• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

aporan tahunan Inspektorat Jenderal merupakan upaya dalam rangka menuju good governance. Adanya tuntutan Reformasi Birokrasi telah mendorong adanya konsekuensi logis perlunya berbagai upaya dan kerja keras dari semua jajaran penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya secara profesional termasuk didalamnya jajaran Kementerian Perhubungan. Inspektorat Jenderal sebagai instansi yang melakukan pengawasan internal Pemerintahan memiliki peranan yang sangat strategis dalam mewujudkan good governance di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Penyusunan Laporan Tahunan dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk menyampaikan kinerja Inspektorat Jenderal yang telah dicapai secara transparan dan optimal melalui pemanfaatan sumber daya Inspektorat Jenderal secara efektif dan efisien. Laporan diharapkan akan menjadi wahana informasi yang dapat memahami secara utuh mengenai Inspektorat Jenderal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya pada tahun 2011 melalui penyajian kondisi dan perkembangan masing-masing unsur Inspektorat Jenderal yang terdiri dari sub unit kerja Inspektorat I, II, III, IV dan V serta Sekretariat Inspektorat Jenderal yang merupakan satu kesatuan yang utuh.

Hasil Pengawasan dan perkembangan tindak lanjutnya disajikan dalam Laporan Tahunan serta analisis dan evaluasi atas pelaksanaan Tugas dan Fungsi dimaksudkan agar diperoleh informasi mengenai kendala dan keberhasilan yang telah dicapai serta saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan kinerja dan hasil yang akan dicapai pada tahun yang akan datang.

(2)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 2 B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2011 adalah :

1. Memberikan informasi mengenai pelaksanaan program kerja dan kegiatan Inspektorat Jenderal selama Tahun 2011;

2. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja dan kegiatan Inspektorat Jenderal selama Tahun 2011 sebagai bahan penyempurnaan untuk pelaksanaan program kerja pada tahun yang akan datang;

3. Mendapatkan umpan balik (feed back) untuk merumuskan strategi dalam pelaksanaan program kerja tahun yang akan datang.

C. Ruang Lingkup

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan Tahun 2011 Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan mencakup hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh semua unsur di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan yang mengacu pada Tugas dan Fungsi sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.

D. Visi dan Misi

Penyusunan Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan Tahun Anggaran berpedoman pada visi dan misi Inspektorat Jenderal, yaitu :

Visi Inspektorat Jenderal:

“Terwujudnya penyelenggaraan pengawasan intern yang profesional di bidang transportasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi baik pemerintahan maupun pembangunan, dalam rangka mewujudkan aparatur pemerintahan yang

(3)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 3 baik dan bertanggung jawab serta bersih dari KKN yang mampu mendorong peningkatan kinerja yang akuntabel.”

Misi Inspektorat Jenderal:

Meningkatkan penyelenggaraan pengawasan fungsi di bidang tranportasi, meliputi:

1. Melaksanakan pengawasan fungsional yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan serta dilaksanakan secara profesional, efisien dan efektif;

2. Mengembangkan sistem pengawasan, sistem informasi pengawasan, dan prosedur pengawasan yang efektif dan efisien;

3. Memberikan pelayanan informasi dan konsultasi peraturan perundang-undangan untuk mendukung pelaksanaan pengawasan yang berkualitas;

4. Melakukan analisis dan evaluasi serta tindak lanjut terhadap laporan hasil pengawasan guna meningkatkan kualitas hasil pengawasan;

5. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitas SDM Inspektorat Jenderal serta melaksanakan urusan administrasi, keuangan dan ketatalaksanaan Inspektorat Jenderal secara efisien dan efektif;

6. Merumuskan kebijakan di bidang pemberantasan KKN, penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang serta penanggulangan hambatan kelancaran pembangunan di lingkungan Kementerian Perhubungan.

7. Melakukan penelitian, evaluasi, dan pengusutan atas kebenaran laporan atau pengaduan (wasmas) tentang adanya KKN dan penyimpangan / penyalahgunaan wewenang di lingkungan Kementerian Perhubungan;

8. Menyelenggarakan analisis, evaluasi, dan reviu atas pelaksanaan tugas yang berbasis kinerja.

(4)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 4

BAB II

SUMBER DAYA

MANUSIA

ampai dengan tanggal 31 Desember 2011, jumlah pegawai Inspektorat Jenderal adalah sebanyak 275 orang yang tersebar pada unit - unit kerja yang ada di lingkungan Inspektorat Jenderal. Sebagian besar pegawai berada pada unit kerja Sekretariat Inspektorat yaitu sebanyak 101 pegawai (36,73 %), distribusi pegawai Inspektorat berdasarkan bagian adalah :

Keterangan : Posisi 31-12-2011

(5)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 5 Penjelasan secara lebih lengkap mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) Inspektorat Jenderal adalah :

A. Total Pegawai

1. Berdasarkan Jabatan

Sebagai aparat pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perhubungan sebagian besar pegawai Inspektorat Jenderal adalah Pejabat Fungsional Auditor yang bertugas untuk melaksanakan pengawasan pada seluruh unit kerja Inspektorat Jenderal. Pejabat Fungsional Auditor tersebar pada 5 Inspektorat dengan jumlah keseluruhan 114 Auditor. Distribusi pegawai Inspektorat Jenderal berdasarkan jabatan adalah :

(6)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 6 2. Berdasarkan Golongan dan Pendidikan

Berdasarkan golongan sebagian besar pegawai Inspektorat Jenderal adalah golongan III sebanyak 151 pegawai (55 %) sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan pegawai dengan ijazah S-1/D-IV adalah yang terbanyak dengan jumlah 147 pegawai (53 %). Untuk tingkat pendidikan terendah, masih terdapat pegawai Inspektorat Jenderal yang memiliki ijazah Sekolah Dasar sebanyak 2 pegawai (1 %) dan ijazah SLTP sebanyak 2 pegawai (1 %).

3. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin dari total 275 pegawai Inspektorat Jenderal, 192 pegawai (69,81 %) adalah pegawai laki-laki, sedangkan pegawai perempuan adalah sebanyak 83 pegawai (30,18)

(7)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 7 B. Fungsional Auditor

1. Berdasarkan Jabatan

Jika dibandingkan dengan jumlah Auditor tahun 2010 yaitu sebanyak 123 orang, pada tahun 2011 jumlah Auditor mengalami penurunan sebanyak 9 orang (7 %).

Berdasarkan kualifikasi, sebagian besar Auditor adalah Auditor ahli yaitu 85 % dan sisanya 15 % adalah Auditor Terampil. Sedangkan berdasarkan

Jabatan Fungsional sebagian besar adalah Auditor Madya 36 % dan Auditor Pertama 34 %.

(8)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 8

BAB III

ANGGARAN

Pada Tahun Anggaran 2011, alokasi anggaran untuk Inspektorat Jenderal sebesar Rp. 75.517.800.000,-. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 6% jika

dibandingkan dengan alokasi Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 71.001.767.000,. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2011 tentang Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2011 tersebut Kementerian/Lembaga melakukan penghematan anggaran minimal 10% (sepuluh perseratus) dari pagu Kementerian/Lembaga. Dengan adanya Intruksi Presiden tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan revisi DIPA Inspektorat Jenderal. Sesuai dengan surat Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI Nomor S-2830/AG/2011 tanggal 28 Oktober 2011 Pagu anggaran Inspektorat Jenderal menjadi Rp.67.721.194.000,- atau mengalami pengurangan sebesar 10,32 %.

TABEL ANGGARAN TAHUN 2011

NO JENIS BELANJA PAGU (Rp) PAGU (Rp)

Setelah Revisi 1. PEGAWAI 14.619.822.000 14.619.822.000 2. BARANG 57.677.851.000 49.381.245.000 3. MODAL 3.220.127.000 3.720.127.000 TOTAL 75.517.800.000 67.721.194.000

(9)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 9 Penjelasan secara lengkap mengenai anggaran Inspektorat Jenderal Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

A. Jenis Belanja

Inspektorat Jenderal pada tahun 2011 mengalokasikan belanja pegawai sebanyak Rp. 14.619.822.000,-; belanja barang sebanyak Rp. 49.381.245.000,- dan belanja modal sebanyak Rp. 3.720.127.000,- dengan total anggaran Rp. 67.721.194.000,-

(10)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 10 B. Realisasi Anggaran per 31 Desember 2011

1. Realisasi DIPA Itjen Tahun 2011

Realisasi Anggaran Itjen per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 54.261.669.260,- (80,13 %) dari total anggaran sebesar Rp. 67.721.194.000,-

(11)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 11 2. Realisasi Anggaran Perjalanan Dinas PKPT per Inspektorat

(12)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 12

BAB IV

SARANA DAN

PRASARANA

ntuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu hal yang penting. Berikut adalah sarana dan prasarana Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan yang mengalami perkembangan selama tahun 2011 sampai dengan posisi 31 Desember :

No Jenis Barang 2010 2011 Perubahan

1 Komputer (PC) 129 128 -5

2 Printer 116 169 +53

3 TV 10 3 -7

4 Alat penghancur kertas 18 30 +12

5 Kursi besi/metal 929 900 -29

6 Meja rapat 4 7 +3

Untuk mendukung mobilisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal, sampai dengan 31 Desember 2011 aset kendaraan bermotor yang dimiliki adalah berupa sepeda motor sebanyak 14 buah dan mobil sebanyak 24 buah (dua buah diantaranya rusak berat).

(13)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 13

BAB V

PROGRAM KERJA

PELAKSANAAN

Dalam rangka mewujudkan aparatur pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab serta bersih dari KKN yang mampu mendorong peningkatan kinerja yang akuntabel, Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan pada Tahun 2011 telah melaksanakan program dan kegiatan yang direncanakan yaitu sejumlah 6 (enam) kegiatan yang terbagi menjadi 21 (dua puluh satu) output kegiatan. Berikut adalah hasil pencapaian, permasalahan dan upaya mengatasi permasalahan dalam pelaksanaan program kerja Inspektorat Jenderal :

a. Program dan Realisasi 1) Audit Kinerja

Berdasarkan Peraturan Inspektur Jenderal Nomor SK.32/KP.802/ITJEN-2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang Kebijakan Pengawasan dan Program Kerja Pengawasan Tahunan Tahun 2011 telah ditetapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Jenderal untuk Tahun 2011. Audit Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) meliputi audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu yang dilaksanakan pada TA. 2011 selama 11 (sebelas) bulan mulai Februari s.d Desember 2011. Rencana jumlah UPT / Satker yang diaudit pada tahun 2011 adalah 657 Obyek Audit dari total 671 UPT dan Satker di Lingkungan Kementerian Perhubungan, sedangkan dalam realisasinya teraudit sebanyak 659 Obyek Audit (100,30%), dengan rincian sebagai berikut :

(14)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 14 Grafik.IV.1

Audit Kinerja Inspektorat Jenderal TA. 2011

Sumber : Inspektorat Jenderal

Pelaksanaan hari audit pada tahun 2011, mencapai 86,11% atau 18.954 hari dari total rencana 22.012 hari. Realisasi hari audit terendah adalah pada Inspektorat III yaitu hanya 74,69% yang direncanakan sebanyak 4.504 hari audit, terealisasi sebanyak 3.364 hari audit dan yang tertinggi adalah pada Inspektorat I yaitu 98,70% yang direncanakan sebanyak 4.312 hari audit dan terealisasi sebanyak 4.256 hari audit. Rekapitulasi hari audit tahun 2011 adalah sebagai berikut :

(15)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 15 Grafik IV.2

Pelaksanaan Hari Audit TA. 2011

Sumber : Inspektorat Jenderal

2) Audit dengan Tujuan Tertentu

Pada Tahun Anggaran 2011 Inspektorat Jenderal melaksanakan Audit dengan Tujuan Tertentu yang terbagi atas Audit Pengadaan Barang dan Jasa, Audit Perencanaan dan Manfaat, Audit Pelayanan Publik serta Audit Khusus, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel IV.1. Pelaksanaan Audit Dengan Tujuan Tertentu

No Inspektorat Barang dan Jasa Perencanaan dan Manfaat Pelayanan publik Audit Khusus 1 Inspektorat-I 13 4 2 Inspektorat-II 20 4 4 6 3 Inspektorat-III 28 3 8 4 Inspektorat-IV 23 2 11 4 5 Inspektorat-V 5 3

(16)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 16 3) Sosialisasi Preventif KKN

Pada TA. 2011 telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Preventif KKN pada 3 (tiga) Provinsi dengan jumlah peserta sebanyak 267 orang, sebagai berikut :

Tabel IV.2. Pelaksanaan Sosialisasi Preventif KKN

No. Provinsi Kota Jumlah Peserta UPT/Satker

1 Riau Riau 95 orang  Ditjen Hubdat;

 Ditjen Hubla;

 Ditjen Hubud.

2 Kalimantan Timur

Balikpapan 112 orang

3 Jawa Timur Surabaya 60 orang  Ditjen Hubdat;

 Ditjen Hubla;

 Ditjen Hubud;

 Ditjen Perkeretaapian.

4) Reviu Laporan Keuangan

Reviu laporan keuangan dilaksanakan dalam rangka memberikan “pernyataan telah di reviu” sebagai salah satu dokumen pendukung untuk menyusun Statement of responsibility (pernyataan tanggung jawab) oleh Pejabat Eselon I terkait laporan keuangan.

Pada TA. 2011 Inspektorat Jenderal diprogramkan melaksanakan reviu laporan keuangan di tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran – Wilayah (UAPPA-W) dan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran (UAPPA) – Pusat di Unit Eselon I di Kantor Pusat dalam rangka memberikan keyakinan kehandalan dan keabsahan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan dan catatan akuntansi sesuai SAP. Detail kegiatan reviu yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada table berikut :

(17)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 17 Tabel. IV.3

Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan TA. 2011

Sumber : Inspektorat Jenderal

5) Kegiatan Pengawasan Lainnya a) Pemantauan Tindak Lanjut

(1) Tindak Lanjut Hasil Audit Inspektorat Jenderal

Pelaksanaan Pemantauan Tindak Lanjut Laporan Hasil Audit dilaksanakan dengan aktif yaitu melalui program pemantauan langsung kepada Auditi yang telah melewati batas waktu pelaksanaan

No. Bulan Program Realisasi

1 Januari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Papua

DKI Jakarta

2 Februari Tidak diprogramkan Eselon I DKI Jakarta 3 April Nanggroe Aceh Darussalam,

Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Jambi

Bangka Belitung, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Nanggroe Aceh Darusalam

4 Juni Sumatera Barat, Lampung, Maluku, Sulawesi Tengah

Eselon I DKI Jakarta 5 Juli Kepulauan Riau, Maluku,

Papua Barat, Bangka Belitung

Maluku, Maluku Utara, Papua (Jayapura dan Merauke)

6 Oktober Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Papua

Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Gorontalo, Sumatera Barat dan Bengkulu

(18)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 18 tindak lanjut (2 bulan setelah berakhirnya tanggal SPT Inspektorat Jenderal).

Pada posisi 31 Desember 2011 dari hasil audit Inspektorat Jenderal pada UPT/Satker dan Kantor Pusat Kementerian Perhubungan secara total terdapat sebanyak 3.995 temuan, dimana telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 246 temuan, dalam proses sebanyak 1.175 temuan dan sisa temuan yang belum ditindaklanjuti sebanyak 2.574 temuan, dengan rincian sebagai berikut :

Grafik.IV.3

Pelaksanaan Monitoring dan Pemantauan Tindak Lanjut LHA

(19)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 19 (2) Koordinasi Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan BPK-RI

Hasil Pemeriksaan BPK-RI posisi s.d Hasil Pemeriksaan (Hapsem) II Tahun 2011 di Lingkungan Kementerian Perhubungan terdapat sebanyak 956 saran, telah ditindaklanjuti dan dinyatakan selesai sebanyak 882 saran, sedangkan sebanyak 93 saran telah ditindaklanjuti namun belum dinyatakan selesai serta sebanyak 41 saran belum ditindaklanjuti, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel IV.4

Perbandingan Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan BPK-RI

No. Keterangan 2010 2011 1. Jumlah Saran 339 956 2. Sesuai 160 882 3. Belum Sesuai 87 93 4. Belum Tindak Lanjut 92 41

(20)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 20

Grafik IV.4

Hasil Pemeriksaan BPK-RI posisi sampai dengan Hapsem II Tahun 2011 di Lingkungan Kementerian Perhubungan

Sumber : Inspektorat Jenderal

Sumber : Inspektorat Jenderal

(21)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 21 (1) Koordinasi Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan BPKP

Hasil Pengawasan BPKP di Lingkungan Kementerian Perhubungan sampai dengan posisi Triwulan III Tahun 2011 masih terdapat sebanyak 51 kejadian, telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 20 kejadian dan masih dalam status sisa sebanyak 31 kejadian. Adapun rinciannya terdapat pada grafik berikut :

Grafik IV.5

Hasil Pengawasan BPKP posisi sampai dengan Triwulan III Tahun 2011 di Lingkungan Kementerian Perhubungan

Sumber : Inspektorat Jenderal

b) Pelaksanaan Inpres No.5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

(1) Kormonev Aksi Pencegahan Korupsi Kolusi Nepotisme (AP-KKN) Kementerian Tahun 2011

Program Kerja Kormonev AP-KKN Kementerian Perhubungan yang telah terlaksana di Tahun 2011 yaitu :

(22)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 22 (a) Konsinyering evaluasi penilaian hasil PIAK di lingkungan Eselon I; (b) Menyiapkan bahan penyusunan program Stranas PK dan RAI-PK; (c) Memfasilitasi antara KPK dengan Ditjen Perhubungan Darat dalam

rangka survei integritas angkutan logistik ;

(d) Melakukan penilaian terhadap Inisiatif anti Korupsi pada Unit Kerja Eselon I Kementerian Perhubungan;

(e) Sosialisasi PIAK pada Adpel Kelas II Kendari, Adpel Kelas IV Pangkal Balam, Adpel Kelas II Jayapura, dan Badan PSDM Perhubungan;

(f) Monitoring pelaksanaan MOU Anti Gratifikasi antara Ditjen Bea dan Cukai dengan Stakeholder pada Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandar Udara Soekarno- Hatta serta Bandar Udara Juanda.

(2) AP KKN Itjen Kementerian Perhubungan

Tim Pokja AP-KKN Inspektorat Jenderal telah terealisasi dengan kegiatan sebagai berikut:

(a) Kegiatan Uji Petik dilaksanakan pada 45 Satker/Unit Pelaksana Teknis (UPT) di 11 (sebelas) Propinsi/Kota pada bulan Oktober dan Nopember 2011 yaitu Batam, Jambi, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar Padang, Palembang, Lampung, Pontianak dan Manado.

(b) Uji Petik dilaksanakan dengan membagikan Kuesioner yang berisi 17 (Tujuh Belas) pertanyaan terkait dengan substansi Kode Etik Auditor, Standar Pelaksanaan Audit dan masukan/saran bagi Organisasi ITJEN dimana pada masing-masing UPT/Satker dibagikan minimal 5 (Lima) Kuesioner yang diisi oleh Pejabat/Staf

(23)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 23 yang sering berinteraksi secara langsung pada saat pelaksanaan Audit.

(3) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Melalui program Diklat yang diselenggarakan oleh BPSDM, sebanyak 34 orang pegawai Itjen telah mengikuti Diklat SPIP. Diklat tersebut diselenggarakan dalam dua gelombang yaitu :

(a) Diklat SPIP untuk pegawai Itjen dan Setjen Gelombang I pada tanggal 11 s.d. 15 Juli 2011, diikuti oleh 20 orang pegawai Itjen yang terdiri dari 13 (tiga belas) orang Pejabat Struktural dan 7 (tujuh) orang Pejabat Fungsional Auditor;

(b) Diklat SPIP untuk pegawai Itjen dan Setjen Gelombang II pada tanggal 18 s.d. 22 Juli 2011, diikuti oleh 14 (empat belas) orang pegawai Itjen yang terdiri dari 6 (enam) orang Pejabat Struktural dan 8 (delapan) orang Pejabat Fungsional Auditor.

Sosialisasi SPIP dilaksanakan untuk seluruh pegawai Itjen pada bulan Maret 2011, dengan jumlah peserta sosialisasi sebanyak 252 (dua ratus lima puluh dua) pegawai.

(4) EVALUASI LAKIP

Inspektorat IV selaku penanggung jawab pelaksanaan evaluasi LAKIP entitas Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan telah melaksanakan kompilasi atas hasil Evaluasi LAKIP yang telah dilaksanakan oleh Inspektorat I s.d. V yang membawahi masing-masing entitas Eselon I sebagai berikut :

(i) Inspektorat I : Evaluasi LAKIP Inspektorat Jenderal dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;

(24)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 24 (ii) Inspektorat II : Evaluasi LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan

Laut;

(iii) Inspektorat III : Evaluasi LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

(iv) Inspektorat IV : Evaluasi LAKIP Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan dan Badan Penelitian & Pengembangan Perhubungan;

(v) Inspektorat V : Evaluasi LAKIP Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

6) Kegiatan Penunjang (Non Pengawasan) a) Koordinasi Pengawasan

Pada Tahun 2011, Inspektorat Jenderal telah melakukan koordinasi dengan:

(1) Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri:

Koordinasi dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri telah dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2011. Kegiatan koordinasi ini dimaksudkan untuk menyelaraskan jadwal pengawasan yang dituangkan dalam peta pengawasan yang merupakan kesepakatan bersama antara Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan dan Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis serta Bawasda/Inspektorat Provinsi, untuk menghindari pengawasan yang berulang maupun tumpang tindih pada TA.2011.

(25)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 25 (2) Koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Dinas Perhubungan Provinsi

dan Inspektorat Provinsi) (a) Dinas Perhubungan

Inspektorat Jenderal telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi mengenai implementasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Kalimantan Timur dan Propinsi Jawa Tengah.

(b) Inspektorat Provinsi

(i) Rakorwasda (Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah)

Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih pemeriksaan maupun pemeriksaan yang berulang-ulang terhadap obyek audit yag sama oleh beberapa Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di daerah, pada Tahun 2011 telah dilaksanakan Rapat koordinasi Pengawasan di Nusa Tenggara Timur, Banten, dan DKI Jakarta.

(ii) Dana Alokasi Khusus Keselamatan Transportasi Darat

Pada Tahun 2011 Inspektorat Jenderal telah melaksanakan koordinasi dengan Inspektorat Propinsi/Kabupaten/Kota terkait pengawasan dan pelaksanaan Dana Alokasi Khusus untuk peningkatan keselamatan transportasi darat. Koordinasi dilaksanakan di propinsi Papua Barat, Gorontalo, Nusa Tenggara

(26)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 26 Timur, Bengkulu, Jawa Timur, Maluku Utara dan Kalimantan Barat.

(iii) Bimbingan Teknis Audit Sektor Perhubungan

Selama Tahun 2011 Inspektorat Jenderal telah melaksanakan Bimbingan Teknis kepada para auditor Inspektorat Provinsi di 5 (lima) Provinsi dengan rincian sebagai berikut :

Tabel.IV.5

Bimbingan Teknis Sektor Perhubungan Tahun 2011

No. Provinsi Bulan

1 DI. Yogyakarta Pebruari 2 Sulawesi Tengah Maret

3 Jambi April

4 Sulawesi Tenggara Mei 5 Kepulauan Riau Juni Sumber : Inspektorat Jenderal

Sumber : Inspektorat Jenderal

(27)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 27 b) Pengembangan SDM

(1) Diklat

Diklat berikut dilaksanakan untuk pengembangan Kompetensi SDM Inspektorat Jenderal tahun 2011 :

Tabel.IV.6

Daftar Diklat Yang Telah Dilaksanakan Tahun 2011

JENIS DIKLAT NAMA DIKLAT

b. Fungsional Sertifikasi JFA Pembentukan Auditor Ahli Pindah Jalur Auditor Ahli

Sertifikasi JFA Penjenjangan Auditor Ketua Tim

Sertifikasi JFA Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis

Sumber : Inspektorat Jenderal (2) Pelatihan Kantor Sendiri

Penambahan pengetahuan bagi auditor dilaksanakan dengan menyelenggarakan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) sebanyak 6 (enam) pelatihan sebagai berikut :

(a) Reviu Laporan Keuangan, dilaksanakan dalam 2 angkatan yaitu pada tanggal 23 s.d. 25 Mei 2011 untuk angkatan pertama dan untuk angkatan kedua pada tanggal 31 Mei, 1 Juni, dan 6 Juni 2011;

(28)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 28 (b) Glide Path, dilaksanakan pada tanggal 8 dan 11 Februari 2011; (c) Perencanaan & Pelaksanaan Subsidi Angkutan Penyeberangan,

dilaksanakan pada tanggal 7 September 2011;

(d) Audit Tertentu Pelayanan Publik Penyelenggaraan Diklat Upgrading dan Updating Pelaut, dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2011; (e) Perencanaan dan Manfaat Pengoperasian ADS-B pada Beberapa

Bandar Udara, dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2011;

(f) Badan Layanan Umum dan Transportasi Darat, yang dilaksanakan pada tanggal 29 dan 30 November 2011

(3) Assesment Pegawai

Assesment pegawai dilaksanakan untuk mengukur kompetensi pegawai dalam menduduki suatu jabatan/posisi dalam organisasi kerja. Inspektorat Jenderal melaksanakan dua kegiatan assessment yang terdiri dari :

(a) Fit and Proper Test Pegawai Inspektorat Jenderal diselenggarakan bagi pegawai Inspektorat Jenderal yang akan mengikuti Diklat Pembentukan Auditor Ahli dan Terampil, pada tanggal 12, 13, 14, dan 24 Januari 2011, diikuti oleh 60 (enam puluh) pegawai.

(b) Assesment bagi Pejabat Fungsional Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan diselenggarakan melalui kerjasama dengan Management Assesment Centre (MAC) BPKP, dilaksanakan pada tanggal 21 November sampai dengan 1 Desember 2011 dan diikuti oleh 53 (lima puluh tiga) Pejabat Fungsional Auditor.

(29)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 29 Sumber : Inspektorat Jenderal

Foto. Pelaksanaan Fit and Proper Test Pegawai Inspektorat Jenderal (4) Operasional dan Pemeliharaan Sistem Informasi

Sebagai salah satu upaya untuk penerapan teknologi informasi dalam pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, pada tahun 2011 telah dilakukan pengembangan terhadap Aplikasi Penunjang Sistem Informasi Pengawasan (SIP). Pengembangan yang dilakukan antara lain :

(a) Portal Web Inspektorat Jenderal

Merupakan media penyebaran informasi berbasis web terkait kegiatan Inspektorat Jenderal yang telah dilaksanakan serta sebagai forum konsultasi penggunaan anggaran di Lingkungan

(30)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 30 Kementerian Perhubungan yang digunakan untuk Pembuatan berita terkait kegiatan Inspektorat Jenderal, Penyimpanan informasi pengaduan masyarakat versi Web, Forum konsultasi terkait pelaksanaan penggunaan anggaran negara dengan melakukan registrasi terlebih dahulu, dan isi content dapat dilakukan manajemen secara dinamis sesuai dengan wilayah pengawasan yang ada di Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan.

(b) Multimedia Data Content

Sebagai media penyebaran informasi berupa peraturan perundangan, jurnal, foto kegiatan terkait Portal Inspektorat Jenderal dalam format file digital (dokumen pdf, video streaming dan gambar), yang bertujuan untuk mengunggah beragam informasi dalam format file digital dan mengunduh beragam informasi dalam format file digital.

(c) Sistem Informasi Keuangan

Merupakan sistem dengan tujuan pengelompokan tugas dan fungsi keuangan, sehingga proses keuangan terkait operasional organisasi pada Inspektorat Jenderal memiliki proses pengolahan data (database) secara terpisah dan terintegrasi dengan SIP, dalam Pembuatan SPT dan SPPD berdasarkan usulan perjalanan dinas Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dan non Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), Pendataan berkas Verifikasi terkait usulan perjalanan dinas audit dan non audit, dilakukan oleh operator Verifikasi, Proses Rampung setelah Verifikasi selesai dilakukan, Monitoring status SPT dan SPPD terkait alokasi SDM dan Rincian Perjalanan Dinas Itjen.

(31)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 31 b. Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Jenderal adalah :

1) Peningkatan Persentase hasil pengawasan yang ditindaklanjuti dalam rangka mendorong terselenggaranya keamanan, keselamatan dan pelayanan transportasi

2) Penurunan persentase kebocoran keuangan negara c. Permasalahan

Pada Pelaksanaan program kerja dan kegiatan pengawasan pada Inspektorat Jenderal mempunyai hambatan/kendala yaitu Lambatnya Penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan oleh Auditi. Hal ini disebabkan oleh :

1) Kewenangan penyelesaian rekomendasi berada pada Kantor Pusat Direktorat/Badan terkait sehingga memerlukan waktu dan proses penyelesaian penuntasan rekomendasi LHA tersebut;

2) Masih terdapat auditi yang belum memahami proses pelaksanaan tindak lanjut.

d. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Inspektorat telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

1) Pada Tahun 2011 telah diterbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 65 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang salah satu didalamnya mengatur tentang mekanisme pelaksanaan Tindak Lanjut. Eselon I yang membawahi auditi wajib mengkoordinasikan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tindaklanjut LHA di Unit Kerjanya. Apabila batas waktu penyelesaian Tindak lanjut terlampaui, Inspektorat Jenderal menerbitkan dan menyampaikan surat

(32)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 32 peringatan kepada Pejabat Eselon I terkait. Disamping itu juga Inspektorat Jenderal melakukan Tindak Lanjut Pusat dan Intensifikasi Tindak Lanjut di Kantor Pusat agar Unit Eselon I dapat menindaklanjuti rekomendasi yang merupakan kewenangan pusat;

2) Untuk mengatasi permasalah masih terdapatnya auditi yang belum memahami pelaksanaan tindak lanjut, telah dilaksanakan program Pemantauan Tindak Lanjut ke daerah untuk melakukan asistensi kepada auditi didalam melaksanakan tindak lanjut temuan hasil audit LHA.

(33)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 33

BAB VI

KESIMPULAN

elama Tahun 2011, Inspektorat Jenderal telah melaksanakan seluruh kegiatan (21 kegiatan) yang direncanakan dengan realisasi angggaran mencapai Rp. 54.261.669.260,- (80,13 %). Hasil dari kegiatan utama Inspektorat Jenderal adalah berupa kegiatan audit di lingkungan Kementerian Perhubungan dengan temuan sebanyak 3.995 temuan, dimana telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 246 temuan, dalam proses sebanyak 1.175 temuan dan sisa temuan yang belum ditindaklanjuti sebanyak 2.574 temuan.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan Inspektorat Jenderal didukung dengan Sumber daya Manusia yang selalu berkembang baik secara kuantitatif dan kualitatif, sarana dan prasarana yang prima, dukungan dana yang mencukupi serta sistem dan kebijakan yang mendukung.

Laporan Tahunan Inspektorat Jenderal tahun 2011 merupakan hasil pencapaian kinerja Inspektorat Jenderal selama 1 (satu) tahun anggaran yang berisikan program dan kegiatan pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawasan Intern di Kementerian Perhubungan. Hasil tersebut diharapkan sebagai alat penilai kinerja kuantitatif yang secara transparan menggambarkan pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal.

Pencapaian kinerja yang telah sesuai atau melebihi target yang ditetapkan tidak lepas dari perencanaan dan pemenuhan tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas. Untuk

(34)

Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2011 34 kegiatan yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan harus dijadikan bahan kajian dan pemicu peningkatan kinerja Inspektorat Jenderal untuk tahun depan.

Gambar

Tabel IV.1. Pelaksanaan Audit Dengan Tujuan Tertentu
Tabel IV.2. Pelaksanaan Sosialisasi Preventif KKN
Grafik IV.4
Grafik IV.5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar program linear melalui penerapan model problem based learning

Hasil analisis dengan uji t menunjukan bahwa variabel harga (X1), pelayanan (X2), kualitas produk (X4), fasilitas (X5), dan lokasi (X6) berpengaruh nyata signifikan

DRAGANA DRAGANI Ć PR MENJA Č NICA LARDO PLUS BEOGRAD (NOVI BEOGRAD) Београд - Нови Београд , Љубинке Бобић 26 draganadraganic.dd@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu dan waktu ekstraksi kulit kayu manis ( Cinnamomum burmanii ) dengan gelombang ultrasonik yang optimum, sehingga dapat

Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut; Pertama, berdasarkan nilai t hitung yang diperoleh bahwa variabel

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat percaya diri siswa di MTS PUI Ciwedus Timbang dan untuk mengkaji ada tidaknya pengaruh percaya diri siswa terhadap prestasi

Jadi dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek (brand equity), adalah kekuatan suatu merek (brand) yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari merek itu sendiri dan dapat

Faktor-faktor yang diamati adalah pengaruh konsentrasi limbah asam tambang (rendah, sedang, tinggi) terhadap persentase jumlah sel yang membelah dan persentase aberasi