• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGAWETAN BAHAN NABATI YANG DIAJARKAN DENGAN METODE KERJA KELOMPOK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SIPISPIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGAWETAN BAHAN NABATI YANG DIAJARKAN DENGAN METODE KERJA KELOMPOK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SIPISPIS."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan dan penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Pengawetan Bahan Nabati yang Diajarkan dengan Metode Kerja Kelompok Menggunakan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Metode Picture And

Picture pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi penyusunan dan penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing guna penyempurnaan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Ibu Dra. Adikahriani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi (PS) yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan dan penyelesaian penulisan skripsi.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, K. M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

(2)

4. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan serta selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) dan Dosen Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan apengarahan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi.

6. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Boga.

7. Ibu Dra. Nikmat Akmal, M.Pd dan Ibu Dra. Nuwairi Hilda, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam perkuliahan dan dalam penyusunan skripsi.

8. Seluruh Staff Pengajar dan Tata Usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

9. Bapak Sudaryono, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sei. Bamban yang telah memberikan ijin untuk mengadakan uji coba instrumen penelitian, Bapak Drs. Raden Saragih selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sipispis yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian, dan Ibu Bertua Tobing, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Keterampilan SMP Negeri 1 Sipispis yang telah membantu memberikan saran dan bantuan saat penelitian. 10. Teristimewa untuk Ayahanda Ngatino, S.Pd.I dan Ibunda Maimunah, S.Pd.I

(3)

Beserta adik-adik tercinta Mushab Al-Umairi, Syafinatun Najah dan Ibnu Mas’ud.

11. Ria, Tari, Sylvi, Desi, Nurul, Nur’ainun, Diana dan seluruh teman-teman seperjuangan mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, namun harapan penulis semoga skripsi ini dapat disetujui dan bermanfaat sebagai pedoman penunjuk arah dalam pelaksanaan penelitian bagi peneliti maupun para pembaca.

Medan, April 2015 Penulis

RUKIYAH

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Usaha mengembangkan manusia berkualitas yang siap menghadapi berbagai tantangan hidup dimulai sedini mungkin melalui pendidikan. Kegiatan pendidikan diberikan antara lain melalui sejumlah mata pelajaran yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan bervariasi bagi peserta didik. Tidak semua lulusan SMP/MTs melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, sebagian diantaranya harus memasuki dunia kerja. Oleh sebab itu mata pelajaran keterampilan perlu diberikan pada peserta didik di tingkat SMP/MTs. Mata pelajaran Keterampilan diarahkan agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) yang meliputi keterampilan personal, sosial, pra-vokasional, dan akademik. Penekanan jenis keterampilan yang dipilih oleh satuan pendidikan perlu mempertimbangkan minat dan bakat peserta didik serta potensi lokal, lingkungan budaya, kondisi ekonomi dan kebutuhan daerah.

SMP Negeri 1 Sipispis yang berada di Jl. Jenderal Sudirman No. 27 Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai adalah salah satu institusi pendidikan yang didalamnya terdapat proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Berdasarkan pengalaman penulis sebagai mahasiswa PPL yang pernah mengajar di SMP Negeri 1 Sipispis (khususnya yang mengajar keterampilan) dapat diasumsikan bahwa kecenderungan pembelajaran keterampilan yang

(6)

terjadi adalah peserta didik hanya mempelajari keterampilan sebagai salah satu kegiatan pembelajaran yang harus diikuti, bukan sebagai pembelajaran yang memperoleh ilmu pengetahuan. Dan juga, berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran dapat diketahui bahwa proses kegiatan belajar mengajar masih lebih berfokus kepada guru bukan berfokus kepada siswa, serta hasil belajar rata-rata siswa masih dibawah standar KKM yaitu 65. Meskipun guru mata pelajaran sudah berusaha untuk membuat suasana belajar lebih menarik dengan memberikan model atau contoh praktek dari salah satu materi yang akan diajarkan. Tetapi, tetap saja hasil belajar siswa-siswi SMP Negeri 1 Sipispis kurang memuaskan.

Pada pengalaman PPL yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Juli sampai pertengahan bulan November tahun 2013, penulis dapat mengetahui situasi dan kondisi kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMP Negeri 1 Sipispis. Hasilnya menunjukkan bahwa situasi dan kondisi proses pembelajaran, guru masih mendominasi dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran bahkan guru harus menjelaskan berulang-ulang untuk memberi pemahaman materi pelajaran kepada siswa. Permasalahan ini, dapat didugaa bahwa proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Sipispis belum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sesuai dengan tujuannya yaitu pembelajaran yang mampu memperluas pengetahuan dan dapat mengembangkan keterampilan.

(7)

65. Jika di persentasikan nilai dibawah 65 yaitu 13,58%, 65-74 yaitu 35,80%, 75-84 yaitu 29,63%, 85-94 yaitu 11,11% dan 95-100 yaitu 9,88%.

Berkenaan dengan hal tersebut, perlu adanya salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan hasil belajar dan academic skill siswa-siswi SMP Negeri 1 Sipispis khususnya pada materi pengawetan bahan nabati. Kegiatan pembelajaran seharusnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pendapat, bekerja sama dengan teman, berinteraksi dengan guru, dan merespon pemikiran siswa lainnya, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa. Selain itu, sikap berfikir ilmiah siswa akan berkembang yang akan meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan.

(8)

Metode pembelajaran kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) adalah merupakan suatu cara yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. Karena metode pembelajaran kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) berpotensi menjadikan siswa-siswi lebih aktif dalam belajar dengan membentuk kelompok-kelompok belajarnya dengan menggunakan lembaran kerja yang berisi rangkuman materi dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat diselesaikan secara bersama-sama. Dimana siswa-siswi dapat belajar dengan bertukar pikiran dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru pada lembar kerja siswa (LKS) secara tim atau berkelompok.

Sedangkan, metode pembelajaran picture and picture dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan lebih menarik dan menyenangkan dengan menggunakan gambar-gambar konkrit yang menyangkut materi pelajaran yang akan disampaikan secara logis dan matematis, sehingga diharapkan siswa-siswi dapat lebih memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan dapat menciptakan suasana yang lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran dan membuat siswa-siswi menjadi lebih aktif belajar.

Dari kedua metode pembelajaran yang telah diuraikan, maka diharapkan pada penelitian ini dapat diketahui perbedaan hasil belajar yang diperoleh dari masing-masing metode pembelajaran yang digunakan.

(9)

yang Diajarkan dengan Metode Kerja Kelompok Menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS) dan Metode Picture And Picture pada Siswa Kelas IX

SMP Negeri 1 Sipispis”.

B.Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana proses pembelajaran pengawetan bahan nabati yang dilakukan? 2. Bagaimana hasil belajar pengawetan bahan nabati siswa kelas IX SMP

Negeri 1 Sipispis?

3. Apakah hasil belajar pengawetan bahan nabati siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis masih rendah?

4. Apakah metode kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) belum digunakan dalam pembelajaran pengawetan bahan nabati siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis?

5. Apakah metode picture and picture belum digunakan dalam pembelajaran pengawetan bahan nabati siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis?

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah dalam penilitian ini adalah:

(10)

2. Metode kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dan metode picture and picture.

3. Siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis.

D.Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah di uraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar pengawetan bahan nabati yang diajarkan dengan metode kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis?

2. Bagaimana hasil belajar pengawetan bahan nabati yang diajarkan dengan metode picture and picture pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis? 3. Bagaimana perbedaan hasil belajar pengawetan bahan nabati yang diajarkan

dengan metode kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dan metode picture and picture pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

(11)

2. Untuk mengetahui hasil belajar pengawetan bahan nabati yang diajarkan dengan metode picture and picture pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis?

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pengawetan bahan nabati yang diajarkan dengan metode kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dan metode picture and picture pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis?

F. Manfaat Penelitian

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, antara lain:

1. Bagi siswa/i SMP Negeri 1 Sipispis

a. Mendorong siswa untuk memposisikan dirinya sebagai subjek belajar yang aktif dalam pembelajaran keterampilan.

b. Mendorong siswa meningkatkan hasil belajar keterampilan. c. Mendorong siswa untuk meningkatkan academic skill.

d. Melatih siswa agar mampu bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan permasalah dalam belajar.

2. Bagi mahasiswa atau peneliti

a. Menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran kerja kelompok dengan menggunakan LKS dan metode picture and picture.

(12)

c. Meningkatkan kemampuan dalam penelitian. 3. Bagi guru mata pelajaran

a. Sebagai bahan pertimbangan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran keterampilan yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

4. Bagi sekolah

a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran di sekolah.

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

23. Perhitungan Distribusi Frekuensi Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians

Data (X1) 112

24. Perhitungan Distribusi Frekuensi Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians

(14)
(15)

PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SIPISPIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

RUKIYAH

5103142036

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS TEKNIK

(16)
(17)
(18)
(19)

ABSTRAK

Rukiyah (5103142036). Perbedaan Hasil Belajar Pengawetan Bahan Nabati yang Diajarkan dengan Metode Kerja Kelompok Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Metode Picture And Picture pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis. Skripsi, Skripsi: Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pengawetan bahan nabati yang diajarkan dengan metode kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dan metode picture and picture pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental semu

(quasi eksperiment) dengan menggunakan tes objektif sebagai alat untuk

mendapatkan data penelitian, pengumpulan data dilakukan dengan tes yang diberikan kepada siswa diawal dan diakhir penelitian. Dengan demikian akan terlihat bagaimana perbedaan hasil belajar pengawetan bahan nabati dengan dua metode pembelajaran yang berbeda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis dengan jumlah siswa seluruhnya sebanyak 75 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive random sampling (sampel bertujuan) yakni diambil dari dua kelas yaitu

kelas IX1 disebut kelompok X1 sebanyak 21 siswa dengan metode kerja kelompok

menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dan kelas IX3 disebut kelompok X2

sebanyak 27 siswa dengan metode picture and picture.

Berdasarkan hasil penelitian uji persyaratan data, baik data hasil belajar siswa pada kelompok X1 dan kelompok X2 dinyatakan berdistribusi normal dan

memiliki varians yang seragam (homogen). Sementara berdasarkan hasil analisis data penelitian, terlihat adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok X1 dan kelompok X2, dimana rata-rata hasil belajar siswa pada

kelompok X1 sebesar 78,4 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok

kelompok X2 sebesar 61,5. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut, juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t’ pihak kanan dengan taraf signifikansi 5%, dimana thitung > ttabel yaitu 13,97 > 1,67 hal ini berarti bahwa

terima Ha yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar pengawetan bahan nabati

(20)

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Hasil belajar pengawetan bahan nabati siswa yang diajarkan dengan metode kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis memiliki tingkat kecenderungan kategori cukup dengan rata-rata (Mean) = 78,43 dan standar deviasi (SD) = 14,81 dengan nilai tertinggi 96,67 dan nilai terendah 43,33.

2. Hasil belajar pengawetan bahan nabati siswa yang diajarkan dengan metode

picture and picture pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis memiliki

tingkat kecenderungan kategori cukup dengan rata-rata (Mean) = 61,51 dan standar deviasi (SD) = 14,27 dengan nilai tertinggi 87,88 dan nilai terendah 30,3

3. Hasil belajar pengawetan bahan nabati yang diajarkan dengan metode

picture and picture tidak lebih baik daripada metode kerja kelompok

menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sipispis. Dari perolehan hasil uji hipotesis dengan uji t’ yaitu thitung > ttabel

(13,97 > 1,67), maka dapat diambil kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima.

(21)

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar pengawetan bahan nabati dapat diterapkan metode kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS). Dari hasil penelitian ini menunjukkan, metode kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar pengawetan bahan nabati, sehingga metode kerja kelompok menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar pengawetan bahan nabati.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, Herliani, Leni. 2013. Teknologi Pengawetan Pangan (Rev.ed). Bandung: Penerbit Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Rev.ed). Jakarta: Bumi Aksara.

Gitantri, Francisca. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Berbasis Contextual Teaching Learning Metode Picture And Picture untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Diakses pada 26 Maret 2015 dari

http://lib.unnes.ac.id/4201408055.pdf

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Mestika. Iier. Pembuatan Lembar Kerja Siswa. Diakses pada 25 Agustus 2014 dari

http://iierrrr.blogspot.com/2012/05/pembuatan-lks-lembar-kerja-siswa.html

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran). Medan: Penerbit Media Persada. Mulyana, Aina. 2012. Metode Kerja Kelompok. Diakses pada 14 Agustus 2014

dari http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/metode-kerja-kelompok.html

N.K., Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Nugroho, Cahyo, Dwi. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKN Siswa XI IPS 1 SMA Negeri 2 Singaraja. Diakses pada 26 Maret 2015 dari

http://download.portalgaruda.org/article.php

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito.

Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suyanto, Slamet. Paidi dan Insih Wilujeng. 2011. Lembar Kerja Siswa. Diakses pada 14 Agustus 2014 dari

(23)

Setyaningsih, Budi, Aditama, Rhomawati. 2011. Perbedaan Hasil Belajar IPS Sejarah antara Siswa yang Belajar dengan Menggunakan LKS dan yang Belajar dengan Model Picture And Picture Berbasis Microsoft Powerpoint Di SMP Negeri 8 Malang. Diakses pada 07 November 2014 dari

http://jurnal-online.um.ac.id/.../articleC2CA8FD0CEA58E1BF75175BA9D09E

Syam, Islamuddin. 2013. Teori Hasil Belajar Menurut Para Ahli. Diakses 27 Agustus 2014 dari

Gambar

gambar-gambar
Tabel Perhitungan Validitas Soal Uji Coba Instrumen    Tabel Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba Instrumen

Referensi

Dokumen terkait

complemented by a noun phrase (NP) or gerund clause expressing contrary reasoning for the action in the main

Bentuk-Bentuk Pengobatan Tradisional di Daerah dalam Lokakarya Tentang Penelitian Praktek Pengobatan Tradisional.. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung: Bina

Demikian pengumuman Lelang Gagal ini disampaikan untuk dapat

Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif dan bersifat deskriptif analitis dengan sistem library research yang berfokus pada permasalahan yaitu apakah perjanjian kerjasama

Perbedaan nilai ay dari hasil perhitungan pacta teras berbahan bakar silisida clan oksida menunjukkan bahwa dari harga koefisien reaktivitas void teras berbahan bakar silisida

Ucapan yang menyejukkan akan meninggalkan kesan yang positif bagi orang lain. Setidaknya, ucapan sejuk yang kita kemukakan akan menjadi modal untuk memperoleh respon

Sebagai temuan dalam penelitian ini, tentang tinjauan peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI, maka dapat disimpulkan bahwa tiga peran

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli atau rekaman yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan jaminan penawaran asli untuk setiap data