressor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat mengontrol motor compressor untuk mengatur suhu ruangan. Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal. Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine.

(27)

17

Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.

D. Perawatan

1. Pengertian Perawatan

Pada buku berjudul perawatan mesin pendingin yang di karang oleh Gasper , perawatan ( maintenance ) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga dari sistem produksi sehingga dari sistem itu dapat diharapkan menghasilkan out put sesuai dengan yang dikehendaki .

Dari pengertian di atas jelas bahwa kegiatan perawatan itu adalah kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. Perawatan hendaknya merupakan usaha/kegiatan yang dilakukan secara rutin/terus menerus agar peralatan atau sistem selalu dalam keadaan siap pakai.

Kegiatan perawatan dapat dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu : Perawatan berencana. Pada perawatan berencana ada beberapa istilah umum yang digunakan istilah ini meliputi :

a. Perawatan pencegahan (preventive), Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan untuk mencegah terjadinya kerusakan.

(28)

18

b. Perawatan dengan cara perbaikan (corrective),Perawatan yang dilakukan dengan cara memperbaiki dari peralatan (mengganti, menyetel) untuk memenuhi kondisi standard peralatan tersebut.

c. Perawatan jalan (running) ,Perawatan yang dilakukan selama peralatan dipakai

d. Perawatan dalam keadaan berhenti (shut-down)

Perawatan yang dilakukan pada saat peralatan tidak sedang dipakai.

2. Tujuan Perawatan

Tujuan perawatan antara lain :

a. Untuk memperpanjang usia pakai peralatan b. Untuk menjamin daya guna dan hasil guna

c. Untuk menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan d. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan 3. Perawatan Mesin Pendingin

a. Cek lubang pada kondensor(air laut)

Lubang kondensor tali kipas udara diatur dengan cara sebagai berikut, pertama2 kendorkan baut pengikat dan sekerup pengatur tegangan tali kipas yang terdapat pada generator,dengan mempergunakan kayu gerakkanlah generator menjauhi blok mesin,sementara itu aturlah tegangan tali kipas. Pada saat itu hendaknya tali kipas dapat melendut antara5-10 mm,sesudah itu kencangi sekrup pengatur dan baut-baut pengikatnya.

Akibat apabila Tali Kipas terlalu kendor :

Turunnya putaran generator menyebabkan berkurangnya arus listrikyang mengalir ke bateraI Sirkulasi air pendingin kurang sempurna, sehingga mengganggu proses pendinginan yang sedang berlangsung.Oleh karena (pada umumnya) pompa dan kipas udara digerakan oleh puli yang sama, maka tali

(29)

19

kipas udara yang kendor akan mengakibatkan kapasitas udara pendingin yang mengalir melalui radiator menjadi berkurang. Dengan demikian, pendinginan air di dalam radiator tidak dapat berlangsung dengan baik.

b. Cek filter dryer

Menambah air saat mesin panas. Pada kondisi darurat, dengan kondisi mesin panas, kita dapat memeriksa dan menambah air radiator dengan cara berikut, ini:

1. Biarkan mesin dalam keadaan hidup 2. Buka tutup mesin

3. Ambil kain atau lap dan basahkan dengan air, kemudian putar tutup radiator perlahan-lahan hingga udara panas dalam radiator mengalir keluar.

4. Biarkan air keluar dari tekanan radiator keluar hingga terhenti.

5. Buka tutup radiator

6. Tambahkan air kedalam radiator sampai penuh 7. Injak pedal gas

8. Tambahkan air kembali kedalam radiator 9. Tutupkan kembali tutup radiator

10. Akibat apabila Radiator kekurangan air,Mesin akan mudah panasAkan terjadi over heating, dll

c. Cek kebersihan Thermostat

1. Lepaskan baut-baut pengikat dari pipa air pendingin ke luar dari blok mesin 2. Keluarkan Thermostat dari rumahnya

3. Celupkan Thermostat kedalam bak berisi air dan panaskan air tersebt

4. Apabila temperature air mencapai 60°C,katub Termostat akan mulai membuka 5. Apabila temperature air mencapai 80°C katup tersebut akan terbuka penuh 6. Apabila Termostat tidak pernah dapat terbuka, maka Termostat sudah rusak.

(30)

20

7. Akibat apabila Termostat rusak,Air dalam mesin tidak dapat sirkulasi sehingga akan terjadi over heating

d. Cek kebersihan filter selenoid dan ekpansi

Apabila aliran udara pendingin tersumbat,bersihkan kotoran-kotoran tersebut dengan menggunakan udara yang bertekanan tinggi.Akibat apabila Inti Radiator tersumbat: Saluran udara pendingin akan tersumbat sehingga pendinginan tidak akan bekerja dengan baik.

(31)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

JENIS PENELITIAN

1. Metode Kualitatif

Menggunakan metode studi kasus yaitu penelitian dilakukan terhadap satu aspek tertentu yang telah ditentukan, pengumpulan data dilakukan terhadap populasi yang mewakili, hanya pada permasalahan yang ditemukan, yaitu gangguan atau trouble mesin pendingin di kapal. Objek penelitiannya adalah cara mengatasi bagiamana bila perawatan mesin pendingin tidak di lakukan dengan baik di atas kapal. Metode pengumpulan data adalah merupakan suatu bagian yang paling penting dan harus ada dalam suatu penelitian ilmiah, berhasil tidaknya suatu penelitian antara lain bergantung juga dari cara penelitian di dalam pengambilan data, objektif dan dapat dipertanggungjawabkan, itu diperlukan agar dapat diolah dan disajikan menjadi gambaran dan pandangan yang benar.

Terdapat langkah – langkah dalam menganalisis data yaitu : a. Data yang dikategorikan dan dipilah menurut jenis datanya.

b. Melakukan seleksi terhadap data yang dianggap data inti berkaitan langsung dengan permasalahan dan yang hanya merupakan data pendukung.

c. Menelaah, mengkaji dan mempelajari lebih dalam data tersebut kemudian melakukan interpretasi untuk mencari solusi dalam permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

(32)

22 2. Teknik pengumpulan data

Dalam hal ini, digunakan metode-metode tertentu untuk mengumpulkan data yang tersusun secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian. Ada bermacam-macam metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data seperti : wawancara atau interview dan observasi. Namun tidak satu teknikpun yang dianggap paling baik, karena masing-masing metode pengumpulan data mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri, oleh karena itu lebih baik menggunakan suatu teknik pengumpulan data lebih dari satu, sehingga dapat saling melengkapi satu sama lain untuk menuju kesempurnaan proposal ini. Dalam penulisan proposal ini, digunakan beberapa teknik pengumpulan data yang dianggap tepat.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Metode interview

Yaitu dengan cara mengadakan tanya jawab kepada pihak yang pernah melaksanakan praktek laut. Sehingga penulis mendapatkan data pengetahuan tentang ketrampilan dalam menyikapi mesin pendingin di kapal. Yakni dengan cara selalu melakukan latihan bersama, secara terencana, sistematik, untuk membiasakan, mengenal, dan mengaturtemposaat melakukan perawatan pada mesin pendingin,danmengatasi trobel pada mesin pendingin. Pemeriksaan ini dilakukan secara berkala.

2. Metode observasi

Di dalam suatu penelitian, selain menggunakan metode pokok digunakan juga metode pelengkap yang saling mengisi atau melengkapi.

Observasi adalah metode pelengkap, teknik observasi digunakan dengan

(33)

23

maksud untuk mendapatkan atau mengumpulkan data secara langsung mengenai gejala-gejala tertentu dengan melakukan pengamatan serta mencatat data yang berkaitan dengan pokok masalah yang diteliti.Teknik yang digunakan adalah deskriptif kualitatif tentang kondisi di atas kapal pada setiap kejadian. Metode yang diambil adalah studi kasus dengan mengangkat kasus – kasus yang terjadi. Penganalisaan dilakukan dengan melakukan analisa penyebab utama yang menyebabkan kasus – kasus tersebut bisa terjadi.

3. Metode library research

Metode yang didapat dari daftar buku buku yang ada di perpustakaan maupun pencarian di internet yang berhubungan dengan judul dan telah dipilih guna penulisan proposal ini.

C. LOKASI PENELITIAN

1. Waktu penelitian

Penelitian akan dilaksanakan ketika penulis melaksanakan praktek layar diatas kapal kurang lebih selama 6 bulan di laut dan 6 bulan di darat.

Dengan tujuan bisa menjawab dan melakukan observasi secara langsung tentang rumusan masalah yang ada. Sehingga pada bagian akhir, penulis bisa memperoleh kesimpulan atas semua masalah yang ada pada proposal ini.

2. Tempat penelitian

Penulis akan melaksanakan penelitian ini di sebuah kapal Sekaligus guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan.

(34)

24

D. TEKNIK ANALISIS DATA

Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka digunakan teknik deskritif kualitatif yaitu menganalisa temuan-temuan yang terdapat di lapangan dengan alat ukur berupa teori-teori yang relevan dengan masalah yang diteliti, sehingga ditemukan penyebab timbulnya masalah. Dengan menggunakan metode ini segala permasalahan yang ditemukan dan diamati di atas kapal akan digambarkan dan dijelaskan dengan terperinci. Baik dan buruknya penelitian tergantung dari metode pengumpulan data dan metode analisis data yang digunakan. Pengumpulan data yang dimaksud adalah dengan memperoleh data-data yang relevan, akurat dan mengidentifikasi data yang ada. Data-data yang diperoleh ini pun kemudian dianalisa dan dari hasil analisa ini diharapkan akan menghasilkan suatu gambaran yang lebih jelas dari penyusunan proposal ini, baik dari permasalahannya maupun hasil akhirnya. Dalam hal ini adalah tidak semua motor listrik jenis ac maupun jenis dc yang ada diatas kapal memiliki kualitas yang bagus untuk digunakan berdasarkan kebutuhan, sebab-sebab mengapa hal ini terjadi dan perintah dari nahkoda dan electrician senior yang ada di atas kapal, agar dapat menemukan solusi yang tepat dalam mencegah terjadinya masalah ini. Analisa data dari permasalahan-permasalah yang terjadi akan dibahas pada bab selanjutnya.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Derry. (2009). Mengenal cold storage. Jakarta

Efendi,Iwan, dan M. Taufik. 2012. Perawatan/Perbaikan Mesin Pendingin Oil Sparator Dan Kondensor. Jakarta

Karyanto (2009). Penuntunan praktikum perawatan mesin pendingin. Jakarta:

RESTU AGUNG. Perpustakaan POLTEKPEL. Surabaya Handoko. (1979). Room air conditioner. Jakarta

Handoko. (2009). Merawat dan memperbaiki AC Jakarta: PT. KAWAN Pustaka.Perpustakaan POLTEKPEL. Surabaya

Iskandar. (2017). Mesin pendingin. Yogyakarta

Sumanto. (2004). Dasar-Dasar mesin pendingin. Jakarta. Perpustakaan POLTEKPEL. Surabaya

Wijaya. (2011). Mengenal mesin pendingin. Jakarta

Gambar

Gambar 2. Kompresor
Gambar 3. Kondensor
Gambar 4. Evaporator
Gambar 6. Expansion valve
+2

Referensi

Dokumen terkait