1 A. Latar Belakang M asalah
M enurut Undang-undang Dasar 1945 bahw a set iap w arga negara berhak
m endapat kan pendidikan yang layak. Saat ini belum sem ua w arga negara
Indonesia bisa m erasakan pendidikan yang layak, dengan berbagai penyebab.
Salah sat u penyebabnya adalah fakt or ekonom i keluarga.
Dalam penyelenggaraan pendidikan t idak dapat berjalan dengan baik
t anpa dukungan dana yang cukup. M enurut Perat uran Pem erint ah No 48, t ahun
2008, biaya pendidikan m eliput i: biaya sat uan pendidikan, biaya
penyelenggaraan dan/ at au pengelolaan pendidikan, dan biaya pribadi pesert a
didik.
M asih m enurut Perat uran Pem erint ah No 48 t ahun 2008, bahw a
pendanaan pendidikan m enjadi t anggung jaw ab bersam a ant ara Pem erint ah,
Pem erint ah Daerah dan M asyarakat . M asyarakat yang dim aksud PP t ersebut
adalah Penyelenggara at au sat uan pendidikan yang didirikan m asyarakat , pesert a
didik, orang t ua at au w ali pesert a didik, dan pihak lain yang m em punyai
Biaya m em iliki peranan yang sangat m enent ukan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Tanpa didukung biaya yang m em adai, proses pendidikan t idak akan
berjalan dengan baik, sehingga hasil pendidikan juga t idak m aksim al. Biaya
pendidikan m erupakan salah sat u kom ponen pendukung proses pendidikan yang
sangat pent ing. Set iap upaya pencapaian t ujuan pendidikan, baik t ujuan yang
bersifat kuant it at if m aupun kualit at if, biaya pendidikan m em iliki peranan yang
sangat m enent ukan. Ham pir t idak ada upaya pendidikan yang dapat
m engabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikat akan bahw a t anpa biaya proses
pendidikan t erut am a di sekolah t idak akan berjalan dengan baik.
Biaya (cost ) pada pendidikan dasar dan m enengah m em iliki cakupan yang
luas, yakni sem ua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan, baik dalam bent uk uang m aupun barang dan t enaga .
Tahun 2004, t elah dit erbit kan UU no 32 t ahun 2004 dan UU no 33 t ahun
2004, t ent ang ot onom i daerah, oleh pem erint ah pusat . Dengan adanya UU no 32
t ahun 2004 dan UU no 33 t ahun 2004 ini, diharapkan dapat m em acu kem ajuan
daerah sesuai dengan karakt erist iknya m asing-masing. Dengan ot onom i daerah,
pem erint ah daerah diberi kew enangan unt uk mem bangun daerah di berbagai
bidang, t erm asuk pendidikan. Seiring pelaksanaan ot onom i daerah,
Im plikasi diberlakukannya kebijakan desent ralisasi pendidikan, m em b uat
para pengam bil keput usan sering kali m engalam i kesulit an dalam m endapat kan
referensi t ent ang kom ponen biaya pendidikan, t erut am a di daerah.
Perm asalahan t ersebut dirasakan sejak dim ulainya pelaksanaan ot onom i daerah
yang juga m eliput i bidang pendidikan. M asalah pem biayaan sangat m enent ukan
kesuksesan program m anajem en berbasis sekolah (M BS) dan kurikulum t ingkat
sat uan pendidikan (KTSP) yang saat ini diberlakukan t ransisi dengan
pem berlakuan Kurikulum 2013.
Di Kabupat en Karanganyar, lew at Keput usan Bupat i Karanganyar pada
t ahun 2014 diberlakukan program Sekolah Grat is. Pem berlakuan program
sekolah grat is di Karanganyar diikut i dengan program pem berian bant uan
operasional sekolah dari APBD yang dikenal dengan nam a BOS Daerah. Program
sekolah grat is di kabupat en Karanganyar berlaku unt uk sekolah negeri dan
sekolah sw ast a yang m am pu m enyelenggarakan sekolah bebas pungut uan. Bagi
sekolah sw ast a yang belum m am pu m enyelenggarakan sekolah bebas pungut an
m asih diperbolehkan m em ungut biaya dari orang t ua/ w ali sisw a sekedar unt uk
m enut up kekurangan anggaran sekolah. Kebijakaan ini diam bil m engingat beban
biaya ant ara sekolah negeri sekolah dengan sekolah sw ast a berbeda. Unt uk
sekolah negeri t idak t erbebani biaya gaji guru dan karyaw an, karena sudah
m em punyai beban unt uk m enggaji guru dan karyaw an, t erut am a guru dan
karyaw an honorer.
Kebijakan Bupat i Karanganyar t ent ang pendidikan grat is, m erupakan
kebijakan baru unt uk w ilayah kabupat en Karanganyar. Sehingga dalam
m engim plem ent asikannya m asih banyak t erjadi perbedaan ant ara sekolah sat u
dengan sekolah yang lain, t erut am a ant ara sekolah negeri dengan sekolah
sw ast a. Unt uk sekolah negeri di Kabupat en Karanganyar bisa dibedakan m enjadi
dua , yait u sekolah reguler dan sekolah ex Rint isan Sekolah Berst andar
Int ernasional (RSBI). Realit as sekolah RSBI m em but uhkan biaya operasional yang
lebih t inggi dari pada sekolah reguler, karena fasilit as yang diberikan oleh sekolah
RSBI juga lebih baik daripada sekolah reguler, hal ini bisa dilihat besarnya
sum bangan bant uan/ SPP dari orangt ua/ w ali sisw a.
SM K Negeri 2 Karanganyar m erupakan sekolah ex RSBI yang berada di
Kabupat en Karanganyar. Sebagai sekolah ex RSBI SM K Negeri 2 Karangayar
m em but uhkan dana operasional yang cukup besar. Dengan kebijakan Bupat i
Karanganyar program sekolah grat is, sekolah-sekolah negeri t idak diperbolehkan
m elakukan pungut an kepada orang t ua/ w ali m urid. Dengan dem ikian, sum ber
dana sekolah dari m asyarakat (orang t ua/ w ali sisw a) dit iadakan. Sebagai sekolah
negeri dan ex sekolah RSBI, SM K Negeri 2 Karanganyar t idak diperbolehkan
Supriadi (2010), unt uk SM K Negeri 68 % biaya sekolah adalah dari orangt ua/ w ali
sisw a. Hal ini, m enurut penelit i sangat m enarik unt uk dit elit i m engenai
pem biayaan di SM K Negeri 2 Karanganyar.
B. Rumusan M asalah
Berdasarkan dari lat ar belakang t ersebut di at as, fokus penelit ian ini adalah
” Bagaim ana Pengelolaan Biaya sekolah Grat is di SM K Negeri 2 Karanganyar ?”
dari fokus penelit ian t ersebut dirinci m enjadi em pat sub-fokus (rum usan
m asalah) :
1. Bagaim ana pengelolaan sum ber dana sekolah grat is di SM K Negeri 2
Karangayar ?
2. Bagaim ana pengalokasian dana sekolah grat is di SM K Negeri 2
Karanganyar ?
3. Bagaim ana penggunaan/ pendist ribusian dana sekolah grat is di SM K
Negeri 2 Karanganyar ?
4. Bagaim ana akunt abilit as dana sekolah grat is di SM K Negeri 2
C. Tujuan Penelitian
Secara um um penelit ian ini bert ujuan unt uk m endeskripsikan pengelolaan
pem biayaan pendidikan grat is di SM K Negeri 2 Karanganyar. Pengelolaan
pem biayaan sekolah grat is t em pat penelit ian, diident ifikasi, digam barkan, dikaji
secara indukt if unt uk pem aham an m akna dan pengem bangan konsep.
Sedangkan secara khusus penelit ian ini dit ujukan unt uk m engident ifikasi,
m enggam barkan, dan m engkaji (1) Pengelolaan sum ber-sum ber dana sekolah
grat is di SM K Negeri 2 Karanganyar , (2) Pengalokasian/ penjabaran dana pada
RAPBS sekolah grat is di SM K Negeri 2 Karanganyar , (3)
Penggunaan/ pendist ribusian dana sekolah grat is di SM K Negeri 2 Karanganyar,
dan (4) Akunt abilit as dana sekolah grat is di SM K Negeri 2 Karanganyar
D.M anfaat Penelitian
Hasil penelit ian ini akan m em beri sum bangan konsept ual, ut am anya
kepada sekolah-sekolah yang m elaksanakan sekolah grat is. Disam ping it u, hasil
penelit ian ini juga akan m em beri sum bangan subt ansial kepada pem erint ah
1. M anfaat Teoritis
Secara um um , hasil penelit ian ini m em berikan sum bangan kepada
sekolah-sekolah yang m elaksanakan sekolah grat is. Sehingga pelaksanaan
sekolah grat is di sekolah-sekolah Karanganyar relat if sam a, khususnya yang
m em eiliki karakt er/ kekhasan yang sam a.
Sedangkan secara khusus, hasil penelit ian ini m enyum bangkan
alt ernat if cara pengelolaan pem biayaan sekolah grat is, sehingga pengelolaan
pem biayaan sekolah grat is bisa efekt if dan efisien sert a akunt abel.
2. M anfaat Praktis
Segi prakt is, hasil penelit ian ini m em beri sum bangan kepada sekolah
pelaksana sekolah grat is di Kabupat en Karanganyar. Disam ping it u hasil
penelit ian ini bisa sebagai bahan referensi unt uk penelit i yang lain, yang
m enelit i t ent ang pendanaan pendidikan. Hasil penelit ian ini juga sebagai
inform asi unt uk m asyarakat (orang t ua/ w ali sisw a), sebagai dasar dalam