• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH

Erni Susilawati, Zulfakar, dan Hardiansyah Program Studi Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram

Abstrak : rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Hubungan Kompensasi Dengan Efektifitas Kerja Tenaga Kepegawaian Sekolah di MTS NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014?, sedangkan tujuan penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Hubungan Kompensasi Dengan Efektivitas Kerja Tenaga Kepegawaian di MTS NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014”. Metode penentuan subyek menggunakan metode populasi sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode angket sebagai metode pokok, dan metode dokumentasi sebagai metode pelengkap. Metode analisis data menggunakan metode analisis statistik dengan rumus korelasi product moment. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 30 pegawai yang ada di MTS NW Sepit, berdasarkan taraf signifikansi 5% dengan N = 30, Ternyata angka batas penolakan hipotesis nihil dinyatakan dalam tabel nilai-nilai r product moment sebesar 0,361 sedangkan nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini mlebihi angka batas penolakan hipotesis nihil yaitu (0,834 > 0,361), hal ini berarti nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini adalah “signifikan”. Maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil ditolak. Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah “Ada Hubungan Kompensasi Dengan Efektivitas kerja Tenaga Kepegawaian Sekolah di MTS NW Sepit Keruan Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kata Kunci : Kompensasi, Efektivitas Kerja Kepegawaian Sekolah

Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam sekolah. Hal ini disebabkan manajemen sumber daya manusia mengatur pegawai yang ada di sekolah, sehingga terwujud tujuan sekolah dan kepuasan kerja pegawai. Manajemen sumber daya manusia juga dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam sebuah sekolah dengan cara penilaian, pemberian balas jasa setiap individu sekolah sesuai dengan kemampuan kerjanya.

Setiap anggota dari suatu sekolah mempunyai kepentingan dan tujuan sendiri ketika ia bergabung pada sekolah tersebut. Bagi sebagian pegawai, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja. Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan sekolah bisa memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara sekolah dengan sumber daya manusia.

Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan pegawai baik langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil kepada pegawai atas kinerja mereka dalam mencapai tujuan sekolah, sehingga pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh sekolah manapun guna meningkatkan kinerja pegawainya. Adapun bentuk kompensasi financial adalah

(2)

gaji, tunjangan, bonus (insentif),dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi non financial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung. Jadi untuk mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan kinerja pegawai maka dibutuhkan pula pegawai. Pegawai yang memiliki potensi yang baik guna tercapainya tujuan bersama. Oleh karena itu di dalam sebuah kompensasi terdapat beberapa kompensasi berupa kompensasi financial baik langsung maupun tidak langsung. Dalam pencapaian guna memenuhi kebutuhannya maka pegawai harus memiliki kinerja yang baik agar tercapainya tujuan bersama.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik mungkin maka dibutuhkan kinerja yang baik dari pegawai sehingga terciptanya hasil kerja yang baik juga bagi sekolah. Dari kinerja yang baik, pegawai dapat meningkatkan kinerja yang mungkin melampaui target. Dari Hasil kinerja yang telah melampaui target membuat pegawai mendapatkan kompensasi dari hasil kinerja tersebut. Sehingga dengan adanya pemberian kompensasi yang diberikan kepada pegawai membuat kinerja yang dihasilkan pun sangat baik bagi sekolah.

Pemberian kompensasi merupakan salah satu hal pokok yang harus diperhatikan oleh sekolah. Semangat tidaknya pegawai bisa juga disebabkan oleh besar kecilnya kompensasi yang diterima. Apabila pegawai tidak mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan besarnya pengorbanan dalam bekerja, maka pegawai tersebut cenderung malas bekerja dan tidak bersemangat yang ada akhirnya mereka bekerja semaunya tanpa ada motivasi yang tinggi. Dengan adanya pemberian kompensasi yang tepat serta cara kerja yang baik Sehingga ke depannya, proses kerja sekolah dapat berjalan sesuai tujuan sekolah. Kompensasi adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja bagi pegawai”.

Kompensasi sangat penting bagi pegawai itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan pegawai itu dan kepuasan kerja pegawai. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para pegawai akan memperoleh kepuasan kerja dan akan termotipasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang tepat, perestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja pegawai akan menurun. Kompensasi adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk barang maupun uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak sekolah terhadap kinerja pegawai dan kontribusi terhadap sekolah.

Kompensasi merupakan pemberian pengakuan terhadap kinerja pegawai kepada sekolah. Apabila kompensasi yang diberikan sekolah sudah tepat, maka kompensasi yang diberikan akan meningkatkan kinerja pegawai tersebut. Efektifitas kerja adalah unjuk kerja yang merupakan hasil kerja dihasilkan oleh pegawai atau prilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam sekolah.

Efektifitas kerja merupakan hasil dan prilaku kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai sesuai dengan perannya dalam sekolah dalam suatu periode tertentu. Efektifitas kerja yang baik adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya untuk meningkatan produktivitas. Oleh karena, itu salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah dengan

(3)

memberikan kompensasi kepada pegawai agar dapat memotivasi sehingga pegawai lebih meningkatkan lagi kinerjanya, sehingga kinerjanya meningkat dan sekolah pun mampu menghasilkan siswa-siswi yang berkualitas.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 April 2014 di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014, bahwa pemberian kompensasi pada pegawai jarang dilakukan oleh pihak sekolah. Hal tersebut berdampak pada rendahnya efektivitas kerja pegawai. Pentingnya kompensasi sebagai salah satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir, karena pandangan-pandangan pegawai mengenai uang atau imbalan langsung sangat subyektif dan merupakan sesuatu yang sangat khas dalam dunia pendidikan. Tetapi pada dasarnya adanya dugaan adanya ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan pegawai terhadap kompensasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah kinerja dari pegawai itu sendiri. Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan salah satu pegawai di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur, bahwa harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja. Mereka akan merasa lebih dihargai lagi apabila menerima berbagai fasilitas dan simbol-simbol status lainnya dari sekolah tempat bekerja. Kesediaan pegawai untuk mencurahkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, tenaga, dan waktunya, sebenarnya mengharapkan adanya imbalan dari pihak sekolah yang dapat memuaskan kebutuhannya.

Pentingnya kompensasi sebagai satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir, karena pandangan-pandangan pegawai mengenai uang atau imbalan langsung nampaknya sangat subyektif dan barangkali merupakan sesuatu yang sangat khas dalam industri. Tetapi pada dasarnya adanya ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan pegawai terhadap kompensasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah dari pegawai itu sendiri. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Rivai (2004: 384) mengemukakan bahwa kompensasi adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja bagi pegawai”. Kompensasi sangat penting bagi pegawai itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan pegawai itu dan kepuasan kerja pegawai. Begitu juga menurut Mangkunegara (2002:89), mengemukakan bahwa kompensasi adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk barang maupun uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak sekolah terhadap kinerja pegawai dan kontribusi terhadap sekolah.

Selain itu, di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014 ternyata masih banyak yang belum mematuhi aturan-aturan dalam pemberian kompensasi, sehingga banyak berdampak pada berkurangnya efektivitas kerja pegawai. Akibatnya kegiatan proses belajar mengajar di sekolah tidak berjalan optimal. Dan diperkuat juga dengan hasil setelah melakukan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi sangat berpengaruh terhadap efektifitas kerja kepegawaian sekolah.

(4)

Hasil inilah yang membuat peeliti mengambil kesimpulan dari Hubungan Kompensasi Dengan Efektivitas Kerja Kepegawaian Sekolah di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima subjek sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada sekolah. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Pemberian kompensasi kepada Pegawai harus mempunyai dasar yang logis dan rasional (Ibrahim, 2004). Ahli lain mengungkapkan bahwa kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepada Pegawai, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi Pegawai dan memungkinkan pihak sekolah memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan Pegawai (Sutiyi, 2008: 56).

Kompensasi yang meliputi 1). Kompensasi pembayaran langsung meliputi gaji, upah, honor, bonus, komisi dan insentif dan 2). Komisi tidak langsung meliputi uang cuti, uang makan, uang transportasi / antar jemput, asuransi, jamsostek / jaminan sosial tenaga kerja, uang pensiun, rekreasi dan beasiswa melanjutkan kuliah.

Efektivitas Kerja Kepegawaian

Handayaningrat (2004: 16), mengemukakan bahwa efektivitas kerja kepegawaian adalah uatu keadaan dimana aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki. Ahli lain mengemukakan bahwa efektivitas kerja kepegawaian adalah uatu ukuran tentang pencapaian suatu tugas ataupun tujuan (Rutama, 2009: 12).

Menurut Kurniasih (2005: 32) memberikan defenisi efektivitas kerja kepegawaian diartikan sebagai: sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Snell (2002: 2) menyatakan bahwa efektivitas kerja kepegawaian merupakan kulminasi dari tiga elemen yang saling berkaitan, yakni keterampilan, upaya, bersifat eksternal. Tingkat keterampilan merupakan bahan baku yang dibawa oleh seseorang ketempat kerjanya, seperti pengetahuan, kemampuan, kecakapan interpersonal serta kecakapan-kecakapan teknis. Tingkat upaya dapat digambarkan sebagai motivasi yang diperlihatkan oleh seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan kondisi-kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana kondisi-kondisi eksternal mendukung kinerja seseorang. efektivitas kera kepegawaian adalah suatu ukuran yang mencakup keefektifan dalam pencapaian tujuan dan efesiensi yang merupakan rasio dari keluaran efektif terhadap masukan yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu (Robbins, 2006: 25).

efektivitas kerja kepegawaian yang meliputi 1). Proses pencapaian tujuan organisasi, 2). Strategi pencapaian tujuan, 3). Proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap, 4). Perencanaan yang matang, 5). Penyusunan program yang tepat, 6). Tersedianya sarana dan

(5)

prasarana kerja, 7). Pelaksanaan yang efektif dan efisien dan 8). Sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik.

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan metode dokumentasi. ”Angket adalah teknik pengumpulan data yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti” (Mardalis, 2004: 21). ”Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen raport, lager agenda dan sebagainya” (Arikunto, 2006: 190).

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris, karena gejala yang akan diteliti sudah ada secara wajar, peneliti tidak menimbulkan gejala baru tentang hubungan kompensasi dengan efektivitas kerja kepegawaian sekolah di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun gambaran rancangan penelitiannya adalah sebagi berikut :

Populasi Penelitian sugiyono, (dalam Sufi, 2013) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karaktristik tertentu yang diterapakan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Hasan (dalam Sufi, 2013) mengatakan populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karestristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Sehubungan dengan itu, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai sekolh di MTS NW Sepit dengan Jumlah 30 orang.

Sampel Penelitian “Sampel adalah bagian dari keseluruhan individu yang menjadi subyek yang akan diteliti” (Mardalis, 2004: 55). Selanjutnya Arikunto (2006: 60) Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel adalah “Teknik Total Sampling atau pengambilan sampel berdasakan jumlah populasi” (Arikunto, 2006: 114). Pengambilan Tekhnik Total Sampling didasarakan pada terbatasnya populasi yang ada.

Sehubungan dengan penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan jumlah populasi dengan jumlah 30 orang. Karena jumlah populasi kurang dari 100 orang maka digunakan Tekhnik Total Sampling. Sehubungan dengan penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan jumlah populasi dengan jumlah 30 orang.

Hasil analisis data di atas kemudian dikonsultasikan pada rtabel dengan taraf kepercayaan 95% dan n = 30 diperoleh rtabel = 0,361, hasil ini menunjukkan bahwa rhitung > rtabel (0,834 > 0,361). Karena rhitung > rtabel maka Ha diterima. Berarti hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan

METODE PENELITIAN

(6)

yaitu ada hubungan kompensasi dengan efektivitas kerja kepegawaian sekolah di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014, dapat diterima, karena terbukti kebenarannya. Dengan demikian hasil penelitian signifikan dan hipotesis nihil (Ho) ditolak.

Kompensasi sangat penting bagi pegawai itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan pegawai itu dan kepuasan kerja pegawai. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para pegawai akan memperoleh kepuasan kerja dan akan termotipasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang telpat, perestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja pegawai akan menurun. Kompensasi adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk barang maupun uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak sekolah terhadap kinerja pegawai dan kontribusi terhadap sekolah.

Kompensasi merupakan pemberian uang atau barang di luar gaji yang dilakukan oleh pemimpin sekolah sebagai pengakuan terhadap kinerja pegawai kepada sekolah. Apabila kompensasi yang diberikan sekolah sudah tepat, maka kompensasi yang diberikan akan meningkatkan kinerja pegawai tersebut. Efektifitas kerja adalah unjuk kerja yang merupakan hasil kerja dihasilkan oleh pegawai atau prilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam sekolah.

Efektivitas kerja kepegawaian adalah suatu keadaan dimana aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh pegawai untuk mendapatkan hasil dari kinerjanya. Pentingnya kompensasi sebagai salah satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir, karena pandangan-pandangan karyawan mengenai uang atau imbalan langsung nampaknya sangat subyektif dan barangkali merupakan sesuatu yang sangat khas dalam industri. Tetapi pada dasarnya adanya dugaan adanya ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah dari Pegawai itu sendiri.

Pentingnya kompensasi sebagai salah satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir, karena pandangan-pandangan karyawan mengenai uang atau imbalan langsung nampaknya sangat subyektif dan barangkali merupakan sesuatu yang sangat khas dalam industri. Tetapi pada dasarnya adanya dugaan adanya ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah dari karyawan itu sendiri.

Kompensasi sebagai sistem reward atau imbalan, merupakan keseluruhan paket keuntungan sehingga organisasi bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi anggotanya serta diikuti bagaimana mekanisme dan prosedur imbalan didistribusikan. Sistem imbalan bisa mencakup gaji, penghasilan, uang pensiun, uang liburan, promosi ke posisi yang lebih tinggi (berupa baji dan keuntungan yang lebih tinggi). Juga berupa asuransi keselamatan kerja, transfer secara horisontal untuk mendapat posisi yang lebih menantang atau ke posisi utama untuk pertumbuhan dan pengembangan berikutnya, serta berbagai macam bentuk pelayanan.

(7)

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin banyak kompensasi diberikan, maka meningkatkan efektivitas kerja kepegawaian sekolah di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2013/2014.

Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada hubungan kompensasi dengan efektivitas kerja kepegawaian sekolah di MTs. NW Sepit Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2014/2015, dapat diterima. Hal ini terlihat dari hasil analisis data dengan taraf signifikan 5% dan n = 30 diperoleh rtabel = 0,361, hasil ini menunjukkan bahwa

rhitung > rtabel (0,834 > 0,361). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin banyak

kompensasi diberikan, maka dapat meningkatkan efektivitas kerja kepegawaian di sekolah.

Arikunto. Suharsimi 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Bernadin dan Russel. 2000. Efektivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Handayaningrat. 2004. Kualitas Kerja.Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Ibrahim. 2006. Konsep Kompensasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kurniasih. 2005. Menajemen Sumebr Daya. Bandung: CV. Tarsito.

Mangkunegara, Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan ke-2. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Mardalis. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Rutama. 2000. Kerja Efektif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Sugiyono. 2007. Statsistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta

SIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

tentang tanah berada pada tepi sungai yang terletak di desa Poncowati dengan. cara bekerja sama dengan masyarakat yang ingin menggarap lahan

Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan analisis efisiensi turbin gas terhadap beban operasi PLTGU Muara Tawar Blok 1 dengan menganalisis efisiensi yang dihasilkan turbin

INDIKASI PENDANAAN (RP. JUTA) PRIORITAS NASIONAL PROYEK PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS PROYEK PRIORITAS NASIONAL KODE KRO KLASIFIKASI RINCIAN OUTPUT (KRO)

Jadi yang di maksud dalam meningkatkan Self Control disini ialah bagaimana cara guru BK dalam membantu siswa di SMK Taman Pendidikan Islam Gedangan Sidoarjo

● Rasa Ingin Menolong – jika seseorang dimintai data atau informasi dari orang yang sedang tertimpa musibah, dalam kesedihan yang mendalam, menjadi korban bencana, atau berada

Sedangkan untuk hasil uji f diperoleh nilai F hitung 26,247 > F tabel 3,08 dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa variabel gaya kepemimpinan dan

3. Tahapan memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi, dapat ditingkatkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Semarang dengan cara melakukan

kan aset budaya bangsa mengandung berbagai nilai luhur seperti religius, kebersamaan, kebangsaan, cinta ling- kungan, cinta pada budaya, bangsa, dan negara, dan nailai